provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Terungkap, Ini Alasan Sri Sultan HB X Tak Masuk Daftar Peserta Retret Magelang

    Terungkap, Ini Alasan Sri Sultan HB X Tak Masuk Daftar Peserta Retret Magelang

    Bisnis.com, JAKARTA — Rangkaian kegiatan pembekalan atau retreat kepala daerah yang berlangsung di Magelang, Jawa Tengah telah berakhir pada hari ini, Jumat (28/2/2025). 

    Dengan demikian, ratusan kepala daerah yang terdiri dari Gubernur, Wali Kota, Bupati yang telah dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari akan kembali ke daerahnya masing-masing setelah digembleng di Magelang selama sepekan.

    Namun ada hal yang menarik di tengah hiruk pikuk retret, sosok Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X justru ramai menjadi buah bibir di media sosial. Sultan HB X disebut menjadi salah satu kepala daerah yang tidak masuk daftar peserta retret di Magelang.

    Hal itu dikarenakan oleh eksistensi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengamanatkan DIY adalah daerah provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka NKRI.

    Menilik Pasal 18 ayat (1) huruf c, disebutkan bahwa syarat mengemban jabatan Gubernur DIY adalah orang yang bertakhta sebagai Sultan Hamengku Buwono.

    “Bertakhta sebagai Sultan Hamengku Buwono untuk calon Gubernur dan bertakhta sebagai Adipati Paku Alam untuk calon Wakil Gubernur,” tulis beleid tersebut dan dikutip Jumat (28/2/2025).

    Ditegaskan pula dalam Pasal 1 ayat (4) dan (5) bahwa kedua takhta itu merupakan warisan budaya bangsa yang berlangsung secara turun-temurun.

    Bunyi pasal 1 ayat (4):

    Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, selanjutnya disebut Kasultanan, adalah warisan budaya bangsa yang berlangsung secara turun-temurun dan dipimpin oleh Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senapati Ing Ngalaga Ngabdurrakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah, selanjutnya disebut Sultan Hamengku Buwono.

    Bunyi Pasal 1 ayat (5):

    Kadipaten Pakualaman, selanjutnya disebut Kadipaten, adalah warisan budaya bangsa yang berlangsung secara turun-temurun dan dipimpin oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam, selanjutnya disebut Adipati Paku Alam.

    Maka demikian, merujuk pada UU 13/2012 tersebut, memberikan kewenangan yakni tidak adanya Pilkada, karena Sri Sultan dan Paku Alam otomatis menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.

    Selain aturan itu, menurut Wamendagri Bima Arya Sugiarto, Sultan HB X belum lama ini dilantik untuk periode jabatan sampai dengan tahun 2027. Jadi tidak termasuk dalam rombongan kepala daerah yang terpilih di Pilkada 2024.

    Keistimewaan Yogyakarta tidak lepas dari sumbangsihnya dalam sejarah republik. Yogyakarta memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

    Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX adalah salah satu tokoh sentral dalam sejarah perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Dia termasuk raja yang lebih awal mengintegrasikan Yogya dengan Indonesia.

    Selain itu, Sultan juga merelakan harta kraton untuk membiayai perjuangan bangsa dan negara Indonesia. Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota negara ketika serangan Belanda pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia 1945-1949.

  • Hasil Sidang Isbat Penetapan Kapan Puasa 2025 1 Ramadhan 1446 H – Page 3

    Hasil Sidang Isbat Penetapan Kapan Puasa 2025 1 Ramadhan 1446 H – Page 3

    Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) melalui situs resminya hilal.bmkg.go.id turut memotret pantauan 1 ramadan 1446 Hijriah melalui Sistem Informasi Observasi Hilal.

    Obervasi BMKG dilakukan tersebar di sejumlah titik di seluruh Indonesia, seperti di Rooftop Mega Trade Center (MTC) Manado, Pantai Tanah Lot, Tabanan, Kantor Stasiun Geofisika Jayapura, Stasiun Geof Saumlaki, Maluku, Bukit Gado-Gado, Pantai Air Manis, Kota Padang, VTS Sengkuang, Batam, Gunung Sitoli, Pantai Wisata Hiu Paus Botubarani, Kantor Bupati Malang.

