provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Alasan Cristiano Ronaldo Sudah Tak Menggunakan Tendangan Bebas dengan Teknik Knuckle

    Alasan Cristiano Ronaldo Sudah Tak Menggunakan Tendangan Bebas dengan Teknik Knuckle

    Liputan6.com, Yogyakarta – Dulu dikenal dengan sang eksekutor tendangan bebas teknik knuckle, namun kini kita sudah jarang melihatnya. Apalagi semasa masih berseragam Manchester United pada 2008, teknik knuckle sudah menjadi makanan sehari-hari Cristiano Ronaldo.

    Cristiano Ronaldo dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola dengan kemampuan mengeksekusi tendangan bebas yang mematikan. Salah satu teknik andalannya adalah tendangan knuckle.

    Teknik knuckle merupakan teknik dengan membuat bola melaju dengan kecepatan tinggi dan arah yang sulit ditebak oleh penjaga gawang. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, Ronaldo jarang menggunakan teknik ini.

    Mengutip dari beberapa sumber, tendangan knuckle adalah teknik menendang bola dengan ujung kaki yang menghasilkan gerakan bola tidak beraturan. Efek ini terjadi karena adanya fenomena yang disebut krisis hambatan.

    Krisis hambatan adalah penurunan gaya hambat yang dialami oleh bola saat melaju di udara. Untuk mencapai efek knuckle, bola harus ditendang dengan kecepatan minimal 100 km per jam.

    Pada masa kejayaannya, rata-rata kecepatan tendangan bebas Ronaldo mencapai 123 km per jam. Hal ini membuat Ronaldo dengan mudah menendang bola bergerak sesuai prinsip knuckle.

    Akan tetapi, situasi berubah setelah Ronaldo mengalami cedera tendinitis lutut pada tahun 2014. Cedera ini memengaruhi elastisitas dan kekuatan ototnya, terutama pada bagian lutut yang berperan dalam menghasilkan tendangan keras.

    Akibatnya, kecepatan rata-rata tendangan bebas Ronaldo menurun menjadi 96,7 km per jam. Angka ini berada di bawah batas minimal yang dibutuhkan untuk menciptakan efek knuckle.

    Penurunan kecepatan tendangan ini menjadi akar permasalahan mengapa Ronaldo kesulitan menghasilkan tendangan knuckle seperti dulu. Meskipun ia masih mampu mencetak gol dari situasi free kick, bola yang dihasilkan lebih sering melengkung daripada bergerak secara tidak beraturan seperti teknik knuckle.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Skenario Polri Urai Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Skenario Polri Urai Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Polri menyiapkan pelbagai strategi guna mengurai kepadatan arus lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Kebijakan rekayasa lalu lintas, seperti ganjil genap, contraflow, dan sistem one-way akan diberlakukan di beberapa ruas jalan utama.

    Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyatakan, pemerintah memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret 2025. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada tanggal 5 hingga 7 April 2025.

    Karena itu, strategi yang disiapkan antara lain penerapan ganjil genap dan sistem one-way serta contraflow di ruas tol. Kebijakan ini akan diterapkan secara situasional berdasarkan analisis data dari CCTV, traffic counting, dan laporan real time dari petugas di lapangan.

    “Dalam rangka mengurai kebatasan arus, telah disiapkan rekayasa lalu lintas berupa pemberlakuan ganjil genap, contraflow dan one-way system yang dilakukan berdasarkan analisa, pantauan CCTV, traffic counting, serta laporan petugas di lapangan secara real-time dan berkala,” kata Karyoto saat apel gelar pasukan, Jumat (21/3/2025).

    Selain jalan tol, kepolisian juga akan mengatur pergerakan di jalur penyeberangan. Beberapa strategi yang akan diterapkan di pelabuhan antara lain delaying system, buffer zone, screening ticket.

    “Selanjutnya dalam rangka menjaga kelancaran pada jalur penyeberangan akan diterapkan delaying system, buffer zone, dan screening ticket, sehingga pemberlakuan pola operasional kapal tiba berangkat, bongkar berangkat,” ujar Kapolda.

    Guna mendukung kelancaran arus mudik, Polri bersama TNI dan instansi terkait menggelar Operasi Ketupat 2025 yang berlangsung dari 23 Maret 2025 hingga 8 April 2025. Sebanyak 164.298 personel gabungan akan dikerahkan guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik.

