provinsi: DI YOGYAKARTA

  • KPK Nilai BI Lembaga Paling Berintegritas Meski Diterpa Kasus CSR

    KPK Nilai BI Lembaga Paling Berintegritas Meski Diterpa Kasus CSR

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menempatkan Bank Indonesia (BI) sebagai institusi yang mencetak skor Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 tertinggi. 

    BI meraih skor 86,71 atau yang tertinggi pada kategori lembaga maupun kategori institusi pemerintahan yang lain mulai dari kementerian, pemerintah provinsi, pemerintah kota maupun kabupaten. 

    Adapun SPI dilakukan setiap tahunnya sebagai apresiasi atas bentuk penghargaan bagi upaya kementerian atau lembaga maupun pemerintahan daerah dalam mendorong penerapan integritas dan pencegahan korupsi di lingkungan kerja masing-masing.

    Ketua KPK Setyo Budiyanti dalam sambutannya mengimbau seluruh organisasi mengedepankan peningkatan integritas dalam sasaran kinerjanya.

    “Bahkan, tadi disebutkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadikan SPI sebagai bagian dari indeks kinerja utama. Jika ini bisa diterapkan di semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, saya yakin semuanya akan lebih tenang. Ini adalah langkah yang sangat luar biasa dan patut diapresiasi,” ujarnya, dikutip dari siaran pers, Minggu (26/1/2025). 

    Menurutnya, SPI ini menjadi penting sebagai tolok ukur integritas dan pendorong perubahan positif di berbagai institusi. 

    KPK juga berharap keberhasilan yang diraih oleh institusi-institusi ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi lainnya untuk meningkatkan implementasi tata kelola yang baik, integritas, dan pencegahan korupsi.

    Kasus CSR BI

    Adapun, perolehan skor tertinggi SPI oleh BI terjadi di tengah kontroversi kasus dugaan korupsi terkait dengan penyelewengan dana corporate social responsibility (CSR), atau dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Bahkan, kasus itu juga ditangani oleh KPK.

    Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menjelaskan alasan mengapa angka skor integritas tinggi tapi masih muncul kasus korupsi di lembaga tersebut.

    Menurut Pahala, pihaknya memang melakukan pendataan survei penilaian integritas tersebut berdasarkan jawaban dari pihak internal lembaga.

    “Tapi, kalau ditanya kita tangkap enggak itu fenomena dalam survei kita, kita tangkap dalam bentuk apakah ada perdagangan pengaruh atau intervensi,” kata Pahala dalam media briefing hasil SPI 2024, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (24/1/2025).

    Namun, Pahala mengakui hasil survei penilaian tersebut bisa saja berbeda dengan yang terdata oleh KPK. Hal itu lantaran indikator penilaian tersebut juga berdasarkan pada jawaban pihak internal lembaga.

    “Tapi, kenyataannya internal bilang enggak ada, jadi kita sulit juga bilang, kayak apa, hubungan BI yang kasusnya lagi diproses diduga ada perdagangan pengaruh,” ucap Pahala.

    Lebih lanjut, Pahala menekankan bahwa setinggi apa pun skor integritas di suatu lembaga, tidak bisa dianggap tidak terjadi korupsi.

    “Jadi, jangan dianggap juga kalau SPI ini bisa 100% kalau nilainya tinggi enggak ada korupsi, enggak lah, enggak banget. [Skor] 80-an pun kalau ada [korupsi], ada,” ungkapnya.

    Secara rinci, berikut daftar 10 institusi dengan skor SPI terbaik berdasarkan kategorinya.

    Kategori Kementerian

    – Kementerian Luar Negeri (85,73)

    – Kementerian Sekretariat Negara (85,35)

    – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (85,35)

    – Kementerian Keuangan  (83,36)

    – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (83,35)

    – Kementerian Perindustrian (83,03)

    – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (82,36)

    – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (81,96)

    – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (81,81)

    – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (80,33)

    Kategori Lembaga

    – Bank Indonesia  (86,71)

    – Sekretariat Kabinet (85)

    – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (84,94)

    – Lembaga Administrasi Negara (84,91)

    – Otoritas Jasa Keuangan (84,87)

    – Badan Tenaga Nuklir Nasional (84,5)

    – Badan Standardisasi Nasional (84,49)

    – Badan Pusat Statistik (84,31)

    – Badan Pengawas Obat dan Makanan (83,98)

    – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (83,9)

    Kategori Provinsi

    – Provinsi Jawa Tengah (79,4)

    – Provinsi Bali (77,97)

    – Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (74,6)

    – Provinsi Sulawesi Utara (73,98)

    – Provinsi Jawa Barat (73,84)

    – Provinsi Kalimantan Timur  (72,75)

    – Provinsi DKI Jakarta (72,5)

