provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Hari Kedua Tour of Kemala 2025 Meriah, 1.794 Pembalap Ramaikan Lintasan di Yogyakarta – Halaman all

    Hari Kedua Tour of Kemala 2025 Meriah, 1.794 Pembalap Ramaikan Lintasan di Yogyakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hari kedua pelaksanaan Tour of Kemala Yogyakarta 2025, Minggu (16/2), berlangsung semarak dengan diikuti 1.794 pembalap yang turun pada dua kategori utama, yakni 123 km dan 55 km.

    Perlombaan dimulai sejak pagi hari. Untuk kategori 123 km, start dilakukan pukul 05.00 WIB dan diikuti sekitar 500 pembalap Nasional dan Internasional yang diikuti tujuh negara yang ikut berpartisipasi, yaitu Singapura, China, Malaysia, Selandia Baru, Prancis, Filipina, dalam kategori ini, flag off secara resmi oleh Ibu Juliati Sigit Prabowo, Ketua Umum Bhayangkari. 

    Sementara itu, kategori 55 km yang diikuti lebih dari 1.200 pembalap dimulai pada pukul 06.00 WIB, dilepas oleh Kapolri Jenderal, Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

    Dalam kategori Woman Master 55 km, Ibu Juliati Sigit turut serta berlaga. Keikutsertaan beliau mendapat apresiasi tinggi karena menunjukkan komitmen dalam mendukung atlet balap sepeda, khususnya para Bhayangkari.

    “Partisipasi Ibu Juliati Sigit di kategori Woman Master adalah simbol dukungan kuat untuk atlet-atlet sepeda, sekaligus memotivasi Bhayangkari di seluruh Indonesia. Kami sangat mengapresiasi langkah beliau yang turut memeriahkan ajang ini,” ujar Ernie Agung Setya, Koordinator Lapangan Tour of Kemala Yogyakarta 2025.

    Selain menjadi ajang pencarian bibit atlet berprestasi, Tour of Kemala 2025 juga menjadi sarana mempromosikan pariwisata lokal. Para peserta melintasi jalur yang melewati berbagai destinasi wisata di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo, termasuk pasar-pasar tradisional. Sepanjang jalur, masyarakat lokal turut memeriahkan acara dengan berbagai aksi penyemangat seperti yel-yel dan penampilan seni.

    “Kami sengaja memilih rute yang tidak hanya menantang secara teknis bagi para pembalap, tetapi juga melewati titik-titik wisata strategis. Harapannya, event ini dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat lokal melalui UMKM yang ikut meramaikan kegiatan,” tambah Ernie Agung Setya.

    Event yang diikuti oleh ribuan peserta ini menjadi bukti bahwa olahraga balap sepeda memiliki peran penting tidak hanya dalam mencetak atlet berprestasi tetapi juga sebagai penggerak ekonomi daerah dan pariwisata.

    Tour of Kemala Yogyakarta 2025 diharapkan dapat terus menjadi agenda tahunan yang memperkuat citra Yogyakarta sebagai destinasi sport tourism yang berkelas nasional maupun internasional.

  • Ramai-Ramai ke Juwara Pedas, Kuliner Baru di Yogyakarta Sajikan Iga Ganas dan Koyor Nyonyor

    Ramai-Ramai ke Juwara Pedas, Kuliner Baru di Yogyakarta Sajikan Iga Ganas dan Koyor Nyonyor

    Liputan6.com, Yogyakarta – Bagi penyuka pedas, ada kabar bagus yang tak boleh terlewatkan. Satu resto penyedia masakan pedas di pusat kota, telah hadir melengkapi destinasi wisata kuliner di Yogyakarta. Namanya Juwara Pedas yang beralamat di Jalan Pajeksan No 65/59 Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta.

    Sejak Sabtu (15/12/2025), Juwara Pedas telah mulai grand opening dan bisa dikunjungi masyarakat dan pecinta kuliner pedas. Menu yang dihadirkan beragam. Mulai dari daging sapi, ayam, hingga ikan laut. Harganya pun sangat terjangkau dan ramah di kantong.