    “Operasi ini melibatkan 164.298 personel gabungan dan akan menempati 2.835 pos yang terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, serta 309 pos terpadu sebagai pusat informasi dan pelayanan bagi masyarakat yang sedang melakukan perjalanan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat apel gelar pasukan di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Jumat (21/3/2025).

    Tak hanya itu, aparat juga akan melakukan pengamanan di 126.736 titik seperti masjid, lokasi Salat Id, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun, dan bandara.

    “Operasi terpusat dengan Sandi Ketupat 2025, dan mengangkat tagline Mudik Aman, Keluarga Nyaman,” ucap Kapolda.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan potensi tsunami di wilayah pesisir Indonesia, salah satunya di Jalan Underpass Lintas Selatan Kulonprogo, Yogyakarta.

  • Gemuruh Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki, Apa Upaya Mitigasi Bencana? – Page 3

    Gemuruh Letusan Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki, Apa Upaya Mitigasi Bencana? – Page 3

    Kepala PVMBG Hadi Wijaya saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (21/3/2025) mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah mitigasi sesuai prosedur. Langkah-langkah mitigasi yang sudah dilakukan antara lain, pemantauan intensif, yaitu dengan terus melakukan pemantauan visual dan instrumental secara real-time untuk mendeteksi perkembangan aktivitas vulkanik.

    “Langkah kedua, peningkatan status dan rekomendasi. Kami telah menetapkan zona bahaya dan mengimbau masyarakat yang bermukim di dalam radius tersebut untuk mengungsi sementara,” katanya.

    Langkah mitigasi lainnya adalah dengan berkoordinasi dengan BPBD dan Pemda. “Kami aktif berkoordinasi dengan pihak daerah untuk evakuasi, penyediaan pos pengungsian, serta logistik,: kata Hadi.

    Pihaknya juga tak lelah memberikan edukasi dan sosialisasi. Tim PVMBG, kata Hadi, bersama instansi terkait juga terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi bahaya dan pentingnya mengikuti arahan resmi.

    “Memang masih ada sebagian warga yang enggan mengungsi karena alasan ekonomi, ternak, atau keterikatan pada lahan. Namun, pendekatan persuasif terus dilakukan oleh aparat desa, BPBD, dan relawan, dengan dukungan data-data ilmiah dari kami,” ungkap Hadi.

    Terkait jalur mitigasi erupsi Gunung Lewotobi, pihak PVMBG juga telah lama menyiapka jalur evakuasi berdasarkan peta Kawasan Rawan Bencana (KRB). Jalur ini disesuaikan dengan kondisi medan dan arah potensi bahaya letusan, seperti aliran lava, awan panas, atau guguran material.

    Jika sewaktu-waktu Gunung Lewotobi erupsi besar, langkah-langkah mitigasi yang diambil untuk mengurangi risiko jatuhnya banyak korban jiwa, pihak PVMBG melakukan beberapa cara, antara lain langsung memberikan pesan radio HT ke relawan dan aparat desa yang sudah dilatih. 

    “Cara lainnya adalah dengan share grup WhatsApp atau SMS broadcast untuk menyampaikan informasi secara cepat,” katanya.

    Pihaknhya juga tak putus terus berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah daerah untuk penyebaran info melalui mobil keliling atau masjid.

    “Kami juga rutin lakukan sosialisasi dan simulasi agar warga tahu apa yang harus dilakukan saat erupsi terjadi,” katanya.

    Sementara Pakar Mitigasi Bencana dari UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno, menekankan bahwa penanggulangan bencana di kawasan ini harus dilakukan secara menyeluruh dan berbasis data terbaru.

    Menurut Eko, erupsi pertama Gunung Lewotobi Laki-laki tercatat pada 4 November 2004, dengan letusan besar mencapai radius 9 kilometer dan maksimal 10 kilometer pada 9 November.

    “Namun, sebenarnya aktivitas vulkanik sudah terjadi lebih awal dalam skala kecil,” ujar Eko kepada Liputan6.com.

    Erupsi terbaru menunjukkan perubahan pola dengan lontaran material hingga 4,5 kilometer yang berdampak pada peningkatan jumlah korban dan kerugian aset.

