provinsi: DI YOGYAKARTA

  • 4 Jajanan Tradisional yang Kini Sulit Dijumpai

    4 Jajanan Tradisional yang Kini Sulit Dijumpai

    3. Geblek

    Geblek, jajanan tradisional khas Kulon Progo, Yogyakarta, yang telah menjadi bagian dari kekayaan kuliner nusantara, kini menghadapi ancaman kepunahan. Makanan yang identik dengan bentuk angka delapan ini semakin sulit ditemui di pasaran seiring berkurangnya jumlah pedagang yang menjajakan kudapan tradisional ini.

    Keunikan geblek terletak pada bahan dan cita rasanya yang khas. Terbuat dari adonan tepung tapioka yang dicampur dengan bawang putih, jajanan berwarna putih ini memiliki tekstur renyah dengan rasa gurih yang menggugah selera.

    Sebagai camilan serbaguna, geblek bisa dinikmati langsung atau dipadukan dengan kuah kacang yang menambah dimensi rasa. Kehadiran beragam gorengan kontemporer yang dianggap lebih menarik membuat geblek semakin tersisih dari preferensi konsumen. Kondisi ini diperparah dengan berkurangnya minat masyarakat terhadap jajanan tradisional, membuat semakin sedikit pedagang yang tertarik untuk menjual geblek.

    4. Dodongkal

    Dodongkal, jajanan tradisional yang memiliki kemiripan dengan kue putu, kini berada di ambang kepunahan. Kue yang populer di wilayah Jakarta dan Jawa Barat ini semakin jarang ditemui di pasar tradisional, menandakan eksistensinya yang semakin terkikis oleh perubahan zaman.

    Kekhasan dodongkal terletak pada komposisi dan proses pembuatannya yang tradisional. Berbahan dasar tepung beras yang dicampur dengan gula merah dan kelapa, kue ini memiliki cita rasa yang mirip dengan kue putu.

    Di beberapa daerah, khususnya di Jawa Barat, jajanan pasar ini juga dikenal dengan sebutan awug. Generasi muda yang tidak familiar dengan rasanya cenderung memilih jajanan modern yang dianggap lebih menarik. Kondisi ini diperparah dengan menurunnya minat masyarakat terhadap jajanan tradisional secara umum.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Mahfud: Kampus harus jadi oposisi objektif

    Mahfud: Kampus harus jadi oposisi objektif

    “Yang benar dikatakan benar, yang salah ya dikatakan salah. Itulah yang disebut apa namanya oposisi kritis, kritis dan objektif begitu,”

    Semarang (ANTARA) – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa kampus harus menjadi oposisi yang objektif dalam menyikapi program-program pemerintah.

    “Yang benar dikatakan benar, yang salah ya dikatakan salah. Itulah yang disebut apa namanya oposisi kritis, kritis dan objektif begitu,” katanya, di Semarang, Sabtu.

    Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) Yogyakarta Ke-6 Tahun 2025 dengan tema “Gerakan Nasional Alumni UII Untuk Membangun Negeri”.

    Menurut dia, pemerintahan saat ini yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto sebagai pemenang pemilu memiliki kewenangan secara konstitusional untuk membuat program dan kebijakan dasar.

    “Makanya kalau ada kesalahan baru kita katakan (salah, red.). Kalau orang membuat program untuk apa disalahkan? Dia memang kewenangan secara konstitusi untuk membuat program dan membuat kebijakan-kebijakan dasar. Karena dia menang pemilu,” katanya.

    Yang jelas, kata dia, sepanjang kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak melanggar konstitusi maka tidak boleh dengan mudah disalahkan atau dicari-cari kesalahannya.

    “Sejauh tidak melanggar konstitusi, ya enggak apa-apa,” katanya.

    Ia mengatakan bahwa sekarang ini ada beberapa golongan di kampus, yakni kaum yang fatalis yang tidak peduli dengan kondisi bangsa ini, serta golongan nihilis yang selalu menyalahkan setiap kebijakan.

