provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Dua Hidangan Lezat dari Minangkabau yang Jadi Favorit Banyak Orang

    Dua Hidangan Lezat dari Minangkabau yang Jadi Favorit Banyak Orang

    YOGYAKARTA – Kuliner khas Minangkabau dikenal dengan cita rasanya yang kaya dan otentik, salah satunya adalah rendang yang sangat populer. Selain rendang, terdapat hidangan lain yang sering dianggap mirip karena bahan dan teknik memasaknya yang hampir sama, yaitu kalio. Meski sekilas tampak serupa, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

    Untuk memahami lebih lanjut, penting untuk mengetahui perbedaan antara rendang dan kalio dari berbagai aspek. Mulai dari proses memasaknya, tekstur daging yang dihasilkan, hingga rasa yang dihadirkan, kedua hidangan ini memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya unik.

    Atas Rendang, Bawah Kalio (Gambar image.pi7)

    Beberapa Perbedaan Rendang dan Kalio

    Proses Memasak

    Salah satu perbedaan rendang dan kalio yang paling mencolok adalah dari segi proses memasaknya. Rendang dimasak dalam waktu yang lebih lama dibandingkan kalio. Rendang biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 jam agar bumbu meresap sempurna dan daging menjadi kering serta berwarna cokelat kehitaman.

    Sementara itu, kalio merupakan rendang yang belum melalui proses pemasakan hingga kering. Kalio dimasak dalam waktu yang lebih singkat, sekitar 2 hingga 3 jam, sehingga masih menyisakan kuah santan yang kental. Inilah mengapa kalio sering disebut sebagai “rendang setengah jadi” karena proses memasaknya yang belum sepenuhnya selesai.

    Tekstur dan Warna

    Dari segi tekstur, rendang memiliki daging yang lebih kering dan berserat karena dimasak dalam waktu lama. Proses pemasakan yang panjang membuat bumbu meresap sepenuhnya ke dalam daging, menghasilkan rasa yang lebih intens.

    Sementara itu, kalio memiliki tekstur yang lebih lembut dan sedikit lebih basah karena masih mengandung kuah santan yang belum mengering sepenuhnya. Warna kalio juga lebih terang, cenderung cokelat kemerahan, sedangkan rendang memiliki warna cokelat gelap hingga kehitaman akibat proses pemasakan yang lebih lama.

    Rasa dan Aroma

    Rendang memiliki cita rasa yang lebih kuat dan kompleks karena proses pemasakan yang panjang. Bumbu seperti lengkuas, serai, cabai, bawang merah, dan bawang putih benar-benar meresap ke dalam daging, menciptakan rasa gurih dan rempah yang mendalam.

    Kalio, di sisi lain, memiliki rasa yang lebih ringan dengan dominasi santan dan rempah-rempah yang belum sepenuhnya mengental. Karena masih memiliki kuah kental, rasa kalio lebih creamy dan sedikit lebih pedas dibandingkan rendang.

    Daya Tahan dan Cara Penyimpanan

    Perbedaan lainnya antara rendang dan kalio adalah daya tahannya. Rendang bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga berminggu-minggu, tanpa perlu disimpan di kulkas. Ini karena kadar air dalam rendang sudah sangat berkurang akibat proses pemasakan yang lama. Hal ini membuat rendang menjadi salah satu makanan yang sering dibawa sebagai oleh-oleh atau bekal perjalanan jauh.

    Sebaliknya, kalio lebih cepat basi karena masih mengandung cukup banyak air dari santan yang belum mengering. Jika tidak disimpan dalam kondisi yang tepat, kalio hanya dapat bertahan selama beberapa hari saja di suhu ruang dan perlu disimpan di dalam kulkas agar tidak cepat rusak.

