provinsi: DI YOGYAKARTA

  • BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis

    BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis

    Ilustrasi: Sejumlah warga saat tetap beraktivitas di pinggir pantai Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat kendati terjadi cuaca ekstrem. ANTARA/Nirkomala.

    BMKG prakirakan sebagian besar ibu kota provinsi hujan ringan Kamis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah ibu kota provinsi di Indonesia hujan ringan pada Kamis.

    Prakirawan BMKG Bagas Briliano pada kanal Youtube yang diikuti di Jakarta Kamis menyampaikan, dimulai dari Pulau Sumatera, untuk wilayah Banda Aceh dan Pekanbaru umumnya berawan tebal, serta potensi hujan ringan terjadi di wilayah Medan, Padang, dan Tanjung Pinang.

    “Masih di wilayah Sumatera bagian selatan, untuk wilayah Jambi umumnya berawan tebal, dan Lampung berkabut. Sementara itu, hujan ringan berpotensi terjadi di Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang,” ujarnya.

    Beralih ke Pulau Jawa, untuk Kota Serang umumnya berawan tebal, sedangkan hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

    “Waspadai hujan petir di wilayah Semarang dan Surabaya,” ucap Bagas.

    Selanjutnya beralih ke Pulau Bali serta Nusa Tenggara, wilayah Kupang berpotensi ringan, sedangkan wilayah Mataram dan Denpasar diprakirakan hujan dengan intensitas sedang. Kemudian untuk Pulau Kalimantan, untuk Kota Pontianak umumnya berawan tebal, dan potensi hujan dengan intensitas sedang terjadi di wilayah Banjarmasin.

    “Waspadai hujan petir di wilayah Palangka Raya, Tanjung Selor, dan Samarinda,” tuturnya.

    Bergeser ke wilayah Sulawesi, potensi hujan ringan terdapat di wilayah Kota Gorontalo dan Kendari, sedangkan hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di Mamuju dan Makassar.

    “Waspada hujan petir di wilayah Kota Manado dan Palu,” ujar dia.

    Beralih ke wilayah Maluku dan Papua, potensi hujan ringan dapat terjadi di Kota Sorong dan Manokwari, sedangkan hujan sedang diprakirakan dapat terjadi di Ternate.

    “Waspada hujan petir yang dapat terjadi di wilayah Ambon, Nabire, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke,” paparnya.

    BMKG juga meminta masyarakat waspada potensi banjir rob di Pesisir Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, kemudian Pesisir Banten, Utara Jakarta, Utara Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Maluku Utara.

    Kemudian untuk suhu udara, umumnya berkisar antara 10-33 derajat Celcius dengan kelembapan udara berkisar antara 60-100 persen.

    Sumber : Antara

  • Tahun Baru, Harapan Baru

    Tahun Baru, Harapan Baru

    Jakarta – Salah satu pesan penting yang selalu kita rayakan dari perayaan tahun baru adalah tentang harapan baru. Kita berharap pada awal yang baru kita bisa memperbaiki apa yang salah pada tahun yang silam. Kita seakan diberi kesempatan lagi untuk memulai sesuatu yang baru.

    Namun, tak semua orang mendapatkan kemewahan itu. Ada di antara kita yang sedang mengalami situasi terpuruk. Badai masalah dan kesulitan yang menerpa seakan mengatakan kepada diri kita bahwa tidak ada lagi harapan baru untuk hidupmu. Di sanalah muncul yang namanya keraguan, putus asa, dan patah semangat.

    Hidup tampaknya tidak akan pernah mengantar kepada harapan yang lebih baik. Hidup tampaknya hanya akan membawanya kepada satu kekacauan menuju kekacauan yang lain. Hidup rupanya tidak seromantis film-film yang selalu berusaha menampilkan akhir yang bahagia untuk setiap cerita (happy ending). Harus diakui hidup tak jarang membuat orang berada di situasi tanpa harapan. Namun, ini bukan akhir dari segala sesuatu.

    Hidup manusia bukanlah sebuah cerita yang lurus-lurus saja. Seperti halnya di dalam film ada yang disebut sebagai plot twist, perubahan arah dan hasil dari sebuah cerita dengan cara yang tidak terduga. Hidup manusia bukanlah ukuran matematis yang membuat mereka yang saat ini mengalami kekacauan hidup pasti akan mengalami kekacauan selamanya. Sejarah sudah menunjukkan kepada kita bahwa ada orang-orang yang bangkit dari keterpurukan dan akhirnya tampil sebagai pemenang kehidupan.

