provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Imbas Insiden Pantai Drini dan Pembatasan, SDN Tawangrejo Mojokerto Tunda Kegiatan Outing Class

    Imbas Insiden Pantai Drini dan Pembatasan, SDN Tawangrejo Mojokerto Tunda Kegiatan Outing Class

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO – Sejumlah satuan pendidikan di Mojokerto, Jawa Timur, terpaksa menunda kegiatan pembelajaran di luar kelas menyusul pembatasan outing class, pasca peristiwa tragis yang menyebabkan empat siswa SMPN 7 Kota Mojokerto tewas usai terseret ombak Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta.

    Pembatasan kegiatan outing class juga berlaku di Kabupaten Mojokerto, sesuai SE (Surat Edaran) Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Nomor 421/48/616-101/2025, tentang pembatasan kegiatan outing class untuk SMP, SD hingga PAUD.

    Satuan pendidikan yang menunda kegiatan outing class salah satunya adalah SDN Tawangrejo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

    Kepala SDN Tawangrejo, Mojokerto, Henti Yanusri Mawar, mengatakan, pihaknya terpaksa menunda kegiatan outing class karena adanya kebijakan dari pemda.

    “Sebetulnya ini ada rencana outing class, tapi ada pembatasan, akhirnya kami tunda dulu,” kata Henti kepada Tribun Jatim Network, Sabtu (1/2/2025).

    Ia menjelaskan, rencananya para siswa akan mengikuti outing class ke Juanda Surabaya, pada awal Februari 2025.

    “Ini ada rencana (outing class) ke Juanda pengenalan AU, tapi ada pembatasan akhirnya kami tunda.
    Bulan Februari tapi ada pembatasan, kami mematuhi peraturan, iya kita tidak mengadakan dulu,” ujar dia.

    Menurut Henti, pihaknya mendukung kebijakan pemda yang menerapkan pembatasan kegiatan outing class untuk sementara ditunda.

    Namun dirinya berpendapat, outing class sangat penting bagi siswa sebagai pembelajaran dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi peserta didik.

    “Menurut saya, untuk outing class juga penting kalau kegiatan dilaksanakan di tempat-tempat bersejarah, seperti candi, museum juga armada AL, AU  dan guru-guru mendampingi dengan benar,” jelasnya.

    Sesuai SE tersebut, kegiatan outing class yang ditangguhkan sementara waktu adalah di alam bebas seperti di pantai, pegunungan dan kawasan sungai.

    “Bukan wilayah Mojokerto saja, bisa luar wilayah Mojokerto, misalnya ke Lantamal di Perak Surabaya dengan penjelasan langsung dari TNI AL. Iya outing class pernah ke Lantamal dan mendapat pendampingan serta penjelasan dari TNI AL,” ungkap Henti Yanusri Mawar. 

    Dirinya mengaku, pihak sekolah memilih menyelenggarakan outing class tidak ke pantai melainkan ke tempat bersejarah dan Lantamal AL, lantaran penuh edukasi dan pengalaman pembelajaran.

    Para siswa juga bisa melihat langsung kapal perang KRI hingga melihat ke dalam ruang kemudi. 

    “Berbeda dengan ke pantai, seperti yang kejadian kemarin, karena di Lantamal ditunjukkan video berbagai macam kapal,” tandasnya.

  • Kegiatan Outing Class Sekolah di Mojokerto Dibatasi, Kepala Dispendik Beber Sejumlah Persyaratan

    Kegiatan Outing Class Sekolah di Mojokerto Dibatasi, Kepala Dispendik Beber Sejumlah Persyaratan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO – Sejumlah satuan pendidikan di Mojokerto Raya tiarap mengurungkan kegiatan outing class.

    Hal ini menyusul kebijakan pemkab melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto, yang menerapkan pembatasan kegiatan outing class tahun 2025.

    Penangguhan kegiatan di luar kelas ini, mempertimbangkan keselamatan siswa, menyusul musibah yang dialami rombongan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto hingga merengut empat korban jiwa karena terseret ombak Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025) kemarin.

    Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono, mengatakan, pembatasan outing class menyasar satuan pendidikan berbasis negeri maupun swasta, mulai tingkat PAUD, SD hingga SMP.

    Dispendik telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 421 /48/416-101/2025, keadaan seluruh satuan pendidikan terkait hasil rapat koordinasi Kepala Dinas Pendidikan bersama MKKS dan FK3S tentang penyelenggaraan kegiatan outing class.

    “Mengingat akhir-akhir ini kondisi cuaca yang kurang aman dan tidak kondusif, maka rencana outing class di alam bebas atau area terbuka seperti, pantai, pegunungan, dan sungai ditunda atau ditangguhkan untuk sementara waktu,” kata Ludfi Ariyono, Sabtu (1/2/2025).

    Ia mengungkapkan, kegiatan outing class dibatasi, untuk sementara dilarang diselenggarakan di tempat tersebut.

    Satuan pendidikan dapat mengalihkan outing class di wilayah wisata cagar budaya Mojokerto.

    “Kegiatan outing class yang menunjang pembelajaran dapat dilaksanakan di wilayah, seperti museum, cagar budaya atau candi, perpustakaan, wisata religi yang mendukung mata pelajaran muatan lokal terutama sejarah Majapahit,” bebernya.

    Menurut dia, bagi satuan pendidikan yang hendak melaksanakan outing class wajib mendapat persetujuan dari Dispendik.

