provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Inilah 3 Jenis Jamu  Berkhasiat untuk Awet Muda

    Inilah 3 Jenis Jamu  Berkhasiat untuk Awet Muda

    Liputan6.com, Yogyakarta – Ingin awet muda dan kulit sehat alami? Jawabannya mungkin ada dalam segelas jamu.

    Minuman tradisional Indonesia ini kaya akan nutrisi dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, termasuk memperlambat penuaan. Mengutip dari berbagai sumber, berikut jamu yang berkhasiat untuk awet muda.

    1. Jamu Kunyit Asam Jawa

    Jamu kunyit asam merupakan minuman tradisional yang kaya akan manfaat kesehatan. Kombinasi kunyit dan asam jawa, dua bahan alami yang kaya akan antioksidan dan senyawa aktif, memberikan beragam khasiat bagi tubuh.

    Kunyit, dengan kandungan utama kurkumin, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Selain itu, kurkumin juga memiliki potensi untuk melawan sel kanker dan memperlambat proses penuaan.

    Asam jawa, yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan melindungi sel dari kerusakan. Salah satu manfaat utama jamu kunyit asam adalah kemampuannya dalam meningkatkan produksi kolagen. Kolagen adalah protein penting untuk kesehatan kulit, sehingga konsumsi rutin jamu ini dapat membantu menjaga kulit tetap kencang, elastis, dan awet muda.

    2. Jamu Beras Kencur

    Jamu beras kencur merupakan minuman herbal yang kaya akan nutrisi penting bagi tubuh. Terbuat dari rimpang kencur dan rendaman beras, jamu ini mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti kalsium, kalium, fosfor, flavonoid, magnesium, seng, mangan, zat besi, vitamin B1, vitamin C, dan vitamin E.

    Kandungan senyawa antiradang dalam jamu beras kencur dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada kulit, termasuk jerawat. Selain itu, senyawa antioksidan, vitamin B1, vitamin C, dan vitamin E yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam memudarkan bekas jerawat serta menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan. Nutrisi-nutrisi ini membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan mempercepat proses regenerasi sel kulit.

    3. Jamu Manjakani

    Manjakani adalah bahan alami yang kaya manfaat, tidak hanya untuk kesehatan organ intim wanita, tetapi juga untuk kesehatan kulit. Kandungan tannin dan antioksidan dalam manjakani berperan penting dalam memberikan berbagai manfaat bagi kulit.

    Tannin memiliki sifat astringent yang dapat membantu menguatkan dan mengencangkan kulit, serta mengurangi pori-pori. Selain itu, tannin juga memiliki sifat anti-inflamasi yang efektif dalam mengurangi peradangan akibat jerawat dan mempercepat proses penyembuhan luka.

    Sifat antibakteri dari manjakani membantu mencegah dan mengatasi jerawat dengan cara melawan bakteri penyebab jerawat. Sementara itu, kandungan antioksidan-nya membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan mempercepat regenerasi sel kulit.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Sopir di Bantul Kebelet BAB hingga Lupa Rem Tangan, Mobil Daihatsu Taft Miliknya Terjun ke Sungai – Halaman all

    Sopir di Bantul Kebelet BAB hingga Lupa Rem Tangan, Mobil Daihatsu Taft Miliknya Terjun ke Sungai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANTUL – Gara-gara sang sopir kebelet buang air besar (BAB), mobil si sopir ikut terjun ke sungai.

    Nasib apes ini dialami oleh S (47) warga Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DIY. 

    Peristiwa terjadi di Padukuhan Karang Ploso, Sitimulyo, Piyungan, Bantul pada Jumat (10/1/2025).

    Mobil yang tercebur ke sungai diketahui tipe Daihatsu Taft.

    Dalam unggahan yang dibagikan akun X @merapi_uncover pada Jumat (10/1/2025) tampak sebuah mobil Taft warna hitam dengan atap putih.

    Seluruh badan mobil terendam di dalam sungai.

    Mobil pun harus ditarik dengan tali yang dihubungkan dengan alat berat.

    Kejadian apes ini bermula saat S merasa ingin buang air besar (BAB) saat menuju rumahnya sekitar 09.30 WIB.

    Karena tak kuat menahan rasa ingin BAB, S memarkir mobilnya di jalan turunan.

    S lalu keluar mobil dan BAB di sungai.

    Namun S lupa menarik rem tangan sehingga mobilnya bergerak dan tercebur ke sungai.