    Mengatakan bahwa cerita ini adalah cerita yang mudah dijalani kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan hidup hari ini pasti hanya akan menambah luka. Mungkin mereka akan memilih untuk mengatakan bahwa itu adalah teori. Namun, memang sejarah ada untuk dijadikan pembelajaran. Sebagai awal mungkin baik kalau kita mendengarkan ungkapan bijak yang mengatakan, “Adalah baik untuk mengatakan/menerima bahwa hidup kita sedang tidak baik-baik saja.”

    Kreativitas Hidup

    Saat ini, salah satu citra hidup ideal yang menjadi harapan banyak orang adalah memiliki keluarga yang ideal, uang yang banyak, pekerjaan yang mapan, dan juga usaha yang berhasil. Citra hidup macam ini cukup digemari oleh banyak pihak di negeri ini. Buktinya konten-konten yang menampilkan artis-artis kaya yang pamer kekayaan dan kesuksesan selalu digandrungi oleh banyak pihak.

    Dalam penelitian Roida Pakpahan dan Donny Yoesgiantoro dari Universitas Bina Sarana Informatika dan Universitas Pertahanan pada 2023, ditemukan bahwa fenomena pamer kekayaan (flexing) digandrungi masyarakat, meski belum tentu kemewahan itu benar.

    Dalam situs We Are Sosial 2023 ditemukan bahwa sebanyak 167 juta penduduk Indonesia aktif bermedia sosial. Itulah sebabnya flexing melalui media Tiktok, Instagram dan Facebook, Youtube dan lain sebagainya menjadi salah satu konsumsi masyarakat ini. Bagi mereka yang melakukan, flexing memiliki makna positif karena membangun branding dirinya, tetapi bagi masyarakat flexing mempengaruhi pola hidup konsumtif dan hedonis. Orang tidak lagi menggunakan barang sekadar untuk memenuhi kebutuhan, tetapi guna mendapat status sosial.

    Dalam penelitian Fatkhan Amira Imtihan dan Datu Jatmiko dari Universitas Terbuka dan Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul Fenomena Maraknya Penggunaan Jasa Pinjaman Online Di Desa Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang ditemukan bahwa maraknya orang yang terpengaruh oleh pinjaman online salah satunya dipengaruhi oleh keinginan untuk flexing. Di sana dikatakan, “Keinginan untuk terlihat kaya di masyarakat sering kali mendorong individu untuk melakukan berbagai tindakan yang mungkin tidak sesuai dengan kondisi keuangan mereka sebenarnya. Kondisi ini muncul ketika seseorang ingin mencari pengakuan sosial dan status ekonomi di masyarakat.”

    Pada bagian berikut dikatakan, “Banyak masyarakat menganggap kekayaan merupakan sebuah simbol prestise dan keberhasilan. Selain itu menonjolkan penampilan kaya dapat membuka pintu peluang dan mengundang rasa hormat dari orang lain.”

    Tentu kita tidak sedang membicarakan tentang pinjaman online. Kita sedang berbicara tentang pengharapan. Pengharapan akan hidup yang bahagia itu sekarang terkungkung oleh kemampuan materi dan kekayaan fisik. Orang lupa bahwa kebahagiaan itu ada berbagai macam bentuknya. Kita kehilangan kreativitas untuk memandang hidup dari sudut pandang yang lebih luas yang bahkan dalam situasi yang sulit pun orang masih bisa mengatakan bahwa hidupnya beruntung.

    Dalam konteks orang Jawa, salah satu ungkapan yang bagus muncul ketika orang kecelakaan. Sederhananya demikian, “Kalau orang itu lecet, orang akan mengatakan untung cuma lecet. Kalau orang itu patah tangan kiri, orang akan mengatakan untung cuma tangan kiri. Kalau kedua kakinya patah, orang akan mengatakan untung cuma patah kaki. Kalau dia tidak sadarkan diri, orang akan mengatakan untung tidak meninggal. Kalau orang itu meninggal dunia, orang akan mengatakan untung dia langsung meninggal karena kalau sampai sakit pasti harus mengalami cacat.”

    Leluhur kita punya kecerdasan spiritual yang membuat mereka memandang hidup dalam perspektif rasa syukur. Dalam masyarakat Batak, ada ungkapan bijak yang mengatakan, “Sasittongna, molo dipahabisho jatah gagalmu, olo dang olo ho ikkon hasea” yang artinya, “Sesungguhnya jika engkau menghabiskan jatah gagalmu, mau tidak mau kau akan berhasil.” Ungkapan ini pun adalah tentang keberanian untuk melihat hidup dalam sudut pandang yang lebih luas.

    Kebahagiaan tidak hanya bisa dicapai dengan satu jalan saja. Kita hidup bukan dengan kacamata kuda yang membuat kuda tak bisa melihat kiri atau kanan dan hanya menatap ke depan. Kita hidup dengan keyakinan bahwa ada banyak jalan menuju ke Roma, ada banyak kemungkinan menuju kepada kebahagiaan.