    Panitia outing class wajib membuat atau melampirkan rencana perjalanan dan memastikan perencanaan, meliputi izin pemberitahuan terkait tujuan, waktu dan lokasi kegiatan kepada Kadispendik Kabupaten Mojokerto.

    “Selama kegiatan harus memperhatikan keselamatan, disiplin dan pengawasan terhadap peserta didik. Termasuk, setelah kegiatan wajib melaporkan hasil outing class,” ungkap Ludfi Ariyono.

    Dirinya menambahkan, persyaratan itu harus dilengkapi agar kegiatan outing class dapat termonitor dan demi keselamatan peserta didik.

    “Pihak penyelenggara juga wajib memastikan sarana dan prasarana termasuk kendaraan harus sesuai standar dan, kelayakan kendaraan berdasarkan uji KIR kendaraan. Masa berlaku kendaraan, Surat Izin Mengemudi (SIM) kru perjalanan (sopir, cadangan sopir dan kernet),” pungkasnya.

    Pembatasan Outing Class di Kota Mojokerto

    Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro mengumpulkan seluruh kepala sekolah terkait kebijakan pembatasan kegiatan outing sesuai, Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto Nomor 400.3.614/417.501/ 2025.

    Dalam pertemuan itu disepakati, penangguhan sementara outing class di satuan pendidikan mulai tingkat PAUD, SD dan SMP.

    “Kita tegaskan bahwa outing class dilakukan pembatasan, bukan pelarangan,” ucap Ali Kuncoro.

    Dia menyebut, kegiatan outing class penting bagi pembelajaran maupun pengalaman peserta didik di setiap satuan lembaga pendidikan. 

    Terlebih, outing class merupakan bagian dari kurikulum merdeka belajar.

    “Namun harus kita akui (outing class) banyak hal yang harus kita evaluasi, termasuk soal lokus atau lokasi yang digunakan untuk kegiatan. Sehingga outing class diutamakan di tempat yang penuh edukasi, seperti kunjungan ke museum maupun perpustakaan,” paparnya. 

    Menurut dia, satuan pendidikan diwajibkan untuk mengantongi izin dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pendidikan Kota Mojokerto dalam penyelenggaraan outing class. 

    Dia juga menegaskan bagi satuan pendidikan yang akan melakukan outing class dalam waktu dekat agar dibatalkan.

    Pihaknya kini masih melakukan evaluasi pasca insiden kelam yang dialami rombongan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto.

    “Satuan pendidikan yang melaksanakan outing class diharapkan ke tempat yang edukatif, seperti kunjungan ke museum, wisata situs Kerajaan Majapahit dan wisata-wisata religi yang lain,” pungkasnya. 

  • Neraka Tidak Akan Sentuh Orang yang Setelah Maghrib dan Subuh Selalu Baca Ini

    Neraka Tidak Akan Sentuh Orang yang Setelah Maghrib dan Subuh Selalu Baca Ini

    Liputan6.com, Yogyakarta – Umat Islam memiliki amalan pagi dan petang berupa doa memohon perlindungan dari api neraka yang dapat dilakukan setelah menunaikan salat subuh dan maghrib. Doa tersebut berbunyi Allahumma ajirni minannar yang berarti Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka.

    Mengutip dari berbagai sumber, doa ini memiliki keutamaan berdasarkan riwayat dari Imam Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Hibban. Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa pembacaan doa dilakukan sebanyak tujuh kali setelah salat subuh dan maghrib sebelum berbicara dengan orang lain.

    Para ulama menganjurkan pembacaan doa ini karena beberapa manfaat yang terkandung di dalamnya. Manfaat tersebut meliputi permohonan perlindungan dari api neraka, perolehan pahala yang berlimpah, pencapaian ketenangan hati, serta sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Tata cara pembacaan doa ini tergolong sederhana namun memiliki adab khusus. Setelah selesai menunaikan salat subuh dan maghrib, seorang muslim dianjurkan untuk segera membaca doa tersebut sebanyak tujuh kali sebelum melakukan aktivitas berbicara dengan orang lain.

    Menurut riwayat, amalan ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar seorang hamba dalam memohon perlindungan Allah SWT. Doa yang ringkas ini dapat menjadi rutinitas ibadah harian bagi umat Islam sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

    Anjuran pembacaan doa ini juga selaras dengan konsep waktu-waktu mustajab untuk berdoa dalam Islam. Waktu setelah salat subuh dan maghrib merupakan waktu yang diutamakan untuk bermunajat dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.

    Dalam konteks kehidupan sehari-hari, rutinitas pembacaan doa ini dapat membantu seorang muslim untuk senantiasa mengingat kehidupan akhirat. Hal tersebut dapat mendorong seseorang untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berusaha menjalani kehidupan sesuai tuntunan agama.

    Tradisi pembacaan doa perlindungan ini telah dipraktikkan secara turun-temurun dalam sejarah Islam. Para ulama dari generasi ke generasi terus mengajarkan dan meneruskan amalan ini kepada umat Islam sebagai bagian dari upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

    Pembacaan doa Allahumma ajirni minannar merupakan salah satu bentuk zikir yang dapat diamalkan oleh seluruh umat Islam. Amalan sederhana, tetapi sarat makna ini menjadi salah satu warisan yang terus dipelihara dalam tradisi keislaman hingga saat ini.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Terlihat Imut Namun Paling Mematikan, Inilah Kucing Hitam Afrika

    Terlihat Imut Namun Paling Mematikan, Inilah Kucing Hitam Afrika

    Liputan6.com, Yogyakarta – Ukuran tubuh mungil dan tampilan menggemaskan, Felis nigripes menyimpan kemampuan berburu yang melebihi predator besar Afrika lainnya. Spesies kucing hitam yang hidup di Afrika Selatan ini tercatat memiliki tingkat keberhasilan berburu hingga 60 persen, tiga kali lipat dibandingkan singa.

