Cak Imin Sebut Akan Ada Registrasi Ulang Terkait Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia (Menko PM) Muhaimin Iskandar menyebut, bakal ada registrasi ulang bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan.
Registrasi ulang tersebut terkait dengan rencana pemerintah menghapus tunggakan iuran
BPJS Kesehatan
yang bakal mulai dilakukan pada akhir tahun 2025 ini.
“Pemutihan utang peserta BPJS Kesehatan akan segera dilakukan dengan melalui registrasi ulang kepada para peserta BPJS Kesehatan, untuk bersiap-siap registrasi ulang. Dan registrasi ulang itu membuat para peserta aktif kembali,” kata Muhaimin di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Sebelumnya, Menko yang karib disapa
Cak Imin
ini mengungkapkan bahwa BPJS Kesehatan bakal memutihkan utang tunggakan iuran.
“Ya, otomatis dengan sendirinya tanggungan itu akan diambil alih oleh BPJS Kesehatan. Akhir tahun ini untuk BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Namun, menurut Cak Imin, nantinya ada sejumlah syarat yang diberikan pemerintah kepada penerima manfaat yang tunggakan iuran BPJS Kesehatannya akan dihapuskan.
Beberapa syaratnya adalah terdaftar dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), peserta beralih ke dalam kategori Peserta Bantuan Iuran (PBI), peserta dari kalangan tidak mampu, dan peserta dengan status PBPU dan BP nang diverifikasi Pemda.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana menghapus
tunggakan BPJS Kesehatan
. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengungkapkan sebanyak 23 juta peserta masih memiliki tunggakan dengan nilai lebih dari Rp 10 triliun.
“Dulunya di Rp 7,6 triliun, tapi sekarang sudah lebih dari Rp 10 triliun,” ujarnya di Yogyakarta pada Minggu, 19 Oktober 2025.
Ghufron memastikan, kebijakan penghapusan tunggakan ini tidak akan mengganggu arus kas BPJS Kesehatan selama pelaksanaannya tepat sasaran.
Menurut dia, pencatatan dilakukan melalui mekanisme write off atau penutupan buku sehingga bersifat administratif semata.
“Tidak akan mengganggu, asal tepat sasaran. Kalau tidak tepat sasaran baru bisa berdampak,” katanya.
Untuk mendukung kebijakan ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
“Tadi diminta dianggarkan Rp 20 triliun sesuai dengan janji Presiden. Itu sudah dianggarkan,” kata Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta pada 22 Oktober 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: DI YOGYAKARTA
-
/data/photo/2025/09/22/68d119632b464.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cak Imin Sebut Akan Ada Registrasi Ulang Terkait Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402706/original/059001400_1762263389-JPEG_36584.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Resah Bakal Direlokasi, Pedagang Pantai Sepanjang Gunungkidul Mengadu ke Bupati
Mendengar keluhan itu, Bupati Endah Subekti Kuntaringsih langsung merespons. Ia menurunkan kepala dinas terkait untuk melakukan mediasi ulang dengan para pedagang dan mencari solusi terbaik.
Endah menegaskan bahwa penataan kawasan Pantai Sepanjang merupakan bagian dari upaya menjadikan kawasan tersebut sebagai pilot project pariwisata terpadu di wilayah selatan Yogyakarta.
“Kami memahami keresahan pedagang, tapi penataan ini perlu dilakukan agar kawasan pantai bisa lebih tertata dan memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Endah.
Menurutnya, Pantai Sepanjang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata yang bisa dinikmati tidak hanya pada siang hari, tetapi juga pada malam hari dengan konsep pencahayaan dan tata ruang yang lebih menarik.
“Kami ingin kawasan ini menjadi ikon wisata baru yang ramah wisatawan, rapi, dan tetap mengangkat kearifan lokal masyarakat Gunungkidul,” Pungkas Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul, Rakhmadian, menyampaikan bahwa sosialisasi yang dilakukan di lokasi beberapa waktu lalu kepada para pedagang berjalan lancar.
“Sesuai dengan permintaan para pedagang dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis), sosialisasi kita laksanakan langsung di lokasi. Semuanya berjalan lancar, pertanyaan-pertanyaan dari pedagang pun sudah kita jawab dengan baik. Tidak ada masalah berarti dalam kegiatan tersebut,” ujar Rakhmadian.
Namun, setelah sosialisasi berlangsung, muncul dinamika di internal kelompok pedagang dan Pokdarwis yang memerlukan pembahasan lanjutan. Menurutnya, hal ini bukan bentuk penolakan, melainkan upaya mencari kesepakatan waktu dan mekanisme relokasi yang tepat.
