provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Peta Jalur Rawan Macet di Pulau Jawa saat Libur Panjang Hari Raya Paskah – Page 3

    Peta Jalur Rawan Macet di Pulau Jawa saat Libur Panjang Hari Raya Paskah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menyebut ada beberapa titik rawan kemacetan di Pulau Jawa saat libur panjang Hari raya Paskah. Seperti Tol Trans Jawa, yakni, gerbang tol Cikampek Utama, tol Cipali, gerbang tol Kalikangkung (Semarang), gerbang tol Pejagan.

    Lalu, untuk jalur Pantura (Pantai Utara) seperti Cikampek – Indramayu – Brebes, Semarang – Demak – Kudus. Sementara di Jalur Selatan Jawa yakni Yogyakarta – Wonosari (Gunungkidul), Solo – Yogyakarta. Jawa Timur, exit tol Surabaya – Gempol, Tol Porong – Sidoarjo, Tol Pandaan – Malang.

    Untuk itu Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho mengimbau masyarakat untuk bisa menentukan rute dan waktu keberangkatan lebih awal untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas.

    Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memanfaatkan aplikasi navigasi dan pantauan lalu lintas real-time untuk memperbarui informasi jalur.

    “Dan yang tak kalah penting periksa kondisi kendaraan sebelum berangkat. Pastikan rem, ban, lampu, oli, dan wiper dalam kondisi baik. Jangan lupa bawa surat kendaraan, SIM, STNK, serta perlengkapan darurat,” kata Agus dalam keterangannya, Kamis, (17/4/2025).

    Selain itu, jenderal bintang dua ini juga ingin agar masyarakat bisa menjaga kondisi tubuh dan fokus saat berkendara serta istirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan panjang.

     

     

     

  • 2 Pemuda Curi Kotak Amal di Yogyakarta, Pelaku Sempat Dihajar Warga – Halaman all

    2 Pemuda Curi Kotak Amal di Yogyakarta, Pelaku Sempat Dihajar Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua pemuda ketahuan mencuri kotak amal di salah satu masjid di Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Selasa (15/4/2025).

    Kedua pelaku adalah RM (20), warga perum Gambiran, Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta dan RH (23), warga Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

    Berdasarkan keterangan Kasihumas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo, kedua pelaku sesuai data di KTP masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa.

    Polisi yang mengetahui informasi dugaan pencurian itu langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

    Kronologi Kejadian

    Pada Selasa sekitar pukul 13.30 WIB, saksi 1 yang sedang melintas pulang kerja melihat dua orang mencurigakan di Masjid Asy-Syfa, Klitren, Gondokusuman.

    “Melihat dua orang mencurigakan, satu orang berada di luar masjid dan satu orang berada di dalam Masjid,” kata Sujarwo, dilansir Tribun Jogja, Rabu (16/4/2025).

    Merasa curiga, saksi 1 kemudian masuk ke masjid untuk mengaji dan memantau gerak-gerik kedua orang tersebut.

    Tak lama kemudian, pelaku yang awalnya berada di luar masjid akhirnya ikut masuk ke dalam masjid.

    Namun, saksi 1 yang merasa takut lantas pulang ke rumah yang jaraknya dengan masjid lebih kurang 5 meter.

    Meski begitu, ia tetap memantau pergerakan kedua orang yang berada di dalam masjid itu.

    “Tidak begitu lama kedua orang yang mencurigakan tersebut keluar dari dalam masjid dengan membawa kotak amal dinaikkan sepeda motor lalu pergi,” ujarnya.

    Saksi 1 yang melihat kedua orang itu keluar dari masjid dengan membawa kotak amal lantas berteriak.

    Takmir masjid lalu keluar dan mengejar kedua pelaku. Ia berhasil mengamankan satu orang pelaku, sedangkan satu orang lainnya berhasil melarikan diri.

    “Satu pelaku yang berhasil diamankan warga sempat dihakimi warga dan mengalami luka sobek di pelipis mata sebelah kiri,” jelas Sujarwo.

    Polsek Gondokusuman yang datang ke lokasi lantas membawa pelaku dan barang bukti ke Polsek Gondokusuman Yogyakarta. 