    Mengutip dari berbagai sumber, felis nigripes atau kucing kaki hitam merupakan spesies kucing terkecil di Afrika dengan panjang tubuh rata-rata 35 sentimeter. Namanya berasal dari warna hitam yang khas pada bagian bawah kaki dan telapaknya.

    Tubuhnya dihiasi bulu cokelat dengan totol-totol hitam yang membantu kamuflase saat berburu di padang rumput. Habitat alami kucing ini tersebar di wilayah Afrika Selatan, Namibia, dan Zimbabwe.

    Mereka hidup di padang rumput kering, sabana, dan semi-gurun dengan ketinggian hingga 2.000 meter di atas permukaan laut. Area berburu mereka mencakup radius 1-12 kilometer persegi.

    Aktivitas berburu Felis nigripes berlangsung pada malam hari. Dalam semalam, spesies ini mampu menangkap 10 hingga 14 mangsa.

    Mangsanya terdiri dari berbagai jenis hewan kecil seperti tikus, burung, serangga, dan kadal. Meski bertubuh mini, teknik berburu mereka sangat efektif dengan tingkat keberhasilan mencapai 60 persen.

    Tingkat keberhasilan berburu ini menjadikan felis nigripes sebagai predator paling efisien di antara seluruh spesies kucing liar. Sebagai perbandingan, singa yang dikenal sebagai raja hutan hanya memiliki tingkat keberhasilan berburu 20 persen.

    Hal ini menunjukkan bahwa ukuran tubuh tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan berburu. Para peneliti menemukan beberapa faktor yang mendukung keberhasilan berburu Felis nigripes.

    Tubuh mungilnya memungkinkan pergerakan yang gesit dan lincah. Pola totol pada bulunya memberikan kamuflase sempurna saat mengendap-endap mendekati mangsa di kegelapan malam.

    Selain itu, felis nigripes memiliki pendengaran yang sangat tajam. Telinga mereka dapat menangkap suara-suara halus dari mangsa potensial hingga jarak puluhan meter.

    Kemampuan ini dikombinasikan dengan penglihatan nokturnal yang memungkinkan mereka berburu efektif dalam gelap. Meski memiliki kemampuan berburu yang mengagumkan, populasi felis nigripes terus mengalami penurunan.

    International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengategorikan spesies ini sebagai vulnerable atau rentan. Ancaman utama yang mereka hadapi adalah hilangnya habitat akibat perluasan lahan pertanian dan peternakan.

    Upaya konservasi Felis nigripes telah dilakukan di beberapa negara habitat aslinya. Program pembiakan dalam penangkaran dijalankan untuk menjaga kelangsungan spesies ini.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Gapeka baru 2025, KA berhenti di Stasiun Wates jadi lebih banyak

    Gapeka baru 2025, KA berhenti di Stasiun Wates jadi lebih banyak

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Gapeka baru 2025, KA berhenti di Stasiun Wates jadi lebih banyak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 01 Februari 2025 – 18:46 WIB

    Elshinta.com – PT KAI Daop 6 Yogyakarta menerapkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 menggantikan Gapeka sebelumnya mulai 1 Februari 2025. Pada penerapannya, penyesuaian-penyesuaian terhadap perjalanan KA akan dilakukan untuk meningkatkan layanan transportasi kereta api di Indonesia.

    Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan perubahan Gapeka 2025 merupakan bagian dari upaya KAI dan DJKA Kemenhub untuk meningkatkan keselamatan, keandalan prasarana dan sarana, kecepatan perjalanan, serta kapasitas angkut.

    “Salah satu peningkatan layanan terdapat di Stasiun Wates dimana pada penerapan Gapeka 2025 akan lebih banyak KA berhenti di stasiun tersebut. Ada tambahan 5 KA yang berhenti di Stasiun Wates pada Gapeka 2025 ini, sehingga total KA yang berhenti di Wates untuk naik turun penumpang sebanyak 20 KA,” ujar Krisbiyantoro.

    Krisbiyantoro merinci tambahan KA yang berhenti di Stasiun Wates mulai 1 Februari 2025 diantaranya adalah:

    1. KA Wijaya Kusuma relasi Ketapang – Wates – Cilacap pp
    2. KA Jayakarta relasi Surabaya Gubeng – Wates – Pasarsenen pp
    3. KA Kertanegara relasi Malang – Wates – Purwokerto pp
    4. KA Malioboro Ekspres relasi Malang – Wates – Purwokerto pp
    5. KA Sancaka Utara relasi Surabaya Pasar Turi – Wates – Cilacap pp (Fakultatif)

    Dengan adanya tambahan KA tersebut kini semakin banyak pilihan kereta api yang bisa digunakan untuk menuju ke Wates atau sebaliknya sehingga tingkat mobilitas orang di wilayah tersebut juga akan meningkat.

    Krisbiyantoro mengatakan bahwa Stasiun Wates memiliki peran strategis sebagai salah satu akses utama bagi wisatawan yang ingin mengunjungi destinasi unggulan di Kulon Progo, seperti Pantai Glagah, Waduk Sermo, dan kawasan wisata lainnya.