    “Korban menuju ke arah bendungan Karangploso karena sudah tidak bisa menahan, kemudian mobil diparkir di jalan turunan dan pengemudi keluar untuk BAB di sungai,” ujar Kapolsek Piyungan, Kompol Amir Machmud, dikutip dari Kompas.com, via Tribun Jateng.

    “Setelah diingat kembali, pengemudi tersebut lupa menarik tuas hand rem. Kendaraan berjalan maju sampai masuk,” lanjut Amir.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

    Sedangkan proses evakuasi dilakukan setelah salat Jumat.

     

  • Taktik Tipuan Belanda di Lapangan Terbang Maguwoharjo Yogyakarta

    Taktik Tipuan Belanda di Lapangan Terbang Maguwoharjo Yogyakarta

    Liputan6.com, Yogyakarta – Taktik penggunaan boneka payung dalam operasi militer pertama kali tercatat dalam sejarah Indonesia saat Agresi Militer Belanda II di Lapangan Terbang Maguwo, Yogyakarta. Strategi ini menjadi bagian dari serangkaian serangan udara Belanda pada 19 Desember 1948 yang berhasil melumpuhkan pertahanan Indonesia.

    Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang bertugas menjaga Pangkalan Udara Maguwo saat itu diperkuat oleh personel bekas anggota KNIL dan Pembela Tanah Air (PETA). Mereka dilengkapi dengan senapan mesin peninggalan Jepang yang memiliki kapabilitas menembak jatuh pesawat musuh.

    Mengutip dari berbagai usmber, serangan awal Belanda dimulai dengan penerjunan boneka-boneka berseragam militer dari udara. Taktik ini dirancang untuk memancing pasukan Indonesia menghabiskan amunisi mereka.

    Setelah pasukan Republik Indonesia menghabiskan peluru untuk menembaki boneka-boneka tersebut, barulah pasukan khusus Belanda yang sesungguhnya diterjunkan. Sebelum penerjunan boneka payung, Belanda melancarkan serangan udara menggunakan pesawat tempur P 40 Kitty Hawk, P 51 Mustang yang dijuluki Cocor Merah, dan Bomber B25 misel yang diterbangkan dari Bandung.

    Serangan ini berhasil melumpuhkan pertahanan AURI di Maguwo, termasuk operator senapan mesin yang gugur akibat tembakan roket dan mitraliur. Dalam pertempuran tidak seimbang tersebut, tercatat Kadet Udara Kasmiran, Sersan Mayor Udara Tanumihardjo, Kopral Udara Tohir, beserta 30 prajurit lainnya gugur membela pangkalan.

    Jatuhnya Lapangan Maguwo ke tangan Belanda membuka jalan bagi pasukan kolonial untuk melanjutkan serangan ke pusat Kota Yogyakarta. Berbeda dengan Agresi Militer I yang fokus menguasai aset ekonomi melalui jalur darat.

    Pada Agresi Militer II Belanda mengubah strategi dengan menyerang pusat pemerintahan di Yogyakarta melalui jalur udara. Perubahan strategi ini didasari pertimbangan untuk memberikan efek kejut yang lebih besar.

    Keberhasilan taktik tipuan di Maguwo menjadi awal dari rangkaian operasi Belanda dalam Agresi Militer II. Serangan ini bertujuan menguasai kembali Indonesia, menghancurkan status Republik Indonesia Serikat, dan menangkap para pemimpin pemerintahan Indonesia.

    Arsip militer mencatat penerjunan boneka payung di Maguwo terjadi pada pukul 06.00 WIB tanggal 19 Desember 1948. Operasi ini melibatkan 300 boneka berseragam militer Belanda yang diterjunkan dari ketinggian 2.000 kaki.

    Pasukan Indonesia menghabiskan sekitar 2.000 butir peluru untuk menembaki boneka-boneka tersebut sebelum pasukan payung Belanda yang sesungguhnya diterjunkan 30 menit kemudian. Taktik ini menjadi bagian dari Operasi Kraai yang merupakan nama kode untuk Agresi Militer Belanda II, dan tercatat sebagai penerjunan boneka payung pertama dalam sejarah perang di Indonesia.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Cara Memperbaiki Resleting Tas yang Tidak Mau Menyatu

    Cara Memperbaiki Resleting Tas yang Tidak Mau Menyatu

    YOGYAKARTA – Resleting adalah salah satu komponen penting pada tas yang sering kali mengalami masalah, salah satunya adalah resleting yang tidak mau menyatu. Masalah ini bisa sangat menjengkelkan, terutama jika Anda sedang terburu-buru. Namun, jangan khawatir, karena ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda coba untuk memperbaikinya sendiri. Artikel ini akan membahas cara memperbaiki resleting tas yang tidak mau menyatu agar tas Anda dapat digunakan kembali dengan nyaman.

