provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Mengenal Warna Stretch Mark serta Penyebabnya, Sudah Tahu Caranya Mengatasi?

    Mengenal Warna Stretch Mark serta Penyebabnya, Sudah Tahu Caranya Mengatasi?

    YOGYAKARTA – Kulit merupakan bagian luar tubuh yang menjaga dari zat dan mikroorganisme berbahaya. Anggapan soal menjaga kulit, juga termasuk mempertahankan penampilannya. Sehingga banyak perawatan ditawarkan untuk penampilan kulit tetap terjaga dan meningkatkan kepercayaan diri. Stretch mark salah satu keluhan yang banyak dirasakan. Stretch mark atau selulit bisa muncul pada lengan, payudara, paha, pinggul, dan bokong.

    Selulit sebenarnya tidak membahayakan kesehatan. Tetapi garis-garis berwarna putih atau silver kekuningan atau ungu, kemerahan, dan cokelat tua ini, bisa mengganggu kepercayaan diri. Untuk itu, kenali penyebab stretch mark dan arti warnanya serta caranya mengatasi.

    Ilustrasi warna stretch mark serta penyebabnya dan caranya mengatasi (Freepik)

    Stretch mark warna merah, ungu, atau cokelat tua

    Selulit atau stretch mark warna kemerahan, ungu, atau cokelat tua, biasanya muncul karena guratan baru. Ini terjadi karena peregangan pada kulit sehingga pembuluh darah di bawah lapisan terluar terlihat. Seperti yang kita tahu, selulit memang teksturnya menonjol. Tetapi selulit bisa hilang dengan sendirinya.

    Stretch mark warna putih, keperakan, atau merah muda

    Guratan kulit berwarna putih keperakan atau merah muda ini, awalnya berwarna gelap. Saat mau hilang, akan berwarna putih keperakan yang tipis. Selulit warna ini, teksturnya lebih datar dan akan tidak terlalu terlihat seiring berjalannya waktu. Melansir Laserase Medical Aesthetics, Jumat, 25 April, saat disentuh sedikit cekung.

    Sayangnya, guratan kulit yang lebih lama atau berwarna putih pekat, akan lebih sulit hilang. Ini karena produksi kolagen lebih sulit dirangsang karena pembuluh darah menyempit. Garis-garis ini juga membutuhkan waktu menahun untuk berangsur memudar.

    Cara mengatasi stretch mark atau selulit ada berbagai cara. Termasuk paling sederhana, menggunakan krim, losion, atau minyak yang membantu meminimalkan penampakan garis halusnya. Dilansir American Academy of Dermatology Association, cara menghilangkan selulit di rumah menurut penelitian tidak berhasil. Misalnya dengan minyak almond, mentega kakao, minyak zaitun, atau vitamin E. Penelitian lain dengan mengoleskan skincare berbahan asam hialuronat dan tretinoin atau retinoid, mungkin bisa membantu.

    Selain itu, cara mengatasi stretch mark ialah dengan prosedur yang dilakukan oleh dokter kulit. Seperti chemical peel, terapi laser, microdermabrasion, radiofrequency, dan ultrasonografi.

  • Atasi Krisis Hidrologi di DAS Ciliwung, Ini Saran dari Pakar UGM

    Atasi Krisis Hidrologi di DAS Ciliwung, Ini Saran dari Pakar UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kombinasi deforestasi di hulu, urbanisasi tak terkendali di wilayah tengah dan hilir, serta lemahnya pengawasan terhadap pelanggaran tata ruang menurut Dosen Fakultas Kehutanan UGM Hatma Suryatmojo menjadi penyebab krisis hidrologi di DAS Ciliwung. Hatma yang juga Pemerhati Sumber Daya Hutan menyebut deforestasi di kawasan hulu seperti Puncak dan Cisarua sudah mengurangi kapasitas daerah tangkapan air, sementara alih fungsi lahan hijau menjadi pemukiman, pertanian intensif, dan kawasan wisata memperburuk degradasi.

    Hatma menjelaskan, tutupan hutan dan vegetasi alami hanya tersisa sekitar 9,7% dari total luas DAS yang berperan penting dalam peresapan air dari angka ambang ideal 30%. Justru sebaliknya, wilayah terbangun sudah mencapai sekitar 72% dari seluruh kawasan DAS.

    “Dampak dari minimnya area resapan sangat nyata, setiap musim hujan, air hujan tidak lagi meresap ke dalam tanah melainkan langsung melimpas ke permukaan. Sungai Ciliwung menjadi jalur utama limpasan tersebut, menyumbang sekitar 32% dari total volume banjir di Jakarta,” katanya, Senin (21/4/2025).

    Tidak hanya banjir, kini kondisi lingkungan di sepanjang DAS Ciliwung juga menghadapi krisis kualitas air. Sebab, sungai Ciliwung menanggung beban pencemaran tinggi dari limbah domestik dan sampah. Data menunjukkan beban biochemical oxygen demand (BOD) mencapai sekitar 54 ton per hari, sementara daya tampung sungai hanya sekitar 9,3 ton. “Kondisi ini menjadikan DAS Ciliwung tidak hanya kritis secara hidrologis, tetapi juga secara ekologis dan kesehatan masyarakat,” terang Hatma.

