provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Karena Pinjol, Gaji Warga RI Habis Cuma buat Bayar Cicilan

    Karena Pinjol, Gaji Warga RI Habis Cuma buat Bayar Cicilan

    Jakarta

    Utang masyarakat di layanan Peer to Peer (P2P) Lending atau pinjaman online (pinjol) yang terus membengkak hingga Rp 90,99 triliun merupakan sinyal buruk untuk perekonomian nasional. Sebab kondisi ini menunjukkan banyaknya warga RI yang sudah tak memiliki cukup dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mendesak.

    “Bukan sinyal pinjaman untuk menggerakkan sisi produktivitas ekonomi, tapi lebih ke survival mode atau bertahan hidup,” kata Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira kepada detikcom, Selasa (11/11/2025).

    Masalahnya jika kondisi ini terus berlanjut, Bhima mengatakan daya beli masyarakat yang sudah rendah dapat semakin tergerus karena gaji atau pendapatan mereka habis hanya untuk membayar bunga dan cicilan pinjol.

    Belum lagi jika ternyata mereka terjebak dalam siklus utang ke utang, di mana untuk bisa membayar utang sebelumnya mereka perlu menambah utang di pinjol lain. Alhasil jarak kemampuan ekonomi antara mereka yang terpaksa berutang di pinjol dengan mereka yang tidak akan semakin lebar.

    “Pendapatan dari gaji atau penghasilan lain akan terkuras buat bayar cicilan dan bunga pinjol,” tegasnya.

    “Ekonomi jauh lebih berat, yang rentan ketagihan pinjol, yang kaya beli emas batangan. Indikator ekonomi sedang hadapi perfect storm. Makin lebar ketimpangan,” jelas Bhima lagi.

    Senada, Ekonom senior INDEF Tauhid Ahmad turut memperingatkan bagaimana peningkatan utang pinjol dapat menggerus daya beli masyarakat karena penghasilan mereka habis hanya untuk bayar cicilan dan bunga.

    “Mereka akan cenderung konsumtif, bukan produktif. Tentu saja daya belinya turun. Sehingga bisa jadi ketika utang mereka berlebih atau over leverage, itu akhirnya menyebabkan gagal bayar massal. Nah itu yang dikhawatirkan bagi rumah tangga tersebut,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Tauhid mengatakan secara makro tingginya utang masyarakat di pinjol ini dapat menyebabkan distorsi keuangan. Di mana karena kemudahan saat meminjam dana serta persyaratan yang lebih ringan, banyak orang malah akan lari ke pinjaman konsumtif berbunga tinggi.

    Sebab untuk mengajukan pinjaman dengan bunga yang lebih terjangkau seperti di bank mereka sudah tak memenuhi syarat imbas kepemilikan utang pinjol tadi. Masalahnya jika kondisi ini terus berlanjut, baik dari sisi peminjam maupun pemberi pinjaman akan menghadapi risiko gagal bayar utang yang semakin tinggi.

    “Nah itu akan membuat stabilitas sistem keuangan juga berisiko tinggi. Apalagi kalau Nilai pinjamannya di atas Rp 90 triliun ya ini yang tercatat dan tidak ada agunan, tidak ada jaminan dan sebagainya otomatis itu meningkatkan risiko gagal bayar jauh lebih besar,” terangnya.

    “Nah sehingga bukan ke investasi yang produktif. Kan kalau orang pinjamnya ke produktif itu akan baik buat perekonomian. Tapi kalau kelamaan buat konsumtif ya bisa buat ekonomi nggak berkembang,” jelas Tauhid lagi.

    Tonton juga video “Bocah SMP di Kulon Progo Bolos Sekolah Sebulan gegara Terjerat Judol-Pinjol”

    (igo/fdl)

  • Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan

    Daftar Wilayah yang Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani, memprakirakan potensi cuaca ekstrem besar wilayah Indonesia sepekan ke depan, mulai Senin (10/11/2025) hingga Minggu (16/11/2025).
    “Berdasarkan analisis
    BMKG
    , potensi hujan sedang hingga lebat pada 10-12 November 2025 berpotensi terjadi di sebagian besar di DKI Jakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Nusa Tenggara,” jelas Andri dalam keterangan pers, dikutip Selasa (11/11/2025).
    Adapun potensi hujan lebat-sangat lebat dengan status SIAGA berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Aceh, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
    “Untuk potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat,” jelas Andri.
    Pada 13-16 November 2025, potensi hujan dengan kategori lebat–sangat lebat dengan status SIAGA masih akan terjadi di Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
    Potensi hujan sedang-lebat juga berpotensi turun di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, hingga Lampung.
    Kemudian di Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
    Potensi angin kencang masih akan terjadi di DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat.
    Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa peningkatan intensitas hujan sepekan ini dipicu oleh aktifnya berbagai faktor dinamika atmosfer berskala global, regional, hingga lokal.
    “Gabungan dinamika atmosfer tersebut diprediksi meningkatkan potensi cuaca ekstrem dan dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” kata Guswanto.
    Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir, serta menjauhi pohon besar dan bangunan yang rapuh.
    “Peningkatan curah hujan diprakirakan berdampak bagi nelayan dan pengguna transportasi laut, sehingga diperlukan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi di Samudra Hindia barat Sumatra–selatan Jawa, Laut Banda, Laut Flores, dan Laut Arafura,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenperin yakin RI segera jadi empat besar produsen keramik dunia

    Kemenperin yakin RI segera jadi empat besar produsen keramik dunia

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meyakini Indonesia dalam waktu dekat mampu menjadi empat besar produsen keramik global, mengingat pertumbuhan sektor tersebut terus mengalami kenaikan yang signifikan.

    ‎”Dengan kapasitas produksi sebesar 625 juta meter persegi per tahun, Indonesia saat ini berada di posisi lima besar produsen keramik dunia. Kami optimistis, dengan dukungan investasi dan kebijakan yang tepat, Indonesia akan mampu naik menjadi empat besar dunia dalam waktu dekat,” ujar Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

    ‎Dijelaskan dia, pada triwulan II tahun 2025, sektor semen, keramik, dan pengolahan bahan galian nonlogam tumbuh 10,07 persen secara tahunan (year on year/YoY), yang merupakan salah satu subsektor dengan kinerja terbaik di manufaktur nonmigas.

    ‎Sepanjang tahun 2020 hingga 2024, lanjut dia, total realisasi investasi di sektor keramik mencapai Rp20,3 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 10.000 orang. Saat ini, total nilai investasi sektor keramik telah mencapai Rp224 triliun, yang turut menyerap sekitar 40.000 tenaga kerja di berbagai segmen rantai produksi.

    ‎”Prospek industri keramik nasional ke depan masih sangat menjanjikan. Peningkatan pembangunan infrastruktur, properti, dan konstruksi menjadi faktor pendorong utama. Apalagi tingkat konsumsi keramik kita masih sekitar 2,2 meter persegi per kapita lebih rendah dari negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Artinya, ruang pertumbuhan pasar domestik masih sangat luas,” ucap dia lagi.

    ‎Untuk mewujudkan Indonesia menjadi empat besar produsen keramik dunia, kata dia Kemenperin juga menyiapkan sejumlah kawasan industri strategis di wilayah Batang, Kendal, dan Semarang, yang memiliki lokasi dekat pelabuhan utama, jaringan jalan tol, serta infrastruktur gas yang memadai.

    ‎Kawasan-kawasan tersebut juga menawarkan berbagai insentif fiskal dan nonfiskal bagi investor domestik maupun asing.

    ‎Lebih lanjut, pada Senin (10/11/2025), disampaikannya, Indonesia melalui Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyelenggarakan The 32nd World Ceramic Tiles Forum (WCTF) 2025 di Yogyakarta.

    ‎Forum internasional yang dihadiri delegasi dari berbagai negara ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan kekuatan industri keramik nasional.

    ‎Ketua Umum Asaki Edy Suyanto menyampaikan, kinerja utilisasi produksi nasional Januari hingga Oktober 2025 berada di angka 72,5 persen, angka ini naik dari semester I 2025 yang mencapai 71 persen.

    ‎”Asaki memproyeksikan hingga akhir tahun 2025 utilisasi keramik mencapai 73 persen, menunjukkan arah perbaikan dan pertumbuhan dibanding tahun 2024,” katanya.

    Kata Edy, industri keramik tengah menghadapi beberapa tantangan yaitu suplai gas, lonjakan impor, serta suplai bahan baku keramik seperti clay dan feldspar yang mayoritas berasal dari Jawa Barat.