    Polisi juga menjemput paksa satu pelaku lain di Kotagede, Kota Yogyakarta.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, kotak amal yang dibawa kabur para pelaku berisi uang senilai Rp1.191.900,00.

    Uang itu dijadikan barang bukti, termasuk satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku.

    “Selanjutnya perkara tersebut ditangani Polsek Gondokusuman,” pungkas Sujarwo.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kronologi Dua Pemuda Asal Kota Jogja Curi Kotak Amal Masjid, Satu Tertangkap Temannya Kabur.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Miftahul Huda)

  • Museum di Tengah Kebun, Surga Tersembunyi bagi Pencinta Koleksi Unik

    Museum di Tengah Kebun, Surga Tersembunyi bagi Pencinta Koleksi Unik

    Liputan6.com, Yogyakarta – Museum di Tengah Kebun adalah salah satu destinasi wisata unik yang cocok bagi para pencinta koleksi barang unik. Museum ini buka secara eksklusif hanya pada akhir pekan.

    Museum di Tengah Kebun berlokasi di Jalan Kemang Timur Nomor 66, Jakarta Selatan. Museum ini menyimpan koleksi milik pribadi.

    Mengutip dari laman Enjoy Jakarta, museum ini tidak memasang papan besar sebagai penanda yang cukup mencolok. Hanya terdapat tulisan di tembok sebelah kanan dan kiri sebagai penanda.

    Museum di Tengah Kebun menyimpan sekitar 4.000 koleksi pribadi sang pemilik, yakni Sjahrial Djalil. Sosok Sjahrial Djalil wafat pada 2019.

    Jenazah Sjahrial Djalil dimakamkan di kebun belakang rumahnya yang dipenuhi pohon-pohon rindang. Sepeninggalannya, Sjahrial Djalil telah mewariskan harta karun berharga berupa Museum di Tengah Kebun.

    Koleksi-koleksi pribadi pemilik rumah tak semuanya dipajang. Sebagian koleksi tersebut tersimpan rapi di dalam gudang.

    Adapun beberapa koleksi yang ada di sini berupa barang-barang antik berusia ratusan tahun. Beberapa koleksi tersebut adalah lukisan, arca, patung, wayang, topeng, meja, kursi, lemari, tombak, perhiasan, alat makan, lampu, vas bunga, hiasan meja, hingga hiasan dinding.

    Koleksi-koleksi tersebut tertara rapi di setiap sudut rumah. Koleksi di museum ini juga dilengkapi label informasi berupa nama dan tahun pembuatan barang.

    Museum di Tengah Kebun memiliki jam operasional yang dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pagi (pukul 9.30 sampai 11.30 WIB) dan siang (pukul 12.30 sampai 14.30 WIB). Jadwal bukanya pun hanya pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu.

    Untuk berkunjung ke museum ini, pengunjung harus mengisi formulir yang disediakan. Biasanya, laman formulir akan dicantumkan pada bio akun Instagram @museumditengahkebun.

    Dalam formulir yang disediakan, pengunjung dapat memilih waktu sesi dan tanggal kunjungan. Pengunjung juga harus mengisi beberapa informasi pribadi, terkait nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

    Setelah mengisi formulir, pengunjung juga harus memberikan uang deposit. Ini merupakan kebijakan baru museum yang berfungsi sebagai jaminan kehadiran pengunjung.

    Kebijakan ini muncul setelah ada beberapa pengunjung yang membatalkan kunjungan pada hari H yang merugikan pengunjung lainnya. Nantinya, uang deposit sejumlah Rp100.000 per rombongan akan dikembalikan setelah kunjungan selesai.

    Adapun untuk tiket masuknya tidak dipungut biaya, alias gratis. Setelah mengisi formulir, nantinya guide museum akan memberikan balasan maksimal dua hari sebelum kunjungan.

    Museum di Tengah Kebun menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup eksklusif. Destinasi wisata ini juga menawarkan suasana yang asri dengan nuansa hijau di sekitarnya.

    Penulis:: Resla

  • Jaksa Agung Mutasi 6 Kajati Baru, Ada Eks Dirdik Jampidsus Kuntadi

    Jaksa Agung Mutasi 6 Kajati Baru, Ada Eks Dirdik Jampidsus Kuntadi

    Bisnis.com, JAKARTA — Jaksa Agung (JA) Burhanuddin telah mengangkat 6 jaksa untuk menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) di sejumlah wilayah Indonesia.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum atau Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar mengatakan salah satu jaksa yang mendapatkan promosi yaitu Kuntadi selaku Kejati Lampung menjadi Kajati Jawa Timur.

    “Salah satunya, dulu Pak Kuntadi yang direktur penyidikan dan sekarang Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung menjadi kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur,” ujarnya di Kejagung, dikutip Kamis (17/4/2025).

    Selain Kuntadi, Harli menyampaikan bahwa JA juga telah menunjuk lima Kajati baru lainnya mulai dari Aceh, Bengkulu, Yogyakarta hingga Kalimantan Barat.

    Di samping itu, menurutnya, promosi atau mutasi ini merupakan hal yang wajar di lingkungan kejaksaan, karena sebagai bentuk penyegaran organisasi.

    “Jadi, beberapa waktu yang lalu, beberapa kepala kejaksaan tinggi itu sudah memasuki usia fungsional 60 tahun. Jadi tentu harus ada pergantian,” pungkasnya.

    Berikut 6 kajati baru yang ditunjuk JA Burhanuddin:

    1. Kajati Kalimantan Barat, Ahelya Abustam 

    2. Kajati D.I Yogyakarta, Riono Budisantoso

    3. Kajati Bengkulu, Victor Antonius Saragih Sidabutar

    4. Kajati Aceh, Yudi Triadi 

    5. Kajati Jawa Timur, Kuntadi

    6. Kajati Lampung, Danang Suryo Wibowo

  • Ramai Diperbincangkan Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Pemuda Muhammadiyah Lontarkan Komentar Menohok

    Ramai Diperbincangkan Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Pemuda Muhammadiyah Lontarkan Komentar Menohok

    GELORA.CO – Tuduhan ijazah palsu Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi lagi ramai diperbincangkan publik. Bahkan menuai komentar menohok dari Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Affandi Affan.

    Kata dia, tuduhan ijazah palsu mengabaikan jasa besar Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dalam membangun Indonesia selama dua periode pemerintahannya.

    Dia pun menyampaikan keprihatinan sekaligus sikap tegas terhadap isu yang kembali mencuat mengenai keaslian ijazah Jokowi, yang dinilai sebagai bentuk fitnah, yang mencederai akal sehat.

    “Kami menilai tuduhan terhadap Bapak Joko Widodo terkait ijazah palsu merupakan bentuk fitnah tidak berdasar. Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menegaskan bahwa beliau merupakan lulusan sah dari kampus tersebut dan ijazah asli berada di tangan beliau,” ujar Affan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

    Menurut Affan, publik seharusnya lebih menghargai rekam jejak Jokowi yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa.

    Di masa kepemimpinannya, kata dia, Jokowi berhasil mendorong pembangunan infrastruktur secara masif, memperluas konektivitas antarwilayah, meluncurkan berbagai program pro-rakyat seperti Kartu Prakerja dan bantuan sosial digital, hingga menjadi pioner dalam pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Dirinya pun berpendapat Jokowi merupakan pemimpin yang membuktikan bahwa kerja nyata lebih penting dari sekadar retorika. Indonesia, menurutnya, saat ini telah merasakan hasil pembangunan yang berkesinambungan dan merata.

    “Beliau adalah sosok negarawan yang layak dihormati, bukan justru dihantam oleh fitnah murahan,” ucap dia.

    Affan menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah mendukung penuh penegakan hukum terhadap siapa pun yang menyebarkan hoaks dan informasi menyesatkan, apalagi yang menyerang kehormatan mantan kepala negara.

    Dia berharap seluruh masyarakat bisa dewasa dalam berpolitik dan berpendapat. Dengan begitu, jangan menjadikan kebencian sebagai dasar untuk menyebarkan kebohongan.

    “Bangsa ini butuh energi positif untuk membangun, bukan terus-menerus dirusak dengan narasi-narasi palsu,” tutur Affan.

    Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjadi agen kebenaran di tengah derasnya arus disinformasi di era digital. 

    Dia menekankan pentingnya literasi media dan keberanian untuk menolak hoaks, sekaligus menjaga martabat demokrasi Indonesia.

    Pemuda Muhammadiyah, sambung dia, mengharapkan semua elemen bangsa agar bisa menjaga muruah demokrasi dan kehormatan institusi kenegaraan.

    “Kritik boleh, bahkan perlu. Tapi harus berlandaskan kebenaran, bukan kebohongan yang membunuh karakter,” katanya menegaskan.

    Sebelumnya, Jokowi mempertimbangkan akan membawa persoalan ijazah kuliahnya yang dipermasalahkan sejumlah pihak, ke ranah hukum.

    “Saya mempertimbangkan karena ini sudah jadi fitnah di mana-mana,” kata Jokowi, di Solo, Jawa Tengah.

    Ia mengatakan polemik tersebut juga termasuk pencemaran nama baik sehingga ia mempertimbangkan untuk melaporkan hal tersebut ke aparat hukum.

    Meski demikian, ia masih enggan menyampaikan siapa yang bakal dilaporkan terkait hal itu.

    “Nanti, biar disiapkan oleh kuasa hukum. Akan segera kami putuskan, nanti kuasa hukum yang akan melihat,” katanya.

    Adapun UGM menyatakan siap membuka seluruh dokumen akademik Jokowi selama menempuh pendidikan di kampus itu jika diminta dalam proses hukum di pengadilan.

    Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof Wening Udasmoro saat konferensi pers di UGM, Yogyakarta (15/4) menegaskan bahwa pihaknya memiliki seluruh dokumen pendukung yang menunjukkan Jokowi merupakan mahasiswa sah di kampus tersebut serta telah lulus secara resmi.

    “Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridarma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada, dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan,” ujar Wening.

    Hal itu disampaikan Wening menyusul kedatangan puluhan orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) ke Fakultas Kehutanan UGM, Selasa pagi, untuk meminta klarifikasi soal dugaan ijazah palsu Jokowi.

  • Pesona Bukit Bintang, Wisata Cantik Menikmati City Lights di Yogyakarta

    Pesona Bukit Bintang, Wisata Cantik Menikmati City Lights di Yogyakarta

    Liputan6.com, Bandung – Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi namun tidak hanya itu saja kota ini juga memiliki keindahan alam yang luar biasa. Dari bentangan pantai yang memukau hingga daerah perbukitan yang menawarkan panorama menakjubkan.

    Para wisatawan yang datang tidak hanya disuguhi beragamnya warisan budaya tetapi juga keindahan alam yang memanjakan mata. Pantai-pantai di Yogyakarta seperti Pantai Parangtritis, Pantai Indrayanti, hingga Pantai Wediombo menjadi destinasi favorit.

    Namun, tidak hanya wilayah pantai Yogyakarta juga memiliki tempat-tempat tinggi yang menyajikan pemandangan city lights yang indah di malam hari. Daerah seperti Bukit Bintang di Patuk Gunungkidul atau Puncak Sosok di Bantul menjadi tempat favorit wisatawan.

    Suasana romantis dan sejuknya udara malam menambah kesan magis yang membuat siapa pun betah berlama-lama. Keindahan Yogyakarta dari ketinggian bukan hanya soal pemandangan malam tetapi juga saat pagi hari pengunjung bisa menyaksikan sunrise.

    Banyak tempat wisata alam ini juga dilengkapi dengan fasilitas seperti tempat makan, area swafoto, dan spot istirahat yang nyaman menjadikan pengalaman berkunjung semakin lengkap.

    Pemandangan indah yang disuguhkan dari dataran tinggi ini juga sering menjadi latar foto prewedding atau sekadar swafoto untuk media sosial. Adapun salah satunya yang sedang populer adalah Bukit Bintang Yogyakarta.

  • Profil Roy Suryo, Pakar Telematika yang Analisis Ijazah Jokowi hingga Video Syur Lisa Mariana

    Profil Roy Suryo, Pakar Telematika yang Analisis Ijazah Jokowi hingga Video Syur Lisa Mariana

    PIKIRAN RAKYAT – Roy Suryo masuk trending di platform media sosial X hingga google trend karena keterlibatannya pada sejumlah kasus yang sedang viral.

    Ia merupakan seorang tokoh publik Indonesia yang dikenal sebagai pakar telematika dan mantan politikus. Namun ia terkenal karena sering menganalisis video dan foto yang sedang viral.

    Baru-baru ini Ia menarik perhatian karena masuk dalam kelompok yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), mempertanyakan keaslian ijazah mantan presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Profil Roy Suryo

    Lahir dengan nama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo di Yogyakarta, 18 Juli 1968. Riwayat pendidikan jurusan Ilmu Komunikasi dan melanjutkan magister di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Ia pakar telematika dan sering menjadi narasumber di media terkait teknologi informasi, multimedia, dan telematika. Pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    Selain itu, juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Partai Demokrat. Ia sering menganalisa video atau foto yang sedang viral.

    Roy Suryo terlibat dalam kasus terkait unggahan meme stupa Candi Borobudur yang diedit. Kasus ini berujung pada proses hukum dan vonis penjara.

    Pihaknya pernah berselisih dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) soal pengembalian barang milik negara saat menjabat sebagai menteri. Kemenpora menuntut pengembalian ribuan barang yang sempat menimbulkan perdebatan.

    Keterlibatan pada Kasus Viral

    – Akun “Fufufafa”

    Roy Suryo dilaporkan ke polisi soal pernyataannya menyebut akun media sosial “Fufufafa” milik Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan ini menimbulkan polemik, laporan polisi dibuat kelompok relawan pendukung Jokowi.

    – Video Syur Lisa Mariana

    Dirinya melakukan analisis video dewasa yang beredar dan diduga menampilkan Lisa Mariana. Analisisnya mencakup detail seperti tato dan ciri-ciri fisik pemeran dalam klip itu.

    Roy memberi analisis pria yang ada dalam video tersebut bukan Ridwan Kamil. Keterlibatannya menganalisis ini menarik perhatian publik dan media.

    – Ijazah Jokowi

    Roy Suryo bersama kelompok yang tergabung dalam TPUA mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi yang diperoleh dari UGM.

    Mereka mendatangi UGM guna meminta klarifikasi dan bukti keaslian ijazah ini. Ia juga menyoroti kejanggalan pada skripsi Jokowi, seperti perbedaan format pengetikan.

    Dia menyoroti tentang tidak adanya lembar pengesahan dari dosen penguji. Roy dan kelompoknya berencana untuk melihat langsung ijazah Jokowi di kediamannya di Solo karena menurut UGM yang asli tak disimpan di pihak kampus.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tidak Ada Kewenangan Mereka Atur Saya

    Tidak Ada Kewenangan Mereka Atur Saya

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menolak menunjukkan ijazah ke Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Menurutnya, dia tidak memiliki kewajiban untuk melakukan hal demikian.

    Usai menerima perwakilan TPUA di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 16 April 2024, Jokowi menekankan bahwa apabila bukan pihak berwenang yang meminta, dia tak merasa perlu membuktikan apa-apa.

    Baginya, TPUA tidak termasuk pihak berwenang yang dimaksud, sehingga bisa mengatur-atur penunjukan ijazah asli tersebut.

    “Beliau-beliau ini meminta untuk saya bisa menunjukkan ijazah asli. Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya menunjukkan ke mereka,” katanya

    “Tidak ada kewenangan mereka mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” ujar dia lagi.

    Ia mengatakan Universitas Gadjah Mada (UGM) juga sudah jelas menyampaikan terkait ijazah tersebut.

    “Sudah sangat jelas, kemarin di UGM sudah memberikan penjelasan yang gamblang dan jelas,” katanya.

    Di sisi lain, sejatinya, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis Rizal Fadilah mengatakan kedatangan mereka untuk silaturahmi sekaligus ingin mengetahui secara langsung ijazah Jokowi.

    “Pertama kan kami seperti yang lain silaturahmi, kedua ingin mendapatkan informasi dan konfirmasi. Kalau bisa verifikasi yang berhubungan dengan ijazah Pak Jokowi,” katanya.

    “Beliau belum berkenan menunjukkan ijazah, dikembalikan ke proses hukum. Bahwa kalau diperintahkan pengadilan akan ditunjukkan, kami sudah menyampaikan bahwa dari UGM tidak bisa menunjukkan ijazah. Ijazah hanya bisa ditunjukkan ke pemilik, makanya kami datang ke pemilik, tapi ternyata pemilik itu sendiri tidak menunjukkan bahkan menyerahkan ke proses pengadilan,” ucapnya, menguraikan.

    Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan siap membuka seluruh dokumen akademik milik Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, yang berkaitan dengan masa studinya di kampus tersebut apabila diminta dalam proses hukum di pengadilan.

    Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro, dalam konferensi pers di Yogyakarta pada Selasa menegaskan bahwa pihak universitas memiliki seluruh dokumen yang membuktikan bahwa Jokowi adalah mahasiswa resmi UGM dan telah lulus secara sah.

    “Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridarma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada, dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan,” ujar Wening.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wening setelah puluhan orang dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan UGM pada Selasa pagi guna meminta klarifikasi terkait dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Relawan Dukung Upaya Jokowi Tempuh Jalur Hukum Soal Penyebar Isu Ijazah Palsu – Halaman all

    Relawan Dukung Upaya Jokowi Tempuh Jalur Hukum Soal Penyebar Isu Ijazah Palsu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah pihak menyangsikan keaslian ijazah sarjana Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. 

    Mereka bahkan mendatangi kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

    Menurut Ketua Umum Relawan Jokowi atau ReJO Darmizal, mempertanyakan pihak yang mendatangi UGM.

    Jokowi, kata Darmizal, sebagai warga negara, mempunyai hak untuk menempuh jalur hukum, termasuk melaporkan balik orang-orang yang diduga mencemarkan nama baiknya.

    “Kami sangat mendukung langkah pak Jokowi melakukan upaya hukum termasuk melaporkan orang-orang yang memfitnahnya,” kata Darmizal kepada wartawan Rabu (16/4/2025).

    “Saya mempercayai penjelasan Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM yang telah menegaskan jika ijazah Jokowi adalah asli,” kata dia.

    Dia menambahkan, ijazah Jokowi sudah diverifikasi okeh KPU Surakarta pada Pilkada Solo tahun 2005, Pilgub DKI pada tahun 2012 dan pada Pilpres 2014 bahkan tahun 2019. 

    “Mereka (kelompok yang mempersoalkan ijazah Jokowi) tinggal berangkat ke KPU pada ketiga tempat tersebut untuk mendapatkan klarifikasi dan kepastian atas apa yang mereka tuduhkan. Mereka yang mendalilkan maka mereka pula yang harus membuktikannya,” jelasnya.

    Alumni UGM Yogyakarta itu mengungkapkan, kelakuan kelompok tersebut terlihat jauh dari tata krama kepatutan bahkan sudah sampai pada perilaku pembunuhan karakter yang merugikan Jokowi dan banyak pihak. 

    “Kami relawan Jokowi termasuk yang merasa dirugikan atas perilaku mereka. Oleh karenanya, kami akan berada pada garda terdepan untuk membela pak Jokowi. Kami akan menjaga marwah dan martabat atau harga diri pak Jokowi. Saya kira, beliau adalah Presiden terbaik sepanjang sejarah Indonesia sampai saat ini yang harus dijaga marwah dan harga dirinya,” kata Darmizal.

    Untuk itu, Darmizal mengapresiasi dan mendukung langkah Jokowi yang mempertimbangkan untuk melakukan perlawanan hukum terhadap kelompok itu.

    Dikatakan Darmizal, apa yang dituduhkan kelompok yang meragukan keaslian ijazah Jokowi merupakan bentuk fitnah.

    “Ini saya lihat sudah mengarah pada fitnah dan kampanye hitam yang sangat merugikan,” ucapnya.

    Penjelasan kuasa hukum

    Terpisah, Tim Kuasa Hukum Joko Widodo atau Jokowi memastikan tidak akan menunjukkan ijazah presiden ketujuh itu kepada publik, kecuali atas permintaan dari lembaga hukum yang berwenang, seperti pengadilan.

    Anggota Tim Kuasa Hukum Jokowi, Yakup Hasibuan mengatakan, tuntutan agar Jokowi menunjukkan ijazahnya adalah hal yang tidak berdasar secara hukum.

    “Nah, itu kami sayangkan dan itu sangatlah tidak berdasar hukum dan sangat menyesatkan,” kata Yakup dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025).

    Yakup menegaskan, pihaknya hanya akan menunjukkan dokumen tersebut apabila diminta secara resmi oleh pengadilan atau lembaga hukum lainnya.

    “Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya,” ujarnya.

    Menurutnya, isu serupa sebenarnya sudah pernah dibawa ke ranah hukum sebanyak tiga kali. Dua gugatan diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan satu lainnya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Semuanya, dimenangkan oleh Jokowi.

    “Dan ternyata pun mereka kalah. Jadi gugatan mereka semua kalah dan sampai sekarang tidak ada satu pun putusan pengadilan yang menyatakan ijazah Bapak Jokowi itu palsu,” tegas Yakup.

    Hal senada juga diungkapkan Anggota Tim Kuasa Hukum lainnya, Andra Reinhard Pasaribu. Dia menegaskan, pihaknya akan bersikap kooperatif apabila memang ada perintah hukum yang mengharuskan penunjukan dokumen tersebut.

    “Jadi untuk ke depannya, silakan tempuh jalur hukum. Asal ada putusan pengadilan ataupun hukum yang memerintahkan kami untuk menunjukan, kami akan tunjukkan,” tegasnya.

  • Tidak Ada Kewajiban Saya Menunjukkan Ijazah ke Mereka

    Tidak Ada Kewajiban Saya Menunjukkan Ijazah ke Mereka

    JAKARTA – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazah ke Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

    “Beliau-beliau ini meminta untuk saya bisa menunjukkan ijazah asli. Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya menunjukkan ke mereka,” katanya usai menerima perwakilan TPUA di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Rabu 16 April, disitat Antara.

    Ia mengatakan TPUA juga tidak berwenang untuk mengatur terkait penunjukan ijazah asli tersebut.

    “Tidak ada kewenangan mereka mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” katanya.

    Ia mengatakan Universitas Gadjah Mada (UGM) juga sudah jelas menyampaikan terkait ijazah tersebut.

    “Sudah sangat jelas, kemarin di UGM sudah memberikan penjelasan yang gamblang dan jelas,” katanya.

    Sementara itu, pada kedatangannya, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis Rizal Fadilah mengatakan kedatangan mereka untuk silaturahmi sekaligus ingin mengetahui secara langsung ijazah Jokowi.

    “Pertama kan kami seperti yang lain silaturahmi, kedua ingin mendapatkan informasi dan konfirmasi. Kalau bisa verifikasi yang berhubungan dengan ijazah Pak Jokowi,” katanya.

    Namun pada pertemuan tersebut, dikatakannya, Jokowi tidak menunjukkan ijazah asli sesuai dengan keinginan mereka.

    “Beliau belum berkenan menunjukkan ijazah, dikembalikan ke proses hukum. Bahwa kalau diperintahkan pengadilan akan ditunjukkan, kami sudah menyampaikan bahwa dari UGM tidak bisa menunjukkan ijazah. Ijazah hanya bisa ditunjukkan ke pemilik, makanya kami datang ke pemilik, tapi ternyata pemilik itu sendiri tidak menunjukkan bahkan menyerahkan ke proses pengadilan,” katanya.

    Sebelumnya, UGM menyatakan siap membuka seluruh dokumen akademik presiden ke-7 RI Joko Widodo selama menempuh pendidikan di kampus itu jika diminta dalam proses hukum di pengadilan.

    Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof Wening Udasmoro saat konferensi pers di UGM, Yogyakarta, Selasa, menegaskan bahwa pihaknya memiliki seluruh dokumen pendukung yang menunjukkan Jokowi merupakan mahasiswa sah di kampus tersebut serta telah lulus secara resmi.

    “Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridarma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada, dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan,” ujar Wening.

    Hal itu disampaikan Wening menyusul kedatangan puluhan orang yang tergabung dalam TPUA ke Fakultas Kehutanan UGM, Selasa pagi, untuk meminta klarifikasi soal dugaan ijazah palsu Jokowi.