Retreat Kepala Daerah Tanpa Pramono Anung dan Masinton
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sebagian kader PDI-P yang sudah terpilih dan dilantik menjadi gubernur, bupati, hingga wali kota tidak mengikuti
retreat
di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, yang terselenggara pada 21-28 Februari 2025.
Keputusan ini mengikuti arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang meminta kadernya, yang telah terpilih dan dilantik, untuk menunda keberangkatan ke Akmil Magelang, Jawa Tengah.
Instruksi itu tertuang dalam surat bernomor 7295/IN/DPP/II/2025 yang terbit pada 20 Februari 2025 malam.
“Diinstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025,” ujar Megawati dalam surat tersebut, Kamis (20/2/2025).
Megawati pun meminta kepada seluruh kepala daerah dari PDI-P yang sudah telanjur berangkat menuju ke lokasi agar berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut.
Sebagian kepala daerah dari PDI-P akhirnya berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menunggu instruksi lebih lanjut.
Larangan Megawati merupakan respons atas penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis malam, tepat sehari sebelum
retreat.
Hasto merupakan tersangka dalam kasus suap proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI Harun Masiku dan perintangan penyidikan.
Penahanan ini dilakukan setelah Hasto menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Sekjen PDI-P itu tampak mengenakan rompi tahanan berwarna oranye dan tangannya diborgol.
Penahanan ini jelas menimbulkan protes dari pihak PDI-P.
Melalui Kuasa hukum Hasto, Maqdir Ismail, PDI-P mempertanyakan langkah KPK yang menetapkan status tersangka kepada Sekjen PDI-P hanya berselang lima hari setelah lembaga antirasuah itu melantik pimpinan lembaga.
Maqdir mengaku heran dengan begitu cepatnya penetapan tersangka dalam dua perkara sekaligus. Jarak pelantikan dan penerbitan surat hanya berselang dua hari.
Maqdir juga mengatakan bahwa Hasto tidak memiliki kepentingan melakukan suap agar Harun Masiku dapat menjadi anggota DPR lewat jalur PAW.
Kuasa hukum Hasto itu mengutip Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) yang menyatakan bahwa suap harus disertai dengan kesengajaan dan kepentingan tertentu.
Menurut dia, unsur tersebut tidak ditemukan dalam kasus yang menjerat kliennya.
“Dalam membaca dasar dari surat perintah ini adalah adanya laporan pengembangan penyidikan tanggal 18 Desember 2024. Dan ini berarti dua hari sesudah pimpinan KPK dilantik. Kemudian pada tanggal 23 Desember 2024 dikeluarkanlah surat perintah penyidikan,” tutur dia.
Terlepas dari adanya instruksi, tetap ada kepala daerah yang tidak menaati instruksi Megawati. Hal ini terindikasi dari pernyataan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto saat mengabsen jumlah kepala daerah yang hadir.
Menurut Bima, jumlah kepala daerah yang tidak hadir dalam
retreat
per Jumat siang mencapai 53 orang.
Sedangkan, total kader PDI-P yang terpilih sebagai kepala daerah ada 177 orang. Beberapa kepala daerah dari PDI-P yang tetap ikut
retreat
di Magelang, salah satunya Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma.
Awalnya, Bima Arya menyebutkan bahwa terdapat 55 kepala daerah yang absen. Namun, di tengah konferensi, dua kepala daerah dari Papua muncul di lokasi, sehingga jumlah kepala daerah yang tidak hadir menjadi 53.
Dari total kepala daerah yang tidak hadir, enam orang telah mengirimkan surat izin karena alasan kesehatan atau kegiatan keluarga. Sementara itu, 47 kepala daerah absen dari
retreat
Magelang, tanpa alasan yang jelas.
Sedangkan kader lain, salah satunya Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, menunda keikutsertaan di
retreat
Magelang.
Gubernur Jakarta Pramono Anung juga masih berkegiatan di Jakarta pada hari pertama reteta di Magelang kemarin.
Begitu pula dengan Ketua DPD PDI-P Riau, Zukri Misran.