    “Sekarang ini banyak tempat kampus itu orang yang fatalis, ah sudahlah apa enggak ada gunanya. Ada juga yang kemudian nihilis menganggap apa itu yang dikerjakan itu salah semua. Enggak boleh begitu. Pasti ada sisa-sisa yang tetap baik,” katanya.

    Mahfud yakin bahwa masih banyak orang baik di lembaga-lembaga pemerintahan dan tingkat elite sehingga perlu didukung oleh masyarakat.

    “Kita dukung yang baik, yang tidak baik ya (kritik, red.). Kita harus kan tidak boleh fatalis, tidak boleh nihilis, tidak boleh skeptik radikal. Artinya, semua masalah ditanyakan terus, dipersoalkan terus dasarnya. Ndak akan selesai-selesai terus,” katanya.

    Ia mengingatkan bahwa kampus untuk bisa mempertahankan kembali perannya seperti dulu, yakni menjalankan tugasnya membangun peradaban dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    “Jadi, pesan saya yang pokok itu dunia perguruan tinggi itu sekarang harus mengemban tugas sejarah. Yaitu, menjaga republik ini dengan sebaik-baiknya,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Green Day di Jakarta: Jadwal, Lokasi, dan Fakta Penting Konser

    Green Day di Jakarta: Jadwal, Lokasi, dan Fakta Penting Konser

    Jakarta, Beritasatu.com  – Green Day akan kembali menyapa penggemarnya di Indonesia dalam konser yang digelar di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara, pada Kamis (15/2/2025) malam. Penampilan ini menjadi bagian dari perayaan satu dekade Hammersonic Festival yang dipersembahkan oleh Ravel Entertainment.

    Menariknya, konser ini akan menjadi momen bersejarah karena menandai kembalinya Green Day ke Indonesia setelah hampir tiga dekade. Terakhir kali band punk rock legendaris ini tampil di Jakarta adalah pada 2 Februari 1996 di Plenary Hall Jakarta Convention Center.

    Green Day: Ikon Punk Rock Dunia
    Green Day adalah band punk rock asal Berkeley, California, yang terbentuk pada tahun 1987. Band ini digawangi oleh:
    – Billie Joe Armstrong (vokal, gitar) – Sang frontman dengan suara khas dan energi luar biasa di atas panggung.
    – Mike Dirnt (bass) – Pemain bass yang menghadirkan groove khas dalam setiap lagu Green Day.
    – Tré Cool (drum) – Drummer dengan gaya unik dan humor khas yang selalu mencuri perhatian.

    Band ini dikenal lewat lagu-lagu hits seperti American Idiot, Boulevard of Broken Dreams, Wake Me Up When September Ends, Basket Case, dan 21 Guns. Dengan pencapaian luar biasa, Green Day telah mengantongi lima penghargaan Grammy sepanjang karier mereka.

    Band Pembuka: Rebellion Rose
    Sebelum Green Day tampil, band punk rock asal Yogyakarta, Rebellion Rose, akan membuka konser. Ini menjadi kesempatan emas bagi band lokal untuk unjuk gigi di panggung besar.

    Informasi Parkir dan Akses Venue
    Bagi penonton yang membawa kendaraan pribadi, perlu diketahui bahwa area konser tidak menyediakan tempat parkir. Namun, beberapa titik parkir di sekitar venue telah disediakan dengan layanan shuttle bus gratis menuju lokasi konser.

    Lokasi Parkir:
    Pasar Seni
    Ecovention
    Pantai Festival
    Sentral A & B (Dekat Masjid Baiturrahman dan Gondola, dekat Gerbang Timur Ancol)

    Akses Masuk ke Venue:
    Gerbang Timur Ancol – Dibuka 24 jam selama konser berlangsung.
    Gerbang Barat – Buka pukul 06.00 – 18.00 WIB.
    Gerbang Marina & Gerbang Selatan Ancol – Tetap dibuka hingga dua jam setelah konser berakhir.