    Menuju Harapan Baru

    Tahun baru dan harapan yang baru kiranya tetap akan menjadi kesempatan untuk membuka lembaran baru. Mungkin memang titik berangkat kita berbeda-beda, tetapi tujuannya sama yaitu mengalami kebahagiaan. Belajar dari berbagai ungkapan di atas, kita tahu bahwa kebahagiaan itu ada berbagai macam bentuknya.

    Sayangnya ada kecenderungan besar di masyarakat kita untuk membandingkan diri dengan orang-orang di sekitarnya. Begitu populernya lagu “wong ko ngene kok dibanding-bandingke” dua tahun silam menjadi bukti betapa masyarakat kita suka sekali membandingkan hidupnya dengan orang-orang di sekitarnya. Munculnya ungkapan “rumput tetangga selalu tampak lebih hijau” menjadi bukti lain kecenderungan melihat hidup orang lain sebagai pembanding hidup.

    Demi tidak menjadi yang paling bawah orang rela melakukan banyak hal yang justru membuat orang kehilangan menemukan dan memperjuangkan versi terbaik dari dirinya sendiri. Hal inilah yang menjadi salah satu fokus dari kajian poskolonial yaitu kenyataan bahwa masyarakat pasca jajahan adalah masyarakat yang bermental kalah dan suka akan kemenangan-kemenangan kecil.

    Sikap rendah diri membawa orang tidak percaya diri untuk mengatakan bahwa dirinya sudah berharga di hadapan orang lain. Kajian ini mau membangunkan orang-orang di negeri bekas jajahan bahwa mereka adalah orang-orang yang terhormat dan tidak perlu menyamakan diri dengan para bekas penjajah untuk menjadi lebih terhormat.

    Para leluhur di negeri ini sudah mewariskan rasa syukur yang membuat mereka berbahagia dalam berbagai perjuangan hidup. Mereka kreatif dalam memandang kehidupan. Semoga kita yang hidup pada era media, konsumerisme, dan hedonisme ini tidak menjadi orang-orang yang kehilangan kreativitas untuk mengatakan saya layak untuk berbahagia, apapun keadaan hidup saya.

    Selamat tahun baru dan selamat menikmati dan memperjuangkan versi terbaik dari diri Anda sendiri. Tidak perlulah kita memandang rumput tetangga kalau kita sudah bisa menikmati rumput yang ada di rumah sendiri. Tak perlu memandang hidup orang lain karena nyatanya kita punya cara sendiri-sendiri untuk menikmati dan mensyukuri hidup ini.

    Martinus Joko Lelono pengajar di Universitas Sanata Dharma

    (mmu/mmu)

  • 43 Sapi Suspek PMK di Gunungkidul Mati
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        2 Januari 2025

    43 Sapi Suspek PMK di Gunungkidul Mati Yogyakarta 2 Januari 2025

    43 Sapi Suspek PMK di Gunungkidul Mati
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH)
    Gunungkidul
    , DI Yogyakarta, mencatat ada 43 ternak sapi suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), mati sejak beberapa pekan terakhir.
    “Sampai saat ini data yang masuk ke kita antara 42 sampai 43 yang mati,” kata Kepala DPKH Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, saat dihubungi melalui telepon pada Kamis (2/1/2025).
    Dikatakannya, untuk pencegahan dilakukan disinfektan wilayah yang muncul PMK setiap hari. Selain itu, pihaknya mengimbau pemilik ternak agar mencegah orang lain yang tidak memiliki kepentingan masuk kandang.
    “Ketika kita berkunjung dari pasar atau berkunjung ke kandang orang lain, harapan kita pulang mandi dulu baru masuk kandang,” kata dia.
    Hal ini untuk mencegah virus masuk ke area kandang dan menyebabkan ternak sakit.
    Wibawanti mengaku tidak bisa mencegah ternak dari luar masuk ke Gunungkidul karena setiap daerah memiliki kebijakan berbeda dalam penanganan.
    Pihaknya melakukan pemantauan dengan menjadwalkan pelayanan pengobatan hingga uji kebuntingan.
    Dia mengimbau kepada peternak agar melaporkan jika mendapati sapinya sedang sakit atau mati agar bisa segera dilakukan penanganan lebih jauh.
    “Itu terus kita lakukan di pasar,” kata dia.
    Sebelumnya, Lurah Pampang, Kapanewon Paliyan, Saiful Khohar, mengatakan wilayahnya sejak Minggu (22/12/2024) telah mencatat total ada 15 sapi mati di lima padukuhan.
    Adapun di Padukuhan Polaman terdapat sembilan ekor mati. Kemudian di Kedungdowo Wetan ada dua ekor. 
    Lalu di Jetis ada satu ekor, di Kedungdowo Kulon ada satu ekor, dan di Pampang ada satu ekor.
    “Baru saja (Senin hari ini) sekitar pukul 10.40 WIB ada satu mati di Padukuhan Polaman,” kata Saiful saat ditemui di Balai Padukuhan Polaman, Senin (30/12/2024).
    Dikatakannya, kematian ternak ini memukul petani atau peternak, karena biasanya sapi digunakan untuk tabungan.
    Pihaknya berharap ada ganti rugi atau bantuan dari pemerintah terhadap petani yang kehilangan hewan ternaknya.
    “Ternak ini tabungannya orang tani. Kejadian ini sangat memprihatinkan kami,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Destinasi wisata Bantul dikunjungi 2,3 juta wisatawan selama 2024

