provinsi: DI YOGYAKARTA

  • 6 Makanan yang Harus Dihindari saat Perjalanan Mudik, Picu Kantuk dan Mual

    6 Makanan yang Harus Dihindari saat Perjalanan Mudik, Picu Kantuk dan Mual

    Liputan6.com, Yogyakarta – Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum menempuh perjalanan panjang untuk mudik lebaran, salah satunya adalah kondisi fisik. Pasalnya berkendara jarak jauh tentunya butuh kondisi fisik yang bugar agar selamat.

    Salah satu cara menjaga tubuh agar tetap bugar adalah dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi sebelum berangkat. Pilihan makanan yang kurang tepat bisa menyebabkan rasa mual, perut tidak nyaman, hingga mengantuk yang berisiko bagi keselamatan, terutama bagi pengemudi.

    Oleh karena itu, mengetahui jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat mudik dapat membantu menjaga kondisi tubuh tetap prima. Melansir laman Eating Well, berikut daftar makanan dapat memicu mual dan kantuk yang harus dihindari saat perjalanan mudik.

    1. Makanan cepat saji

    Makanan cepat saji, seperti burger, sandwich sarapan, dan kentang goreng, mengandung lemak tinggi yang sulit dicerna oleh tubuh. Proses pencernaan yang berat ini dapat menghabiskan energi dan membuat tubuh terasa lelah serta mengantuk, sehingga berbahaya bagi pengemudi.

    2. Buah-buahan asam

    Jeruk, lemon, limau, dan grapefruit juga bersifat asam dan bisa menyebabkan iritasi pada kandung kemih. Selain itu, jus berbasis citrus dapat memperburuk kondisi ini dan meningkatkan frekuensi buang air kecil dan mengganggu kenyamanan selama perjalanan.

    3. Makanan pedas

    Makan makanan pedas memang terasa nikmat di lidah. Namun, konsumsi makanan yang pedas bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare, mual, dan naiknya asam lambung.

     

  • Manfaatkan Layanan Terbatas, Masyarakat Diminta Laporkan Sertipikat Tanah Terbitan Sebelum 1997 di Kantah – Page 3

    Manfaatkan Layanan Terbatas, Masyarakat Diminta Laporkan Sertipikat Tanah Terbitan Sebelum 1997 di Kantah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Para pemilik sertipikat tanah yang terbit sebelum 1997, diimbau untuk melakukan pengecekan ke Kantor Pertanahan (Kantah) setempat. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengungkapkan bahwa sertipikat lama yang bergambar bola dunia masih banyak yang belum punya peta kadastral.

    “Ada sekitar 13,8 juta sertipikat seperti ini, tapi banyak masyarakat yang belum sadar,” ungkap Menteri Nusron Wahid saat rapat bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Kamis 13 Maret 2025 lalu.

    Hal ini bisa terjadi karena sebelum adanya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, pendaftaran tanah yang dilakukan belum disertai dengan pencantuman bidang tanah ke peta kadastral. Itulah yang menyebabkan bidang tanah tersebut masuk dalam kategori KW 4, 5, 6 atau bidang tanah belum terpetakan.

    Jika dibiarkan, hal tersebut bisa menjadi risiko terjadinya tumpang tindih atau permasalahan di kemudian hari. Untuk itu, masyarakat dianjurkan untuk turut meningkatkan kualitas bidang tanah yang belum terpetakan dengan segera melaporkan ke Kantah setempat.

    Bila tanah yang ingin diperbaharui datanya berada di kampung halaman, momen libur Lebaran ini juga bisa dimanfaatkan karena ada beberapa daerah yang buka dan melayani masyarakat lebih dulu.

    “Mulai 2, 3, 4, dan 7 April, Kantah di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Sumatra Barat, dan Lampung tetap buka. Masyarakat diharapkan memanfaatkan waktu tersebut untuk datang ke Kantah untuk melaporkan sertipikatnya,” kata Menteri Nusron dalam keterangannya.

     

  • Berikut Makna, Manfaat, dan Jenis Hidangan yang Dibagikan

    Berikut Makna, Manfaat, dan Jenis Hidangan yang Dibagikan

    YOGYAKARTA – Lebaran tidak hanya menjadi momen kemenangan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga waktu yang penuh dengan kebersamaan dan berbagi. Salah satu kebiasaan yang telah melekat di masyarakat adalah tradisi berbagi makanan Lebaran. Tradisi ini menjadi wujud kepedulian dan kebersamaan antar sesama, mempererat silaturahmi, serta menghadirkan kebahagiaan bagi mereka yang menerima.

    Sejak dulu, berbagi makanan saat Lebaran sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Hidangan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan kue-kue tradisional sering kali dibagikan kepada tetangga, kerabat, hingga orang-orang yang kurang mampu. Selain sebagai bentuk rasa syukur, tradisi ini juga menjadi ajang mempererat hubungan sosial di lingkungan sekitar.

    Makna dan Manfaat Tradisi Berbagi Makanan Lebaran

    Bentuk Rasa Syukur

    Setelah menjalani bulan Ramadan dengan penuh ibadah dan menahan diri dari hawa nafsu, Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk mensyukuri segala berkah yang telah diberikan. Salah satu cara mengekspresikan rasa syukur adalah dengan berbagi makanan kepada orang lain, terutama kepada mereka yang kurang beruntung.