    ‎Adapun produsen terbesar keramik di dunia yaitu, China, India, Italia, Spanyol, dan Indonesia.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kenapa Hidung Mampet Tapi Tidak Pilek? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Kenapa Hidung Mampet Tapi Tidak Pilek? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

    YOGYAKARTA – Pernah merasa hidung tersumbat padahal tidak sedang pilek? Rasanya tentu menjengkelkan, apalagi kalau harus bernapas lewat mulut terus. Kondisi ini cukup umum terjadi dan bisa menandakan berbagai hal yang tidak selalu berkaitan dengan flu. Dilansir Pittsburgh Sinus Centers, Senin, 10 November, menurut Dr. Sam Mathur, ahli THT di Pittsburgh Sinus Centers, banyak orang mengira hidung tersumbat selalu berarti pilek atau infeksi. Padahal, bisa jadi penyebabnya adalah pembengkakan jaringan di dalam hidung akibat iritasi, alergi, atau gangguan anatomi. Kondisi ini bisa membuat seseorang sulit bernapas meski tidak ada lendir sama sekali. Untuk itu, berikut kenapa hidung mampet tapi tidak pilek.

    1. Alergi dan udara kering

    Salah satu penyebab paling sering dari hidung mampet tanpa pilek adalah alergi. Debu, serbuk bunga, bulu hewan, atau perubahan cuaca dapat memicu peradangan ringan di jaringan dalam hidung. Akibatnya, selaput lendir membengkak dan menghambat aliran udara. Udara yang terlalu kering juga bisa membuat hidung teriritasi, terutama jika Anda sering berada di ruangan ber-AC sepanjang hari.

    2. Polip hidung dan deviasi septum

    Jika hidung terasa mampet hanya di satu sisi dan tidak membaik dalam waktu lama, kemungkinan penyebabnya adalah polip hidung atau deviasi septum. Polip merupakan jaringan lunak yang tumbuh di dalam rongga hidung akibat peradangan kronis, sementara deviasi septum terjadi ketika tulang pemisah antara dua lubang hidung melengkung ke satu sisi. Keduanya dapat menghalangi aliran udara dan membuat Anda merasa sulit bernapas meski tidak pilek.

    Ilustrasi penyebab kenapa hidung mampet tapi tidak pilek (Freepik/marymarkevich)

    3. Sinusitis kronis

    Hidung tersumbat juga bisa menjadi gejala sinusitis kronis, yaitu peradangan pada rongga sinus yang berlangsung lebih dari 12 minggu. Penderitanya biasanya merasakan tekanan di sekitar mata, pipi, atau dahi, disertai hidung yang terasa penuh tapi tidak mengeluarkan lendir. Pembengkakan pada jaringan sinus membuat udara sulit keluar masuk dengan lancar, sehingga Anda merasa sesak di hidung tanpa pilek.

    4. Perubahan hormon dan penggunaan obat semprot

    Perubahan hormon juga dapat menyebabkan hidung mampet tanpa pilek. Misalnya, pada ibu hamil atau saat menstruasi, kadar hormon estrogen meningkat dan membuat pembuluh darah di hidung melebar. Kondisi ini menimbulkan sensasi tersumbat. Selain itu, penggunaan obat semprot hidung yang berlebihan bisa menyebabkan efek rebound congestion, yaitu hidung kembali mampet setelah efek obatnya hilang.

    5. Paparan iritan dan faktor lingkungan

    Asap rokok, parfum yang terlalu kuat, atau polusi udara bisa memicu hidung terasa tersumbat tanpa pilek. Zat-zat iritan ini menyebabkan reaksi peradangan ringan sebagai bentuk pertahanan tubuh terhadap partikel asing. Bila paparan terjadi terus-menerus, pembengkakan pada jaringan hidung dapat menjadi kronis dan menimbulkan rasa tidak nyaman berkepanjangan.

    Cara mengatasi hidung mampet tanpa pilek

    Untuk mengatasinya, Anda bisa mulai dengan menjaga kelembapan udara di sekitar, misalnya menggunakan humidifier atau menghirup uap hangat. Irigasi hidung dengan larutan garam steril juga dapat membantu melancarkan saluran pernapasan dan mengurangi pembengkakan. Jika penyebabnya alergi, hindari pemicu dan konsultasikan dengan dokter agar mendapat antihistamin atau semprotan kortikosteroid sesuai kebutuhan. Bila gejala tak kunjung membaik, pemeriksaan ke dokter THT diperlukan untuk memastikan penyebab pastinya.

    Hidung mampet tapi tidak pilek memang tampak sepele, tapi bisa memengaruhi kualitas hidup Anda. Tidur terganggu, aktivitas terganggu, bahkan konsentrasi pun menurun. Dengan mengenali penyebabnya sejak awal dan menerapkan cara penanganan yang tepat, Anda bisa kembali bernapas lega. Ingat, napas yang lancar bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga tentang menjaga tubuh tetap sehat dan bugar setiap hari.

  • DKI Jakarta Dihantui Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG

    DKI Jakarta Dihantui Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Imbauan BMKG

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti cuaca ekstrem sepekan ke depan. DKI Jakarta termasuk wilayah yang menjadi perhatian, lantaran berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di periode 10 sampai 12 November, bersama sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.

    Hujan lebat disertai angin kencang juga masih akan terjadi di DKI Jakarta hingga pekan berikutnya. Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Banten juga dihantui potensi yang sama.

    Imbauan BMKG

    Pada wilayah dengan intensitas hujan tinggi, perlu ada kesiapsiagaan terkait potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan topografi curam dan daerah aliran sungai.

    BMKG meminta masyarakat menghindari aktivitas saat hujan lebat turun disertai petir dan angin kencang. Sebaiknya juga menjauhi area berikut:

    area terbukapohonbangunan yang rapuh.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menjelaskan potensi cuaca ekstrem yang signifikan diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sepanjang pekan ini.

    Ada beberapa wilayah yang diperkirakan masuk status Siaga atau kondisi hujan lebat dan sangat lebat, yakni:

    Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Sumatera Barat, NTB, Kaltim, Sulawesi Selatan, dan NTT.

    “Untuk potensi angin kencang, BMKG memprediksi wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat menjadi area yang perlu diwaspadai,” beber Andri dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    (naf/up)

  • Kemkomdigi Dorong Santri agar Cerdas dan Beretika di Ruang Digital

    Kemkomdigi Dorong Santri agar Cerdas dan Beretika di Ruang Digital

    Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Kegiatan yang bertajuk ‘Sahabat Tunas: Bersama Menjaga Ruang Digital Ramah Anak’ di Pondok Pesantren Assalafiyyah di Mlangi, Yogyakarta, Jumat, 7 November 2025. 

    Kegiatan ini merupakan inisiatif Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi untuk menciptakan ruang digital yang aman dan ramah anak, sekaligus mendukung implementasi PP Tunas atau Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak.

    Tujuannya, agar para santri tidak hanya pintar menggunakan gawai, tetapi juga memiliki kesadaran penuh untuk menjaga diri dan menghormati orang lain di dunia maya.

    “Melalui kegiatan Sahabat Tunas, kami mengajak anak-anak belajar tentang hak dan kewajiban sebagai anak digital yang cerdas dan bertanggung jawab, dan kepada orang tua untuk selalu mengawasi kegiatan digital anak-anak mereka,” ujar Direktur Jenderal KPM Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya. 
     

     
    Ia menambahkan, pendampingan harus dilakukan secara seimbang. Anak perlu memahami batasan konten yang boleh mereka akses, mampu membagi waktu antara belajar dan berkreasi di dunia online, serta tetap aktif bersosialisasi di dunia nyata.

    Pesan-pesan penting itu disampaikan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan, salah satunya melalui pertunjukan Wayang Golek yang dibawakan oleh dalang cilik, Adimas Alby Elsani Widyaputra.
     
    Melalui lakon yang interaktif, Adimas menyampaikan bahwa PP Tunas adalah bukti kehadiran negara dalam melindungi anak-anak di ruang digital. Wayang, sebagai seni yang akrab dengan budaya pesantren, dipilih sebagai sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan moral tentang tanggung jawab kolektif dalam menjaga ruang digital agar tetap ramah bagi anak.

    Selain wayang, kegiatan yang diikuti hampir 300 siswa SD dan MTs ini juga dimeriahkan oleh kesenian silat, permainan tradisional seperti congklak dan enggrang, serta pameran aplikasi dan gim karya santri.
     
    Pertunjukan dalang cilik dan beragam aktivitas alam nyata menunjukkan bahwa Sahabat Tunas tidak hanya berfokus pada dunia digital, tetapi juga mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan positif dan produktif di luar layar gawai.

    Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Kegiatan yang bertajuk ‘Sahabat Tunas: Bersama Menjaga Ruang Digital Ramah Anak’ di Pondok Pesantren Assalafiyyah di Mlangi, Yogyakarta, Jumat, 7 November 2025. 
     
    Kegiatan ini merupakan inisiatif Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) Kemkomdigi untuk menciptakan ruang digital yang aman dan ramah anak, sekaligus mendukung implementasi PP Tunas atau Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak.
     
    Tujuannya, agar para santri tidak hanya pintar menggunakan gawai, tetapi juga memiliki kesadaran penuh untuk menjaga diri dan menghormati orang lain di dunia maya.

    “Melalui kegiatan Sahabat Tunas, kami mengajak anak-anak belajar tentang hak dan kewajiban sebagai anak digital yang cerdas dan bertanggung jawab, dan kepada orang tua untuk selalu mengawasi kegiatan digital anak-anak mereka,” ujar Direktur Jenderal KPM Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya. 
     

     
    Ia menambahkan, pendampingan harus dilakukan secara seimbang. Anak perlu memahami batasan konten yang boleh mereka akses, mampu membagi waktu antara belajar dan berkreasi di dunia online, serta tetap aktif bersosialisasi di dunia nyata.
     
    Pesan-pesan penting itu disampaikan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan, salah satunya melalui pertunjukan Wayang Golek yang dibawakan oleh dalang cilik, Adimas Alby Elsani Widyaputra.
     
    Melalui lakon yang interaktif, Adimas menyampaikan bahwa PP Tunas adalah bukti kehadiran negara dalam melindungi anak-anak di ruang digital. Wayang, sebagai seni yang akrab dengan budaya pesantren, dipilih sebagai sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan moral tentang tanggung jawab kolektif dalam menjaga ruang digital agar tetap ramah bagi anak.
     
    Selain wayang, kegiatan yang diikuti hampir 300 siswa SD dan MTs ini juga dimeriahkan oleh kesenian silat, permainan tradisional seperti congklak dan enggrang, serta pameran aplikasi dan gim karya santri.
     
    Pertunjukan dalang cilik dan beragam aktivitas alam nyata menunjukkan bahwa Sahabat Tunas tidak hanya berfokus pada dunia digital, tetapi juga mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan positif dan produktif di luar layar gawai.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Di Bantul, Baru 4 SPPG dari 55 yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        10 November 2025

    Di Bantul, Baru 4 SPPG dari 55 yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Yogyakarta 10 November 2025

    Di Bantul, Baru 4 SPPG dari 55 yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
     – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menginformasikan bahwa hingga saat ini hanya empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah memperoleh Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).
    “Sudah ada 4 SLHS yang terbit dari 55 SPPG yang ada,” ungkap Kepala Dinkes Bantul,
    Agus Tri Widiyantara
    , saat memberikan keterangan kepada wartawan di Bantul, Senin (10/11/2025).
    Agus menjelaskan bahwa sejumlah SPPG telah mulai mengurus SLHS, mengingat sertifikat tersebut merupakan syarat untuk mendirikan SPPG baru.
    Saat ini, sekitar sepuluh SPPG telah mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan.
    “Kemudahannya kita percepatan untuk prosesnya. Tapi untuk segala aspek yang dinilai tetap kita sesuai dengan ketentuan yang ada,” kata Agus. 
    Agus menambahkan bahwa pihaknya akan mendukung langkah SPPG dengan pemrosesan yang cepat, meskipun tetap mematuhi ketentuan yang berlaku.
    Agus juga menekankan pentingnya memenuhi standar pemeriksaan air, yang jika tidak sesuai, akan mengakibatkan penerbitan SLHS tidak dapat dilakukan.
    “Penerbitan SLHS tetap sesuai dengan ketentuan yang ada,” tegasnya.
    Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bantul, Hermawan Setiaji, menyoroti pentingnya SLHS sebagai syarat untuk mendirikan SPPG.
    Hal ini bertujuan agar setiap SPPG yang ada di Bantul memenuhi standar yang telah ditetapkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        10 November 2025

    Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya Yogyakarta 10 November 2025

    Cerita Member Idol di Yogyakarta Tangkap Maling di Indekosnya
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota idol grup Minerva Land, Vanesa Adenanda Rinjani, melakukan aksi heroik dengan menangkap seorang pria yang diduga pencuri di indekosnya di Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (8/11/2025).
    Peristiwa tersebut terjadi pada siang hari saat Vanesa, yang berusia 26 tahun, sedang berada di dalam kamar indekosnya.
    “Itu posisinya kosan sepi ya. Enggak banyak orang di area sekitar kosan juga nggak banyak yang lalu-lalang gitu,” ujar Vanesa saat ditemui di salah satu kedai di
    Kapanewon Depok
    , Senin (10/11/2025).
    Ketika kejadian, Vanesa sedang rebahan di dalam kamar dengan pintu terbuka.
    Saat beranjak menuju toilet, ia melihat seorang pria berdiri di depan pagar indekos. Awalnya, Vanesa mengira pria tersebut adalah ojek online.
    Namun, saat berada di toilet, ia mendengar suara teriakan minta tolong.
    “Nah waktu di toilet, aku dengar ada suara tolong-tolong, habis itu bingung kan aku, kenapa ada apa? Aku pikir ada ular masuk. Aku lari keluar,” ucapnya.
    Setibanya di luar kamar, Vanesa melihat teman kostnya, Ninda, terjatuh, sementara pria yang diduga pelaku berusaha melarikan diri ke arah motor yang diparkir di depan pagar.
    Vanesa segera mengejar dan menahan pria tersebut dengan cara memegang krah kaosnya.
    “Dia posisinya udah naik ke motor, udah mau nyalain motor. Syukurnya terkejar, dan aku tahan kaosnya. Terus aku tanya, ‘Woy, ngapain?’” ungkapnya.
    Ninda menjelaskan kepada Vanesa bahwa pria tersebut telah memitingnya dan menarik ponsel miliknya.
    “Aku tahan dong ya, jelas maling. Terus aku teriak-teriak juga tolong dong ada maling. Ada sekitar 2 menit sampai 3 menit, terus akhirnya datang satu bapak-bapak terus bantu nahan,” urainya.
    Vanesa menambahkan bahwa pria tersebut awalnya berpura-pura meminta air, tetapi tindakannya mencurigakan.
    “Cuman kan ini ya, itu kan kosan cewek terus dia cowok. Berdiri depan pintu udah kayak mau masuk gitu lho,” jelasnya.
    Warga yang datang kemudian membantu menahan terduga pelaku dan mengikatnya di tiang menggunakan lakban.
    “Pas sama aku (pelaku) nglagapan gitu, nggak kok mba, nggak. Cuman begitu sudah ditahan warga, ditanya (jawabnya) itu teman. Padahal bukan, nggak kenal,” ungkap Vanesa.
    Meskipun Vanesa tidak memiliki latar belakang bela diri, ia mengaku bertindak spontan karena marah melihat temannya menjadi korban.
    “Nggak ada (basic bela diri), bener-bener pure cuman tau koreo berantem,” katanya.

    Vanesa menyadari risiko yang ada, namun saat menahan pelaku, ia tidak mendapatkan perlawanan.
    Setelah pelaku ditahan, warga menghubungi pihak kepolisian yang segera datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku.
    “Polisinya dateng. Petugasnya dateng. Untuk ngamanin jadi diborgol terus dibawa,” ucapnya.
    Vanesa, yang berasal dari Malang, Jawa Timur, saat ini aktif sebagai member idol grup
    Minerva Land
    di Yogyakarta.
    Setelah kejadian, ia menghubungi keluarganya dan mengetahui bahwa aksinya telah viral di media sosial.
    “Eggak tahu itu tiba-tiba ramai juga. Jadi kan pada ramai di sosmed kayak ‘Idol nangkep maling’. Teman-teman khawatir. Nanyain keadaan ku. Tapi untungnya nggak papa,” ungkapnya.
    Akun Instagram Polsek Depok Barat juga mengunggah informasi mengenai penangkapan tersebut, menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat terkait penangkapan pelaku pencurian di kost putri di daerah Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peneliti Virus Dengue Tedjo Sasmono Minta Pemerintah Naikkan Dana Riset

    Peneliti Virus Dengue Tedjo Sasmono Minta Pemerintah Naikkan Dana Riset

    Jakarta

    Peneliti virus R. Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D. menekankan perlunya perhatian lebih dari pemerintah terhadap pendanaan riset dan pendidikan sains.

    Hal ini ia sampaikan saat berbicara di acara Habibie Prize 2025, sebagai salah satu dari lima ilmuwan terkemuka penerima penghargaan. Ia menjawab pertanyaan moderator yang menanyakan kontribusi apa yang dibutuhkan dari negara agar para peneliti seperti dirinya konsisten menghasilkan riset penting.

    “Tentu saja kontribusi negara sangat penting. Persentase APBN untuk riset masih kecil. Itu perlu dinaikkan nantinya. Negara maju sudah science-based dalam mengambil keputusan. Indonesia juga harus ke sana, semua kebijakan sebaiknya berbasis data dan sains,” ujarnya di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

    “Saya kira seperti itu. Ada perhatian dari pemerintah untuk meningkatkan lagi dana sains, pendidikan, dan sebagainya,” tegasnya.

    Peneliti virus dengue R. Tedjo Sasmono berbicara di panggung Habibie Prize 2025. Foto: Rachmatunnisa/detikINETPuluhan Tahun Meneliti Virus Dengue

    Nama Tedjo Sasmono tak asing di dunia penelitian bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi. Ia merupakan peneliti senior Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman BRIN, dan sudah menjadi periset di LBM Eijkman sejak 1994.

    Sederet prestasinya yang mentereng antara lain masuk dalam jajaran 2% saintis teratas dunia (Top 2% World Ranking Scientists) pada 2021 yang dirilis peneliti dari University of Stanford, John Ioannidis bersama Jeroen Baas dan Kevin Boyack.

    Setelah lebih dari 25 tahun meneliti virus dengue, Tedjo menerima Habibie Prize 2025 bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi. Konsistensinya memetakan genom virus dengue di berbagai wilayah Indonesia menjadi kontribusi penting bagi pengendalian penyakit demam berdarah di Tanah Air.

    “Ini soal istiqamah, konsistensi. Saya menekuni bidang ini lebih dari 25 tahun karena dengue itu penyakit yang kita hadapi setiap hari sebagai negara tropis,” ujarnya.

    “Bahkan anak saya sendiri sempat terkena dengue. Itu menunjukkan betapa dekatnya penyakit ini dengan kehidupan kita,” kenang Tedjo.

    Selama lebih dari dua dekade, Tedjo dan timnya berfokus pada virologi dan biologi molekuler dengue. Mereka meneliti bagaimana virus menular, beradaptasi, dan berevolusi di berbagai wilayah Indonesia.

    “Virus dengue ada empat tipe: 1, 2, 3, dan 4. Kami memetakan hampir seluruh Indonesia, dari 15 provinsi lebih, untuk melihat perbedaan genom dan perilakunya,” jelasnya.

    Menurutnya, data genomik lokal sangat penting karena setiap daerah memiliki karakter virus dan pola penularan berbeda. Informasi ini kini menjadi dasar untuk riset vaksin dan sistem diagnostik yang lebih akurat.

    Tedjo Sasmono (keempat dari kiri) menerima penghargaan Habibie Prize 2025 dari Kepala BRIN Laksana Tri Handoko (bersalaman). Foto: Rachmatunnisa/detikINETDari Laboratorium ke Kebijakan Publik

    Penelitian Tedjo tak berhenti di laboratorium. Data yang dihasilkan timnya kini digunakan oleh Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO) untuk memahami pola penyebaran virus di Indonesia.

    “Dari sisi genomiknya dimanfaatkan untuk pengembangan vaksin. Itu juga menggunakan genom Indonesia,” ujarnya.

    Ia juga menyebut keberhasilan ilmuwan dalam menurunkan kasus dengue melalui vaksin QDENGA dan penerapan teknologi Wolbachia, yang terbukti mampu mengurangi hingga 77% kasus dengue di Yogyakarta.

    “Itulah bukti bahwa ilmu pengetahuan itu bisa bermanfaat untuk kesehatan umat manusia. Karena dengan ilmu pengetahuan bisa didapatkan vaksin,” tambahnya.

    Bagi Tedjo, penelitian bioteknologi bukan hanya soal sains, tapi juga misi kemanusiaan. Ia menambahkan, COVID-19 mengajarkan bahwa Indonesia harus mandiri menghadapi pandemi berikutnya. Ia pun berharap banyak agar generasi muda peneliti Indonesia terus belajar dan konsisten.

    “Anak-anak, adik-adik yang masih muda-muda tetap konsisten a. Terus belajar, bermimpi besar boleh, didukung dengan infrastruktur, pengetahuan, update ilmu, supaya Indonesia tidak kekurangan critical mass untuk peneliti,” pesan Tedjo.

    Ia juga menyebut penghargaan Habibie Prize 2025 yang didapatkannya menjadi simbol penting pengakuan bagi peneliti Indonesia. “Terima kasih banyak untuk rekognisi ini,” ujarnya.

    Habibie Prize merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan negara kepada para ilmuwan dan pakar yang telah mendedikasikan karya serta penelitiannya untuk kemajuan bangsa. Penghargaan ini sekaligus menjadi sarana untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Indonesia, serta menumbuhkan semangat ilmiah di kalangan generasi muda.

    Nama penghargaan ini diambil dari sosok Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Republik Indonesia ke-3 sekaligus Menteri Riset dan Teknologi periode 1979-1998. Habibie dikenal luas sebagai tokoh visioner yang menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai motor pembangunan nasional.

    Tahun ini, BRIN memberikan penghargaan kepada lima penerima:

    Dr. rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc. (Ilmu Pengetahuan Dasar)R. Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D. (Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi)Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc. (Ilmu Rekayasa)Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Ilmu Sosial, Politik, Ekonomi dan Hukum)Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. (Ilmu Filsafat, Agama dan Kebudayaan)

    (rns/rns)

  • RI Diklaim Jadi Top 5 Produsen Keramik Dunia, Ekspor Melesat 17%

    RI Diklaim Jadi Top 5 Produsen Keramik Dunia, Ekspor Melesat 17%

    Bisnis.com, YOGYAKARTA — Indonesia masuk dalam top 5 besar produsen keramik dunia dengan kapasitas produksi mencapai 625 juta meter persegi. Kinerja ekspor keramik juga disebut mengalami peningkatan tahun ini. 

    Direktur Jenderal Industri Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Taufiek Bawazier mengatakan saat ini total nilai investasi industri keramik nasional di Indonesia mencapai Rp224 triliun dengan serapan tenaga kerja tembus 40.000 orang di berbagai segmen rantai produksi.

    Dalam catatannya, pada periode tahun 2020-2024 total realisasi investasi di sektor keramik mencapai Rp20,3 triliun menyerap tenaga kerja sebanyak 10.000 orang. 

    “Penambahan investasi ini akan semakin memperkuat aliran rantai pasok keramik nasional serta sejalan dengan visi menjadikan Indonesia TOP 4 produsen keramik dunia,” kata Taufiek di agenda Annual Meeting 2025 World Ceramic Tiles Forum, Senin (10/11/2025).  

    Menurut Taufiek, prospek pengembangan industri keramik nasional masih sangat menarik kedepannya seiring dengan pasar dalam negeri yang terus meningkat dan maraknya pembangunan infrastruktur, properti dan konstruksi. 

    Terlebih, konsumsi keramik nasional masih rendahnya sekitar 2,2 meter persegi per kapita lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand yang mencapai 3 meter persegi per kapita dan rata-rata dunia sebesar 2,5 meter persegi per kapita.

    “Produk keramik Indonesia telah diekspor ke berbagai negara dengan nilai eksporpada periode Januari-Agustus 2025 mencapai US$31 juta,” jelasnya. 

    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Eddy Suyanto mengatakan saat ini kinerja utilisasi produksi nasional periode Januari-Oktober 2025 berada di sekitar 72,5% atau meningkat tipis dibandingkan kinerja semester I/2025 yang berada di level 71%. 

    Perbaikan tingkat utilisasi produksi ini lantaran terjadinya peak season atau periode permintaan keramik yang meningkat pada semester kedua setiap tahun, khususnya Agustus-Desember.  

    Di sisi lain, kinerja positif tersebut juga didorong ekspor yang tumbuh sebesar 17% dengan pertumbuhan angka ekspor tertinggi ke Amerika Serikat (AS) 170%, Malaysia 50% dan Filipina 32%.

    Dalam catatannya, ekspor keramik pada 2023 mencapai 7,65 juga meter persegi, kemudian naik tahun berikutnya menjadi 11,7 juta meter persegi. Pada semester I/2025 ekspor mencapai 6,98 juta meter persegi. 

    “Dari sisi volume produksi keramik Januari-Oktober 2025 diperkirakan berkisar 392,7 juta meter persegi bertumbuh sekitar 16% dibanding periode yang sama di tahun lalu,” ujarnya. 

    Realisasi kinerja produksi tersebut dicapai meski sempat terjadi krisis pasokan gas pada Agustus 2025 yang memicu produksi terhenti 50%. 

    Menurut Edy, produksi periode berjalan ini didukung oleh katalis-katalis positif seperti PPn ditanggung pemerintah (PPN DTP), KUR untuk kontraktor dan pengusaha bahan bangunan, serta program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) 350.000 unit.