provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Peringatan Terbaru BMKG RI! Puncak Musim Hujan Tiba, Waspada Bencana

    Peringatan Terbaru BMKG RI! Puncak Musim Hujan Tiba, Waspada Bencana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat. Peringatan ini disampaikan seiring dengan masuknya sebagian besar wilayah Indonesia ke puncak musim hujan.

    Aktivitas atmosfer yang sedang meningkat juga membuat risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, menjadi lebih tinggi.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sebagian besar wilayah Jawa bagian barat dan tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, serta sebagian wilayah Yogyakarta. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

    “Kondisi atmosfer sangat labil dan kaya uap air akibat aktifnya monsun Asia serta suhu muka laut yang hangat. Hujan lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan 80-150 mm per hari sudah terjadi di beberapa wilayah. Ini adalah sinyal kuat bahwa kita harus meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Dwikorita dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (2/11/2025).

    Saat ini, lanjut dia, sekitar 43,8% wilayah Indonesia atau 306 Zona Musim (ZOM) telah memasuki musim hujan. Sementara puncak musim hujan di Indonesia diperkirakan terjadi secara bertahap mulai November 2025 hingga Februari 2028 dengan pola umum pergerakan dari barat ke timur.

    “Namun demikian, pada periode Desember 2025 hingga Januari 2026 menjadi fase puncak musim hujan utama bagi sebagian besar wilayah Indonesia yang berpotensi meningkatnya curah hujan tinggi dan bencana hidrometeorologi,” ujarnya.

    Di sisi lain, pada November ini periode siklon tropis di wilayah selatan Indonesia mulai aktif, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi terbentuknya sistem tekanan rendah di sekitar Samudra Hindia yang memicu hujan sangat lebat dan angin kencang, serta gelombang tinggi terutama di pesisir Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Dalam sepekan ke depan, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan mengalami kondisi cuaca berawan hingga hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, disertai potensi peningkatan hujan menjadi sedang hingga sangat lebat di sejumlah daerah.

    Berdasarkan analisis peringatan dini BMKG, hujan berintensitas sedang hingga lebat yang perlu diwaspadai berpotensi terjadi di berbagai wilayah, meliputi Aceh, Sumatera bagian selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

    Sementara itu, hujan lebat hingga sangat lebat (kategori Siaga) diperkirakan terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, serta Papua, dan dalam beberapa hari ke depan berpotensi meluas hingga Maluku Utara dan sebagian wilayah Sulawesi.

    Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, BMKG bekerjasama dengan BNPB dan unsur terkait saat ini sedang melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk wilayah sekitar DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Yogyakarta untuk mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah rawan bencana.

    Di Jawa Tengah, operasi dilakukan sejak 25 Oktober dan masih berlanjut hingga awal November, dengan pelaksanaan dari Posko Semarang dan Solo. OMC ini telah melaksanakan 41 sorti penerbangan menggunakan dua pesawat Cessna Caravan, dengan hasil efektif menurunkan dan meredistribusi curah hujan di wilayah target.

    Sementara untuk wilayah Jawa bagian barat, operasi dilakukan sejak 23 Oktober dan juga masih berlanjut, dengan pelaksanaan dari Posko Jakarta. Sebanyak 29 sorti penerbangan telah dilakukan dan menunjukkan hasil pengurangan curah hujan di wilayah sasaran secara signifikan.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, berdasarkan pemantauan BMKG terhadap suhu muka laut di samudra pasifik menunjukkan bahwa dalam dua bulan terakhir telah terjadi pendinginan di samudra pasifik dan melewati ambang batas La Nina yaitu pada September dengan anomali suhu muka laut di pasifik tengah dan timur sebesar -0.54 dan pada Oktober sebesar -0.61.

    Sementara kondisi atmosfer juga menunjukkan adanya penguatan angin timuran. Dua indikasi tersebut menunjukkan terjadinya perkembangan awal La Nina dan respon atmosfer menegaskan bahwa La Nina lemah telah terjadi.