    Destinasi wisata Bantul dikunjungi 2,3 juta wisatawan selama 2024

    kunjungan wisatawan ke Bantul pada tahun 2024 sebanyak 2.373.156 wisatawan dengan perolehan PAD (pendapatan asli daerah) sebesar Rp30,6 miliar

    Bantul (ANTARA) – Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sebanyak 2,3 juta wisatawan telah berkunjung ke destinasi wisata daerah ini sepanjang tahun ini sejak Januari sampai akhir Desember 2024.

    “Data kunjungan wisatawan ke Bantul pada tahun 2024 sebanyak 2.373.156 wisatawan dengan perolehan PAD (pendapatan asli daerah) sebesar Rp30,6 miliar,” kata Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Aji di Bantul, Kamis.

    Menurut dia, kunjungan wisatawan tersebut dihimpun dari semua destinasi wisata Bantul yang diberlakukan retribusi oleh pemerintah, mulai dari wisata di sepanjang pantai selatan Bantul dan sejumlah objek wisata alam lainnya.

    Pantai Parangtritis yang menjadi satu kawasan dengan wilayah Gumuk Pasir Parangkusumo dan Pantai Depok dengan wisata kulinernya menjadi destinasi andalan dengan tingkat kunjungan mencapai 90 persen dari total kunjungan wisata ke Bantul.

    Kemudian disusul objek wisata pantai wilayah barat seperti Pantai Samas, Pantai Kuwaru, Pantai Goa Cemara, dan Pantai Baru. Selanjutnya objek wisata Gua Cerme dan wisata Gua Selarong.

    Dia mengatakan, selama libur akhir tahun dari Natal 2024 hingga menjelang tahun baru 2025 turut berkontribusi pada tingkat kunjungan wisata ke Bantul yang tercatat lebih dari 120 ribu orang.

    “Pada libur Nataru (Natal sampai Tahun Baru) dari 24 sampai 31 Desember jumlah pengunjung sebanyak 120.692 orang dengan penerimaan PAD sebesar Rp1,7 miliar,” katanya.

    Dia menyebut, objek wisata kawasan Pantai Parangtritis yang menjadi andalan wisatawan selama libur akhir tahun 2024 telah dikunjungi sebanyak 107.483 orang, dengan pendapatan retribusi sebesar Rp1,5 miliar.

    “Sedangkan pada sehari jelang pergantian tahun pada 31 Desember, wisata Bantul dikunjungi sebanyak 14.365 orang dengan penerimaan PAD sebesar Rp208 juta,” katanya.

    Pewarta: Hery Sidik
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sejarah dan Cara Merayakan Hari Introvert Sedunia

    Sejarah dan Cara Merayakan Hari Introvert Sedunia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Setiap 2 Januari diperingati sebagai Hari Introvert Sedunia. Peringatan ini diakui sebagai salah satu hari penting untuk memahami kepribadian para introvert di seluruh dunia dengan lebih baik.

    Introvert adalah kepribadian seseorang yang lebih menyukai lingkungan yang tenang dengan keterlibatan sosial yang terbatas. Mengutip dari National Today, Hari Introvert Sedunia dihidupkan oleh psikolog Jerman dan penulis e-book gratis Happily Introverted Ever After, Felicitas Heyne.

    Tepatnya pada 20 September 2011, Heyne menulis sebuah postingan blog berjudul Inilah Mengapa Kita Membutuhkan Hari Introvert Sedunia. Tulisan tersebut ia unggah di situs webnya, iPersonic.

    Dalam artikel tersebut, Heyne mengatakan bahwa sudah saatnya kesadaran dunia dipertajam menjadi khas introvert. Ia menyoroti beberapa diskriminasi yang dihadapi introvert karena sifat tertutup mereka. Ia juga meratapi kurangnya apresiasi introvert oleh masyarakat umum.

    Heyne menyarankan agar Hari Introvert Sedunia dirayakan pada 2 Januari. Tanggal tersebut dipilih karena ia merasa para introvert di seluruh dunia baru saja mengalami masa yang melelahkan setelah maraton liburan, mulai dari Natal hingga tahun baru.