“Kami tegak lurus perintah ketua umum,” ucap Zukri saat dihubungi
Kompas.com
melalui sambungan telepon, Jumat (21/2/2025).
Menurut Bima, kepala daerah yang tidak ikut
retreat
gelombang pertama harus mengikuti kegiatan di gelombang selanjutnya.
Gelombang selanjutnya masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024.
“Kami masih menunggu keputusan dari MK,” imbuh Bima.
Ia menegaskan,
retreat
penting untuk sinkronisasi pemerintah pusat dan daerah.
Dalam
retreat
ini, berbagai materi penting akan disampaikan, mulai dari pemahaman mengenai program prioritas pemerintah, geopolitik, pencegahan korupsi, hak asasi manusia, hingga pengelolaan keuangan daerah.
Menurut Pengamat politik Agung Baskoro, keputusan Mega meminta kepala daerah menunda mengikuti
retreat
bakal mempertaruhkan hubungannya dengan Presiden Prabowo Subianto.
Sebab, instruksi tersebut dapat dipandang sebagai bentuk perlawanan terhadap perintah Prabowo yang ingin mengumpulkan ratusan kepala daerah dalam retreat di Akademi Militer, Magelang.
“Relasi Mega – Prabowo dipertaruhkan karena politik nasi goreng yang sempat muncul bisa layu sebelum berkembang,” kata Agung.
Agung menilai, arahan Megawati tersebut boleh jadi dilancarkan dalam rangka menjaga posisi tawar PDI-P terhadap pemerintahan Prabowo.
Namun, di sisi lain, Agung menyayangkan apabila kepala daerah dari PDI-P memutuskan untuk tidak ikut retreat.
Ia mengingatkan, kepala daerah yang sudah menjabat tidak hanya dimiliki oleh partai politik, tetapi harus mengutamakan kepentingan publik.
“Karena para kepala daerah yang telah dipilih ini sesungguhnya tak lagi seutuhnya milik PDIP. Menimbang setelah mereka mendaftar dan berkampanye, saat itu pula kepentingan publik mengemuka sebagai pemegang saham politik terbesar,” jelas Agung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: DI YOGYAKARTA
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5043455/original/020515500_1733818244-1733754677754_fungsi-usus-buntu.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengobatan Herbal Daun Kate Mas, Solusi Alami Atasi Usus Buntu
Liputan6.com, Yogyakarta – Penggunaan daun kate mas (Euphorbia heterophylla L.) sebagai pengobatan alami untuk mengatasi masalah usus buntu masih dipraktikkan di berbagai daerah di Indonesia. Tanaman herbal yang juga dikenal dengan nama patik mas, suduk mentul, dan katimas ini telah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat untuk meredakan usus buntu.
Mengutip dari Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT, ramuan herbal dari daun kate mas diolah dengan cara sederhana. Daun ini memiliki khasiat yang dipercaya dapat membantu meringankan keluhan penderita usus buntu.
Proses pengolahan daun kate mas dimulai dengan membersihkan daun dan batang tanaman secara menyeluruh. Hal ini untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang mungkin menempel.
Setelah dicuci bersih, daun dan batang kate mas direbus dalam air mendidih selama kurang lebih 15-20 menit hingga air berubah warna menjadi kecokelatan. Proses perebusan ini bertujuan untuk mengekstrak kandungan aktif dalam tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan.
Ramuan kemudian dibiarkan hingga mencapai suhu ruangan sebelum disaring untuk memisahkan ampas daun dan batang dari air rebusannya. Air rebusan daun kate mas yang telah disaring inilah yang diminum oleh penderita usus buntu.
Berdasarkan praktik tradisional, ramuan ini dianjurkan untuk diminum sebelum tidur malam. Dosis yang biasa digunakan adalah satu gelas (sekitar 200 ml) setiap malam selama beberapa hari hingga keluhan mereda.
Khasiat daun kate mas terhadap masalah usus buntu berasal dari kandungan saponin dan polifenol yang terdapat pada daun dan akarnya. Batang tanaman ini juga mengandung saponin.
Kedua senyawa ini dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada usus buntu. Pada era modern, ketersediaan daun kate mas telah beradaptasi dengan kebutuhan konsumen.
Selain dalam bentuk daun segar yang bisa langsung diolah, daun kate mas juga tersedia dalam bentuk kapsul, bubuk, dan daun kering. Bentuk olahan ini mempermudah masyarakat perkotaan yang kesulitan mendapatkan tanaman segar untuk tetap memanfaatkan khasiatnya.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
-

Bupati Grobogan Setyo Hadi Tetap Berangkat Retret meski Megawati Instruksikan Penundaan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Bupati Grobogan, Jawa Tengah, Setyo Hadi tetap berangkat ke retret kepala daerah di Akmil Magelang meskipun Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta kepala daerah dari PDIP agar menundanya.
Setyo Hadi merupakan kader PDIP.
Setyo Hadi menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Grobogan.
Ia merupakan anggota DPRD Grobogan periode 2019-2024.
Setyo Hadi memastikan dirinya tetap berangkat setelah menghadiri rapat paripurna DPRD Grobogan, Jumat (21/2/2025).
“Ke paripurna dulu, selesai paripurna langsung ke Magelang, maksimal jam 3 sore jadwalnya di sana,” ujar Setyo Hadi, Jumat, dilansir Tribun Jateng.
Retret kepala daerah dijadwalkan berlangsung sepekan, 21-28 Februari 2025 yang diikuti gubernur maupun bupati/wali kota yang baru dilantik.
Diketahui, Megawati melarang para kepala daerah dari PDIP ikut retret setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penahanan terhadap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Instruksi tersebut disampaikan Megawati melalui surat bernomor 7294/IN/DPP/II/2025 pada Kamis (20/2/2025).
Berikut isi instruksi Megawati untuk kepala daerah dari PDIP terkait retret:
Mencermati dinamika politik nasional pada hari ini, Kamis, 20 Februari 2025, khususnya setelah terjadi kriminalisasi hukum terhadap Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Bapak Hasto Kristiyanto, di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Mengingat Pasal 28 Ayat 1 AD-ART Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, bahwa Ketua Umum sebagai sentral kekuatan politik Partai berwenang, bertugas, bertanggungjawab dan bertindak baik ke dalam maupun keluar atas nama Partai dan untuk eksistensi Partai, program, dan kinerja Partai, maka seluruh kebijakan dan instruksi Partai langsung berada di bawah kendali Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan.
Selanjutnya diinstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan, sebagai berikut:
1. Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21-28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum.
2. Tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by commander call.
Demikian instruksi harian ini disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Sejumlah Kepala Daerah Tunggu Komando di Yogyakarta
Sementara itu sejumlah kepala daerah dari PDIP yang hendak mengikuti retret bersama Presiden Prabowo Subianto, di Akmil Magelang bertahan di Yogyakarta sembari menunggu arahan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Mereka menunggu instruksi dari DPP PDIP dan memilih bertahan di Kantor DPD PDIP DIY.
“Kami diminta untuk stay, yang sudah di Jogja ya stay di DPD, yang di Magelang bisa di DPD Magelang. Kalau ada instruksi setiap saat kami bisa bergerak bersama,” jelas Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Jumat.
Hasto membenarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh DPP ditujukan kepada para kepala daerah yang merupakan kader PDIP. Rencana untuk mengikuti retret di Magelang pun tertunda karena masih belum mendapat kepastian dari DPP PDIP.
“Teman-teman kepala daerah yang dari PDIP hari ini kan sudah banyak yang sampai di Yogyakarta, sehingga tentu mereka kemudian menghentikan langkahnya, dan stay dulu di Yogyakarta,” ungkapnya.
Hasto mengatakan ada beberapa kepala daerah yang sudah sampai di Yogyakarta. Selain stay di DPD, beberapa kepala daerah yang tiba di Yogyakarta juga ada yang menginap di hotel.
“Saya di sini menemui teman-teman, ada yang dari Maluku Utara, dari Babel yang sudah stay di sini, ada juga yang sudah ada di hotel seperti Pak Gubernur Bali. Saya sebagai tuan rumah di Jogja ya nyambangi, yang di sini ada empat, yang di hotel baru mau saya cek,” ungkapnya.
Hasto menegaskan ia dan kepala daerah kader PDIP saat ini masih menunggu instruksi lebih lanjut dari DPP PDIP.
“Kami stay di Yogyakarta sambil nunggu berita lebih lanjut dari DPP, tentu sekarang banyak berdiskusi,” jelas dia.
Tanggapan Gerindra
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono berharap, seluruh kepala daerah yang baru dilantik Kamis (20/2/2025) mengikuti kegiatan retret di Akmil Magelang, Jawa Tengah.
Sebab, Budisatrio menegaskan bahwa kepala daerah terpilih bukan hanya mewakili satu atau dua partai politik, melainkan juga mewakili rakyat yang ada di daerahnya.
Sebab itu,ia berharap para kepala daerah dapat mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi dan kepentingan partai.
“Kita kembalikan kepada kepala daerah tersebut bahwa kepala daerah yang terpilih ini kan bukan cuma mewakili satu partai atau partai yang lain, tapi mewakili seluruh rakyat yang ada di daerahnya masing-masing,” ujarnya.
“Jadi kita kembalikan, semoga teman-teman kepala daerah ini (PDIP) terpanggil untuk datang, tidak mementingkan mungkin mereka berasal dari kader partai mana,” lanjutnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Bupati Grobogan Setyo Hadi Tetap Berangkat Retret Meski Ada Instruksi PDIP.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunJateng.com/Fsn) (TribunJogja.com)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4957677/original/052582400_1727779483-Screenshot_2024-10-01_173816.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perkembangan Anak, Peran Orang Tua Tak Tergantikan
Liputan6.com, Yogyakarta – Dosen Ilmu Kesehatan Anak, Retno Sutomo, dalam pidato pengukuhan dirinya dalam jabatan Guru Besar Bidang Pediatri Sosial FK-KMK UGM di kampus Universitas Gadjah Mada menjelaskan tentang pentingnya peran orang tua dalam penanganan kesehatan anak. Retno mengatakan perkembangan dan perilaku anak dipengaruhi oleh konteks sosial yang lebih luas, karena pendekatan pediatri sosial tidak hanya bertumpu pada intervensi klinis tradisional saja, namun mengintegrasikan dinamika keluarga, sumber daya masyarakat, dan kebijakan publik terkait.
Selain itu kondisi sosial yang kurang baik, seperti kemiskinan, stres orang tua, dan keterbatasan akses pendidikan anak usia dini, bisa meningkatkan risiko masalah perkembangan dan perilaku pada anak. Padahal, perkembangan anak di usia dini pada lingkungan kurang baik bisa berdampak jangka panjang pada fungsi kognitif, emosional, dan sosial anak.
“Di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk melakukan intervensi dini dalam perkembangan emosi dan kognisi anak,” katanya dalam pidato pengukuhan yang berjudul ‘Penguatan Peran Orang Tua Dalam Penanganan Masalah Perkembangan Dan Perilaku Anak Berbasis Pendekatan Pediatri Sosial’ Selasa 18 Februari 2025.
Ia mengatakan pentingnya peranan orang tua dalam beberapa penelitian memperlihatkan integrasi intervensi terapi wicara dalam rutinitas sehari-hari di rumah, misal waktu makan dan waktu bermain, menghasilkan perbaikan bermakna pada perkembangan bahasa anak. Menurutnya intervensi yang diterapkan oleh orang tua terbukti dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan bahkan menunjukkan hasil yang lebih efektif. “Diperlukan kolaborasi yang erat antara tenaga kesehatan dan orang tua untuk penanganan masalah perkembangan dan perilaku anak secara holistik dan komprehensif,” ujar Retno.
Retno menegaskan kembali bahwa di luar peran orang tua dalam deteksi dini masalah perkembangan anak, orang tua adalah pemberi lingkungan terkecil pertama bagi anaknya. Pola asuh dan penanaman nilai-nilai hidup yang baik oleh orang tua akan menjadi pondasi bagi anak untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas. “Perkembangan dan perilaku anak benar-benar merupakan cerminan dari apa yang mereka alami dalam perjalanan hidupnya,” ujar Retno soal pentingnya peran orang tua.
Rektor Universita Gadjah Mada, Ova Emilia dalam pidato sambutannya mengatakan Retno Sutomo merupakan salah satu dari 525 Guru Besar aktif yang ada di tingkat Universitas. Sementara di tingkat Fakultas, Retno menjadi Guru Besar aktif ke-72, dari 102 Guru Besar yang pernah dimiliki oleh FKKMK UGM.
-

Terpopuler, seputar larangan retret hingga libur awal Ramadhan 2025
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terpopuler yang menarik untuk disimak pada Sabtu pagi, mulai dari larangan PDIP agar kepala daerah yang diusung partai itu tak mengikuti retret di Magelang hingga libur awal Ramadhan 2025.
Berikut rangkuman beritanya :
1.Kepala Daerah se-Bali di Jogja menuju lokasi retret kecuali Koster
Kepala Biro Umum dan Protokol Pemprov Bali I Wayan Budiasa menyampaikan ke-9 Bupati dan Wali Kota se-Bali sudah berada di Yogyakarta untuk menuju lokasi retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Selengkapnya di sini.
2. Pengiriman pertama rumah modular dari Mesir ke Gaza berhasil dilakukan
Pengiriman pertama rumah modular dari Mesir menuju Jalur Gaza dimulai pada Kamis (20/2) di bawah kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, menurut laporan media Mesir. Selengkapnya di sini.
3.Rano Karno tanggapi soal instruksi kepala daerah PDIP tak ikut retret
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menanggapi soal Megawati Soekarnoputri yang menginstruksikan kepada para kepala daerah yang diusung partainya untuk tidak mengikuti acara pembekalan atau retret yang digelar pada 21–28 Februari 2024 di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah. Selengkapnya di sini.
4. Jadwal libur sekolah awal Ramadhan 2025
Menjelang bulan suci Ramadhan 1446H/2025M, pemerintah Indonesia telah menetapkan jadwal libur sekolah bagi siswa. Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB), libur awal puasa bagi siswa akan berlangsung selama tujuh hari. Selengkapnya di sini.
5. Pengamat beberkan potensi dampak dari larangan retret kepala daerah
Analis komunikasi politik Hendri Satrio membeberkan dua potensi dampak yang sekiranya bisa ditimbulkan terhadap situasi negara dan politik saat ini. Selengkapnya di sini.
Pewarta: Indriani
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025 -

Patuhi Instruksi Megawati, 8 Kepala Daerah Asal Sumut Tak Hadiri Retret di Magelang
Medan, Beritasatu.com – Sebanyak delapan kepala daerah asal Sumatera Utara (Sumut) dari Partai PDI Perjuangan (PDIP) dipastikan tidak mengikuti retret di Magelang, Jawa Tengah.
Hal ini menyusul adanya Instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri tertuang dalam Surat Nomor 7294/IN/DPP/II/2025, yang meminta kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP menunda keikutsertaan dalam retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah.
Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon menegaskan delapan kepala daerah di Sumut yang merupakan kader PDIP patuh terhadap instruksi Megawati Soekarnoputri.
Delapan kepala daerah tersebut berasal dari Kabupaten Nias Selatan, Nias Barat, Nias Induk, Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, dan Tapanuli Tengah.
“Kami tegak lurus dengan perintah Ibu ketua umum. Delapan kepala daerah PDIP di Sumut yang sedang dalam perjalanan ke Magelang langsung menghentikan perjalanan mereka di Yogyakarta setelah menerima surat dari Ibu ketum,” ucap Rapidin.
Anggota DPR ini mengaku telah berkomunikasi langsung dengan para kepala daerah tersebut untuk memastikan mereka mengikuti arahan partai.
“Begitu menerima surat tersebut, mereka tanpa ragu menghentikan perjalanan dan menunggu arahan lebih lanjut dari partai. Ini bukti loyalitas dan kedisiplinan mereka sebagai kader PDIP,” ucapnya.
Mantan bupati Kabupaten Samosir ini menegaskan seluruh kader PDIP Sumut akan selalu berada dalam barisan yang sama dengan keputusan partai untuk tidak mengikuti retret kepala daerah di Magelang.
-

Dilantik Presiden, Hasto-Wawan siap emban amanah warga Yogyakarta
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.
Dilantik Presiden, Hasto-Wawan siap emban amanah warga Yogyakarta
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 21 Februari 2025 – 19:36 WIBElshinta.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi melantik Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Wawan Harmawan beserta 961 kepala daerah dan wakilnya se-Indonesia secara serentak di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2).
Sebelum dilantik para kepala daerah dari seluruh Indonesia itu mengikuti kirab dari Monumen Nasional menuju Istana Negara.
Ditemui usai pelantikan Hasto Wardoyo menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh warga masyarakat Kota Yogyakarta yang ikut mendukungnya sehingga terpilih menjadi Wali Kota Yogyakarta periode 2025-2030. Hasto juga memohon doa restu kepada seluruh warga masyarakat Kota Yogya untuk mengemban amanah ini dengan baik hingga akhir jabatannya nanti.
“Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan rasa syukur alhamdulillah karena Allah SWT yang telah memberikan kemudahan jalannya mulai dari pemilihan sampai dengan pelantikan hari ini,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Jumat (21/2).
Didampingi Wawan Harmawan, pihaknya juga mohon doa restu agar dalam mengemban tugas lima tahun ke depan diberikan kelancaran. Sehingga, bisa mewujudkan kemajuan Kota Yogyakarta. Untuk membangun kota yang produktif, berkualitas dan berkepribadian diperlukan sinergi dengan semua pihak.
“Saya dan Pak Wawan bisa diberikan kemudahan kelancaran kesuksesan dan keselamatan dan saya tentu mohon selalu dukungan arahan dari semua pihak dan juga tentu doa dari semuanya. Sekali lagi mohon doanya mudah-mudahan saya bisa mengembangkan amanah ini dengan baik sampai di akhir masa jabatan nanti tahun 2030 dengan husnul khotimah,” pungkasnya.
Sumber : Radio Elshinta
-
/data/photo/2025/02/22/67b8d33029bc5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Alasan Tak Tahu Jalan, Pengemudi Fortuner Minta Maaf Usai Lawan Arah di Pantura Demak-Semarang Yogyakarta 22 Februari 2025
Alasan Tak Tahu Jalan, Pengemudi Fortuner Minta Maaf Usai Lawan Arah di Pantura Demak-Semarang
Tim Redaksi
DEMAK, KOMPAS.com
– Pengemudi mobil Fortuner,
Harmadi
(42), meminta maaf setelah videonya
viralmelawan arus
di Pantura Semarang-Demak hingga bermanuver ke pintu keluar Tol Semarang-Demak.
Aksi tidak terpuji di jalan raya itu sangat membahayakan nyawa dirinya sendiri dan pengguna jalan lain.
Warga asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tersebut mendatangi
Polres Demak
pada Jumat (21/2/2025) sore.
Ia memenuhi panggilan polisi setelah berhasil diidentifikasi.
Harmadi mengaku bersalah dan meminta maaf atas perbuatannya melawan arus lalu lintas yang tengah viral di media sosial.
“Saya memohon maaf apabila sudah viral masuk ke media sosial atau apa, mengganggu lalu lintas yang lain. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Harmadi.
Dia berdalih tidak hafal rute jalan tol, yang sebenarnya bertujuan ke Semarang, justru keluar di exit tol Pantura Sayung arah Demak dan terpaksa kembali lagi dengan cara melawan arah.
“Saya tidak tahu jalan, arahnya mau ke Bandara (Semarang) malah keluar situ. Mohon maaf sebesar-besarnya,” ujar dia.
Harmadi, yang melanggar aturan lalu lintas, kini diberi edukasi dan dikenakan sanksi tilang oleh polisi.
“Kebetulan kami dari Polres Demak masih ada kegiatan operasi keselamatan prioritas, kami langsung merespons cepat agar ke depan tidak ada hal-hal yang demikian yang membahayakan pengguna jalan,” kata Wakapolres Demak Satya Adi Nugraha, Jumat sore.
Dia mengimbau para pengguna jalan untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dan taat aturan lalu lintas.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/02/21/67b8984a38cd9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