    “Namun demikian, La Nina lemah diprediksi tidak memberikan dampak yang signifikan pada curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, dengan kondisi curah hujan pada November-Desember 2025 dan Januari-Februari 2026 diprediksi tetap pada kategori normal,” ujar Guswanto.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan peningkatan potensi hujan ini didukung oleh beberapa fenomena atmosfer yang aktif secara bersamaan, antara lain aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby dan Kelvin, serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan Indonesia. Kombinasi faktor ini meningkatkan suplai uap air dan pembentukan awan hujan secara signifikan.

    Kombinasi antara kondisi atmosfer yang sudah aktif ini dengan kemunculan siklon tropis dari arah selatan menciptakan potensi ancaman bencana hidrometeorologi seperti angin kencang dan gelombang tinggi. Mengingat dalam beberapa tahun terakhir Indonesia sering mengalami dampak merusak dari siklon tropis, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan.

    Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan terdampak.

    Selain itu, saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau bangunan yang rapuh, serta tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih dapat terjadi.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui aplikasi InfoBMKG. Aplikasi ini menyediakan informasi prakiraan cuaca yang lebih detail dan berbasis geolokasi serta diperbarui secara rutin termasuk prakiraan cuaca dalam tujuah harian, diulang tiga harian, hingga tiga jam sebelum cuaca ekstrem di seluruh kecamatan di Indonesia.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menengok Kereta Rata Pralaya, Kereta Jenazah Sakral untuk Raja-Raja Keraton Solo

    Menengok Kereta Rata Pralaya, Kereta Jenazah Sakral untuk Raja-Raja Keraton Solo

    Liputan6.com, Jakarta Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Sinuhun Pakubuwono XIII, meninggal dunia. Jenazah Raja Pakubuwono XIII akan dibawa menggunakan kereta khusus, Rata Pralaya saar proses kirab sebelum dibawa ke Imogiri untuk dimakamkan.

    Kereta jenazah khusus ini sudah ada sejak masa pemerintahan Pakubuwono X. Sehingga tak heran jika raja-raja sebelumnya juga dibawa dengan kereta ini.

    “Ini kereta untuk mengangkat jenazah dari dalam keraton keluar. Jadi bukan kayak kereta penumpang enggak, jadi kereta yang dipakai untuk mengangkut ke tempat transit,” kata adik kandung Raja Pakubuwono XIII, KGPH Puger kepada wartawan di Keraton Solo, Minggu (2/11/2025

    Kereta yang didominasi warna putih itu tampak sedang dibersihkan para abdi dalem. Mereka tampak mencuci kereta jenazah itu dengan air setelah dikelurkan dari tempat penyimpanannya di garasi kereta Keraton Solo.

    “Kalau dulu dari sini ke Balapan (stasiun) soalnya kereta (diangkut kereta api menuju Yogyakarta). Kalau yang PB XII itu kan dari sini ke Wuryoningratan,” ujar dia.

     

  • Pemanfaatan Sumber Daya Alam sebagai Bahan Pangan di Indonesia: Ini Upaya dan Kendalanya

    Pemanfaatan Sumber Daya Alam sebagai Bahan Pangan di Indonesia: Ini Upaya dan Kendalanya

    YOGYAKARTA – Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan pangan di Indonesia adalah salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Sayangnya pemanfaatan sumber daya alam (SDA) di Indonesia sebagai bahan pangan tidak mudah dilakukan.

    Artikel ini akan membahas kegiatan pemanfaatan SDA apa saja yang dapat memenuhi bahan pangan serta kendala yang mungkin ditemui.

    Pemanfaatan Sumber Daya Alam sebagai Bahan Pangan di Indonesia

    Pada dasarnya pemanfaatan SDA sebagai strategi memenuhi kebutuhan pangan sudah banyak dilakukan. Pemenuhan tersebut dilakukan dengan berbagai cara yakni sebagai berikut.

    Melalui Pertanian Berkelanjutan

    Upaya yang dilakukan untuk memenuhi bahan pangan adalah lewat sektor pertanian. Sektor ini melibatkan banyak kegiatan mulai dari pemupukan, pemilihan bibit, penanaman, hingga panen. Pertanian bahkan jadi upaya penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dengan SDA lokal.