    Daftar Barang yang Dilarang Dibawa
    Sebelum berangkat, pastikan tidak membawa barang-barang berikut, karena tidak diperbolehkan masuk ke area konser:
    – Makanan dan minuman dari luar, termasuk alkohol.
    – Botol kaca, tumbler, aluminium, dan kaleng.
    – Obat/zat terlarang.
    – Rokok elektrik (kecuali yang sudah terpasang pod/cartridge, maksimal satu per orang).
    – Senjata tajam atau alat pertahanan diri.
    – Kamera profesional, drone, serta perangkat elektronik besar seperti laptop dan tablet.
    – Payung, kursi lipat, atau tenda (disarankan membawa jas hujan jika hujan turun).
    – Tas ransel, koper, dan tas besar (hanya tas berukuran maksimal A4 – 21×29 cm yang diperbolehkan).
    – Hewan peliharaan.
    – Sepeda, skateboard, skuter, atau kendaraan bermotor dalam bentuk apa pun.

    Jadwal Acara Konser Green Day Jakarta
    Agar tidak melewatkan momen seru, berikut rundown acara konser Green Day di Jakarta:
    – 15.00 WIB – Pintu masuk dibuka
    – 18.20 WIB – Rebellion Rose tampil sebagai band pembuka
    – 19.50 WIB – Green Day naik ke panggung

    Bagi para penggemar Green Day, ini adalah kesempatan langka untuk menyaksikan band legendaris ini tampil langsung di Indonesia. Siapkan energi dan nikmati malam penuh nostalgia dan aksi panggung spektakuler dalam konser Green Day.

  • Mahfud tak persoalkan kebijakan efisiensi anggaran tapi perlu diatur

    Mahfud tak persoalkan kebijakan efisiensi anggaran tapi perlu diatur

    Menurut saya, tidak ada yang boleh mengatakan ini salah (efisiensi anggaran, red.), yang dilakukan Pak Prabowo juga benar. Tapi, harus dijelaskan kepada rakyat agar kegelisahan-kegelisahan bisa mereda dan target kapan situasi ini stabil. Itu menjadi

    Semarang (ANTARA) – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa dirinya tidak termasuk bagian dari yang mempersoalkan efisiensi anggaran yang menjadi kebijakan pemerintahan saat ini, tapi hal itu disarankan untuk perlu diatur kembali agar tak ada kegelisahan.

    “Enggak. Artinya, urusan efisiensi (anggaran, red.) itu saya tidak menjadi bagian dari yang mempersoalkan itu, karena itu program pemerintah,” katanya, di Semarang, Sabtu.

    Mahfud pun mempersilakan pemerintah untuk menerapkan kebijakan efisiensi anggaran, tetapi perlu diatur kembali dengan baik.

    “Silakan aja diatur kembali,” katanya, setelah menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) Yogyakarta Ke-6 Tahun 2025 dengan tema “Gerakan Nasional Alumni UII Untuk Membangun Negeri”.

    Saat ditanya soal pengangkatan staf khusus kementerian di tengah kebijakan efisiensi, ia mengatakan bahwa itu merupakan hak pemerintah dan tidak menyampaikan tanggapan lebih lanjut.

    Sebelumnya, Mahfud juga menyampaikan bahwa efisiensi anggaran yang digulirkan pemerintah Prabowo Subianto harus dijelaskan kepada publik agar tak menimbulkan kegelisahan.

    Menurut dia, efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah sudah benar, namun tetap membutuhkan penjelasan, serta target kapan situasi bisa kembali stabil.

    “Menurut saya, tidak ada yang boleh mengatakan ini salah (efisiensi anggaran, red.), yang dilakukan Pak Prabowo juga benar. Tapi, harus dijelaskan kepada rakyat agar kegelisahan-kegelisahan bisa mereda dan target kapan situasi ini stabil. Itu menjadi tugas presiden untuk menjelaskan,” kata Mahfud.