    Selanjutnya, POB Syekh Belabelu Parangtritis Bantul, Gedung Layanan MKG Kupang, Hotel Mambruk Anyer, Gedung Observatorium Hilal BMKG AveTaduma Ternate, Pantai Patra Jasa Badung, Pantai Lhok Keutapang, Delft Apartemen CPI Makassar, Pantai Tanjung Setumu Tanjung Pinang, Apartemen Delft CPI Makassar.

    Berikutnya ada di Menara Hilal BMKG Desa Marana Donggala, Pantai Bahari Tanggetada Kolaka, POB Lampu Satu Merauke, Pantao Hotel Puti Retno Anyer Serang, Bukit Persaudaraan Mauliru Sumba Timur, Dermaga Kokar Alor, POB Pedalen Kebumen, Gedung Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Lhoknga, Hotel Tirta Kencana, dan Hotel Waigo Sorong.

    Sementara itu, untuk menentukan 1 Ramadan 1446 Hijriah akan dilakukan sidang isbat di Kementerian Agama pada sore hari ini.

  • Masjid Jogokariyan Yogyakarta Gelar Salat Tarawih Perdana

    Masjid Jogokariyan Yogyakarta Gelar Salat Tarawih Perdana

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Masjid Jogokariyan Yogyakarta menggelar salat tarawih pertama pada Jumat (28/2/2025) malam menandai dimulainya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.

    Seperti tradisi sebelumnya, Masjid Jogokariyan akan menyelenggarakan berbagai kegiatan selama Ramadan, termasuk pembagian takjil gratis sebanyak setiap harinya dan pengajian rutin menjelang waktu berbuka puasa.

    Antusiasme masyarakat terlihat jelas dengan  area masjid oleh jamaah yang ingin melaksanakan salat tarawih berjamaah. Masjid Jogokariyan terus menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi komunitas Muslim di Yogyakarta, khususnya selama bulan Ramadan.

    Sebelumnya, sebagaimana telah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1 Ramadan jatuh pada Sabtu (1/3/2025) besok, sehingga sejumlah masjid di Yogyakarta, termasuk Masjid Jogokariyan, telah melaksanakan salat tarawih pada Jumat malam.

    Selama bulan suci Ramadan, Masjid Jogokariyan selalu menghadirkan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial yang meriah. Salah satu tradisi khas yang terus berlangsung adalah penyelenggaraan Kampung Ramadan Jogokariyan.

    Di sepanjang area masjid, banyak pedagang yang menjajakan makanan dan Masjid Jogokariyan juga menyediakan menu berbuka puasa bagi para jemaah dan masyarakat sekitar.

    Tahun ini, terdapat sejumlah kegiatan baru yang diselenggarakan, salah satunya adalah “Tarawih Gaza” yang menghadirkan imam dari Gaza, Palestina.

    Selain itu, tradisi pembagian takjil kepada jemaah tetap dilaksanakan, dengan jumlah sekitar 3.500 paket takjil yang dibagikan setiap sore dan bisa mencapai 4.000 paket takjil.

    Menjelang akhir Ramadan, Masjid Jogokariyan juga akan menggelar kegiatan iktikaf dan pengajian di sepuluh malam terakhir, sebagai bentuk peningkatan ibadah menjelang Idulfitri.

    Dengan berbagai kegiatan, termasuk salat tarawih, Masjid Jogokariyan Yogyakarta kembali menjadi salah satu pusat kegiatan Ramadan yang ramai dikunjungi oleh umat Islam di Yogyakarta dan sekitarnya.

  • Harga Bawang Capai Rp 44.000 Per Kg, Cabai Justru Turun di Yogyakarta

    Harga Bawang Capai Rp 44.000 Per Kg, Cabai Justru Turun di Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Memasuki awal  Ramadan 2025, harga beberapa bumbu dapur di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, mengalami lonjakan. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak satu minggu terakhir, terutama pada bawang merah dan bawang putih.

    Menurut salah satu pedagang bawang, Maryam Yulianingsih, harga bawang merah naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram, sedangkan bawang putih melonjak dari Rp 42.000 menjadi Rp 44.000 per kilogram. Sementara itu, bawang bombai masih stabil di harga Rp 20.000 per kilogram.

    “Bawang merah dan bawang putih naik sudah satu minggu,” ujar Maryam kepada Beritasatu.com, Jumat (28/2/2025).

