provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Haris Rusly Moti: Waspadai Kepentingan Geopolitik

    Haris Rusly Moti: Waspadai Kepentingan Geopolitik

    loading…

    Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 Yogyakarta Haris Rusly Moti mengingatkan masyarakat mengenai adanya kepentingan geopolitik di tengah kondisi sosial bernegara. Foto/Ist

    JAKARTA – Eksponen Gerakan Mahasiswa 1998 Yogyakarta Haris Rusly Moti mengingatkan masyarakat mengenai adanya kepentingan geopolitik di tengah kondisi sosial bernegara.

    Dia menilai hal itu sepatutnya untuk diwaspadai bersama oleh semua komponen bangsa tanpa terkecuali. Pasalnya, pengaruh geopolitik nantinya berpotensi melahirkan eskalasi politik.

    “Kepentingan geopolitik berpotensi mulai menunggangi situasi sosial untuk menciptakan eskalasi politik. Sejumlah kebijakan nasionalistik kerakyatan yang menjadi dasar dan arah pemerintahan Prabowo berpotensi mengundang masuknya tangan-tangan senyap menciptakan situasi eskalatif,” ujar Haris kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).

    Sejumlah kebijakan nasionalistik kerakyatan yang dibangun di atas dasar dan arah Pembukaan UUD 1945 itu, yakni keputusan bergabungnya Indonesia menjadi anggota BRICS, pembentukan Danantara dan Bank Emas, kewajiban penempatan 100 persen devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam di dalam negeri, efisiensi untuk mengendalikan utang luar negeri dan mencegah kebocoran, dan program hilirisasi komoditi.

    Haris mengatakan, pada masa lampau, tangan-tangan geopolitik masuk secara terbuka melalui lembaga donor kepada sejumlah organisasi konvensional, seperti LSM dan ormas. Tujuannya, dalam rangka mendikte arah kebijakan pemerintah. Namun, dia melihat kini pola tersebut tampak berbeda jika dilihat secara komprehensif.

    “Saya melihat saat ini berbeda, polanya dengan melakukan rekayasa salah paham terhadap sejumlah kebijakan pemerintah untuk membenturkan masyarakat dan mengobarkan kemarahan publik melalui sosial media dan open source,” katanya.

    “Akan tetapi, jiwa patriotik Presiden Prabowo menempatkannya tidak pernah memecah belah dan membenturkan masyarakat untuk urusan kekuasaan. Seperti yang pernah terjadi kemarin kemarin, masyarakat diaduk aduk melalui influencer dan buzzer, membenturkan kelompok si anu dengan kelompok si ono,” sambungnya.

  • Masakan Jawa Terkenal Manis, Ini Alasannya

    Masakan Jawa Terkenal Manis, Ini Alasannya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kehadiran rasa manis yang dominan dalam masakan Jawa memiliki akar sejarah yang terkait dengan kebijakan kolonial Belanda pada abad ke-19. Kebijakan tanam paksa yang diterapkan oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch pada tahun 1831 tidak hanya mengubah lanskap pertanian Jawa, tetapi juga membentuk karakteristik kuliner yang bertahan hingga saat ini.

    Mengutip dari berbagai sumber, krisis keuangan yang melanda pemerintah Hindia Belanda pasca perang Diponegoro menjadi titik balik dalam sejarah kuliner Jawa. Van Den Bosch, yang saat itu menghadapi permasalahan keuangan, mengeluarkan kebijakan yang mengharuskan petani di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta menanam tebu secara masif untuk kepentingan ekspor.

    Selama sembilan tahun masa tanam paksa, lahan pertanian di Jawa didominasi oleh tanaman tebu. Kondisi ini secara tidak langsung memaksa masyarakat lokal untuk beradaptasi dengan ketersediaan bahan baku yang ada.

    Gula, sebagai hasil olahan tebu, menjadi bahan yang mudah didapat dan akhirnya terintegrasi ke dalam pola masak masyarakat Jawa. Berbagai hidangan tradisional Jawa mulai mengadopsi penggunaan gula sebagai bahan utama.

    Nasi gandul, yang merupakan makanan khas Pati, menggunakan kuah manis sebagai ciri khasnya. Selat solo, hidangan warisan kolonial, juga mengedepankan perpaduan rasa manis dalam bumbu-bumbunya.

    Bahkan soto, yang dikenal sebagai sup tradisional, di wilayah Jawa sering ditambahkan kecap manis untuk memperkaya rasanya. Transformasi kuliner ini tidak terbatas pada makanan utama saja.

    Minuman tradisional Jawa seperti wedang ronde, wedang uwuh, dan berbagai jenis jamu juga menggunakan gula sebagai komponen penting. Penggunaan gula dalam minuman tradisional ini bahkan banyak yang meyakini memiliki fungsi medis dalam pengobatan tradisional Jawa.

    Pola konsumsi yang terbentuk selama era tanam paksa ini kemudian mengakar kuat dalam budaya Jawa. Generasi ke generasi mewarisi preferensi rasa manis ini melalui resep-resep yang diturunkan dalam keluarga.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Cerita di Balik Teknik Panenka Zidane di Final Piala Dunia 2006

    Cerita di Balik Teknik Panenka Zidane di Final Piala Dunia 2006

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pada menit ketujuh final Piala Dunia 2006 di Olympiastadion Berlin menyajikan momen yang mengubah dinamika sepakbola modern. Zinedine Zidane, mega bintang timnas Prancis, mengeksekusi tendangan penalti dengan teknik Panenka yang beresiko tinggi di hadapan kiper legendaris Italia, Gianluigi Buffon.

    Keputusan menggunakan teknik panenka di partai final Piala Dunia bukanlah tindakan impulsif. Hal ini merupakan hasil analisis yang dilakukan ZIdane terhadap karakteristik lawannya.

    Mengutip dari berbagai sumber, Buffon, yang telah menghadapi Zidane berkali-kali di Serie A, memiliki data lengkap tentang kecenderungan Zidane dalam mengeksekusi penalti. Selama ini, Zidane dikenal selalu mengarahkan tendangan penaltinya ke sisi kanan penjaga gawang.

    Pemahaman ini justru menjadi katalis bagi Zidane untuk mengubah strateginya. Dalam tekanan pertandingan terpenting sepanjang sejarah sepakbola, pemain Prancis tersebut memilih untuk mengecoh Buffon, selaku kiper timnas Italia saat itu.

    Zidane mengecohnya dengan tendangan halus ke tengah gawang. Sementara kiper Italia tersebut telah bergerak ke sisi kanan.

    Eksekusi penalti tersebut memberikan keunggulan sementara bagi Prancis. Marco Materazzi kemudian menyamakan kedudukan pada menit ke-19.

    Pertandingan berlanjut hingga babak perpanjangan waktu dan berakhir dengan kemenangan Italia melalui adu penalti. Meski Prancis gagal mengangkat trofi, keputusan Zidane menggunakan teknik Panenka menunjukkan keberaniannya dalam pengambilan keputusan di lapangan.

    Teknik ini bukan sekadar keberanian. Akan tetapi, hal ini merupakan manifestasi dari analisis taktik yang terhadap perilaku lawan.

    Sayangnya pertandingan tersebut lebih dikenal dengan insiden tandukan Zidane kepada Materazzi yang berujung kartu merah. Insiden tandukan Zinedine Zidane ke dada Marco Materazzi terjadi pada menit ke-110 babak kedua perpanjangan waktu.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Gubernur Malut persiapkan fisik untuk padatnya acara retret Magelang

    Gubernur Malut persiapkan fisik untuk padatnya acara retret Magelang

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda mempersiapkan fisiknya, salah satunya dengan istirahat yang cukup untuk mengantisipasi padatnya jadwal kegiatan pada retret atau pembekalan kepala daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, pada 21-28 Februari 2025.

    Sherly mengatakan bahwa berdasarkan jadwal yang diketahuinya, kegiatan di Akmil Magelang sangat padat yang dimulai sejak pukul 6 pagi diawali olahraga.

    “Istirahat yang cukup karena beberapa hari ini acara padat. Di Magelang nanti pun mulai tanggal 22 (Februari), acara dimulai jam 6 sampai malam, ada olahraga, pembekalan dari berbagai menteri,” kata Sherly saat ditemui usai acara pelantikan kepala daerah di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

    Sherly menjelaskan bahwa kegiatan di Akmil Magelang juga mencakup pembekalan dari menteri-menteri Kabinet Merah Putih untuk mengisi materi sesuai dengan kapasitas masing-masing.

    Ia berharap pembekalan materi dari para menteri dapat diterapkan di daerah masing-masing kepala daerah, seiring dengan implementasi program AstaCita yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Harapan kami dengan pendalaman yang lebih, kami bisa pahami dan menerapkan Astacita di provinsi masing-masing dan mengerti apa kewenangan dari masing-masing kepala daerah,” tutur dia.

    Sherly menjelaskan bahwa para kepala daerah dari Maluku Utara tidak berangkat secara bersama-sama. Ia sendiri akan berangkat dari Jakarta ke Yogyakarta, dilanjutkan perjalanan darat ke Magelang.

    Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan retret kepemimpinan di Akmil, Magelang lebih efektif dan efisien karena sarana dan prasarana yang ada sebelumnya masih bisa digunakan.

    Retret akan diisi tiga materi utama yakni pemahaman tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kepala daerah, arahan strategis terkait Astacita oleh para menteri, serta pembekalan kepemimpinan dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

    Selain itu, Menteri Keuangan dijadwalkan menyampaikan materi khusus terkait efisiensi anggaran bagi kepala daerah.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Soal Kebijakan Efisiensi Prabowo, Begini Kata Mahfud MD

    Soal Kebijakan Efisiensi Prabowo, Begini Kata Mahfud MD

    Yogyakarta  (beritajatim.com)– Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menegaskan bahwa banyak kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang patut dihormati.

    Pernyataan ini ia sampaikan usai menghadiri acara pengukuhan Prof Dr Rr Siti Murtiningsih MHum Guru Besar Bidang Filsafat Pendidikan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Kamis (20/2/2025).

    Menanggapi tren tagar “Indonesia Gelap” yang ramai di media sosial, Mahfud Md. menyatakan bahwa tidak semua kebijakan pemerintahan saat ini negatif.

    “Oh tidak, tidak semuanya ‘gelap’. Banyak kebijakan yang ‘terang’ dan tidak perlu diprotes kan,” ujar Mahfud.

    Salah satu kebijakan yang mendapat apresiasi dari Mahfud adalah Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang dinilainya sebagai langkah baik dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

    “Saya kira ini adalah program yang bagus,” ucapnya.

    Selain itu, Mahfud juga menyoroti langkah efisiensi anggaran yang sedang diterapkan pemerintah. Menurutnya, efisiensi dalam pengelolaan keuangan negara adalah langkah penting untuk memastikan optimalisasi anggaran.

    Efisiensi Anggaran untuk Tata Kelola yang Lebih Baik

    Mahfud Md. menilai efisiensi anggaran merupakan kebijakan yang tepat, mengingat sejak era Orde Baru hingga Reformasi, persoalan inefisiensi selalu menjadi sorotan.

    “Sejak Orde Baru, kita sering marah karena anggaran negara tidak efisien. Begitu juga di masa reformasi, banyak yang menyoroti inefisiensi dalam pengelolaan keuangan negara,” jelasnya.

    Ia mengutip temuan ekonom Sumitro Djojohadikusumo, yang juga ayah dari Presiden Prabowo, bahwa tingkat inefisiensi anggaran pada masa lalu mencapai 30 persen.

    “Mungkin sekarang ini adalah upaya untuk melanjutkan temuan tersebut, sehingga efisiensi harus terus diperbaiki. Kita harus menghormati upaya ini,” tambahnya.

    Selektivitas dalam Penerapan Efisiensi

    Meski mendukung efisiensi, Mahfud menegaskan bahwa kebijakan ini harus diterapkan secara selektif. Pemotongan anggaran tidak boleh dilakukan secara sembarangan, terutama terhadap sektor-sektor yang membutuhkan perhatian lebih besar.

    “Tetapi harus dikritik. Kalau lalu bidang ini (asal dipotong) 10 persen, bidang ini 20 persen, bidang ini 60 persen. Nah, dipotong-potong gitu ‘kan kurang,” ujar dia.

    Ia menekankan bahwa efisiensi harus difokuskan pada pengeluaran negara yang kurang efektif, seperti praktik kickback dalam proyek, perjalanan dinas yang tidak perlu, serta gaya hidup mewah (flexing) di kalangan pejabat dengan memanfaatkan dana negara.

    “Hal-hal seperti ini memang harus diefisienkan, dan menurut saya, Presiden Prabowo berada di jalur yang benar dalam menerapkan kebijakan ini,” tutup Mahfud. (ted)

  • 4 Kali Ditangkap, Ini Kasus-Kasus Narkoba yang Menjerat Fariz RM

    4 Kali Ditangkap, Ini Kasus-Kasus Narkoba yang Menjerat Fariz RM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Musisi legendaris Indonesia, Fariz RM, kembali ditangkap terkait dugaan penyalahgunaan narkoba. Ini menjadi catatan keempat kalinya ia ditangkap atas kasus yang sama.

    Fariz Roestam Moenaf atau Fariz RM merupakan penyanyi dan penulis lagu yang populer di era 1980-an. Sepanjang kariernya, ia telah merilis banyak lagu-lagu populer, seperti Sakura, Barcelona, dan Panggung Perak, Nada Kasih.

    Namun, kepopulerannya juga tak lepas dari kasus-kasus narkoba yang menjeratnya. Mengutip dari berbagai sumber, berikut empat catatan kasus narkoba yang pernah menjerat Fariz RM:

    1. 28 Oktober 2007

    Fariz RM pertama kali ditangkap atas dugaan penyalahgunaan narkoba pada 2007. Pada 28 Oktober 2007, ia terkena razia di kawasan Jakarta.

    Ditemukan 1,5 linting ganja seberat 5 gram di bungkus rokok. Ia pun menjalani tes urine dan dinyatakan positif narkoba jenis ganja. Ia divonis delapan bulan penjara potong masa hukuman.

    2. 6 Januari 2015

    Delapan tahun kemudian, Fariz RM ditangkap untuk kedua kalinya atas dugaan yang sama. Ia ditangkap Penyanyi sehari setelah ulang tahunnya yang ke-56 tahun pada 6 Januari 2015.

    Saat ditangkap, Fariz RM sedang mengisap ganja sambil bermain gitar di rumahnya. Polisi juga menemukan barang bukti lain berupa ganja dan heroin beserta alat isapnya di kantong celana Fariz RM.

    Ia kemudian dipenjara selama enam bulan. Pihak kepolisian juga mengirim Fariz ke sebuah panti rehabilitasi ketergantungan narkotik di kawasan Lebak Bulus.

     

  • Lisa Blackpink Jadi Mentor Utama, Chuang Asia Season 2 Tayang Perdana di BTV

    Lisa Blackpink Jadi Mentor Utama, Chuang Asia Season 2 Tayang Perdana di BTV

    Jakarta, Beritasatu.com – Ajang pencarian bakat internasional Chuang Asia Season 2 akan segera tayang perdana di BTV pada Sabtu (22/2/2025) pukul 20.00 WIB. Acara yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, ini akan diikuti oleh para bintang muda pria dari berbagai negara.

    Chuang Asia bertujuan mencari talenta terbaik untuk membentuk boy group baru. Para finalis akan menjalani serangkaian tantangan di bidang vokal, tari, dan kepribadian.

    Indonesia patut berbangga hati karena dua peserta asal Tanah Air, Bianura Azka Ghifari dan Ryan Winter Jaegar Ignatius, juga ikut serta dalam kompetisi ini. Nantinya, mereka akan bersaing dengan bintang muda berbakat lainnya dari berbagai negara seperti Korea, Thailand, Jepang, Tiongkok, dan Amerika Serikat.

    Ajang pencarian bakat tersebut akan menjadi sebuah kesempatan besar bagi Indonesia untuk menunjukkan talenta terbaiknya di kancah internasional.

    Menariknya, para peserta akan mendapatkan bimbingan langsung dari mentor-mentor berpengalaman di industri musik dan hiburan. Salah satu mentor tamu yang akan hadir adalah Lisa Blackpink.

    Sebagai sosok yang telah membuktikan kesuksesannya dalam berkarier di industri musik K-Pop dan internasional, Lisa Blackpink akan memberikan pelajaran berharga kepada para peserta.

    Jangan lewatkan keseruan Chuang Asia Season 2 hanya di BTV yang dapat disaksikan di kanal 26 untuk Jabodetabek, Cilegon, dan Serang, kanal 29 untuk Bandung dan Palembang, kanal 35 untuk Yogyakarta dan Surakarta, kanal 38 untuk Balikpapan, kanal 39 untuk Semarang, kanal 30 untuk Banjarmasin, kanal 31 untuk Lebak, kanal 32 untuk Surabaya, kanal 34 untuk Medan, dan kanal 48 untuk Batam.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai Chuang Asia Season 2, ikuti akun media sosial BTV @btvidofficial di Instagram, TikTok, Facebook, dan X, serta subscribe channel YouTube @BeritaSatuChannel.

  • Mahfud MD Harap Demo "Indonesia Gelap" Dihargai, Jangan Ada Tindakan Kontraproduktif
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Februari 2025

    Mahfud MD Harap Demo "Indonesia Gelap" Dihargai, Jangan Ada Tindakan Kontraproduktif Regional 20 Februari 2025

    Mahfud MD Harap Demo “Indonesia Gelap” Dihargai, Jangan Ada Tindakan Kontraproduktif
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Gelombang demo mahasiswa di berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, yang mengusung tema “Indonesia Gelap” mendapat respons dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)
    Mahfud MD
    .
    Ia mengatakan, seruan mahasiswa tersebut adalah bentuk
    aspirasi
    .
    “Yang pertama tentu harus dihargai sebagai aspirasi,” ujar Mahfud MD saat ditemui di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (20/2/2025).
    Mantan Menko Polhukam ini berharap, aksi turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi tidak diwarnai oleh tindakan-tindakan yang bersifat kontraproduktif, baik dari mahasiswa maupun aparat keamanan.
    “Mudah-mudahan tidak ada tindakan yang sifatnya kontraproduktif bagi pembangunan
    demokrasi
    , baik dari mahasiswa maupun dari aparat,” tuturnya.

    Mahfud MD juga menyampaikan bahwa materi yang disuarakan oleh para mahasiswa mungkin memiliki kebenaran.
    Namun, ia mengingatkan agar tidak beranggapan bahwa setiap tindakan pemerintah adalah salah.
    “Ada hal-hal tertentu yang perlu dikritisi. Namun, banyak juga kebijakan atau program pemerintah yang mungkin bagus dan patut diapresiasi,” jelasnya.
    Mahfud MD mengungkapkan bahwa menyuarakan aspirasi merupakan hak konstitusional warga negara. Namun, ia kembali menekankan perlunya untuk tidak bersikap nihilistik.
    “Gerakan-gerakan yang sekarang timbul, ya silakan nanti dinilai dan diolah sendiri oleh pemerintah melalui proses-proses yang demokratis.
    Demokrasi
    yang berkeadaban, yang terbuka, menampung semua aspirasi yang memang menjadi hak konstitusional warga negara. Tapi sekali lagi kita tidak bersikap nihilistik,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Vaksinasi Rabies Gratis bagi Hewan Peliharaan di Yogyakarta

    Vaksinasi Rabies Gratis bagi Hewan Peliharaan di Yogyakarta

    Foto Health

    ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko – detikHealth

    Kamis, 20 Feb 2025 13:00 WIB

    Yogyakarta – Vaksinasi rabies gratis dilakukan di Poliklinik Hewan Kota Yogyakarta. Tujuannya untuk menjadikan Kota Yogyakarta bebas rabies.

  • Sejarah Akmil Magelang yang Jadi Lokasi Retret Kepala Daerah seusai Dilantik

    Sejarah Akmil Magelang yang Jadi Lokasi Retret Kepala Daerah seusai Dilantik

    Jakarta, Beritasatu.com – Seluruh kepala daerah yang resmi dilantik Presiden Prabowo pada Kamis (20/2025), akan menjalani retret atau pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Timur. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 21-28 Februari 2025.

    Sebelumnya, kabinet Merah Putih Presiden Prabowo juga menjalani retret di Akmil Magelang pada 24-27 Oktober 2024. Selama tiga hari tersebut, anggota kabinet menjalani jadwal yang padat, termasuk senam pagi, sarapan bersama, latihan baris-berbaris, serta pengarahan langsung dari presiden dan wakil presiden.

    Selain itu, mereka menerima materi mengenai pencegahan korupsi, pertumbuhan ekonomi, hilirisasi, dan reformasi birokrasi. Lantas, bagaimana sejarah Akmil ini? Dilansir dari laman resmi Akademi militer, berikut ulasan lengkapnya!

    Sejarah Awal Pembentukan

    Akademi Militer (Akmil) Magelang memiliki sejarah panjang yang bermula dari pendirian Militaire Academie (MA) di Yogyakarta pada 31 Oktober 1945. Akademi ini dibentuk atas perintah Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat.

    Setelah meluluskan dua angkatan, MA Yogyakarta mengalami penutupan sementara pada 1950 akibat kendala teknis. Taruna angkatan ketiga kemudian melanjutkan pendidikan di Koninklijke Militaire Academie (KMA) Breda, Belanda.

    Pada periode yang sama, berbagai daerah seperti Malang, Mojoagung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukittinggi, Brastagi, dan Parapat mendirikan Sekolah Perwira Darurat guna memenuhi kebutuhan perwira di TNI AD dan ABRI.

    Pada 1 Januari 1951, Bandung menjadi lokasi pendirian Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat (SPGi AD), yang kemudian berganti nama menjadi Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) pada 23 September 1956. Selain itu, Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD) juga didirikan di Bandung pada 13 Januari 1951.

    Banyaknya lembaga pendidikan perwira saat itu memunculkan gagasan untuk membentuk satu akademi militer terpadu, yang pertama kali disampaikan oleh menteri pertahanan dalam sidang parlemen tahun 1952.

    Akademi Militer Nasional Diresmikan

    Setelah melewati berbagai tahap, Presiden Soekarno meresmikan Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang pada 11 November 1957, menggantikan MA Yogyakarta. Taruna yang masuk pada 1957 diakui sebagai angkatan keempat AMN. Pada 1961, AMN Magelang bergabung dengan Atekad Bandung dengan tetap menggunakan nama Akademi Militer Nasional dan pusat pendidikannya berlokasi di Magelang.

    Pada 16 Desember 1965, seluruh akademi militer dilebur menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri). Kemudian, pada 29 Januari 1967, Akabri Magelang berubah menjadi Akabri Udarat, yang terdiri dari Akabri Bagian Umum dan Akabri Bagian Darat.

    Pendidikan dasar keprajuritan Chandradimuka dilaksanakan di Akabri bagian umum, sedangkan pendidikan lanjutan untuk taruna tingkat dua hingga empat berada di Akabri bagian darat. Selanjutnya, pada 29 September 1979, Akabri Udarat berganti nama menjadi Akabri Bagian Darat.

    Sebagai bagian dari reorganisasi ABRI, pada 14 Juni 1984, Akabri Bagian Darat secara resmi berubah nama menjadi Akademi Militer (Akmil). Setelah Polri dipisahkan dari TNI pada 1 April 1999, ABRI berganti nama menjadi TNI, sementara Akademi Kepolisian berdiri secara mandiri. Sejak saat itu, Akabri menjadi Akademi TNI yang mencakup Akmil, AAL, dan AAU.

    Pada 12 Mei 2008, berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/28/V/2008, Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Pendidikan Integratif Akademi TNI dengan sistem 12 bulan berada di bawah Markas Komando Akademi TNI. Sementara itu, Akmil tetap berperan sebagai lembaga pendidikan perwira TNI AD untuk taruna tingkat dua hingga empat.

    Hingga kini, Akmil Magelang terus menjadi institusi pendidikan militer strategis dan lokasi berbagai kegiatan, termasuk program retret bagi kepala daerah guna meningkatkan kepemimpinan dan wawasan kebangsaan.