    Eko menyoroti bahwa dalam erupsi ini, 9 orang meninggal dan sekitar 13.000 warga mengungsi, baik ke pos pengungsian maupun secara mandiri. “Ada pergeseran arah erupsi yang menyebabkan beberapa wilayah yang sebelumnya aman kini terkena dampak langsung,” jelasnya.

    Salah satu langkah penting dalam mitigasi bencana, menurut Eko, adalah memperbarui Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB).

    “Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) saat ini sedang menyiapkan pembaruan peta KRB yang menjadi acuan utama bagi warga dalam menentukan apakah mereka bisa kembali ke rumah atau harus direlokasi,” katanya.

    Ia juga menekankan perlunya analisis lebih lanjut terkait risiko jatuhan material vulkanik. “Wilayah seperti Hokeng, yang sebelumnya relatif aman, kini mengalami kerusakan akibat pasir, kerikil, dan batuan besar yang terlontar hingga radius 5 kilometer,” tambahnya.

    Dalam menghadapi ancaman bencana, Eko menyarankan agar keputusan relokasi warga didasarkan pada analisis yang matang. “Tidak semua warga harus pindah. Perlu dipetakan daerah mana yang tetap bisa dihuni dengan adaptasi konstruksi, dan mana yang memang harus ditinggalkan demi keselamatan,” ungkapnya.

    Selain itu, ia menyoroti pentingnya sistem evakuasi yang jelas bagi warga. “Pemerintah harus memastikan ada rencana evakuasi yang efektif, termasuk jalur evakuasi yang aman serta tempat perlindungan sementara yang memadai,” kata Eko.

    Eko juga menegaskan bahwa mitigasi bencana tidak hanya berhenti pada tahap darurat, tetapi juga harus menjadi bagian dari perencanaan tata ruang jangka panjang. “Hunian tetap bagi warga terdampak harus mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, dan ekologi. Tidak hanya sekadar aman, tetapi juga memungkinkan warga untuk tetap menjalankan kehidupan sehari-hari dengan layak,” ujarnya.

    Sebagai solusi, ia merekomendasikan konsep dua tempat tinggal bagi warga di kawasan rawan bencana. “Ketika status gunung normal atau waspada, mereka bisa tinggal di lokasi yang dekat dengan sumber mata pencaharian mereka. Namun, saat siaga atau awas, mereka harus memiliki tempat tinggal aman untuk mengungsi dalam jangka panjang,” jelasnya.

  • KCI operasikan 41 perjalanan KRL di wilayah 6 saat Lebaran 2025

    KCI operasikan 41 perjalanan KRL di wilayah 6 saat Lebaran 2025

    Penambahan perjalanan ‘Commuter Line’ ini juga untuk memudahkan pemudik yang akan melanjutkan perjalanannya dari KA jarak jauh untuk menuju daerah-daerah di wilayah sekitar Yogyakarta, Klaten, Solo hingga Karanganyar

    Yogyakarta (ANTARA) – KAI Commuter (KCI) menambah jadwal perjalanan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line di Wilayah 6 Yogyakarta menjadi 41 perjalanan setiap hari selama masa Angkutan Lebaran 2025.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus di Yogyakarta, Jumat, menjelaskan, penambahan perjalanan KRL mulai 21 Maret hingga 11 April 2025 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi lonjakan pemudik tahun ini.

    “Penambahan perjalanan ‘Commuter Line’ ini juga untuk memudahkan pemudik yang akan melanjutkan perjalanannya dari KA jarak jauh untuk menuju daerah-daerah di wilayah sekitar Yogyakarta, Klaten, Solo hingga Karanganyar,” ujar Joni.

    Terlebih lagi, menurut dia, Yogyakarta dan Solo merupakan salah satu daerah tujuan pemudik dari Jakarta, Bandung, atau Surabaya pada Angkutan Lebaran 2025

    Total perjalanan harian tersebut, kata dia, terdiri atas 31 perjalanan KRL Yogyakarta – Palur dan 10 perjalanan KRL Prameks.

    Rentang waktu operasional KRL Yogyakarta – Palur juga diperpanjang mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.35 WIB.