“Hari ini setelah dilakukan musyawarah bersama Ibu Bupati, kami bersama tim kecil yang beranggotakan delapan orang dari pedagang dan unsur OPD sudah bersepakat bahwa para pedagang bersedia pindah ke lokasi yang baru. Mereka hanya memerlukan waktu untuk berembuk secara internal menentukan jadwal pastinya,” jelasnya.
Rakhmadian menambahkan, prinsip utama penataan ini adalah agar keindahan Pantai Sepanjang bisa terlihat lebih luas dan tertata, sehingga menjadi daya tarik wisatawan tanpa menutupi panorama pantai oleh deretan lapak-lapak yang ada saat ini.
“Tujuan kita sederhana, agar pantai ini semakin ramai dan pedagang juga semakin laris. Lapak baru nantinya akan seragam dengan ukuran 3×3 meter, menampung total 19 pedagang tanpa ada yang dikurangi. Kami mencontoh konsep taman kuliner, hanya di sini diberi ruang sedikit lebih luas,” ujarnya.
Sementara itu, untuk mendukung rencana penataan kawasan, Pemkab sudah mempersiapkan pekerjaan pengaspalan jalan selebar 5 meter sesuai standar jalan kabupaten. Pekerjaan ini akan dilanjutkan tahun depan bersamaan dengan pembangunan lalu lintas pedestrian dan fasilitas pendukung lainnya, termasuk area Parkir di sekitar kawasan.
“Para pedagang sudah mengizinkan kami untuk melaksanakan pengaspalan. Pekerjaan lain seperti pedestrian akan dilanjutkan di tahun 2026. Dalam waktu dekat, pedagang akan menandatangani surat pernyataan kesediaan pindah. Waktu pastinya akan ditentukan setelah kesepakatan internal mereka selesai,” pungkas Rakhmadian.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402671/original/097359100_1762260598-Kapolsek_Gamping__AKP_Bowo_Susilo.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Wanita Tewas di Gamping Sleman Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Temukan 2 Pisau di Lokasi
Liputan6.com, Jakarta – Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus dugaan pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial R (39), warga Mejing Wetan, RT04 RW05, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamarnya pada Selasa (4/11/2025) pagi. Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka sayatan di leher dan posisi telentang di samping tempat tidur.
Menurut Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku di balik peristiwa tragis tersebut. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dua pisau di atas wastafel dapur, yang kini telah diamankan sebagai barang bukti untuk pemeriksaan sidik jari.
“Ditemukan dua pisau di dapur di atas wastafel dan sudah kami amankan. Saat ini masih kami dalami dan akan dilakukan pemeriksaan sidik jari,” ujar AKP Bowo Susilo saat ditemui di lokasi, Selasa (4/11/2025).
Dari keterangan sejumlah saksi, termasuk asisten rumah tangga (ART) korban, diketahui bahwa pada pukul 06.15 WIB, korban masih sempat mengurus anaknya yang bersiap berangkat sekolah. Anak korban kemudian diantar oleh ART seperti biasa.
Namun satu jam kemudian, sekitar pukul 07.15 WIB, ART terkejut saat kembali ke rumah dan menemukan korban sudah tidak bernyawa di dalam kamar dengan kondisi mengenaskan.
“Barang-barang korban semuanya ada dan tidak ada yang hilang di TKP,” tambah Kapolsek.
Pihak kepolisian kini akan memeriksa beberapa saksi, termasuk ART, saudara, dan teman dekat korban. Selain itu, polisi juga tengah menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi untuk mempersempit identifikasi pelaku. Kasus ini kini ditangani oleh Satreskrim Polresta Sleman.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402663/original/081504900_1762258962-JPEG_36570.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penemuan Mayat di Gamping Sleman Gegerkan Warga, Diduga Korban Pembunuhan
Liputan6.com, Jakarta – Warga Padukuhan Mejing Wetan, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan di rumah kontrakan, Selasa (4/11/2025) pagi. Korban ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya, diduga menjadi korban pembunuhan.
Suasana di lingkungan yang biasanya tenang mendadak berubah mencekam sekitar pukul 07.30 WIB. Teriakan minta tolong dari salah satu rumah membuat warga sekitar berhamburan keluar. Beberapa di antara mereka segera menuju sumber suara, tak menyangka akan menemukan pemandangan mengenaskan.
“Saat itu, ada warga yang berteriak minta tolong. Begitu saya dengar, saya bersama beberapa warga langsung menuju ke rumah itu. Saat kami masuk, korban sudah bersimbah darah di dalam kamarnya,” tutur Kepala Dukuh Mejing Wetan, Isti Setya Ningsih.