    Popularitas dan Penyajian

    Rendang telah diakui sebagai salah satu makanan terenak di dunia dan sering disajikan dalam berbagai acara besar seperti perayaan adat, hajatan, dan hari raya. Hidangan ini lebih dikenal secara internasional dibandingkan kalio karena daya tahannya yang lebih lama dan kelezatannya yang khas.

    Kalio, meskipun tidak sepopuler rendang, tetap menjadi hidangan favorit di banyak rumah makan Padang. Biasanya, kalio disajikan sebagai alternatif bagi mereka yang lebih menyukai tekstur daging yang lebih lembut dan rasa yang lebih creamy.

    Baik rendang maupun kalio memiliki cita rasa khas yang lezat dan menggugah selera. Perbedaan rendang dan kalio terutama terletak pada proses memasak, tekstur, rasa, daya tahan, serta cara penyajiannya. Jika Anda menyukai daging yang lebih kering dengan rasa rempah yang kuat, maka rendang adalah pilihan terbaik. Namun, jika lebih menyukai daging yang lembut dengan kuah santan yang masih kental, maka kalio bisa menjadi alternatif yang menarik.

    Apapun pilihannya, kedua hidangan ini tetap menjadi kebanggaan kuliner Indonesia yang patut dicoba dan dinikmati. Selain itu baca juga: Selain Rendang, Ini 4 Makanan yang Jadi Rebutan Antar Negara

    Jadi setelah mengetahui perbedaan rendang dan kalio, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Ratusan sopir tes urine di Terminal Pulo Gebang

    Ratusan sopir tes urine di Terminal Pulo Gebang

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ratusan sopir tes urine di Terminal Pulo Gebang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 27 Maret 2025 – 17:05 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 219 sopir mengikuti tes urine di pos pelayanan kesehatan Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur untuk memastikan mereka mampu mengemudi selama perjalanan.

    “Berdasarkan data hingga kini tercatat 219 yang mengikuti tes urine di layanan kami,” kata Petugas Pos Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pulogadung, Ihdal Husna Yain saat ditemui di Terminal Pulo Gebang Jakarta, Kamis.

    Yain mengatakan dari pemeriksaan tes urine tersebut diketahui hasilnya nihil atau negatif dari narkoba.

    Kemudian, diketahui kebanyakan sopir mengidap darah tinggi dari pemeriksaan.

    “Urutan pemeriksaan yakni memeriksa kadar alkohol di mulut, tes urine, pengecekan tensi dan gula darah,” jelasnya.

    Adapun hasil pemeriksaan langsung cepat jadi berupa surat keterangan layak pengemudi.

    Pos pelayanan kesehatan ini tersedia di Terminal Pulo Gebang sejak 21 Maret hingga 11 April 2025.

    Adapun sebanyak enam petugas terdiri dari dokter, kesehatan lingkungan dan analis laboratorium yang dikerahkan setiap harinya dengan bergantian puskesmas lainnya di Jakarta Timur.

    Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur mencatat jumlah penumpang terus mengalami kenaikan menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Biasanya jumlah penumpang harian sebanyak 1.500, namun pada arus mudik bisa mengangkut kurang lebih 4.000 orang dan 300 bus.

    Angka ini diprediksi akan terus naik sampai dengan H-2 atau Sabtu (29/3) dan H-1 atau Minggu (30/3).

    Berdasarkan data yang dihimpun, hingga pukul 12.55 WIB tercatat sebanyak 1.838 penumpang dan 174 bus yang berangkat dari Terminal Pulo Gebang.

    Diprediksi puncak arus mudik di Terminal Terpadu Pulogebang akan terjadi pada tanggal 28, 29 dan 30 Maret 2025.

    Di Terminal Pulo Gebang, destinasi mudik yang ramai dengan tujuan Pulau Sumatera antara lain Padang, Bengkulu, Palembang dan Medan.

    Sementara untuk tujuan Pulau Jawa, destinasi yang ramai adalah Solo, Yogyakarta, Malang, Surabaya dan Madura.

    Sumber : Antara

  • Kangkung, Sayuran Favorit di Indonesia yang Justru Dilarang di Amerika

    Kangkung, Sayuran Favorit di Indonesia yang Justru Dilarang di Amerika

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kangkung, sayuran hijau yang sangat populer di Indonesia, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kuliner sehari-hari masyarakat. Sayuran ini mudah ditemui di berbagai tempat, mulai dari warung makan sederhana hingga restoran mewah.

    Akan tetapi, di Amerika Serikat kangkung justru dianggap sebagai tanaman yang berbahaya dan dilarang untuk dibudidayakan serta diperjualbelikan secara bebas. Perbedaan perlakuan terhadap kangkung ini menarik untuk ditelusuri lebih jauh, terutama terkait alasan di balik larangan tersebut dan bagaimana kangkung bisa menjadi begitu familier di Indonesia.

    Mengutip dari berbagai sumber, kangkung di Indonesia dikenal sebagai sayuran yang mudah diolah. Sayuran ini sering dijadikan bahan utama dalam berbagai hidangan, seperti tumis kangkung, plecing kangkung, atau bahkan sebagai pelengkap dalam mi goreng dan nasi goreng.

    Kangkung juga mudah tumbuh di iklim tropis Indonesia, sehingga harganya relatif terjangkau dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Popularitas kangkung tidak hanya terbatas pada rasanya yang lezat, tetapi juga karena kandungan nutrisinya yang baik untuk kesehatan, seperti vitamin A, vitamin C, dan zat besi.

    Berbeda dengan Indonesia, di Amerika Serikat, kangkung justru dianggap sebagai gulma berbahaya. Kangkung, yang dalam bahasa Inggris disebut water spinach, memiliki kemampuan tumbuh yang sangat cepat dan dapat menyebar dengan mudah.

    Hal ini membuatnya dianggap sebagai ancaman bagi ekosistem, terutama di daerah perairan. Di sana, kangkung dianggap sebagai gulma berbahaya, dan beberapa negara bagian melarang penanaman serta penjualannya.

    Di negara bagian yang mengizinkan budidaya kangkung, petani harus mendapatkan izin khusus dan mematuhi aturan ketat. Seperti halnya menanam kangkung di dalam rumah kaca dan memastikan tunasnya tidak menyebar ke alam liar.

    Salah satu alasan utama larangan kangkung di Amerika Serikat adalah potensinya untuk merusak ekosistem perairan. Kangkung dapat tumbuh dengan cepat di permukaan air, menghalangi sinar matahari, dan mengurangi kadar oksigen yang dibutuhkan oleh organisme air lainnya.

    Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan merugikan industri perikanan. Selain itu, kangkung juga dianggap dapat menyumbat saluran air, yang dapat menimbulkan banjir atau masalah drainase.

    Aturan ketat terhadap kangkung di Amerika Serikat bahkan melarang pengangkutan sayuran ini antarnegara bagian tanpa izin khusus. Larangan ini memunculkan pasar gelap kangkung, di mana sayuran ini diperjualbelikan secara ilegal.

    Di Florida, misalnya, kangkung hanya boleh ditanam di dalam rumah kaca dan harus dipanen sebelum tunasnya menyebar. Sementara itu, di Georgia, budidaya kangkung sempat dilarang, tetapi kini sedang dipertimbangkan untuk dilegalkan dengan syarat-syarat tertentu.

    Di Indonesia, kangkung justru menjadi salah satu sayuran yang paling mudah ditemui dan dikonsumsi. Kemampuannya untuk tumbuh subur di iklim tropis membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Inilah Faktor Penyebab Mees Hilgers Rentan Alami Cedera Saat Bermain untuk Timnas Indonesia

    Inilah Faktor Penyebab Mees Hilgers Rentan Alami Cedera Saat Bermain untuk Timnas Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Mees Hilgers, pemain belakang timnas Indonesia keturunan Belanda, kerap mengalami masalah cedera ketika membela Garuda. Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar mengapa Mees Hilgers yang konsisten tampil di liga Belanda justru sering cedera saat membela Timnas Indonesia.

    Para ahli menduga tiga faktor utama menjadi penyebabnya; perbedaan iklim ekstrem, dampak jet lag (kelelahan karena penerbangan) dari perjalanan jauh, dan masa aklimatisasi yang terlalu singkat. Ketiga elemen ini menciptakan tekanan berlapis pada kondisi fisik pemain berusia 23 tahun tersebut.

    Mengutip dari beberapa sumber dan beberapa jurnal, Mees Hilgers merupakan bek andalan timnas Indonesia.

    Ia telah beberapa kali mengalami cedera saat membela tim Merah Putih. Padahal, pemain berusia 23 tahun tersebut jarang absen ketika bermain untuk klubnya, FC Twente, di Eredivisie Belanda.

    Perbedaan kondisi lingkungan antara Eropa dan Asia disebut-sebut sebagai salah satu faktor utama yang memengaruhi performa dan daya tahan fisiknya. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Hilgers adalah perbedaan tingkat kelembapan udara.

    Indonesia memiliki tingkat kelembapan rata-rata di atas 80%, sementara Belanda hanya sekitar 70-75% dengan iklim yang lebih sejuk dan kering. Kelembapan tinggi menyebabkan tubuh lebih cepat kehilangan cairan melalui keringat yang meningkatkan risiko dehidrasi dan kram otot selama pertandingan.

    Selain faktor kelembapan, jet lag juga menjadi masalah serius. Perjalanan dari Belanda ke lokasi pertandingan di Asia atau Australia membutuhkan waktu panjang dengan beberapa kali transit.

    Contohnya, ketika Timnas Indonesia berlaga di Australia, Hilgers harus menempuh perjalanan lebih dari 20 jam dengan transit sebelum tiba di lokasi. Padahal, waktu aklimatisasi yang diberikan seringkali hanya dua hari sebelum pertandingan.

    Perbedaan zona waktu antara Belanda dan Asia yang mencapai 5-7 jam juga memengaruhi ritme sirkadian pemain. Jet lag dapat mengganggu pola tidur, nafsu makan, dan pemulihan otot setelah latihan intensif.

    Kondisi ini diperparah dengan jadwal pertandingan yang padat. Hal ini membuat tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk beradaptasi secara optimal.

    Faktor lain yang turut berkontribusi adalah perbedaan intensitas latihan. Di klubnya, Hilgers telah terbiasa dengan program latihan yang terukur sesuai dengan kondisi iklim Eropa.

    Akan tetapi, ketika bergabung dengan Timnas Indonesia, ia harus langsung menyesuaikan diri dengan ritme latihan yang berbeda dalam waktu singkat. Perubahan mendadak ini memicu kelelahan otot dan meningkatkan risiko cedera.

    Menariknya, ketika kembali ke Belanda, Hilgers biasanya langsung bisa tampil optimal tanpa keluhan cedera. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan dan aklimatisasi memainkan peran penting dalam performanya. Data statistik menunjukkan bahwa banyak atlet Indonesia justru mencetak personal best (PB) ketika berlaga di negara dengan iklim lebih kering, seperti di Timur Tengah atau Eropa.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Amalan Utama Rasulullah dalam Menyambut Idulfitri

    Amalan Utama Rasulullah dalam Menyambut Idulfitri

    Liputan6.com, Yogyakarta – Idulfitri merupakan hari raya yang dinantikan seluruh umat Muslim di dunia. Dalam menyambut hari kemenangan, ada beberapa amalan utama yang dilakukan Rasulullah SAW.

    Islam mengajarkan agar umat Muslim hendaknya mengisi hari raya dengan gembira. Selain itu, ada beberapa amalan utama yang bisa dilakukan, sehingga momen Idulfitri tetap memiliki nilai ibadah.

    Mengutip dari laman Kemenag RI, berikut amalan utama Rasulullah SAW dalam menyambut Idulfitri:

    1. Memperbanyak membaca takbir

    Pada malam terakhir Ramadan hingga 1 Syawal pagi, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW senantiasa mengumandangkan takbir. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185:

    ‎ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ

    Artinya: “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 185).

    Terdapat dua jenis takbir Idulfitri, yakni muqayyad dan mursal. Muqayyad adalah takbir yang dilakukan setelah salat fardu maupun sunah. Sementara itu, mursal adalah takbir yang bisa dilakukan setiap saat dan tidak terbatas waktu setelah salat.

    2. Berhias dan mengenakan pakaian terbaik

    Idulfitri sangat identik dengan pakaian baru. Ternyata, tradisi ini berkaitan dengan amalan utama Rasulullah SAW dalam menyambut hari raya.

    Namun, Idulfitri tidak melulu tentang pakaian baru. Fokus utamanya adalah anjuran berhias dan mengenakan pakaian terbaik.

    Adapun berhias bukan hanya tentang mengenakan makeup, melainkan membersihkan badan, memotong kuku, serta memakai wewangian terbaik. Dengan berhias dan berpenampilan sebaik mungkin, menunjukkan bahwa seseorang menampakkan kebahagiaan di hari yang berkah.

    3. Dianjurkan makan sebelum salat Idulfitri

    Saat Idulfitri, umat Muslim diharamkan berpuasa. Bahkan, dalam kitab-kitab fikih disebutkan bahwa berniat tidak puasa pada saat Idulfitri pahalanya seperti orang yang sedang berpuasa di hari-hari yang tidak dilarang.

    Sebelum salat Idulfitri, Rasulullah SAW biasa mengonsumsi kurma dengan jumlah ganjil. Amalan ini bisa dilakukan untuk menambah nilai ibadah di hari kemenangan.

    4. Melaksanakan salat Idulfitri

    Rasulullah SAW menunaikan salat Idulfitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya. Beliau juga memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat salat.

    Rasulullah mengakhirkan pelaksanaan salat Idulfitri pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.

     

  • Jangan Saya yang Disuruh Membuktikan

    Jangan Saya yang Disuruh Membuktikan

    GELORA.CO –  Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) menilai kembali merebaknya isu ijazah palsunya sebagai sebuah fitnah murahan.

    “Ya itu fitnah murahan yang diulang-ulang terus,” ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta, Kamis (27/3/2025) siang.

    Kasus ijazah Jokowi di Universitas Gadjah Mada palsu kembali mengemuka setelah mantan Dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, dalam akun YouTube Balige Academy.

    Rismon menuding bahwa ijazah S1 Jokowi yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1985 dengan jenis huruf Times New Roman yang menurutnya pada masa itu belum ditemukan.

    Lebih dari itu, Jokowi juga telah menegaskan sebenarnya tudingan tersebut juga telah dibantah oleh almamater tempat dirinya menimba ilmu.

    “Wong sudah dari UGM dulu sudah menyampaikan. Dekan kehutanan juga menyampaikan secara jelas dan tegas menyampaikan ya kan,” lanjut Jokowi.

    Selain itu juga rekan-rekan seangkatan di bangku kuliah juga menyatakan Jokowi berkuliah di UGM sehingga tudingan ijazah palsu tersebut tak berdasar.

    “Teman juga banyak sekali yang menyampaikan,” tegas Jokowi.

    Meski demikian, Jokowi memilih santai untuk menanggapi tudingan yang telah ada sejak mencalonkan diri sebagai Calon Presiden RI tahun 2014 silam tersebut.

    Namun, mantan Gubernur Jakarta ini juga meminta kepada pihak yang menggulirkan isu itu untuk bisa membuktikan tudingan terkait ijazah palsu yang ditujukan kepada dirinya.

    “Ya enggak apa-apa. Kalau saya tidak bosan sih, tapi sekali lagi yang mendalilkan suruh membuktikan. Jangan saya yang disuruh membuktikan,” pungkas Jokowi.

    Sementara itu, beberapa waktu sebelumnya. Civitas Akademika UGM juga angkat bicara mengenai tuduhan ijazah palsu yang ditujukan kepada Jokowi.

    Salah satunya adalah Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta. Sigit menegaskan bahwa informasi yang disampaikan oleh Rismon merupakan penyesatan. Sigit menambahkan bahwa pada tahun 1985, jenis huruf Times New Roman telah lazim digunakan sebagai sampul skripsi dan telah ada di banyak percetakan di sekitar UGM.

  • Keberangkatan di Terminal Pulogebang Jaktim Melonjak, Terbanyak Tujuan ke Surabaya dan Yogyakarta

    Keberangkatan di Terminal Pulogebang Jaktim Melonjak, Terbanyak Tujuan ke Surabaya dan Yogyakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG – Keberangkatan penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur pada mudik Idulfitri 1446 Hijriah melonjak.

    Kepala Terminal Terpadu Pulogebang, Emanuel Kristanto mengatakan berdasar data jumlah keberangkatan penumpang pada dua hari terakhir berkisar 4.000 penumpang per harinya.

    “Tanggal 25 Maret 2025 tercatat sebanyak 474 bus dan 4.177 penumpang diberangkatkan. Tanggal 26 Maret sebanyak 495 bus dan 4.070 penumpang,” kata Emanuel, Kamis (27/3/2025).

    Jumlah ini melonjak karena normalnya berdasar data di tahun 2025, keberangkatan penumpang bus AKAP di Terminal Terpadu Pulogebang dalam satu hari hanya berkisar 1.500 penumpang.

    Diperkirakan jumlah keberangkatan penumpang bus AKAP masih dapat terus melonjak, mengingat waktu cuti bersama para pekerja kantor baru dimulai pada Jumat (27/3/2025).

    “Untuk puncak keberangkatan kita tunggu dalam satu atau dua hari ini. Berdasar data sekarang tujuan keberangkatan penumpang bus AKAP terbanyak ke Surabaya dan Yogyakarta,” ujar Emanuel.

    Untuk memastikan kelancaran keberangkatan penumpang bus AKAP, Terminal Terpadu Pulogebang dan Pemkot Jakarta Timur menyiagakan posko kesehatan bagi awak bus.

    Hanya awak bus yang dinyatakan sehat diperbolehkan mengemudikan kendaraan, sementara bila mengalami gangguan kesehatan diminta beristirahat hingga kondisinya pulih.

    Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy menuturkan pada Rabu (26/3) ditemukan delapan sopir bus AKAP yang mengalami gangguan kesehatan sehingga belum dapat mengemudi.

    “Pemeriksaan tim medis di Posko Kesehatan, delapan awak bus tersebut mengalami gula darah hingga tensi darah yang tinggi. Kondisi ini diduga terjadi karena faktor kelelahan,” tutur Herwin.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Damri angkut 11.000 pemudik dari Kemayoran-Gambir saat puncak mudik

    Damri angkut 11.000 pemudik dari Kemayoran-Gambir saat puncak mudik

    Kalau prediksi kami total seluruh penumpang Damri yang diangkut sekitar 1,5 juta penumpang, itu selama angkutan Lebaran, baik arus mudik dan arus balik.

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan Umum (Perum) Damri mengangkut sekitar 11.000 pemudik dari Stasiun Damri Kemayoran dan Stasiun Gambir, Jakarta, saat puncak arus mudik Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

    Senior Vice President Komersil dan Pengembangan Usaha Perum Damri Agus Hari Survijanto, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa belasan ribu penumpang yang diberangkatkan tersebut terbagi atas 7.000 penumpang dari Stasiun Damri Kemayoran dan 4.000 penumpang dari Stasiun Gambir.

    “Hari ini puncak arus mudik (Damri). Jadi hari ini kami melayani dari Kemayoran saja sekitar 7.000 pelanggan. Nah, belum lagi dari Gambir. Dari Gambir ada sekitar 4.000-an,” kata Agus.

    Agus menyampaikan bahwa 7.000 pemudik dari Kemayoran diangkut menggunakan 101 unit bus Damri. Sedangkan 4.000 pemudik dari Stasiun Gambir diangkut menggunakan 70 unit bus Damri.

    Namun, meskipun hari ini merupakan puncak arus mudik bagi angkutan Damri, pihaknya memprediksi bahwa jumlah penumpang pada 28 Maret 2025 masih tak jauh beda dengan hari ini.

    “Jadi memang hari ini puncak untuk arus mudik dan kebetulan tadi pagi juga arus puncak untuk mudik bersama juga. Jadi, besok masih banyak juga, besok kira-kira 80 persen dari hari ini,” ujarnya.

    Sejumlah calon penumpang Damri di Stasiun Damri Kemayoran, Jakarta, Kamis (27/3/2025). ANTARA/Harianto

    Lebih lanjut, Agus menyebutkan bahwa sejak H-10 Lebaran hingga saat ini, pihaknya telah mengangkut pemudik rata-rata per hari mencapai 3.500 hingga 4.000 orang. Secara keseluruhan sejak masa angkutan Lebaran perusahaan transportasi milik BUMN tersebut mencatat telah mengangkut sekitar 40.000 pemudik dari Stasiun Damri Kemayoran.

    Agus menyebutkan, tujuan favorit para pemudik yang diberangkatkan dari Stasiun Damri Kemayoran yakni Surabaya, Malang, Yogyakarta dan sejumlah daerah di Jawa Tengah hingga Lampung.

    Penumpang pada puncak mudik tahun ini diperkirakan meningkat sekitar 20-30 persen dibandingkan dengan tahun lalu, meskipun volumenya hampir serupa dengan tahun sebelumnya. Hanya saja, dia tidak menyebutkan jumlah angkutan di tahun sebelumnya pada saat puncak arus mudik.

    Secara keseluruhan, Damri menyediakan sekitar 300 hingga 500 unit bus, termasuk bus cadangan, dengan sistem “sapu jagad” untuk memastikan pemudik yang berangkat malam hari tetap dapat terlayani dengan baik.

    “Kalau prediksi kami total seluruh penumpang Damri yang diangkut sekitar 1,5 juta penumpang, itu selama angkutan Lebaran, baik arus mudik dan arus balik,” kata Agus.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • DKI atasi kendala “QR code” tak terbaca pada program mudik gratis

    DKI atasi kendala “QR code” tak terbaca pada program mudik gratis

    Kita lakukan perbaikan. Seluruh penumpang tidak ada yang tidak terangkut, semuanya terangkut

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatasi kendala kode batang (QR Code) tak terbaca untuk verifikasi pada program mudik gratis demi memastikan kelancaran penyelenggaraan momen Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Kendala tadi memang karena bersamaan datang di Monas sekian ribu orang, sehingga sistem kita sempat down dan QR Code yang dibagikan sempat tidak terbaca oleh sistem,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo kepada wartawan saat ditemui di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Kamis.

    Adanya kendala tersebut, lanjut dia, pihaknya langsung melakukan perbaikan demi kelancaran mudik gratis.

    Tak butuh waktu lama, kendala terkait QR Code itu langsung teratasi, sehingga terjamin seluruh penumpang mudik gratis bisa berangkat.

    “Kita lakukan perbaikan. Seluruh penumpang tidak ada yang tidak terangkut, semuanya terangkut,” ujarnya.

    Dia menegaskan keberangkatan mudik gratis ini dilakukan secara bertahap mengingat situasi kemacetan di Jakarta yang terbilang padat.

    Oleh karena itu, sejak pelepasan pukul 08.00 WIB dilakukan secara bergelombang agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalanan.

    “Setiap 10 bus dipandu, tiba di tol setelah itu dilepas baru gelombang berikutnya dilepas kembali 10 bus,” ujarnya.

    Dengan demikian, pihaknya yakin penyelenggaraan mudik gratis terlaksana baik.

    Pemprov DKI memberangkatkan 521 unit bus dengan total kursi tersedia 22.430 ribu serta 20 unit truk dengan kapasitas 600 sepeda motor. Adapun truk pengangkut motor telah terlebih dahulu diberangkatkan pada Rabu (26/3).

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sebanyak 229 unit bus untuk arus balik Lebaran atau pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah dengan tujuan ke Jakarta.

    Program Mudik Gratis diselenggarakan dengan tujuan ke 20 kota-kabupaten di 6 provinsi.

    Tujuan tersebut adalah Bandar Lampung, Palembang, Tasikmalaya, Kuningan, Tegal, Pekalongan Semarang, Kebumen Cilacap, Purwokerto, Solo, Wonogiri, Wonosobo, Seragen, Yogyakarta, Madiun, Kediri, Jombang, Malang, dan Sidoarjo.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemudik di Terminal Giwangan tembus 14.000 orang pada H-4 lebaran

    Pemudik di Terminal Giwangan tembus 14.000 orang pada H-4 lebaran

    Kemarin sekitar 12.000 penumpang, hari ini sudah menyentuh angka 14.000 orang

    Yogyakarta (ANTARA) – Jumlah pemudik yang berangkat melalui Terminal Tipe A Giwangan Kota Yogyakarta terus mengalami peningkatan menjelang Lebaran 2025 dan pada Kamis (27/3) atau H-4 Lebaran, tercatat sebanyak 14.000 orang datang dan berangkat melalui terminal ini.

    “Dua hari terakhir peningkatannya signifikan. Kemarin sekitar 12.000 penumpang, hari ini sudah menyentuh angka 14.000 orang,” ujar Kepala Terminal Giwangan Sigit Saryanto saat ditemui di kantornya di Yogyakarta, Kamis.

    Ia meyakini lonjakan jumlah penumpang akan terus berlangsung hingga diperkirakan puncaknya pada Jumat (28/3) dan Sabtu (29/3), dengan jumlah penumpang harian diprediksi menembus 20.000 orang.

    “Kalau puncaknya, kami perkirakan bisa sampai 26.000 sampai 27.000 penumpang,” tutur dia.

    Sigit menjelaskan pada Lebaran 2024, Terminal Giwangan mencatat rekor tertinggi 25.000 penumpang dalam satu hari.

    Tren peningkatan penumpang dinilai sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang stabil, serta adanya libur panjang sekolah dan cuti bersama yang serentak.

    Untuk mendukung kelancaran arus mudik, pihak terminal telah menyiapkan bus cadangan sekitar 60 sampai 70 unit atau 10 persen dari total armada yang tersedia mencapai 600-700 unit.

    “Kami minta semua PO menyiapkan bus cadangan agar tidak terjadi penumpukan penumpang,” katanya.

    Terminal juga menyiagakan berbagai fasilitas pendukung mulai dari ruang tunggu representatif, ruang laktasi, pos pelayanan kesehatan, hingga pengamanan 24 jam bekerja sama dengan Polri, PMI dan personel Gegana.

    Pemeriksaan kesehatan sopir dan kelayakan kendaraan juga rutin dilakukan melalui ramp check.

    “Kami pastikan kendaraan laik jalan dan sopir dalam kondisi sehat, termasuk dengan tes tekanan darah dan tes urine,” tutur Sigit Saryanto.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025