    Sejak saat itu, Hari Introvert Sedunia dirayakan setiap 2 Januari. Tak seperti peringatan-peringatan lainnya yang lekat dengan pesta dan kemeriahan, Hari Introvert Sedunia adalah momen yang sebaiknya tidak dirayakan dengan mengadakan pesta, melainkan membatalkannya.

    Ini adalah momen yang tepat untuk memberikan ruang kepada si introvert dengan meninggalkan mereka sendiri dengan memberi mereka ruang yang dibutuhkan. Berikut cara merayakan Hari Interovert Sedunia:

    1. Berdiam di rumah dan menghabiskan waktu sendiri

    Cara paling sederhana untuk merayakan Hari Introverst Sedunia adalah dengan berdiam di rumah dan menikmati waktu sendiri. Gunakan waktu ini untuk me time dan me-recharge energi.

    2. Melalukan hobi atau kegiatan yang disukai

    Saat berdiam di rumah dan menghabiskan waktu untuk me time, kamu juga bisa memanfaatkannya sebagai momen untuk melakukan kegiatan favoritmu.

    Kamu bisa membaca buku, menonton film atau serial yang disukai, mendengarkan musik, serta beberapa kegiatan seru lainnya. Kamu juga bisa menghabiskan waktu sendiri dengan melakukan hal-hal kreatif, seperti memasak, menulis, melukis, dan lainnya.

    Menariknya, Hari Introvert Sedunia tak melulu dirayakan di rumah. Kamu juga bisa merayakannya dengan melalukan berbagai kegiatan favorit di luar ruangan, seperti jalan-jalan dan belanja.

     

  • Guguran Lava Gunung Merapi Capai 1.800 Meter, Masyarakat Diminta Waspada

    Guguran Lava Gunung Merapi Capai 1.800 Meter, Masyarakat Diminta Waspada

    Sleman, Beritasatu.com – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah masih tinggi. 

    Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk periode 2 Januari 2025 pukul 00.00-06.00 WIB menunjukkan aktivitas guguran lava.

    “Teramati enam kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Krasak dan Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa dalam keterangan resminya pada Kamis (2/1/2025).

    Cuaca di sekitar Gunung Merapi terpantau mendung dengan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara berada di kisaran 18-19 derajat celsius dengan kelembapan udara 80-84%. Gunung terlihat tertutup kabut dengan tingkat kabut mencapai 0-III, dan tidak teramati adanya asap kawah.

    Seismograf mencatat 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-54 mm dan durasi 15,65-132,22 detik. Selain itu, terdeteksi pula 13 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm dan durasi 6,37-9,15 detik. Aktivitas vulkanik dangkal terpantau sebanyak 3 kali dengan amplitudo 18-33 mm dan durasi 12,13-12,94 detik.

    BPPTKG menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III (Siaga). Potensi bahaya meliputi guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya, mencakup Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh tujuh kilometer. 

    “Sektor tenggara mencakup Sungai Woro sejauh tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer. Lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak,” lanjutnya.

    BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di wilayah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta mewaspadai ancaman lahar dan awan panas, terutama saat hujan serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik yang dapat menyebar ke area sekitar.

  • Peristiwa 2 Januari: Gugurnya 3 Pahlawan Nasional Indonesia

    Peristiwa 2 Januari: Gugurnya 3 Pahlawan Nasional Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tak hanya berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia, pahlawan nasional Indonesia juga berjasa dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Berbagai upaya dilakukan meski harus gugur dalam peperangan.

    Terdapat tiga peristiwa duka yang terjadi pada 2 Januari. Tiga pahlawan nasional Indonesia gugur di tahun berbeda. Berikut tiga pahlawan Indonesia yang gugur pada 2 Januari:

    1. Raden Trunajaya (2 Januari 1680)

    Raden Trunajaya merupakan seorang bangsawan dari Madura. Ia merupakan sosok yang memimpin Pemberontakan Trunajaya terhadap Kesultanan Mataram di Jawa.

    Raden Trunajaya melakukan pemberontakan terhadap Raja Mataram Amangkurat I, lalu Amangkurat II. Semula, pemberontakan yang terjadi pada 1674–1680 ini berawal dari gerakan protes terhadap kezaliman Amangkurat I terhadap rakyat Mataram.

    Tak disangka, protes tersebut berubah menjadi gerakan jihad melawan VOC Belanda. Raden Trunajaya gugur akibat ditikam keris oleh Amangkurat II.

    Meski gugur secara keji, perjuangan Raden Trunojoyo terus dikenang oleh bangsa Indonesia. Namanya diabadikan menjadi nama bandara, Bandar Udara Trunojoyo, dan nama universitas, Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

    2. Martha Christina Tiahahu (2 Januari 1818)

    Martha Christina Tiahahu adalah pejuang wanita yang lahir di Nusa Laut, Kepalauan Maluku, pada 1800. Ia bergabung dalam pertempuran di Maluku bersama pasukan Thomas Matulessy (Pattimura) saat usianya masih sangat belia, yakni sekitar 16 atau 17 tahun.

    Martha Christina Tiahahu sempat terbebas dari hukuman mati oleh Belanda karena dianggap masih terlalu muda. Namun, Belanda kemudian menyadari bahwa pejuang wanita yang merupakan keturunan Kapitan itu berpeluang memberikan pengaruh besar terhadap penduduk dan dapat membahayakan kedudukan Belanda.

    Belanda pun kembali menangkap Martha Christina Tiahahu dan membuangnya untuk kerja paksa di kebun kopi bersama dengan tawanan lainnya, seperti Pattiwael (Raja Tiouw), J. Sahetappy (Guru sekolah di Saparua yang selama perang Pattimura bertindak sebagai Pendeta), Pattigoela (orang kaya dari Wakkal), serta Hehanusa (Raja Titawasi). Dalam perjalan menuju Jawa, Martha Christina mogok makan hingga jatuh sakit. Ia kemudian meninggal dunia pada 2 Januari 1918. Jenazahnya kemudian dibuang ke Laut Banda.

    Karena kegigihannya dalam melawan Belanda pada 1816, Martha Christina Tiahahu tercatat sebagai Pahlawan Nasional sejak 1969. Dalam uang rupiah, wajahnya pernah muncul sebagai tanda air (watermark) pada pecahan Rp5.000 emisi 1985.

    3. Usmar Ismail (2 Januari 1971)

    Usmar Ismail dikenal sebagai seorang sutradara film, sastrawan, dan wartawan. Ia mendapat julukan sebagai Bapak Film Indonesia.

    Meski memulai debutnya di panggung teater, ia juga banyak muncul di dunia film. Film garapannya yang berjudul Darah dan Doa (1950) menjadi tonggak sejarah perfilman Indonesia setelah sebelumnya belum ada yang disebut dengan film Indonesia, melainkan pembuatan film di Indonesia.

    Saat menjadi wartawan, ia pernah ditahan oleh Belanda dan dijebloskan ke penjara Cipinang Jakarta atas tuduhan subversif. Setelah bebas, ia kembali dengan karya film sebagai asisten sutradara Andjar Asmara.

    Pada 30 Maret 1950, Usmar Ismail mendirikan Persatuan Film Nasional Indonesia (Perfini). Film Darah dan Doa (1950) menjadi produksi film pertamanya.

    Usmar Ismail meninggal dunia pada 2 Januari 1971 karena stroke. Namanya dikenang sebagai Bapak Film Indonesia dan diabadikan menjadi nama sebuah Gedung di Jalan Rasuna Said, Jakarta. Ia mendapat gelar pahlawan nasional pada 2021.

     

    Penulis: Resla

  • 5 Teman Seangkatan KSAD Maruli Simanjuntak Berkarier Cemerlang, Sandang Jenderal Bintang 3

    5 Teman Seangkatan KSAD Maruli Simanjuntak Berkarier Cemerlang, Sandang Jenderal Bintang 3

    loading…

    KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak merupakan jebolan Akmil 1992. Lima teman seangkatan Maruli Simanjuntak memiliki karier militer cemerlang. FOTO/DOK.PUSPENAD

    JAKARTA – Sejumlah teman seangkatan KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjutak memiliki karier cemerlang. Lima di antaranya telah meraih pangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI atau jenderal bintang 3.

    Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dari Kecabangan Infanteri (Kopassus). Selain Maruli, sebanyak 274 taruna juga lulus dari Akmil di tahun yang sama.

    Dari ratusan teman seangkatan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, banyak yang memiliki karier cemerlang. Siapa saja mereka?

    Teman Seangkatan KSAD Maruli Simanjuntak Berkarier Cemerlang:

    1. Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon

    Richard Taruli Horja Tampubolon saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (Kasum TNI). Jabatan mentereng itu diemban sejak 24 Juli 2024.

    Sama seperti KSAD Maruli Simanjuntak, Richard Tampubolon juga merupakan jebolan Akmil 1992 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Tentara kelahiran Jakarta, 24 Mei 1969 itu termasuk memiliki karier militer yang cemerlang. Sejumlah jabatan strategis pernah ia duduki, antara lain Danrindam VI/Mulawarman (2016), Danrem 023/Kawal Samudera (2016-2017), Wadanjen Kopassus, dan Kasdam VI/Mulawarman (2018-2019).