    Penyebab Resleting Tas Tidak Mau Menyatu

    Sebelum membahas cara memperbaiki masalah ini, penting untuk mengetahui beberapa penyebab umum resleting tidak berfungsi dengan baik:

    Gigi Resleting yang Rusak atau Bengkok Gigi resleting yang tidak sejajar dapat menyebabkan bagian resleting tidak menyatu dengan sempurna.Slider Resleting yang Longgar atau Aus Slider adalah bagian yang menghubungkan gigi resleting. Ketika slider longgar, resleting tidak akan bisa menutup dengan baik.Kotoran atau Debu yang Menumpuk Resleting yang kotor bisa membuat mekanismenya terganggu sehingga tidak dapat berfungsi dengan lancar.

    Langkah-Langkah Cara Memperbaiki Resleting Tas yang Tidak Mau Menyatu

    Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengatasi masalah resleting tas:

    1. Periksa dan Bersihkan Resleting

    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa kondisi resleting dan membersihkannya dari kotoran atau debu:

    Gunakan sikat kecil atau kain lembut untuk membersihkan resleting.Jika ada kotoran yang membandel, gunakan sedikit air sabun dan sikat dengan lembut.Setelah dibersihkan, keringkan resleting dengan kain kering.

    2. Perbaiki Gigi Resleting yang Tidak Sejajar

    Jika gigi resleting terlihat bengkok atau tidak sejajar:

    Gunakan tang kecil untuk meluruskan gigi yang bengkok.Pastikan gigi resleting sejajar agar dapat menutup dengan sempurna.

    3. Kencangkan Slider yang Longgar

    Slider yang longgar sering menjadi penyebab utama resleting tidak mau menyatu. Berikut langkah-langkah untuk memperbaikinya:

    Gunakan tang kecil untuk menekan slider dengan lembut.Pastikan menekan kedua sisi slider secara perlahan agar tidak merusaknya.Coba geser slider untuk melihat apakah resleting sudah dapat menyatu.

    4. Gunakan Pelumas untuk Resleting

    Pelumas bisa membantu memperlancar pergerakan slider:

    Anda bisa menggunakan lilin, sabun, atau petroleum jelly sebagai pelumas.Gosokkan pelumas secara merata di sepanjang gigi resleting.Coba tarik resleting beberapa kali untuk memastikan pelumas tersebar dengan baik.

    5. Ganti Slider Jika Perlu

    Jika slider sudah terlalu aus atau rusak parah, menggantinya adalah solusi terbaik:

    Beli slider pengganti yang sesuai dengan ukuran resleting Anda.Lepaskan slider lama dengan hati-hati dan pasang slider baru.Pastikan slider terpasang dengan benar agar resleting dapat berfungsi kembali.

    Tips Mencegah Resleting Tas Rusak

    Mencegah lebih baik daripada memperbaiki. Berikut beberapa tips untuk menjaga agar resleting tas tetap dalam kondisi baik:

    Hindari menarik resleting dengan paksa.Pastikan tas tidak terlalu penuh agar tekanan pada resleting tidak berlebihan.Bersihkan resleting secara berkala untuk mencegah penumpukan kotoran.

    Mengatasi resleting tas yang bermasalah sebenarnya tidak terlalu sulit jika Anda mengetahui langkah-langkah yang tepat. Dengan mengikuti cara memperbaiki resleting tas yang tidak mau menyatu yang dijelaskan di atas, Anda dapat memperbaiki tas Anda sendiri tanpa harus membawanya ke tukang reparasi. Pastikan juga untuk merawat resleting dengan baik agar lebih tahan lama dan berfungsi dengan optimal.

    Bicara soal resleting, pernah ada Bocah 15 Tahun Teriak Kesakitan Saat Kemaluannya Terjepit Resleting Celana

    Jadi setelah mengetahui cara memperbaiki resleting tas yang tidak mau menyatu, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Main Dekat Rel, ABG Bantul Tewas Tertabrak KA Bandara di Kulon Progo

    Main Dekat Rel, ABG Bantul Tewas Tertabrak KA Bandara di Kulon Progo

    Jakarta

    ABG laki-laki berinisial AW (17) asal Bantul tewas setelah tertemper Kereta Api (KA) Bandara YIA di jalur rel ruas Sentolo, Kulon Progo. Polisi menyebut insiden ini terjadi ketika korban sedang bermain di sekitar lokasi dan tidak sadar jika ada KA yang melintas.

    Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, menyebut peristiwa ini bermula saat AW bersama satu temannya, laki-laki usia 16 tahun warga sekitar lokasi sedang menghabiskan akhir pekan di wilayah Sentolo.

    “Korban dan saksi 1 (teman korban) adalah santri pondok di Yogyakarta dan pulang ke rumah saksi 1 pada Sabtu sekira pukul 11.30 WIB,” kata Novi saat dimintai konfirmasi wartawan, dilansir detikJogja, Malam (12/1/2025).

    Novi mengatakan korban dan temannya lalu bermain di area jembatan perlintasan KA wilayah Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo, pada Sabtu sore. Diduga korban bermain terlalu dekat dengan rel dan tidak sadar jika ada KA Bandara 589 A sedang melintas dari arah timur ke barat, atau Stasiun Yogyakarta menuju Bandara YIA.

    “Pada saat bersamaan korban dan saksi 1 bermain di atas jembatan perlintasan kereta api. Kemudian dari arah timur ke barat lewat Kereta Bandara 589 A dan selanjutnya korban tertemper atau tertabrak kereta api,” ucap Novi.

    Novi menyebut teman korban kemudian pulang ke rumah untuk memberitahukan peristiwa tersebut kepada keluarganya. Tak lama, pihak keluarga dari teman korban datang lokasi dan mendapati jasad korban masih berada di TKP.

    (fas/fas)

  • Deretan Nama Kampung di Kecamatan Kraton Yogyakarta yang Terinspirasi dari Nama Dalem Pangeran

    Deretan Nama Kampung di Kecamatan Kraton Yogyakarta yang Terinspirasi dari Nama Dalem Pangeran

    Liputan6.com, Yogyakarta – Dalem (nDalem) merupakan tempat tinggal para pangeran ataupun bangsawan. Memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat di Yogyakarta, sebagian besar nama Dalem kemudian diabadikan menjadi nama kampung maupun nama jalan di Yogyakarta.

    Mengutip dari kebudayaan.jogjakota.go.id, Dalem memiliki bentuk bangunan dan atribut yang merupakan prototipe lengkap corak rumah khas Jawa. Hal ini mengacu pada bangunan-bangunan inti di Keraton.

    Struktur tata ruang pada Dalem secara lengkap terdiri dari gledhegan atau gapura yang menjadi akses pintu masuk, pendapa, pringgitan, Dalem ageng, gadri, gandhok, saketheng, dan pawon.  Keberadaan Dalem pun secara konsentris menyebar ke sekitar benteng, cepuri keraton (njeron beteng), dan di sekeliling benteng baluwarti (njaban beteng).

    Kompleks Dalem dikelilingi benteng tinggi dan dilengkapi gapura. Bagi masyarakat setempat, Dalem menjadi salah satu penanda fisik yang menonjol sekaligus sebagai pusat orientasi.

    Lingkungan tersebut kemudian banyak dihuni oleh warga masyarakat magersari atau pengindung. Berikut beberapa nama kampung di Kecamatan Kraton Yogyakarta yang terinspirasi dari nama Dalem pangeran:

    1. Kampung Kadipaten

    Kampung Kadipaten berada di sekitar Dalem Adipati Anom. Ia merupakan putra mahkota KGPAA. Hamengku Negoro (GPH. Hangabehi, putra ke -1 Hamengku Buwana VI dari garwa permaisuri GKR Sultan atau GKR Hageng).

    Setelah dinobatkan menjadi Sultan Hamengku Buwana VII, Dalem tersebut ditempati adiknya, yaitu KPPA Mangkubumi. Sosoknya kemudian dikenal dengan nama Mangkubumen.

    2. Kampung Mangunnegaran

    Kampung Mangunnegaran berada di sekitar Dalem kediaman BRAy. Mangunnegoro. Ia merupakan putri Hamengku Buwono VII dari garwa BRAy. Retnomandoyo.

    Dalem ini terletak di tenggara Plengkung Tarunosuro, tepatnya di Jalan Sawojajar. Kampung Mangunneran berdekatan dengan kampung Panembahan.

    Jaringan jalan di kampung ini yakni dari Jalan Sawojajar ke arah barat menuju Jalan Wijilan, ke timur menuju Jalan Mangunnegaran Wetan, dan ke selatan menuju Jalan Mangunnegaran Kidul.