    Melalui Peternakan

    Seperti halnya pertanian, peternakan juga jadi kegiatan penting dalam mengelola SDA untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan. Upaya ini melibatkan banyak kegiatan mulai dari pengelolaan pakan yang efisien dan ramah lingkungan, serta penerapan manajemen limbah untuk mengurangi pencemaran, dan masih banyak lagi.

    Perikanan dan Budidaya Laut

    Pemanfaatan sumber daya laut dan air tawar seperti ikan, udang, kerang, dan berbagai hasil laut bisa menjadi jalan menuju ketahanan pangan nasional. Aktivitas ini bisa dilakukan dengan perikanan tangkap atau budidaya ikan. Dengan kegiatan itu, pemenuhan bahan pangan akan sangat memungkinkan.

    Perkebunan

    Selain pertanian, kegiatan perkebunan juga membantu memenuhi kebutuhan bahan pangan lokal. Perkebunan sendiri berupa penanaman tanaman besar seperti kelapa, kopi, kakao, kelapa sawit, tebu, dan masih banyak lagi. Hasil perkebunan tersebut dapat diolah menjadi bahan guna lain.

    Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu

    Hutan sebagai sumber pangan juga tidak bisa dilupakan. Hutan menyediakan calon bahan pangan seperti daun-daunan, umbi-umbian, hingga tanaman obat liar.

    Kendala Pemanfaatan SDA sebagai Bahan Pangan di Indonesia

    Pemanfaatan SDA untuk memenuhi bahan pangan sangat mungkin dilakukan, namun bukan berarti tanpa kendala. Ada beberapa hal yang dapat menjadi kendala dalam pelaksanaannya yakni sebagai berikut.

    Ketergantungan pada musim

    Pemenuhan bahan pangan dengan pemanfaatan SDA kemungkinan akan menjumpai kendala musim. Sebagian besar produksi pangan seperti padi, jagung, sayur, buah saat ini masih bergantung pada cuaca dan musim hujan. Sedangkan ketika musim kemarau panjang atau perubahan iklim ekstrem, produksi bahan pangan bisa turun drastis.

    Permodalan dan akses pasar terbatas

    Permodalan dan akses pasar masih jadi kendala yang harus dihadapi oleh petani, peternak, atau profesi lain yang berkaitan dengan industri pangan. Kendala ini akan menjadi pengganjal dalam produksi bahan pangan.

    Kurangnya edukasi dan kesadaran pangan lokal

    Edukasi dan sosialisasi juga jadi kendala lain yang perlu diselesaikan. Kesadaran masyarkat mengonsumsi bahan pangan lokal nampaknya masih sangat rendah. Masih banyak masyarakat yang memilih mengonsumsi bahan pangan impor atau instan dibanding bahan lokal seperti sagu, singkong, atau sorgum.

    Itulah informasi terkait pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan pangan di Indonesia. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Izin Belum Turun, Laga Persik Vs Persebaya di Stadion Brawijaya Masih Tanda Tanya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2025

    Izin Belum Turun, Laga Persik Vs Persebaya di Stadion Brawijaya Masih Tanda Tanya Regional 2 November 2025