    Setelah menghadiri acara Cap Go Meh di Pancoran, Glodok, Jakarta Barat (12/2), ia menyatakan perlu dilakukan penjelasan dan pengaturan, mengingat adanya kegaduhan di masyarakat, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan yang terjadi di beberapa instansi.

    “Ya biar diselesaikan lah, saya juga merasakan, mempertanyakan hal yang sama. Kegaduhan terjadi di mana-mana, kecemasan terjadi di mana-mana, terjadi di berbagai instansi pemerintah,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

    Mahfud pun menyoroti pengurangan anggaran yang jika ditujukan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), tetapi di sisi lain menimbulkan PHK karyawan.

    Diketahui, Komisi II DPR RI telah menyetujui efisiensi atau perubahan pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 dari delapan mitra kerja komisi sebagai tindak lanjut instruksi Presiden RI Prabowo Subianto.

    Instruksi yang dimaksud adalah Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kapolri Beri Bantuan Traktor hingga Mesin Penanam Jagung ke Petani Bantul

    Kapolri Beri Bantuan Traktor hingga Mesin Penanam Jagung ke Petani Bantul

    Jakarta

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau lokasi penanaman jagung di Balong Opak, Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, Polri juga memberikan bantuan 5 unit hand traktor, 20 mesin penanam jagung dan 75 Kg bibit jagung.

    “Diharapkan dapat mendukung juga pakan ternak untuk mendukung makan bergizi. Tidak hanya ternak, tapi sayuran dan berbagai macam jenis bahan makanan yang dibutuhkan, dapat menjadi mata rantai yang saling support,” ujar Sigit, Sabtu (15/2/2025).

    Sementara, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap penanaman jagung ini bisa mengurangi impor jagung. Dia juga berharap jagung itu nantinya kerap dijadikan pakan ternak.

    “Pesan saya agar tanam jagung itu jarang dimakan, tapi untuk pakan ternak yang harus memenuhi standar tertentu dan sering kali lupa dan tidak memahami,” ujarnya.

    “Impor kita besar sekali, dengan penanam ini akan membantu tapi harus ada standar tertentu, namun sering kali petani terburu-buru ingin menjual,” tambahnya.

    Sementara, perwakilan Dusun Kralas turut berterima kasih kepada Kapolri dan Gubernur yang telah memberikan bantuan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan. Dia juga berterima kasih kepada Gubernur DIY.

    “Terima kasih kepada Kapolri yangg telah menbantu pengolahan tanah sehingga siap untuk penanaman jagung untuk meningkatkan swasembada pangan tahun 2025,” katanya.

    (azh/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kapolri dukung swasembada jagung nasional tingkatkan ketahanan pangan

    Kapolri dukung swasembada jagung nasional tingkatkan ketahanan pangan

    Harapan kami kerja keras semua ini betul-betul bisa menghasilkan capaian atau hasil yang optimal. Pemerintah menargetkan bahwa pada tahun 2025 tidak ada lagi impor jagung

    Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mendukung swasembada jagung nasional guna meningkatkan ketahanan pangan melalui kegiatan penanaman jagung di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Sabtu.

    Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program nasional penanaman jagung seluas 1 juta hektare yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor.

    “Hari ini kita bisa bersama-sama dengan masyarakat dan sekelompok petani di Kabupaten Bantul melaksanakan kegiatan menanam jagung. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program penanaman jagung seluas 1 juta hektare,” ujar Listyo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.

    Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menanam jagung bersama di Dusun Klaras, Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta.

    Kapolri pun menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait untuk mencapai swasembada jagung.

    Kapolri juga menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama yang telah terjalin antara petani dan pihak terkait, termasuk pemanfaatan lahan di berbagai wilayah Yogyakarta untuk program tersebut.

    “Harapan kami kerja keras semua ini betul-betul bisa menghasilkan capaian atau hasil yang optimal. Pemerintah menargetkan bahwa pada tahun 2025 tidak ada lagi impor jagung,” ucap dia.

    Selain itu, Listyo menyoroti peran penting Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dalam membantu petani serta memastikan penyerapan hasil panen oleh Perum Bulog berjalan optimal.