    ““Penambahan jumlah kereta api yang berhenti di Stasiun Wates merupakan bagian dari komitmen kami dalam meningkatkan aksesibilitas transportasi bagi masyarakat dan wisatawan. Dengan adanya lebih banyak pilihan perjalanan, diharapkan dapat mendukung pengembangan pariwisata serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Kulon Progo,” ungkap Krisbiyantoro.

    Selain penambahan KA KA yang berhenti di Stasiun Wates, Gapeka 2025 juga membawa peningkatan pada kapasitas angkut KA. Secara keseluruhan untuk KA KA Daop 6 kapasitas tempat duduk yang disediakan pada Gapeka 2025 yaitu sebanyak 13.604 tempat duduk. Meningkat dibandingkan Gapeka sebelumnya sebanyak 12.300 tempat duduk.  

    Kemudian juga terdapat perubahan jadwal beberapa KA dari Stasiun Wates pada penerapan Gapeka 2025 per 1 Februari 2025 ini, baik maju atau mundur jam keberangkatannya. 

    “Oleh karenanya kami mengimbau kepada calon pelanggan untuk memeriksa kembali jadwal keberangkatan KA yang tertera pada tiket. Jadwal keberangkatan tersebut sudah disesuaikan dengan Gapeka 2025, serta luangkan waktu yang cukup saat tiba di stasiun,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Sabtu (1/2).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Anaknya Tewas Tenggelam setelah Outing, Yosep Robek Surat Damai dari Sekolah, Kepsek Diperiksa

    Anaknya Tewas Tenggelam setelah Outing, Yosep Robek Surat Damai dari Sekolah, Kepsek Diperiksa

    TRIBUNJATIM.COM – Sikap SMPN 7 Mojokerto membuat orang tua murid yang tewas tenggelam di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, emosi.

    Ayah korban Malvin (13) yang bernama Yosep Tri Andreas sangat marah ketika pihak sekolah menyodorkan surat damai.

    Disebutkan, isi surat yakni agar keluarga korban tidak menuntut pihak sekolah ke ranah hukum.

    Dalam surat tersebut, pihak sekolah berjanji memberikan uang santunan. 

    Malvin sangat marah setelah melihat surat tersebut.

    Putranya tewas memilukan, Yosep kesal dengan sikap dari pihak sekolah sang anak.

    Yosep geram lantaran tidak diberitahukan soal fakta di lapangan oleh pihak SMPN 7 Mojokerto

    Bahkan diakui Yosep, ia baru tahu kabar putranya meninggal dari media sosial setelah viral.

    “Pihak sekolah tidak ada yang memberi kabar dari pagi sampai sore. Saya tahu kabar ini dari media sosial,” ucap Yosep dilansir dari tayangan di kanal YouTube tvOneNews pada Sabtu (1/2/2025).

    “Saya lihat di internet ada peristiwa tenggelamnya anak SMP 7 Mojokerto, saya browsing, saya cari korban yang meninggal tiga itu, apakah ada anak saya,” tutur Yosep.

    “Saya menemukan tertera nama anak saya. Baru saya bergerak ke SMP 7. Dan di SMP 7 gerbangnya sudah ditutup, di sekolah tidak ada guru satupun,” lanjut Yosep.

    Terkait dengan kegiatan putranya yang diajak outing oleh pihak sekolah, Yosep mengaku sempat tak mengizinkannya.

    Hal itu lantaran Yosep terkendala masalah dana.

    Namun belakangan, paman korban yang ingin membuat keponakannya bahagia pun memberikan uang kepada Malvin agar bisa ikut outing sekolah.

    Tangkapan layar orang tua dari siswa yang tewas tenggelam di Pantai Drini saat diwawancarai televisi, Sabtu (1/2/2025). (YouTube/tvOneNews)

    “Sebenarnya saya tidak mengizinkan (korban ikut outing) dikarenakan kendala dana,”  kata Yosep, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Ada pakdenya Malvin itu yang membiayai dananya, karena dia pengin keponakannya ikut senang-senang sama teman-temannya. Enggak tahunya terjadi peristiwa kayak gini,”

    Atas kejadian malang yang menimpa putranya, Yosep begitu terpukul.

    Terlebih setelah insiden, Yosep semakin tersentak dengan sikap yang diambil pihak sekolah.

    “Waktu pihak sekolah ke rumah, kan saya bertanya, kronologinya gimana?”

    “Enggak ada yang bisa menjawab kenapa anak saya dari pagi enggak ada kabar. Saya hubungi ibu itu (guru) tidak aktif nomornya,” ungkap Yosep.

    Hingga akhirnya emosi Yosep memuncak beberapa hari lalu, saat pihak sekolah kembali mendatanginya di rumah.

    Masih dalam suasana berduka, Yosep kesal lantaran pihak sekolah memberikan sebuah kertas berisi perjanjian mengejutkan.

    Dalam surat tersebut, Yosep diminta untuk berdamai dan tidak menuntut pihak sekolah.

    “Tidak ada sama sekali (tanggung jawab pihak sekolah), itu hari kedua, pihak sekolah datang lagi dan menyodorkan satu lampir surat pernyataan bahwa untuk perdamaian, harus damai.”

    “Saya disuruh tanda tangan dan tidak ada kata untuk menuntut ke ranah hukum. Isi surat itu tadi,” papar Yosep.

    Membaca isi kertas yang dibawa pihak sekolah, amarah Yosep meledak-ledak.

    Sembari berteriak, Yosep langsung merobek-robek surat tersebut di depan pihak sekolah.

    “(Saya) tidak terima lah, ya marah, sempat saya sobek itu lampiran itu, saya sempat emosi.”