    3. Kampung Ngadisuryan

    Kampung Ngadisuryan berada di sekitar Dalem BPH. Hadisuryo. Ia merupakan putra Hamengku Buwono VII dengan garwa BRAy. Retnowinardi. Dalem tersebut berada di sebelah barat Alun-alun Selatan di Jalan Ngadisuryan.

    Dalem tersebut sebelumnya ditempati oleh GPH. Buminoto, putra Hamengku Buwono VI dari garwa permaisuri GKR. Kencono. Itu sebabnya wilayah ini juga dikenal dengan nama Buminatan.

    Pada masa Hamengku Buwono VIII, Dalem ini ditempati oleh sang putra dari garwa BRAy. Puspitoningdiah, GBPH. Hangabehi. Dari sanalah kemudian tempat ini juga dikenal dengan nama Dalem Ngabean.

     

  • Oknum Polisi Yogyakarta Diduga Aniaya Warga Hingga Meninggal Dunia

    Oknum Polisi Yogyakarta Diduga Aniaya Warga Hingga Meninggal Dunia

    JAKARTA – Oknum anggota Satlantas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, atas dugaan penganiayaan hingga menyebabkan warga Mijen, Kota Semarang bernama Darso (43) meninggal dunia

    Laporan itu dilayangkan keluarga almarhum Darso, sebagaimana disampaikan kuasa hukum keluarga korban Antoni Yudha Timor di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu.

    “Ada satu nama yang kami laporkan, tetapi pelaku penganiayaan diduga tiga sampai enam orang anggota polisi,” kata Antoni.

     Antoni mengatakan peristiwa penganiayaan terhadap korban bernama Darso diduga terjadi pada September 2024 lalu. Ia menjelaskan peristiwa penganiayaan yang menewaskan Darso diduga bermula dari peristiwa kecelakaan yang dialami Darso.

    Menurut dia, korban bercerita kepada istrinya jika mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil di Yogyakarta pada Juli 2024.

    Ia mengatakan korban yang berniat baik kemudian meninggalkan KTP sebagai jaminan untuk membayar ganti rugi atas kecelakaan yang terjadi.

    “Pada bulan September 2024, beberapa orang yang diduga anggota polisi datang ke rumah korban di Mijen,” katanya.

    Ia mengungkapkan korban dibawa tanpa surat penangkapan oleh oknum polisi tersebut yang juga tidak diinformasikan kepada pihak keluarga.

    Beberapa saat kemudian, kata dia, oknum polisi tersebut kembali ke rumah korban untuk menginformasikan bahwa korban sedang dirawat ruang gawat darurat RS Permata Puri.

    “Setelah beberapa hari pulang ke rumah, korban akhirnya meninggal dunia,” katanya.

    Ia mengatakan berdasarkan keterangan keluarga, korban mengaku dipukuli oleh sejumlah oknum polisi yang membawanya pergi.

    Ia menjelaskan laporan polisi baru dilakukan saat ini karena oknum pelaku berupaya menyelesaikan peristiwa itu melalui mediasi.

    Ia menyebut oknum pelaku tiga kali mendatangi keluarga korban, namun diduga tidak memiliki itikad baik untuk bertanggung jawab.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto membenarkan pelaporan peristiwa itu di SPKT Polda Jawa Tengah.

    “Sudah diterima dan laporannya menjadi dasar penyelidikan oleh Direkrorat Reserse Kriminal Umum,” katanya.

  • Kemenag Dorong Pengukuhan 600 Ribuan Guru Profesional Pendidikan Islam – Page 3

    Kemenag Dorong Pengukuhan 600 Ribuan Guru Profesional Pendidikan Islam – Page 3

    Prof Sahiron juga mencatat, dalam berbagai kesempatan bersama para pimpinan di Kementerian Agama, Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar menyampaikan komitmen untuk menciptakan kedewasaan spiritualitas keagamaan bangsa Indonesia, kerukunan umat beragama, dan harmonisasi antar umat beragama nantinya akan dipupuk sejak dini.

    Tujuannya, agar kelompok pendidik dari Kemenag dapat transfer ilmu tadi berjalan dengan baik apapun bidangnya maupun bidang umum, bidang keagamaan, kognisinya terbangun. 

    “Yang terpenting adalah penanaman karakter bangsa yang terpuji, atau dalam bahasa arabnya Al Akhlakul Karimah,” dia menandasi.

    Sebagai informasi, penyampaian Prof. Sahiron disampaikan saat menghadiri agenda Pengukuhan Guru Profesional, Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Batch 1 2024, yang digelar oleh LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (11/1/2025).