Menurut Isti, ada empat orang warga yang pertama kali masuk ke kamar korban. Melihat kondisi korban yang sudah tidak bergerak dengan luka-luka di tubuhnya, mereka langsung melapor ke Bhabinkamtibmas Polsek Gamping. Tak lama berselang, petugas kepolisian dan tim inafis datang bersama tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan awal.
“Begitu petugas datang, kami semua diminta keluar dari rumah. Area sekitar lokasi juga langsung ditutup agar penyelidikan bisa dilakukan,” tambah Isti.
Korban diketahui berinisial R, perempuan berusia sekitar 39 tahun. Ia merupakan warga pendatang yang sudah tinggal di rumah kontrakan tersebut selama lima tahun terakhir. Berdasarkan keterangan warga sekitar, korban hidup bersama anaknya dan seorang pembantu rumah tangga.
“Di rumah itu hanya ada tiga orang, korban, anaknya, dan pembantunya,” jelas Isti.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban serta mencari pelaku yang diduga terlibat dalam peristiwa tragis ini.
-
/data/photo/2025/11/04/6909a26021a65.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Update Korban Kecelakaan Kereta di Sleman: 3 Tewas dan 6 Luka-Luka Yogyakarta
Update Korban Kecelakaan Kereta di Sleman: 3 Tewas dan 6 Luka-Luka
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
– Polisi memperbarui jumlah korban tewas dan luka-luka dalam insiden kereta menabrak mobil dan dua sepeda motor di Sleman, DIY.
Jumlah korban luka-luka yang semula disampaikan berjumlah 4 orang, kini tercatat menjadi 6 orang.
Sementara itu, jumlah korban tewas 3 orang.
“Kecelakaan kereta api Bangunkarta jurusan Jombang-Pasar Senen dengan mobil dan sepeda motor terjadi pada 4 November 2025 sekitar pukul 10.34 WIB,” ujar Kasi Humas Polresta
Sleman
, AKP Salamun, melalui keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).
Korban meninggal dalam insiden ini merupakan pengendara sepeda motor, salah satunya sedang berboncengan saat kejadian tabrakan berlangsung. Ketiga korban yakni:
“Yang meninggal dunia ada tiga orang, semuanya pengendara motor. Dua unit motor, yang satu boncengan, satu mengendari motor sendiri,” ujar Kapolsek Prambanan, Kompol Dede Setiyarto.
Sementara itu, empat korban luka merupakan satu keluarga yang berada di dalam mobil merah, terdiri dari suami istri dan dua anak, yakni:
“Korban yang di mobil itu dirawat di rumah sakit. Yang suami istri dirawat di RS Bhayangkara, sedangkan yang balita dirawat di Rumah Sakit Islam PDHI,” ujar Dede.
Dua korban luka lainnya adalah pejalan kaki, yakni ibu dan anak balitanya yang berada tak jauh dari perlintasan sebidang. Keduanya yakni:
Salah satu saksi bernama Yesi menceritakan, awalnya mendengar suara kereta api melintas dari timur ke barat.
Jauh sebelum mendekati palang pintu, kereta api sudah membunyikan klakson cukup lama.
“Dari arah timur itu kereta sudah klakson terus,” ungkapnya.
Namun Yesi melihat palang pintu kereta api sisi utara tidak menutup. Selain itu juga tidak terdengar suara sirine palang pintu kereta api.
“Saya lihatnya yang palang pintu sisi utara tidak menutup, masih terbuka. Suara palang pintu yang biasanya itu juga tidak terdengar,” ucapnya.
Menurut Yesi, kendaraan-kendaraan saat itu masih tetap lalu lalang melintas. Hingga kemudian ada mobil dan sepeda motor yang tertabrak kereta api.
“Dari arah utara itu ada mobil merah, belakangnya ada sepeda motor. Ya langsung nabrak begitu saja,” urainya.
Yesi juga melihat petugas palang pintu saat itu berada di dalam pos.
“Petugasnya ada. Saya lihat itu petugasnya di ruangan kayak gebrok meja gitu,” ungkapnya.
Atas insiden kecelakaan ini, KAI menyampaikan permintaaan maaf dan menyatakan akan menanggung pengobatan korban.
“KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih.
KAI menyatakan masih menyelidiki penyebab kecelakaan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402479/original/070370600_1762248222-Lokasi_kecelakaan_kereta_vs_mobil_dan_motor.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Ungkap Identitas Korban Meninggal Akibat Mobil dan Motor Tertabrak Kereta di Yogyakarta
Liputan6.com, Jakarta Tiga korban meninggal dalam kecelakaan tragis melibatkan Kereta Api (KA) Bangunkarta dengan sepeda motor dan mobil di perlintasan sebidang antara Stasiun Brambanan dan Maguwo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Tiga korban meninggal yaitu Kushartati (61), perempuan asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta,” kata Kapolsek Prambanan Polresta Sleman Kompol Dede Setiyarto kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).