    Izin Belum Turun, Laga Persik Vs Persebaya di Stadion Brawijaya Masih Tanda Tanya
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com –
    Laga derbi Jawa Timur, pekan ke-12 Super League 2025 antara Persik Kediri vs Persebaya Surabaya, seharusnya menjadi pesta besar sepak bola bagi warga Kota Tahu.
    Namun kini berubah menjadi teka-teki karena terganjal izin kepolisian.
    Di tengah situasi yang serba tidak pasti, Panitia Pelaksana (Panpel) Persik tidak tinggal diam dan terus berjuang agar laga penting ini tetap bisa digelar di rumah sendiri, Stadion Brawijaya, demi tim, suporter, dan kebanggaan kota.
    Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, mengungkapkan betapa rumitnya situasi yang sedang dihadapi.
    Meski berbagai stadion alternatif sudah dihubungi, tetapi tidak satu pun bersedia menampung laga jika lawannya adalah Persebaya.
    “Tapi kami tetap mengupayakan pertandingan tetap terselenggara entah di Kediri atau tempat mana. Sebetulnya yang aman sih di GBT, cuma kan rugi Persik kalau di sana. Kalau harapannya, masih tetap berusaha di Kediri,” tutur pria yang biasa disapa Pak Wid kepada
    Kompas.com
    , Minggu (2/11/2025) siang.
    Ia juga menambahkan bahwa alasan penolakan izin bermain di Kediri bukan hal baru, melainkan terkait soal teknis di stadion.
    “Yang dipermasalahkan Kapolres itu pagar pembatas yang peyot ada dua meter. Mereka minta diganti tinggi tiga meter. Lha wong tahun-tahun kemarin diperbolehkan sama Kapolres kok,” imbuhnya.
    Tidak berhenti di situ, ia bahkan berinisiatif berkomunikasi langsung dengan pihak keamanan di daerah lain.
    “Terus di Gresik saya kan sempat ngobrol-ngobrol dengan pihak keamanan bahwa dari pihak Gresik saya disarankan untuk menghubungi Kabag Ops. Akhirnya saya komunikasi, bahwa dari Polri intinya kalau stadion A atau B ditunjuk oleh I.League siap mengamankan,” ujar Tri Widodo.
    “Jadi untuk ini ya kembali ke operator, kami bersurat ke I.League kalau kita kesulitan mencari stadion untuk laga pekan ke-12 menjamu Persebaya. Ya mudah-mudahan Persik tetap main di Kediri tidak kemana-mana,” sambungnya.
    Selain itu, menurutnya opsi untuk menukar status tuan rumah dengan Persebaya juga sudah diajukan.
    “Sudah, tapi Persebaya tidak bersedia,” ujarnya lagi.
    Kondisi saat ini membuat Panpel Persik benar-benar berada di posisi sulit.
    “Belum. Maunya kita main di Bantul tapi untuk main malam belum direkomendasikan operator kompetisi. Mau ke Bali, ke Gresik belum ada keputusan. Kami masih bingung, pengennya di Kediri, tapi nggak oleh piye terus iki,” kata pria berkumis itu.
    Stadion Brawijaya Dinyatakan Tak Layak, Skor Kelayakan 42,8 Persen
    Seperti diketahui, kendala penyelenggaraan laga derbi Jatim ini berawal dari hasil risk assessment Polres Kediri Kota yang menyebut Stadion Brawijaya belum memenuhi standar minimum penyelenggaraan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
    Dalam rapat koordinasi pada Rabu (29/10/2025) lalu, yang dipimpin Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, penilaian kelayakan stadion hanya mencapai 42,8 persen, jauh di bawah batas minimal 60 persen.
    Kabag Ops Polres Kediri Kota Kompol Iwan Setyo Budi menjelaskan, masih banyak aspek yang perlu diperbaiki, mulai dari pagar pembatas, ruang medis, CCTV, hingga jalur evakuasi.
    “Masih banyak hal yang harus diperbaiki. Kami juga merekomendasikan perbaikan pagar keliling, penambahan kamera pengawas, penyediaan fasilitas disabilitas, hingga SOP keamanan dan kesehatan,” katanya.
    Ia menegaskan, keputusan ini diambil murni demi keselamatan semua pihak.
    “Untuk menggelar pertandingan Liga 1, minimal nilainya harus 60. Karena hasilnya hanya 42,8, maka pertandingan Persik lawan Persebaya tidak layak digelar di Kediri. Kami tidak ingin mengambil risiko yang bisa membahayakan keselamatan penonton maupun tim,” imbuhnya.
    Perbaikan Dikebut, Waktu Kian Mepet
    Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri telah melakukan sejumlah pembenahan besar stadion yang terletak di Jalan Ahmad Yani itu.
    Mulai dari ruang ganti pemain, ruang wasit, fasilitas medis, area siaran, hingga toilet, semua tengah diperbarui.
    Tribun dicat ulang, drainase dibersihkan, lapangan diratakan, dan lampu LED baru dipasang dengan target selesai pada 4 November 2025.
    “Sejumlah perbaikan di Stadion Brawijaya sudah dilakukan. Tentu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Kediri yang peduli dan memberikan perhatian serius,” ujarnya.
    “Ya mudah-mudahan Persik tetap main di Kediri, tidak kemana-mana,” ucap Widodo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sehari Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Dua Kali, BPPTKG: Siaga Level III
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2025