    Kariernya semakin moncer ketika ditunjuk mengisi posisi Kaskogabwilhan I (2019-2020), kemudian Dankoopssus TNI, Pangdam XVI/Pattimura, Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat (Irjenad). Richard ditunjuk menjadi Pangkogabwilhan III pada Juli 2023. Setahun menjabat, Richard dipercaya menjadi Kasum TNI hingga sekarang.

    2. Letjen TNI Erwin Djatniko

    Erwin Djatniko merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1992 dari kecabangan Kavaleri. Saat ini peraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik itu menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat (Irjenad).

    Sebagai lulusan terbaik, Erwin Djatniko memiliki karier militer yang cemerlang. Tentara kelahiran Kota Cimahi, Jawa Barat, 6 Juni 1969 itu memulai karier militernya menjadi Pama Pussenkav. Erwin Djatniko kemudian ditunjuk menjadi Danton, Danki, Pasi Yonkav 3/Andhaka Cakti Kodam V/Brawijaya. Eko Djatniko mendapat promosi menjadi Komandan Batalyon Kavaleri 3/Andhaka Cakti atau Yon Kav 3/Tank. Karier militernya terus meningkat ketika diberi amanat mengisi posisi Dandim 0821/Lumajang (2011-2012), Pabandya Srenaad (2012-2013), Asrena Kasdam XII/Tanjungpura (2013), Paban I/Ren Spersad, Danrem 043/Garuda Hitam (2018-2019), dan Pamen Denma Mabesad (2019-2020).

    Pada 2020, Erwin Djatniko diangkat Waasrena KSAD Bidang Perencanaan, kemudian Irdam IX/Udayana, Wagub Akmil, Gubernur Akmil, Pangdam III/Siliwangi, dan terakhir menjabat Irjenad hingga sekarang.

    3. Letjen TNI Bobby Rinal Makmun

    Mayor Jenderal TNI Bobby Rinal Makmun juga jebolan Akmil 1992 dari kecabangan Infanteri. Teman seangkatan KSAD Maruli Simanjuntak itu kini menjabat Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI.

    Bobby memiliki karier militer yang terbilang moncer. Tercatat, sudah banyak berbagai posisi strategis di militer yang pernah ditempatinya sejak awal bertugas hingga sekarang. Pada 2016, Bobby pernah menjabat Asrena Kaskostrad. Setelahnya, ia juga dipercaya menjadi Danrem 051/Wijayakarta (2017-2019) dan Pamen Denma Mabesad (2019).

    Tentara kelahiran Yogyakarta itu pecah bintang pada tahun 2019 saat dipromosikan menjadi Asops Kaskogabwilhan II. Kemudian dipercaya sebagai Kasdam Jayakarta, Pangdivif 1/Kostrad, Dansecapaad, Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, dan terakhir sebagai Dankodiklat TNI.

    4. Letjen TNI Kunto Arief Wibowo

    Letjen TNI Kunto Arief Wibowo juga merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1992, teman seangkatan KSAD Maruli Simanjuntak. Tentara kelahiran Malang, Jawa Timur pada 15 Maret 1971 itu kini menjabat sebagai Pangkogabwilhan I.

  • Gelung Ukel Tekuk Solo, Gaya Rambut Sekaligus Representasi Pertumbuhan Wanita Jawa

    Gelung Ukel Tekuk Solo, Gaya Rambut Sekaligus Representasi Pertumbuhan Wanita Jawa

    Liputan6.com, Yogyakarta – Gelung ukel tekuk Solo merupakan gaya rambut wanita yang melambangkan keanggunan, keseimbangan, dan pertumbuhan hidup perempuan Jawa. Gaya rambut ini dapat dikenakan oleh berbagai lapisan masyarakat dengan beberapa aksesori dan pakaian sebagai pembeda.

    Mengutip dari indonesiakaya.com, gelung ukel tekuk menjadi salah satu contoh penting yang menunjukkan perkembangan tata rambut dalam masyarakat Jawa. Awalnya, gaya rambut ini dikenakan dalam lingkungan Keraton Ngayogyadiningratan dan Keraton Kasunanan Surakarta oleh para putri kerajaan dan wanita bangsawan.

    Seiring berjalannya waktu, gaya rambut ini pun mulai digunakan oleh kalangan masyarakat umum, termasuk permaisuri, selir, putri-putri raja, dan para inang pengasuh. Namun, penggunaan keduanya memiliki perbedaan yang terletak pada ragam aksesori serta pakaian yang dikenakan.

    Selain berfungsi sebagai hiasan rambut, gelung ukel tekuk Solo juga menjadi lambang transisi seorang gadis menuju kedewasaan. Seorang wanita yang mengenakan gelung ini berarti telah melewati masa kanak-kanak.

    Melalui gelung ini, seorang gadis diibaratkan sebagai bunga yang mekar. Bentuknya bulat dan rapi, melambangkan keanggunan dan keseimbangan hidup seorang wanita yang bersiap menjadi ibu rumah tangga. Gelung ukel tekuk Solo merupakan representasi dari pertumbuhan, keanggunan, dan komitmen wanita Jawa dalam menjalani peran sosialnya.

    Gelung ini boleh dikenakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Namun, aksesori dan pakaian yang dikenakan harus disesuaikan dengan usia dan keperluan senagai simbol status sosial wanita yang menggunakannya.

    Putri remaja biasanya mengenakan gelung ini dengan hiasan peniti ceplok di tengah dan peniti renteng di sisi kanan dan kiri sanggul. Gelung tersebut dipadukan dengan kain garis miring (pinjung kencong). Kain ini biasanya dikenakan saat menghadap raja pada hari ulang tahun sang raja.
Sementara itu, putri dewasa mengenakan gelung ini dengan kain semekan atau kain seredan setelah menikah. Ini menjadi bagian dari pakaian sehari-hari di lingkungan keraton.

    Dalam acara resepsi di luar keraton, gelung ini juga dikenakan oleh pengiring raja. Mereka biasanya memadukan gelung ini dengan pethat emas, bunga ceplok jebehan, kain batik wion, dan kebaya beludru maupun sutra.

     

  • HUT ke-68 LVRI, Begini Sejarahnya

    HUT ke-68 LVRI, Begini Sejarahnya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Setiap 2 Januari diperingati sebagai HUT Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Tahun ini, LVRI merayakan ulang tahun ke-68.

    LVRI merupakan organisasi yang menghimpun para veteran Republik Indonesia. Perayaan ulang tahun LVRI dimaksudkan agar setiap lapisan masyarakat dapat menghormati dan mengapresiasi jasa para pahlawan yang telah berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

    Mengutip dari veteranri.go.id, lahirnya LVRI melalui perjalanan yang cukup panjang. Dimulai dari Kongres I pada 22 Desember 1956 – 2 Januari 1957 di Decca Park, Jakarta.

    Kongres tersebut dihadiri oleh 2300 veteran dari seluruh Indonesia. Mereka mewakili lebih dari sejuta veteran yang aktif bertempur di seluruh wilayah Indonesia selama memperjuangkan Kemerdekaan RI antara 1945-1949.

    Seluruh organisasi bekas pejuang bersenjata di Indonesia yang mengikuti kongres pun sepakat melebur menjadi satu organisasi yang disebut LVRI. LVRI secara resmi diumumkan terbentuk pada 2 April 1957 melalui Keputusan Presiden RI No.103 tahun 1957 Tentang Legiun Veteran.

    Dalam Keppres tersebut menetapkan bahwa terhitung mulai 1 Januari 1957, LVRI resmi dibentuk. Keppres tersebut juga menekankan bahwa LVRI diakui sebagai satu-satunya badan yang mewakili kaum veteran dalam hubungan dengan instanasi-instansi Pemerintah dan organisasi-organisasi veteran internasional.

    Dianugerahkan pula Panji-panji Kehormatan Veteran RI, Karya Dharma. Selain itu, juga ditetapkan Kode Kohormatan Veteran RI, Panca Marga.

    Selanjutnya, Badan Pekerja Pusat (BPP) LVRI untuk periode 1957-1959 dibentuk dengan Letkol R. Pirngadi sebagai pemimpin. Pada Mei 1959, Dewan Pleno LVRI, BPP LVRI dibentuk dengan Kol. Sambas Atmadinata sebagai pemimpin.

    Tak hanya sebagai organisasi dalam negeri, LVRI juga menjadi anggota the World Veterans Federation. Pada 1965, BPP LVRI dipimpin oleh Letjen. M. Sarbini.

    Pada 7 Agustus 1967, Undang-undang No. 7 tahun 1967 tentang Veteran Republik Indonesia ditetapkan. Penetapan ini menyusul dicabutnya Undang-undang Veteran No. 15 tahun 1965. Selanjutnya, AD/ART LVRI diusulkan Kongres dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

    Selama 1968 hingga sekarang, telah digelar 12 Kongres secara rutin sebagai program lima tahunan LVRI. Dalam Kongres tersebut, dipilih Ketua Umum LVRI yang akan menjabat selama lima tahun ke depan.

    Adapun Kongres XII LVRI telah digelar pada 10-12 Oktober 2022. Ketua Umum DPP LVRI terpilih saat ini adalah Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri.

    Adapun pemilihan 2 Januari sebagai HUT LVRI merujuk pada hari terakhir berlangsungnya Kongres I. Sejak resmi ditetapkan pada 1957, LVRI masih menjadi organisasi yang mewadahi para veteran RI hingga kini.

     

    Penulis: Resla