    Di sisi lain, beberapa komoditas sayuran justru mengalami penurunan harga. Cabai keriting yang sebelumnya Rp 100.000 per kilogram kini turun menjadi Rp 85.000 per kilogram, sedangkan cabai rawit turun dari Rp 95.000 menjadi Rp 85.000 per kilogram.

    Ida Habibah, seorang penjual sayuran di Pasar Beringharjo, mengungkapkan, harga cabai sempat mencapai Rp 100.000 per kilogram, lalu turun ke Rp 95.000, dan kini stabil di Rp 85.000.

    “Sempat tinggi di angka Rp 100.000, terus turun jadi Rp 95.000, sekarang Rp 85.000,” kata Ida.

    Kenaikan harga bawang serta penurunan harga cabai ini dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan menjelang bulan Ramadan. Para pedagang dan pembeli pun terus memantau pergerakan harga guna menyesuaikan stok dan kebutuhan rumah tangga.

  • Menag: Kemungkinan Besar 1 Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret 2025

    Menag: Kemungkinan Besar 1 Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Agama Nasarrudin Umar mengatakan ada kemungkinan besar awal puasa 1 Ramadan 1446 Hijriah akan jatuh pada Sabtu (1/3/2025), sama dengan yang sudah ditetapkan oleh Muhammadiyah. 

    Nasarrudin mengatakan meski belum melangsungkan sidang isbat di Kementerian Agama, dirinya memandang kemungkinan perbedaan awal Ramadan 1446 Hijriah tidak akan terjadi tahun ini. Hal ini berdasarkan analisis temuan hisab yang sementara sudah diterima oleh pihaknya. 

    “Ini mohon doanya supaya kita bisa berpuasa di awal sama (berbarengan) 1 Ramadannya, dan kemungkinan besarnya itu bisa sama karena kita berada pada posisi 2,5 derajat sampai 4 derajat,” kata Nasarrudin saat jumpa pers di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (28/2/2025). 

    Imam besar Masjid Istiqlal ini mengatakan posisi hisab di Aceh menunjukkan angka 4 derajat. Seperti diketahui, ketinggian hilal yang digunakan untuk menentukan awal puasa Ramadan di Indonesia adalah 3 derajat di atas ufuk. Ketinggian hilal 3 derajat tersebut telah disepakati lantaran kekuatan cahaya bulan di bawah 3 derajat masih kalah dengan cahaya mega (syafaq). 

    “Dan insyaallah 1 (Syawal) Idulfitri ini juga diharapkan sama juga, karena pada waktu diperkirakan itu masih minus ya, jadi minus derajatnya,” kata Nasarrudin. 

    Nasarrudin menilai ada kemungkinan muslim dari Nadhatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah akan mulai ibadah puasa Ramadan 2025 secara bersamaan. Begitu juga Idulfitri 1446 Hijriah juga berpotensi dirayakan secara bersamaan. 

    “Sehingga dengan demikian teman-teman dari Muhammadiyah dan NU itu bisa sepakat di sini,” tutur Nasarrudin. 

    Kemenag akan menggelar sidang isbat sore ini untuk menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah. Sementara Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa jatuh pada 1 Maret 2025.

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

    “Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada hari Sabtu Pahing, 1 Maret 2025 М, kemudian 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing 31 Maret 2025 Masehi,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta, Rabu (12/2/2025).

  • Prabowo bertolak ke Jakarta usai tutup retret kepala daerah di Akmil

    Prabowo bertolak ke Jakarta usai tutup retret kepala daerah di Akmil

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto bertolak ke Jakarta usai memberikan pengarahan dan menutup retret atau pembekalan kepala daerah dan wakil kepala daerah Tahun 2025 di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Jumat.

    Presiden Prabowo Subianto tiba di Lapangan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta, pada pukul 13.45 WIB. Pesawat Kepresidenan yang membawa Kepala Negara lepas landas sekitar pukul 14.00 WIB menuju Lapangan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    Sejumlah anggota Kabinet Merah Putih yang turut melepas keberangkatan Presiden ke Jakarta, antara lain Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan, sementara Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya turut serta dalam pesawat mendampingi Presiden.

    Adapun sebelum bertolak ke Jakarta, Presiden Prabowo sempat melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Tenda Ibadah Peserta Retret Magelang, usai memberi pengarahan dan menutup retret.

    Adzan pertama dikumandangkan tepat pukul 11:57 WIB, menandai masuknya waktu Sholat Jumat. Selang beberapa menit kemudian, adzan kedua berkumandang pada 12:02 WIB, mengundang para jamaah untuk segera merapatkan saf.

    Bertindak sebagai khatib dan imam dalam salat Jumat kali ini adalah Ustadz Ahmad Syaikhu, seorang ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Magelang. Sementara tugas sebagai muazin/bilal dipercayakan kepada Hari Rustaman.

    Dalam khotbahnya, Ahmad Syaikhu menyampaikan pesan tentang “Ramadan Menyenangkan dan Menenangkan”, mengingat Bulan Suci Ramadan yang akan tiba.

    Presiden Prabowo yang hadir bersama sejumlah pejabat negara, jajaran TNI, serta peserta retret, tampak khusyuk mendengarkan khotbah yang disampaikan.

    Usai Sholat Jumat, Presiden Prabowo menyempatkan diri berbincang dengan beberapa jamaah yang hadir.

    Turut melaksanakan Sholat Jumat diantaranya adalah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan sejumlah peserta retret.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ramadhan 2025, Warga Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Tarawih Pertama

    Ramadhan 2025, Warga Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Tarawih Pertama

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat tarawih pertama malam ini, menandai dimulainya bulan suci Ramadhan (Ramadan) 1446 Hijriah.

    Sesuai dengan metode hisab hakiki wujudul hilal, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu (1/3/2025), lebih awal dibandingkan keputusan pemerintah yang masih menunggu sidang isbat.

    Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Lebih Awal

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan awal Ramadhan 1446 H ditetapkan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, metode yang menjadi pedoman organisasi ini dalam menentukan awal bulan hijriah.

    Dengan keputusan ini, warga Muhammadiyah akan mulai Ramadhan 2025 dengan berpuasa pada Sabtu besok dan melaksanakan tarawih pada Jumat (28/2/2025) malam ini. Di berbagai masjid Muhammadiyah, persiapan untuk menyambut tarawih pertama telah dilakukan.

    Salah satunya adalah Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan Muhammadiyah. Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Latif menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk kenyamanan jemaah.

    “Kami sudah mempersiapkan masjid ini sejak lama, termasuk membersihkan karpet, ruangan, serta menyiapkan imam, penceramah subuh, takjil, hingga kegiatan menjelang salat tarawih,” ujar Azman, Jumat.

    Pemerintah Masih Menunggu Sidang Isbat

    Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) masih menunggu hasil sidang isbat yang digelar hari ini, Jumat (28/2/2025), untuk menentukan awal Ramadhan 2025 berdasarkan rukyatul hilal (pengamatan bulan).

    Meski terdapat perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan 2025, hal ini sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia dan selalu dijalani dengan toleransi antarumat Islam.

  • Rukyatul Hilal Ramadan 2025 Digelar di POB Syekh Belabelu Parangtritis DIY

    Rukyatul Hilal Ramadan 2025 Digelar di POB Syekh Belabelu Parangtritis DIY

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggelar rukyatul hilal Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Belabelu, Parangtritis, Bantul, Yogyakarta pada Jumat (28/2/25).

    Kepala Kanwil Kemenag DIY Ahmad Bahiej menyatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari penentuan awal Ramadan 2025, yang akan menjadi dasar dalam sidang isbat Kemenag.

    “Kami akan melaksanakan rukyatul hilal di POB Syekh Belabelu sebagai salah satu titik pemantauan resmi. Hasil pengamatan ini akan kami laporkan ke pusat untuk bahan pertimbangan dalam sidang isbat,” ujar Ahmad Bahiej.

    POB Syekh Belabelu: Lokasi Strategis untuk Rukyatul Hilal

    Rukyatul hilal Ramadan 2025 di DIY akan melibatkan tim ahli falak, perwakilan ormas Islam, akademisi, serta instansi terkait. Selain itu, masyarakat umum juga diperbolehkan hadir untuk menyaksikan langsung proses pengamatan sesuai ketentuan yang berlaku.

    POB Syekh Belabelu dipilih sebagai lokasi pemantauan karena memiliki posisi strategis dan visibilitas optimal untuk melihat hilal. Lokasi ini sering digunakan dalam penentuan awal bulan Hijriah, termasuk Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

    Penentuan Awal Puasa Ramadan 1446 H

    Hasil rukyatul hilal dari berbagai daerah di Indonesia akan menjadi pertimbangan dalam sidang isbat Kemenag yang digelar hari yang sama. Jika hilal terlihat, maka keesokan harinya umat Islam di Indonesia akan mulai menjalankan puasa Ramadan 1446 H.

    “Dengan adanya rukyatul hilal ini, Kemenag DIY berharap dapat memberikan kepastian kepada umat Islam mengenai awal Ramadan 2025 sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam menyambut bulan suci,” pungkas Ahmad Bahiej.

  • Hilal di Kota Bandung Berpotensi Tak Teramati, Ini Penyebabnya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Februari 2025

    Hilal di Kota Bandung Berpotensi Tak Teramati, Ini Penyebabnya Regional 28 Februari 2025

    Hilal di Kota Bandung Berpotensi Tak Teramati, Ini Penyebabnya
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com

    Hilal
    awal Ramadhan 1446 H di Bandung berpotensi tidak teramati akibat kondisi cuaca pada 28 Februari 2025.
    “Dari infografis prakiraan cuaca dari Stasiun Klimatologi Jawa Barat, tanggal 28 Februari 2025 untuk Kota Bandung diprakirakan hujan ringan pada pagi sampai malam hari, sehingga
    hilal
    berpotensi tak teramati, (kemungkinan kecil),” ujar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/2/2025).
    Berdasarkan data, saat matahari terbenam pada Jumat ini di Kota Bandung, tinggi hilal tercatat 4 derajat 1,93′, elongasi 6 derajat 0,71′, fraksi iluminasi 0,20%, dan umur bulan 10,41 jam.
    Sore ini, BMKG Stasiun Bandung akan mengamati hilal di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba). Lokasi ini menjadi salah satu titik
    pengamatan hilal
    di Indonesia.
    Memasuki bulan Ramadhan 1446 H, BMKG melaksanakan rukyat hilal pada 28 Februari 2025 di 37 lokasi di Indonesia, termasuk Aceh, Medan, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Makassar, dan Jayapura.
    Masyarakat dapat menyaksikan pengamatan hilal secara langsung melalui laman BMKG di
    https://hilal.bmkg.go.id/livestream
    .
    “Untuk mengawali bulan Ramadhan 1446 H (2025 M), dimohon umat Islam menunggu hasil keputusan sidang isbat yang akan diumumkan pada tanggal 28 Februari 2025 malam,” kata Teguh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cek fakta, video pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta pada 25 Februari

    Cek fakta, video pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta pada 25 Februari

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di Facebook dari dalam pesawat. Terdengar suara pramugari meminta semua penumpang untuk segera meninggalkan pesawat.

    Video tersebut dinarasikan pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta dan diunggah pada 25 Februari 2025.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Semua penumpang kapal batik air pada histeris”

    Namun, benarkah video pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta pada 25 Februari?

    Unggahan yang menarasikan video pesawat Batik Air tergelincir di Yogyakarta pada 25 Februari. Faktanya, video tersebut merupakan saat pesawat Batik Air tergelincir di Jogja 2015, bukan 2025. (Facebook)

    Penjelasan:

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut serupa dengan unggahan TikTok ini yang diberi keterangan pesawat Batik Air yang tergelincir di Yogyakarta pada 2016. Video tersebut telah ditayangkan 30 juta kali di platform TikTok.

    ANTARA menelusuri menggunakan kata kunci “pesawat batik air tergelincir di Jogja 2016” dan menemukan unggahan di laman Kemenhub berjudul “Kemenhub Bekukan Izin Slot Batik Air Yang Tergelincir di Jogja”.

    Pesawat Batik Air rute penerbangan Cengkareng – Yogyakarta dengan nomor penerbangan ID 6380 mengalami incident overshoot pada saat landing pukul 15.05, Jumat (6/11/15) di Bandara Adisucipto Yogyakarta.

    Komandan Pangkalan Udara TNI AU Adisutjipto Yogyakarta Marsekal Pertama Imran Baidirus mengatakan kejadian tersebut bermula sekitar pukul 15.02 WIB persawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6380 mendarat di Landasan Bandara Asdisutjipto Yogyakarta.

    “Saat itu kondisi di landasan sedang hujan, setelah berhasil mendarat pessawat justru mengalami over shoot dan keluar dari landasan,” katanya, dilansir dari ANTARA.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025