    Sehari Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Dua Kali, BPPTKG: Siaga Level III Regional 2 November 2025

    Sehari Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Dua Kali, BPPTKG: Siaga Level III
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Gunung Merapi mengeluarkan dua kali awan panas guguran pada Minggu, (2/11/2025).
    Peristiwa itu tercatat pada pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB.  Estimasi jarak luncur awan panas tersebut maksimal mencapai 2.500 meter.
    “Terjadi dua kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan estimasi jarak luncur maksimum 2.500 meter,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, Minggu (2/11/2025).
    Berdasarkan data BPPTKG, awan panas guguran terjadi pada pukul 11.04 WIB.
    Awan panas guguran ini tercatat dengan amplitudo maksimum 59 mm dan durasi 279,5 detik.
    Estimasi jarak luncur awan panas guguran pada pukul 11.04 WIB sejauh 2.500 meter.
    Kemudian, pada pukul 11.11 WIB, Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran dengan amplitudo maksimal 50 mm. Durasi awan panas tercatat 236,4 detik, dengan estimasi jarak luncur sejauh 2.000 meter.
    Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada siaga (level III).
    Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
    Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
    Pada sektor tengara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
    Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
    Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
    Masyarakat juga diharapkan mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
    Selain itu, masyarakat diingatkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        2 November 2025

    Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu Yogyakarta 2 November 2025

    Persiapan Pemakaman PB XIII Hangabehi di Imogiri, Jenazah Raja Surakarta Dimakamkan Rabu
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah persiapan dilakukan di makam raja-raja Mataram di Pajimatan, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, jelang pemakaman Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, yang mangkat pada Minggu (2/11/2025).
    Pantauan di lokasi, kompleks pemakaman Paku Buwono di Pajimatan Imogiri masih tampak seperti biasa. Pintu kedaton juga terlihat tertutup rapat.
    “Para abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat sedang menyiapkan ubarampe seperti keranda untuk mengusung jenazah,” kata Panewu Imogiri, Slamet Santosa, kepada wartawan di Pajimatan, Imogiri, Bantul, Minggu (2/11/2025).
    Selain itu, para abdi dalem juga menyiapkan pakaian yang akan dikenakan saat prosesi pemakaman berlangsung.
    Menurut informasi yang diperoleh Slamet, pemakaman akan dilaksanakan pada Rabu (5/11/2025).
    “Pukul 09.00 berangkat dari Keraton Surakarta Hadiningrat dan diperkirakan sampai Pajimatan Imogiri sekitar pukul 11.00 WIB,” ucapnya.
    Ia menambahkan, jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di Masjid Kagungan Dalem Pajimatan sebelum dibawa naik menuju kompleks pemakaman raja-raja.
    “Pemakaman, acara formal, resmi, penuh, ini acara kebesaran pemakaman kerajaan,” ujar Slamet.
    Jenazah PB XIII nantinya akan dibawa naik menyusuri ratusan anak tangga menuju peristirahatan terakhirnya di puncak kompleks pemakaman.
    Slamet juga menyebut bahwa PB XIII kemungkinan akan dimakamkan satu kedaton dengan PB X, PB XI, dan PB XII, karena kedaton baru yang rencananya dibangun untuk PB XIII belum selesai.
    “Beberapa waktu yang lalu akan dibangun kedaton untuk PB XIII. Kemarin kami terima informasi akan dimulai bulan Oktober kemarin tapi sampai saat ini belum selesai,” ucapnya.
    “Kemungkinan akan ikut di kedaton PB X, XI dan XII,” kata Slamet.
    Diberitakan sebelumnya, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi) meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025).
    Berdasarkan informasi yang dihimpun, PB XIII wafat di RS Indriati Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pukul 07.29 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Raja Solo Wafat, Diantar ke Keraton Menggunakan Ambulans Toyota Alphard

    Raja Solo Wafat, Diantar ke Keraton Menggunakan Ambulans Toyota Alphard

    Jakarta

    Raja Keraton Solo Paku Buwana (PB) XIII tutup usia hari ini. Jenazah almarhum tiba di Ndalem Keraton Kasunanan Solo, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo, dari rumah sakit Indriyati Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Jenazah Raja Solo tiba sekitar pukul 10.30 WIB dengan ambulans Toyota Alphard.

    Dikutip dari detikJateng, jenazah PB XIII dibawa menggunakan ambulans Toyota Alphard dengan nopol AD-1206-FK. Mobil MPV warna hitam tersebut diproduksi pada tahun 2014.

    Setibanya di Keraton Kasunanan Solo, ambulans Alphard tersebut langsung masuk ke pintu sentral, atau di sebelah barat pintu utama Kamandungan. Isak tangis terdengar dari dalam, saat jenazah PB XIII datang. Di dalam, keluarga dan kerabat Keraton sudah menanti. Sedianya, jenazah akan disucikan terlebih dahulu, lalu dibawa ke Masjid Pujosono.

    Adik almarhum, KGPH Puger mengatakan, PB XIII meninggal dunia sekitar pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriyati. Pemakamannya akan dilakukan di Makam Raja Imogiri, Yogyakarta.

    “(Pemakamannya) Biasanya 2-3 hari, menunggu penjabat perintah yang mau melayat. Silahkan (melayat) kan jarak jauh. Maksimal 3 hari. (Dimakamkan) Di Imogiri,” bilang Gusti Puger kepada awak media, Minggu (2/11/2025).

    Dia mengatakan, proses pemakaman akan mengikuti adat yang sudah ada. Saat ini pihak keluarga masih melakukan rapat.

    Diberitakan sebelumnya, Kerabat Keraton Surakarta Hadiningrat, KPH Eddy Wirabhumi mengatakan, PB XIII meninggal dunia karena sakit yang ia derita.

    “Sudah lama beliau sakit, terakhir komplikasi, macam-macam, termasuk gula darah tinggi, dan seterusnya, sudah sepuh juga,” kata Eddy kepada awak media di Keraton Solo, Minggu (2/10/2025).

    Eddy menjelaskan, PB XIII meninggal dunia hari ini sekira pukul 07.30 WIB. PB XIII sudah sempat keluar masuk rumah sakit.

    (lua/din)

  • Kirab Jenazah Raja Surakarta PB XIII Gunakan Kereta Pusaka Pralaya, Ini Rutenya

    Kirab Jenazah Raja Surakarta PB XIII Gunakan Kereta Pusaka Pralaya, Ini Rutenya

    Liputan6.com, Jakarta Jenazah Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Sinuhun Pakubuwono XIII Hangabehi akan dikirab dengan menggunakan kereta Rata Pralaya atau kereta jenazah, sebelum diberangkatkan menuju pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, GKR Koes Moertiyah E Wandansari (Gusti Moeng) mengungkapkan, setelah prosesi pelepasan jenazah di Keraton Solo pada Rabu (5/11/2025), rencananya peti jenazah Raja Pakubuwono XIII akan dibawa menggunakan kereta jenazah.

    “Rute seperti kemarin (prosesi pelepasan jenazah Sinuhun Pakubuwono XII),” kata Gusti Moeng kepada wartawan di Keraton Solo, Minggu (2/11/2025).

    Adapun rute kirab jenazah dari Keraton Solo menuju rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung melewati kawasan Alun-Alun Kidul Keraton Solo dan melintasi Jalan Veteran dan berakhir di Jalan Slamet Riyadi Solo tepatnya Loji Gandrung untuk transit.

    “Jadi dari dalam lewat Bangsal Magangan terus Alun-Alun Selatan, Plengkung Gading ke kanan terus Jalan Veteran. Nanti di perempatan Tipes belok kanan, terus nanti Slamet Riyadi ke barat (Loji Gandrung),” ujar dia yang juga adik kandung mendiang Raja Pakubuwono XIII.

    Setibanya di Loji Gandrung, dia mengatakan, jenazah akan transit terlebih dahulu di rumah dinas Wali Kota Solo tersebut.

    Setelah itu, peti jenazah akan dipindahkan ke mobil jenazah untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat peristirahatan terakhirnya di pemakaman raja-raja di Imogiri.

    “Di Loji Gandrung itu hanya berhenti untuk pemindahan dari kereta jenazah ke mobil ambulans, terus Imogiri lewatnya ya jalan biasa,” ucapnya.

  • Begini Prosesi Pemakaman Raja Surakarta PB XIII Hangabehi

    Begini Prosesi Pemakaman Raja Surakarta PB XIII Hangabehi

    Liputan6.com, Jakarta Pihak keluarga Keraton Kasunanan Surakarta memastikan prosesi pemakaman Raja Pakubowono (PB) XIII Hangabehi dilakukan pada Rabu (5/11/2025). Rencananya jenazah akan dikirab dengan kereta menuju rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul.

    Kerabat Keraton Solo, GKR Koes Moertiyah Wandansari menjelaskan prosesi pemakaman jenazah Raja Pakubowono XIII akan dilakukan pada Rabu (5/12/2025). Prosesi upacara yang akan dilakukan sejak pagi hari.

    “Pemakaman sudah kita sepakati hari Rabu tanggal 5. Kita upacara mulai jam 08.00 WIB pagi,” kata GKR Koes Moertiyah Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng kepada wartawan di Keraton Solo, Minggu (2/12/2025).

    Lebih lanjut, dia mengatakan rencananya jenazah akan ditransitkan di Ndalem Wuryoningratan di Jalan Slamet Riyadi, Solo sebelum dilanjutkan perjalanan menuju Imogiri.

    Pasalnya prosesi kirab jenazah Sinuhun Pakubuwono XII yang merupakan ayah dari raja Keraton Solo yang sekarang, sempat transit di Ndalem Wuryoningratan.

    “Tadi sebetulnya ada kehendak mau ditransitkan dengan kereta dulu di Wuryoningratan, tapi sekarang ini sudah pasti kalau kita minta kepada Pak Wali itu di Loji Gandrung,” ujar dia.

  • Hari Pemakaman Raja Surakarta PB XIII Berdasarkan Kalender Jawa, Ini Hitungannya

    Hari Pemakaman Raja Surakarta PB XIII Berdasarkan Kalender Jawa, Ini Hitungannya

    Liputan6.com, Jakarta Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi akan dimakamkan di kompleks pemakaman raja-raja Mataram Islam di Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Untuk harinya, akan dihitung terlebih dahulu berdasarkan kalender Jawa.

    “Kemungkinan besar, ini rapat dulu. Tapi kemungkinan besar di hari Selasa setelah Selasa Kliwon. Besok itu kebetulan Selasa Kliwon toh. Jadi, mungkin setelah Selasa Kliwon. Kemungkinan besar di atas jam satu jam dua ya,” kata Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, KPH Eddy Wirabhumi, Minggu (02/11/2025).

    Sebelum dimakamkan ke Imogiri, jenazah akan disemayamkan di pendopo belakang pendopo utama.

    Dia mengatakan, PB XIII sudah cukup lama menderita sakit. PB mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Indriati.

    “Memang hari ini kita berduka. Sudah positif tadi pagi. Beliau enggak ada, di Rumah Sakit Indriati. Sekarang sedang di persiapkan untuk proses mengundurkan beliau dari rumah sakit ke keraton sambil menunggu nanti persiapkan,” ujar Eddy.

    Suami GKR Wandansari (Gusti Moeng) ini menceritakan, PB XIII sempat sembuh dari sakit dan pulang ke keraton. Namun kondisi kesehatannya kembali terganggu sehingga mengharuskannya masuk rumah sakit lagi.

    “Iya, cukup lama. Jadi sebelum Adang Dal itu sebenarnya beliau sempat masuk. Kemudian lumayan sehat, kondur (pulang). Terus kemudian ikut acara Adang Dal itu. Kemudian setelah itu gerah (sakit) lagi. Masuk lagi sampai sekarang,” jelasnya.

    “Ya, sebenarnya kan sudah lama ya beliau sakit. Terakhir ya komplikasi, macam-macam, termasuk darah apa namanya, gula darahnya tinggi dan seterusnya gitu,” katanya.

    Eddy Wirabhumi memaklumi bahwa faktor usia turut mempengaruhi kesehatan beliau. “Ya, sudah sepuh juga toh, nggih,” pungkasnya.