    “Bukannya ke rumah saya ini masih berduka, bukan silaturahmi memohon maaf, malah memberikan surat tadi,” jelas Yosep.

    Tim SAR saat proses pencarian pelajar SMPN 7 Kota Mojokerto yang tenggelam terseret arus di Pantai Drini, Gunungkidul, pada Selasa (28/1/2025). (Istimewa via Tribun Jogja)

    Terlebih di momen tersebut, pihak sekolah mengurai pernyataan yang kembali memancing emosi Yosep.

    Kata Yosep, pihak sekolah mengiming-imingi keluarganya dengan uang jika mau menandatangani surat perdamaian.

    “Yang paling saya marah itu, (pihak sekolah) menjanjikan kalau saya sudah tanda tangan, akan ada uang santunan, dari situ saya marah.”

    “Ini bukan masalah uang, ini masalah nyawa, ini anak kesayangan saya, kok bisa enggak ada tanggung jawabnya,” ucap Yosep.

    Langsung marah, Yosep mengaku, hingga kini pihak sekolah belum berani lagi datang ke rumahnya.

    “(Pihak sekolah) langsung kabur, saya sempat emosi, saya usir semua orang-orang itu, belum ada ke sini lagi,” kata Yosep.

    “Saya minta keadilan dan pertanggungjawaban sekolah SMP 7, gitu aja,” tegas Yosep.

    Sementara itu, pihak kepolisian diketahui telah memeriksa kepala sekolah SMPN 7 Mojokerto terkait kasus tenggelamnya belasan siswa di Pantai Drini, Gunungkidul.

    Kepala sekolah SMPN 7 Mojokerto, Evi Poespito Hany, diperiksa oleh Polres Gunungkidul pada Selasa (28/1/2025) lalu.

    Fakta tersebut diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza.

    “Akan kami informasikan lebih lanjut terkait hal ini,” ungkap AKP Ahmad Mirza, Jumat (31/1/2025), dilansir dari Kompas.com.

    Mirza membantah kabar Kepala SMPN 7 Mojokerto ditahan imbas tragedi tenggelamnya siswa di Pantai Drini.

    Mirza menegaskan, kabar soal penahanan Kepala Sekolah SMPN 7 Mojokerto ini tidaklah benar.

    Ia mengatakan, polisi tidak melakukan penahanan ke kepala sekolah, baik di Polda maupun di Polres.

    “Informasi yang beredar tidak benar. Posisi kepala sekolah tidak ditahan, baik Polda maupun Polres,” jelas Mirza.

    Belasan siswa terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (28/1/2025). (Dok Tribun Jateng – Kompas.com/Markus Yuwono)

    Lebih lanjut Mirza menyebut, pada Jumat ia telah mengirimkan surat undangan ke pihak sekolah dan travel agen.

    Undangan ini diberikan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terkait tragedi tenggelamnya siswa SMPN 7 Mojokerto di Pantai Drini tersebut.

    “Hari ini kita mengirim surat undangan kepada pihak sekolah dan travel agent,” ungkap Mirza.

    Sebelumnya, pihak kepolisian juga telah melakukan klarifikasi kepada beberapa pihak terkait kasus ini.

    Di antaranya klarifikasi kepada kepala sekolah, travel agen, hingga Tim SAR yang ada saat kejadian untuk menyelidiki apakah ada kelalaian yang terjadi di balik tragedi Pantai Drini.

    “Masih didalami terkait unsur kelalaiannya,” imbuh Mirza.

    Sementara usai diperiksa penyidik, sang kepala sekolah, Evi, ogah diwawancarai awak media.

    Terkait dengan aksi orang tua emosi saat didatangi pihak sekolah, pihak SMPN 7 Mojokerto pun belum angkat bicara.

    Diwartakan sebelumnya, 13 siswa SMPN 7 Mojokerto terseret arus rip current di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025), saat sedang mengikuti kegiatan outing sekolah.

    Dari belasan siswa yang terseret arus, empat korban dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • SELEB TERPOPULER: Harta Raffi Ahmad Rp1 Triliun – Nasib Penjual Telur Gulung yang Ditabrak Artis FTV

    SELEB TERPOPULER: Harta Raffi Ahmad Rp1 Triliun – Nasib Penjual Telur Gulung yang Ditabrak Artis FTV

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut adalah berita seleb terpopuler hari ini, Sabtu (1/2/2025).

    Segmen berita terpopuler hari ini menyoroti Raffi Ahmad, Dokter Tirta, dan artis FTV Larasati Nugroho.

    Pertama, harta kekayaan Raffi Ahmad akhirnya dirilis di Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN.

    Utusan Khusus Presiden itu memiliki harta senilai 1 triliun rupiah.

    Kedua, Dokter Tirta menjadi sorotan publik setelah drakor The Trauma Code: Heroes on Call viral.

    Dia disebut-sebut mirip karakter utama drakor itu, Baek Kang Hyuk.

    Ketiga, Larasati Nugroho terlibat kecelakaan hingga mobilnya terbalik.

    Artis FTV itu pun menabrak penjual telur gulung.

    Selengkapnya, simak berita seleb terpopuler hari ini di bawah ini.

    1. Dulu Kemana-Mana Naik Angkot, Harta Kekayaan Raffi Ahmad Kini Rp1 Triliun Lebih: Perjuangan Gue

    Berapa total harta kekayaan Raffi Ahmad akhirnya terungkap setelah ia menjadi  Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. 

    Tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), suami Nagita Slavina ini memiliki harta kekayaan berjumlah Rp 1,17 triliun.