    Dirinya juga menegaskan perlunya peningkatan fasilitas pengeringan jagung agar kualitas hasil panen lebih baik dan dapat diserap dengan harga yang menguntungkan bagi petani.

    Dia berharap berbagai upaya itu dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi desa.

    “Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendukung kebutuhan pakan ternak, sehingga harga pakan lebih terjangkau dan kualitas gizi ternak semakin baik,” ungkap Kapolri menambahkan.

    Adapun kegiatan Penanaman Jagung dan Pemberian Bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Mendukung Swasembada Pangan mendapat sambutan positif dari para petani dan pemangku kepentingan di daerah.

    Diharapkan dengan adanya program tersebut, Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor dalam beberapa tahun ke depan.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tour of Kemala 2025 Resmi Dimulai, 326 Peserta Berlaga di Criterium Yogyakarta

    Tour of Kemala 2025 Resmi Dimulai, 326 Peserta Berlaga di Criterium Yogyakarta

    Yogyakarta: Ajang balap sepeda Tour of Kemala (ToK) 2025 resmi dimulai hari ini di Yogyakarta. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Yayasan Kemala Bhayangkari ini menjadi wadah bagi pembibitan calon atlet balap sepeda Tanah Air.

    Pada hari pertama, Sabtu, 15 Februari 2025, kategori Criterium digelar dengan total 326 peserta yang bertanding di lintasan cepat sepanjang 2,28 km. Para pembalap terbagi dalam sembilan kategori, dengan jumlah peserta terbanyak berasal dari Men Elite (62 peserta), sementara Women Open Amateur menjadi kategori dengan jumlah peserta paling sedikit, yakni 12 pembalap.

    Flag off kategori Criterium dilakukan oleh Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo, yang secara resmi melepas para pembalap untuk berlaga dalam ajang bergengsi ini.

    Ketua Panitia Tour of Kemala 2025, Martha Dedi Prasetyo, menyampaikan bahwa event ini bukan sekadar kompetisi balap sepeda, tetapi juga memiliki manfaat luas bagi masyarakat.

    “Ajang ini tidak hanya dirancang sebagai kompetisi olahraga, tetapi juga sebagai ruang interaksi budaya dan ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat. Kami berharap event ini dapat menjadi sarana pengembangan atlet balap sepeda Indonesia serta menginspirasi generasi muda untuk lebih aktif berolahraga,” ujar Martha Dedi Prasetyo dalam keterangannya.
     

    Selain Criterium, ToK 2025 juga menghadirkan dua kategori lainnya, yakni Tour dan Race, yang akan dilaksanakan besok, Minggu, 16 Februari 2025, dengan rincian sebagai berikut:

    1. Race 123 km – Diperuntukkan bagi atlet profesional, yang akan menguji ketahanan dan stamina di jalur panjang.

    2. Tour 55 km – Dikhususkan bagi komunitas dan penggemar sepeda, sebagai ajang bersepeda santai dengan atmosfer kompetitif.

    Balapan Criterium 2,28 km yang digelar hari ini menantang para pembalap untuk berpacu dalam lintasan pendek dengan kecepatan tinggi. Atmosfer kompetisi yang ketat terlihat sejak pagi, dengan ratusan pembalap bersaing ketat untuk meraih podium juara.

    Event ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan komunitas pesepeda. Kehadiran ratusan peserta dari berbagai kategori turut memberikan dampak ekonomi bagi Yogyakarta, khususnya bagi sektor pariwisata, kuliner, dan UMKM lokal.

    Dalam kesempatan ini, Martha Dedi Prasetyo juga menjelaskan alasan pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan Tour of Kemala 2025

    “Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi Tour of Kemala tahun ini didasarkan pada beberapa faktor. Pertama, Yogyakarta adalah ibu kota pertama Indonesia. Kedua, akses transportasi yang mudah, baik melalui pesawat, bus travel, maupun jalur darat. Selain itu, kota ini menawarkan rute yang beragam, mulai dari yang cocok untuk pemula hingga yang menguras tenaga,” katanya.