    KAI Commuter Wilayah 6 mencatat total akumulasi penumpang KRL Yogyakarta – Palur pada Februari 2025 mencapai sekitar 688.000 orang, dengan rincian 609.000 pengguna KRL dan 79.000 pengguna Prameks.

    “Rata-rata per hari jumlah penumpang KRL itu ada sekitar 22.000 orang, dan untuk Prameks itu ada 2.800 orang per hari,” kata dia.

    Selama Lebaran 2025, KCI memprediksi akan terjadi peningkatan penumpang sekitar 6 persen dibandingkan lebaran tahun lalu di wilayah 6 Yogyakarta ini.

    “Tahun lalu itu kita mengangkut sekitar 548.000 orang di masa angkutan lebaran. Di tahun ini kita prediksi mencapai 516.000 lebih atau 516.574 penumpang,” katanya.

    Joni menyebut Stasiun Yogyakarta menjadi yang paling padat selama masa libur, dengan 10 sampai 11 ribu pengguna tiap harinya sehingga masyarakat diimbau untuk naik KA dari stasiun alternatif.

    “Kami mengimbau untuk naik daru stasiun lainnya seperti Stasiun Lempuyangan yang tercatat rata-rata volume pengguna sebanyak 3 ribu setiap harinya,” kata dia.

    Untuk mendukung kelancaran operasional, Joni menambahkan, pihaknya bakal menyiagakan sebanyak 228 petugas keamanan yang terdiri atas 186 petugas pengamanan stasiun dan 42 petugas pengamanan pengawalan kereta atau Walka.

    Selain itu, 15 petugas kesehatan juga akan bersiaga di Stasiun Palur, Solo Jebres, Purwosari, dan Klaten.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sleman proyeksi perputaran uang libur Lebaran Rp1,69 triliun

    Sleman proyeksi perputaran uang libur Lebaran Rp1,69 triliun

    Sleman (ANTARA) – Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta memprediksi peredaran uang dari wisatawan pada objek wisata selama periode libur Lebaran 2025, yakni 22 Maret hingga 6 April tahun ini mencapai Rp1,69 triliun.

    Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid di Sleman, Jumat mengatakan bahwa prediksi pergerakan wisatawan, length of stay, okupansi hotel, capaian retribusi pariwisata yang dikelola Pemkab Sleman dan belanja wisatawan berada di antara Rp600 miliar sampai dengan Rp1,69 triliun.

    “Harapannya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Ishadi.

    Ia memprediksi pergerakan wisatawan nusantara di Kabupaten Sleman selama periode libur Hari Raya Idul Fitri 2025 sebesar 300.000 sampai 500.000 orang.

    Kemudian, rerata length of stay wisatawan berada di antara 2 – 2,25 hari. Selanjutnya, rerata okupansi hotel di Kabupaten Sleman berada diantara 30 persen – 60 persen.

    “Kami berharap rerata lama tinggal di Sleman lebih lama lagi sehingga perputaran uang semakin meningkat,” katanya.

    Ishadi mengatakan bahwa proyeksi retribusi pariwisata di destinasi yang dikelola Pemkab Sleman yakni Kaliurang dan Kaliadem sebesar Rp50 juta – Rp100 juta.

    Rerata belanja wisatawan mulai dari akomodasi, makan minum, tiket masuk destinasi, belanja oleh-oleh, dan lain-lain berada di antara Rp1 juta – Rp1,5 juta.

    “Peredaran uang dari wisatawan berada di antara Rp600 miliar sampai dengan Rp1,69 triliun di destinasi pariwisata yang ada di Sleman, baik yang dikelola pemkab maupun pihak lain tetap buka pada saat Idul Fitri 2025,” katanya.

    Pewarta: Sutarmi
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menhub Imbau Pemudik Sepeda Motor Maksimal Bonceng 1 Orang – Halaman all

    Menhub Imbau Pemudik Sepeda Motor Maksimal Bonceng 1 Orang – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi meminta, masyarakat yang akan mudik berlebaran ke kampung halaman agar menggunakan sepeda motor maksimal berpenumpang dua orang. 

    Sebab menurutnya, mudik menggunakan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor rawan mengalami kecelakaan yang disebabkan kelelahan maupun kondisi motor kurang baik.

    “Nah apabila memang teman-teman pemudik mau menggunakan motor, gunakanlah kendaraan secara baik dan benar. Seperti tidak menaiki motor dengan jumlah orang yang berlebihan, kalau memang hanya cukup dua, cukup dua saja,” kata Dudy usai membuka Posko Angkutan Lebaran, Jumat (21/3/2025).

    Menhub Dudy mengatakan, Kementerian Perhubungan tidak dalam kapasitas melarang masyarakat untuk mudik menggunakan kendaraan pribadi sepeda motor. Namun, dia hanya mengimbau bahwa sepeda motor yang digunakan harus baik.

    “Tidak membawa barang-barang yang berakibat pada penguasaan kendaraannya menjadi tidak begitu firm ya, tidak begitu optimal,” ungkap dia.

    Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menjadikan masjid di sepanjang jalan arteri sebagai tempat istirahat bagi pemudik. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

    “Kami juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk bisa menggunakan masjid-masjid di jalan-jalan arteri untuk digunakan sebagai tempat istirahat bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan roda 2,” ucap Dudy.

    “Harapan kami, ini kan sangat rentang ya pemudik roda 2 harus memperhatikan jalannya, kemudian juga cuacanya, jangan sampai lengah sehingga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak kami inginkan,” imbuhnya menegaskan.

    Berdasar survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025 diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.

    Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1 persen), disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18 persen), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9 persen), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4 persen) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6 persen).

     

    Sementara daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang (25 persen), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7 persen), Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1 persen), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4 persen) dan Sumatera Utara sebesar 6,2 juta orang (4,2 persen).

    Kemudian, terdapat lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran. Pilihan terbanyak jatuh pada mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23 persen), diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9 persen), kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1 persen), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5 persen), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7 persen).

     

     

  • Usaha yang Menjanjikan di Desa Banyak Peminatnya

    Usaha yang Menjanjikan di Desa Banyak Peminatnya

    YOGYAKARTA – Berwirausaha di desa ternyata tidak bisa dipandang remeh. Hasil yang didapatkan ternyata tak kalah dengan hasil bisnis di kota. Untuk mendapatkan hasil bisnis yang setara dengan membuka bisnis di kota, Anda hanya perlu tahu apa saja usaha yang menjanjikan di desa yakni dengan mempertimbangkan banyak hal seperti kebutuhan rata-rata masyarakat, trend, dan sebagainya.

    Artikel ini akan memberikan beberapa gambaran bisnis menjanjikan di desa yang bisa Anda lakukan. Simak penjelasan berikut ini.

    Usaha yang Menjanjikan di Desa

    Membangun bisnis di desa memang terkadang tidak semudah membuka bisnis di perkotaan. Hal itu terjadi karena banyak hal seperti kepadatan penduduk, akses informasi, kebudayaan, dan masih banyak lagi. Namun, ada beberapa bisnis yang cukup menjanjikan untuk dibuka di pedesaan yakni sebagai berikut.

    Toko pertanian dan peternakan

    Pertanian dan peternakan masih jadi lini bisnis menjanjikan di desa. Pasalnya, masyarakat pedesaan banyak yang berprofresi sebagai petani maupun peternak. Oleh karena itu kebutuhan yang berkaitan dengan pertanian dan peternakan cukup laku keras. Anda bisa menjual pupuk, alat pertanian seperti cangkul, atau bisa juga menjual vitamin ternak.

    Toko kelontong

    Berbeda dengan lingkungan perkotaan yang banyak mall atau swalayan, masyarakat desa mencari kebutuhan sehari-hari mereka di toko kelontong. Wajar jika usaha toko kelontong di pedesaan masih terus laku sampai sekarang. Anda bisa menjual beberapa kebutuhan sehari-hari seperti sembako, pakaian, alat mandi, dan masih banyak lagi.

    Toko pulsa dan token listrik

    Masyarakat pedesaan tetap membutuhkan produk digital seperti voucher internet, pulsa, hingga token listrik. Di sisi lain masyarakat pedesaan masih didominasi oleh orang-orang yang belum terlalu akrab dengan platform jual beli online. Sebagai jalan keluar, masyarakat akan memberi kebutuhan tersebut lewat toko fisik.

    Toko elektronik

    Seperti halnya toko kelontong, toko elektronik juga tak kalah menjanjikan untuk dibuka di pedesaan. Toko ini biasanya menjual produk-produk elektronik rumah tangga seperti kulkas, kipas angin, televisi, pompa air, bahkan sepeda listrik. Agar produk lekas laku, cobalah untuk melakukan riset pasar seperti mencari tahu kebutuhan elektronik apa yang paling banyak dibutuhkan.

    Bengkel mesin dan kendaraan

    Kebutuhan masyarakat pedesaan terhadap mesin dan kendaraan kadang lebih tinggi dibanding masyarakat di perkotaan. Di pedesaan, masyarakat tidak hanya membutuhkan kendaraan namun mesin yang menunjang kegiatan mereka dalam bertani dan beternak. Misalya, petani membutuhkan traktor pembajak sawah.

    Atau peternak butuh mesin pencacah rumput untuk pakan ternak mereka. Mesin-mesin tersebut perlu diperbaiki agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Dari sini peluang membuka bengkel mesin dan kendaraan di pedesaan bisa dimanfaatkan.

    Itulah beberapa usaha yang menjanjikan di desa. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • 577 ribu kendaraan bakal masuk Semarang lewat Gerbang Tol Kalikangkung

    577 ribu kendaraan bakal masuk Semarang lewat Gerbang Tol Kalikangkung

    Saat puncak arus mudik diperkirakan ada 70 ribu kendaraan yang melintas Gerbang Tol Kalikangkung dari arah barat menuju Semarang

    Semarang (ANTARA) – PT Jasamarga Transjawa Tol memperkirakan 577 ribu kendaraan akan melintas masuk dari arah barat menuju Kota Semarang melalui Gerbang Tol Kalikangkung saat masa angkutan Lebaran 2025.

    Vice President Corporate Secretary and Legal PT Jasamarga Transjawa Tol Ria Marlinda Paallo di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan masa angkutan Lebaran 2025 dimulai pada 21 Maret hingga 11 April 2025, atau H-10 hingga H+10 Lebaran.

    Dari periode tersebut, lanjut dia, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025.

    “Saat puncak arus mudik diperkirakan ada 70 ribu kendaraan yang melintas Gerbang Tol Kalikangkung dari arah barat menuju Semarang,” katanya.

    Menurut dia, jumlah tersebut naik 313 persen dibanding arus lalu lintas normal.

    Perhatian terhadap potensi peningkatan arus juga diberikan di Gerbang Tol Banyumanik Semarang.

    Jasa Marga memperkirakan 766 ribu kendaraan melintas keluar Kota Semarang menuju ke ruas Tol Semarang-Solo selama masa angkutan Lebaran.

    Arus kendaraan yang akan menuju Solo maupun Yogyakarta tersebut naik sekitar 7 persen jika dibanding periode yang sama tahun 2024.

    Ia menuturkan rekayasa lalu lintas juga sudah disiapkan untuk memastikan kelancaran arus mudik di jalan Tol Transjawa.

    Salah satunya, kata dia, pemberlakuan jalur satu arah mulai Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Kalikangkung pada 27 hingga 29 Maret 2025.

    Melalui berbagai kondisi dan rekayasa lalu lintas yang disiapkan, ia mengimbau masyarakat yang akan mudik untuk memilih waktu perjalanan yang tepat.

    “Karena rawan kepadatan, kami imbau untuk tidak berlama-lama di tempat istirahat,” katanya.

    Jasa Marga, lanjut dia, juga telah memetakan sekitar 10 titik rawan kepadatan arus di ruas Tol Transjawa yang telah disiapkan antisipasi penanganannya.

    Sebanyak 10 titik tersebut antara lain tanjakan Tembalang di ruas Tol Dalam Kota Semarang, sejumlah tempat istirahat di ruas tol Semarang-Batang dan Semarang-Solo, serta Gerbang Tol Bawen, Kabupaten Semarang.

    Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bantu Pemudik, Baznas Siapkan 40 Pos Siaga Mudik 2025 di Seluruh Indonesia

    Bantu Pemudik, Baznas Siapkan 40 Pos Siaga Mudik 2025 di Seluruh Indonesia

    loading…

    Baznas menyiapkan 40 titik pos mudik yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia. Foto/istimewa

    JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas ) kembali menghadirkan Pos Siaga Mudik untuk membantu para pemudik selama perjalanan ke kampung halaman. Tahun ini, Baznas menyiapkan 40 titik pos mudik yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia.

    Posko Mudik Baznas 2025 akan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yakni di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.

    Pelepasan Tim Siaga Pos Mudik Baznas 2025 berlangsung di Gedung Baznas RI, Matraman, Jakarta. Hadir dalam pelepasan tersebut Ketua Baznas RI Noor Achmad, Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, beserta jajaran.

    Dalam kesempatan itu, Ketua Baznas RI Noor Achmad menyampaikan, pos siaga mudik ini merupakan bentuk kepedulian Baznas terhadap masyarakat, khususnya para pemudik. Pos ini tidak hanya bertujuan untuk membantu kelancaran perjalanan pemudik tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap persoalan kemanusiaan yang mungkin terjadi dalam kondisi darurat.

    “Kami ingin memberikan dukungan bagi para pemudik agar perjalanan mereka lebih aman dan nyaman. Pemudik adalah Ibnu Sabil, mereka yang dalam perjalanan pulang ke kampung halaman untuk bertemu keluarga. Perjalanan ini bukan sekadar pulang kampung, tetapi juga memiliki nilai ibadah,” ucapnya, Jumat (21/3/2024).

    Kiai Noor menyebut, sebanyak 300 personel mulai dari Baznas Tanggap Bencana (BTB), Rumah Sehat Baznas (RSB), dan relawan diterjunkan untuk melayani pemudik di berbagai titik strategis mulai 26 Maret hingga 7 April 2025, mencakup arus mudik dan arus balik.

    “Personel yang terlibat terdiri dari 40 tenaga kesehatan, 8 tim kemanusiaan, serta 252 personel dari Baznas Tanggap Bencana dan relawan. Baznas juga akan menyiapkan 14 mobil BTB baru hasil kerja sama dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di berbagai daerah. Mobil ini akan mendukung optimalisasi pelayanan kemanusiaan di 14 provinsi,” lanjutnya.

    Kiai Noor menyampaikan, Pos Siaga Mudik Baznas akan menyediakan berbagai layanan, seperti tempat istirahat, dapur air, takjil gratis, fasilitas pengisian daya (charger), pijat gratis, serta tambal ban. Di beberapa titik, Baznas juga akan menyediakan bensin gratis bagi para mustahik.

  • Puluhan Warga Bantul Keracunan Takjil Buka Puasa, Biaya Pengobatan Ditanggung Infak Masjid – Halaman all

    Puluhan Warga Bantul Keracunan Takjil Buka Puasa, Biaya Pengobatan Ditanggung Infak Masjid – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 36 orang diduga mengalami keracunan makanan takjil buka puasa di Masjid Al Ikhlas, Jodog, Padukuhan Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (15/3/2025).

    Keluhan yang dirasakan oleh para korban antara lain demam, muntah, dan diare.

    Dari jumlah tersebut, dua orang yakni usia di atas 20 tahun dan anak-anak harus menjalani rawat inap di rumah sakit yang berbeda.

    Untuk korban berusia di atas 20 tahun menjalani rawat inap di RS UII.

    Sedangkan untuk korban anak-anak menjalani rawat inap di RSUD Panembahan Senopati.

    Para korban yang dirawat di dua rumah sakit berbeda di Kabupaten Bantul itu, kini telah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. 

    “Kami dapat info hari ini, semua sudah membaik dan diperbolehkan pulang,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto, saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Kamis (20/3/2025).

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul juga masih menunggu hasil uji sampel makanan yang dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan. 

    “Hasil lab masih kami tunggu, karena untuk melakukan uji sampel makanan itu butuh beberapa waktu,” ungkap Samsu.

    Saat ditanya terkait adanya isu jamur dalam makanan takjil yang dikonsumsi oleh puluhan jemaah Masjid Al Ikhlas di Jodog tersebut, Samsu memilih untuk tidak berkomentar. 

    “Kami masih nunggu hasil lab dulu,” sebutnya.

    Biaya Berobat Ditanggung Infak Masjid

    Takmir Masjid Al Ikhlas Jodog, Nurul Fuad, menyebutkan bahwa makanan tersebut sebenarnya disajikan untuk kategori anak-anak hingga remaja.

    “Makanan itu untuk anak-anak dan biasanya juga sama walinya. Karena, di tempat kami itu ada jadwal untuk mengisi takjil selain Senin dan Kamis itu, khusus anak-anak. Dan saat kejadian itu kan hari Sabtu, jadi makanannya khusus untuk anak-anak,” ujar Nurul, Selasa (18/3/2025).

    Akan tetapi, saat momen pembagian takjil, Nurul mengaku tidak mengetahuinya karena pada hari kejadian ia sedang mengikuti kegiatan lain.

    “Warga kami yang terkena keracunan makanan itu tidak langsung bereaksi keluhan keracunan. Itu kan dimakan Sabtu sore, jadi rata-rata bereaksi hari Minggu malam. Tapi, waktu itu belum mengetahui kalau ada dugaan keracunan makanan. Pas hari Senin itu baru banyak yang mengalami hal sama,” ungkap Nurul.

    “Yang diare itu ada yang diobati sendiri, terus sembuh. Tapi, ada juga yang berobat di layanan kesehatan. Setelah itu booming dan ketahuan kalau sumbernya sama-sama dari makanan katering itu,” lanjutnya. 

    Nurul juga mengungkapkan bahwa makanan takjil itu berasal dari salah satu katering di Kalurahan Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul.

    Makanan itu dipesan oleh salah satu warga Gilangharjo yang mendapat jatah untuk memberi takjil di Masjid Al Ikhlas Jodog.

    “Kan biasanya untuk mengisi takjil itu diserahkan ke warga kami dan itu digilir per keluarga. Nah, kebetulan kali ini, keluarga itu memasan takjil di katering yang ada di Pandowoharjo,” jelas Nurul.

    Menurut Nurul, ada sekitar 150 makanan takjil yang dipesan di tempat katering tersebut.

    Tetapi, yang dibawa ke masjid ada sekitar 125 makanan, sedangkan sisanya dikonsumsi pribadi oleh keluarga yang menerima jatah mengisi takjil dan dibagikan kepada beberapa orang lain.

    “Takjil itu makanan rice bowl. Isinya ada nasi, ayam fillet, dan telur goreng. Ayamnya itu seperti dibuat teriyaki. Waktu ditelusuri, ternyata ada yang enggak makan lauknya saja, tidak ada reaksi keluhan. Tapi, yang makan nasinya itu bereaksi. Jadi kemungkinan itu berasal dari nasi,” beber Nurul.

    Sementara itu, untuk sajian minum tidak didapatkan dari katering.

    Nurul menyebut minuman yang disajikan berupa teh yang dibuat sendiri.

    Adapun seluruh makanan tersebut telah dibawa ke laboratorium oleh Dinkes Bantul untuk dilakukan pengujian dan dicari tahu penyebabnya.

    “Jadi semuanya sudah komplet yang dibawa sama orang dinas itu untuk dilakukan uji coba. Dan tadi, Polsek Pandak juga sudah memanggil pihak katering itu. Tapi, pihak katering belum ketemu sama saya, jadi belum ada omong-omongan (pembicaraan),” jelas Nurul.

    Nurul mengatakan bahwa seluruh korban mendapatkan uang ganti biaya pengobatan.

    Di mana, pasien yang berobat mandiri yakni di klinik maupun dokter pribadi mendapatkan uang ganti biaya pengobatan dari infak masjid.

    Sedangkan, korban yang berobat di layanan kesehatan pemerintah mendapatkan uang ganti biaya pengobatan dari Pemerintah Kabupaten Bantul.

    “Karena, kejadian luar biasa ini, pemerintah setempat juga turun tangan. Tadi Dinas Kesehatan sudah turun juga dan yang rawat inap di rumah sakit itu biayanya ditanggung oleh pemerintah setempat,” terangnya.

    Saat disinggung soal besaran biaya yang dibutuhkan, Nurul mengaku belum mengetahuinya.

    Lantaran, pihaknya bersama pihak terkait masih melakukan pendataan terkait kasus tersebut.

    “Untuk pendataan yang dicover oleh kami dari Masjid Al Ikhlas, masih didata juga. Pendataannya hari ini sampai besok,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Takmir Masjid Al Ikhlas Jodog Bantul Buka Suara Terkait Kejadian Dugaan Keracunan Makanan Takjil

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)