provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Demi Konser, Fans Rela Traveling

    Demi Konser, Fans Rela Traveling

    Jakarta: Indonesia telah menjadi magnet bagi para pecinta musik, baik lokal maupun internasional. Konser-konser besar yang digelar di berbagai kota tidak hanya memanjakan telinga, tetapi juga mendorong tren wisata musik yang semakin populer. 
     
    Fenomena ini membuat banyak penggemar rela melakukan perjalanan jauh demi menyaksikan idola mereka tampil langsung.
    Pengaruh konser terhadap tren traveling
    Merangkum banyak sumber, menyatakan banyaknya konser musik di berbagai daerah mendorong masyarakat Indonesia untuk berpergian. Populix setahun yang lalu pernah melakukan survei yang mengungkapkan bahwa 77 persen responden di Indonesia tertarik menonton konser musik, baik di dalam maupun luar negeri. 
     
    Antusiasme ini menunjukkan bahwa konser musik menjadi alasan kuat bagi banyak orang untuk bepergian. 

    Selain menikmati penampilan artis favorit, penggemar juga memanfaatkan momen ini untuk menjelajahi destinasi baru, mencicipi kuliner lokal, dan berinteraksi dengan komunitas sesama penggemar.
     
    Perusahaan pembayaran digital, Visa, juga sempat merilis studi Green Shoots Radar yang melacak sentimen konsumen di berbagai sektor, termasuk layanan keuangan, perdagangan, dan perjalanan.
     
    Data menunjukkan bahwa 40 persen konsumen Indonesia yang disurvei menduduki peringkat tiga di Asia Pasifik dalam hal menghadiri konser pada tahun 2023 lalu, baik lokal maupun internasional.
     

    Kota-kota destinasi utama wisata musik di Indonesia
    Beberapa kota di Indonesia telah menjadi pusat penyelenggaraan konser besar, menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya. Berikut beberapa di antaranya:
     
    Jakarta: Sebagai ibu kota, Jakarta sering menjadi tuan rumah konser internasional. Venue seperti Gelora Bung Karno dan Jakarta International Stadium kerap dipilih untuk pertunjukan artis papan atas.
     
    Yogyakarta: Dikenal dengan kekayaan budayanya, Yogyakarta juga menjadi lokasi festival musik tahunan seperti Prambanan Jazz Festival yang digelar di kompleks Candi Prambanan.
     
    Bali: Pulau Dewata ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menjadi tempat digelarnya berbagai festival musik, menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

    Jadwal konser 2025 di Indonesia
    Tahun 2025 akan dipenuhi dengan berbagai konser menarik. Baru-baru ini beberapa konser yang menarik perhatian adalah Greenday di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara, NCT 127 di Indonesia Arena, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, dan Linkin Park di Stadion Madya, Kompleks GBK, Jakarta Pusat
     
    Berdasarkan data Medcom.id, hingga akhir Februari 2025, konser musik yang akan digelar diantaranya:
     
    – 21 Februari 2025: Alesana di Kuningan City Ballroom, Jakarta Selatan
    – 23 Februari 2025: Keshi di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat
    – 23 Februari 2025: Overpass (B.I, Jey, dan Baekhyun) di Jakarta Convention Center Hall B, Jakarta Pusat
    – 26 dan 27 Februari 2025: Yoasobi di Istora Senayan, Kompleks GBK, jakarta Pusat
    – 28 Februari – 2 Maret 2025: Java Jazz Festival 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat.
     
    Fenomena fans traveling demi konser telah menjadi bagian integral dari industri pariwisata dan hiburan di Indonesia. 
     
    Dengan semakin banyaknya konser dan festival musik yang digelar, tren ini diprediksi akan terus berkembang, memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan memperkaya pengalaman budaya bagi para wisatawan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pemuda Sleman Nyangkut di Jurang Gunung Merapi, Akhirnya Dievakuasi

    Pemuda Sleman Nyangkut di Jurang Gunung Merapi, Akhirnya Dievakuasi

    Jakarta

    GSS (24) warga Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dievakuasi tim SAR gabungan dari jurang Kali Talang, Kecamatan Kemalang, Klaten. Pemuda tersebut ditemukan tersangkut di ceruk jurang yang hanya berjarak beberapa kilometer lagi dari puncak Gunung Merapi.

    Kaur Perencanaan Pemdes Balerante, Kecamatan Kemalang, Jainu, menjelaskan keberadaan penyintas diketahui pengunjung objek wisata Kalitalang. Posisi survivor di tengah jurang.

    “Posisinya di tengah jurang dekat pos 3 jalur tracking, dilaporkan kemudian kita koordinasikan untuk evakuasi. Hanya seorang diri, bawa perlengkapan kemping dan motor,” jelas Jainu dilansir detikJateng, Rabu (19/2/2025).

    Dijelaskan Jainu, berdasarkan pengakuan korban, dia tidak masuk melalui objek wisata Kalitalang. Yang bersangkutan naik melalui sekitar objek wisata bukit Klangon di Sleman.

    “Naiknya lewat sekitar Klangon, Sleman mungkin juga ndlusup-ndlusup (sembunyi) sejak jam 16.00 WIB kemarin. Kalau lewat Kalitalang pasti terdeteksi karena jika sudah sore teman-teman di loket cek siapa yang belum turun akan diminta turun,” kata Jainu.

    Meskipun masuk bukan dari wilayah Klaten, sambung Jainu, lokasi tersangkutnya di wilayah Kali Talang, Kecamatan Kemalang, Klaten. Korban akhirnya bisa dievakuasi dengan selamat.

    “Bisa dievakuasi dengan selamat dan dibawa ke RS,” imbuh Jainu.

    Baca selengkapnya di sini.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pertamina imbau masyarakat beli LPG sesuai kebutuhan

    Pertamina imbau masyarakat beli LPG sesuai kebutuhan

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Pertamina imbau masyarakat beli LPG sesuai kebutuhan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Februari 2025 – 19:32 WIB

    Elshinta.com – Guna memastikan penyaluran LPG bersubsidi tepat sasaran ke masyarakat, Pertamina Patra Niaga Regional Jaa Bagian Tengah terus lakukan inspeksi mendadak (sidak) LPG 3 kg bersubsidi di Jawa Tengah dan DIY.

    “Kami terus melakukan sidak bersama Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dan juga DPRD untuk terus melakukan pemantauan langsung akan distribusi LPG 3 kg di lapangan,” ujar Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan.

    “Pada saat sidak tersebut rata-rata konsumen yang membeli tabung LPG 3 kg rata-rata dirumah/usahanya sudah memiliki 2-3 tabung isi. Mereka beli karna terpengaruh pemberitaan di media, takut tidak dapat,” ujarnya.

    “Oleh karena itu kami menghimbau masyarakat untuk tidak panic buying dan membeli LPG sesuai dengan kebutuhan. Karena percuma kalau barang datang selalu habis diborong untuk di beberapa wilayah,” imbuhnya.

    Pertamina memastikan stok LPG 3 Kg Jawa Tengah dan DI Yogyakarta aman. Pasokan LPG 3 kg untuk di beberapa wilayah diantaranya Kabupaten Demak 39.265 tabung per hari, Kabupaten Kudus 33.502 tabung per hari, Kabupaten Jepara 38.246 tabung per hari, Kabupaten Pati 42.751 tabung per hari, Kabupaten Grobogan 39.375 tabung per hari, Kabupaten Blora 26.083 tabung per hari, dan Kabupaten Rembang 20.422 tabung per hari.

    Untuk menemukan pangkalan LPG 3kg terdekat, masyarakat dapat mengakses melalui link berikut: https://subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg atau dapat melalui Call Centre Pertamina 135.

    Salah satu Ibu Rumah tangga di Kabupaten Pati, Dwilia Fitri mengaku terbantu dengan adanya pangkalan LPG.

    “Saya beli di pangkalan dengan harga 18.000. Selama ini Saya beli lancar dan tidak antri,” ucapnya.

    Taufiq menambahkan Pertamina juga menambah jam operasional demi menjamin ketersediaan stok LPG 3 Kg. 

    “Mulai minggu lalu operasional Supply Point kita sudah tingkatkan menjadi 24 jam, ini juga untuk menepis beredar info bahwa tidak ada penyaluran dari Pertamina. Hari libur pun kami tetap beroperasi,” ujar Taufiq seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Selasa (18/2).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Napak tilas Sang Proklamator, Legislator DPRD DIY kunjungi Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon

    Napak tilas Sang Proklamator, Legislator DPRD DIY kunjungi Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Napak tilas Sang Proklamator, Legislator DPRD DIY kunjungi Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 18 Februari 2025 – 22:56 WIB

    Elshinta.com – Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan kegiatan napak tilas Proklamator RI Bung Karno dan sinau Pancasila dengan mengunjungi Masjid Sunan Gunung Jati di kota Cirebon. Masjid ini memiliki ikatan sejarah yang erat dengan sang Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno. Bung Karno, menurut cerita para tokoh masyarakat sering melaksanakan sholat tahajud di masjid tersebut dengan mengenakan pakaian adat kraton.

    Masjid Sunan Gunung Jati atau juga dikenal Masjid Garmini ini terletak di Jalan Kesambi No 94, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Bung Karno melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid dan memberikannya nama Masjid Sunan Gunung Jati. Sementara Garmini adalah nama pewakaf tanah untuk pembangunan masjid yaitu H Siti Garmin Saroji merupakan istri dari Sultan Hasanuddin ke-4 yang menjadi sultan di Keraton Kanoman.

    Di masjid ini dibagian depan terdapat prasasti menggunakan ejaan lama yang bertuliskan “Masjid Sunan Gunung Jati atas pemberian nama dari P.J.M Presiden Republik Indonesia Dr. Ir H Soekarno. Wakafnya Ibu R. H Siti Garmini Soroji Binti Muchalar Surjaatmadja. Perletakan Batu Pertama  Oleh Walikota Kepala Daerah Tjirebon R.S.A. Prabowo Pada Tg 17-8-1960.”

    “Di Kota Cirebon di masjid Sunan Gunung Jati ini kita menemukan sejarah yang luar biasa. Dimana Bung Karno waktu itu dengan para tokoh masyarakat untuk berdialog dan pada tanggal 17 Agustus 1960 Bung Karno memberi nama masjid ini Sunan Gunung Jati. Tentunya ini punya makna yang luar biasa,” ujar Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto saat mengunjungi Masjid Sunan Gunung Jati Cirebon, Senin (17/02/2025).

    Menurutnya, pemerintah sudah seharusnya untuk memperkuat dan merawat sejarah yang luar biasa tersebut. Dalam hal ini juga bisa diambil perlajaran bagaimana sosok Bung Karno yang memiliki komitmen dalam menjaga toleransi merawat Bhineka Tunggal Ika. Bung Karno begitu peduli bagaimana perkembangan Islam di Indonesia dan bagaimana hidup berdampingan dengan agama-agama yang lain.

    “Ini menurut saya luar biasa. Kita lihat di Jakarta ada Katedral dan Istiqlal, di Yogya ada Masjid Syuhada dan Gereja St. Antonius Padua Kotabaru yang berdekatan, yang berdampingan,” katanya.

    Komisi A DPRD DIY mendorong agar pemerintah khususnya Pemda DIY agar memberikan perhatian untuk tempat-tempat bersejarah melalui tiga hal. Yaitu aspek ilmu pengetahuan dengan mengedepankan riset (penelitian), penyusunan naskah akademik untuk memastikan naskah yang benar-benar otentik. Kemudian melakukan pengembangan edukasi tentang sejarah pada anak-anak yang bisa berjalan dengan baik misal dengan pembuatan film, pembuatan buku, pembangunan musuem dan lain-lain. Pemerintah juga harus melakukan kerjasama dalam melakukan riset-riset dan pembangunan museum.

    “Harapan kita Pemda DIY daapt bekerjasama untuk riset pengembangan museum, pembuatan film sejarah agar anak-anak kita mengerti sejarah, dan Yogya mempunyai catatan sejarah yang besar,” imbuh politisi PDIP Yogyakarta tersebut.

    Budayawan Cirebon, Djajat Sudrajat mengatakan bahwa masjid Sunan Gunung Jati di Cirebon ini menjadi bukti bahwa Bung Karno selain seorang proklamator tetapi juga memilki perhatian dan kontribusinya terhadap sejarah, budaya dan perkembangan agama. Bung Karno sering ke Masjid Sunan Gunung Jati pada malam Jumat Kliwon dan sambil berziarah. Bung Karno saat ke masjid selalu mengenakan pakaian adat Kraton. 

    “Beliau (Bung Karno) saat bertemu dengan tokoh wanita NU Ibu Hajah Siti Garmini itu diminta untuk memberikan kenang-kenangan yang melekat. Bung Karno kemudian menyebut nanti nama masjidnya Sunan Gunung Jati, karena Bung Karno melihat tidak ada nama masjid Gunung Jati di Cirebon,” jelasnya.

    Sementara, Wakil Ketua DPRD DIY Umarudin Masdar mengatakan terkait dengan Bung Karno yang kalau ke masjid Sunan Gunung Jati selalu memakai pakaian adat Kraton itu memberikan gambaran bagaimana wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang dibangun para pendiri bangsa itu selalu mengintegrasikan antara agama dan budaya. Oleh karena itu wawasan kebangsaan begitu kokoh dengan pendiri bangsa tidak memisahkan antara agama dan kebudayaan.

    “Bung Karno yang kalau sholat disini selalu pakai pakaian ada Kraton Cirebon, itu bukti Bung Karno memperkuat wawasan kebangsaan, dan ini  akan terus kita telusuri agar wawasan kebangsaan kita semakin kuat kedepan,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Selasa (18/2). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kunjungan Bersejarah GP Ansor dan Pemuda Katolik Datangi  Pertapaan di Temanggung, Terkuak Tujuannya

    Kunjungan Bersejarah GP Ansor dan Pemuda Katolik Datangi Pertapaan di Temanggung, Terkuak Tujuannya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kunjungan bersejarah dua ormas pemuda lintas agama GP Ansor dan Pemuda Katolik ke pertapaan terjadi pada Selasa (18/2/2025).

    Kedua ormas pemuda itu mengunjungi Pertapaan Santa Maria Rawaseneng di kaki Gunung Sindoro, Desa Ngemplak, Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

    Di lokasi itu berdiri sebuah biara sunyi yang menjadi tempat tinggal para rahib Katolik dari Ordo Trapis (OCSO). Biara ini berdiri sejak tahun 1953. 

    Lebih dari sekadar rumah doa, Pertapaan Santa Maria Rawaseneng adalah pusat kegiatan ekonomi mandiri yang melibatkan masyarakat sekitar. 

    Para rahib di sini menghidupi diri mereka tanpa bergantung pada sumbangan umat, dengan menjalankan berbagai usaha seperti perkebunan kopi, peternakan sapi perah, serta industri olahan susu dan roti. 

    Di dalam kompleks pertapaan itu juga terdapat kafe dan pusat oleh-oleh yang menjual produk berbasis susu, seperti yoghurt, keju, wine coffee dan susu aneka rasa. 

    PERKENALAN PRODUK : Fr Stefanus Octaviano Purnama (batik biru tengah) saat memerkenalkan produk susu kepada Ketum GP Ansor, Addin Jauharudin (berjaket) di Pertapaan Santa Maria, Rawaseneng, Temanggung, Selasa (18/02/2025) (ISTIMEWA)

    Keseluruhan produksi dikelola langsung oleh para rahib, bekerja sama dengan masyarakat sekitar, sehingga menjadi roda ekonomi yang menggerakkan desa dan mengurangi pengangguran. 
    Aktivitas yang dijalankan oleh pertapaan Santa Maria Rawaseneng merupakan proses industri terintegrasi. 

    Keberhasilan ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor dan Pemuda Katolik, yang mengunjungi Rawaseneng pada Selasa (18/2/2025).

    Mereka berkunjung untuk belajar langsung mengenai sistem peternakan dan industri pengolahan susu di sana. Istilahnya, kedua organisasi pemuda lintas agama ini belajar „minum susu“ di tempat itu. 

    Peristiwa ini juga disebut sebagai kunjungan bersejarah karena pertama kali ormas keagamaan datang bersilaturahmi ke pertapaan. 

    Di tempat pengelolaan susu di pertapaan itu, para pengurus kedua ormas pemuda keagamaan itu sempat mencicipi lezatnya susu buatan Rawaseneng. 

    Mereka yang berkunjung adalah, Ketum GP Ansor, Addin Jauharudin dan didampingi para pengurus dari wilayah Semarang, Yogyakarta dan Temanggung. Sementara Ketum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma didampingi pengurus dari wilayah Semarang, Temanggung dan Yogyakarta. 

    Hadir dalam kunjungan ini Taprof (Pengajar) Bidang Ideologi Lemhannas RI AM, Putut Prabantoro. Rombongan disambut oleh perwakilan pimpinan pertapaan, Fr. Stefanus Octaviano Purnama dan Rm. Edy Prasetyo Pr yang bertugas di bagian penjualan produk pertapaan termasuk penanggung jawab kafe pertapaan untuk para pengunjung.

    Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, mengungkapkan kekagumannya setelah melihat secara langsung bagaimana para rahib membangun usaha yang mandiri dan berkelanjutan.

    “Kami mendapat kesempatan melihat dari dekat proses peternakan sapi perah terintegrasi di Rawaseneng. Ini bukan hanya biara tempat berdoa, tetapi juga pusat usaha yang melibatkan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

    Menurutnya, banyak kader Pemuda Katolik yang sedang merintis usaha peternakan di berbagai daerah, seperti peternakan kambing Ettawa di Cianjur dan peternakan sapi di Nusa Tenggara Timur serta Bengkulu. 

    Kunjungan ini menjadi kesempatan untuk menyerap ilmu dan mencontoh praktik yang telah berhasil diterapkan di Rawaseneng.

    Ketertarikan serupa juga diungkapkan Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin. 

    Ia melihat bagaimana peternakan di Rawaseneng tidak hanya menghasilkan susu mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk bernilai tambah seperti yoghurt dan keju.

    “Di tempat kami, peternak hanya menjual susu ke koperasi. Sementara di sini, kami melihat bagaimana susu dapat diolah menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi,” katanya.

    Baginya, model peternakan Rawaseneng bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. 

    “Jika diterapkan lebih luas, ini bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan peternak,” ujarnya.

    Lebih dari sekadar pusat edukasi peternakan, Pertapaan Santa Maria Rawaseneng menjadi simbol persatuan di tengah keberagaman. 

    Stefanus Octaviano Purnama, OSCO, penanggung jawab pengolahan susu di pertapaan, menyebut bahwa mereka terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar.

    “Pada intinya, kita belajar bersama untuk menjadi lebih baik. Kenapa tidak menjadikan Indonesia semakin satu tanpa memandang perbedaan?” katanya.

    Bagi para rahib di Rawaseneng, kunjungan dari berbagai organisasi ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan nilai kebersamaan dapat menyatukan banyak pihak.

    “Ini adalah pertama kalinya kami menerima kunjungan seperti ini. Syukur-syukur ada tindak lanjut ke depannya. Kami ingin terus menjalin relasi tanpa melihat perbedaan yang ada,” tambah Stefanus. 

    Sementara itu, Putut Prabantoro menegaskan bahwa kerukunan, toleransi dan perdamaian mensyaratkan adanya kesejahteraan bersama sebagai tujuan akhir. 

    Ormas terutama ormas keagamaan dalam visi misinya harus memastikan para anggotanya juga sejahtera secara khusus dan juga masyarakat Indonesia. 

    Bagaimana menyejahterakan para anggota salah satunya dengan membangun perekonomian bersama di kota atau daerah di mana ormas atau cabangnya berada. 

    Apa yang dimulai oleh GP Ansor dan Pemuda Katolik, masih menurut Putut Prabantoro, memberi contoh bagaimana hubungan harmonis antarumatberagama harus menuju kesejahteraan bersama. Dan itu saling melengkapi, saling belajar dan saling bertukar pikiran dalam bentuk nyata. Bukan hanya wacana.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Update Tragedi Pantai Drini: 9 Saksi Diperiksa, Penyidik Akan ke Mojokerto – Halaman all

    Update Tragedi Pantai Drini: 9 Saksi Diperiksa, Penyidik Akan ke Mojokerto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Gunungkidul telah memeriksa sembilan saksi terkait insiden laka laut di Pantai Drini, Yogyakarta yang mengakibatkan tewasnya sejumlah pelajar dari SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur pada akhir Januari lalu.

    Kasatreskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza, mengungkapkan penyidik akan melakukan klarifikasi lebih lanjut di Mojokerto.

    “Sudah ada sembilan saksi yang kami periksa. Besok penyidik akan ke Mojokerto untuk melakukan klarifikasi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).

    Klarifikasi ini ditujukan untuk melengkapi proses penyelidikan, terutama untuk mendapatkan keterangan dari guru dan siswa yang terlibat.

    Insiden laka laut tersebut dilaporkan oleh orang tua korban, Malven Yusuf Adliqo (13), yang merupakan salah satu pelajar yang meninggal.

    Melalui kuasa hukum keluarga, Rifan Hanum, pelaporan ini dilakukan untuk menuntut keadilan atas peristiwa tragis tersebut.

    “Ada empat pihak yang kami sampaikan untuk dilaporkan, yaitu pihak kepala sekolah, wali kelas, agen travel, dan penanggung jawab Pantai Drini,” terangnya.

    Ia menambahkan, terdapat unsur kelalaian dari keempat pihak tersebut dalam insiden ini.

    Menurut Rifan, kelalaian tersebut terlihat dari proses perizinan yang tidak memadai, di mana anak-anak yang tidak ikut tetap diharuskan membayar.

    Hal ini membuat orang tua merasa terpaksa melepaskan anak mereka untuk mengikuti kegiatan tersebut.

    Saat menentukan lokasi bermain di pantai, tidak ada alat pelindung seperti pelampung atau garis di tepi palung yang disiapkan.

    “Maka dari itu, unsur yang kami laporkan yaitu unsur kelalaian yang menyebabkan kematian seseorang. Dalam unsur tersebut, yang kami pahami ada perbuatan atau peristiwa yang tidak direncanakan hingga menyebabkan kematian seseorang. Maka, dari pengamatan kami unsur kelalaiannya sudah terpenuhi,” urainya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pasutri asal Sleman Ditemukan Tewas di Mobil, Istri Hamil dan Sedang Perjalanan ke Magelang – Halaman all

    Pasutri asal Sleman Ditemukan Tewas di Mobil, Istri Hamil dan Sedang Perjalanan ke Magelang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penyebab tewasnya pasangan suami istri asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berinisial ER (32) dan IM (28) masih diselidiki.

    Keduanya ditemukan tewas di dalam mobil yang terparkir di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025) pukul 23.30 WIB

    Kasatreskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwan Syah, menjelaskan kedua karyawan swasta tersebut mengendarai mobil Hyundai bernopol AB 1003 NQ dari Sleman ke Magelang.

    Warga melihat mobil terparkir di pinggir jalan sejak Senin (17/2/2025) pukul 18.00 WIB. 

    Selang beberapa jam kemudian, mobil masih terparkir di lokasi yang sama sehingga warga semakin curiga.

    Kondisi mesin mobil mati, namun lampu kotanya menyala.

    Setelah dihampiri, ditemukan dua jasad di dalam mobil berwarna hitam.

    “Posisi korban laki-laki berada di atas korban perempuan dengan mulut mengeluarkan sisa muntahan.” 

    “Kondisi keduanya sudah mengalami kaku mayat,” tuturnya.

    Petugas kepolisian kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah.

    Setelah ditelusuri, wanita yang meninggal sedang hamil tujuh bulan.

    Hasil olah TKP ditemukan cairan muntahan serta darah di kepala.

    “Didapat tanda-tanda keracunan. Kami akan kirim sampel muntahan ke labfor (laboratorium forensik) untuk mengetahui zatnya,” sambungnya.

    Penyidik mendalami kemungkinan pasutri tewas akibat asap knalpot yang masuk ke AC mobil.

    “Kami akan mencari informasi seperti kondisi keluarga atau masalah-masalah yang bisa menjadi pemicu peristiwa pidana,” lanjutnya.

    Berdasarkan keterangan keluarga, handphone ER dan IM tak bisa dihubungi sejak pukul 16.30 WIB.

    Pihak keluarga menolak proses autopsi, namun polisi tetap melakukan penyelidikan.

    “Namun belum bisa kami pastikan keracunan apa. Untuk sampel seperti muntahan sudah kami amankan, nanti akan kami periksakan ke laboratorium forensik,” pungkasnya.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni handphone serta tas hitam yang tertindih korban.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kabar Terbaru Suami Istri Asal Sleman Ditemukan Tewas Dalam Mobil di Salam Magelang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Yuwantoro)

  • 3
                    
                        Yang Dilakukan Mantan CEO "Startup" Christoper Farrel Sebelum Hilang Misterius di Bantul
                        Regional

    3 Yang Dilakukan Mantan CEO "Startup" Christoper Farrel Sebelum Hilang Misterius di Bantul Regional

    Yang Dilakukan Mantan CEO “Startup” Christoper Farrel Sebelum Hilang Misterius di Bantul
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi mengkonfirmasi bahwa sebelum barangnya ditemukan, Christopher
    Farrel Millenio Kusuma
    sempat membeli es susu dan es teh di salah satu warung di Pantai Pandan Payung, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (9/2/2025) sore.
    Pemilik warung tidak mengetahui tujuan Farrel, yang merupakan mantan CEO sekaligus pendiri start up kompresi data, ke pantai tersebut.
    “Dari informasi, Farrel mampir ke warung untuk jajan di warung milik Yasminah. Saat itu tidak curiga karena seperti pengunjung lainnya. Sempat beli es susu dan es teh,” kata AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana saat dihubungi melalui telepon, Selasa (18/2/2025).
    Setelah menghabiskan pesanan, dia menceritakan, Farrel langsung pergi ke arah pantai. Penjual tidak bertanya maupun mengejar karena ia sudah membayar.
    “Kalau perginya itu dari keterangan Bu Yasminah ke arah pantai,” kata Jeffry.
    Jeffry menambahkan bahwa Yasminah melihat barang-barang di tepi Pantai Pandan Payung pada Minggu sore sekitar pukul 17.30 WIB.
    Yasminah kemudian melaporkan temuan ini ke tim Satlinmas dan diteruskan ke Bhabinkamtibmas Polsek Kretek.
    Adapun barang yang ditemukan berupa dompet dan surat-surat. Petugas sempat melakukan pencarian karena ada dugaan bahwa Farrel menceburkan diri ke laut.
    Pihak keluarga tiba di Polsek Kretek, dan polisi mengembalikan barang yang ditemukan. Petugas tetap melakukan patroli rutin di sekitar pantai.
    “Nantinya jika menemukan sesuatu akan kami laporkan kembali,” kata dia.
    Soal hal ini, Kompas.com berusaha mewawancarai keluarganya namun belum bersedia memberikan pernyataan.  
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aksi #IndonesiaGelap, Mahasiswa UGM Akan Turun ke Jalan 20 Februari

    Aksi #IndonesiaGelap, Mahasiswa UGM Akan Turun ke Jalan 20 Februari

    GELORA.CO – Sejumlah mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia telah turun ke jalan pada Senin (17/2) kemarin. Mereka mengusung tema #IndonesiaGelap.

    Mereka mengekspresikan ketidakpuasan, juga menyampaikan beberapa tuntutan. Antara lain, mencabut Inpres Nomor 1 tahun 2025 yang terkait efisiensi, menolak dwifungsi TNI hingga evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Lalu bagaimana di Yogyakarta?

    Ketua BEM KM UGM 2025 Terpilih, Tiyo Ardianto, mengatakan pihaknya akan turun ke jalan pada Kamis, 20 Februari. Mereka akan bergabung dengan mahasiswa dari kampus lain dan masyarakat.

    “(Aksi) Kamis, 20 Februari mendatang melebur bersama mahasiswa dari kampus lain dan seluruh masyarakat di DIY,” kata Tiyo melalui pesan singkat, Selasa (18/2).

    Sementara itu soal di mana titik para mahasiswa dan masyarakat menyampaikan aspirasinya, Tiyo belum mendetailkan.

    “Segera kami informasikan,” bebernya.

    Demo pada 20 Februari mendatang juga masih tetap akan mengusung tema #IndonesiaGelap seperti demo-demo yang digelar mahasiswa berbagai daerah kemarin.

    Rencana demo di Yogya juga disampaikan Aliansi Mahasiswa UGM dalam postingan Instagramnya.

    “GASS AKSI LANGSUNG! POWER TO THE PEOPLE!,” tulis akun Instagram @aliansimahasiswaugm

  • Penyebab Pasutri Tewas di Magelang Diduga Keracunan Asap Knalpot, Pilu Kondisi Istri Hamil 7 Bulan

    Penyebab Pasutri Tewas di Magelang Diduga Keracunan Asap Knalpot, Pilu Kondisi Istri Hamil 7 Bulan

    TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG – Terkuak penyebab kematian pasangan suami istri (pasutri) di dalam mobil di tepi Jalan Yogyakarta-Magelang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025) tengah malam.

    Diduga Pasutri tersebut tewas karena keracunan asap knalpot yang masuk melalui pendingin udara (AC).

    Diketahui pasangan tersebut, berinisial ER (31) dan IM (27), merupakan warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

    Fakta lain yang mengejutkan, IM diketahui sedang mengandung tujuh bulan saat ditemukan tewas. 

     

    “Kondisi istri sedang hamil tujuh bulan,” ungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Magelang, Kompol La Ode Arwansyah, di Polresta Magelang, Selasa (18/2/2025).

    Diketahui, mobil Hyundai berpelat AB 1003 NQ yang mereka tumpangi ditemukan berhenti di tepi jalan di Dusun Krakitan, Desa Sucen, Kecamatan Salam.

    Kejanggalan mulai terungkap saat saksi melihat kendaraan itu sudah terparkir sejak Senin (17/2/2025) pukul 18.00 WIB.

    Hingga pukul 23.30 WIB, mobil tetap berada di tempat yang sama tanpa pergerakan.

    Karena curiga, seorang saksi mendekati mobil dan menemukan mesin dalam keadaan mati, namun lampu kota menyala.

    Saat mengetuk pintu, tidak ada respons dari dalam. 

    Setelah membuka pintu sisi kiri, saksi mendapati dua orang dalam kondisi tak sadarkan diri.

    “Perempuan rebah di paha kiri laki-laki, laki-laki menindih perempuan,” beber Arwansyah. 

    Diduga mengalami keracunan Saat dilakukan pemeriksaan awal, ditemukan bekas cairan muntahan di mulut kedua korban.

    Pada ER, terdapat jejak darah di kepala.

    Berdasarkan temuan tersebut, polisi menduga keduanya mengalami keracunan. 

    “Didapat tanda-tanda keracunan. Kami akan kirim sampel muntahan ke labfor (laboratorium forensik) untuk mengetahui zatnya,” jelas Arwansyah.

    Selain itu, pihak kepolisian juga mempertimbangkan kemungkinan keracunan akibat asap knalpot yang masuk melalui sistem pendingin udara (AC) mobil. 

    Namun, penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti kematian pasutri tersebut. 

    “Kami akan mencari informasi seperti kondisi keluarga atau masalah-masalah yang bisa menjadi pemicu peristiwa pidana,” tambahnya. 

    Dari keterangan keluarga, diketahui ER dan IM sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Magelang.

    Pihak keluarga juga mengungkap ponsel keduanya sudah tidak bisa dihubungi sejak pukul 16.30 WIB.

    Meskipun terdapat dugaan kuat mengenai penyebab kematian mereka, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah kedua korban.

    Hingga kini, polisi masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan guna memastikan penyebab kematian pasutri tersebut. (*)