    Lebih lanjut, Martha Dedi Prasetyo menjelaskan jumlah total peserta dalam ajang ini serta keikutsertaan peserta dari negara asing.

    “Total peserta dalam seluruh rangkaian Tour of Kemala 2025 mencapai 2.399 orang, dengan rincian yaitu 326 peserta Criterium, 525 peserta Tour, dan 1.548 peserta Race. Untuk peserta dari luar negeri, ada tujuh negara yang ikut berpartisipasi, yakni Singapura, China, Malaysia, Selandia Baru, Prancis, Filipina, dan Vietnam,” ucapnya.

    Dengan semangat sportivitas yang tinggi, Tour of Kemala 2025 diharapkan mampu melahirkan bibit-bibit unggul atlet balap sepeda Indonesia yang dapat bersaing di kancah internasional.

    Balapan akan berlanjut hingga Minggu, 16 Februari 2025, dengan Race 123 km sebagai puncak kompetisi. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Nantikan terus perkembangan Tour of Kemala 2025!

    Yogyakarta: Ajang balap sepeda Tour of Kemala (ToK) 2025 resmi dimulai hari ini di Yogyakarta. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Yayasan Kemala Bhayangkari ini menjadi wadah bagi pembibitan calon atlet balap sepeda Tanah Air.
     
    Pada hari pertama, Sabtu, 15 Februari 2025, kategori Criterium digelar dengan total 326 peserta yang bertanding di lintasan cepat sepanjang 2,28 km. Para pembalap terbagi dalam sembilan kategori, dengan jumlah peserta terbanyak berasal dari Men Elite (62 peserta), sementara Women Open Amateur menjadi kategori dengan jumlah peserta paling sedikit, yakni 12 pembalap.
     
    Flag off kategori Criterium dilakukan oleh Ketua Umum Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo, yang secara resmi melepas para pembalap untuk berlaga dalam ajang bergengsi ini.

     
    Ketua Panitia Tour of Kemala 2025, Martha Dedi Prasetyo, menyampaikan bahwa event ini bukan sekadar kompetisi balap sepeda, tetapi juga memiliki manfaat luas bagi masyarakat.
     
    “Ajang ini tidak hanya dirancang sebagai kompetisi olahraga, tetapi juga sebagai ruang interaksi budaya dan ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat. Kami berharap event ini dapat menjadi sarana pengembangan atlet balap sepeda Indonesia serta menginspirasi generasi muda untuk lebih aktif berolahraga,” ujar Martha Dedi Prasetyo dalam keterangannya.
     

    Selain Criterium, ToK 2025 juga menghadirkan dua kategori lainnya, yakni Tour dan Race, yang akan dilaksanakan besok, Minggu, 16 Februari 2025, dengan rincian sebagai berikut:
     
    1. Race 123 km – Diperuntukkan bagi atlet profesional, yang akan menguji ketahanan dan stamina di jalur panjang.
     
    2. Tour 55 km – Dikhususkan bagi komunitas dan penggemar sepeda, sebagai ajang bersepeda santai dengan atmosfer kompetitif.
     

     
    Balapan Criterium 2,28 km yang digelar hari ini menantang para pembalap untuk berpacu dalam lintasan pendek dengan kecepatan tinggi. Atmosfer kompetisi yang ketat terlihat sejak pagi, dengan ratusan pembalap bersaing ketat untuk meraih podium juara.
     
    Event ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan komunitas pesepeda. Kehadiran ratusan peserta dari berbagai kategori turut memberikan dampak ekonomi bagi Yogyakarta, khususnya bagi sektor pariwisata, kuliner, dan UMKM lokal.
     