    – Provinsi Kalimantan Barat (72,37)

    – Provinsi Gorontalo (71,79)

    – Provinsi Bengkulu (71,76)

    Kategori Kabupaten

    – Kabupaten Batang (80,49)

    – Kabupaten Gunungkidul (80,08)

    – Kabupaten Kulon Progo (80,05)

    – Kabupaten Natuna (79,96)

    – Kabupaten Gianyar (79,87)

    – Kabupaten Lingga (79,82)

    – Kabupaten Wonosobo (79,36)

    – Kabupaten Sukoharjo (79,34)

    – Kabupaten Buleleng (79,14)

    – Kabupaten Hulu Sungai Selatan (79,06)

    Kategori Kota

    – Kota Pekalongan (82,25) 

    ⁠- Kota Tegal (80,62)

    ⁠- Kota Kotamobagu (79,75) 

    ⁠- Kota Yogyakarta (79,39) 

    ⁠- Kota Denpasar (79,02) 

    ⁠- Kota Salatiga (78,94) 

    ⁠- Kota Solok (78,52)

    ⁠- Kota Tebing Tinggi (78,48) 

    ⁠- Kota Magelang (78,21) 

    ⁠- Kota Padang Panjang (78,03)

  • Miliki Potensi Tinggi, Wamenpar Dorong Pengembangan Wisata Alam DeLoano Glamping

    Miliki Potensi Tinggi, Wamenpar Dorong Pengembangan Wisata Alam DeLoano Glamping

    KULON PROGO – Wisata alam DeLoano Glamping yang berada di perbatasan Purworejo (Jawa Tengah) dengan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta kini dipromosikan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa.

    Wamenpar mengajak wisatawan untuk menikmati wisata alam yang memberikan pengalaman berbeda sekaligus kesan mendalam objek wisata itu.

    Wamenpar Ni Luh Puspa dalam keterangannya diterima di Kulon Progo, Minggu, mengatakan kehadirannya ke destinasi tersebut salah satunya untuk memastikan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta atraksi wisata yang dihadirkan di DeLoano Glamping mampu memberikan kenyamanan sekaligus kesan yang mendalam bagi wisatawan.

    “Saya merasakan pengalaman menghabiskan waktu di DeLoano Glamping yang begitu asri dan sejuk dengan dikelilingi pohon pinus yang menjulang tinggi dan selalu berselimut kabut. Rasa-rasanya tidak salah kalau menikmati akhir pekan di DeLoano Glamping ini,” kata Wamenpar, dikutip dari ANTARA, Minggu 26 Januari.

    Menurut Wamenpar, selain ambience dan atraksi wisata seperti birdwatching, paint ball dan spa, kehadiran pertunjukan seni budaya tradisional juga melengkapi daya tarik DeLoano Glamping.

    Wamenpar Ni Luh dalam kesempatan itu juga memberikan usulan kepada Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) sebagai pengelola destinasi, supaya merangkul sejumlah komunitas atau kelompok budaya khususnya di desa wisata, agar setiap pekan tampil secara bergantian di DeLoano Glamping.

    Selain itu, Wamenpar Ni Luh Puspa melihat peluang kolaborasi lainnya. Saat menuju ke DeLoano, Wamenpar melewati dua desa wisata yang berada di dalam kawasan zona otorita Borobudur yaitu Desa Wisata Tinalah dan Desa Wisata Ngargosari. Kedua desa wisata ini mendapat predikat 50 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI) pada 2021 dan 2022.

    “Letak geografis ini menjadi peluang untuk merancang sebuah travel pattern yang dikemas ke dalam paket-paket wisata,” katanya.

    Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur Agustin Peranginangin menambahkan saat ini Kementerian Pekerjaan Umum sedang membangun akses jalan sejauh 1 kilometer dari 3,2 kilometer di luar kawasan untuk mendukung aksesibilitas di wilayah tersebut.

    Selain jalan, Agustin berharap juga ada dukungan berupa sumber daya air. Di tahun ini, BPOB segera menyusun rencana detail teknis.

    “Harapan kami sepulang dari sini Ibu Wamenpar menindaklanjuti dan bertemu langsung dengan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) untuk koordinasi dan sinkronisasi program dukungan Kementerian PU seperti infrastruktur dasar dan aksesibilitas menuju zona otorita,” kata Agustin.

    Selain peningkatan infrastruktur dasar di kawasan zona otorita Borobudur, penyelenggaraan kegiatan juga telah dijadwalkan BPOB di tahun 2025 salah satunya Biosferun pada Oktober 2025 yang ditargetkan diikuti 1.500 pelari trail run.

    Merujuk pada statistik tahun 2023, Agustin mengatakan sekitar 70 persen peserta Biosferun didominasi oleh masyarakat luar Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Jakarta.