    Selama sebulan masa grand opening, pengelola memberikan tawaran menarik hingga 15 Maret 2025 mendatang dengan “Promo Free Refill Nasi Putih dan Teh Sepuasnya.” Deretan menu-menu yang menggoda lidah pun siap menyambut konsumen diantaranya Iga Ganas dengan harga Rp 30 ribu, Koyor Nyonyor Rp 25 ribu, Cumi Granat Rp 25 ribu, Ayam Beringas Rp 25 ribu serta Cakalang Nendang.

    Harga tersebut bisa didapatkan selama masa promo. Sedangkan bagi yang tidak suka pedas, tersedia menu ayam goreng dan sop iga sapi. Harga setiap menu di Juwara Pedas yang sangat terjangkau, semakin lengkap dengan adanya menu paket.

    Wahyu Karnadijaya, Manajer Juwara Pedas, menyebutkan, kehadiran resto ini diharapkan memberi warna baru khususnya untuk pecinta pedas di Yogyakarta.

    “Kalau kita ngomong kuliner, di setiap tempat kan banyak orang yang suka dengan masakan pedas. Di restoran-restoran biasa, yang tersaji sebatas pedas biasa saja. Tapi jika menyantap di Juwara Pedas, tingkat kepedasannya terasa lebih dari resto lain yang selama ini menyediakan masakan pedas. Karena kehadiran kami ini untuk memberikan warna khusus bagi pecinta pedas,” kata Wahyu.

    Kehadirannya yang berada di kawasan wisata Malioboro, sangat memudahkan bagi para wisatawan untuk menjangkaunya. Bahkan, keberadaannya pun sekaligus tak jauh dari pusat oleh-oleh Patuk.

    “Kami telah siapkan secara khusus menu spesial unggulan kami yaitu Iga Ganas dan Koyor Nyonyor. Dua menu spesial ini kami suguhkan bagi pecinta kuliner penyuka iga dan koyor dengan cita rasa super pedas,” terang Wahyu.

    Wahyu tak menampik grand opening yang berdekatan dengan datangnya  Ramadan juga akan dimanfaatkan untuk menyediakan tempat bagi siapa saja yang akan berbuka puasa bersama.

    Jika selama ini konsumen biasanya harus merogoh kocek Rp 60 ribu untuk bisa bukber, di Juwara Pedas bisa puas hanya dengan Rp 50 ribuan. Harga itu sudah bisa dapat paket lengkap terdiri minuman, makanan dan free refil nasi. Jadi ini cukup menarik untuk pecinta kuliner pedas saat bukber,” sambungnya.

     

  • 1.794 Peserta Ramaikan Hari Kedua Tour of Kemala Yogyakarta 2025

    1.794 Peserta Ramaikan Hari Kedua Tour of Kemala Yogyakarta 2025

    Jakarta

    Hari kedua pelaksanaan Tour of Kemala Yogyakarta 2025, hari ini, berlangsung semarak. Gelaran hari kedua ini diikuti 1.794 pebalap yang turun pada dua kategori utama, yakni 123 km dan 55 km.

    Untuk kategori 123 km, start dilakukan pukul 05.00 WIB dan diikuti sekitar 500 pembalap Nasional dan Internasional yang diikuti tujuh negara yang ikut berpartisipasi, yaitu Singapura, China, Malaysia, Selandia Baru, Prancis, Filipina, dalam kategori ini, flag off secara resmi oleh Ketua Umum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo.

    Sementara itu, kategori 55 km yang diikuti lebih dari 1.200 pembalap dimulai pada pukul 06.00 WIB, dilepas oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

    Dalam kategori Woman Master 55 km, Juliati Sigit turut serta berlaga. Keikutsertaan beliau mendapat apresiasi tinggi karena menunjukkan komitmen dalam mendukung atlet balap sepeda, khususnya para Bhayangkari.

    “Partisipasi Ibu Juliati Sigit di kategori Woman Master adalah simbol dukungan kuat untuk atlet-atlet sepeda, sekaligus memotivasi Bhayangkari di seluruh Indonesia. Kami sangat mengapresiasi langkah beliau yang turut memeriahkan ajang ini,” ujar Koordinator Lapangan Tour of Kemala Yogyakarta 2025 Ernie Agung Setya dalam keterangan tertulis, Minggu (16/2/2025).