    Dalam kesempatan ini, Martha Dedi Prasetyo juga menjelaskan alasan pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi penyelenggaraan Tour of Kemala 2025
     
    “Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi Tour of Kemala tahun ini didasarkan pada beberapa faktor. Pertama, Yogyakarta adalah ibu kota pertama Indonesia. Kedua, akses transportasi yang mudah, baik melalui pesawat, bus travel, maupun jalur darat. Selain itu, kota ini menawarkan rute yang beragam, mulai dari yang cocok untuk pemula hingga yang menguras tenaga,” katanya.
     

     
    Lebih lanjut, Martha Dedi Prasetyo menjelaskan jumlah total peserta dalam ajang ini serta keikutsertaan peserta dari negara asing.
     
    “Total peserta dalam seluruh rangkaian Tour of Kemala 2025 mencapai 2.399 orang, dengan rincian yaitu 326 peserta Criterium, 525 peserta Tour, dan 1.548 peserta Race. Untuk peserta dari luar negeri, ada tujuh negara yang ikut berpartisipasi, yakni Singapura, China, Malaysia, Selandia Baru, Prancis, Filipina, dan Vietnam,” ucapnya.
     
    Dengan semangat sportivitas yang tinggi, Tour of Kemala 2025 diharapkan mampu melahirkan bibit-bibit unggul atlet balap sepeda Indonesia yang dapat bersaing di kancah internasional.
     
    Balapan akan berlanjut hingga Minggu, 16 Februari 2025, dengan Race 123 km sebagai puncak kompetisi. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? Nantikan terus perkembangan Tour of Kemala 2025!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Mayoritas kota besar Indonesia diguyur hujan ringan-berpetir

    Mayoritas kota besar Indonesia diguyur hujan ringan-berpetir

    logo BMKG

    BMKG: Mayoritas kota besar Indonesia diguyur hujan ringan-berpetir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 15 Februari 2025 – 09:49 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan ringan hingga hujan disertai petir akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada Sabtu, sehingga semua pihak diminta mewaspadai potensi yang menyertainya.

    Prakirawati BMKG Ranti Kurniati di Jakarta, Sabtu, menjabarkan bahwa potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bandar Lampung.

    Serang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Tanjung Selor, Palangka Raya, Banjarmasin, Palu, Mamuju, Makassar, Gorontalo, Manado, Kendari, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayawijaya, dan Jayapura. Hujan berintensitas sedang atau curah hujan lebih dari 4,0 mm per jam akan mengguyur Kota Kupang, Nabire, dan Merauke.

    Sementara Kota Palembang, Bandung, dan Yogyakarta diperkirakan diguyur hujan yang disertai dengan petir. Kemudian untuk Kota Mataram, Pontianak, Samarinda, dan Ternate diprakirakan berawan dan atau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 25-30 Celcius.

    Prakirawati BMKG memaparkan bahwa potensi hujan yang hampir merata itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer.

    BMKG memantau keberadaan siklon tropis Zelia di Australia bagian barat mengarah selatan menjauh dari Indonesia menginduksi peningkatan angin lebih dari 25 knot, bibit siklon tropis 93W di Laut China Selatan selatan – tenggara, daerah konvergensi di pesisir barat Aceh-Riau, Banten – Jawa Barat, Selatan Bali – selatan NTB, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Bali – Papua Selatan.

    Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi di sepanjang kawasan sirkulasi siklonik itu. BMKG juga memprediksi adanya potensi banjir rob di pesisir Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, dan Papua Selatan.

    Selain itu masyarakat khususnya pelaku pelayaran kapal dan nelayan diminta untuk mewaspadai gelombang laut tinggi 2,5-4 meter di Laut Banda dan Laut Timor dalam beberapa jam ke depan.

    Sumber : Antara

  • Peringatan Dini Cuaca BMKG Besok, Minggu 16 Februari 2025: Potensi Hujan Lebat di Jawa Tengah – Halaman all

    Peringatan Dini Cuaca BMKG Besok, Minggu 16 Februari 2025: Potensi Hujan Lebat di Jawa Tengah – Halaman all

    Berikut ini potensi hujan BMKG pada Minggu, 16 Februari 2025, beberapa lokasi di Indonesia berpotensi hujan sangat lebat.

