Mahasiswa S3 Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kosnya di Sleman
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
— Seorang
mahasiswa
asal Semarang, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosnya yang terletak di daerah Manggung, Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten
Sleman
.
Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.
Pemilik kos, Dimas, mengatakan awalnya mendapat laporan dari salah satu penghuni kos mengenai bau tidak sedap yang tercium dari lantai dua.
“Jadi ceritanya anak kos ada yang WA (WhatsApp) saya ngabarin kalau ada bau nggak enak di lantai 2. Jadi akhirnya saya langsung naik ke lantai 2, itu sekitar jam 7.50 WA-nya,” ujar Dimas di lokasi kejadian, Selasa (22/4/2025).
Mendengar informasi tersebut, Dimas segera menuju ke kos dari rumahnya. Setibanya di lokasi, ia langsung naik ke lantai dua dan mendatangi salah satu kamar.
Sesampainya di depan kamar, Dimas mencoba mengintip lewat jendela yang kebetulan tidak terkunci. Ia melihat korban tergeletak dan dalam kondisi mulai membusuk.
“Langsung naik ke kamar, tba-tiba ya ada bau nggak enak, jadi saya langsung naik. Tapi nggak berani buka pintu, karena jendelanya buka. Jadi saya coba (buka) gordennya, ternyata udah ini (korban tergeletak). Jadi saya langsung turun ke Pak RT,” ucapnya.
Dimas menjelaskan bahwa korban adalah penghuni lama di tempat kos tersebut dan dikenal sebagai pribadi yang baik.
“Malah anak yang terlama di sini, yang lainnya udah ganti, ganti, ganti. Dia itu salah satu yang lama. Anaknya baik. Yang lainnya udah pada keluar-keluar, ganti, Dia yang lama,” tuturnya.
Menurut informasi yang diketahui Dimas, korban berasal dari Semarang dan sedang menempuh studi program doktoral (
S3
).
Selain kuliah, korban juga mengajar, meski Dimas tidak mengetahui di mana tempatnya mengajar.
“Kalau saya terakhir ketemu agak lama, tapi ibu katanya Kamis ketemu saat ambil makanan dari ojol. Setahu saya dia lanjut S3,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari pemilik kos mengenai bau tidak sedap dari salah satu kamar. Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan korban dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah.
“Pemilik kos juga dapat laporan dari penghuni lain, setelah lakukan pemeriksaan oleh pemilik kos diketemukan bahwa korban sudah dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah,” kata Riski Adrian.
Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi kejadian. Tim Identifikasi dari Satreskrim Polresta Sleman, Ditreskrimum Polda DIY, serta dokter forensik dari RS Bhayangkara Polda DIY juga dikerahkan.
“Identitas korban laki-laki, berumur 30 tahun asal dari Semarang. Inisial MN,” tuturnya.
Terkait waktu pasti kematian korban, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan forensik. Namun, menurut saksi, bau tak sedap sudah mulai tercium sejak Sabtu, 19 April 2025.
“Nanti hasil dari forensik. Namun memang ada keterangan saksi, itu sebenarnya dari Sabtu kemarin sudah mulai ada aroma tidak enak,” ungkapnya.
Riski juga menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut terkait luka-luka yang ditemukan pada tubuh korban dan penyebab pasti kematian.
“Mungkin nanti untuk terkait masalah luka atau penyebab mungkin nanti dari hasil tim forensik,” bebernya.
Berdasarkan informasi sementara, korban diketahui merupakan seorang dosen yang sedang menempuh pendidikan lanjutan.
“Kalau menurut informasi, korban itu sebenarnya dosen, habis itu dia lanjut pendidikan, kuliah lagi,” tuturnya.
Beberapa barang dari kamar korban telah diamankan oleh pihak kepolisian, termasuk rekaman CCTV dari beberapa titik di lokasi.
“Memang ada beberapa barang yang kita ambil yang kita anggap itu berkaitan dengan penyebab kematian,” ucapnya.
Hingga kini, polisi belum dapat menyimpulkan apakah korban merupakan korban pembunuhan, dan menegaskan bahwa kesimpulan akan diambil setelah hasil forensik keluar. Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara.
“(Soal dugaan korban pembunuhan) Nanti tunggu hasil forensik,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: DI YOGYAKARTA
-
/data/photo/2025/04/22/6807628c85d1b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mahasiswa S3 Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kosnya di Sleman Yogyakarta 22 April 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5194983/original/027820300_1745315402-IMG_9427.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jokowi Temui Tim Kuasa Hukum di Menteng, Bahas Pelaporan Terkait Ijazah Palsu – Page 3
Usai menemui perwakilan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang mempermasalahkan isu dugaan ijazah palsu Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jokowi mengungkapkan alasan mau menerima mereka untuk bertemu di rumahnya. Menurutnya, kedatangan perwakilan TPUA untuk melakukan silaturahmi. Pertemuan itu berlangsung hampir setengah jam.
“Alhamdulillah sudah saya terima di dalam rumah, karena apa pun beliau-beliau ini ingin silaturahmi tentu saya terima dengan baik,” ujar Jokowi di depan kediaman pribadinya pada Rabu (16/4/2025).
Jokowi menjelaskan bahwa selain bersilaturahmi, pihak TPUA juga meminta dirinya untuk menunjukkan ijazah asli lulusan UGM. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak berkewajiban menunjukkan dokumen tersebut kepada mereka.
“Kemudian yang kedua, beliau-beliau itu meminta untuk bisa saya menunjukkan ijazah asli. Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan itu kepada mereka. Dan juga tidak ada kewenangan mereka untuk mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” katanya.
-

Iduladha 2025 Muhammadiyah, Tanggal Berapa? Simak Ketetapannya
Jakarta –
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah merilis informasi mengenai penetapan hasil hisab hakiki wujudul hilal untuk tahun 1446 Hijriah. Dalam hal ini memuat informasi kapan tanggal peringatan Hari Raya Iduladha 10 Zulhijah 1446 Hijriah.
Ketetapan tersebut termuat dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah. ditetapkan pada tanggal 28 Rajab 1446 Hijriah atau 28 Januari 2025 Masehi.
Kapan Iduladha 2025 Muhammadiyah?
Mengutip maklumat PP Muhammadiyah, Iduladha 10 Zulhijah 1446 Hijriah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Dengan Hari Arafah 9 Zulhijah 1446 Hijriah jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025, dan tanggal 1 Zulhijah 1446 Hijriah pada Rabu, 28 Mei 2025.
“Pada hari Selasa Wage, 29 Zulkaidah 1446 H bertepatan dengan 27 Mei 2025 M, ijtimak jelang Zulhijah 1446 H terjadi pada pukul 10:04:18 WIB. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +01° 27¢ 07² (hilal sudah wujud). Pada saat Matahari terbenam, Selasa, 27 Mei 2025 M, di seluruh wilayah Indonesia Bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud). Di wilayah Indonesia tanggal 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Mei 2025 M,” demikian keterangannya.
Download naskah maklumat PP Muhammadiyah di sini.
Kapan Iduladha 2025 Pemerintah?
Adapun ketentuan tanggal peringatan Iduladha 1446 Hijriah oleh pemerintah Indonesia secara resmi masih belum diinformasikan. Sebab, pemerintah baru akan mengumumkan informasinya setelah pelaksanaan sidang isbat 1 Zulhijah 1446 Hijriah.
(wia/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Selasa, 22 April 2025, Keberangkatan dari Stasiun Palur – Halaman all
Jadwal KRL Solo-Jogja pada hari ini Selasa, 22 April 2025. Rute perjalanan mulai dari stasiun Palur, melalui sejumlah stasiun hingga Yogyakarta.
Tayang: Selasa, 22 April 2025 07:00 WIB
Kompas.com/Arimbihp
KRL JOGJA SOLO – KRL Solo-Yogyakarta saat melakukan uji coba terbatas pada Senin (25/1/2021). Berikut ini jadwal KRL Solo-Jogja pada hari ini Selasa, 22 April 2025.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5192117/original/098189700_1745085890-WhatsApp_Image_2025-04-19_at_18.26.34_a56833f0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Rafah Membara, Yogyakarta Bergerak: Ribuan Warga Tuntut Hentikan Genosida Palestina
Liputan6.com, Yogyakarta – Serangan brutal Israel yang terus menggempur wilayah Rafah di Jalur Gaza memicu gelombang solidaritas dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, ribuan warga turun ke jalan dalam Aksi Bela Palestina yang digelar oleh Forum Ukhuwah Islamiyah DIY, Sabtu (19/4), sebagai respons atas tragedi kemanusiaan yang masih berlangsung di Palestina.
Aksi ini menjadi kelanjutan dari berbagai bentuk solidaritas yang telah dilakukan sebelumnya. Para peserta memenuhi sejumlah ruas jalan dengan membawa bendera Palestina dan poster kecaman terhadap agresi militer Israel.
“Kami tidak bisa tinggal diam menyaksikan genosida yang dilakukan Israel di Gaza, terutama di Rafah. Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban. Dunia harus bersuara,” tegas Totok Abusadad, Koordinator Lapangan aksi tersebut.
Forum Ukhuwah Islamiyah DIY menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut. Pertama, mendesak Israel untuk menghentikan genosida terhadap warga Palestina. Kedua, meminta pemerintah Indonesia agar lebih aktif secara diplomatik dan politik dalam membela Palestina, termasuk dengan menempuh langkah-langkah konkret sesuai amanat Pembukaan UUD 1945.
“Penjajahan masih nyata terjadi, dan Indonesia punya kewajiban moral dan konstitusional untuk melawan itu,” ujar Totok.
Tuntutan ketiga adalah seruan kepada masyarakat untuk memboikot produk-produk yang mendukung atau memiliki keterkaitan dengan rezim penjajah Israel.
“Boikot adalah langkah damai tapi berdampak. Kita jangan ikut menyokong penjajahan dengan uang kita sendiri,” tambahnya.
Selain menyampaikan orasi dan tuntutan, menariknya relawan Haus membagikan 1.000 cup minuman jenis Thai Tea dan Matcha kepada masa aksi. Aksi berlangsung damai dan tertib dengan pengawalan aparat keamanan.
Selain menyampaikan orasi dan tuntutan, menariknya relawan Haus membagikan 1.000 cup minuman jenis Thai Tea dan Matcha kepada masa aksi. Aksi berlangsung damai dan tertib dengan pengawalan aparat keamanan.
Unik, Balap Lari Panggul Gabah ‘Nyonggah’ Ala Petani Cilacap
-

Kemenperin Optimalkan Revitalisasi Sentra IKM demi Pacu Ekspor Produk Pengolahan Kulit
JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengoptimalkan peran sentra industri kecil menengah (IKM) sebagai sarana penunjang produksi industri pengolahan kulit, melalui program revitalisasi sehingga meningkatkan ekspor produk tersebut.
“Untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM, Kemenperin terus gencar memacu pengembangan sentra IKM di seluruh pelosok tanah air,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita dilansir ANTARA, Senin,
Salah satu sentra IKM yang telah direvitalisasi oleh Kementerian Perindustrian yakni Sentra IKM Kulit Manding melalui UPTD Ndalem Kulit Jogja (NKJ) yang berlokasi di Jalan Parangtritis KM 11, Manding, Bantul, Yogyakarta.
Disampaikan dia, sentra IKM tersebut direvitalisasi menggunakan skema pendanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun 2024 yang dilaksanakan dalam bentuk pembangunan gedung, pengadaan mesin dan peralatan, kegiatan pengembangan SDM dan daya saing, kegiatan manajemen dan teknis pengelolaan, pengembangan kemitraan, serta peningkatan akses pasar ekspor.
Reni menjelaskan, pengembangan sentra IKM diharapkan dapat menciptakan efek berlipat bagi penguatan ekosistem industri secara keseluruhan, antara lain melalui hilirisasi sumber daya bahan baku lokal menjadi produk berkualitas, maupun pengembangan potensi komunitas IKM di wilayah tertentu.
Reni juga menyampaikan, industri kulit dan produk kulit merupakan salah satu subsektor yang memiliki potensi besar di Indonesia. Secara nasional, ekspor produk kulit dan produk dari kulit Indonesia pada tahun 2024 mencapai 4,6 miliar dolar AS atau Rp77,2 triliun (kurs Rp16.801).
Nilai ekspor tersebut didominasi oleh alas kaki dari bahan kulit sebesar 3,1 miliar dolar AS atau Rp52 triliun, kemudian diikuti oleh produk tas dan sejenisnya dari bahan kulit sebesar 1,1 miliar dolar AS atau Rp18,47 triliun.
Berdasarkan data BPS, produk barang-barang dari kulit merupakan salah satu dari empat komoditas ekspor terbesar dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga bisa dinyatakan bahwa barang dari kulit wilayah tersebut memiliki potensi yang cukup baik dan perlu ditingkatkan lagi.
-

Dosen ITS Angkat Tradisi Cukur Rambut Madura ke Panggung Dunia
Surabaya (beritajatim.com) – Dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Naufan Noordyanto, sukses memperkenalkan budaya Madura ke tingkat internasional melalui karya poster bertajuk Cukur Rambut Madura. Karya ini tidak hanya menarik perhatian dunia, tetapi juga mengantongi sejumlah penghargaan bergengsi di Korea Selatan dan China.
Naufan, yang berasal dari Pamekasan, Madura, telah menghasilkan lebih dari 200 karya desain yang telah dipamerkan di 46 negara. Ia mengangkat tema-tema sosial budaya dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan lokal kepada dunia internasional.
“Saya ingin memperlihatkan keunikan budaya Indonesia yang khas dan berbeda dari negara lain,” ujarnya, Senin (21/4/2025).
Inspirasi poster Cukur Rambut Madura muncul dari tradisi potong rambut yang banyak ditemukan di Madura. Naufan mengungkapkan bahwa praktik ini merupakan keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas masyarakat setempat.
Proses pembuatan poster ini memakan waktu dua hari dan menggunakan elemen desain serta tipografi yang selaras dengan citra budaya tersebut, termasuk memanfaatkan foto-foto lama bertema cukur rambut.
“Poster ini merupakan hasil eksperimentasi visual yang saya sesuaikan dengan karakter budaya Madura,” jelas alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
Poster tersebut berhasil meraih Silver Award di Hehu International Poster Exhibition di Shenzhen, China, serta menjadi peserta pada Korean Institute of Communications and Information Science (KICS) Summer Conference and International Exhibition 2024 di Jeju, Korea Selatan. Selain itu, poster ini juga memenangkan kategori The Best Most Jamet dalam ajang typefest.id 2024 di Surakarta.
Melalui karyanya, Naufan turut berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan dengan cara melestarikan warisan budaya lokal. “Ke depan, saya ingin terus memberikan kontribusi kepada masyarakat, baik melalui riset maupun karya kreatif lainnya,” tuturnya. [ipl/ian]
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4588047/original/099231500_1695644178-unseen-studio-s9CC2SKySJM-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5192498/original/031166200_1745148519-IMG_20250420_180526.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)