Kemudian Surono (63), pria asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta dan Galang Jordanio Algibra (26) pria asal Manisrenggo, Klaten.
Kecelakaan maut ini terjadi pada Selasa (4/11/2025) sekira pukul 10.35 WIB.
Terpisah, Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih menuturkan kereta api dengan nomor KA 161 relasi Solo-Yogyakarta itu menemper dua kendaraan yang nekat melintas.
“KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Kami akan mendampingi dan mendukung setiap proses yang dibutuhkan,” ujar Feni.
Informasi awal dari lokasi kejadian menyebutkan bahwa kecelakaan diduga disebabkan oleh kerusakan pada palang pintu perlintasan yang tidak berfungsi saat kereta melintas.
Dijelaskan, saat sepeda motor dan mobil tersebut berusaha melintas dari arah selatan ke utara, pada saat bersamaan melaju KA Bangunkarta. Masinis telah membunyikan semboyan 35 (klakson peringatan keras), namun karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakan tak terhindarkan.
KAI Daop 6 Yogyakarta juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang KA yang terdampak akibat keterlambatan perjalanan ini.
-

OCI: Gereja di lingkungan TNI-Polri harus jadi agen nilai nasionalisme
Jakarta (ANTARA) – Keuskupan Umat Katolik di Lingkungan TNI dan Polri atau Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI) menyatakan bahwa gereja di lingkungan TNI/Polri harus menjadi agen perubahan yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme.
“Gereja di lingkungan TNI dan Polri harus menjadi tanda pengharapan dan perdamaian, serta menjadi agen perubahan yang menanamkan nilai-nilai Pancasila, Sapta Marga, dan Tri Brata,” kata Wakil Uskup Umat Katolik TNI dan Polri Romo Kolonel Sus Yos Bintoro, Pr., pada Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2025 di Jakarta, Selasa, dilansir dari keterangan resmi.
OCI, kata dia, menggambarkan gereja sebagai komunitas yang berjalan bersama dan komunitas pengharapan.
Melalui kegiatan tahunan, seperti misa bersama pada hari-hari besar keagamaan dan nasional, retret, serta pendampingan keluarga Katolik, OCI berupaya menumbuhkan semangat kasih, persaudaraan, dan pengabdian.
Ia juga mengatakan pelayanan gereja di lingkungan TNI dan Polri hadir untuk memberikan pendampingan rohani agar memperoleh keselamatan jiwa karena belas kasih Allah.
Yos mengungkapkan berbagai tantangan misi internal dan eksternal, di antaranya belum adanya pedoman dasar pengelolaan pelayanan umat selama puluhan tahun, keterbatasan tenaga rohaniwan, serta koordinasi yang perlu diperkuat dengan keuskupan teritorial.
Sedangkan tantangan eksternal yang dihadapi mencakup regulasi formal terkait rekrutmen dan penempatan pastor di institusi TNI dan Polri.
Untuk menjawab tantangan tersebut, OCI telah mengambil sejumlah langkah strategis, antara lain menyusun pedoman direktorium OCI, membangun komunikasi struktural dengan pimpinan TNI dan Polri, melaksanakan retret rohaniwan setiap tiga tahun, hingga mengembangkan situs web pelayanan OCI.
“Saat ini terdapat sembilan pastor organik dan 22 pastor pelayan nonorganik (Pasyanmilpol) yang melayani umat di berbagai wilayah keuskupan,” ujarnya.
Partisipasi OCI dalam SAGKI 2025 ini menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya keuskupan bagi umat Katolik di lingkungan TNI/Polri ikut serta dalam sidang agung gereja Katolik nasional tersebut.
OCI yang semula dikenal sebagai Keuskupan Militer, memiliki yurisdiksi khusus dalam pelayanan pastoral bagi umat Katolik yang bertugas di lingkungan TNI dan Polri.
Berdasarkan Konstitusi Apostolik Spirituali Militum Curae (1986) dan Bulla Pius XII Nomor 102/50, keberadaan OCI telah menjadi bagian resmi dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Sejak berdirinya pada 25 Desember 1949, pelayanan OCI telah berkembang pesat, dari masa Vikariat Militer hingga menjadi Keuskupan yang melayani baik secara teritorial maupun kategorial.
Pelayanan rohani diberikan di berbagai lembaga pendidikan seperti Akademi Militer (Akmil) Magelang, Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya, Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, serta Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402637/original/042735200_1762254991-Sultan_HB_X.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/04/6909db0fb0b75.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/11/04/6909d0e7e44bb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)