    “Ini indikasi bahwa mereka mesti menginap sebagai wisatawan. Ini tentu memberikan dampak kepada desa wisata sekitar berupa terisinya amenitas homestay-homestay yang dibangun oleh masyarakat. Jadi tidak hanya bermanfaat untuk kita tapi memberikan pengaruh terhadap kawasan,” pungkasnya.

  • Kue Keranjang Legendaris di Yogyakarta, Pesanan Meningkat Drastis Saat Imlek

    Kue Keranjang Legendaris di Yogyakarta, Pesanan Meningkat Drastis Saat Imlek

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Perayaan Tahun Baru China atau Imlek membawa berkah bagi produsen kue keranjang, salah satunya adalah produsen kue keranjang yang terletak di Jalan Tukangan, Danurejan, Kota Yogyakarta. Pada perayaan Imlek pada 2025 ini mengalami lonjakan pesanan yang luar biasa.

    Usaha pembuatan kue keranjang di tempat ini telah berdiri sejak 1960-an dan diwariskan secara turun-temurun. Proses pembuatannya masih dilakukan dengan cara tradisional, semua tahapan pembuatan dilakukan secara manual menggunakan tangan. 

    Kue keranjang di Yogyakarta yang selalu laris manis saat perayaan Imlek. – (Beritasatu.com/Olena Wibisana)

    Proses memasak juga masih menggunakan kompor minyak tanah yang membutuhkan waktu hingga tujuh jam. Keaslian cara tradisional ini tetap dipertahankan untuk menjaga cita rasa khas kue keranjang tersebut.

    Sebagai generasi kedua produsen kue keranjang ini, Sulistyowati bersama enam orang karyawan dalam sehari dapat memproduksi kue keranjang dengan menghabiskan sekitar 200 kilogram bahan adonan tepung dan gula. 

    “Produksi sudah dimulai sejak 65 tahun yang lalu oleh orang tua saya. Tahun ini agak sedikit menurun, produksi hanya mencapai 1,5 ton,” ujar Sulistyowati, saat ditemui Beritasatu.com pada Minggu (26/1/2025).

    Salah satu pabrik pembuatan kue keranjang di Jalan Tukangan, Danurejan, Kota Yogyakarta. – (Beritasatu.com/Olena Wibisana)

    Lonjakan permintaan pada perayaan Imlek pada 2025 ini membuat produksi kue keranjang mereka mencapai 1,5 ton.

    Rasa khas kue keranjang dari Jalan Tukangan ini telah menjadi legenda di Yogyakarta. Untuk satu kilogram kue keranjang, harganya dipatok sebesar Rp 54.000 dan laris manis saat perayaan Tahun Baru Imlek.

  • Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Januari 2025

    Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak Yogyakarta 26 Januari 2025

    Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Ahmad Yani memprediksi potensi terjadinya
    cuaca ekstrem
    di wilayah Jateng pada 26-28 Januari 2025.
    Kepala BMKG Stasiun Ahmad Yani Yoga Sambodo mengatakan, gangguan atmosfer menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng.
    “Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulonimbus) yang berpotensi menyebabkan curah
    hujan lebat
    disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah
    Jawa Tengah
    ,” ujar Yoga dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).
    Potensi tersebut tersebar di wilayah berikut:
    26 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kebumen, Kudus, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab. Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Salatiga, Kab. Semarang, Sragen, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    27 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Batang, Banyumas, Brebes, Blora, Boyolali, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Kudus, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Salatiga, Kab. Semarang, Sragen, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    28 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Batang, Banyumas, Brebes, Boyolali, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kudus, Klaten, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    “Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana dihimbau untuk terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” imbau dia.
    Dia juga meminta masyarakat untuk selalu memperhatikan update informasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang melalui website https://www.cuaca.
    bmkg
    .go.id, dan Instagram @cuaca_jateng, Twitter @cuacajateng, dan Facebook @Stasiun Meteorologi Ahmad Yani.
    Dia memaparkan adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di wilayah barat Sumatera menyebabkan pola belokan dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.
    “Aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Tengah. Hingga akhir Januari 2025, diprediksi berada pada fase 4 dan 5, masih berpengaruh untuk wilayah Jawa Tengah,” lanjut dia.
    Lalu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sidak Dermaga Pantai Kartini, Ketua DPRD Pastikan Tiket Lancar dan Soroti Kerusakan Infrastruktur

    Sidak Dermaga Pantai Kartini, Ketua DPRD Pastikan Tiket Lancar dan Soroti Kerusakan Infrastruktur

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Dermaga Pantai Kartini. 

    Sidak ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem ticketing dan pelayanan di pelabuhan berjalan dengan lancar, khususnya selama liburan panjang Imlek yang diperkirakan akan mendatangkan banyak wisatawan.