    Tayang: Sabtu, 15 Februari 2025 13:24 WIB

    Tribunnews.com/Garudea Prabawati

    HUJAN LEBAT – Ilustrasi hujan untuk menggambarkan potensi hujan BMKG pada Minggu, 16 Februari 2025, untuk beberapa lokasi di Indonesia yang berpotensi hujan sangat lebat. 

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah daerah yang berpotensi diguyur hujan besok, Minggu, 16 Februari 2025, menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Dikutip dari meteo.bmkg.go.id, berikut daerah-daerah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem.

    Prakiraan Cuaca Minggu, 16 Februari 2025

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah:

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah:

    Aceh
    Sumatera Utara
    Sumatera Barat
    Riau
    Jambi
    Kepulauan Riau
    Kepulauan Bangka Belitung
    Lampung
    Banten
    DKI Jakarta
    Jawa Barat
    D.I Yogyakarta
    Bali
    Nusa Tenggara Barat
    Nusa Tenggara Timur
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Tengah
    Kalimantan Selatan
    Kalimantan Timur
    Kalimantan Utara
    Sulawesi Utara
    Gorontalo
    Sulawesi Tengah
    Sulawesi Barat
    Sulawesi Selatan
    Sulawesi Tenggara
    Papua Barat
    Papua

    Hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah:

    Sumatera Selatan

    Bengkulu

    Jawa Tengah

    Jawa Timur

    Maluku Utara

    Maluku

    Hujan dengan intensitas sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah:

    Hujan dengan Intensitas Ekstrem Berpotensi Terjadi di Wilayah:

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Cara Mengatasi Demam dengan Akar Alang-Alang, Ramuan Tradisional yang Telah Teruji

    Cara Mengatasi Demam dengan Akar Alang-Alang, Ramuan Tradisional yang Telah Teruji

    Liputan6.com, Yogyakarta – Ramuan akar alang-alang untuk menurunkan demam telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dinas Kesehatan beberapa daerah di Indonesia mencatat penggunaan tanaman ini sebagai salah satu metode tradisional dalam penanganan awal demam.

    Pembuatan ramuan akar alang-alang memerlukan beberapa tahapan. Langkah pertama adalah memilih akar alang-alang segar dengan ciri-ciri berwarna putih kekuningan dan tidak berbau menyengat.

    Mengutip dari berbagai sumber, akar yang digunakan sebaiknya berukuran sedang dengan panjang sekitar 15-20 sentimeter. Proses penyiapan dimulai dengan membersihkan akar dari tanah dan kotoran yang menempel.

    Pencucian dilakukan di bawah air mengalir sambil digosok perlahan untuk menghilangkan sisa tanah. Akar yang telah bersih dipotong menjadi beberapa bagian untuk memudahkan proses perebusan.

    Dua genggam akar alang-alang direbus dalam dua liter air hingga mendidih. Api dikecilkan dan proses perebusan dilanjutkan hingga air menyusut menjadi setengahnya, menghasilkan cairan berwarna kecoklatan.

    Laboratorium Farmakologi di beberapa universitas menyarankan konsumsi air rebusan dalam keadaan hangat. Dosis yang dianjurkan adalah satu gelas (200 ml) setiap 4-6 jam.

    Efek ini dapat bertahan selama 3-4 jam, memberikan waktu bagi tubuh untuk menormalkan suhu secara bertahap. Penggunaan ramuan tidak disarankan melebihi tiga hari berturut-turut.

    Penyimpanan sisa ramuan juga memerlukan perhatian khusus. Air rebusan yang tidak langsung dikonsumsi dapat disimpan dalam wadah tertutup di lemari pendingin selama maksimal 24 jam.

    Sebelum dikonsumsi kembali, ramuan harus dipanaskan hingga hangat. Penggunaan ramuan yang telah disimpan lebih dari 24 jam tidak dianjurkan karena penurunan khasiat dan risiko kontaminasi.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun