provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Mengenal Daerah Istimewa Surakarta, Sejarah hingga Alasan Pembubarannya

    Mengenal Daerah Istimewa Surakarta, Sejarah hingga Alasan Pembubarannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Wacana tentang pembentukan kembali wilayah Daerah Istimewa Surakarta atau DIS kembali muncul. Ide ini muncul di tengah informasi mengenai pemekaran sejumlah wilayah di Indonesia.

    Daerah Istimewa Surakarta adalah wilayah bekas swapraja eks Karesidenan Surakarta. Dulu sebelum dibubarkan pada tahun 1946, wilayahnya meliputi Kota Surakarta atau Solo, Kabupaten Boyolali, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Klaten. 

    Wilayah DIS dikendalikan oleh dua kekuatan tradisional yakni Pakubuwana yang bertahta di Kasunanan Hadiningrat dan Mangkunegara yang menguasai wilayah Mangkunegaran. 

    Adapun, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Aria Bima mempertanyakan relevansi apa yang bisa menjadikan kota di Jawa Tengah itu sebagai daerah istimewa untuk saat ini.

    “Solo ini sudah menjadi kota dagang, sudah menjadi kota pendidikan, kota industri. Tidak ada lagi yang perlu diistimewakan,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

    Menurut legislator PDI Perjuangan (PDIP) ini, baik Solo dan Papua adalah daerah yang tidak perlu diistimewakan. Bahkan, dia menyebut pihaknya tidak tertarik membahas hal ini karena bukan isu yang mendesak.

    “Solo dengan Papua ya sama lah. Saya tidak terlalu tertarik atau Komisi II tidak terlalu tertarik untuk membahas daerah istimewa ini, menjadi sesuatu hal yang penting dan urgent,” urainya.

    Di lain sisi, Aria berharap moratorium untuk proses pemekaran wilayah bisa segera dicabut, sehingga bisa ada pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) asalkan pengusulannya harus lebih ketat.

    Sementara itu, anggota Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia memandang harus ada latar belakang yang tepat untuk mengangkat status daerah menjadi istimewa dan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

    Dia khawatir akan ada kerumitan bila satu daerah meminta diberikan status istimewa, daerah lain pun akan meminta hal yang sama, terlebih bila berkaitan dengan pembagian dana bagi hasil.

    “Saya kan nggak tahu tuh [ada nilai historis dari Solo]. Makanya kita lihat dulu alasannya apa pengajuan itu. Kalau misalnya alasannya sejarah nanti banyak lagi [yang ikut ingin diistimewakan], di Pontianak itu dulu pernah ada Sultan yang mempunyai gagasan pertama kali tentang burung Garuda. Bisa jadi nanti orang sana minta istimewa juga gitu kan,” urainya.

    Alasan DIS Dibubarkan

    Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, nasib Solo atau Surakarta memang berbanding terbalik dengan Yogyakarta. Yogyakarta tampil secara aktif selama revolusi kemerdekaan. Sri Sultan Hamengkubuwono IX bahkan menjadi tokoh yang cukup penting selama masa tersebut. 

    Dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Posisi yang kemudian membuatnya menjadi sasaran ‘pembunuhan’ oleh Westerling. Sultan juga merelakan Yogyakarta menjadi ‘pengganti’ ibu kota saat Jakarta atau Batavia kembali dikuasai Belanda.

    Sementara Solo pasca proklamasi, sering dilanda konflik mulai dari konflik suksesi, revolusi sosial, gerakan anti-swapraja, hingga benturan antar ideologi, kiri dan kanan pada 1948, yang berlangsung cukup keras selama revolusi kemerdekaan berlangsung.

    Penulis biografi Tan Malaka, Harry A Poeze, dalam Madiun 1948: PKI Bergerak menyebut bahwa saking tidak stabilnya, Solo disebut oleh banyak pihak, termasuk Jenderal AH Nasution sebagai ‘Wild West’ wilayah tidak bertuan alias liar. Solo menjadi medan pertempuran. Orang bebas menenteng senjata. Bentrokan dan desingan peluru terjadi saban waktu.

    “Kubu kiri [FDR] menganggap sangat penting mempertahankan Solo. Karenanya kota ini akan dibuah menjadi sebuah Wild West,” tulis Poeze.

    Rentetan peristiwa dan aksi kekerasan tersebut membuat tentu membuat kondisi Solo semakin tidak stabil. Pengaruh Kraton dan sisa-sisa kekuasaan feodal di Surakarta terus meredup. Bekas wilayah kekuasaan yang menjadi penopang utama perekonomian Kraton lenyap. 

    Padahal Solo dan Yogyakarta pernah memiliki status yang sama sebagai Daerah Istimewa. Penetapan status dilakukan langsung oleh Presiden Soekarno. Namun usia Daerah Istimewa Surakarta (DIS) hanya seumur jagung. Pada tahun 1946, DIS dibubarkan karena konflik dan menguatnya gerakan anti-swapraja.

    Gerakan ini dipelopori oleh kelompok-kelompok masyarakat yang mendukung revolusi sosial dan anti terhadap sisa-sisa kekuasaan feodal. Kelompok yang paling terkenal dalam gerakan ini adalah Barisan Banteng dengan tokohnya dr Moewardi.

    Selain Barisan Banteng, Solo atau Surakarta juga menjadi pusat gerakan Persatuan Perjuangan (PP). Salah satu tokoh gerakan itu adalah Tan Malaka. Kelompok ini mengambil jalan oposisi dan menolak praktik kompromistis pemerintahan Sukarno. Salah satu semboyan PP yang terkenal adalah ‘Merdeka 100 Persen!”

    Selama gerakan anti-swapraja berkecamuk, para elite Kraton menjadi sasaran kelompok Anti-swapraja. Gerakan ini menculik dan membunuh Patih Sosrodiningrat. Kepatihan dibakar dan hancur lebur. Raja Kasunanan yang masih muda, Pakubuwono XII juga tak luput menjadi sasaran penculikan.

    Ada banyak pendapat tentang alasan penculikan tersebut. Campur tangan para pangeran atau elite kraton yang tersisih selama proses suksesi dari Pakubuwono XI ke Pakubuwono XII dianggap berperan cukup penting dalam gegeran di Solo pada waktu itu.

    Sementara itu, salah satu publikasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), yang menukil buku seri Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia karya Jenderal Abdul Haris Nasution memaparkan kisruh di Solo terjadi karena raja-raja Surakarta membelot dan mengkhianati republik saat terjadi Agresi Militer Belanda II tahun 1948-1949. 

    Pada waktu itu, pihak TNI bahkan telah menyiapkan Kolonel Djatikoesoemo (KSAD pertama), putra Pakubuwana X, diangkat menjadi Susuhunan yang baru dan Letkol Suryo Sularso diangkat menjadi Mangkunegara yang baru. Namun rupanya waktu itu, rakyat dan tentara justru ingin menghapus kekuasaan monarki sama sekali.

    Akhirnya Mayor Akhmadi, penguasa militer kota Surakarta, diberi tugas untuk langsung berhubungan dengan istana-istana monarki Surakarta. Dia meminta para raja secara tegas memihak republik. “Jika raja-raja tersebut menolak, akan diambil tindakan sesuai Instruksi Non-Koperasi,” demikian dikutip dari publikasi itu.

    Karena kondisi yang tidak kondusif, pemerintah pusat kemudian mengambil inisiatif untuk membubarkan DIS. Statusnya menjadi daerah biasa. Pada 1950, bekas daerah tersebut kemudian masuk wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah.

    Sejak saat itu jalan sejarah penerus wangsa Mataram Islam itu berubah. Peran Kasunanan sebagai pusat politik dan kebudayaan Jawa yang cukup berpengaruh, terutama saat kepemimpinan Pakubuwono X, menjadi sebatas simbol budaya itupun semakin meredup karena konflik keluarga yang nyaris tidak berkesudahan.

    Setelah Bubar

    Setelah era DIS bubar, Surakarta mulai dipimpin oleh pemimpin-pemimpin berlatar belakang politisi dan militer, tidak lagi harus ningrat. Pada tahun Mei – Juli 1946, misalnya, Wali Kota Solo dijabat oleh RT Sindoeredjo. Sindoeredjo kemudian digantikan oleh politikus PNI, Iskak Tjokroadisurjo. Iskak hanya memimpin Solo selama 4 bulan yakni dari bulan Juli – November 1946.

    Setelah kemelut perang kemerdekaan dan berbagai macam huru hara politik, Solo kemudian dipimpin oleh politikus Masyumi, Sjamsoeridjal. Dia memimpin Solo selama hampir 3 tahun yakni dari 1946-1949. Namun demikian, seiring dengan memanasnya tensi politik terutama pasca peristiwa Madiun 1948, Sjamsoeridjal kemudian digantikan oleh wali kota yang berlatar belakang militer. 

    Wali kota militer pertama adalah  Soedjatmo Soemperdojo (Januari 1949 – Juli 1949), Soeharto Soerjopranoto, hingga Muhammad Saleh Wedisatro. Saleh Werdisastro adalah salah satu pejuang perintis kemerdekaan asal Sumenep, Madura. Dia memimpin Solo pada tahun 1951-1955.

    Setelah Saleh, Wali Kota Solo dipegang oleh Oetomo Ramlan. Sosok Oetomo penuh kontroversi. Dia adalah politikus PKI. Oetomo barangkali menjadi salah satu Wali Kota Solo yang dipilih melalui proses pemilihan umum atau pemilu, meskipun tidak langsung. 

    Sekadar catatan, pada tahun 1957-1958, setelah sukses menggelar pemilihan umum pertama pada tahun 1955, pemerintah menggelar Pemilihan Legislatif Daerah untuk memilih anggota DPRD tingkat 1 maupun DPRD tingkat 2. PKI menjadi partai yang memenangkan Pemilu Legislatif Daerah di Kota Surakarta dan setelah proses pemilihan di DPRD, Oetomo Ramlan terpilih sebagai Wali Kota Surakarta.

    Salah satu kebijakan Oetomo Ramlan, mengutip Solopos, adalah membangun Lokalisasi Silir, yang  pada tahun 1998 diubah menjadi Pasar Klitikan. Posisinya sebagai politikus PKI dan aktivis Lekra kemudian membuatnya menjadi korban pembersihan oleh pemerintaha militer yang berkuasa pasca G30S 1965. Oetomo Ramlan, meninggal tahun 1967. Dia divonis mati oleh Mahmilub karena dugaan keterlibatannya dalam G30S 1965.

    Setelah Oetomo Ramlan dan pembubaran PKI, Solo dimpimpin oleh Wali Kota berlatar militer dan sipil. Setelah Soeharto tumbang, jabatan Wali Kota Solo dipegang oleh PDIP, mulai dari Joko Widodo (Jokowi), FX Hadi Rudyatmo, Gibran Rakabuming Raka, Teguh Prakosa, hingga Respati Ardi.

  • Bank Papua gelar penarikan Undian Simpeda XXXV

    Bank Papua gelar penarikan Undian Simpeda XXXV

    Jayapura (ANTARA) – Bank Papua bersama Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengelar Undian Nasional Simpeda XXXV Tahun 2025 sebagai bentuk apresiasi bagi nasabah bertempat di Gedung Istora Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis malam (24/4).

    Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Papua Yuliana D Yembise di Jayapura, Kamis, mengatakan Undian Simpeda bukan semata ajang berhadiah namun juga bentuk nyata apresiasi kepada nasabah yang telah setia bersama BPD.

    “Melalui kegiatan ini juga sebagai pengingat bahwa kekuatan kami terletak pada kolaborasi dalam membangun kepercayaan, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, dan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” katanya.

    Menurut Yuliana, Program Undian Nasional Simpeda di Papua telah dilakukan pada 2004, 2014 dan 2025.

    “Sehingga acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus perayaan inklusi keuangan nasional,” ujarnya.

    Ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) yang menunjuk Bank Papua sebagai tuan rumah.

    “Sehingga ini bukan sekadar penarikan undian, tetapi wujud nyata sinergi BPD seluruh Indonesia dalam membangun daerah hingga ke ujung timur nusantara,” katanya.

    Ia menambahkan acara yang dihadiri oleh Penjabat Gubernur Provinsi Papua, jajaran forkopimda, serta perwakilan dari seluruh BPD se-Indonesia ini juga menjadi momentum penyerahan tongkat estafet kepada Bank BPD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai tuan rumah penyelenggaraan berikutnya.

    “Semoga hadiah yang diterima membawa berkah, serta menjadi motivasi untuk terus menabung,” ujarnya.

    Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong mengatakan pihaknya merasa terhormat dapat menyambut semua hadirin dan tamu undangan dalam acara Penarikan Undian Simpeda Tingkat Nasional XXXV Tahun 2025 di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

    “Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Pemerintah Provinsi Papua untuk menjadi Tuan Rumah pada pelaksanaan Penarikan Undian Simpeda Tingkat Nasional Tahun XXXV Tahun 2025,” tuturnya.

    Menurut Ramses, kegiatan itu juga menjadi momentum untuk memperkenalkan berbagai peluang serta solusi keuangan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat serta mempererat tali silahturahmi yang terjalin dengan baik selama ini.

    “Melalui tema ‘Gebyar Bumi Cenderawasih, Kebahagiaan Nusantara’ tidak hanya sekedar sebuah tagline namun menggambarkan semangat untuk mewujudkan kebahagiaan yang merata di seluruh nusantara dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.

    Sementara itu, Vice President Divisi Dana dan Jasa Bank Jatim Yetty Fitria mengatakan penyelenggaraan Penarikan Undian Simpeda Tingkat Nasional XXXV Tahun 2025 di Papua mengedepankan konsep etnik budaya di Tanah Papua.

    “Sehingga sesuai dengan tema Simpeda kali ini di mana kebahagiaan nusantara maka sangat mewakili semangat seluruh BPD di semua seluruh tanah air untuk terus saling bersinergi dan berkolaborasi antar seluruh BPD guna meningkatkan bank pembangunan daerah menjadi lebih jaya lagi,” tuturnya.

    Pihaknya juga memberikan apresiasi untuk nasabah Bank Jatim yang telah memenangkan hadiah utama senilai Rp500 juta.

    “Dengan memenangkan hadiah utama sebesar 500 juta ini akan menjadi semangat buat semua nasabah agar terus meningkatkan tabungan dari kegiatan ini maka gerakan menabung akan terus didengungkan,” ujarnya.

    Pada puncak acara kegiatan penarikan Undian Nasional Simpeda XXXV Tahun 2025 dengan total hadiah senilai Rp3 miliar tersebut, di antaranya Bank Kalbar menjadi yang pertama mendapatkan Rp100 juta, kemudian yang kedua Bank Jatim Rp100 juta, dan yang ketiga Bank Kaltimtara memperoleh Rp100 juta. Sedangkan hadiah utama diperoleh oleh Bank Jatim senilai Rp500 juta.

    Sementara hadiah apresiasi diperoleh nasabah Bank Papua KCP Kepi dari Kabupaten Mappi, Papua Selatan atas nama Andi Irdayanti Nur sebesar Rp100 juta.

    Pewarta: Qadri Pratiwi
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pastikan Stok DKI Jakarta, Food Station Panen Bersama di Kediri

    Pastikan Stok DKI Jakarta, Food Station Panen Bersama di Kediri

    JAKARTA – Dalam rangka mengamankan pasokan beras untuk warga Jakarta dan sekitarnya,  PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) selaku BUMD Pangan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk menjalankan tugasnya tersebut.

    Terkait tugas tersebut, Food Station aktif untuk melakukan kerja sama dengan para pelaku usaha dan BUMD, Koperasi dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di daerah Produsen, salah satunya dengan pelaku usaha pertanian di Provinsi Jawa Timur Rabu, 23 April.

    “Pagi ini dengan Gapoktan setempat kami melaksanakan kegiatan Panen Bersama di lahan seluas 1,2 hektar di persawahan Desa Mekikis Kecamatan Purwosari Kabupaten Kediri, Jawa Timur,” ujar Direktur PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) Karyawan Gunarso dalam keterangan resminya.

    Dikatakan Gunarso, acara panen bersama pagi ini merupakan tindak lanjut dari Kerja Sama Antar Daerah Pemprov DKI Jakarta dan Pemkab Kediri. Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kepada Food Station untuk senantiasa menjaga stabilitas pasokan dalam rangka menjaga ketahan pangan Jakarta.

    Sebagai tahap awal realisasi komitmen kerja sama, Food Station akan menyerap hasil dari kegiatan panen padi bersama ini dan dikirimkan ke lokasi produksi kami yang berada di Kabupaten Ngawi untuk menghasilkan produk beras berkualitas yang akan dipasarkan bagi masyarakat di Daerah Jawa Timur dan DKI Jakarta.

    Menurut dia, pihaknya melakukan kerjasama dengan Pemkab Kediri, karena Kediri merupakan penghasil atau produsen padi dan beras di Jawa Timur.

    “Kami tahu, bahwa Kediri adalah penghasil beras dan padi di Jawa timur. Kedepannya, kami akan melakukan pembinaan pada para petani di Kabupaten Kediri untuk bisa meningkatkan hasil panennya, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan Petani,” jelasnya.

    Lebih lanjut lagi komitmen kerja sama ini nantinya akan dikembangkan di lahan seluas 500 Ha yang melibatkan 23 Gapoktan dengan memberdayakan petani sejumlah 1000 Petani.

    “Prinsipnya dalam kerja sama ini pihaknya bekerjasama dengan Kabupaten Kediri dengan luasan tanam 500 hektar yang penanamannya akan dilakukan pada musim tanam ke-2, selain membeli hasil panennya Food Station juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan pendampingan dalam proses tanamnya sehingga produktifitasnya juga meningkat. Pada kesempatan pagi ini Food Station juga memberikan bantuan dalam bentuk benih padi sebanyak 500 kg sehingga dapat mengurangi beban petani untuk melakukan penanaman,” ungkapnya.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan bahwa di Desa Mekikis selama ini memang menjadi sentra padi di Kabupaten Kediri, sehingga, produksi padi di Purwoasri selalu tinggi. Apalagi Pemkab Kediri saat ini bekerjasma dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Food Station untuk menyerap produksi panen padi di wilayah Kabupaten Kediri.

    Bersamaan dengan acara panen bersama ini, Kabupaten Kediri, pada hari ini juga memberangkatkan 20 ton beras pecah kulit yang telah dibeli oleh PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) sesuai dengan harga pembelian ditingkat petani yang ditetapkan oleh Pemerintah.

    “Saya berharap serapan panen padi di wilayah Kabupaten Kediri dapat terus meningkat lalu seiring dengan itu para petani juga bisa terus meningkatkan kualitas tanam padinya,” tandasnya.

    Sebagai informasi acara panen bersama dengan Food Station ini merupakan bagian dalam gerakan menanam dan memanen padi serentak di 14 Provinsi dan 157 kabupaten/kota di Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. 14 provinsi yang terlibat yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sumut, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB dan Sulsel.

  • KAI Daop 6 angkut 83.316 ton barang selama Triwulan I 2025

    KAI Daop 6 angkut 83.316 ton barang selama Triwulan I 2025

    Yogyakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan kinerja angkutan barang yang terus tumbuh positif selama Januari hingga Maret atau Triwulan I 2025 dengan volume pengangkutan total mencapai 83.316 ton barang.

    Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih di Yogyakarta, Kamis, menyebut volume pengangkutan barang itu naik 23,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mengangkut barang dengan volume sebesar 67.503 ton.

    “Kenaikan volume angkutan barang ini menunjukkan bahwa kereta api masih menjadi moda yang efisien dan andal dalam mengangkut logistik di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang,” ujar dia.

    Secara bulanan, Feni mencatat volume angkutan barang tercatat sebesar 25.520 ton pada Januari, 24.290 ton pada Februari, dan meningkat menjadi 33.506 ton pada Maret.

    Dari total angkutan selama triwulan pertama itu, sebanyak 71.815 ton merupakan angkutan bahan bakar minyak (BBM), 4.366 ton angkutan retail (barang hantaran paket), dan 7.135 ton sisanya merupakan angkutan berbagai komoditas lainnya.

    Feni juga menyampaikan bahwa tingkat ketepatan waktu angkutan barang di KAI Daop 6 mencapai 99,74 persen, yang mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan layanan logistik yang handal dan terpercaya.

    “Capaian ini merupakan wujud komitmen kuat dari KAI Daop 6 dalam menghadirkan layanan logistik yang andal, efisien, dan terpercaya bagi para pelanggan serta mendukung kelancaran distribusi logistik secara nasional,” ujar dia.

    Ia menambahkan, dominasi angkutan BBM menunjukkan peran penting kereta api dalam mendistribusikan energi nasional, terutama di wilayah kerja Daop 6 Yogyakarta.

    Selain itu, angkutan barang dengan kereta api dinilai lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan moda transportasi berbasis truk.

    “Angkutan barang menggunakan kereta api juga membantu mengurangi kemacetan dan beban jalan raya, serta meningkatkan efisiensi logistik nasional,” kata dia.

    KAI Daop 6 terus membuka peluang kerja sama dengan berbagai sektor industri untuk memperluas jenis komoditas yang dapat diangkut.

    “Dengan dukungan infrastruktur yang terus ditingkatkan, kami yakin volume angkutan barang akan terus tumbuh secara berkelanjutan,” kata Feni.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Alumnus Pascasarjana UGM yang Tewas Bersimbah Darah Alami Luka di Pergelangan Tangan dan Perut – Halaman all

    Alumnus Pascasarjana UGM yang Tewas Bersimbah Darah Alami Luka di Pergelangan Tangan dan Perut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pria berinisial MN (30) asal Semarang, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di wilayah Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (22/4/2025).

    Sampai saat ini, kematian alumnus pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu belum terungkap jelas.

    Pihak kepolisian belum mengungkapkan penyebab kematian korban.

    Akan tetapi, mayat korban saat ditemukan terdapat luka di bagian pergelangan tangan kiri dan perut. 

    Hal tersebut disampaikan oleh Kapolresta Sleman Kombes Pol. Edy Setianto Erning Wibowo.

    “Korban luka di pergelangan tangan kiri dan perut. (Luka akibat apa?) Sekarang, masih pendalaman,” kata Edy, dilansir Tribun Jogja, Kamis (24/4/2025). 

    Polisi, kata Edy, masih melengkapi bukti-bukti keterangan saksi untuk mengungkap masalah ini.

    Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya bakal mengirimkan personel untuk memeriksa keluarga korban di Semarang.

    Rencananya personel akan diberangkatkan ke Semarang pada Jumat (25/4/2025) lantaran kemarin keluarga masih dalam suasana duka.

    Keluarga korban bakal diperiksa dalam kaitannya soal peristiwa ini.

    Saat disinggung tentang dugaan sementara apakah korban dibunuh atau bunuh diri, Edy belum bisa menyampaikan. 

    “Nanti jika sudah lengkap kita info ya. Jangan sampai kita salah menyampaikan,” ujarnya.

    UGM Buka Suara

    Di berbagai media, disebutkan bahwa korban adalah seorang mahasiswa yang sedang melanjutkan studi doktoral di UGM.

    Sekretaris UGM Dr. Andi Sandi Antonius menyebut MN merupakan alumnus Pascasarjana Fakultas Biologi yang lulus pada tahun 2021.

    “Almarhum ini adalah alumni kita,” kata Sandi ditemui di kampus UGM, Rabu (23/4/2025).

    Meski demikian, Sandi mengatakan, saat ini, pihaknya belum menemukan relasi korban dengan UGM. 

    “Almarhum, setelah lulus, tidak ada hubungan kerja dengan UGM. Kami juga belum terinformasi tentang studi doktoralnya di UGM,” ungkap Sandi.

    Ia hanya memastikan bahwa MN merupakan alumnus Pascasarjana Fakultas Biologi UGM.

    Kronologi Penemuan Mayat

    MN awalnya ditemukan dengan kondisi tubuh bersimbah darah awalnya oleh pemilik kos.

    Awalnya pemilik indekos yang bernama Dimas menyebut dirinya memperoleh laporan soal adanya bau menyengat dari penghuni kamar lain.

    Anak kos, ucap Dimas, melapor kepadanya via aplikasi WhatsApp karena mencium bau tidak enak di lantai dua.

    Ia lantas naik ke lantai dua untuk memeriksa bau tersebut pada sekitar pukul 07.50 WIB.

    Menurut Dimas, di kamar korban ada bau tidak enak, tetapi dirinya tidak berani membuka.

    Ia akhirnya memutuskan untuk mengintip dari jendela guna mengetahui sumber bau dan justru menemukan korban sudah tergeletak bersimbah darah.

    “Saya langsung turun (laporan) ke Pak RT. Kondisinya seperti itu, sudah banyak darah juga,” ujar Dimas, Selasa.

    Lebih lanjut, Dimas menjelaskan bahwa MN sudah lama menghuni di kosnya.

    Bahkan, jika dibandingkan dengan para penghuni lain, korban bisa dikatakan penghuni terlama.

    Korban mempunyai kepribadian yang baik, sering berolahraga dan bertegur sapa, bahkan dengan tetangga samping rumah juga sering menyapa. 

    Sepengetahuan Dimas, korban adalah mahasiswa Jurusan Biologi dari UGM Yogyakarta.

    Selain sibuk kuliah, korban juga mengisi waktu luang dengan mengajar semacam les.

    Namun, Dimas mengaku tak tahu menahu detail korban mengajar apa dan di mana.

    Begitu pula dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh korban, apakah S2 atau S3, Dimas tak tahu.

    “Setau saya, dia lanjut S-3. Tapi tadi dibuka laptopnya (oleh polisi) dia lanjut S-2,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Terungkap, Mahasiswa UGM yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Sleman Luka di Pergelangan dan Perut.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

  • Soeharto Masuk Daftar Usulan Gelar Pahlawan Nasional 2025 Jadi Polemik, Ini 9 Nama Calon Lainnya

    Soeharto Masuk Daftar Usulan Gelar Pahlawan Nasional 2025 Jadi Polemik, Ini 9 Nama Calon Lainnya

    PIKIRAN RAKYAT – Polemik kepahlawanan Presiden ke-2 RI Soeharto muncul usai masuk daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025.

    Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir, polemik pengusulan gelar Pahlawan Nasional ini perlu diurai lewat dialog kebangsaan yang terbuka dan menyeluruh.

    “Semua harus ada dialog dan titik temu. Perspektif kita menghargai tokoh-tokoh bangsa yang memang punya sisi-sisi yang tidak baik, tetapi juga ada banyak sisi-sisi baiknya,” kata Haedar Nashir di Yogyakarta pada Selasa, 22 April 2025.

    Gelar Pahlawan

    Menurutnya, sejarah bangsa Indonesia sering diwarnai tarik ulur pemberian gelar pahlawan, karena belum tercapainya titik temu memandang tokoh secara utuh.

    Haedar mencontohkan Presiden pertama RI, Soekarno yang sempat tertunda mendapat gelar Pahlawan Nasional karena perdebatan semacam ini.

    “Dulu kita kontroversi soal Bung Karno. Padahal beliau adalah tokoh sentral, proklamator, dan lain sebagainya,” lanjut Haedar.

    Ia mengaku hal serupa juga pernah terjadi pada tokoh-tokoh dari kekuatan masyarakat seperti Muhammad Natsir dan Buya Hamka.

    Keduanya sempat mengalami kesulitan dalam proses pengusulan gelar pahlawan, tapi akhirnya mendapat pengakuan negara.

    Pihaknya berharap bangsa Indonesia tidak lagi mengulang pola ini. Ia mengajak seluruh pihak melihat tokoh bangsa secara lebih utuh, menjadikan proses penilaian kepahlawanan sebagai bagian dari rekonsiliasi nasional.

    “Ke depan, coba bangun dialog untuk rekonsiliasi. Lalu, dampak dari kebijakan-kebijakan yang dulu berakibat buruk pada hak asasi manusia (HAM) dan lain sebagainya itu diselesaikan dengan mekanisme ketatanegaraan yang tentu sesuai koridornya,” lanjutnya.

    Ia juga berharap proses pembahasan gelar kepahlawanan menjadi pembelajaran kolektif agar bangsa ke depan tak terjebak dalam konflik yang kontradiktif.

    “Saya selalu berpesan bahwa jatuhnya setiap tokoh bangsa yang besar itu karena godaan kekuasaan yang tak berkesudahan. Nah, di sinilah semua harus belajar tentang nilai-nilai kepahlawanan bahwa tokoh bangsa saat ini dan ke depan harus sudah selesai dengan dirinya,” lanjut Haedar.

    14 Usulan Calon Gelar Pahlawan Nasional 2025

    Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasi mengungkap 10 nama yang masuk daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025 padavSelasa, 18 Maret 2025.

    Sejumlah tokoh yang kembali diusulkan yakni Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Soeharto (Jawa Tengah), Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh) serta Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).

    Empat nama baru diusulkan tahun ini yakni Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Midian Sirait (Sumatera Utara) serta Yusuf Hasim (Jawa Timur).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sosok Adi Sulistiyono, Guru Besar Hukum UNS yang Jadi Mediator Sidang Perkara Ijazah Palsu Jokowi – Halaman all

    Sosok Adi Sulistiyono, Guru Besar Hukum UNS yang Jadi Mediator Sidang Perkara Ijazah Palsu Jokowi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Guru Besar Hukum Keperdataan dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Adi Sulistiyono, dipilih menjadi mediator dalam sidang mediasi perkara dugaan ijazah palsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

    Sidang mediasi perkara ijazah palsu Jokowi ini akan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta, Jawa Tengah, pada Rabu (30/4/2025), tepatnya pukul 10.00 WIB.

    Pemilihan Prof. Adi Sulistiyono ini merupakan hasil keputusan bersama antara pihak penggugat dan tergugat dalam sidang perkara ijazah palsu Jokowi yang digelar di PN Surakarta, hari ini, Kamis (24/4/2025).

    Dalam perkara ini, diketahui pihak penggugat adalah Muhammad Taufiq, yang mengatasnamakan kelompok “Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu” (TIPU UGM).

    Sementara itu, pihak tergugat pertama adalah Jokowi.

    Selain Jokowi, ada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo sebagai tergugat dua dan SMA Negeri 6 Surakarta sebagai tergugat tiga.

    Serta Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang menjadi tergugat keempat.

    Lantas, siapakah sebenarnya sosok Prof. Adi Sulistiyono ini?

    Simak informasi terkait sosok Prof. Adi Sulistiyono yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.

    Dikutip dari laman resmi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum FH UNS, Prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H.M.H adalah Guru Besar di bidang Keperdataan, dengan keahlian di bidang hukum ekonomi.

    Prof Adi lahir di Semarang, 9 Februari 1963 lalu.

    Ia menempuh pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dan lulus pada tahun 1987.

    Prof Adi melanjutkan pendidikan Doktor Ilmu Hukum (Hukum Ekonomi) Universitas Diponegoro (UNDIP) dan berhasil lulus pada Maret 2002.

    Sebelumnya, Prof Adi pernah menjabat Ketua Program Studi Magister (S2) dan Doktor (S3) Ilmu Hukum Program Pascasarjana FH UNS, pada periode Januari 2012 – 1 Desember 2014.

    Kemudian, Prof Adi menjadi Ketua Program sejak November  2002-2007.

    Jabatan Dekan FH UNS juga pernah diamanahkan kepada Prof Adi, tepatnya pada periode November 2002 hingga November 2006, dan diperpanjang hingga April 2007.

    Kemudian, sejak April 2007-2011, Prof Adi menjabat sebagai Pembantu Rektor IV UNS Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerjasama.

    Serta menjadi Ketua program Doktor (S3) Ilmu Hukum Program Pascasarjana FH UNS, periode Januari 2012 – Desember 2015.

    Pada 2019, Prof Adi juga pernah menjabat sebagai Ketua Senat UNS.

    Pihak Jokowi Ingin Mediasi

    Kuasa hukum Jokowi, Irpan, menyampaikan penyelesaian perkara harus diawali mediasi sesuai Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 Tahun 2016.

    Irpan kemudian menilai, mediasi ini bisa membuka peluang kedua pihak untuk mencapai kesepakatan tanpa melanjutkan ke pokok perkara.

    “Suatu keharusan bagi para pihak untuk menyelesaikan melalui mediasi terlebih dahulu sebelum pokok perkara itu diperiksa oleh Majelis Hakim.”

    “Dalam mediasi tentu saja saya ingin mengetahui terlebih dahulu resume yang dibuat oleh pihak penggugat seperti apa tuntutannya kepada pihak tergugat,” ucap Irpan, Kamis (24/4/2025).

    Selanjutnya, terkait keputusan untuk melanjutkan atau tidak akan dikonsultasikan langsung kepada Jokowi setelah menerima resume dari penggugat.

    “Setelah mengetahui apa yang dibuat oleh penggugat, melalui kuasa hukumnya berupa resume. Saya baru bisa konsultasi kepada Pak Jokowi apakah perlu dipenuhi atau tidak.”

    “Jadi saya tidak bisa untuk memutuskan seketika tanpa terlebih dahulu untuk melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Pak Jokowi,” ungkap Irpan.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Nuryanti)

    Baca berita lainnya terkait Ijazah Jokowi.

  • Jalan Sukses Raminten, dari Ketoprak hingga Jadi Legenda Kuliner Yogyakarta – Page 3

    Jalan Sukses Raminten, dari Ketoprak hingga Jadi Legenda Kuliner Yogyakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kabar duka menyelimuti dunia kuliner Indonesia. Hamzah Sulaiman, sang maestro di balik kesuksesan House of Raminten, telah berpulang pada 23 April 2025. Pria kelahiran 7 Januari 1950 ini dikenal luas bukan hanya sebagai pengusaha sukses, tetapi juga seniman dan perancang busana yang karyanya begitu lekat dengan budaya Jawa.

    Akun Instagram House of Raminten berbagi, kabar duka tersebut pada Kamis, 24 April 2025.

    “Selamat jalan, kanjeng. Terima kasih banyak atas segalanya, engkau tidak hanya pemimpin bagi kami, tapi juga guru kami, panutan kami, dan seseorang yang telah berjasa bagi kami 😭 Semoga di sana bahagia ya kanjeng ❤️.”

    Nama Raminten, yang melekat erat dengan restoran ikoniknya di Yogyakarta, ternyata bermula dari sebuah peran teater.

    Perjalanan Hamzah Sulaiman menuju kesuksesan yang gemilang dimulai dari panggung ketoprak. Ia memerankan tokoh wanita tua Jawa bernama Raminten dalam sebuah pertunjukan komedi berjudul ‘Pengkolan’. Peran tersebut rupanya menjadi inspirasi bagi Hamzah untuk menamai restoran yang didirikannya pada tahun 2008.

    Dari peran itulah beliau memulai dengan nama Raminten dan sosok yang sudah di kenal masyarakat saat ini. Bahkan menjadi icon di Hamzah Batik & Raminten Group.

    The House of Raminten Kotabaru berdiri pada tanggal 26 Desember 2008 dan beralamat di JL.FM Noto No.7 Kotabaru Yogyakarta. Di awal berdirinya The House of Raminten hanya berjualan aneka jamu.

    Mulai dari jamu beras kencur, kunir asem, jamu kolesterol, asam urat, dan berbagai jamu lainnya. Dalam perkembangannya selain jamu juga menjual Sego Kucing dengan harga Rp 1.000.

    Rupanya dengan menjual sego kucing dengan harga yang “spektakuler” inilah sejarah Raminten mulai di kenal orang. Dari sinilah awal mula pelanggan mulai berdatangan sampai rela mengantri untuk dapat tempat duduk. 

    House of Raminten bukan sekadar restoran; ia adalah sebuah karya seni yang menyatukan cita rasa kuliner tradisional Jawa dengan suasana rumah Jawa kuno yang autentik.

    Restoran ini berhasil menciptakan pengalaman bersantap yang unik dan tak terlupakan, memadukan kelezatan masakan Jawa dengan atmosfer yang begitu kental dengan budaya Jawa.

    Sukses besar yang diraih Raminten tak lepas dari konsepnya yang inovatif dan mampu menarik perhatian berbagai kalangan.

  • Jurus Jakarta Jaga Pasokan Beras Tetap Aman

    Jurus Jakarta Jaga Pasokan Beras Tetap Aman

    Jakarta

    BUMD Pangan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) menjalankan sejumlah strategi untuk mengamankan pasokan beras di Jakarta dan sekitarnya. Hal itu di antaranya dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

    Kerja sama itu seperti dengan para pelaku usaha dan BUMD, Koperasi dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di daerah produsen. Hal ini seperti kegiatan yang berlangsung di Kediri, Jawa Timur.

    “Pagi ini dengan Gapoktan setempat kami melaksanakan kegiatan Panen Bersama di lahan seluas 1,2 hektar di persawahan Desa Mekikis Kecamatan Purwosari Kabupaten Kediri, Jawa Timur,” ujar Direktur Food Station Tjipinang Jaya, Karyawan Gunarso dalam keterangannya, Kamis (24/4/2025).

    Gunarso mengatakan acara panen bersama merupakan tindak lanjut dari Kerja Sama Antar Daerah Pemprov DKI Jakarta dan Pemkab Kediri. Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kepada Food Station untuk terus menjaga stabilitas pasokan dalam rangka menjaga ketahan pangan Jakarta.

    Sebagai tahap awal realisasi komitmen kerja sama, Food Station akan menyerap hasil dari kegiatan panen padi bersama ini dan dikirimkan ke lokasi produksi yang berada di Kabupaten Ngawi untuk menghasilkan produk beras berkualitas yang akan dipasarkan bagi masyarakat di Jawa Timur dan DKI Jakarta.

    Pihaknya melakukan kerjasama dengan Pemkab Kediri, karena Kediri merupakan penghasil atau produsen padi dan beras di Jawa Timur.

    “Kami tahu, bahwa Kediri adalah penghasil beras dan padi di Jawa timur. Ke depannya, kami akan melakukan pembinaan pada para petani di Kabupaten Kediri untuk bisa meningkatkan hasil panennya, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan Petani. jelasnya.

    Lebih lanjut lagi komitmen kerja sama ini nantinya akan dikembangkan di lahan seluas 500 Ha yang melibatkan 23 Gapoktan dengan memberdayakan petani sejumlah 1.000 petani.

    “Prinsipnya dalam kerjasama ini pihaknya bekerjasama dengan Kabupaten Kediri dengan luasan tanam 500 hektar yang penanamannya akan dilakukan pada musim tanam ke-2, selain membeli hasil panennya Food Station juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan pendampingan dalam proses tanamnya sehingga produktivitasnya juga meningkat,” ungkapnya.

    Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan bahwa di Desa Mekikis selama ini memang menjadi sentra padi di Kabupaten Kediri sehingga produksi padi di Purwoasri selalu tinggi. Apalagi Pemkab Kediri saat ini bekerjasma dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Food Station untuk menyerap produksi panen padi di wilayah Kabupaten Kediri.

    Bersamaan dengan acara panen bersama ini, Kabupaten Kediri, pada hari ini juga memberangkatkan 20 ton beras pecah kulit yang telah dibeli oleh PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) sesuai dengan harga pembelian ditingkat petani yang ditetapkan oleh Pemerintah.

    “Saya berharap serapan panen padi di wilayah Kabupaten Kediri dapat terus meningkat lalu seiring dengan itu para petani juga bisa terus meningkatkan kualitas tanam padinya” tandasnya.

    Sebagai informasi acara panen bersama dengan Food Station ini merupakan bagian dalam gerakan menanam dan memanen padi serentak di 14 Provinsi dan 157 kabupaten/kota di Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Empat belas provinsi yang terlibat yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sumut, Kalbar, Kalteng, Kalsel, NTB dan Sulsel.

    (acd/acd)

  • Krisis Air Bersih Intai Warga: Musim Kemarau Datang, Tanam Tumbuhan Tahan Kering

    Krisis Air Bersih Intai Warga: Musim Kemarau Datang, Tanam Tumbuhan Tahan Kering

    Yogyakarta (beritajatim.com) — Musim kemarau diperkirakan datang lebih awal di sejumlah wilayah Indonesia, mendorong para ahli dan pemerintah untuk mengimbau masyarakat agar lebih sigap mengelola ketersediaan air.

    Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemarau tahun ini dimulai sejak April hingga Mei dan diperkirakan mencapai puncaknya pada Juni dan Juli.

    Dr. Emilya Nurjani, pakar klimatologi dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), mengungkapkan bahwa variasi awal dan lama musim kemarau di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pola angin musiman atau muson. “Muson Asia membawa hujan, sedangkan Muson Australia biasanya menandai awal musim kemarau. Tapi kedatangannya tidak serentak di seluruh wilayah,” jelasnya.

    Di samping faktor muson, Emilya menyebutkan sejumlah fenomena iklim lain seperti El Niño, La Niña, dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang juga bisa memengaruhi curah hujan. Namun, tahun ini ia memprediksi minim gangguan dari fenomena-fenomena tersebut, sehingga perubahan cuaca cenderung stabil.

    Durasi kemarau pun diperkirakan bervariasi. Di beberapa daerah, bisa mencapai 8 bulan atau setara 24 dasarian. Menanggapi hal ini, Emilya menyarankan masyarakat—khususnya petani—untuk menyesuaikan strategi pertanian mereka. “Pilihlah tanaman yang tahan kekeringan dan memiliki masa panen yang lebih singkat,” ujarnya.

    Pengelolaan air juga menjadi perhatian utama. Emilya menyarankan penggunaan teknologi panen air hujan (rainwater harvesting) selama hujan masih turun dalam beberapa minggu ke depan. Kolam retensi juga bisa menjadi solusi alternatif cadangan air, terutama di wilayah yang memiliki sistem irigasi terbatas.

    Selain untuk pertanian, manajemen air rumah tangga juga perlu ditingkatkan. Warga disarankan mulai menyimpan air bersih sejak sekarang, terutama yang tinggal di daerah rawan kekeringan. “Langkah-langkah preventif ini penting agar kita tidak kekurangan air saat musim kemarau benar-benar tiba,” pungkasnya. [aje]