  • Data Gempa M 4,9 Pacitan: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    Data Gempa M 4,9 Pacitan: Apa yang Perlu Diketahui? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Sabtu, 11 Januari 2025, gempa bumi mengguncang Pacitan, Jawa Timur.

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan analisis mengenai kejadian ini dan dampaknya yang dirasakan hingga Surakarta.

    Berikut ini informasi lebih dalam mengenai gempa yang terjadi tersebut.

    Kapan dan Di Mana Gempa Terjadi?

    Gempa bumi terjadi pada pukul 14:25:10 WIB dengan magnitudo 4,9.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 8,88 derajat LS dan 110,97 derajat BT.

    “Gempa ini berpusat di laut, tepatnya pada jarak 79 km arah barat daya Pacitan dengan kedalaman 29 km,” ungkapnya, Sabtu.

    Mengapa Gempa Ini Terjadi?

    Daryono menyebutkan bahwa gempa di Pacitan merupakan jenis gempa tektonik.

    Dengan mempertimbangkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini dikategorikan sebagai gempabumi dangkal.

    Penyebab utama dari kejadian ini adalah aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust, yang merupakan daerah rawan gempa.

    Dampak Gempa Bumi

    Dampak dari gempa bumi ini terasa di beberapa daerah, mulai dari Pacitan, Yogyakarta, hingga sebagian Jawa Tengah.

    BMKG mencatat tingkat guncangan yang dirasakan, antara lain:

    Skala II-III MMI (Misalnya di Klaten, Yogyakarta, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri, Sukoharjo, dan Surakarta):

    Pada skala ini, getaran dirasakan seperti truk yang melintas.

    Skala II MMI (Seperti di Karangkates, Malang):

    Pada skala ini, getaran dirasakan sedikit oleh orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    Hingga saat ini, Daryono menginformasikan bahwa belum ada laporan tentang kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa ini.

    Apakah Ada Gempa Susulan?

    Sejak gempa utama, hingga pukul 14:45 WIB, BMKG mencatat adanya satu kali gempabumi susulan atau aftershock.

    Ini menambah perhatian masyarakat terkait aktivitas seismik yang terjadi di zona tersebut.

    Dalam menghadapi situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi dari BMKG atau pihak berwenang lainnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya 6 Anggota Polresta Yogyakarta, Ngasih 5 Juta buat Santunan

    Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya 6 Anggota Polresta Yogyakarta, Ngasih 5 Juta buat Santunan

    GELORA.CO –  Enam oknum anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Yogyakarta menganiaya seorang warga Semarang, Darso (42), hingga tewas. Kejadian maut ini berawal dari kecelakaan lalu lintas yang melibatkan korban beberapa bulan lalu.

    Kuasa hukum keluarga korban, Antoni Yudha Timor mengungkapkan, kejadian tersebut berawal pada 21 September 2024, korban didatangi oleh enam polisi berpakaian preman di rumahnya di Desa Gilisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. 

    Korban kemudian dibawa paksa ke sawah sekitar 300 meter dari rumahnya dan dianiaya hingga luka lebam di kepala dan dada.

    Dia membeberkan, karena kondisi korban yang memiliki riwayat penyakit jantung, setelah dianiaya, korban sempat dilarikan ke rumah sakit di daerah Ngaliyan, Semarang. Setelah empat hari dirawat, lanjut dia korban akhirnya meninggal dunia.

    “Tiba-tiba ada tamu yang datang ke rumah ini kemudian menjemput korban tanpa ada surat penangkapan, tanpa surat tugas tanpa ada surat apapun. Yang menjemput ini enam orang menggunakan mobil, yang tiga orang turun dari mobil,” ungkap Antoni di rumah korban, Sabtu (11/1/2025).

    Istri korban, Ponitem menyampaikan, setelah suaminya tewas, para oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan sempat menawarkan sejumlah uang sebagai bentuk santunan. 

    Tawaran tersebut, kata dia ditolaknya dan memilih untuk melaporkan kejadian ini ke Polda Jateng. “Ngasih uang Rp5 juta tapi saya tolak sekitar September lalu di tempat menyewa rental itu karena sesuai amanat suami saya minta dipertanggungjawabkan seadil-adilnya,” kata Ponitem.

    Laporan kasus ini telah diterima oleh Polda Jateng dan masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran peristiwa tersebut.

    Keluarga korban mendesak Polda Jateng untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku. Mereka berharap agar kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.