provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Bunuh Pacar, Pemuda di Bantul Simpan Jasad hingga Jadi Kerangka

    Bunuh Pacar, Pemuda di Bantul Simpan Jasad hingga Jadi Kerangka

    Bantul, Beritasatu.com – Hanya karena masalah sepele, seorang pemuda di Bantul, Yogyakarta tega menghabisi nyawa kekasihnya. Parahnya, pelaku menyimpan jasad kekasihnya di rumah kontrakan hingga menjadi kerangka.

    Pembunuhan ini terungkap berawal dari adanya laporan orang hilang. Polisi yang melakukan penyelidikan mengarah kepada pemuda berinisial MR, warga Kretek, Bantul. MR merupakan kekasih dari korban yang dilaporkan keluarganya hilang. Kecurigaan polisi menguat setelah pelaku diketahui menggunakan sepeda motor milik korban.

    Dalam penyelidikan dan interogasi Kepolisian, MR mengakui telah membunuh kekasihnya bernama Enggal Dika Puspita pada September 2024 silam. Berawal dari cekcok karena masakan gosong, korban memukul pelaku menggunakan sapu. Hal tersebut membuat pelaku marah dan menghabisi nyawa korban.

    “Berawal dari cekcok saat korban sedang memasak bakso yang ditinggal bersih-bersih kemudian gosong. Padahal di situ ada pelaku sedang cuci piring yang harusnya bisa membantu memasak bakso. Kemudian korban memukul pelaku menggunakan sapu sebanyak lima kali yang akhirnya membuat pelaku marah,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana kepada Beritasatu.com, Sabtu (22/3/2025).

    Untuk menghilangkan jejak kejahatannya, pelaku menyembunyikan jasad korban di rumah kontrakannya hingga menjadi kerangka. Dari olah TKP, polisi menemukan plastik hitam yang di dalamnya terdapat kerangka korban. 

  • Lebaran 2025, Tiket Pesawat Garuda (GIAA) Laris Manis, Ini Tujuan Favorit

    Lebaran 2025, Tiket Pesawat Garuda (GIAA) Laris Manis, Ini Tujuan Favorit

    Bisnis.com, JAKARTA — Tiket pesawat Garuda Indonesia untuk periode Lebaran 2025 hampir seluruhnya terjual habis. Dari total 1,9 juta tiket yang disediakan, sekitar 60% tiket telah terjual. 

    Head Corporate Communication Garuda Indonesia, Dicky Irchamsyah mengatakan tingkat keterisian kursi sudah mencapai 50-60% dari total 1,9 juta tiket tersedia. Jumlah tersebut sudah termasuk kuota tambahan penerbangan (extra flight). 

    “Kami proyeksikan jumlah tersebut akan terus bergerak dinamis memasuki periode peak season nanti,” kata Dicky kepada Bisnis, dikutip Minggu (23/3/2025). 

    Dicky menambahkan sejumlah rute penerbangan favorit sudah mencatatkan tingkat keterisian yang sangat tinggi, terutama pada rute menuju Bali, Medan, Padang, Makassar, Singapura, dan Surabaya.  

    Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Grup Garuda mempersiapkan sekitar 1,9 juta kursi penerbangan guna mendukung mobilitas masyarakat selama libur Lebaran, mencakup rute domestik dan internasional. Dari total kapasitas tersebut, sebanyak 1.027.255 kursi disediakan melalui sekitar 5.710 penerbangan Garuda Indonesia, sedangkan Citilink menyediakan 902.830 kursi melalui sekitar 5.196 penerbangan.  

    Garuda Indonesia mengoperasikan setidaknya 95 armada, terdiri dari 61 pesawat Garuda Indonesia yang mencakup 7 unit Boeing B777-300ER, 11 unit Airbus A330 Series, dan 43 unit Boeing B737-800NG. Sementara itu, Citilink menyiagakan 31 pesawat A320 CEO/NEO dan 3 unit ATR 72-600.  

    Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, sementara arus balik diprediksi pada 6 April 2025. Optimalisasi kapasitas penerbangan dilakukan pada rute dengan permintaan tinggi, seperti Jakarta – Tanjung Karang, Jakarta – Pangkalpinang, Jakarta – Padang, serta Yogyakarta – Denpasar untuk rute domestik. Adapun rute internasional meliputi Jakarta – Jeddah, Jakarta – Madinah, Jakarta – Doha, Sydney – Denpasar, dan Denpasar – Narita.  

    Grup Garuda juga menawarkan berbagai program promosi, salah satunya “Garuda Indonesia Takjil Ramadan” yang memberikan diskon hingga Rp1 juta untuk penerbangan domestik dan internasional dengan periode pemesanan pada 3-9 Maret 2025 dan perjalanan hingga 30 September 2025.  

    Citilink turut menghadirkan program “Takbir 2025 – Mudik Duluan” yang memungkinkan pemesanan tiket mudik lebih awal. Program ini dibuka hingga 9 Maret 2025 untuk penerbangan pada periode 1-30 Maret 2025.

  • Mantap! Layanan Porter Serambi MyPertamina Bikin Mudik Lebih Praktis

    Mantap! Layanan Porter Serambi MyPertamina Bikin Mudik Lebih Praktis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pertamina Patra Niaga kembali memberikan layanan terbaik dalam menyambut arus mudik Idul Fitri 2025, dengan menghadirkan Serambi MyPertamina. Layanan ini dihadirkan sebagai layanan ekstra untuk memberikan kenyamanan yang memanjakan masyarakat, saat melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.

    Serambi MyPertamina merupakan layanan singgah sementara yang dapat dimanfaatkan secara gratis oleh para pemudik khususnya para pengguna setia aplikasi MyPertamina.

    Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menjelaskan bahwa layanan Serambi MyPertamina dihadirkan untuk mendukung kelancaran perjalanan pemudik agar bisa beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

    “Serambi MyPertamina di tahun ini kami sebar lebih luas, tidak hanya di Rest Area Tol tetapi juga di Bandara, Pelabuhan dan Kawasan Wisata untuk membuat perjalanan masyarakat semakin lancar dan aman selama masa libur lebaran,” jelas Ega dalam keterangan resmi, Minggu (23/3/2025).

    Khusus di bandara, Serambi MyPertamina juga menyediakan game console untuk menunggu jam terbang pesawat, dan juga layanan Porter gratis yang membantu penumpang saat check in tiket, sehingga perjalanan mudik lewat jalur udara lebih praktis. Layanan ini tersedia di terminal keberangkatan Bandara YIA Yogyakarta, Bandara Juanda Sidoarjo, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Lobby Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

    Sementara itu, untuk area kedatangan tersedia di Bandara Kualanamu Medan dan Bandara Sepinggan Balikpapan. Secara keseluruhan terdapat 27 titik Serambi dan Mini Serambi MyPertamina yang dapat dimanfaatkan oleh pemudik. Selain lima Serambi MyPertamina Rest Area Tol, juga disiapkan 22 titik Mini Serambi berupa Area Santai dan Mini Klinik yang tersedia di Bandara, Pelabuhan, Kawasan Wisata.

    Layanan Serambi MyPertamina tersedia mulai 22 Maret hingga 9 April 2025. Fasilitas yang ditawarkan Serambi MyPertamina adalah berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, mulai dari snack corner, barbershop, ruang menyusui, hingga kursi pijat untuk relaksasi para pemudik.

    (dpu/dpu)

  • Pelaku Pembunuhan di Bantul Bersihkan Jenazah, Masukkan ke Trash Bag, dan Bawa Mayat ke Rumah Ortu – Halaman all

    Pelaku Pembunuhan di Bantul Bersihkan Jenazah, Masukkan ke Trash Bag, dan Bawa Mayat ke Rumah Ortu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANTUL – Kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Bantul mengungkap upaya pelaku, Muhammad Rafy Ramadhan (24), untuk menghilangkan jejak kejahatannya.

    Setelah membunuh kekasihnya, Enggal Dika Puspia (23), pada September 2024, Rafy membersihkan jenazah, memasukkannya ke dalam trash bag, dan membawa mayat tersebut ke rumah orang tuanya di Padukuhan Gading Lumbung, Donotirto, Kretek, Bantul.

    Awal Terungkapnya Kasus

    Kepala Dukuh Gading Lumbung, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Bantul, Edy Purnama, mengungkapkan bahwa awalnya ia tidak mengetahui adanya kasus pembunuhan ini. 

    Ia baru tersadar setelah diminta polisi datang ke rumah orang tua Rafy pada Kamis (20/3/2025).

    “Saya pikir ini kasus narkoba karena polisi memasang garis polisi di halaman rumah. Ternyata, Rafy disuruh membongkar isi tiga trash bag dan dua koper besar,” kata Edy saat ditemui di rumahnya, Jumat (21/3/2025).

    Proses Penemuan Kerangka

    Edy menceritakan, polisi meminta Rafy memilah isi trash bag dan koper tersebut.

    Di dalamnya, ditemukan kerangka manusia yang masih utuh. 

    “Tulang itu disusun rapi, dari tengkorak sampai ujung kaki. Tidak ada bau menyengat karena sudah dibersihkan,” ujarnya.

    Kerangka tersebut kemudian dibawa oleh tim Dokkes Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Menurut Edy, tulang itu sempat disimpan di jok motor milik korban sebelum akhirnya dibawa ke rumah orang tua Rafy.

    Upaya Pelaku Menghilangkan Jejak

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rafy membunuh Enggal Dika Puspia di sebuah kamar kos di Kalurahan Sabdodadi, Bantul, pada 25 September 2024.

    Setelah membunuh korban dengan cara mencekik, Rafy membersihkan jenazah dan menyimpannya di kamar kosnya.

    Namun, setelah dua minggu, bau menyengat mulai tercium.

    Rafy pun memindahkan jenazah ke kontrakan temannya di Condongcatur, Sleman. 

    Pada 7 Desember 2024, ia menemukan jenazah korban sudah menjadi kerangka.

    Rafy kemudian memasukkannya ke dalam trash bag berlapis dan koper, lalu membawanya ke sebuah penginapan di Kaliurang, Sleman, untuk dibersihkan kembali.

    Setelah itu, Rafy membawa kerangka tersebut ke rumah orang tuanya di Bantul.

    Ia juga membakar beberapa barang milik korban, seperti selimut, pakaian, dan pernak-pernik, untuk menghilangkan jejak.

    Pelaku Tenang Saat Diperiksa

    Edy mengungkapkan, Rafy terlihat tenang saat diperiksa polisi. “Dia tidak grogi sama sekali. Padahal, ini kasus besar,” ujarnya.

    Rafy diketahui berasal dari keluarga terpandang dan berkecukupan. Kakeknya pernah menjadi pejabat pemerintah kalurahan di Bantul.

    Namun, orang tua Rafy telah bercerai, dan ia tinggal bersama ibunya di Sabdodadi sebelum akhirnya kembali ke rumah ayahnya di Gading Lumbung.

    Motif Masih Diselidiki

    Polisi masih mendalami motif pembunuhan ini. Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengatakan, “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif pelaku.”

    Kasus ini terungkap setelah warga melaporkan kecurigaan mereka karena korban sudah lama tidak terlihat, sementara motornya digunakan oleh Rafy.

    Kini, Rafy ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman penjara hingga 15 tahun.

    Dampak pada Warga Sekitar

    Kasus ini menimbulkan shock di kalangan warga Gading Lumbung. Edy mengaku, banyak warga yang tidak menyangka Rafy bisa melakukan tindakan keji seperti itu.

    “Keluarga Rafy dikenal baik dan terpandang. Ini benar-benar di luar dugaan,” ujarnya.

    Sementara itu, keluarga korban dan pelaku masih berusaha memproses kejadian tragis ini. Masyarakat berharap proses hukum dapat berjalan transparan dan memberikan keadilan bagi Enggal Dika Puspia, korban yang kehilangan nyawa dalam tragedi mengerikan ini.

  • Ketika jurnalisme dirundung teror kepala babi

    Ketika jurnalisme dirundung teror kepala babi

    Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu (kanan) menyampaikan pernyataan sikap terkait tindakan intimidasi dengan peniriman kepala babi kepada wartawan Tempo di Jakarta, Jumat (21/3/2025). . ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/app/foc (ANTARA FOTO/FATHUL HABIB SHOLEH)

    Ketika jurnalisme dirundung teror kepala babi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 11:25 WIB

    Elshinta.com – Rasanya, ada kala-kala orang di negeri ini terlalu cepat naik pitam, terlalu mudah menyimpan benci, dan terlalu gemar menunjukkan kuasa dengan cara-cara yang ekstrem. Ini barangkali yang tercermin dalam kasus yang menimpa Tempo. Belum lama ini, kantor media itu dikirimi kepala babi, yang kemudian disusul beberapa hari setelahnya, enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal.

    Ada yang menyangka itu sekadar drama untuk mencari perhatian di sela sandyakala media yang semakin suram. Namun, ketika disadari lebih dalam, sepertinya ini bukan saatnya untuk mengabaikan atau mencibir. Ini bukan soal Tempo semata, tapi ada ancaman kebebasan pers yang serius dalam bentuk intimidasi fisik dan simbolik.

    Kepala babi dan bangkai tikus adalah simbol penghinaan, kekerasan, dan ancaman. Entitas yang baunya busuk, simbolnya gelap, sehingga mencerminkan niat pengirimnya yang tidak kalah muram. Jika tidak ditindak tegas, ini bisa jadi preseden buruk. Media di Indonesia akan berpikir ulang untuk mengungkap fakta penting karena risiko keselamatan. Demokrasi yang tegak pun bisa terancam.

    Di sisi lain, bagi jurnalis sendiri, seperti halnya arus sungai yang tidak bisa dibendung dengan batu, semangat jurnalisme yang sehat tidak akan mati hanya karena kiriman teror. Kutipan dari cendekiawan Muslim Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) pernah mengingatkan bahwa bangsa ini kadang keliru membedakan antara keras kepala dan teguh pendirian.

    Jurnalisme adalah teguh pendirian. Ia berdiri di antara riuh rendah kekuasaan, kepentingan, dan kabut opini, sambil membawa terang, berita, dan kebenaran. Maka, bila ada yang mengira kepala babi bisa membungkam media, itu artinya mereka belum mengenal sejarah.

    Dulu, jurnalis pernah dibungkam, disensor, dilarang, tapi berkali-kali ia tumbuh lagi. Seperti rerumputan yang diratakan cangkul, selalu ada yang bangkit lebih hijau. Mengapa mesti takut pada suara? Pada data, pada cerita? Jika memang tidak ada yang salah, mengapa gelisah? Inilah titik yang perlu direnungkan.

    Karena yang ditakutkan bukan semata-mata kepala babi atau tikus mati, melainkan semangat membungkam itu sendiri. Kalau kebebasan pers terintimidasi, masyarakat akan kehilangan cermin. Tidak tahu lagi mana luka yang perlu diobati, mana borok yang harus dibersihkan.

    Menjaga saksi

    Meskipun demikian, tidak perlu membalas kegelapan dengan kegelapan. Barangkali masyarakat sudah terlalu sering hidup dalam tradisi saling curiga. Saatnya bicara dengan kepala dingin, hati jernih, dan logika sehat. Insiden seperti ini seharusnya menjadi kesempatan emas untuk membenahi cara pandang terhadap jurnalis.

    Mereka bukan lawan, bukan ancaman. Mereka saksi. Dan bangsa yang sehat semestinya menjaga saksi-saksi sejarahnya. Banyak negara pernah menghadapi momen getir yang serupa. Di Malta, misalnya, jurnalis Daphne Caruana Galizia dibunuh karena mengungkap skandal korupsi. Tapi tekanan publik dan internasional akhirnya membuat pemerintah bergerak, bahkan bisa sampai menjatuhkan perdana menteri.

    Di Filipina, jurnalis Maria Ressa tetap tegak meski dikepung jeratan hukum karena kritik terhadap kekuasaan. Tapi dengan bekal dukungan publik, jaringan internasional, dan strategi hukum yang jitu, mereka bertahan, bahkan Maria Ressa diganjar Nobel Perdamaian. Di Irlandia, pembunuhan Veronica Guerin, jurnalis yang menginvestigasi mafia dan kartel narkoba di negara itu, menjadi titik balik reformasi hukum, karena publik menolak diam ketika simbol keadilan ditembak mati.

    Dan jangan lupa di Rusia, ketika Anna Politkovskaya dibungkam, tapi namanya menjadi abadi di benak orang-orang yang percaya bahwa kata-kata harus tetap hidup, meski pelurunya mengintai. Dari dalam negeri sendiri, kasus almarhum Udin di Yogyakarta menjadi ingatan pahit bahwa ketika negara lambat bertindak, kebenaran bisa terkubur selamanya.

    Semua itu menjadi pengingat, yang membedakan sebuah bangsa bukan ada tidaknya teror terhadap jurnalis, tapi bagaimana bangsa itu meresponsnya. Apakah mendiamkan? Atau berdiri bersama keberanian?. Maka, sejatinya tidak perlu gagap mengatasi kasus yang menimpa Tempo. Contohnya sudah banyak. Respons cepat, dukungan simbolik, investigasi yang tegas, dan perlindungan yang nyata kepada jurnalis adalah cara paling bermartabat.

    Kalau Presiden bisa mengucap selamat untuk atlet dan aktor, mengapa tidak untuk jurnalis yang bertaruh nyawa demi kebenaran? Cukup satu kalimat yang menenangkan: “Kami bersama jurnalis yang bekerja dengan integritas.” Kalimat semacam itu bisa menjadi selimut hangat di tengah malam dingin.

    Langkah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang memerintahkan Kabareskrim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dugaan teror yang menimpa media Tempo, juga layak mendapatkan apresiasi tinggi. Sebagai aparat ia tampil bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga penjaga ekosistem kebebasan, untuk menjamin pengusutan siapa pengirim paket-paket itu.

    Sebab, semua tidak ingin ini berhenti di tingkat eksekutor, melainkan jauh menelusuri hingga terungkap siapa yang menyuruh, yang membayar, dan yang menyusun niat. Jejak digital, kamera pengawas, dan seluruh teknologi yang dibanggakan itu, saatnya dikerahkan untuk membela para pencari kebenaran. Negeri ini bukan saatnya lagi memberi ruang bagi rasa takut untuk bertumbuh.

    Publik bergerak

    Masyarakat saatnya mengambil bagian. Ini momentum untuk bukan lagi hanya menjadi penonton. Media sosial bisa menjadi instrumen terbaik untuk menyatakan sikap. Menunjukkan bahwa publik tidak diam. Saatnya dukungan dilayangkan, solidaritas dituliskan, narasi yang melawan ketakutan disebarkan.

    Bahkan, bisa juga menjadi bahan obrolan di warung kopi, forum RT, atau ruang kelas, supaya kebebasan pers tidak terkesan eksklusif milik jurnalis, tapi bagian dari napas demokrasi yang harus dijaga bersama. Sebab yang paling membahayakan bukanlah kepala babi atau bangkai tikus itu, melainkan jika muncul rasa biasa saja, setelahnya.

    Ketika serangan terhadap pers dianggap lumrah, ketika teror menjadi semacam rutinitas, itulah awal kemunduran. Maka, jangan sampai kehilangan rasa marah yang sehat, rasa peduli yang jujur, dan rasa ingin melawan ketidakadilan. Jangan sampai kita menjadi bangsa yang tidak lagi terganggu oleh bau busuk karena terlalu sering mengirupnya.

    Negara yang besar bukan yang punya gedung tertinggi atau anggaran triliunan, tapi yang tahu caranya menghormati suara terkecil, menghargai tulisan paling sunyi, dan melindungi keberanian yang tidak pernah ditayangkan. Media adalah bagian dari keberanian itu. Maka marilah bersama-sama menjaga agar suara mereka tetap lantang, langkah mereka tetap tegak, dan cahaya mereka tidak padam.

    Sumber : Antara

  • Ide Isi Hampers Lebaran untuk Guru

    Ide Isi Hampers Lebaran untuk Guru

    YOGYAKARTA – Di momen Idulfitri, banyak orang berbagi hampers Lebaran untuk guru di sekolahan. Hampers diberikan sebagai bentuk penghargaan dan terimakasih atas jasa yang diberikan selama di sekolahan. Bagi Anda yang berencana melakukan hal yang sama, disarankan untuk memperhatikan isi hampers lebaran untuk guru.

    Isi hampers Idulfitri untuk guru perlu disesuaikan dengan kebutuhannya. Selain itu hampers disarankan memenuhi unsur kebermanfaatan.

    Isi Hampers Lebaran untuk Guru

    Ada banyak pilihan isi hampers Lebaran yang cocok untuk guru. Berikut ini beberapa ide hampers lebaran khuhsus guru sekolah yang bisa diberikan.

    Hampers full pecah belah

    Hampers isi pecah belah seperti piring, mangkuk, cangkir, atau sendok, sangat cocok diberikan kepada guru. Bingkisan ini tidak hanya praktis dibuat tetapi juga berguna untuk guru. Usahakan untuk memilih kemasan yang aman mengingat pecah belah terbuat dari kaca yang mudah hancur saat terbentur.

    Hampers kue kering dan satu pecah belah

    Pilihan lain hampers untuk guru adalah isi kue kering ditambah satu item pecah belah. Anda bisa memasukkan mangkuk kecil atau mug kecil di dalam hampers. Untuk varian kue keringnya, Anda bisa menyesuaikan dengan selera.

    Lihat postingan ini di Instagram

    Sebuah kiriman dibagikan oleh Jogja Parsel (@jogjaparsel)

    Hampers sembako dan kue kaleng

    Hampers lain yang bisa diberikan untuk guru berisi sembako seperti minyak, sirup, dan sebagainya. Tambahkan kue kaleng agar isinya semakin lengkap. Dengan begitu hampers pasti berguna untuk guru.

    Hampers full kue kering

    Anda juga bisa memberikan bingkisan hampers yang berisi kue kering untuk guru. Jumlah item kue kering bisa bervariasi, tergantung pilihan Anda. Usahakan untuk memberikan setidaknya dua varian kue kering di dalam hampers.

    Hampers alat ibadah

    Hampers isi alat ibadah bisa jadi terobosan baru yang unik dan menarik. Anda bisa memasukkan item alat ibadah seperti baju koko, peci, dan sarung untuk guru pria, dan mukena lengkap dengan sajadah untuk guru wanita. Anda juga bisa menggabungkan keduanya atau menyesuaikan dengan kebutuhan.

    Hampers suplemen kesehatan

    Sebelum memilih isi hampers untuk guru, pertimbangkan pula usianya. Jika usianya sudah di atas 50 tahun, Anda bisa memilih isi hampers suplemen atau barang lain yang berkaitan dengan kesehatan. Contoh isi hampers kesehatan untuk guru adalah vitamin, madu, oat, dan sebagainya.

    Hampers isi buku

    Ingin memberikan bingkisan buku? Kenapa tidak? Anda bisa memasukkan novel atau kumpulan puisi kesukaan guru Anda. Pilih yang sekiranya terbitan baru. Anda bisa membeli buku untuk isi hampers di toko online kemudian membungkusnya sendiri di rumah. Buku jadi pilihan hampers lebaran selain kue kering yang menarik.

    Itulah beberapa ide isi hampers lebaran untuk guru. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Pulang Healing dari Luar Negeri, Komplotan Maling yang Beraksi di Jogja dan Jateng Ditangkap Polisi – Halaman all

    Pulang Healing dari Luar Negeri, Komplotan Maling yang Beraksi di Jogja dan Jateng Ditangkap Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tim Satreskrim Polres Kulon Progo membekuk komplotan maling yang beraksi di berbagai lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng). 

    Hasil curian para pelaku digunakan untuk liburan foya-foya sampai ke luar negeri.

    Kasatreskrim Polres Kulon Progo, Iptu Andriana Yusuf, menyebutkan ada enam pelaku dalam komplotan pencuri ini. Tetapi, yang berhasil ditangkap berjumlah lima orang.

    “Pelaku yang kami amankan adalah SP (32), S (37), dan AKS (39), sedangkan dua lainnya, yaitu S di Polsek Sentolo dan T, di Polsek Gamping, Sleman karena kasus serupa di sana,” kata Yusuf dalam konferensi pers di Mako Polres Kulon Progo, Jumat (21/3/2025), dilansir TribunJogja.com.

    Terungkapnya aksi komplotan maling ini bermula dari kasus pencurian yang dilaporkan di gudang satu perusahaan di Wates, Kulon Progo, DIY.

    Aksi pencurian diketahui terjadi pada 26 Februari 2025 lalu dan dilaporkan ke Polsek Wates.

    Dalam aksi tersebut, para pelaku diketahui menggasak sebuah brankas berisi uang tunai senilai Rp 162.252.000,00.

    Para pelaku juga mengambil sejumlah peralatan elektronik dari gudang tersebut.

    “Pihak perusahaan yang menjadi sasaran pencurian mengalami kerugian totalnya hingga Rp 185 juta,” sebut Yusuf.

    Satreskrim Polres Kulon Progo kemudian mengambil alih kasus pencurian tersebut dan menanganinya bersama tim dari Polda DIY. 

    Berdasarkan penyelidikan, ditangkaplah salah satu pelaku, yakni SP yang tinggal di Prambanan, Klaten, Jateng.

    Selain menangkap SP di rumahnya, polisi juga berhasil mengamankan satu buah mobil dan peralatan yang digunakan untuk merampok. 

    Healing Pakai Uang Hasil Curian

    Kepada polisi, SP mengaku ia beraksi dengan teman-temannya yang lain, di mana pelaku AKS menjadi otak utama.

    Yusuf mengatakan, polisi lalu mengamankan S dan T di Terminal Jombor, Sleman, lalu AKS dan S di Stasiun Lempuyangan, DIY.

    Mereka ternyata baru saja kembali setelah rekreasi ke Bali.

    “Seluruh pelaku kami periksa dan mereka mengakui bahwa uang dari brankas yang dicuri dibagi-bagi per orang sebesar kurang lebih Rp 40 juta,” ungkap Yusuf.

    Setelah mendapatkan bagiannya masing-masing, tiap pelaku menghabiskan uang tersebut untuk keperluan pribadi hingga menghibur diri.

    Seperti SP yang menggunakan uang hasil curiannya untuk melunasi angsuran mobil dan pinjaman dari bank.

    Sementara S, menghabiskan uangnya untuk judi online, menyewa pekerja seks komersial (PSK) saat di Bali, serta untuk biaya hidup sehari-hari. 

    Lalu, AKS, menggunakan uang untuk liburan hingga ke Malaysia lalu Thailand dan menyewa PSK seharga Rp 25 juta di sana. Selanjutnya, AKS pergi senang-senang lagi ke Bali.

    “Jadi seluruh uang dari brankas yang dicuri pelaku ini sudah habis semua, sedangkan brankas yang sudah kosong dibuang ke Bengawan Solo di Surakarta, Jateng,” beber Yusuf.

    Para pelaku juga mengakui mereka beraksi bukan hanya di Sleman dan Kulon Progo, melainkan juga di Bantul, hingga wilayah Jateng yakni Kebumen dan Purworejo.

    Yusuf mengungkapkan, para pelaku memang bekerja secara berkelompok dan kadang berbagi tim dengan sasaran utamanya adalah gedung perkantoran atau gudang yang tidak dijaga.

    “Aksi tersebut mereka lakukan setidaknya dalam 5 tahun terakhir,” sebut Yusuf.

    Adapun, satu pelaku berinisial A yang belum ditangkap, kini berstatus sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang).

    Para pelaku dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-5e KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun penjara.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polres Kulon Progo Ringkus Komplotan Maling yang Beraksi di DIY dan Jateng

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJogja.com/Alexander Aprita)

  • Masih 133.000 Tiket KA Lebaran Tersedia dari Yogyakarta

    Masih 133.000 Tiket KA Lebaran Tersedia dari Yogyakarta

    Yogyakarta, Beritasatu.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 60.578 pelanggan telah diberangkatkan dari 10 stasiun KA jarak jauh pada hari ke-3 angkutan Lebaran (angleb) 2025. Jumlah ini setara dengan sekitar 15% dari total kapasitas 411.272 tempat duduk yang disediakan selama 22 hari angleb 2025. Masih tersedia 133 000 tiket KA Lebaran.

    Sementara itu, jumlah pelanggan yang tiba di Daop 6 Yogyakarta mencapai 53.445 orang. Hingga Minggu (23/3/2025) pukul 10.00 WIB, sebanyak 277.639 tiket Lebaran atau 68% dari total kapasitas telah terjual.

    Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengimbau masyarakat untuk segera merencanakan perjalanan mudik dan liburan Lebaran.

    “KAI Daop 6 Yogyakarta berkomitmen menyediakan transportasi yang mengutamakan keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu,” ujar Feni, Minggu (23/3/2025).

    Adapun tiga stasiun dengan jumlah keberangkatan terbanyak pada hari ini adalah, Stasiun Yogyakarta 7.255 pelanggan, Stasiun Lempuyangan 5.186 pelanggan, dan Stasiun Solo Balapan 3.459 pelanggan.

    Sementara itu, tiga stasiun dengan jumlah kedatangan terbanyak adalah, Stasiun Yogyakarta 5.073 pelanggan, Stasiun Solo Balapan 3.569 pelanggan, dan Stasiun Lempuyangan 3.050 pelanggan.

    KAI memprediksi puncak keberangkatan arus mudik akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025. Hingga saat ini, sebanyak 16.000 tiket telah terjual untuk tanggal tersebut, dan angka ini terus meningkat seiring dengan pemesanan yang masih berjalan.

    Untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, KAI Daop 6 Yogyakarta menambahkan 7 unit Air Cooler di ruang tunggu Stasiun Yogyakarta. Selain itu, sebagai bagian dari inisiatif Sustainable Development Goals (SDGs), KAI menyediakan water station di 8 stasiun utama, termasuk Yogyakarta, Lempuyangan, dan Solo Balapan.

    “Dengan adanya water station, kami mengedukasi masyarakat untuk membawa tumbler dan mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai,” jelas Feni.

    Dengan masih tersedianya 133.000 tiket KA Lebaran, masyarakat diimbau untuk segera melakukan pemesanan melalui aplikasi KAI Access, website resmi KAI, atau kanal pemesanan lainnya.

  • Cerita Wagino, Pensiunan Sopir Damkar Korban Penipuan Istri TNI AD di Purworejo 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Maret 2025

    Cerita Wagino, Pensiunan Sopir Damkar Korban Penipuan Istri TNI AD di Purworejo Regional 23 Maret 2025

    Cerita Wagino, Pensiunan Sopir Damkar Korban Penipuan Istri TNI AD di Purworejo
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com –
    Nama Wagino (68), pensiunan sopir Dinas Pemadam Kebakaran Purworejo, kini menjadi sorotan setelah kisah pilunya terungkap.
    Ia menjadi salah satu dari puluhan lansia korban penipuan investasi bodong yang dilakukan oleh Dwi Rahayu, istri seorang anggota TNI AD.
    Alih-alih menikmati masa pensiun dengan tenang, hidup Wagino kini berubah menjadi perjuangan harian untuk bertahan hidup.
    Uang ratusan juta rupiah hasil gadai SK pensiun, serta penjualan kambing, emas, hingga sawah, lenyap setelah diinvestasikan ke bisnis fiktif yang dijanjikan Dwi Rahayu.
    “Dulu itu pencairan di Kebumen, Dwi Rahayu ditemani suaminya HS yang TNI itu. Setelah cair itu, yang pakai Bu Dwi Rahayu semua,” ungkap Wagino kepada media, Minggu (23/3/2025).
    Tak hanya uang dari SK pensiun, Dwi Rahayu disebut terus mendorong Wagino untuk menambah investasi. Wagino pun menjual kalung, gelang emas, traktor, bahkan sawah, demi memenuhi permintaan tersebut.
    Wagino mengaku Dwi Rahayu menawarkan investasi pembangunan rest area di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), dengan iming-iming keuntungan hingga Rp 5 juta per bulan. Karena tergiur, Wagino menggadaikan SK pensiunnya ke bank dan memperoleh pinjaman sekitar Rp 170 juta.
    “Dia bilang uangnya aman, dan saya bisa mendapatkan keuntungan besar,” ujarnya.
    Namun, semua janji itu tak terbukti. Wagino justru kehilangan seluruh hartanya. Ia tertipu oleh bujuk rayu yang dikemas sebagai peluang investasi.
    “Tambah, kalung emas, dan gelang emas, hingga gadaikan sawah,” tambahnya.
    Kini, untuk bertahan hidup, Wagino harus bekerja sebagai buruh tani di sawah milik orang lain. Ia juga menjalani usaha kecil-kecilan seperti sewa dan gadai traktor, namun hasilnya jauh dari cukup.
    Bahkan, uang pensiun yang seharusnya sekitar Rp 2,6 juta, kini hanya tersisa Rp 200.000 setelah dipotong angsuran utang.
    “Karena rumah saya jauh, saya ambil uang di bank tiga bulan sekali. Kalau tiap bulan, habis buat beli bensin dan ongkos,” katanya.
    Wagino termasuk dalam 104 korban penipuan Dwi Rahayu, dengan total kerugian mencapai Rp 26,9 miliar. Ia berharap pelaku dihukum setimpal dan hak-hak para korban bisa dikembalikan, termasuk SK pensiunnya yang masih tergadai.
    “Kami ingin keadilan. Kalau bisa, SK saya dikembalikan. Itu satu-satunya harapan saya untuk melunasi utang,” ucapnya.
    “Saya berharap hakim bisa melihat penderitaan kami. Kami ingin pelaku dihukum seadil-adilnya, dan hak kami dikembalikan,” tutupnya penuh harap.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Close Loop lawan hambatan perdagangan global

    Close Loop lawan hambatan perdagangan global

    Ilustrasi – Sejumlah warga mengikuti pelatihan pembuatan sabun cair dari bahan ramah lingkungan di Desa Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Jumat (21/2/2025). Pelatihan diselenggarakan agar masyarakat mampu memproduksi dan menjual produk pembersih rumah tangga yang ramah lingkungan guna meningkatkan perekonomian masyarakat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.

    Koperasi Merah Putih: Close Loop lawan hambatan perdagangan global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 11:10 WIB

    Elshinta.com – Hambatan perdagangan global seperti tarif perdagangan baru dari Amerika Serikat dan Eropa serta gangguan rantai pasok akibat ketegangan geopolitik mengancam stabilitas ekonomi Indonesia. Tarif ini meningkatkan biaya impor dan melemahkan ekspor seperti sawit dan tekstil, sementara surplus neraca perdagangan senilai 3,12 miliar dolar AS pada Februari 2025 tak cukup melindungi perekonomian dari tekanan eksternal.

    Laporan sementara OECD Economic Outlook pada Maret 2025 menyebutkan, tarif baru tersebut menekan pertumbuhan dunia dan meningkatkan inflasi, terutama di negara berkembang.

    Bank Indonesia telah menjual 8 miliar dolar Amerika dari cadangan devisa dalam tiga bulan terakhir untuk menjaga stabilitas, namun ternyata efeknya terbatas. Cadangan devisa yang tercatat senilai 156,1 miliar dolar Amerika pada Januari 2025 tak mampu mengatasi akar masalah, yaitu ketergantungan pada impor dan pasar ekspor yang menyempit.

    Solusi instan sepertinya tak cukup. Indonesia butuh sistem yang tahan guncangan luar. Koperasi Merah Putih, inisiatif Presiden Prabowo untuk membentuk 70.000 koperasi di setiap desa dengan dana Rp350 triliun, menjadi harapan baru. Namun, tanpa skema tepat, koperasi ini berisiko menjadi toko sembako biasa yang menjual barang impor dari kapital besar. Tentu saja ini bukan solusi produktif yang dibutuhkan.

    Bila koperasi hanya menjual barang seperti mie instan atau sabun dari perusahaan besar yang dominan bahan bakunya justru dari impor, maka dana Rp5 miliar per koperasi tak akan mampu menjadikan desa lebih maju. Yang terjadi malah uang akan lari keluar dan ekonomi desa makin suram.

    Skema close loop economy adalah jawaban: sistem sederhana yang bikin desa mandiri dengan memproduksi, menjual, dan memakai barang sendiri, serta melawan proteksionisme global. Koperasi Merah Putih yang digagas Pemerintah dapat dirancang sebagai koperasi multipihak untuk menjalankan close loop economy.

    Bayangkan lingkaran di desa: petani, peternak, dan UMKM sebagai klaster produsen memproduksi barang—misalnya beras atau kain—dari bahan baku yang tersedia di sekitar mereka. Warga desa sebagai anggota klaster konsumen yang membeli barang-barang tersebut, sehingga kebutuhan sehari-hari terpenuhi tanpa disuplai dari luar desa.

    Tak ketinggalan, akademisi dan praktisi turut dilibatkan untuk ikut serta membantu memikirkan cara memproduksi barang dengan kualitas yang sesuai standar dan kuantitas yang terukur, sementara BUMDes mengatur urusan dana dan dukungan agar lingkaran ini dapat terlaksana dengan baik.

    Skema ini sederhana. Petani sebagai anggota klaster produsen koperasi misalnya menghasilkan 50 ton beras lokal atau UMKM memproduksi 10.000 kain tenun dari kapas desa. Kemudian barang dijual di gerai koperasi untuk keperluan warga dan sekolah, salah satunya dapat mensuplai program Makan Bergizi Gratis.

    Lalu setelah kebutuhan desa terpenuhi, sisa produksi bisa dijual ke desa atau kota tetangga baik melalui mekanisme pemasaran offline maupun online. Skema ini akan menambah peluang tambahan penghasilan bagi warga. Keuntungan—misalnya Rp 200 juta per bulan— setelah diambil untuk tambahan kesejahteraan warga, dapat dipakai untuk keperluan menambah kapasitas produksi, bukan lari ke luar negeri.

    Hal ini akan menghemat devisa dan menekan impor pangan yang tinggi, sehingga skema close loop ini dapat mendukung ekonomi semakin stabil. Tidak perlu jauh-jauh untuk melihat contoh sukses.

    Di Kulon Progo, program “Bela Beli” yang dijalankan oleh pemerintah daerahnya juga menunjukkan bukti nyata. Petani menjual beras dan kain lokal ke koperasi, yang memasok barang ke warga, sekolah, dan kantor pemerintah. Pasok untuk kebutuhan lokal ini menjadi prioritas utama, sebelum sisa produksi dijual ke luar daerah.

    Program ini terbukti mampu menurunkan inflasi daerah dari 6,96% pada 2013 menjadi 3,35% pada 2015 atau lebih rendah dari angka inflasi nasional, karena barang impor berkurang, dan harga stabil. Di sisi lain, petani lebih untung karena bisa menjual produknya tanpa melalui tengkulak sehingga pendapatan naik dan kehidupan mereka lebih baik.

    Contoh sukses lain bisa ditemukan di Italia. Coop Italia, koperasi konsumen dengan 6,7 juta anggota dan 1.100 toko retail, yang membeli barang dari petani lokal dengan harga murah, sehingga bersaing dengan barang impor, dan saat dijual ke anggota pun keuntungannya kembali masuk ke koperasi untuk menjadi SHU.

    Skema close loop ini akan membantu graduasi kelompok masyarakat desa, mengangkat warga miskin menjadi mandiri. Petani dan UMKM tidak lagi sekadar berperan sebagai buruh atau pedagang kecil, namun bisa menjadi produsen aktif. Mereka dilatih, diberi alat, dan punya pasar pasti melalui koperasi, naik kelas dari hidup pas-pasan menjadi punya usaha sendiri. Ini berbeda dari bantuan biasa, bukan cuma memberi ikan, tapi mengajarkan memancing dan ikut memastikan ikannya laku.

    Keuntungan juga diperoleh warga sebagai konsumen karena mereka bisa menghemat biaya dengan membeli produk langsung dari produsen, dan keuntungan pun kembali ke desa untuk membantu keluarga miskin jadi lebih sejahtera. Skema ini tentu butuh pendampingan intensif. Kuantitas dan kualitas jadi kunci karena tanpa itu, koperasi tak akan mampu melawan barang impor.

    Diawali dengan membuat peta potensi desa untuk mempelajari apa yang bisa ditanam atau dibuat dan apa yang dibutuhkan warga supaya produksi sesuai dengan kebutuhan. Kemudian dilakukan pendampingan ke lapangan: petani dilatih menanam lebih baik, UMKM diajari berproduksi dengan menggunakan alat sederhana, dan bisnis diatur ketat. Pendampingan yang dilakukan bukan cuma teori, namun hasil bisa diukur dan cara diperbaiki.

    Struktur koperasi perlu melibatkan akademisi dan praktisi sebagai pengurus. Hal ini karena SDM di desa terbatas, sehingga satu orang dapat menjadi anggota dan pengurus di beberapa koperasi—misalnya lima desa terdekat.

    Dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki, mereka diharapkan dapat membawa gagasan baru dan memastikan bisnis mencapai pertumbuhan yang harmonis. Dengan tenaga dan waktu yang diberikan, mereka pantas mendapat upah layak sesuai keahlian dan kinerja bisnis yang dicapai.

    Sehingga setelah operasional usaha dapat berjalan tersistem, koperasi berhasil menjadi wadah inkubator bisnis yang melahirkan lebih banyak orang di desa menjadi kompeten dalam berbisnis. Hal ini juga akan menekan potensi terjadinya korupsi karena good corporate governance yang diterapkan dalam bisnis.

    Hambatan perdagangan global tak terelakkan. Tarif perdagangan yang diberlakukan AS akan menekan ekspor sawit, sementara biaya impor yang mahal mengancam terjadinya inflasi.

    Apabila Koperasi Merah Putih tak menggunakan skema close loop, boleh jadi malah menjadi saluran dana kepada kapital besar. Tapi, dengan skema ini—produksi sendiri, pakai sendiri, sisa dijual— melalui 70.000 koperasi yang dibentuk, Indonesia bisa menghemat devisa, menekan impor, dan mendukung target 8 persen pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo.

    Ini fondasi baru, bukan tambalan sementara. Saatnya bertindak. Koperasi Merah Putih harus menjadi mesin produktif, dengan pendampingan intensif dan pengurus kompeten, mengubah desa jadi mandiri. Lawan proteksionisme, wujudkan kesejahteraan dari desa.

     

    Sumber : Antara