    Mempererat Hubungan Sosial

    Tradisi berbagi makanan Lebaran tidak hanya dilakukan di antara anggota keluarga, tetapi juga melibatkan tetangga, teman, dan bahkan orang yang tidak dikenal. Dengan berbagi, hubungan antar sesama menjadi lebih erat, menciptakan suasana harmonis, dan memperkuat rasa kebersamaan.

    Meningkatkan Kepedulian Sosial

    Di tengah kesibukan hidup, Lebaran menjadi momen yang tepat untuk mengingat kembali pentingnya berbagi. Membagikan makanan kepada mereka yang kurang mampu dapat menjadi bentuk kepedulian sosial, membantu orang lain agar bisa turut merasakan kebahagiaan di hari raya.

    Menghidupkan Budaya Gotong Royong

    Di beberapa daerah, tradisi berbagi makanan Lebaran dilakukan secara gotong royong. Masyarakat berkumpul untuk memasak dalam jumlah besar dan kemudian membagikannya kepada orang-orang sekitar. Hal ini menciptakan kebersamaan dan menguatkan nilai kerja sama dalam kehidupan sosial.

    Jenis Makanan yang Dibagikan Saat Lebaran

    Dalam tradisi berbagi makanan Lebaran, berbagai jenis hidangan khas sering menjadi pilihan untuk diberikan kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar. Berikut beberapa makanan yang umum dibagikan saat Lebaran:

    Ketupat dan Opor Ayam

    Ketupat adalah makanan yang identik dengan Lebaran. Biasanya disajikan dengan opor ayam, rendang, atau sambal goreng ati. Banyak keluarga yang memasak dalam jumlah besar dan membagikannya kepada tetangga atau sanak saudara.

    Rendang

    Sebagai salah satu makanan khas Indonesia yang terkenal, rendang sering kali menjadi hidangan utama saat Lebaran. Rasanya yang gurih dan tahan lama membuatnya cocok untuk dijadikan makanan yang dibagikan kepada keluarga dan kerabat.

    Kue Kering Lebaran

    Kue-kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lidah kucing juga menjadi favorit untuk dibagikan saat Lebaran. Banyak orang yang sengaja membuat atau membeli dalam jumlah banyak untuk diberikan kepada saudara, tetangga, atau kolega sebagai tanda silaturahmi.

    Bubur Sumsum atau Kolak

    Di beberapa daerah, bubur sumsum atau kolak pisang juga sering dibagikan sebagai bagian dari tradisi berbagi makanan Lebaran. Makanan ini dianggap sebagai hidangan yang membawa keberkahan dan sering dibagikan kepada tetangga atau masyarakat sekitar.

    Daging Kurban atau Sembako

    Di beberapa daerah, berbagi makanan saat Lebaran juga dilakukan dengan memberikan daging kurban (jika bersamaan dengan Idul Adha) atau paket sembako kepada mereka yang membutuhkan. Ini menjadi salah satu cara berbagi yang lebih luas manfaatnya.

    Cara Berbagi Makanan Lebaran yang Praktis dan Bermakna

    Berbagi makanan saat Lebaran bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik secara tradisional maupun modern. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

    Membagikan Makanan Langsung ke Tetangga

    Salah satu cara paling umum dalam tradisi berbagi makanan Lebaran adalah dengan membagikan makanan langsung ke rumah tetangga atau keluarga terdekat. Biasanya, makanan dikemas dalam wadah khusus atau rantang untuk menjaga kehangatan dan kebersihan.

    Mengirim Paket Makanan Melalui Jasa Pengiriman

    Di era digital saat ini, banyak orang memilih untuk mengirim makanan menggunakan jasa pengiriman. Hal ini sangat membantu bagi mereka yang tidak bisa bertemu langsung dengan keluarga atau teman-teman saat Lebaran.

    Berbagi Makanan ke Panti Asuhan atau Panti Jompo

    Selain berbagi dengan orang terdekat, mengirim makanan ke panti asuhan atau panti jompo bisa menjadi cara yang lebih bermakna untuk menyebarkan kebahagiaan Lebaran.

    Mengadakan Acara Makan Bersama

    Jika memungkinkan, mengadakan acara makan bersama dengan tetangga atau keluarga besar juga bisa menjadi salah satu bentuk berbagi makanan. Ini tidak hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga mempererat hubungan sosial.

    Tradisi berbagi makanan Lebaran merupakan salah satu bentuk kepedulian dan kebersamaan yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Berbagi makanan tidak hanya memberikan kebahagiaan kepada penerima, tetapi juga menjadi wujud rasa syukur atas segala berkah yang diterima.

    Dari ketupat dan opor ayam hingga kue kering dan paket sembako, berbagai jenis makanan dapat dibagikan untuk mempererat tali silaturahmi. Dengan memahami makna di balik tradisi ini, kita bisa terus melestarikannya agar tetap menjadi bagian dari perayaan Lebaran di masa depan.

    Untuk menambah refrensi baca juga: Sejarah Tradisi “Nganter” ketika Lebaran TIba

    Jadi setelah mengetahui tradisi berbagi makanan lebaran, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Hari Kedua Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik

    Hari Kedua Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik

    JAKARTA – Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, masih dipadati pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman pada hari kedua Idulfitri 1446 H. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat bahwa per 1 April 2025, jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun tersebut mencapai 26.531 orang dengan tingkat okupansi mencapai 102 persen.

    “Jumlah kereta api (KA) yang berangkat hari ini sebanyak 39 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ),” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, di Jakarta, Selasa (1/4).

    Tingginya angka keberangkatan di Stasiun Pasar Senen telah diprediksi sebelumnya. Pasar Senen memang menjadi salah satu titik utama keberangkatan pemudik menuju berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI telah menyediakan KA tambahan selama periode Lebaran guna memastikan pemudik tetap mendapatkan tiket dan layanan yang optimal.

    Berdasarkan data yang dihimpun KAI Daop 1 Jakarta selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025, tiga kota tujuan favorit dari Stasiun Pasar Senen adalah:

    – Stasiun Pasarturi, Surabaya – 24.427 penumpang

    – Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta – 23.485 penumpang

    – Stasiun Kutoarjo – 20.923 penumpang

    Sementara itu, di Stasiun Gambir, kota-kota tujuan utama pemudik adalah:

    – Yogyakarta – 34.866 penumpang

    – Semarang Tawang – 30.644 penumpang

    – Bandung – 23.781 penumpang

    Tiket Terjual Hampir 100 Persen

    Secara keseluruhan, KAI Daop 1 Jakarta mencatat bahwa total kursi yang tersedia pada periode Lebaran 1446 H/2025 (31 Maret-1 April) sebanyak 95.398 kursi dengan tiket terjual mencapai 95.544 kursi, menghasilkan okupansi 100 persen.

    Stasiun Pasar Senen mencatat jumlah keberangkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Stasiun Gambir. Dari total kapasitas 573.690 kursi, sebanyak 466.625 kursi telah terjual, dengan tingkat okupansi mencapai 81 persen.

    Setelah Lebaran, KAI mencatat bahwa total perjalanan KAJJ pascalebaran mencapai 858 perjalanan dengan rata-rata per hari 86 KA. Kapasitas tempat duduk yang tersedia pascalebaran mencapai 480.168 kursi dengan rata-rata harian 48.017 kursi. Dari jumlah tersebut, tiket yang sudah terjual mencapai 200.991 kursi.

    Di tengah kepadatan arus mudik, Andri (31), seorang karyawan swasta, mengungkapkan kebahagiaannya karena masih sempat pulang ke kampung halaman meskipun hanya sebentar.

    “Saya baru sempat mudik hari ini karena masih ada urusan pekerjaan yang harus diselesaikan sebelumnya. Tapi yang penting tetap bisa bertemu keluarga,” ujarnya saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.

    Dengan arus mudik yang masih tinggi, PT KAI mengimbau para penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun guna menghindari antrean dan memastikan perjalanan mudik berjalan lancar.

  • Jadwal Commuter Line Jogja-Solo Hari Ini, 2 April 2025: Ada 31 Perjalanan KRL hingga Pukul 22:35 WIB – Halaman all

    Jadwal Commuter Line Jogja-Solo Hari Ini, 2 April 2025: Ada 31 Perjalanan KRL hingga Pukul 22:35 WIB – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan penyesuaian jadwal perjalanan KRL Commuter Line relasi Jogja-Solo selama Libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.

    Dari penyesuaian itu, KCI menambah frekuensi jadwal KRL Commuter Line Jogja-Solo menjadi 31 perjalanan setiap harinya.

    Adapun penambahan frekuensi jadwal perjalanan KRL Commuter Line Jogja-Solo berlaku mulai 28 Maret hingga 11 April 2025.

    Pengguna yang ingin melakukan perjalanan dengan moda transportasi ini hanya dikenakan tarif sebesar Rp 8.000 untuk satu kali perjalanan dari Solo maupun Yogyakarta.

    Berikut jadwal perjalanan KRL Jogja-Solo yang berlaku mulai 28 Maret 2025:

    1. Keberangkatan dari stasiun Palur

    – KA 701 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 05:00 WIB

    – KA 711 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 06:05 WIB

    – KA 721 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 07:15 WIB

    – KA KP/731A Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 07:45 WIB 

    – KA 703 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 08:56 WIB

    – KA 723 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 10:40 WIB 

    – KA 733F Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 11:07 WIB

    – KA 713 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 12:10 WIB

    – KA 705 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 12:50 WIB

    – KA 725 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 13:43 WIB

    – KA 715 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 15:35 WIB

    – KA 707 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 16:35 WIB

    – KA 727 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 18:05 WIB

    – KA 717 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 19:45 WIB

    – KA 709 Palur-Yogyakarta keberangkatan pukul 20:42 WIB.

    2. Keberangkatan dari stasiun Tugu Yogyakarta

    – KA 720 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 05:05 WIB

    – KA 730F Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 06:00 WIB

    – KA 702 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 07:05 WIB

    – KA 712 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 07:54 WIB

    – KA 722 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 08:49 WIB

    – KA KP/732A Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 09:38 WIB

    – KA 704 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 10:56 WIB

    – KA 724 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 12:07 WIB

    – KA 714 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 13:57 WIB

    – KA 706 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 15:01 WIB

    – KA 726 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 16:10 WIB

    – KA 716 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 17:35 WIB

    – KA 708 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 18:08 WIB

    – KA 728 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 20:15 WIB

    – KA 718 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 21:20 WIB

    – KA 710 Yogyakarta-Palur keberangkatan pukul 22:35 WIB.

    Masyarakat yang akan naik KRL Commuter Line harus terlebih dahulu membeli tiket melalui sejumlah cara, seperti menggunakan layanan GoTransit dari GoJek, melakukan isi saldo Kartu Multi Trip di vending machine, dan isi saldo di loket stasiun.

    GoTransit merupakan salah satu fitur di aplikasi Gojek yang memungkinkan penggunanya untuk memilih rute perjalanan dan transportasi. 

    Fitur ini dibuat untuk memberikan pelayanan terbaik dengan keamanan terjamin bagi penggunanya dalam bepergian.

    Saat ini, GoTransit dapat digunakan untuk membeli tiket KRL Commuter Line.

    Beli Tiket via GoTransit

    Dilansir dari laman resmi GoJek, berikut langkah-langkah membeli tiket KRL dengan GoTransit:

    – Buka aplikasi Gojek di ponsel Anda 

    – Pilih menu layanan GoTransit 

    – Cari lokasi stasiun tujuan di kolom pencarian yang tersedia 

    – Pilih stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan 

    – Lakukan pembayaran menggunakan GoPay 

    – Anda akan mendapatkan dua kode QR yang masing-masing di scan saat masuk dan keluar gate stasiun.

    Beli Tiket KRL via Vending Machine dan Loket Stasiun

    Tak hanya lewat GoTransit, pengguna KRL Commuter Line juga dapat membeli tiket KRL melalui vending machine dan loket stasiun.

    Dengan kedua cara tersebut, pengguna KRL tentu saja wajib menyiapkan Kartu Multi Trip (KMT) yang dapat diperoleh dengan membeli di loket stasiun yang melayani KRL Commuter Line.

    Untuk lebih jelasnya, simak cara isi saldo KMT Commuter Line di bawah ini.

    Cara Isi Saldo KMT

    Berikut langkah-langkah isi saldo KMT Commuter Line:

    1. Top Up KMT via Vending Machine

    – Letakan kartu pada reader kartu yang tersedia.

    – Masukan uang sesuai dengan nominal top up

    – Konfirmasi transaksi:

    – Tekan “Ya” untuk memproses transaksi

    – Tekan “Tidak” untuk membatalkan transaksi

    – Transaksi berhasil, ambil kartu kembali.

    *) Vending Machine Kartu Multi Trip tidak mengeluarkan uang kembalian, maka penumpang diminta menyiapkan uang pas.

    2. Top Up KMT via Loket Stasiun

    – Kunjungi loket stasiun yang melayani perjalanan KRL Commuter Line

    – Sampaikan jumlah nominal isi ulang dan serahkan uang tunai kepada Petugas Loket Stasiun

    – Tempelkan Kartu Multi Trip pada reader card dispencer.

    – Periksa kembali saldo sebelum dan setelah melakukan isi ulang pada layar PoS.

    – Transaksi berhasil, ambil kartu dan simpan struk sebagai bukti transaksi.

     

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Gunung Merapi Muntahkan 12 Guguran Lava Sejauh 1.700 Meter

    Gunung Merapi Muntahkan 12 Guguran Lava Sejauh 1.700 Meter

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Gunung Merapi, yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanis. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada periode pengamatan 2 April 2025 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 12 kali memuntahkan guguran lava pijar.

    “Teramati 12 kali guguran lava Gunung Merapi ke arah barat daya, yakni ke Kali Krasak dan Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya, Rabu (2/4/2025).

    Laporan kegempaan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanis, di antaranya 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 2 mm hingga 6 mm (durasi 38,31 detik hingga 169,27 detik), 48 kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 2 mm hingga 8 mm (durasi 8,94 detik hingga 13,82 detik), dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2 mm hingga 6 mm (durasi 32,68 detik hingga 93,28 detik).

    Saat ini, status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam zona berbahaya, yang mencakup sektor selatan-barat daya (Sungai Boyong radius maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 km), dan sektor tenggara (Sungai Woro maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km).

    Selain guguran lava, masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG) dan lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. Dampak abu vulkanis juga perlu diantisipasi. Jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas vulkanis, BPPTKG akan segera mengevaluasi kembali status Merapi.

  • Duka Warga Yogyakarta, Jambi, dan Papua Dihantam Banjir saat Lebaran

    Duka Warga Yogyakarta, Jambi, dan Papua Dihantam Banjir saat Lebaran

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah semaraknya perayaan Idul Fitri di sebagian besar wilayah Indonesia, sekelompok warga menyambut Lebaran dalam keadaan duka akibat hantaman banjir. Itulah yang dirasakan warga Jambi, Yogyakarta, dan Papua.

    Padahal, berbagai jenis makanan dan cemilan kering khas Lebaran, serta minuman kemasan telah tersusun rapi di ruang tamu. Perabot rumah juga sudah ditata sedemikan rupa agar membuat nyaman sanak saudara yang akan datang.

    Warga Kelurahan Simpang III Sipin, Kota Baru, Jambi, Desmayati (54) pun berharap keluarga besarnya yang datang akan merasa nyaman dan bahagia saat merayakan Lebaran di rumahnya. Namun, harapan itu sirna.

    Semangat merayakan Lebaran bersama keluarga yang datang dari Sumatra Barat dan Lampung seketika berubah jadi kepanikan. Rumah yang telah dihuni lebih dari 25 tahun itu diserang banjir untuk kali pertama pada Minggu 30 Maret 2025.

    “Keramik belakang jebol, hancur. Lalu masuk airnya. Tidak bisa disetop lagi, kayak bom. Air masuk dari belakang karena ada parit kecil,” kata Desmayati di Jambi, Senin 31 Maret 2025.

    Dia menuturkan, air tidak henti-hentinyya memasuki rumah hingga setinggi pinggang orang dewasa. Dia dan keluarganya pun berusaha menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan.

    Akan tetapi, derasnya air mengakibatkan lemari rusak, pakaian basah, dan sejumlah barang elektronik rusak. Air sempat surut sebentar, tetapi keesokan paginya hujan kembali datang. Rumah Desmayati pun dilanda banjir lagi.

    Dia dan keluarganya tidak bisa mengikuti salat Idul Fitri. Lagi pula, mereka tidak memiliki pakaian yang layak dan bersih untuk beribadah karena telah dilumuri lumpur banjir. Bukan hanya itu, anggota keluarga yang berasal dari luar kota pun batal ke rumahnya.

    “Suasana Lebaran yang menyedihkan. Kita sudah siapkan kue. Sudah siap yang lain, tetapi tamu tidak bisa datang ke sini karena genangan air seperti ini,” ujar Desmayati.

    Banjir Jambi: Tak Ada Lebaran yang Meriah

    Duka yang sama juga dirasakan Misrina Suryani (33), warga Kelurahan Simpang IV Sipin, Jambi. Dia dan suami telah membersihkan rumahnya yang diserang banjir pada Minggu 30 Maret 2025.

    Dia berharap bisa menerima tamu esok harinya, saat Idul Fitri. Namun, banjir kembali datang.

    “Kemarin bersih-bersih nian, mau Lebaran. Sudah disterilkan, tetapi hari ini banjir lagi. Kue-kue sudah siap. Masak lontong, ketupat di meja makan. Dua hari kami kebanjiran. Ini memang tertinggi sepanjang sejarah banjir,” tutur Misirna Suryani.

    Ketua RT di Kelurahan Simpang III Sipi, Rozjiman mengatakan bahwa terdapat 25 rumah yang terdampak banjir di wilayahnya.

    “Di hari bahagia ini mestinya menghadapi bahagia juga. Tetapi malah menghadapi situasi ini. Sudah surut, datang lagi air. Masuk ke rumahnya. Ini kan tidak kondusif. Tidak merasakan Lebaran yang meriah,” ujarnya.

    Banjir di Kota Jambi juga mengakibatkan satu orang meninggal dunia pada Minggu 30 Maret 2025.

    “Lantai bangunan (kamar mandi yang membelakangi anak sungai runtuh) menimpah korban, dan korban langsung tertimbun,” kata Mustari, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa banjir yang berlangsung selama dua hari ini terjadi di 23 kelurahan dalam delapan kecamatan. Penyebab banjir berbeda-beda di setiap wilayah, seperti drainase yang kurang memadai, sedimentasi pada drainase, penumpukan sampah, dan minimnya titik resapan air.

    Banjir Yogyakarta: Semangat Lebaran yang Hilang

    Suasana sore Hari Raya Idul Fitri 2025 di Dusun Nogosari 1 Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, tampak sepi. Beberapa pintu rumah tertutup dan tak terlihat keramaian orang yang saling berkunjung.

    Desa ini menjadi salah satu titik terparah banjir pada Jumat 28 Maret 2025, akibat luapan Sungai Celeng. Salah seorang warga, Fredi Giyanto (50) terlihat tengah membersihkan mobilnya yang terendam banjir.

    “Semangat Lebarannya hilang, bahkan makanan yang seharusnya dipersiapkan untuk waktu Lebaran, kita makan pada malam itu (banjir), karena sudah tidak bisa masak atau apa,” katanya.

    Meski sisa lumpur dan bekas banjir sudah tak terlalu terlihat, tetapi masih nampak kesedihan di wajah pria yang berprofesi sebagai tukang kayu tersebut.

    “Harusnya mau bersiap menyambut Lebaran, malah kayak gini. Di masjid itu, kita sudah bikin maskot (mempersiapkan untuk takbir keliling) tapi terkena dampak banjir, hilang,” tutur Fredi Giyanto.

    Dia juga mengatakan bahwa selama tiga hari menjelang Lebaran mereka mengalami kesulitan air bersih karena kondisi sumur yang tercemar lumpur banjir.

    “Kita beli air buat masak. Kita bisa mandi itu setelah tiga hari, itu pun airnya belum benar-benar jernih, tapi kita paksakan untuk mandi,” ucapnya.

    Fredi Giyanto menaksir, mengalami kerugian belasan juta rupiah akibat banjir ini. Dia bercerita, banjir berlangsung selama dua jam dari sore hingga malam.

    “Ketinggiannya itu setengah meter masuk rumah, kalau di jalan itu tinggi banget satu meter lebih mungkin,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dusun Nogosari 2, Dalmuji mengatakan bahwa banjir telah merendam belasan rumah warga dan area pertanian yang siap panen di wilayahnya pada Jumat 28 Maret 2025 sore lalu. Banjir melanda desanya memang bukan hal baru, bahkan sudah ada sejak 1980.

    “Akan tetapi, semakin ke sini makin jadi (parah) karena sungai semakin dangkal, dan bantaran menyempit. Banjir ini juga mengganggu psikologis masyarakat, namun kita karena orang Jawa ya menerima saja (pasrah),” tuturnya.

    Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, banjir dan longsor mengakibatkan tiga orang luka-luka, dan puluhan bangunan rusak. Bencana ini pun ditaksir menyebabkan kerugian hingga Rp150 juta.

    Banjir Jayapura: Sudah Down, Tak Antusias Sambut Lebaran

    Tak hanya di Pulau Jawa, banjir juga merendam beberapa wilayah di Jayapura, Papua, sesaat sebelum Lebaran, pada Minggu 30 Maret 2025 malam.

    “Selama Lebaran, baru pertama kali saya Lebaran, malam takbiran banjir,” ucap Warwey (46), ibu yang tinggal di di Entrop, Kota Jayapura.

    Dia mengatakan, air masuk lewat saluran pembuangan kamar mandi rumahnya. Air lalu merembet masuk ruang tamu, hingga kamar.

    “Banjir masuk lewat pembuangan kamar mandi. Saya sudah pasang setiap batu di pintu rumah, untuk mencegah banjir itu. Tapi air masuk lewat pembuangan kamar mandi itu,” kata Warwey.

    Dia bercerita, air banjir masuk ke rumah saat dirinya dan keluarga tengah membuat kue Lebaran. Warwey mengatakan bahwa air membasahi kasur dan pakaian, tetapi barang elektronik sempat diselamatkan.

    Dia pun tidur bersama keluarganya beralaskan tikar pada malam sebelum Lebaran. Dia memperkirakan kerugian akibat banjir itu sebesar Rp5 juta.

    “Barang-barang elektronik sempat diselamatkan. Kasur terendam kita tidur melantai, tidak pakai kasur, tidur di lantai. buka kain tidur. Kan kasur basah semua,” ucap Warwey.

    Dia mengaku, banjir membuatnya tidak semangat menyambut hari raya Idul Fitri.

    “Yang pertama kita down yah, karena antusias besok mau [persiapan] tiba-tiba banjir (bikin) pikiran terpecah. Mau urus rumah kah, mau terima tamu kah, mau masak kah. Akhirnya down. Perasaan sudah tidak antusias lagi, seperti tahun-tahun kemarin begitu,” kata Warwey.

    Dia pun hanya menyiapkan menu seadanya yaitu opor ayam, kerupuk dan sambal untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

    Warwey memiliki ayah dari Raja Ampat yang beragama Muslim dan ibu dari Port Numbay. Dia mengatakan, dirinya mendapatkan dukungan yang luar biasa dari keluarga ibunya yang Kristen.

    “Buka puasa dikasih selamat, lebaran dikasih selamat. Saya open house lebih banyak untuk keluarga Kristen. Dukungan keluarga sangat besar ke kami saat bencana ini,” ujarnya.

    Banjir juga merendam tempat tinggal Hamdana (54) di Jayapura. Dia menuturkan sudah tiga kali mengalami kebanjiran.

    Menurut ceritanya, air yang meluap dari got depan rumah masuk melalui saluran pembuangan kamar mandi. Namun, dia bersyukur banjir tidak merendam barang-barang di rumahnya.

    “Belum ada barang terendam. Kalau sudah mulai hujan, kita persiapan angkat barang-barang. Kalau air masuk lewat belakang, otomatis angkat barang duluan. Tadi malam (saat banjir) kasih naik barang-barang di bangku,” kata Hamdana.

    Akan tetapi, banjir menganggu persiapannya dalam merayakan Idul Fitri. Dia hanya menghindangkan menu makanan khas Lebaran yang seadanya untuk disantap bersama keluarganya.

    Selain itu, Hamdana mengaku tidak mudik ke tempat asalnya di Makassar, Sulawesi Selatan. Alasannya, biaya yang mahal membuatnya memilih Lebaran bersama anak-anaknya di Jayapura.

    “Mama sudah dari 1997 di Kota Jayapura. Pikiran mau mudik tapi banyak orang, sementara biaya untuk mudik mahal,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

    Ini bukan kali pertama wilayah Jayapura dihantam banjir. Tahun lalu, banjir merendam empat lokasi di ibu kota Papua ini, yang menyebabkan 62 orang terserang penyakit.

    Bahkan banjir bandang dan longsor pernah menghantam Sentani, Jayapura pada Maret 2019. Bencana ini menewaskan ratusan orang, dan menyebabkan sekitar 4.000 warga mengungsi. Banjir menghantam wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Sentani Tami, akibat curah hujan yang tinggi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mengenal Plajau, Mirip Kacang Namun Keluarga Mangga

    Mengenal Plajau, Mirip Kacang Namun Keluarga Mangga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebuah buah eksotis asal Kalimantan memperlihatkan keunikan botanis yang menarik perhatian. Plajau, yang termasuk dalam keluarga anacardiaceae atau suku mangga-manggaan, memiliki karakteristik tersendiri.

    Mengutip dari berbagai sumber, meskipun memiliki rasa dan penampilan yang mirip kacang-kacangan, plajau secara taksonomi masih terkait erat dengan mangga. Keunikan ini membuat buah yang juga dikenal dengan nama pelanjau atau djuping ini menjadi objek kajian menarik dalam dunia botani dan kuliner.

    Wilayah persebaran plajau terbatas di kawasan hutan Kalimantan, terutama di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Pohon penghasil buah ini tumbuh secara alami di ekosistem hutan tropis.

    Buah ini mengandung protein lengkap dengan keseluruhan asam amino esensial. Struktur gizinya mencakup protein, lemak, karbohidrat, dan kadar air yang seimbang.

    Bentuk biji Plajau sangat mirip dengan almond, menambah daya tarik tersendiri. Para peneliti di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak, telah mulai mengeksplorasi potensi pengolahan Plajau.

    Proses diversifikasi pangan telah menghasilkan berbagai produk turunan, salah satunya adalah tepung plajau. Tepung ini dapat digunakan dalam pembuatan biskuit, sosis, kue, dan produk pangan lainnya.

    Di habitat aslinya, plajau memiliki peran ekologis yang penting. Buah ini menjadi salah satu sumber pangan favorit bagi satwa hutan Kalimantan.

    Burung enggang dan orangutan tercatat sebagai konsumen utama buah ini di kawasan hutan. Keunikan plajau terletak pada kombinasi karakteristiknya yang membingungkan.

    Meskipun memiliki rasa dan tekstur yang mirip kacang-kacangan, buah ini secara botanis masih tergolong dalam suku anacardiaceae. Struktur genetik yang unik membuat plajau memiliki karakteristik yang berbeda dari kerabat terdekatnya dalam suku mangga-manggaan.

    Rasa gurih yang mirip kacang menjadi daya tarik tersendiri dari produk ini. Hal ini sekaligus membedakannya dari buah-buahan lain di kawasan tropis Indonesia.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Cara Kerja Cek Fisik Kendaraan Secara Elektronik

    Cara Kerja Cek Fisik Kendaraan Secara Elektronik

    YOGYAKARTA – Korlantas Polri akan memiliki sistem elektronik yang dapat digunakan untuk cek fisik kendaraan bermotor lima tahunan. Dengan adanya sistem tersebut, proses registrasi kendaraan yang semula harus digesek manual kini bisa dilakukan secara digital.

    Dengan demikian proses perpanjangan pajak lima tahunan kendaraan bisa lebih cepat dan praktis. Lantas bagaimana cara kerja cek fisik kendaraan secara elektronik?

    Cara Kerja Cek Fisik Kendaraan Secara Elektronik

    Seperti disinggung sebelumnya, cek fisik kendaraan bermotor akan memanfaatkan teknologi digital sehingga waktu pemeriksaan bisa lebih praktis dan singkat. Dari yang semula harus digesek di kertas kemudian diarsir, kini akan memanfaatkan teknologi.

    Cek fisik kendaraan elektronik sendiri disebut sudah berjalan di beberapa Polres dan Polda, artinya layanan ini belum diterapkan di seluruh wilayah di Indonesia.

    Dilansir dari situs Polri, Kombes Pol Sumardji menjelaskan bahwa cara kerja cek fisik kendaraan secara digital dilakukan dengan cara difoto. Hasil foto akan terhubung ke Electronic Registrasi Dan Identification (ERI)

    “Jadi memang era digitalisasi cek fisik digital itu sudah berjalan diberapa Polres dan beberapa Polda, jadi prosesnya cukup mudah kalau dulunya itu harus pakai digesek konvensional itu cukup difoto ada alatnya ada kameranya foto secara otomatis di foto itu bisa langsung online ke ERI jadi proses itu sangat mudah dan sangat cepat,” jelasnya, beberapa waktu yang lalu.

    Cek Fisik Kendaraan Elektronik Masih Dikaji

    Meski sudah dijalankan di beberapa Polres dan Polda sejak 2024, sistem cek fisik kendaraan terbaru masih dalam tahap kajian.

    Dalam keteranyannya, Sumardji menjelaskan bahwa sistem tersebut masih dalam tahap sosialisasi di pemerintah daerah, Polda, hingga Samsat. Ada kurang lebih 480 Samsat yang akan disasar menerapkan sistem cek fisik kendaraan menggunakan kamera endoskopi.

    Sumardji juga mengatakan bahwa metode pengecekan fisik kendaraan dengan kamera akan mempercepat waktu pengecekan. Hanya saja agar bisa diterapkan di seluruh Indonesia membutuhkan waktu yang panjang serta biaya pengadaan alat yang mahal.

    Itulah informasi terkait cara kerja cek fisik kendaraan secara elektronik. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Dokter Terawan Berceramah di Harvard, Immunotherapy Nusantara Bisa Jadi Sumbangan Indonesia untuk Dunia

    Dokter Terawan Berceramah di Harvard, Immunotherapy Nusantara Bisa Jadi Sumbangan Indonesia untuk Dunia

    JAKARTA – Penasihat Khusus Bidang Kesehatan Presiden RI Terawan Agus Putranto menjadi pembicara kuliah tamu (guest lecture) di Harvard Medical School (Sekolah Kedokteran Harvard) di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat (AS).

    Dalam kuliah tamu pada Senin, 31 Maret, waktu setempat atau Selasa 1 April, dini hari WIB tersebut, dr. Terawan menyampaikan makalah berjudul ‘Making Immunotherapy in Low Resources Settings (Indonesia and Timor Leste)’ yang menjadi spesialisasinya.

    Di hadapan puluhan peserta kuliah umum, mantan menteri kesehatan itu memaparkan tentang Immunotherapy Nusantara. Menurut Terawan, Immunotherapy Nusantara dikembangkan sebagai terapi yang menggunakan sistem imun tubuh untuk melawan penyakit, termasuk infeksi dan kanker.

    Ketua Tim Dokter Kepresidenan RI periode 2009-2019 itu menjelaskan terapi tersebut dikembangkan menggunakan bahan-bahan yang ada di Indonesia. Meski menggunakan sumber daya terbatas, Immunotherapy Nusantara kini terus berkembang.

    “Hingga saat ini telah berkembang ke negara lain, Timor Leste,” ujar Terawan dalam kuliah tamu yang digelar di Armenise Modell 100 Atrium, Harvard Medical School Campus tersebut.

    Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto itu menambahkan sejumlah negara lain telah menghubunginya guna menjalin kerja sama dalam pengembangan Immunotherapy Nusantara di negeri mereka. Pengembangannya pun dimungkinkan menggunakan bahan yang ada di negara setempat.

    “Bisa menggunakan tanaman obat dan mikroorganisme,” imbuh Terawan dalam paparannya yang menggunakan Bahasa Inggris.

    Dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu pun mengajak mengajak akademisi, peneliti, dan mahasiswa bergerak aktif dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang medis.

    “Penyakit makin berkembang maka ilmu pengetahuan juga harus terus berkembang,” ujar Terawan dalam kuliah yang juga disiarkan secara virtual melalui Zoom tersebut.

    Penerima gelar guru besar kehormatan bidang kedokteran militer dari Universitas Pertahanan itu menjelaskan pengembangan ⁠ilmu kesehatan menjadi tanggung jawab bersama. Terawan menegaskan siapa saja dan negara mana pun bisa melakukan penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan.

    “Kampus bisa menjadi motor penggerak penelitian ilmu kesehatan,” imbuhnya.

    Namun, Terawan menekankan pentingnya semua pihak, termasuk negara lain, berkolaborasi dalam pengembangan ilmu kesehatan. Menurut dia, Indonesia mampu mengembangkan Immunotheraphy Nusantara dengan sumber daya yang tersedia.

    “Intinya ialah kolaborasi dan penelitian berkelanjutan. Sumber bisa berasal dari mana saja,” ucapnya.

    Terawan meyakini Immunotheraphy Nusantara bisa menjadi sumbangan Indonesia untuk dunia.

    “Sistem Immunotheraphy Nusantara dihasilkan oleh para peneliti dari Indonesia agar perkembangan ilmu kesehatan bisa bermanfaat untuk dunia,” imbuhnya.

    Guru Besar Department of Global Health and Social Medicine, Harvard Medical School Prof. Byron J Good pun mengapresiasi kesediaan Terawan hadir di guest lecture itu. Antropolog medis itu berterima kasih kepada Terawan yang telah memaparkan soal Immunotheraphy Nusantara.

    Asisten II Penasihat Khusus Bidang Kesehatan Presiden Oktafiandi menyebut pengembangan Immunotherapy Nusantara merupakan upaya mewujudkan kedaulatan bangsa dan negara. Juru bicara bagi dr. Terawan itu mengatakan Presiden Prabowo menginginkan Indonesia juga berdaulat di bidang kesehatan.

    “Presiden Prabowo menekankan pentingnya memberikan akses kesehatan yang mudah dan murah kepada rakyat, serta mewujudkan kedaulatan di bidang kesehatan. Immunotherapy Nusantara adalah salah satu ikhtiar untuk mencapai kedaulatan kesehatan Indonesia,” ujar mantan staf khusus menteri kesehatan yang kini menjadi kandidat doktor ilmu komunikasi itu.