    Punya harta triliunan ruoiah di usia 37 tahun, sumber uang Raffi Ahmad pun ramai jadi perbincangan publik. 

    Pasalnya, Raffi Ahmad telah berkecimpung di dunia entertainment sejak remaja. 

    Saat awal memulai karier pada 2000-an, putra sulung Amy Qanita ini cuma dapat bayaran Rp500 ribu. 

    Raffi Ahmad pun ke mana-mana naik angkot, saat pertama kali berkarier di Jakarta. 

    HARTA KEKAYAAN – Foto dokumen Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ditemui di gedung Smesco, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2020). Kekayaan Raffi di 2025 kini terungkap usai dirilis oleh KPK. Tercatat Raffi memiliki harta Rp 1 triliun lebih, Jumat (31/1/2025). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

    Berikut rekam jejak karier sosok Raffi Ahmad, artis yang kini jadi Utusan Khusus Presiden Prabowo.

    Besar bayaran pertama Raffi Ahmad yang tak sampai Rp 1 juta itu pernah ia ceritakan di YouTube Daniel Mananta.

    Kala itu Raffi Ahmad bercerita mendapat pekerjaan di sebuah produksi sinetron.

    Raffi yang merasa punya tanggung jawab sebagai anak tertua di keluarga akhirnya mengambil pekerjaan itu.

    Ia pun dibayar sebesar Rp 500 ribu.

    Namun meski kecil, kala itu Raffi Ahmad sudah sangat bersyukur dengan honor yang ia terima.

    Baca selengkapnya

    2. Siapa Sosok Dokter Tirta? Viral Disebut Mirip Dokter Baek di Drakor The Trauma Code: Heroes on Call

    Drama Korea (drakor) terbaru Netflix, berjudul The Trauma Code: Heroes on Call, viral di media sosial. 

    Untuk diketahui, drama Korea ini dibintangi oleh Ju Ji Hoon dan Choo Young Woo.

    The Trauma Code: Heroes on Call resmi tayang mulai hari ini Jumat (25/01/2025) di Netflix.

    Tokoh Ahli Bedah Trauma Jenius, yakni Baek Gang Hyeok yang diperankan Ju Ji Hoon, ramai menjadi perbincangan publik. 

    Baek Gang Hyeok viral di media sosial Indonesia, disebut-sebut mirip dengan Dokter Tirta. 

    Ia percaya diri dengan kemampuannya dan memiliki kepribadian seperti buldoser saat ia merasa melakukan hal yang benar.

    Lantas siapa sosok Dokter Tirta? 

    DOKTER di DRAKOR – Potret Dokter Tirta dalam unggahan di Instagram pribadinya 1 minggu lalu. Sosoknya kini viral disebut mirip tokoh Baek Gang Hyeok yang diperankan Ju Ji Hoon (kanan) di rama Korea The Trauma Code: Heroes on Call. (KOLASE Instagram @dr.tirta – Dok.Netflix)

    Dokter Tirta memiliki nama lengkap Tirta Mandira Hudhi.

    Pria yang dikenal sebagai pengusaha dan pegiat media sosial ini lahir di Kota Surakarta atau Solo, Jawa Tengah pada 30 Juli 1991.

    Ia merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran, Universitas Gadah Mada (UGM) Yogyakarta dan memilih jurusan dokter umum saat kuliah.

    Dokter Tirta sempat bekerja sebagai satu tenaga medis di Puskesmas Turi dan RS UGM Yogyakarta. 

    Ia juga menjadi Dokter Muda di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dari 2013 hingga 2015.

    Berprofesi sebagai seorang dokter merupakan cita-cita dr Tirta sejak kecil.

    Baca selengkapnya

    3. Nasib Penjual Telur Gulung yang Gerobaknya Ditabrak Larasati Nugroho, Mobil Si Artis FTV Terbalik

    Artis cantik FTV Larasati Nugroho mengalami kecelakaan mobil pada Kamis (30/1/2025) dini hari.

    Larasati ternyata menabrak gerobak telur gulung dalam insiden tersebut. 

    Bagaimana nasib penjual telur gulung yang gerobaknya ditabrak artis cantik ini pun menjadi sorotan. 

    Diketahui, Larasati selamat dalam kecelakaan ini. Ia hanya mengalami luka di dahi dan sekitar kepala dan lengan. 

    “Jadi keterangannya dia menyerempet motor dahulu kemudin dia menabrak gerobak lanjut pohon,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi di kantornya, Kamis (30/1/2025) malam.

    Menurut keterangan Polisi, pemilik gerobak telur gulung tersebut sudah tidak berada di lokasi saat kejadian.

    KECELAKAAN MOBIL ARTIS – (Kanan) Potret Larasati Nugroho dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada 26 Februari 2016. Artis cantik ini jadi sorotan karena mengalami kecelakaan mobil pada Kamis (30/1/2025) dini hari. (KOLASE Dok. Polsek Pesanggrahan – Instagram @larasatinugroho)

    “Kemudian menabrak yang ada di situ tapi tidak ada pemiliknya, gerobak kosong,” ucap Nurma.

    Polisi sudah meminta keterangan lebih lanjut terhadap pemilik gerobak telur gulung tersebut.

    “Kemudian yang punya gerobak juga sudah dimintai keterangan melalui telepon,” sambung Nurma Dewi. 

    Selain itu, polisi masih mencari keberadaan pengendara motor yang sempat diserempet oleh Larasati saat kejadian untuk dimintai keterangan.