    Selain menjadi ajang pencarian bibit atlet berprestasi, Tour of Kemala 2025 juga menjadi sarana mempromosikan pariwisata lokal. Para peserta melintasi jalur yang melewati berbagai destinasi wisata di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo, termasuk pasar-pasar tradisional.

    Sepanjang jalur, masyarakat lokal turut memeriahkan acara dengan berbagai aksi penyemangat seperti yel-yel dan penampilan seni.

    “Kami sengaja memilih rute yang tidak hanya menantang secara teknis bagi para pembalap, tetapi juga melewati titik-titik wisata strategis. Harapannya, event ini dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat lokal melalui UMKM yang ikut meramaikan kegiatan,” tambah Ernie Agung Setya.

    Event yang diikuti oleh ribuan peserta ini menjadi bukti olahraga balap sepeda memiliki peran penting tidak hanya dalam mencetak atlet berprestasi tetapi juga sebagai penggerak ekonomi daerah dan pariwisata.

    Tour of Kemala Yogyakarta 2025 diharapkan dapat terus menjadi agenda tahunan yang memperkuat citra Yogyakarta sebagai destinasi sport tourism yang berkelas nasional maupun internasional.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Berlangsung Meriah, Hari Kedua Tour of Kemala 2025 Diramaikan 1.794 Peserta di Lintasan Yogyakarta – Page 3

    Berlangsung Meriah, Hari Kedua Tour of Kemala 2025 Diramaikan 1.794 Peserta di Lintasan Yogyakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Tour of Kemala Yogyakarta 2025 hari kedua sukses berlangsung pada Minggu (16/02). Kemeriahan kegiatan ini begitu terasa karena diikuti oleh 1.974 pebalap yang turun pada 2 kategori utama, yaitu 123 km dan 55 km.

    Adapun kegiatan perlombaan ini berjalan sejak pagi. Pada kategori 123 km, start berlangsung pada pukul 05:00 WIB yang diikuti 500 pebalap Nasional dan Internasional dari 7 negara yang berpartisipasi, yaitu Singapura, China, Malaysia, Selandia Baru, Prancis, Filipina, dalam kategori ini, flag off secara resmi oleh Ibu Juliati Sigit Prabowo, Ketua Umum Bhayangkari.

    Sementara itu, kategori 55 km yang diikuti lebih dari 1.200 pembalap dimulai pada pukul 06.00 WIB, dilepas oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.

    Ibu Juliati Sigit sendiri turut berlaga dalam kategori Woman Master 55 km. Partisipasi beliau mendapatkan apresiasi yang tinggi karena menunjukkan komitmen mendukung atlet balap sepeda, khususnya para Bhayangkari.

    “Partisipasi Ibu Juliati Sigit di kategori Woman Master adalah simbol dukungan kuat untuk atlet-atlet sepeda, sekaligus memotivasi Bhayangkari di seluruh Indonesia. Kami sangat mengapresiasi langkah beliau yang turut memeriahkan ajang ini,” ujar Ernie Agung Setya, Koordinator Lapangan Tour of Kemala Yogyakarta 2025.

  • Pemkab Bantul proyeksikan penanaman jagung seluas 5.196 ha pada 2025

    Pemkab Bantul proyeksikan penanaman jagung seluas 5.196 ha pada 2025

    pada tahun 2025 ini kita proyeksikan bisa menanam jagung seluas 5.196 ha dengan produksi hingga 45 ribu ton

    Bantul (ANTARA) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memproyeksikan dapat melakukan penanaman jagung hingga mencapai seluas 5.196 hektare (ha) sepanjang tahun 2025.

    “Untuk jagung produksi kita pada tahun 2024 sekitar 30 sampai 40 ribu ton jagung, kemudian pada tahun 2025 ini kita proyeksikan bisa menanam jagung seluas 5.196 ha dengan produksi hingga 45 ribu ton,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo di Bantul, Minggu.

    Menurut dia, lahan pertanian seluas 5.196 ha tersebar di seluruh wilayah Bantul yang akan dimanfaatkan untuk tanaman jagung tersebut terdiri atas lahan baku sawah seluas 3.878 ha, dan bukan lahan baku sawah seluas 1.318 ha.

    Dia mengatakan salah satu lahan bukan lahan baku sawah yang ditanami komoditas jagung di antaranya di wilayah Dusun Klaras, Kelurahan Canden, Jetis, seluas lima hektare, yang juga merupakan lokasi penanaman jagung bantuan sinergi Kementerian Pertanian dan Polri.

    “Lahan di Klaras itu sudah 10 tahun lebih tidak bisa dimanfaatkan, merupakan lahan mangkrak, lahan kas desa Kelurahan Canden yang kemarin di ‘land clearing’. Kemudian ditanami jagung jenis hibrida, semoga nanti ke depan tiga empat empat bulan bisa panen,” katanya.

    Dengan demikian, kata dia, harapannya nanti hasil panenan jagung di lahan bukan baku sawah tersebut bisa menambah produksi komoditas jagung Kabupaten Bantul pada tahun 2025.

    “Kami proyeksikan produksi jagung di tahun 2025 sebanyak 45 ribu ton, karena di Bantul ada populasi ayam petelur satu juta ekor, sehingga disamping untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak Bantul juga Bulog yang siap menyerap jagung pipil,” katanya.

    Lebih lanjut, Joko mengatakan, di Kabupaten Bantul salah satu sektor yang memberikan produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar adalah sektor pertanian, yang mencapai 13 persen untuk Bantul.

    “Di musim pandemi 2022-2021 sektor pertanian masih menyumbang pertumbuhan empat persen dibanding pertumbuhan sektor yang lain. Alhamdulillah untuk sektor pertanian di Bantul memberikan kontribusi yang besar dalam PDRB,” katanya.

    Pewarta: Hery Sidik
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Peredaran Rokok Ilegal Makin Bikin Waswas

    Peredaran Rokok Ilegal Makin Bikin Waswas

    Jakarta

    Peredaran rokok ilegal sepanjang tahun 2024 ditemukan bahwa rokok polos (tanpa pita cukai) menempati posisi teratas sebesar 95,44%, disusul palsu sebesar 1,95%, salah peruntukan (saltuk) 1,13%, bekas 0,51%, dan salah personalisasi (salson) 0,37%. Potensi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 97,81 triliun.

    Menurut direktur eksekutif Indodata Research Center, Danis Saputra Wahidin, temuan di lapangan tersebut relevan dengan hasil kajian Indodata yang melakukan kajian dan survei rokok ilegal di Indonesia tahun 2024 lalu. Kendati demikian, Indodata akan melakukan survei dan kajian lebih komprehensif yang akan direkomendasikan pada riset-riset selanjutnya.

    Danis Wahidin mengatakan, hasil kajian dan survei rokok ilegal, didapatkan hasil terjadinya peningkatan persentase konsumsi rokok ilegal di tahun 2024 sebesar 46,95% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data dari tahun 2021 hingga 2024 menunjukkan bahwa angka konsumsi rokok ilegal mengalami tren kenaikan yang cukup signifikan.

    “Hasil kajian memperlihatkan bahwa rokok ilegal peredarannya itu semakin meningkat dari 28% menjadi 30% dan kita menemukan angka di 46% di tahun 2024. Maraknya rokok illegal terutama rokok polos yang dominan ini diperkirakan kerugian negara boncos Rp 97,81 triliun,” kata Danis dihubungi, Minggu (16/02/2025).

    Menurut Danis, kenaikan jumlah rokok ilegal disebabkan oleh ada shifting konsumsi rokok ilegal dari golongan I, golongann II dan golongan III menuju rokok ilegal yang lebih murah. Jenis-jenis rokok ilegal mengikuti selera pasar berupa polos, palsu, saltuk, bekas, dan salson.

    “Jumlah komsumsi jenis hasil tembakau diperkirakan tidak jauh berbeda dari hasil Susenas dan survei UGM Yogyakarta, dimanakonsumsi sigaret kretek mesin (SKM) lebih banyak dikonsumsi baik oleh konsumen rokok legal maupun ilegal, diikuti dengan sigaret putih mesin (SPM) dan sigaret kretek tangan (SKT),” ungkap Danis.

    Indodata berharap, Presiden Prabowo Subianto dapat memberikan arahan pada jajaran Kementerian/Lembaga terkait untuk merumuskan kebijakan rokok perlu didukung oleh kajian yang objektif, komprehensif, dan inklusif, dengan dukungan data yang sahih, lengkap, dan transparan, sebagai basis penting perumusan dan implementasi kebijakan yang tepat dan akurat, sehingga kinerja kebijakan dapat lebih efektif dan efisien.

    “Perlu dibarengi pengawasan dan penegakan hukum extra ordinary yang lebih intensif atas peredaran rokok ilegal, sebagai salah satu upaya strategis dalam mendukung optimalisasi pendapatan negara dan melindungi pabrikan legal di tanah air,” kata Danis.

    Jamak diketahui, industri hasil tembakau (IHT) merupakan industri yang melibatkan banyak pemangku kepentingan (petani tembakau, petani cengkeh, buruh, dan masih banyak lagi).

    Oleh karena itu, melibatkan pemangku kepentingan yang luas (meaningful involvement) dalam merumuskan kebijakan tarif cukai dan HJE menjadi sebuah keharusan agar dapat memperoleh perspektif seluas mungkin sebagai dasar pengambilan keputusan yang efektif.

    “Kebijakan pengaturan IHT sangatlah perlu memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai aspek secara hati-hati, komprehensif, dan objektif untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan (unintended consequences) yang justru berpotensi mengurangi efektivitas implementasi dan bahkan menimbulkan kerugian di sektor yang lain,” pungkas Danis.

    (rrd/rrd)

  • Jadi UMKM Binaan BRI, Ethnic Gendhis Hadirkan Inovasi Batik Modern yang Digemari Generasi Muda – Page 3

    Jadi UMKM Binaan BRI, Ethnic Gendhis Hadirkan Inovasi Batik Modern yang Digemari Generasi Muda – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Berawal dari kecintaan terhadap seni batik, Erna Suseno memiliki keinginan untuk membuat batik bisa digemari generasi milenial dan Gen Z. Perempuan paruh baya asal Yogyakarta ini pun kemudian merintis brand Ethnic Gendhis dengan menghadirkan inovasi produk artisan batik tulis sebagai pilihan mode generasi muda.

    Dalam mengembangkan bisnisnya, Erna tak hanya menciptakan produk yang menyasar konsumen milenial dan Gen Z. Ia juga menggandeng anak muda sebagai pengrajin batik agar dapat menciptakan motif dan desain yang sesuai selera generasi muda. Selain itu, ia juga melakukan pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga yang ingin tetap berkarya dan menambah pendapatan di tengah tanggung jawab mengurus anak dan keluarga.

    Sejak berdiri pada tahun 2018 silam, produk Ethnic Gendhis yang berasal dari Yogyakarta telah dinikmati konsumen dari dalam hingga luar negeri seperti Malaysia, Australia, Kanada hingga Belgia.

    “Saya merintis usaha Ethnic Gendhis ini sejak tahun 2018. Sebelumnya, saya bekerja sebagai seorang pegawai. Namun, karena saya tidak bisa meninggalkan keluarga, akhirnya saya memutuskan untuk pensiun dini dan mulai menekuni batik,” kata Erna Suseno.

    Motivasi awal Erna membangun bisnis batik, tidak hanya didasari oleh kesukaannya pada seni batik, tetapi juga rasa keprihatinannya terhadap generasi muda terutama Gen Z yang kurang tertarik dengan batik. Dari situlah, ia ingin berbuat sesuatu supaya anak-anak muda Gen Z bisa lebih menghargai batik dan menggunakan batik.

    “Saya akhirnya menciptakan batik dengan motif-motif yang menarik bagi mereka, dengan desain yang eye-catching. Warna-warna yang digunakan menyisipkan motif tradisional, kemudian dipadukan dengan pola-pola kontemporer. Tujuannya agar anak-anak muda tertarik dan mau mengenakan batik,” jelasnya.

    Dari awalnya berfokus pada produksi kain batik, Erna kemudian memperluas usahanya ke bidang dekorasi rumah, menciptakan berbagai produk seperti sarung bantal, hiasan dinding, hingga sajadah dengan motif batik.

    “Untuk sarung bantal ini kita jual dengan Harga Rp180 ribu. Kalau kain wall decoration ini Rp250 ribu. Kain katun ukuran 2 meter diameter 115 cm mulai dari Rp425 ribu. Bahannya beda-beda jadi harganya juga beda,” ujarnya.

    Situasi pandemi memberikan pelajaran berharga bagi Erna. Ia tersadarkan bahwa pemasaran online sangat penting untuk perkembangan bisnis. Untuk mengembangkan produknya, Erna sering mencari inspirasi melalui internet dan memantau tren mode, sambil tetap mempertahankan penggunaan warna-warna yang menarik perhatian.

    Dari bisnis kain batik dan produk turunannya, Erna mengungkapkan bahwa ia mampu meraih omzet yang cukup signifikan, dengan pendapatan bulanan yang bisa mencapai puluhan juta.

    Selama membangun usaha, Erna juga menjalin kerja sama dengan UMKM lain, seperti dalam pembuatan box dan tas untuk kemasan kain batik, serta berkolaborasi dengan pembuat aksesoris, seperti kalung, yang memanfaatkan sisa-sisa kain.

    “Saya juga mengikuti konsep zero waste, meskipun belum sampai zero banget, tapi minimal sudah berusaha mengarah ke sana. Sisa-sisa kain dibuat jadi aksesoris yang lucu, kolaborasi dengan UMKM lain.

  • Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pendiri sekaligus CEO Startup kompresi data Kecilin, Christopher Farrel Millenio Kusuma, hilang misterius di Pantai Pandan Payung di Kretek, Bantul, Yogyakarta.

    Sebuah telepon seluler, dompet, pakaian berwarna hitam, dan delapan surat, semuanya dibungkus dalam kantong plastik putih ditemukan dan diserahkan ke Polsek Kretek​, Bantul, Yogyakarta pada 9 Februari 2025.

    “Informasi itu kemudian diketahui oleh Bhabinkamtibmas Parangtritis dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk Polsek Kretek,” ujar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, kepada awak media, Senin (10/2/2025), dikutip dari Tribun Jogja.

    Keluarga pun mengkonfirmasi kebenaran bahwa barang tersebut milik korban.

    “Hasil klarifikasi dengan pihak keluarga bahwa CFMK telah pergi dan lost contact dengan keluarga sejak empat hari yang lalu,” ucap AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana.

    Sosok Farrel

    Christopher Farrel Millenio Kusuma lahir pada 1 Januari 2000.

    Saat masih berusia 17 tahun, Farrel pernah memenuhi undangan dari perusahaan Google di Mountain View, California, Amerika Serikat.

    Farrel yang kala itu masih menjadi siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta ini diundang Google karena penelitiannya tentang “Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data”.

    “Berangkat ke sana karena proposal penelitian saya berjudul ‘Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data’ lolos,” kata Farrel saat ditemui Kompas.com di SMA Negeri 8 Yogyakarta, Rabu (22/11/2017). 

    Ide penelitian yang membawanya ke Google berawal dari hal sepele. Farrel ingin mengunduh sebuah game, tetapi kuota data yang dimilikinya terbatas. Waktu itu, Farrel masih duduk di kelas 1 SMA.

    “Awalnya itu ingin men-download game, tapi kuota terbatas, padahal saya ingin sekali main game itu. Lalu kepikiran, bagaimana caranya mengecilkan game itu, biar bisa main,” tuturnya sembari tertawa.

    Dari keinginannya bermain gim tersebut, Farrel lalu mulai mencari di internet cara mengecilkan data. Dari pencariannya itu, ia menemukan data compression atau pemampatan data. 

    “Saya iseng-iseng mencari lalu riset dan ternyata, data compression belum begitu berkembang, ya lalu muncul ide untuk meneliti karena dampaknya luas juga,” ungkapnya.

    Perjuangan Farrel pun tak mudah, proposal penelitiannya sempat ditolak sebanyak 11 kali sejak tahun 2016.

    Sampai akhirnya, Google membuka lomba penelitian, ia mengajukan proposal, dan akhirnya penelitiannya diterima.

    Pada 15-20 Februari 2017, Farrel berada di Kantor Google Mountain View. Selama di sana, dirinya mempresentasikan penelitiannya di hadapan seluruh peserta dari sejumlah negara yang lolos.

    “Saya satu-satunya dari Indonesia, dan selama di sana itu presentasi, diskusi, sharing dengan orang-orang dari negara-negara lain yang lolos. Kami masing-masing didampingi satu mentor dari Google,” bebernya.

    Akhirnya, Farrel diminta Google untuk bergabung ke dalam sebuah proyek untuk bekerja selama enam hingga tujuh bulan.

    Lantaran masih berada di bangku sekolah, Farrel saat itu bekerja secara jarak jauh.

    Saat bergabung, salah satu yang dilakukannya ialah mengembangkan algoritma khusus kompresi pada Google Photos.

    Pada saat itu, Farrel juga bertemu dengan investor-investor besar dan tidak lama kemudian berdirilah Startup kompresi data bernama Kecilin. 

    Ia resmi menjadi pendiri dan CEO Kecilin saat usianya masih 18 tahun.

    Algoritma dari aplikasi Kecilin sebelumnya telah digunakan dalam produk B2B berupa Application Programming Interface (API) yang dapat digunakan oleh perusahaan yang mengalami permasalahan storage data yang membengkak, transfer data yang mahal dan juga lama. 

    Kemudian, Farrel berpikir untuk memperluas ke B2C dengan menghadirkan aplikasi Kecilin.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Misteri Keberadaan Pemilik Tas Berisi Dompet dan Surat Permintaan Maaf, Tim SAR Sisir Pantai Bantul.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Neti Istimewa)

  • Sosok Farrel CEO Startup yang Hilang Misterius di Pantai Bantul, Pernah Diundang Google – Halaman all

    Profil Farrel, CEO Startup Hilang di Bantul: Pemimpin Termuda dan Pernah Bergabung dengan Google – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANTUL – Pendiri dan juga CEO Startup kompresi data Kecilin, Christopher Farrel Millenio Kusuma dikabarkan hilang.

    Kabar hilangnya Farrel CEO Startup ini diketahui setelah sejumlah barang-barang miliknya ditemukan di Pandan Payung di Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Adapun sejumlah barang yang ditemukan, yaitu telepon seluler, dompet, pakaian berwarna hitam, dan delapan surat.

    Semua barang dibungkus dalam kantong plastik berwarna putih.

    Aparat Polsek Krętek menerima sejumlah barang itu pada 9 Februari 2025.

    Yasminah (56), seorang warga Temanggung, Jawa Tengah, menemukan barang-barang itu pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 17.30 WIB.

    “Informasi itu kemudian diketahui oleh Bhabinkamtibmas Parangtritis dan diteruskan ke sejumlah pihak, termasuk Polsek Kretek,” kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.

    Menurut dia, aparat kepolisian sudah menyelidiki barang bukti tersebut. 

    Ternyata di kantong plastik ditemukan KTP atas nama Christopher Farrel Millennia Kusuma.

    Selain itu, ada delapan lembar surat yang ditujukan kepada delapan orang keluarga yang berisi pesan permintaan maaf.

    Pasca penemuan barang-barang itu, aparat kepolisian sudah mengkonfirmasi kepada pihak keluarga.

    “Hasil klarifikasi dengan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan telah pergi dan lost contact dengan keluarga sejak empat hari yang lalu,” kata dia.

    Hingga kini, aparat kepolisian, Tim SAR, serta Babinsa masih melakukan pencarian Farrel CEO Startup di lokasi penemuan barang-barang itu.

    “Proses penyisiran masih terus dilakukan,” ujarnya.

    Profil Farrel CEO Startup

    Christopher Farrel Millenio Kusuma adalah pria kelahiran 1 Januari 2000. Ia menjadi pendiri sekaligus CEO Kecilin setelah sempat bekerja di markas Google di California, Amerika Serikat (AS).

    Farrel merupakan salah satu CEO termuda. Ia menjadi CEO startup kompresi data bernama Kecilin pada usia 18 tahun.

    Farrel CEO Startup diketahui pernah bekerja di Google selama tujuh bulan.

    Awal mula Farrel bekerja di Google saat temuannya soal algoritma kompresi game. 

    Ia pun melakukan riset soal implementasi ‘Machine Learning’ dan AI untuk kompresi data tersebut.

    Farrel kemudian dipanggil setelah karyanya tersebut ia kirim ke GitHub. GitHub merupakan manajemen project, sistem versioning code, sekaligus platform jaringan sosial bagi para developer seluruh dunia.

    Ia pergi ke markas Google di California, Amerika Serikat (AS) pada 14 Februari 2017. 

    Saat itu usianya masih 17 tahun dan berstatus pelajar.

    Setelah pertemuan akhirnya Google meminta Farrel bergabung selama tujuh bulan karena ada proyek yang hendak dilakukan, salah satunya mengembangkan algoritma khusus kompresi pada Google Photos.

    Pada saat itu, Farrel juga bertemu dengan investor-investor besar dan tidak lama kemudian berdirilah Startup kompresi data bernama Kecilin. Ia resmi menjadi pendiri dan CEO Kecilin saat usianya masih 18 tahun.

    Algoritma dari aplikasi Kecilin sebelumnya telah digunakan dalam produk B2B berupa Application Programming Interface(API) yang dapat digunakan oleh perusahaan yang mengalami permasalahan storage data yang membengkak, transfer data yang mahal dan juga lama. Kemudian, Farrel berpikir untuk memperluas ke B2C dengan menghadirkan aplikasi Kecilin.

    Setiap harinya, Kecilin mengkompres kurang lebih 115TB data. “Kalau dirupiahkan anggap saja 1GB Rp5.000, kita sudah hemat Rp 500 juta per bulan untuk orang-orang akses internet,” kata Farrel saat itu.

  • BMKG: Mayoritas Daerah Berpotensi Diguyur Hujan pada Hari Ini

    BMKG: Mayoritas Daerah Berpotensi Diguyur Hujan pada Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah di Indonesia pada hari ini, Minggu (16/2/2025), berpotensi diguyur hujan.

    Hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari hujan ringan hingga hujan disertai petir.

    Prakirawan BMKG Apdillah dalam video perkiraan cuaca yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta menyampaikan, hujan ringan diperkirakan terjadi di beberapa kota besar, seperti Medan, Padang, Riau, Jambi, Palembang, dan Bandarlampung.

    “Berikutnya, hujan ringan juga berpotensi terjadi di Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Tanjung Selor, dan Samarinda,” katanya.

    Selanjutnya, Banjarmasin, Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju, Kendari, dan Makassar. Kemudian, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayawijaya, Jayapura, dan Merauke.

    Berikutnya, hujan dengan intensitas sedang diprakirakan terjadi di Bengkulu, Kupang, serta di beberapa wilayah di Timur Indonesia, seperti Ternate dan Nabire.

    Sementara itu, beberapa wilayah lain diprakirakan mengalami hujan disertai petir, seperti Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung; Palangka Raya, Kalimantan Tengah; dan Bandung, Jawa Barat.

    Tidak hanya hujan, ada pula kondisi cuaca berawan tebal yang berpotensi terjadi di Banda Aceh, Aceh; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Pontianak, Kalimantan Barat; dan Mataram, Nusa Tenggara Barat.

    Menurut Apdillah, prakiraan cuaca tersebut adalah gambaran umum di masing-masing wilayah. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini yang diperbarui setiap tiga jam melalui aplikasi Info BMKG.

    Dikatakan, informasi cuaca terkini juga dapat diakses melalui laman web BMKG, yaitu www.bmkg.go.id atau media sosial @info.bmkg.