provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Respons Keluarga Soal Kasus Christopher Farrel Sebelum Hilang secara Misterius
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Februari 2025

    Respons Keluarga Soal Kasus Christopher Farrel Sebelum Hilang secara Misterius Regional 19 Februari 2025

    Respons Keluarga Soal Kasus Christopher Farrel Sebelum Hilang secara Misterius
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Informasi mengenai
    Cristopher Farrel
    yang dilaporkan terlilit masalah hutang dan telah dilaporkan ke Polresta Sleman, beredar luas.
    Menanggapi isu tersebut, ibunda Farrel,
    Hening B Prabawati
    , memberikan klarifikasi.
    Hening menyatakan bahwa keluarga mereka keberatan dengan laporan yang beredar.
    “Itu kan masih dugaan, ada pelaporan dan sebagainya. Karena sampai hari ini kami merasa berita itu tidak sepenuhnya benar atau tidak benar,” ujarnya saat dihubungi wartawan pada Rabu (19/2/2025).
    Lebih lanjut, Hening menjelaskan bahwa seseorang dapat melaporkan orang lain atas berbagai kasus, namun hingga saat ini, belum ada bukti yang mengarah pada tindak pidana yang dilakukan oleh Farrel.
    “Orang boleh saja melaporkan orang lain terkait dengan korupsi, terkait tindak pidana pencemaran nama baik, atau tindak pidana lainnya. Tapi kan belum ada bukti-bukti, belum ada istilahnya kedua belah pihak penjelasan keterangan kan belum ada,” tuturnya.
    Sebelumnya, keluarga Cristopher Farrel belum melaporkan hilangnya Farrel ke polisi.
    Mereka mengaku saat ini masih berupaya untuk mencari keberadaan Farrel, sehingga pihak keluarga belum melaporkannya kepada aparat.
    “Kami masih berusaha berupaya semaksimal mungkin, mencari keberadaan Mas Farrel,” ujar Hening B Prabawati saat dihubungi wartawan pada hari yang sama.
    “Belum laporan, masih berupaya mencari keberadaan Mas Farrel,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Respons Keluarga Soal Kasus Christopher Farrel Sebelum Hilang secara Misterius
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Februari 2025

    Keluarga Christoper Farrel Belum Lapor Polisi, Fokus Lakukan Pencarian Regional 19 Februari 2025

    Keluarga Christoper Farrel Belum Lapor Polisi, Fokus Lakukan Pencarian
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Keluarga

    Christoper Farrel
    hingga saat ini belum melaporkan kehilangan anaknya ke pihak kepolisian.
    Mereka mengaku masih berusaha mencari keberadaan Farrel dan belum merasa perlu untuk melaporkannya secara resmi.
    “Kami masih berusaha semaksimal mungkin mencari keberadaan Mas Farrel,” ujar Hening B Prabawati, ibu Farrel, saat dihubungi wartawan pada Rabu (19/2/2025).
    Farrel dinyatakan
    hilang
    pada 9 Februari 2025, dan sejak saat itu, keluarganya telah melakukan pencarian di berbagai lokasi.
    Pencarian awal difokuskan di area Pantai Pandan Payung, Bantul, di mana
    keluarga
    menemukan barang-barang milik Farrel.
    “Karena kemudian kami menemukan barang-barang di sekitar Bantul, ya kami cari di daerah Bantul, di pantai radiusnya diperlebar,” jelas Hening.
    Keluarga Farrel juga melibatkan beberapa pihak dalam pencarian, termasuk tim SAR dan Polsek Kretek.
    “Kami dibantu SAE dari Polsek Kretek, kemudian pihak keluarga sendiri melakukan penyisiran,” ucapnya.
    Hening B Prabawati, ibu dari Christoper Farrel, mengungkapkan bahwa ia tidak dapat berkomunikasi dengan anaknya sejak 4 Februari 2025.
    “Sejak Farrel tidak berada di rumah pada tanggal 4, terus kemudian ditemukan barang-barang Mas Farrel pada 9 Februari di Pandan Payung,” katanya.
    Ia menjelaskan bahwa komunikasi terakhir dengan Farrel terjadi pada 4 Februari 2025.
    Farrel, yang berdomisili di Jakarta, telah tinggal di sana bersama kedua orangtuanya selama satu setengah tahun.
    Pada 1 Februari, Farrel masih berada di Jakarta sebelum berangkat ke
    Yogyakarta
    pada 2 Februari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Respons Keluarga Soal Kasus Christopher Farrel Sebelum Hilang secara Misterius
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Februari 2025

    Momen Terakhir Christoper Farrel Berkomunikasi dengan Keluarga Regional 19 Februari 2025

    Momen Terakhir Christoper Farrel Berkomunikasi dengan Keluarga
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Ibu dari
    Christoper Farrel
    , Hening B Prabawati, mengungkapkan kesedihannya terkait hilangnya anak semata wayangnya di
    Pantai Pandan Payung
    , Kabupaten
    Bantul
    , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
    Hening mengaku tidak dapat berkomunikasi dengan Farrel sejak 4 Februari 2025.
    “Sejak Farrel tidak berada di rumah sejak tanggal 4, terus kemudian ditemukan barang-barang Mas Farrel pada tanggal 9 Februari 2025 di Pandan Payung,” ujarnya saat dihubungi awak media, Rabu (19/2/2025).
    Hening menjelaskan bahwa komunikasi terakhir dengan Farrel terjadi pada tanggal 4 Februari 2025.
    Farrel, yang berdomisili di Jakarta, sudah satu setengah tahun tinggal di sana bersama Hening dan suaminya.
    Ia menambahkan bahwa pada tanggal 1 Februari, Farrel masih berada di Jakarta, dan pada tanggal 2 Februari, Farrel berangkat ke Yogyakarta.
    “Kami masih berusaha mencari, berupaya mencari keberadaan Mas Farrel,” tegas Hening.
    Sebelumnya, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa sebelum barang-barang Farrel ditemukan,
    Christopher Farrel Millenio Kusuma
    sempat membeli es susu dan es teh di salah satu warung di Pantai Pandan Payung, Kretek, Bantul, pada Minggu (9/2/2025) sore.
    Setelah menghabiskan pesanannya, Farrel pergi menuju pantai tanpa ada pertanyaan atau kejaran dari penjual, karena semua transaksi telah diselesaikan.
    “Kalau perginya, itu dari keterangan Bu Yasminah ke arah pantai,” tambah Jeffry, seorang sumber dari kepolisian.
    Jeffry juga menyebutkan bahwa Yasminah melihat barang-barang milik Farrel di tepi Pantai Pandan Payung pada Minggu sore sekitar pukul 17.30 WIB.
    Saat ini, pihak kepolisian dan tim SAR masih melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Farrel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Detik-detik Mahasiswa Jatuh ke Jurang di Lereng Merapi, Kondisi Kepala Robek hingga Gigi Rontok – Halaman all

    Detik-detik Mahasiswa Jatuh ke Jurang di Lereng Merapi, Kondisi Kepala Robek hingga Gigi Rontok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Klaten – Seorang mahasiswa bernama Galih (24) asal Kabupaten Sleman mengalami kecelakaan serius setelah terjatuh ke jurang di lereng Gunung Merapi, tepatnya di wilayah Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Kemalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

    Menurut keterangan Komandan SAR Kabupaten Klaten, Irwan Santosa, Galih awalnya berniat untuk jalan-jalan ke bukit di sebelah barat Obyek Wisata Kali Talang pada Selasa, 18 Februari 2025.

    Ia tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB.

    Namun, saat sore hari, hujan turun dan Galih terpeleset, jatuh ke dalam jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter.

    “Korban jatuh sekitar 30 meter dari dasar jurang dan tersangkut di tebing, sehingga tidak langsung jatuh ke dasar,” ujar Irwan.

    Proses Evakuasi

    Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari SAR Klaten, DIY dan Sleman, BPBD Klaten, PMI Klaten, relawan Kemalang, serta TNI dan Polri.

    Proses evakuasi dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berhasil selesai pada pukul 12.45 WIB.

    Irwan Santosa menjelaskan bahwa kondisi Galih cukup parah.

    “Korban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh, termasuk kepala robek, gigi depan rontok akibat terbentur, serta fraktur bahu. Selain itu, terdapat pendarahan di tangan, kaki, pinggul, dan dada,” jelasnya.

    (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pakar UGM Minta Pemerintah Kaji Ulang Pemangkasan Anggaran dan Minta Pejabat Tidak Bergaya Hidup Mewah

    Pakar UGM Minta Pemerintah Kaji Ulang Pemangkasan Anggaran dan Minta Pejabat Tidak Bergaya Hidup Mewah

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebanyak 17 kementerian/lembaga yang lolos dari kebijakan pemangkasan anggaran mendapatkan banyak sorotan tajam dari masyarakat, karena berpotensi berdampak pada pelayanan publik. Guru Besar UGM Bidang Manajemen Kebijakan Publik, Wahyudi Kumorotomo mengatakan program pemangkasan anggaran pada sektor mendasar pelayanan publik ini cenderung timpang dan akan berdampak menurunnya kualitas pelayanan publik. “Program penghematan ini cenderung timpang, sektor-sektor tertentu yang sebenarnya lebih fundamental, lebih mendasar untuk pelayanan publik justru kena pemangkasan,” katanya, Jumat (14/2/2025).

    Kementerian yang lebih strategis dan lebih penting bagi rakyat, seperti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Kementerian Hak Asasi Manusia, dan Kementerian Kebudayaan justru mendapatkan pemotongan anggaran, sementara Kementerian Pertahanan tidak terkena kebijakan ini.

    Menurutnya, hal ini sebetulnya dapat ditunda, dan dana dari anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk pelayanan pendidikan, kesehatan, dan sosial masyarakat. “Bukan berarti tidak setuju penghematan, realokasi, atau efisiensi apapun namanya, tetapi efisiensi itu juga harus tepat,” jelasnya.

    Wahyudi meminta pemerintah agar mengkaji ulang efisiensi ini, di tengah profil kabinet yang membengkak yang tentu anggaran naik hampir dua kali lipat daripada anggaran tahun sebelumnya yang hanya memiliki 34 kementerian. Menurutnya, dengan peraturan yang masih tetap sama, kabinet akan tetap menyedot dana yang besar.

    Ia memberikan contoh, bahwa menteri dan wakil menteri memiliki jatah tunjangan yang tidak terlalu berbeda. Wakil menteri bahkan mendapatkan 85% tunjangan dari jabatan menteri. “Kenyataanya menteri dan wakil menteri yang kita miliki sudah banyak, apalagi ditambah dengan staf khusus yang terus bertambah, sudah pasti akan menyedot anggaran. Terlebih, banyak dari staf khusus ini tidak berhubungan langsung dengan misi dari Kementerian dan tidak selalu meningkatkan kinerja pemerintahan yang bersangkutan,” paparnya.

    Wahyudi sepakat jika pemangkasan anggaran dapat dilakukan pada pos-pos anggaran yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan publik seperti mengurangi perjalan-perjalan dinas yang tidak perlu, menggunakan ATK yang masih bisa digunakan, mengurangi kegiatan seminar dan juga renovasi gedung yang masih bisa digunakan. “Saya kira untuk pos anggaran ini jika dipangkas tentu tidak akan menjadi masalah,” terangnya.

    Wahyudi menyoroti di sektor-sektor vital di bidang kesehatan, pengurangan jam pelayanan, pengurangan alat kesehatan dan obat-obatan akan bisa berdampak buruk kepada masyarakat. Meurutnya pemangkasan anggaran ini seharusnya bersifat kolektif dan tidak timpang sebelah, dan para pejabat harusnya memberikan contoh berhemat kepada masyarakat.

    “Jangan pejabat menekan rakyat untuk berhemat, tetapi ternyata pejabat tetap juga memelihara gaya hidup yang juga boros. Itu jelas akan menyakiti hati rakyat pada umumnya, kalau pejabat tetap masih dengan gaya hidup yang boros dan tidak peduli pada situasi yang sebenarnya. Sedang sebenarnya kita sama-sama menghadapi situasi yang sulit,” imbuhnya.

    Ia meyakini rakyat dapat memahami saat penghematan perlu dilakukan, Namun, seluruh pihak terlebih pemerintah betul-betul serius dan berkomitmen dalam mengendalikan dirinya supaya tidak bermewah-mewah dan melakukan pemborosan. Ia pun berharap pemerintah melihat realita di masyarakat diman abanyak masyarakat banyak terdampak. “Pemerintah harus memikirkan bagaimana orang tua dari anak-anak itu bisa tetap mendapatkan pekerjaan dan menghidupi keluarga mereka, dan melanjutkan hidup,” tegasnya.

  • Daftar 4 Jalan Tol Fungsional yang Dibuka untuk Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    Daftar 4 Jalan Tol Fungsional yang Dibuka untuk Mudik Lebaran 2025 – Halaman all

    Jalan tol fungsional yang dibuka untuk memperlancar arus mudik Lebaran 2025 akan bertambah panjangnya sekitar 58 kilometer.

    Tayang: Rabu, 19 Februari 2025 08:34 WIB

    dok. PT JMJ

    MUDIK LEBARAN 2025 – Jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta-Bandara YIA ruas Colomadu ke Ngawen di Klaten sepanjang 22 kilometer yang dioperasikan untuk mendukung arus mudik Lebaran dan arus balik Lebaran 2024. Jalan tol fungsional yang dibuka untuk memperlancar arus mudik Lebaran 2025 ini akan bertambah panjangnya sekitar 58 kilometer. 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan ruas tol fungsional akan kembali dibuka saat mudik Lebaran 2025.

    Jalan tol fungsional yang dibuka untuk memperlancar arus mudik Lebaran 2025 akan bertambah panjangnya sekitar 58 kilometer.

    “Tol fungsional seperti kemarin [saat Natal dan Tahun Baru 2024/2025], tetapi ada tambahan sekitar 58 km karena ada beberapa ruas tol yang kita kebut untuk membantu mengurai kemacetan saat Mudik Lebaran,” kata Dody usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, dikutip dari siaran pers pada Rabu (19/2/2025).

    Kementerian PU bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) rencananya akan membuka ruas tol fungsional sementara untuk mendukung kelancaran Mudik Lebaran 2025 sepanjang 58,42 km. Berikut rinciannya:

    Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimeun) sepanjang 24,67 km.
    Tol Kuala Tj– Tebing Tinggi – Parapat Sebagian Seksi 4 (Sinaksak – P. Siantar) sepanjang 12,37 km.
    Tol Jakarta – Cikampek II Selatan Paket 3 (Sukabungah –Sadang Segmen Kutanegara – Sadang) sepanjang 8,50 km.
    Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket 1 (Gending – Kraksaan) sepanjang 12,88 km.

    Selain itu, penyelenggaraan mudik Lebaran juga akan didukung ruas tol baru yang segera beroperasi. Berikut daftarnya:

    Tol Binjai – Langsa Seksi 3 (Tj. Pura – Pangkalan Brandan) sepanjang 19 km.
    Tol Pekanbaru – Padang Seksi Sicincin – Padang sepanjang 36,60 km.
    Tol Solo – Yogyakarta –NYIA Kulon Progo Paket 1.2 (Klaten – Purwomartani Segmen Klaten – Prambanan) sepanjang 8,60 km.
    Tol Kuala Tj–Tebing Tinggi–Parapat Sebagian Seksi 2 (Kuala Tj– Indrapura) sepanjang 10,15 km.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • BMKG prakirakan mayoritas daerah berpotensi diguyur hujan pada Rabu

    BMKG prakirakan mayoritas daerah berpotensi diguyur hujan pada Rabu

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas daerah berpotensi diguyur hujan pada Rabu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 19 Februari 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami hujan pada Rabu, mulai dari hujan ringan hingga hujan disertai petir.

    Prakirawan BMKG Sekar Anggraeni dalam video perkiraan cuaca yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta, Rabu pagi, menyampaikan bahwa hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar, seperti Padang, Sumatera Barat; Pekanbaru, Riau; Jambi; Palembang, Sumatera Selatan; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Serang, Banten; Bandung, Jawa Barat; Semarang, Jawa Tengah; Yogyakarta; Surabaya, Jawa Timur; dan Denpasar, Bali.

    “Hujan ringan juga diprakirakan dapat mengguyur Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Palu, Sulawesi Tengah; Kendari, Sulawesi Tenggara; serta di wilayah timur Indonesia, seperti Ternate, Maluku Utara; Sorong, Papua Barat Daya; Jayawijaya, Papua Tengah; dan Jayapura, Papua,” kata dia.

    Selanjutnya, BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung; Palangkaraya, Kalimantan Tengah; dan Kupang, Nusa Tenggara Timur.

    BMKG juga memperingatkan potensi hujan disertai petir di beberapa wilayah, seperti Bengkulu; Bandar Lampung, Lampung; Jakarta; Mataram, Nusa Tenggara Barat; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; Samarinda, Kalimantan Timur; Mamuju, Sulawesi Barat; Manado, Sulawesi Utara; serta Ambon, Maluku, dan Merauke, Papua Selatan.

    Sementara itu, beberapa wilayah lainnya diprakirakan mengalami kondisi cuaca berawan, yakni Medan, Sumatera Utara, sementara udara kabur terpantau di Banda Aceh, Aceh; Pontianak, Kalimantan Barat; dan Manokwari, Papua Barat. BMKG lalu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan selalu memperbarui informasi terkini melalui aplikasi Info BMKG, situs web resmi www.bmkg.go.id, serta media sosial @info.bmkg.

    “Informasi cuaca terkini juga dapat diakses melalui laman web BMKG, yaitu www.bmkg.go.id atau media sosial @info.bmkg,” kata Sekar.

    Sumber : Antara

  • Cuaca Daerah Hari Ini Rabu 19 Februari 2025: Mayoritas Provinsi Berpotensi Diguyur Hujan

    Cuaca Daerah Hari Ini Rabu 19 Februari 2025: Mayoritas Provinsi Berpotensi Diguyur Hujan

     

    Liputan6.com, Jakarta – Sebagian besar daerah di Indonesia diprakirakan akan diguyur hujan, mulai dari hujan ringan sampai hujan yang disertai petir, pada Rabu (19/2/2025). Hal itu diutarakan Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sekar Anggraeni.

    Dalam siaran persnya di Jakarta, dirinya menyampaikan bahwa hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar, antara lain di Padang, Sumatera Barat; Pekanbaru, Riau; Jambi; Palembang, Sumatera Selatan; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Serang, Banten; Bandung, Jawa Barat; Semarang, Jawa Tengah; Yogyakarta; Surabaya, Jawa Timur; dan Denpasar, Bali.

    “Hujan ringan juga diprakirakan dapat mengguyur Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Palu, Sulawesi Tengah; Kendari, Sulawesi Tenggara; serta di wilayah timur Indonesia, seperti Ternate, Maluku Utara; Sorong, Papua Barat Daya; Jayawijaya, Papua Tengah; dan Jayapura, Papua,” katanya.

    Selanjutnya, BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung; Palangkaraya, Kalimantan Tengah; dan Kupang, Nusa Tenggara Timur.

    BMKG juga memperingatkan potensi hujan disertai petir di beberapa wilayah, seperti Bengkulu; Bandar Lampung, Lampung; Jakarta; Mataram, Nusa Tenggara Barat; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; Samarinda, Kalimantan Timur; Mamuju, Sulawesi Barat; Manado, Sulawesi Utara; serta Ambon, Maluku, dan Merauke, Papua Selatan.

    Sementara itu, beberapa wilayah lainnya diprakirakan mengalami kondisi cuaca berawan, yakni Medan, Sumatera Utara, sementara udara kabur terpantau di Banda Aceh, Aceh; Pontianak, Kalimantan Barat; dan Manokwari, Papua Barat.

    BMKG lalu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan bakal terjadi. 

  • 5 Beda Daun Pepaya Jepang dengan Daun Pepaya Biasa

    5 Beda Daun Pepaya Jepang dengan Daun Pepaya Biasa

    YOGYAKARTA – Pernahkan Anda melihat tanaman yang memiliki daun seperti pepaya namun ukurannya lebih kecil. Tanaman yang sering ditemukan di pekarangan rumah atau kebun liar ini dijuluki sebagai pepaya Jepang. Lantas apa beda daun pepaya Jepang dengan daun pepaya biasa?

    Meski disebut sebagai pepaya Jepang, sebenarnya tanaman ini tidak berasal dari negeri sakura. Tanaman ini adalah Chaya yang aslinya dari Semenanjung Yucatan, Meksiko. Penyebutannya memakai nama pepaya karena daun tanaman chaya punya kemiripan dengan daun pepaya.

    Tanaman yang kekerabatannya lebih dekat dengan singkong ini dapat diolah sebagai bahan makanan. Chaya memiliki kandungan yang bermanfaat baik bagi kesehatan dan membantu mengatasi penyakit. Mari kenali apa beda daun pepaya Jepang dengan daun pepaya biasa.

    Beda Daun Pepaya Jepang dengan Daun Pepaya Biasa

    Daun pepaya Jepang kini semakin populer dan sering diolah sebagai bahan makanan. Tanaman ini digemari karena budidayanya yang mudah dan manfaatnya yang beragam. Berikut ini perbedaan daun pepaya Jepang atau chaya dengan pepaya biasa:

    Asal Usul dan Karakteristik Tanaman

    Daun pepaya Jepang berasal dari tanaman yang dikenal dengan nama chaya atau tree spinach. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah, khususnya Meksiko, dan telah dibudidayakan sejak zaman suku Maya. 

    Sementara itu daun pepaya biasa dihasilkan dari tanaman pepaya (Carica papaya) yang merupakan tanaman tropis asli Amerika Selatan dan Tengah. Pepaya biasa lebih dikenal karena buahnya yang manis dan bergizi, sementara daunnya sering dimanfaatkan sebagai bahan masakan atau obat tradisional.

    Perbedaan Bentuk dan Ciri Fisik

    Salah satu perbedaan paling mencolok antara daun pepaya Jepang dan daun pepaya biasa terletak pada bentuk dan teksturnya. Daun pepaya Jepang memiliki bentuk yang lebih kecil dan ramping dibandingkan daun pepaya biasa. 

    Daunnya berbentuk menjari dengan ujung yang runcing, mirip seperti daun singkong. Permukaan daun pepaya Jepang juga lebih halus dan tidak terlalu berbulu. Sebaliknya, daun pepaya biasa memiliki ukuran yang lebih besar dengan bentuk yang melebar dan ujung yang tumpul. 

    Daun pepaya biasa juga memiliki tekstur yang lebih kasar dan berbulu halus di permukaannya. Jika diraba, daun pepaya biasa terasa lebih kaku dan tebal dibandingkan daun pepaya Jepang.

    Rasa dan Aroma

    Perbedaan lain yang cukup signifikan adalah dari segi rasa dan aroma. Daun pepaya Jepang memiliki rasa yang lebih ringan dan tidak terlalu pahit dibandingkan daun pepaya biasa. 

    Karakteristik tersebut membuatnya lebih mudah diolah menjadi berbagai hidangan, seperti tumisan atau sayur bening. Daun pepaya Jepang juga memiliki aroma yang lebih segar dan tidak terlalu menyengat.

    Di sisi lain, daun pepaya biasa terkenal dengan rasa pahitnya yang khas. Rasa pahit ini berasal dari senyawa alkaloid yang disebut papain, yang juga memberikan manfaat kesehatan tertentu. Meskipun pahit, daun pepaya biasa tetap populer diolah menjadi masakan seperti urap, lalapan, atau jamu tradisional.

    Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan

    Baik daun pepaya Jepang maupun daun pepaya biasa memiliki kandungan nutrisi yang kaya dan bermanfaat bagi kesehatan. Namun komposisi nutrisinya sedikit berbeda. 

    Daun pepaya Jepang dikenal kaya akan protein, kalsium, zat besi, dan vitamin A serta C. Kandungan antioksidannya juga cukup tinggi  bermanfaat baik untuk meningkatkan sistem imun dan melawan radikal bebas.

    Sementara itu, daun pepaya biasa lebih dikenal karena kandungan enzim papainnya yang bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan mengurangi peradangan. Daun pepaya biasa juga mengandung vitamin B kompleks, vitamin E, serta senyawa flavonoid yang baik untuk kesehatan jantung dan liver.

    Cara Pengolahan dan Penggunaan

    Karena perbedaan rasa dan tekstur, cara pengolahan kedua jenis daun ini juga sedikit berbeda. Daun pepaya Jepang lebih mudah diolah karena rasanya yang tidak terlalu pahit. 

    Daun ini bisa langsung dimasak setelah dicuci bersih, baik sebagai tumisan, sayur bening, atau campuran smoothie. Beberapa orang juga mengeringkan daun pepaya Jepang untuk dijadikan teh herbal.

    Sementara daun pepaya biasa seringkali memerlukan proses perebusan atau perendaman terlebih dahulu untuk mengurangi rasa pahitnya. Daun ini biasanya diolah menjadi masakan tradisional seperti urap, oseng-oseng, atau dijadikan lalapan setelah direbus. Selain itu, daun pepaya biasa juga sering digunakan sebagai bahan baku jamu atau obat herbal.

    Demikianlah ulasan mengenai beda daun pepaya Jepang dengan daun pepaya biasa. Pepaya Jepang atau tanaman Chaya sebenarnya lebih dekat dengan kerabat singkong. Sama seperti daun pepaya, tanaman ini juga memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. 

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • Perempuan Muslim Indonesia Dihadapkan Tantangan Globalisasi

    Perempuan Muslim Indonesia Dihadapkan Tantangan Globalisasi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pengaruh globalisasi kian kuat sehingga penting mempertahankan dan menjaga keseimbangan ajaran agama Islam terutama bagi perempuan muslim di Indonesia. Penasihat Syekh Al Azhar Nahlah Shabry Al-Shoeedi menjelaskan dalam kuliah umum bertajuk “Keseimbangan antara Identitas Islam dan Globalisasi Pengalaman Perempuan Muslim” bahwa pada dasarnya identitas Islam selalu berkaitan dengan Al-Qur’an, hadits, menghargai kesetaraan, dan bahkan Islam sendiri mengajarkan umatnya untuk menghargai keberagaman budaya.

    “Bahkan identitas Islam selalu menghargai dan menjunjung tinggi seorang perempuan. Ketika bicara tentang perempuan maka kita tidak hanya berbicara terkait dengan isu perempuan saja, tetapi justru kita bicara tentang bangsa dan negara. Sebab perempuanlah yang mencetak generasi bangsa,” ujarnya di Ruang Sidang Utama AR Fachruddin A lantai 5 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (8/2/2025). 

    Menurut Nahlah perempuan muslim di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya memiliki tantangan dalam mempertahankan identitas dirinya di tengah fenomena lunturnya identitas Islam yang berasal dari faktor eksternal atau luar, yakni adanya tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dengan standardisasi ke barat-baratan. Ditambah dengan perkembangan media sosial dinilai banyak mengubah pola pikir seorang perempuan Islam yang harus merujuk atau sesuai dengan tren media sosial.

     

    Kondisi saat ini diperparah saat anak-anak cenderung sibuk dengan gadgetnya daripada bersosialisasi dan bermain. Ia yang merupakan tokoh penting perempuan di Mesir ini dengan tegas menyatakan fenomena ini sangat berbahaya dan menjadi salah satu faktor rusaknya identitas seseorang muslim sejak dini.

    “Dari banyak tantangan yang ada, memiliki pondasi agama yang kuat sejak kecil menjadi hal yang sangat fundamental dan benar-benar harus direalisasikan bagi perempuan khususnya. Melalui pondasi agama yang kuat, kita sebagai seorang perempuan tetap bisa berperan menjadi masyarakat global dengan berbagai macam perkembangannya tanpa melupakan identitas diri sebagai perempuan muslim,” tegas Nahlah.

    Kepada perempuan muslim di Indonesia, tokoh perempuan ini berpesan untuk terus melakukan wirid agar dapat menghadapi dan membentengi diri dari dampak negatif globalisasi. “Sehebat apapun perempuan, perbanyaklah wirid atau berdoa. Sebab doa lah yang menjadi satu-satunya cara untuk membentengi diri dari hal-hal negatif. Jangan sampai terkecoh dengan duniawi yang dapat menggoyahkan integritas diri kita. Jadilah perempuan Islam yang hebat dan berintegritas,” tutup Nahlah.