    Agus sutisna didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Jepara Ony Sulistijawan, Kepala Bidang Perhubungan Laut Nur Sahir, Kasie Kepelabuhan Lutfi serta perwakilan dari pihak ASDP. 

    “Kami ingin memastikan tidak ada praktik percaloan, dan semua proses tiket berjalan dengan baik. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, kelancaran proses keberangkatan menjadi hal yang sangat penting,” kata Agus sutisna kepada Tribunjateng, Minggu (26/1/2025).

    Selama liburan Imlek ini, dua kapal utama yang mengangkut penumpang menuju Karimunjawa adalah Kapal Siginjai dan Kapal Bahari Express. 

    Kapal Siginjai mengangkut hingga 202 penumpang serta kendaraan roda dua dan empat, dengan waktu tempuh sekitar 5-6 jam tergantung kondisi cuaca dan arus laut.

    Sementara itu, Kapal Bahari Express mampu mengangkut 350 penumpang, namun tidak dapat menampung kendaraan, dengan waktu tempuh lebih singkat, sekitar 2-2,5 jam.

    Meskipun tiket kedua kapal tersebut habis terjual selama masa liburan ini, Agus sutisna mengungkapkan bahwa sistem tiket online berjalan dengan lancar. 

    Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Dermaga Pantai Kartini.

    Dalam sesi dialog dengan Edi (45), seorang wisatawan asal Yogyakarta, mengungkapkan bahwa ia merasa puas dengan kemudahan dalam membeli tiket secara online.

    Namun, dalam sidak tersebut, Agus sutisna juga menyoroti sejumlah masalah terkait infrastruktur pelabuhan. 

    Satu di antara adalah kondisi frontal frame fender, alat yang digunakan untuk menahan kapal saat bersandar, yang dinilai sudah sangat memprihatinkan dan perlu segera diganti.

     “Frontal frame fender ini sangat penting untuk keselamatan kapal dan penumpang, sehingga penggantiannya harus segera dilakukan,” tegas Agus sutisna.

    Selain itu, beberapa sarana lainnya juga mulai rusak, seperti kanopi yang menghubungkan dermaga dengan kapal Bahari Express. 

    Beberapa bagian kanopi sudah hilang, yang bisa membuat penumpang kehujanan saat cuaca buruk. 

    Kondisi ponton yang digunakan untuk naik ke kapal Bahari Express pun sudah keropos, dan sudah lama tidak diperbaiki sejak pertama kali dipasang pada 2007. 

    Keadaannya yang mulai lapuk dapat membahayakan keselamatan penumpang.

    Melihat kondisi ini, Agus sutisna berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Jepara maupun pemerintah pusat dapat segera menganggarkan dana melalui APBN untuk memperbaiki dan membangun kembali infrastruktur penunjang di Dermaga Pantai Kartini. 

    “Kami ingin memberikan kenyamanan dan keselamatan terbaik bagi wisatawan yang datang ke Karimunjawa,” tutupnya. (Ito)

  • Seleksi Beasiswa Sepakbola ASTI di Kendal Diminati Anak Muda Nusantara

    Seleksi Beasiswa Sepakbola ASTI di Kendal Diminati Anak Muda Nusantara

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Akademi Sarana Talenta Indonesia (ASTI) yang berfokus di bidang sepak bola melanjutkan kiprahnya dalam pencarian bibit pesepakbola unggul.

    Setelah sebelumnya melakukan seleksi di Semarang pada 29 Desember 2024, ASTI menjajaki wilayah Kendal untuk mencari bibit atlet.

    Terdapat sekira 190 peserta yang ikut menghadiri seleksi meraih beasiswa ASTI 2025.

    Uniknya, mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia.

    “Dari Sorong, Timika, Ternate, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tenggara, Sumatera, Medan, Palembang, Lampung, Jambi, Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, hingga Yogyakarta ada,” kata CEO ASTI, Arief Budiyanto saat menggelar seleksi di Stadion Utama Kebondalem Kendal, Minggu (26/1/2025).

    Dalam seleksi tahap II ini, ASTI menggandeng pelatih dari negara Pantai Gading, Sidibe Musa untuk menentukan pesepakbola muda yang layak mendapatkan beasiswa.

    Peserta pun harus menguasai kemampuan speed agility, juggling, dan long pass untuk menarik perhatian pelatih.

    Selain itu, peserta juga dituntut mengeluarkan kemampuan individu maupun kolektif terbaik dalam permainan sepak bola lapangan kecil (small game) dan permainan sepakbola 11 vs 11. 

    “Tim pelatih akan menentukan mana yang layak dapat beasiswa. Ini seleksinya ketat,” terangnya. 

    Arief Budiyanto menambahkan, beasiswa kali ini dikhususkan untuk usia kelahiran 2008 hingga 2013.