    Baca selengkapnya

    —– 

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Komdigi Bagi jadi 15 Zonasi, Ini Detailnya

    Komdigi Bagi jadi 15 Zonasi, Ini Detailnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana menggelar seleksi pita frekuensi 1,4 GHz untuk mengakselerasi pemerataan internet cepat di Indonesia. Izin penggunaan spektrum frekuensi tersebut dibagi menjadi 15 zona. 

    Dalam draf Rancangan Peraturan Menteri tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi 1,4 GHz diketahui bahwa hak penggunaan frekuensi diberikan dalam bentuk IPFR kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet Switched dengan wilayah layanan regional. 

    Ada 3 regional dengan jumlah zona layanan yang berbeda-beda. Regional 1 terdiri atas zona 4, zona 5, zona 6, zona 7, zona 9, dan zona 10. 

    Sementara itu regional 2 terdiri dari zona 1, zona 2, zona 3, zona 8, dan zona 15. Terakhir, Regional 3 terdiri dari zona 11, zona 12, zona 13, dan zona 14. 

    Pembagian Zona

    Adapun mengenai pembagian wilayah di 15 zona tersebut adalah sebagai berikut: 

    -Zona 1, yaitu Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara;

    -Zona 2, yaitu Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi;

    -Zona 3, yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Lampung;

    -Zona 4, yaitu Provinsi Banten, Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi;

    -Zona 5, yaitu Provinsi Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi);

    -Zona 6, yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

    -Zona 7, yaitu Provinsi Jawa Timur;

    -Zona 8, yaitu Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur;

    -Zona 9, yaitu Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua
    Barat Daya;

    -Zona 10, yaitu Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara;

    -Zona 11, yaitu Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Sulawesi Tenggara;

    -Zona 12, yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi Tengah;

    -Zona 13, yaitu Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat;

    -Zona 14, yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Kalimantan Timur;

    -Zona 15, yaitu Provinsi Kepulauan Riau.

    Sebelumnya, Komdigi berencana mengalokasikan pita frekuensi 1,4 GHz untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA) atau layanan internet cepat tetap nirkabel. Komdigi menunggu masukan publik guna menyusun regulasi tersebut. 

    BWA adalah teknologi khusus akses internet berkecepatan tinggi secara nirkabel (tanpa kabel) di area yang luas.

    Beberapa teknologi yang termasuk dalam BWA antara lain Wi-Fi, WiMAX atau teknologi nirkabel jarak jauh yang dapat mencakup area yang lebih luas daripada Wi-Fi, 4G/5G, hingga satelit. 

    Hinet (Berca) dan Bolt adalah beberapa merek Wimax yang terkenal pada masanya. Merek-merek tersebut kini telah tutup seiring dengan masifnya perkembangan 4G dan 5G di Indonesia. 

    Komdigi menyampaikan terobosan kebijakan tersebut nantinya akan tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz.

    Dikutip dari laman resmi, Sabtu (25/1/2025). Komdigi menyebut Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan layanan Fixed Broadband (FBB), di mana dari segi penetrasi dan kualitas saat ini hanya mencapai 21,31% rumah tangga dari sekitar 69 juta rumah tangga di Indonesia. 

    “Selain itu, harga rata-rata bulanan untuk kecepatan internet mencapai hingga 100 Mbps masih cukup mahal. Tingginya biaya internet pelanggan dan biaya penggelaran jaringan Fiber Optic (FO) terutama di daerah rural dan sub-urban, serta regulasi dan infrastruktur yang belum mendukung secara optimal, menjadi tantangan utama,” tulis Komdigi. 

    Untuk mengatasi masalah itu, Komdigi menyiapkan terobosan kebijakan guna mendorong pembangunan layanan akses internet di rumah secara masif dan cepat dengan biaya yang relatif terjangkau sesuai kemampuan masyarakat. 

    Rencana kebijakan untuk internet murah ini akan fokus pada wilayah dengan tingkat penetrasi layanan internet yang masih terbatas atau bahkan yang belum ada penetrasi sama sekali. Adapun pelanggan dari layanan internet murah ini ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah dengan daya beli terbatas.

    “Dalam mendukung kebutuhan internet murah tersebut, Komdigi akan menyiapkan spektrum frekuensi radio sebesar 80 MHz di pita frekuensi 1,4 GHz yang diperuntukkan khusus untuk melayani internet di rumah juga dapat mendukung sektor pendidikan dan kesehatan,” tulis Komdigi. 

    Pita frekuensi 1,4 GHz akan digunakan untuk menyediakan layanan telekomunikasi Broadband Wireless Access (BWA) yang merupakan akses komunikasi data menggunakan spektrum frekuensi radio. 

    Layanan BWA ini diberikan untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched menggunakan teknologi International Mobile Telecommunications (IMT). 

    “Diharapkan terobosan kebijakan ini dapat mendorong hadirnya internet di rumah dengan kecepatan akses sampai dengan 100 Mbps dengan harga layanan yang terjangkau,” tulis Komdigi.

  • BREAKING NEWS: Mutasi Polri, Irjen Imam Sugianto Jadi Astamaops, Wakapolda Jateng Jadi Kakorlantas – Halaman all

    BREAKING NEWS: Mutasi Polri, Irjen Imam Sugianto Jadi Astamaops, Wakapolda Jateng Jadi Kakorlantas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan perombakan jajaran perwira tinggi (pati) Polri.

    Hal itu tertuang dalam surat telegram Nomor: ST/200/I/KEP/2025, per tanggal 31 Januari 2025. 

    Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto diangkat menjadi Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) Polri menggantikan Komjen Verdianto Iskandar Bitticaca yang dimutasi dalam rangka pensiun.

    Imam akan menyandang Jenderal bintang tiga atau Komjen. 

    Wakapolda Kepulauan Riau (Kepri) Brigjen Asep Safrudin bakal menjabat sebagai Kapolda Kepri menggantikan Irjen Yan Fitri Halimansyah dirotasi dari jabatan Kapolda Kepri lantaran memasuki masa pensiun. 

    Kemudian Wakapolda Jawa Tengah (Jateng) Brigjen Agus Suryonugroho diangkat menjadi Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri. 

    Agus bakal menyandang Jenderal bintang dua atau Irjen nantinya. 

    Irjen Aan Suhanan dimutasi dari Kakorlantas Polri dalam rangka pensiun.

    Sosok Irjen Imam Sugianto

    Dilansir dari Tribuntimur.com, Irjen Imam Sugianto adalah seorang perwira tinggi (Pati) di institusi kepolisian.

    Jenderal bintang 2 tersebut sudah menduduki jabatan Kapolda Jawa Timur sejak Oktober 2023.

    Sebelumnya, Irjen Imam Sugianto sempat menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Timur terlebih dahulu selama 2 tahun pada 2021 hingga 2023.

    Sebagai anggota Polri, Imam Sugianto juga memiliki rekam jejak yang cemerlang.

    MUTASI POLRI – Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto di Kalimatan Timur beberapa waktu lalu. Ia akan menduduki jabatan Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) Polri. (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

    Ia pernah pernah menjadi Ajudan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama kurang lebih 2 tahun.

    Imam tercatat aktif menjabat sebagai Ajudan Presiden SBY pada tahun 2012 hingga 2014.

    Pria kelahirani Kepanjen, Malang, Jawa Timur, pada tanggal 11 Maret 1967 tersebut merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.

    Karier Irjen Imam Sugianto selama berkarir di dunia kepolisian pernah menduduki sejumlah jabatan strategis.

    Imam tercatat pernah menjabat sebagai Kasat Intelkam Polwiltabes Surabaya dan Kapolresta Surabaya Timur.

    Selain itu, jenderal asal Malang ini juga sempat menduduki posisi sebagai Kapolres Gresik (2008) dan Sespri Kapolri.

    Karier Imam makin melejit setelah ia didapuk menjadi Kapolres Metro Bekasi Kota pada tahun 2009.

    Pada tahun 2011, Imam ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan.

    Setelah itu, ia dipercaya untuk mendampingi Presiden ke-6 RI SBY sebagai Ajudan Presiden RI pada tahun 2012.

    Dua tahun kemudian, Imam lalu dimutasi menjadi Wakapolda DI Yogyakarta.

    Semenjak itu pula karier Imam Sugianto kian moncer.

    Pada tahun 2015, polisi jenderal bintang 2 ini ditugaskan untuk menjabat posisi sebagai Karobinops Sops Polri.

    Kemudian, Imam Sugianto ditunjuk menjadi Wakapolda Kalimantan Barat pada tahun 2019.

    Pada tahun 2020, ia lalu ditugaskan sebagai Asisten Operasi Kapolri.

    Satu tahun kemudian, Imam yang sudah menyandang pangkat Irjen atau bintang 2 diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim).

    Barulah di tahun 2023 Imam Sugianto diutus untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Toni Harmanto yang memasuki masa pensiun.

  • Imbas Insiden Tragis di Pantai Drini, Polres Gunungkidul Bakal Periksa Pihak SMPN 7 Mojokerto – Halaman all

    Imbas Insiden Tragis di Pantai Drini, Polres Gunungkidul Bakal Periksa Pihak SMPN 7 Mojokerto – Halaman all

    Polres Gunungkidul bakal periksa pihak SMPN 7 Mojokerto dan travel agen terkait insiden outing class tragis di Pantai Drini.

    Tayang: Sabtu, 1 Februari 2025 13:06 WIB

    Kompas.com/Markus Yuwono

    SISWA TERSERET OMBAK: Petugas dibantu masyarakat melakukan evakuasi terhadap siswa SMP 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Sebanyak 13 siswa terseret ombak, empat orang dinyatakan meninggal dunia. Terkini, Polres Gunungkidul bakal memeriksa pihak SMPN 7 Mojokerto terkait insiden tragis tersebut. 

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Gunungkidul, Yogyakarta akan memeriksa pihak SMPN 7 Mojokerto terkait insiden tragis yang terjadi saat outing class di Pantai Drini, di mana 13 siswa terseret ombak, mengakibatkan empat pelajar meninggal dunia.

    Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza, mengungkapkan undangan pemeriksaan telah dikirimkan kepada pihak sekolah dan travel agen yang terlibat.

    “Undangan pemeriksaan tersebut kami kirim hari ini. Selain ke pihak sekolah, undangan juga kami layangkan ke pihak travel agen,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).

    Pihak kepolisian telah melakukan klarifikasi terhadap kepala sekolah, travel agen, dan tim SAR yang berada di lokasi saat kejadian.

    Namun, penyelidikan masih berlanjut untuk menentukan apakah terdapat unsur kelalaian.

    “Masih didalami terkait unsur kelalaiannya,” jelas Mirza.

    Lebih lanjut, Mirza meluruskan informasi yang beredar mengenai penahanan Kepala SMPN 7 Mojokerto.

    Faktanya, pihak kepolisian tidak menahan yang bersangkutan. 

    “Informasi yang beredar tidak benar. Posisi kepala sekolah tidak ditahan baik polda maupun polres,” urainya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini