provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Raja Surakarta Paku Buwono XIII Wafat, Akhiri Perjalanan Panjang Dinasti Mataram Modern

    Raja Surakarta Paku Buwono XIII Wafat, Akhiri Perjalanan Panjang Dinasti Mataram Modern

    Surakarta (beritajatim.com) — Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII, raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, berpulang pada Minggu Pon (2 November 2025) dini hari setelah beberapa waktu menjalani perawatan akibat sakit. Raja yang akrab disapa Sinuhun PB XIII ini wafat di Rumah Sakit Indrayanti, Surakarta.

    Kabar duka tersebut dikonfirmasi salah satu adiknya, GKR Koes Moertiyah Wandansari, yang menyebut sang kakak memang sudah lama mengalami penurunan kondisi kesehatan.

    “Terakhir, waktu prosesi Adang Dandang Kiai Duda dalam rangka Maulud Nabi di Tahun Dal, beliau sudah tampak sangat lemah. Namun karena itu tradisi penting delapan tahunan, beliau tetap hadir,” ujar Koes Moertiyah, Sabtu malam (1/11) yang disebutkan oleh sumber beritajatim Minggu pagi (2/11).

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian waktu pemakaman, namun tradisi mengisyaratkan jenazah akan dimakamkan di Astana Pajimatan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, makam para raja Mataram Islam.

    Sejak pagi, suasana di Keraton Surakarta mulai tampak berbeda. Sejumlah prajurit dan abdi dalem berdatangan mengenakan busana adat lengkap, sementara masyarakat mulai berdiri di sekitar alun-alun utara untuk memberi penghormatan terakhir.

    “Benar, Sinuhun wafat. Saya mendapat dhawuh untuk ke Keraton, tapi belum tahu kabar lebih lanjut,” ujar seorang abdi dalem yang enggan disebut namanya.

    Dari Masa Kecil Sederhana hingga Sopir Pribadi Raja

    Lahir pada 28 Juni 1948 atau 21 Ruwah tahun Dal 1879 Jawa, PB XIII memiliki nama kecil Gusti Raden Mas Suryadi, putra dari PB XII dan KRAy Pradapaningrum. Nama itu kemudian diganti menjadi Suryo Partono oleh neneknya, GKR Pakoe Boewono, yang juga permaisuri PB XI.

    Kehidupan masa kecil Suryo Partono jauh dari kemewahan bangsawan. Ia tumbuh dalam kesederhanaan di lingkungan keraton. Dalam buku Mas Behi, Angger-angger dan Perubahan Zaman karya KP Eddy Wirabhumi, diceritakan bahwa putra-putri PB XII harus bersekolah dengan sandal karena tak mampu membeli sepatu.

    “Sepatu? Memimpikannya saja kami tidak berani,” tutur PB XIII dalam kesaksian yang ditulis Eddy.

    Dewasa, Suryo Partono hidup mandiri. Ia pernah bekerja sebagai sopir pribadi di Jakarta dan kemudian menjadi ajudan sekaligus sopir bagi ayahandanya sendiri.

    “Kalau Sinuhun makan di restoran, saya makan di mobil. Kadang saya mengutip uang bensin untuk kebutuhan keluarga,” kenangnya suatu kali.

    Meski hidup sederhana, ia aktif di komunitas radio amatir ORARI Surakarta bersama tokoh masyarakat Sumartono Hadinoto. Aktivitas sosialnya terlihat saat banjir besar melanda Solo; keduanya berkeliling membagikan lampu petromaks untuk warga pengungsi.

    Dari Pelatihan Migas hingga Penyelamat Pusaka Keraton

    Suryo Partono juga sempat mengikuti pelatihan kerja di PT Caltex di Rumbai, Riau. Pengetahuan yang diperolehnya terbukti berguna saat Keraton Surakarta terbakar pada Januari 1985. Berkat keahliannya, ia berhasil menghambat kobaran api di Bangsal Prabasuyasa, menyelamatkan sejumlah pusaka penting kerajaan.
    Atas jasanya, PB XII menganugerahinya Bintang Sri Kabadya Tingkat I, penghargaan tertinggi di lingkungan Keraton.

    Naik Tahta di Tengah Badai Dualisme

    Pada 10 September 2004 (25 Rejeb 1937 Jawa), KGPH Hangabehi — gelar bagi putra sulung raja Mataram — resmi dinobatkan menjadi Paku Buwono XIII. Namun perjalanan menuju tahta tidak mudah.

    Penobatan itu diiringi dinamika internal karena salah satu saudaranya, KGPH Tedjo Wulan, juga menobatkan diri sebagai raja, menciptakan dualisme “PB XIII kembar”. Konflik tersebut sempat mereda, namun kembali mencuat pada 2017 ketika Sinuhun PB XIII menutup akses adik-adiknya ke Keraton selama tiga tahun.
    Ketegangan mulai mencair setelah Mahkamah Agung mengeluarkan putusan Nomor 1950/2020, yang menjadi dasar rekonsiliasi antar keluarga besar PB XII.

    “Putusan ini membawa pencerahan. Ini bukan soal kalah atau menang, melainkan bagaimana seluruh anak cucu PB XII bisa kembali bersatu membangun Keraton,” kata Eddy Wirabhumi, Ketua Bidang Hukum Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta.

    Warisan Seorang Raja

    PB XIII dikenal sebagai sosok yang tekun menjaga tradisi di tengah perubahan zaman. Meski hidup dalam kesederhanaan dan menghadapi berbagai cobaan, ia tetap menempatkan kehormatan Keraton sebagai panggilan hidup.
    Kini, kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Keraton Surakarta dan masyarakat yang selama ini memandangnya sebagai simbol keluhuran budaya Jawa. [aje]

  • Pagi Ini Gempa Guncang Banten dan DI Yogyakarta

    Pagi Ini Gempa Guncang Banten dan DI Yogyakarta

    Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi mengguncang Provinsi Banten dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (02/11/2025) pagi. Gempa pertama terjadi di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.

    Gempa bermagnitudo 2,5 mengguncang sekira pukul 05.37 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat lokasi gempa berada di koordinat 7.58 LS, 106.10 BT.

    Pusat gempa berjarak sekira 74 km arah barat daya Bayah. Kedalaman gempat berada di 26 km dari permukaan laut.

    Sedangkan gempa di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta bermagnitudo 3. Terjadi pada pukul 06.21 WIB.

    Lokasi gempa berada pada koordinat 8.81 LS, 110.39 BT. Berjarak 93 km arah barat daya Gunungkidul.

    Pusat gempa berada di kedalaman 27 kilometer dari permukaan laut.

  • Potret Terbaru Hotel Legendaris Grand Inna Malioboro Yogyakarta, Kini Resmi Berganti Nama

    Potret Terbaru Hotel Legendaris Grand Inna Malioboro Yogyakarta, Kini Resmi Berganti Nama

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah momentum bersejarah akan segera hadir di jantung kawasan Malioboro, Yogyakarta. Hotel legendaris Grand Inna Malioboro kini resmi bertransformasi menjadi Grand Hotel De Djokja, sebuah hotel bintang lima yang mengusung filosofi Heritage Legacy, Timeless Luxury.

    Transformasi ini tidak sekadar pergantian nama, melainkan merupakan langkah strategis dalam menghidupkan kembali identitas historis dan nilai budaya Yogyakarta di panggung nasional dan internasional.

    Jejak sejarah Grand Hotel De Djokja berawal pada tahun 1911, ketika hotel ini dibangun oleh seorang arsitek asal Belanda sebagai salah satu hotel termewah yang menjadi tempat persinggahan para pejabat, bangsawan, hingga tokoh-tokoh penting internasional.

    Hotel legendaris ini telah menjadi saksi perjalanan sejarah bangsa dan mengalami beberapa kali perubahan nama menjadi Hotel Asahi (1942), Hotel Merdeka (1948), Hotel Garuda (1950), Natour Garuda (1975), Inna Garuda (2001), Grand Inna Malioboro (2017).

    Kini, lebih dari satu abad kemudian, hotel bersejarah ini kembali ke nama aslinya, Grand Hotel De Djokja, sebagai bentuk penghormatan terhadap akar sejarah dan warisan budaya Yogyakarta.

    Transformasi ini berada di bawah naungan InJourney Hospitality atau PT Hotel Indonesia Natour, member dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, holding BUMN pariwisata dan aviasi yang memiliki komitmen kuat untuk melestarikan cagar budaya sebagai destinasi unggulan di tingkat nasional maupun global. 

    “Transformasi Grand Hotel De Djokja, bukan sekedar merevitalisasi sebuah hotel bintang lima, tetapi juga membangkitkan kembali nilai sejarah Yogyakarta yang dapat dinikmati oleh generasi masa kini dan mendatang. Heritage Legacy, Timeless Luxury bukan sekedar visi, namun juga misi kami kepada tamu dan masyarakat,” ujar General Manager Grand Hotel De Djokja Andreas Kahl.

     

  • Siap-Siap Puncak Musim Hujan Dimulai, Ini Penjelasan Kepala BMKG

    Siap-Siap Puncak Musim Hujan Dimulai, Ini Penjelasan Kepala BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, puncak pertama musim hujan agan segera mulai. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan musim hujan di beberapa wilayah RI sudah mulai di bulan September dan Oktober lalu, kemudian ada yang akan baru mulai di bulan November.

    Dalam beberapa hari terakhir, kata dia, hujan dengan intensif sedang hingga lebat melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian Barat dan Tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian wilayah Yogyakarta. Dwikorita menyoroti, hujan kerap mengguyur langit saat mulai gelap, setelah panas menyengat kala hari masih terang.

    “Meskipun hujan cenderung terjadi pada sore hari hingga malam, pagi hingga siang hari masih terasa panas. Jadi hujannya biasanya sore hingga malam,” ujarnya saat jumpa pers virtual, Sabtu (1/11/2025).

    Menurut Dwikorita, keadaan ini merupakan karakteristik umum periode peralihan menuju awal musim hujan.

    “Tapi mulai hari ini, mulai bulan November ini, kita memasuki puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia,” tukasnya.

    Dwikorita melanjutkan, berdasarkan pembaruan data zona musim, pada dasarian ketiga Oktober, sekitar 43,8% wilayah Indonesia atau setara dengan 306 zona musim telah memasuki musim hujan.

    Wilayah-wilayah yang saat ini mengalami musim hujan mencakup sebagian Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Sumatra Selatan, sebagian Lampung, Kepulauan Bangkah-Belitung, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, DKI Jakarta, sebagian Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur bagian Timur, sebagian Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, wilayah Utara Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Utara, sebagian Maluku, serta sebagian wilayah Pulau Papua.

    Ia mengatakan puncak musim hujan di Indonesia dimulai hari ini hingga Februari 2026. Dwikorita menyebut periode tersebut relatif berbeda signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya.

    “Puncak musim hujan itu biasanya tidak sepanjang ini ya, jadi biasanya Desember-Januari atau Januari-Februari. Saat ini mulai November hingga Februari, yaitu November 2025 hingga Februari 2026, dengan pola umum pergerakan dari arah Barat ke Timur, artinya terjadinya puncak musim hujan itu tidak serempak,” terang Dwikorita.

    Ia merincikan, puncak musim hujan bulan ini terjadi di wilayah Indonesia bagian Barat, itu November-Desember. Selanjutnya berkembang di Indonesia Tengah hingga Timur pada bulan Januari-Februari.

    Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

    – Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan terdampak.

    – Saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh, serta tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih dapat terjadi.

    – BMKG mengimbau masyarakat untuk memantau informasi peringatan dini secara aktif serta memastikan kesiapan infrastruktur dan langkah mitigasi risiko dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di wilayah masing-masing.

    Untuk informasi cuaca dan iklim terkini serta peringatan dini resmi, masyarakat diimbau memantau kanal resmi BMKG melalui situs www.bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, dan aplikasi InfoBMKG.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 40 Tahun BPPM Balairung UGM, Ketika Algoritma Menggeser Nalar Publik

    40 Tahun BPPM Balairung UGM, Ketika Algoritma Menggeser Nalar Publik

    Yogyakarta (beritajatim.com) – Peringatan 40 tahun BPPM Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta menjadi momentum refleksi kritis tentang bagaimana algoritma media digital dan disinformasi kini memengaruhi cara masyarakat memahami isu publik. Melalui seminar bertema “Disinformasi & Algoritma: Bagaimana Media Digital Membentuk Opini Publik”, berbagai tokoh pers, akademisi, dan jurnalis membedah perubahan besar dalam lanskap media yang semakin dikendalikan logika mesin.

    Ketua Kagama Persma, Dia Mawesti, menegaskan bahwa algoritma media sosial kini tidak hanya menjadi alat penyebar informasi, tetapi juga telah berubah menjadi aktor yang menentukan isu apa yang dianggap penting oleh publik.

    “Teknologi — khususnya algoritma — nggak hanya jadi alat, tetapi juga jadi ‘aktor’ yang sangat berperan dalam membentuk opini publik dan persepsi masyarakat, bahkan menentukan isu apa yang dianggap penting dan apa yang dilupakan,” ujarnya.

    Dia menilai, tantangan dunia pers masa kini berbeda dari masa lalu. Jika dulu jurnalis menghadapi represi dan sensor fisik, kini tekanan bergeser ke ranah digital. Disinformasi, banjir informasi, dan bias algoritmik menciptakan medan baru yang menguji independensi dan etika jurnalistik.

    “Kita tidak lagi hanya berhadapan dengan sensor dan tekanan fisik seperti yang dialami aktivis pers mahasiswa 30–40 tahun lalu. Sekarang, kita juga harus berhadapan dengan disinformasi, algoritma media sosial, dan bias digital yang membentuk cara masyarakat memahami realitas,” jelasnya.

    Ia menekankan pentingnya memperkuat literasi digital, etika, dan independensi pers, agar kebebasan berekspresi tidak tergantikan oleh dominasi algoritma.

    “Kita perlu menjaga etika, independensi, dan literasi digital agar kebebasan berekspresi tidak tergantikan oleh kebebasan algoritma,” tegasnya.

    Dalam konteks perayaan empat dekade Balairung, Dia mengajak insan pers mahasiswa untuk kembali ke akar idealisme mereka sebagai penjaga nurani publik.

    “Melalui seminar ini, saya berharap akan lahir gagasan-gagasan baru, jejaring kolaborasi yang lebih kuat, serta semangat untuk terus menghidupkan idealisme pers mahasiswa sebagai penjaga nurani, tak hanya bagi mahasiswa sendiri tapi juga bagi publik yang lebih luas,” pungkasnya.

    Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, menilai peran pers mahasiswa masih sangat relevan di tengah era disinformasi dan kecerdasan artifisial (AI). Menurutnya, setiap generasi pers mahasiswa menghadapi tantangan zamannya masing-masing, namun nilai keberaniannya untuk bersuara tetap menjadi inspirasi.

    “Persma menemukan babaknya masing-masing sesuai zamannya. Tetapi jauh lebih penting adalah apa yang sudah dikerjakan bisa menginspirasi generasi saat ini,” ujarnya.

    Arie menegaskan, relevansi pers mahasiswa kini justru makin tinggi ketika ruang kebebasan semakin terbuka namun tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan.

    “Membicarakan kebebasan bersuara masih sangat relevan hingga saat ini. Tetapi makin terbuka ruang, kualitas dan strategi kita menjadi faktor penentu,” tegasnya.

    Sementara itu, Asia Pacific Visual and Data Journalist BBC News, Aghnia Adzkia, menyoroti paradoks kemajuan teknologi AI dalam industri media. Di satu sisi, AI mempermudah kerja jurnalis; namun di sisi lain, mempercepat produksi disinformasi.

    “AI memang sangat memudahkan dalam pekerjaan, namun juga membawa hal-hal yang mengkhawatirkan,” terangnya.

    Aghnia memberi contoh bagaimana AI digunakan untuk membuat konten yang menyerupai fakta, seperti video tentang kehidupan di era Majapahit, yang bisa menyesatkan jika dikonsumsi tanpa konteks.

    “Konten semacam ini jika dimaksudkan hanya untuk hiburan tentu tidak masalah, namun berbeda halnya jika digunakan untuk menyebarkan informasi,” ujarnya.

    Ia mengingatkan bahwa disinformasi berbasis AI membutuhkan penanganan kolektif dari berbagai pihak, mengingat skalanya yang massif.

    “Solusinya tidak bisa bergerak sendiri-sendiri,” katanya.

    Dari perspektif industri media, Direktur Eksekutif Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Elin Y Kristanti menyoroti dampak digitalisasi yang justru menggerus kepercayaan publik terhadap media. Ia menyebut, tekanan algoritma membuat banyak media kehilangan orientasi dan mengubah fokus dari kebutuhan pembaca menjadi kebutuhan mesin.

    “Saya sebagai wartawan tidak pernah berpikir menulis berita untuk mesin, tetapi kenyataan yang terjadi saat ini seperti itu,” ujarnya.

    Menurut Elin, kehadiran AI memperparah kondisi karena model generatif menyedot konten media tanpa kompensasi yang adil.

    “Laporan investigasi itu membutuhkan biaya besar, tetapi disedot oleh AI tanpa perlu membayar,” ungkapnya.

    Ia menegaskan, keberadaan media tetap vital untuk menjaga agar demokrasi tidak dikendalikan oleh algoritma atau opini liar di media sosial.

    “Media harus ada untuk mengawal demokrasi. Tidak bisa kita menyerahkan demokrasi kepada netizen,” tegas Elin.

    Anggota Komite Independen Publisher Right, Fransiskus Surdiarsis, juga menyoroti ketimpangan antara platform AI dan media. Ia menyebut konten media sering dijadikan bahan pelatihan (feeding) bagi AI tanpa adanya tanggung jawab finansial dari platform tersebut.

    “Konten media sering digunakan untuk feeding (memberi makan) AI tapi tanpa kompensasi,” terangnya.

    Frans memperingatkan bahwa situasi ini berpotensi merusak ekosistem media dan mempercepat penyebaran disinformasi. “Makin ke sini, informasi yang beredar makin banyak mengandung unsur kebohongan,” ujarnya.

    Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UGM, Abdul Gaffar Karim, menegaskan bahwa disinformasi telah menjadi faktor penting dalam penurunan kualitas demokrasi modern. Ia menjelaskan bahwa isu-isu yang melemahkan kepercayaan publik terhadap lembaga negara sering kali sengaja dipelihara oleh elite politik.

    “Isu-isu soal rendahnya tingkat kepercayaan terhadap lembaga negara memang dibuat oleh aristokrat untuk melanggengkan kekuasaanya,” tegasnya.

    Gaffar menutup dengan pesan kuat bahwa melawan disinformasi berarti melindungi demokrasi. “Karena disinformasi adalah perusak demokrasi modern,” ujarnya. [beq]

  • 2 Karyawan Jasa Pengiriman di Bantul Curi Paket Berisi iPhone 17 Pro Senilai Rp 32 Juta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 November 2025

    2 Karyawan Jasa Pengiriman di Bantul Curi Paket Berisi iPhone 17 Pro Senilai Rp 32 Juta Regional 1 November 2025

    2 Karyawan Jasa Pengiriman di Bantul Curi Paket Berisi iPhone 17 Pro Senilai Rp 32 Juta
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang warga Kotagede, Kota Yogyakarta, berinisial AL (33) mengalami kerugian sebesar Rp 32 juta akibat pencurian sebuah iPhone 17 Pro oleh karyawan jasa pengiriman.
    Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, menjelaskan bahwa korban membeli telepon genggam tersebut melalui aplikasi belanja.
    Setelah transaksi berhasil, penjual mengirimkan barang ke alamat AL.
    Paket telepon genggam itu sampai di gudang jasa pengiriman di Jalan Imogiri Barat, Wojo, Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Rabu (29/10/2025).
    “Dari laporan, paket telepon sudah sampai ke gudang,” kata Rita dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu (1/11/2025).
    Namun, saat AL datang untuk mengambil paketnya, ia mendapati telepon genggam tersebut sudah tidak ada.
    Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Sewon pada Jumat (31/10/2025).
    “Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebuah iPhone 17 Pro seharga Rp 32.999.000,” ujar Hidayanto.
    Mendapatkan laporan dari korban, petugas kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap dua pelaku yang terlibat.
    Pelaku tersebut adalah YPF (25) yang berasal dari Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, dan JA (32) yang merupakan warga Jakarta Barat, Daerah Khusus Jakarta.
    “Keduanya merupakan karyawan jasa pengiriman,” tambah Hidayanto.
    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki modus operandi yang digunakan oleh para pelaku, dan keduanya sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sederet Prestasi Pebalap Gunungkidul yang Masuk Gelaran MotoGP 2026

    Sederet Prestasi Pebalap Gunungkidul yang Masuk Gelaran MotoGP 2026

    Jakarta

    Veda Ega Pratama, pebalap asal Gunungkidul ini akan tampil penuh dalam gelaran MotoGP 2026 di kelas Moto3. Simak sederet prestasi pebalap kelahiran 23 November 2008 ini.

    Sebelum menapaki karier di kelas dunia, Veda sudah mengantongi gelar juara. Yang paling bergengsi ialah Asia Talent Cup 2023, Veda juga jadi orang pertama Indonesia yang juara dalam ajang tersebut.

    Veda Ega Pratama merupakan putra Darmono yang merupakan mantan pebalap yang saat ini bekerja sebagai seorang pengusaha. Semua bakat Veda Pratama didukung oleh ayahnya.

    Veda mengawali mimpi dari Gunungkidul dengan berlatih balap di sikuit Pasar Sapi, Yogyakarta. Veda merupakan jebolan Astra Honda Racing School (AHRS) tahun 2019.

    AHRS merupakan program dasar pembinaan balap berjenjang AHM untuk mengembangkan bakat pebalap belia di Tanah Air. Selepas program tersebut, performa Veda semakin berkembang. Kesempatan untuk berprestasi di ajang balap yang lebih tinggi pun semakin terbuka.

    Pada tahun 2022, Veda mengawali karir balapnya di Asia pada ajang Asia Talent Cup. Pada musim ini, ia berhasil finish pada posisi ketiga. Kemudian di tahun 2023, Veda mengikuti dua ajang balap di Asia yakni ATC dan Asia Road Racing Championship (ARRC). Membalap dalam usia 14 tahun, Veda berhasil membuat sejarah balap Indonesia dengan menjuarai ajang ATC dan pada ajang ARRC kelas Asia Production (AP) 250, ia mampu menduduki posisi ketiga.

    Sementara di tahun 2024, Veda memperkuat tim Astra Honda Racing Team (AHRT) di ARRC pada kelas Supersport (SS)600 dan menduduki posisi keenam di akhir musim. Prestasi terus diukir hingga tahun ini Veda menorehkan sejarah sebagai peraih posisi runner up dalam RBRC 2025.

    Setelah menunjukkan prestasi gemilang sebagai runner up pada ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup (RBRC) musim 2025, Veda mendapat kesempatan emas untuk langsung menapaki jenjang balap GP Moto3, meskipun belum genap berusia 18 tahun.

    Musim depan, Veda Ega Pratama resmi berlaga di kelas Moto3 musim 2026. Pebalap asal Gunungkidul itu akan membela Honda Team Asia.

    “Saya senang sekali diberi kesempatan dan kepercayaan untuk balapan di Grand Prix. Ini adalah ajang balap impian saya sejak kecil. Saya akan berusaha cepat beradaptasi dan memberikan performa terbaik untuk membanggakan Indonesia,” ujar Veda.

    Tidak hanya sepeda motor, Veda punya hobi lain, yakni memancing dan bersepeda. Soal pebalap idola, Veda Ega merupakan penggemar Casey Stoner, pebalap MotoGP legendaris yang telah memenangkan 2 kali juara dunia.

    “Saya ingin menjadi pebalap MotoGP Indonesia pertama dan menjadi juara dunia. Saat tidak mengendarai motor, saya suka memancing dan bersepeda, di sekolah saya suka olahraga,” kata dia.

    Berikut ini sederet prestasi balap Veda Ega Pratama:

    – 2016: Top 4 National Motocross 50 cc
    – 2017: Top 15 National Motocross 65 cc
    – 2018: 1st Honda Dream Cup – Honda Sonic 150R
    – 2018: 1st Motoprix Championship – Honda Sonic 150R
    – 2018: Top 15 Motoprix Championship, MP6 Class, Honda Blade 125
    – 2019: 1st One Prix Championship – Beginner Class- Honda Sonic 150R
    – 2021: Indonesia One Prix Championship Top 10 – Honda Supra GTR150
    – 2022: 1st Indonesia One Prix Championship – Rookie Class – Honda Supra GTR150
    – 2023: 1st Asia Talent Cup – Honda NSF25-R
    – 2023: 3rd Asia Road Racing Championship – Honda CBR250RR
    – 2024: 8th Red Bull Rookies Cup (hasil terbaik posisi tiga race 2 di Spielberg)
    – 2025: Runner up Red Bull Rookies Cup

    (riar/din)

  • Mendagri: BPS Punya Rumus Baru, Ekonomi Daerah Siap Rilis Bulanan

    Mendagri: BPS Punya Rumus Baru, Ekonomi Daerah Siap Rilis Bulanan

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Badan Pusat Statistik (BPS) telah menemukan rumus untuk menghitung pertumbuhan ekonomi daerah setiap sebulan sekali. 

    Sebagaimana diketahui, BPS merilis data pertumbuhan ekonomi setiap tiga bulan atau kuartalan secara nasional. Data itu diumumkan dua bulan setelah akhir masing-masing kuartal, yang di antaranya meliputi data PDB per daerah. 

    Tito menyebut telah berkomunikasi dengan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah meminta BPS mencarikan rumus penghitungan kondisi inflasi setiap minggu. Data itu kini sudah dibahas oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setiap minggunya. 

    “Nah ini pertumbuhan ekonomi per triwulan, saya minta ada indikator yang silakan Ibu [Kepala BPS] cari rumusnya, bisa paham sebulan sekali. Jadi kami sudah keluar sekarang rumusnya per sebulan sekali, kami akan bisa petakan,” terang Tito pada acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia X Indonesia Fintech Summit Indonesia (FEKDI X IFSE) 2025, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

    Dengan adanya data tersebut, mantan Kapolri itu menyebut kini capaian pertumbuhan ekonomi bisa disampaikan ke setiap daerah. Dia mendorong agar seluruh pemerintah daerah (pemda) diajak untuk membahas data tersebut. 

    “Jadi kami bisa tahu pertumbuhan daerah yang tinggi, yang minus. Yang minus kami genjot,” terang Tito yang menjabat Mendagri sejak 2019 itu.

    Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dihimpun Kemendagri, daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada kuartal II/2025 adalah Maluku Utara yakni mencapai 32% (yoy). Hanya Maluku Utara yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi dua digit.

    Kemudian, daerah-daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi selanjutnya meliputi Sulawesi Tengah (7,95%), Kepulauan Riau (7,14%), Bali (5,95%), Sulawesi Tenggara (5,89%), Sulawesi Utara (5,64%), Kalimantan Barat (5,59%), DI Yogyakarta (5,49%) dan NTT (5,44%). 

  • Resmi, Ini 2 Pebalap Indonesia yang Berlaga di Gelaran MotoGP 2026

    Resmi, Ini 2 Pebalap Indonesia yang Berlaga di Gelaran MotoGP 2026

    Jakarta

    Dua pebalap Indonesia akan berlaga di gelaran MotoGP 2026. Keduanya merupakan jebolan pebalap Astra Honda Racing School (AHRS).

    Musim depan, akan tampil pebalap asal Gunung Kidul. Veda Ega Pratama. Rider itu akan bertarung di kelas Moto3.

    Setelah menunjukkan prestasi gemilang sebagai runner up pada ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup (RBRC) musim 2025, Veda mendapat kesempatan emas untuk langsung menapaki jenjang balap GP Moto3, meskipun belum genap berusia 18 tahun.

    Mengawali mimpi dari Gunung Kidul, Yogyakarta dengan berlatih balap di sikuit Pasar Sapi, Veda merupakan jebolan AHRS tahun 2019. AHRS merupakan program dasar pembinaan balap berjenjang AHM untuk mengembangkan bakat pebalap belia di Tanah Air. Selepas program tersebut, performa Veda semakin berkembang. Kesempatan untuk berprestasi di ajang balap yang lebih tinggi pun semakin terbuka.

    Pada tahun 2022, Veda mengawali karir balapnya di Asia pada ajang Asia Talent Cup. Pada musim ini, ia berhasil finish pada posisi ketiga. Kemudian di tahun 2023, Veda mengikuti dua ajang balap di Asia yakni ATC dan Asia Road Racing Championship (ARRC). Membalap dalam usia 14 tahun, Veda berhasil membuat sejarah balap Indonesia dengan menjuarai ajang ATC dan pada ajang ARRC kelas Asia Production (AP) 250, ia mampu menduduki posisi ketiga.

    Sementara di tahun 2024, Veda memperkuat tim Astra Honda Racing Team (AHRT) di ARRC pada kelas Supersport (SS)600 dan menduduki posisi keenam di akhir musim. Prestasi terus diukir hingga tahun ini Veda menorehkan sejarah sebagai peraih posisi runner up dalam RBRC 2025.

    “Saya senang sekali diberi kesempatan dan kepercayaan untuk balapan di Grand Prix. Ini adalah ajang balap impian saya sejak kecil. Saya akan berusaha cepat beradaptasi dan memberikan performa terbaik untuk membanggakan Indonesia,” ujar Veda.

    Selanjutnya, Mario Aji akan terus berlaga di kelas Moto2. Musim depan, Mario Aji akan pentas sebagai pebalap dari Honda Team Asia (HTA).

    Mario Suryo Aji Foto: Dok. AHM

    Pemuda asal kota Magetan, Jawa Timur ini merupakan lulusan AHRS tahun 2016. Dibina sejak usia 12 tahun, kini Mario siap menapaki tahun kelimanya di gelaran MotoGP melalui kelas GP Moto2 2026.

    Pada tahun 2017, Mario mulai mengikuti ajang Thailand Talent Cup. Aksi balapnya pun semakin gemilang. Hal ini membuatnya didapuk menjadi bagian pebalap AHRT yang turun di ajang Asia talent Cup (ATC) dan Asia Road Racing Championship (ARRC) di kelas AP250 pada tahun 2018. Di ajang balap ATC dan ARRC, mario mampu mengisi posisi 5 besar.

    Performa balap dari Mario membuka kesempatan untuk turun di ajang FIM CEV Moto3 Junior World Championship pada tahun 2019. Memasuki tahun ketiga, penampilan yang semakin impresif. Finish di posisi keempat pada seri Estoril dan mengisi pole position di seri Catalunya merupakan raihan terbaik Mario di musim 2021.

    Penampilan balap yang terus berkembang dari Mario, membuat dirinya mendapatkan kesempatan wildcard di ajang GP Moto3 pada seri Misano dan Algarve. Dan konsistensi performa dan kegigihan balapnya mampu mengantarkan Mario sebagai satu-satunya pebalap Indonesia yang akan membalap di satu musim penuh MotoGP selama 5 tahun melalui berbagai kelas yaitu GP Moto3 dan GP Moto2.

    “Veda menjadi pebalap kelima dari binaan Astra Honda Racing School yang dapat menembus persaingan balap Grand Prix. Sebelumnya, program pembinaan balap berjenjang kami telah berhasil mengantarkan Dimas Ekky Pratama, Gerry Salim, Andi Gilang Izdihar, dan Mario Suryo Aji dalam upaya mencetak prestasi membanggakan bangsa. Kami harap pencapaian para pebalap muda berprestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Indonesia dalam menggapai mimpi tertinggi mereka,” ujar Direktur Marketing AHM, Octavianus Dwi.

    (riar/din)

  • Lirik Lagu Anggi Marito Tak Segampang Itu Beserta Maknanya

    Lirik Lagu Anggi Marito Tak Segampang Itu Beserta Maknanya

    YOGYAKARTA – Penyanyi Anggi Marito berhasil mencuri perhatian para pecinta musik Tanah Air. Lewat single yang berjudul “Tak Segampang Itu”, Anggi dinilai mampu mewakili perasaan pendengar lagunya yang gagal beranjak dari mantannya. Artikel ini akan memberikan informasi untuk Anda lirik lagu Anggi Marito Tak Segampang Itu dilengkapi maknanya.

    Lirik Lagu Anggi Marito Tak Segampang Itu

    Lagu “Tak Segampang Itu” adalah single Anggi Marito yang dirilis pada 2 Desember 2022 di bawah label Universal Music Indonesia. Berikut ini lirik lagu Anggi Marito.

    Waktu demi waktu

    Hari demi hari

    Sadar ku t’lah sendiri

    Kau t’lah pergi jauh

    Tinggalkan diriku

    Ternyata ku rindu

    Senyuman yang s’lalu membungkus hati yang terluka

    Di depan mereka

    Tuhan masih pantaskah ku ‘tuk bersamanya

    Karna hati ini inginkannya

    Tak segampang itu ku mencari penggantimu

    Tak segampang itu ku menemukan sosok seperti dirimu cinta

    Kau tahu betapa besar cinta yang kutanamkan padamu

    Mengapa kau memilih untuk berpisah

    Terlalu besar kutaruh harapan pada dirimu

    Itu alasanku lama tanpa dirimu oh

    Mereka yang bilang ku akan dapat lebih darimu

    Tak mungkin

    Semua itu tak mudah

    Makna Lagu Tak Segampang Itu

    Lagu “Tak Segampang Itu” memiliki durasi 3 menit 51 detik. Dengan durasi tersebut, Anggi dinilai mampu meluapkan perasaan terpendam seseorang terhadap masa lalunya. Lagu Anggi Marito tersebut secara garis besar bermakna seseorang yang sulit melupakan orang yang pernah dicintainya.

    Di lirik awal, lagu mencoba menggambarkan kesendirian yang harus dilalui. Kesendirian itu harus dijalani setelah tidak lagi bersama orang yang dicintai. Hal itu terlihat dari lirik berikut.

    Waktu demi waktu

    Hari demi hari

    Sadar ku t’lah sendiri

    Kau t’lah pergi jauh

    Tinggalkan diriku

    Meski lirik lagu di awal terkesan tabah, tokoh yang digambarkan di lagu tetap tidak bisa menyembunyikan perasaan rindu dan cintanya terhadap seseorang di masa lalunya. Hal itu digambarkan dalam lirik berikut ini.

    Ternyata ku rindu

    Senyuman yang s’lalu membungkus hati yang terluka

    Di depan mereka

    Tuhan masih pantaskah ku ‘tuk bersamanya

    Karna hati ini inginkannya

    Lalu di lirik selanjutnya, tokoh dalam lagu akhirnya mengakui bahwa tak mudah untuk menemukan sosok seperti seseorang yang meninggalkannya. Tokoh lagu juga mengakui bahwa cintanya begitu besar sehingga menyesali mengapa harus ada perpisahan.

    Tak segampang itu ku mencari penggantimu

    Tak segampang itu ku menemukan sosok seperti dirimu cinta

    Kau tahu betapa besar cinta yang kutanamkan padamu

    Mengapa kau memilih untuk berpisah

    Anggi melalui Tak Segampang Itu juga mengakui bahwa tokoh yang diceritakan dalam lagu tersebut dengan gamblang mengaku bahwa tak mudah untuk berpisah dengan seseorang di masa lalunya itu.

    Terlalu besar kutaruh harapan pada dirimu

    Itu alasanku lama tanpa dirimu oh

    Mereka yang bilang ku akan dapat lebih darimu

    Tak mungkin

    Semua itu tak mudah

    Itulah informasi terkait lirik lagu Anggi Marito Tak Segampang Itu. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.