    Ia juga belum bisa memastikan jumlah kuota yang bisa mendapatkan beasiswa tersebut.

    Peserta yang dinyatakan lolos, akan ditempatkan diberbagai cabang, seperti ASTI Kudus, ASTI Kendal, ASTI Tegal, dan ASTI Yogyakarta. 

    “Tergantung pelatih.”

    “Yang jelas peserta setelah dinyatakan lolos akan diajarkan sistem pendidikan berasrama dengan tingkat disiplin yang ketat.”

    “Tidak hanya dalam hal sepak bola, juga disiplin ibadah, mengaji dan sekolah formal,” bebernya.

    Arief Budiyanto menjelaskan, mekanisme pemberian beasiswa berlangsung selama setahun berdasarkan klasifikasi penilaian.

    “Misalnya, peserta berhasil masuk kategori 100 persen, nantinya berhak mendapatkan beasiswa full 100 persen selama satu tahun ke depan di ASTI,”

    “Berlaku juga bagi peserta yang lolos dengan penilaian 50 persen juga mendapatkan beasiswa sebesar 50 persen.” paparnya.

    Pelatih seleksi, Sidibe Musa mengatakan, dirinya melihat pemain potensial mendominasi seleksi tahap II kali ini.

    Ia pun harus berpikir keras untuk menentukan mana peserta yang layak mendapat beasiswa.

    “Jujur mereka memiliki skil bagus.”

    “Kami sudah coba untuk long pass dan speed mereka bagus.”

    “Kiper juga bagus,” tandasnya. (*)

  • Mimpi Besar Victor Hartono Bicara Pengembangan Sepak Bola Putri di Indonesia

    Mimpi Besar Victor Hartono Bicara Pengembangan Sepak Bola Putri di Indonesia

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – President Director Djarum Foundation Victor Rachmat Hartono komitmen untuk membangun ekosistem pembibitan sepak bola putri Tanah Air.

    Bahkan upaya ini juga selaras dengan apa yang diinginkan oleh PSSI.

    Upaya pengembangan sepak bola putri dengan cara membangun ekosistem dari akar rumput telah dilakukan oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife melalui MilkLife Soccer Challenge yang sudah berlangsung di delapan kota di Indonesia.

    Delapan kota tersebut yaitu Kudus, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Jakarta, dan Tangerang.

    “Tahun 2025 ini kami akan tambah Malang dan Bekasi. Jadi total ada 10 kota,” kata Victor.

    Upaya ini pun sudah diselaraskan dengan apa yang menjadi visi PSSI dalam mengembangkan sepak bola putri di Indonesia.

    Sebelumnya, Erick Thohir dan Victor Rachmat Hartono telah bertemu.

    Dalam unggahan di akun Instagram milik Erick Thohir keduanya sepakat untuk sama-sama membangun sepak bola wanita.

    “Pembangunan sepak bola putri dari grassroots hingga level nasional menjadi bagian penting dalam pembinaan yang dilakukan PSSI. Semoga sukses untuk MilkLife yang terus mendorong perkembangan sepak bola putri di Indonesia,” tulis akun Erick Thohir.

    Victor menambahkan, dia dan Erick Thohir juga sudah menyatukan pemikiran untuk bersama-sama membangun sepak bola putri.

    Pengembangan yang telah dilakukan dari akar rumput melalui program MilkLife Soccer Challenge untuk U-10 dan U-12 mendapat respons positif.

    “Nanti kami juga ada Piala Pertiwi untuk U-14 dan U-16 sebagai kelanjutan dari MilkLife Soccer Challenge untuk U-10 dan U-12,” kata Victor.

    Untuk menuju jenjang yang lebih tinggi, rencananya tahun depan PSSI akan menggelar Liga sepak bola khusus untuk putri.

    Dengan begitu nanti otomatis akan ada akademi sepak bola putri untuk U-18. 

    Artinya, kata Victor, jenjang pembibitan sejak usia dini sampai dewasa nantinya bakal terhubung.

    Apalagi dari hasil pembibitan yang pihaknya lakukan ada yang berhasil memperkuat timnas sepak bola putri Indonesia. Tentu merupakan hal yang membanggakan. (*)

  • PT KAI Daop VI Yogyakarta: 93.703 Tiket Kereta Api Terjual Selama Libur Isra Miraj dan Imlek 2025

    PT KAI Daop VI Yogyakarta: 93.703 Tiket Kereta Api Terjual Selama Libur Isra Miraj dan Imlek 2025

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – PT KAI Daop VI Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api mengalami kenaikan signifikan pada libur panjang perayaan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek.

    Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Krisbiyantoro menyampaikan, tiket KA khusus keberangkatan awal telah terjual 93.703 tiket pada 24-30 Januari 2025.

    “Jumlah tersebut setara 79 persen dari kapasitas yang tersedia, yang mencapai 118.856 tempat duduk,” katanya, Minggu (26/1/2025).

    Di sisi lain, volume keberangkatan dan kedatangan penumpang KA di PT KAI Daop VI Yogyakarta pada akhir pekan juga mengalami kenaikan cukup signifikan. 

    PT KAI Daop VI mencatat volume keberangkatan dari seluruh stasiun mencapai 67.998 penumpang pada Jumat (24/1/2025) hingga Minggu (26/1/2025).

    Jumlah tersebut naik 30 persen dari periode yang sama pekan sebelumnya yang mencatat volume keberangkatan sebanyak 52.344 penumpang.

    Sedangkan volume kedatangan di rentang waktu yang sama mencapai 87.362 penumpang.

    Jumlah tersebut naik 75,3 persen dari periode yang sama pekan sebelumnya yang mencatat volume kedatangan sebanyak 49.822 penumpang.

    Krisbiyantoro berharap, untuk sisa libur panjang hingga 30 Januari 2025 dapat dimanfaatkan masyarakat dengan baik untuk merencanakan perjalanannya menggunakan KA.

    “Segera tentukan tanggal keberangkatan anda dan segera memesan tiketnya agar tidak kehabisan karena tingkat permintaan tiket cukup tinggi,” terangnya. (*)

  • Golek Ayun-Ayun, Potret Perjalanan Identitas Perempuan dalam Balutan Gerak Tradisi

    Golek Ayun-Ayun, Potret Perjalanan Identitas Perempuan dalam Balutan Gerak Tradisi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tarian klasik Yogyakarta, Golek Ayun-Ayun, mengungkap fase transformasi kehidupan seorang remaja perempuan melalui serangkaian gerak tubuh yang penuh makna dan simbolis. Dalam khazanah seni pertunjukan tradisional Jawa, Tari Golek Ayun-Ayun menempati ruang tersendiri sebagai representasi perjalanan spiritual dan psikologis seorang perempuan muda.

    Mengutip dari berbagai sumber, terminologi golek yang berarti mencari menjadi pijakan filosofis tarian yang menggambarkan proses pencarian identitas di tengah kompleksitas kehidupan. Asal-usul tarian yang berakar dalam tradisi keraton Yogyakarta ini memiliki sejarah panjang dalam konteks seni pertunjukan klasik Jawa.

    Tarian yang biasanya dibawakan oleh dua hingga beberapa penari perempuan ini memiliki karakteristik gerak yang khas, menggambarkan fase transisi seorang gadis menuju kedewasaan. Setiap gerakan dalam Tari golek ayun-ayun memiliki makna simbolis yang mendalam.

    Gerakan lemah gemulai yang menjadi ciri khasnya tidak sekadar menunjukkan keindahan fisik, melainkan juga menggambarkan proses pencarian jati diri seorang remaja perempuan. Gerak-gerik berhias dan merias diri yang direpresentasikan dalam tarian ini menjadi metafora perjalanan pembentukan identitas.

    Dalam konteks sejarah kebudayaan Jawa, tarian ini kerap menjadi bagian penting dalam upacara-upacara resmi di lingkungan keraton. Perannya dalam menyambut tamu kehormatan dan mengisi acara-acara besar mencerminkan nilai-nilai estetika dan diplomasi tradisional yang adiluhung.

    Struktur koreografis Tari Golek Ayun-ayun memperlihatkan kecanggihan sistem estetika tari klasik Jawa. Penari tidak sekadar melakukan gerakan mekanis, melainkan menghadirkan narasi visual tentang pertumbuhan dan kedewasaan seorang perempuan.

    Setiap gerakan tangan, perputaran badan, dan ekspresi wajah menjadi bahasa tubuh yang kompleks dan penuh makna. Dokumentasi sejarah menunjukkan bahwa tarian ini telah berkembang selama berabad-abad, menjadi saksi bisu transformasi budaya dan sosial masyarakat Jawa.

    Dari lingkungan keraton hingga panggung-panggung pertunjukan modern, Tari Golek Ayun-Ayun terus bertahan dan beradaptasi. Kajian para ahli budaya menunjukkan bahwa tarian ini tidak sekadar pertunjukan estetis, melainkan media pendidikan kultural. Melalui gerakannya, tarian ini mengajarkan nilai-nilai kesopanan, kehalusan budi, dan proses pembentukan karakter perempuan dalam tradisi Jawa.

    Meskipun telah mengalami berbagai transformasi, tari golek ayun-ayun tetap mempertahankan esensi filosofisnya. Tarian ini terus menjadi medium ekspresi kultural yang menggambarkan perjalanan pencarian identitas seorang perempuan muda.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Respons 5 Kampus soal Wacana Perguruan Tinggi Dapat Izin Tambang, UNY dan Unair Sambut Baik – Halaman all

    Respons 5 Kampus soal Wacana Perguruan Tinggi Dapat Izin Tambang, UNY dan Unair Sambut Baik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lima perguruan tinggi (PT) ternama di Indonesia buka suara soal wacana kampus memperoleh izin untuk mengelola tambang.

    Usulan itu muncul dalam rapat pleno penyusunan rancangan undang-undang (RUU) tentang mineral dan batubara (minerba) yang digelar oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

    Berdasarkan catatan Tribunnews.com, lima kampus yang telah buka suara adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

    Lalu, bagaimana respons dari lima kampus tersebt soal usulan PT bisa mengelola tambang?

    UGM Belum Bahas

    Sekretaris UGM, Andi Sandi, menuturkan pihaknya belum memperoleh informasi soal usulan PT bisa mengelola tambang.

    Selain itu, pihaknya juga belum membahas lebih lanjut terkait usulan tersebut.

    “Kita itu belum dapat informasi itu dan kita belum bahas sama sekali. Jadi bukannya UGM itu menolak atau menerima.”

    “Belum, belum ada sama sekali diskusi itu,” katanya pada Rabu (22/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Andi menegaskan untuk memutuskan bahwa UGM menerima atau menolak usulan tersebut, maka akan diputuskan lewat rapat Majelis Wali Amanat (MWA).

    Dia mengungkapkan MWA perlu dilibatkan karena usulan PT bisa mengelola tambang merupakan keputusan besar.

    Kata dia, tidak hanya rektor yang berhak untuk memutuskan apakah UGM menerima atau menolak izin tambang kepada kampus.

    “Kita tidak bisa hanya dari rektor saja, itu harus MWA karena itu kebijakan besar. Jadi memang tidak mungkin rektor memutuskan sendiri hal itu karena akan melibatkan UGM secara keseluruhan dan pembagian kewenangan itu kan ada di MWA,” katanya.

    UNY Siap Terima jika Diperintah

    Rektor UNY, Sumaryanto, mengatakan kampus yang dipimpinnya siap melaksanakan perintah jika dimnta terlibat dalam pengelolaan tambang.

    Dia mengatakan perintah tersebut diterima demi kemaslahatan umat.

    “UNY itu kan bagian yang tidak terpisahkan dari negara ya siap melaksanakan kalau “didhawuhi” (diperintah). Udah itu saja. Demi kemaslahatan umat,” ujar Sumaryanto kepada Tribunnews.com, Jumat (24/1/2025).

    Kendati mengaku siap, Sumaryanto menegaskan pihaknya masih menunggu syarat dan regulasi dari pemerintah jika usulan PT bisa mengelola tambang resmi menjadi kebijakan dan tertuang dalam UU Minerba.

    Tentang peran di pertambangan, Sumaryanto mengungkapkan UNY memiliki multifakultas sehingga bisa berperan diberbagai bidang, mulai dari teknologi, biologi, hingga fisika.

    “Kami kan multi, misalnya dari aspek teknologi punya Fakultas Teknik, dari aspek biologi, kimia, fisika wonten (ada),” tuturnya.

    Unair Sambut Baik

    Senada dengan UNY, Unair pun menyambut baik wacana PT bisa mengelola tambang.

    “Kalau kemudian niatan baik ini direalisasikan, tentu dengan berbagai macam syarat, kami juga akan menyambut dengan baik,” kata Rektor Unair, Mohammad Nasih, Jumat, dikutip dari Kompas TV.

    Nasih menuturkan bisnis di dunia tambang bukanlah hal yang mudah. Karena itu, jika kampus benar-benar diminta untuk mengelolanya, dapat dipastikan pada awal pengelolaan belum dapat memperoleh untung.

    “Tidak ada bisnis yang langsung tiba-tiba untung, pasti tidak ada. Paling tidak, diperlukan 3-4 tahun baru untung. Itu pun kalau kondisinya dalam tanda kutip ya, kandungan tambang dan lain-lainnya itu masih normal,” papar dia.

    Nasih menuturkan jika kampus bisa mengurus pertambangan, lokasinya seharusnya adalah bekas atau pernah dikelola oleh pendahulunya.

    Dia mengungkapkan hal itu berkaca dari izin konsesi yang diterima oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah.

    Nasih menilai hal tersebut harus menjadi perhatian di mana hasil pertambangan serta urusan konservasi yang harus ditanggung kampus ketika memang diberi izin mengelola tambang.

    Namun, dia menegaskan, jika memang kebijakan ini memberikan manfaat seperti meringankan biaya PTN, maka dipastikan akan disambut baik.

    “Tinggal kemudian hitung-hitungannya nanti nyucuk (sepadan) atau tidak. Kalau nggak nyucuk ya mohon maaf, tapi kalau masih nyucuk ya tentu perguruan tinggi akan dengan senang hati bisa menerima kesempatan yang sangat baik ini,” papar dia.

    UII Tolak Kampus Peroleh Izin Tambang, Pertanyakan Pihak yang Terima

    Aktivitas tambang batu bara. (dok.)

    Berbeda dengan UNY dan Unair, Rektor UII, Fathul Wahid, justru mempertanyakan kampus yang mendukung dengan wacana PT bisa mengelola tambang.

    Dia mengaku tidak paham dengan pola pikir kampus yang mendukung tersebut. Padahal, menurutnya, perlu modal besar jika memang kampus diizinkan untuk mengeloa tambang.

    “Jika kita ikuti logika para pendukung, dari informasi yang saya dapat, investasi usaha pertambangan sangat tinggi.”

    “Kampus dapat uang dari mana? Dana pendidikan ketika digunakan untuk usaha non-pemerintah itu implikasinya loh, termasuk di sisi perpajakan,” ujar Fathul, Sabtu (25/1/2025).

    Fathul menganggap izin pemberian tambang ke kampus demi memperingan pembiayaan adalah usulan tidak masuk akal.

    Dia lantas mempertanyakan kepada kampus-kampus yang sudah menjalankan berbagai usaha, apakah sudah berdampak terhadap penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

    “Pakai saja logika serupa untuk usaha pertambangan. Kalau memang sudah ada penurunan UKT di kampus tersebut, berarti saya yang ketinggalan kereta,” ujar Fathul.

    Dia pun menegaskan kampus yang dipimpinnya menolak usulan kampus bisa mengelola tambang.

    “Saya masih belum percaya dengan yang mengatakan jika kampus mengelola usaha pertambahan dan uang kuliah semakin murah. Jangan-jangan yang tambah kaya justru para elite dan pemilik kampusnya,” katanya.

    UAJY Bingung Cara Penunjukkan Kampus yang Boleh Kelola Tambang

    Sementara, Rektor UAJY, Gregorius Sri Nurhartanto, mengaku bingung dan khawatir terkait usulan kampus yang diperbolehkan mengelola tambang.

    Ada beberapa hal yang melatari kebingungan Nurhartanto seperti pihak yang memiliki kewenangan untuk menentukan kampus mana yang berhak mengelola tambang.

    Pasalnya, ada ribuan perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia.

    “Nanti umpama itu ada penunjukkan, penunjukkannya seperti apa? Mengingat di Indonesia ini ada 100 perguruan tinggi negeri dan 4.000 lebih perguruan tinggi swasta, yang akan diberikan kewenangan itu siapa?,” ucapnya, Rabu (22/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Di sisi lain, kekhawatiran Nurhartanto jika kampus menerima izin tambang adalah membuat perguruan tinggi lepas dari esensinya sebagai institusi pendidikan tinggi.

    “Kami khawatir kalau perguruan tinggi sampai terlibat di dalam pengelolaan sumber daya alam, memanfaatkan mengambil atau apa apapun namanya ya nanti apakah itu akan sampai ke rakyat,” ucapnya.

    Kekhawatiran lain dari Nurhartanto adalah terkait pembiayaan yang begitu besar untuk pengelolaan tambang.

    Kemudian soal dari mana perguruan tinggi mendapatkan dana besar untuk modal. Selain itu, pola pikir yang akan muncul hanyalah soal balik modal dan mencari keuntungan.

    Menurutnya, hal tersebut berbahaya bagi perguruan tinggi.

    “Rakyat malah jadi penonton yang harapannya selama ini perguruan tinggi menjadi penyeimbang, kontrolnya pemerintah dengan analisis-analisisnya nanti malah bisa bias kalau sudah merasa ternyata mengelola tambang memang enak,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Nurhartanto menegaskan UAJY menolak menerima jika tawaran untuk mengelola tambang disodorkan.

    “Tidak (tidak menerima tawaran mengelola tambang) apalagi ini kan tentu kami justru mengajukan pemikiran-pemikiran, mbok kami dilibatkan dalam hal bukan itunya tapi dalam hal memperbaiki alam lagi,” ujarnya.

    Perguruan tinggi bersama perusahaan-perusahaan tambang, katanya, bisa melakukan penghijauan kembali. Kemudian memberikan edukasi kepada masyarakat disekitar tambang. 

    “Ayo bagaimana bersama dengan perusahaan-perusahaan yang lain, penghijauan kembali, atau apa, mengedukasi masyarakat di sekitar tambang yang biasanya hanya jadi penonton kan begitu ya,” katanya.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Wijaya Kusuma)(Kompas TV/Gading Persada)