    Memang sudah berbagai kebijakan dilakukan seperti normalisasi sungai, pembangunan bendungan kering, dan reforestasi. Namun, berbagai upaya-upaya ini masih bersifat parsial dan cenderung teknis. “Solusi jangka panjang harus berbasis pada pendekatan ekosistem. Rehabilitasi hutan di hulu, restorasi sempadan sungai, serta pengendalian tata ruang secara ketat adalah langkah yang wajib dilakukan,” paparnya.

    Hatma memberikan catatan cara pendekatan pemerintah daerah yang terlalu reaktif terutama saat musim hujan. Apalagi setiap tahun, melalui BMKG melakukan teknologi modifikasi cuaca dengan menyemai garam ke awan untuk mengurangi hujan di Jakarta. “Saya kira ini langkah jangka pendek yang bersifat kosmetik dan tidak menyelesaikan akar masalah,” ujarnya.

    Hatma menyebut bahwa sisi manajemen bencana dengan keempat fase penanggulangan banjir dan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan masih lemah. Sementara normalisasi sungai dan pembangunan infrastruktur belum menyentuh penyebab utama, sementara sistem peringatan dini dan respon masyarakat masih minim. “Pada akhirnya, banjir datang lagi, dan pemulihan hanya bersifat sementara,” imbuhnya.

    Hatma mengajak seluruh pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, masyarakat, dan sektor swasta untuk terlibat aktif dalam pengelolaan DAS Ciliwung secara kolaboratif dan berkelanjutan. “Tanpa pendekatan konservasi yang menyeluruh dan penegakan regulasi yang tegas, risiko banjir akan terus meningkat dan dampaknya terhadap masyarakat hilir akan semakin berat,” ujarnya.

  • Solo "On The Way" Daerah Istimewa?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 April 2025

    Solo "On The Way" Daerah Istimewa? Nasional 26 April 2025

    Solo “On The Way” Daerah Istimewa?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI telah menerima usulan pembentukan daerah otonomi baru (DOB) yang diungkapkan dalam rapat kerja bersama DPR-RI pada Kamis (24/4/2025).
    Namun, dari 341 usulan DOB tersebut, yang menjadi sorotan publik adalah usulan menjadikan
    Solo
    sebagai daerah istimewa baru, yang langsung disebutkan langsung oleh Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik.
    Hal ini juga ditegaskan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR-RI, Aria Bima.
    Dia mengatakan, daerah yang memiliki nama lain
    Surakarta
    ini menjadi salah satu daerah yang ingin memekarkan diri, dari enam kabupaten/kota menjadi satu provinsi daerah istimewa.
    “Seperti daerah saya yang Solo, minta pemekaran dari Jawa Tengah dan diminta dibikin
    daerah istimewa Surakarta
    ,” ucap Aria Bima setelah rapat kerja bersama.
    Usulan pemekaran tersebut muncul karena Solo dinilai sebagai daerah yang memiliki keunikan budaya dan sejarah khusus dalam melawan penjajahan.
    Meski begitu, Aria mengatakan, harus ada kajian mendalam terkait usulan Solo menjadi daerah istimewa. Sebab, ia tak menampik status daerah istimewa dapat menimbulkan kecemburuan dari daerah-daerah lain.
    “Karena pada prinsipnya negara kesatuan ini, kita ini satu kesatuan wilayah, satu kesatuan administrasi, satu kesatuan ekonomi, yang antara daerah itu harus ada perasaan yang adil. Jangan sampai pemberian daerah keistimewaan ini membuat rasa ketidakadilan daerah-daerah lain,” ujar Aria.
    Untuk diketahui bersama, Eks Keresidenan Surakarta atau dikenal dengan Solo Raya memiliki luas wilayah mencakup enam kabupaten dan satu kota dengan pusat episentrum Kota Surakarta.
    Enam kabupaten yang mengelilingi Surakarta adalah Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sragen, Sukoharjo, dan Wonogiri.
    Usulan pemekaran pernah diungkapkan oleh Mantan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, sejak 2010.
    Usulan pemekaran daerah menjadi Solo Raya ini didasari atas pertimbangan pembangunan di daerah tersebut, salah satunya integrasi pembangunan, misalnya, keberadaan Bandara Internasional Adi Soemarmo, Jalan Tol Trans Jawa, dan pusat perdagangan.
    “Saya sudah sampaikan kepada kepala daerah lain di eks Keresidenan Surakarta soal usulan itu. Secara umum mereka positif,” kata Juliyatmono di Karanganyar, Jawa Tengah, 7 Oktober 2010.
    Menurut Juliyatmono, dukungan dari kalangan pemuda, akademisi dan swasta sangat penting untuk mewujudkan usulan itu.
    “Mestinya kalangan akademisi, pemuda dan pihak swasta ikut menggagas soal itu (usulan Provinsi Surakarta),” ujarnya.
    Daerah Istimewa sendiri diatur dalam Pasal 18B ayat (1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, di mana negara mengakui dan menghormati pemerintahan yang bersifat khusus dan istimewa.
    “Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang,” bunyi Pasal 18B ayat (1) UUD 1945.
    Sementara itu, terkait pembentukan provinsi baru, diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah.
    Pasal 4 ayat (1) PP 78/2007 mengatur, untuk menjadi sebuah provinsi baru terdapat syarat administratif, teknis, dan fisik kewilayahan yang harus terpenuhi suatu daerah yang diusulkan pemekaran.
    Lantas apa yang menjadi keuntungan daerah yang disebut istimewa?
    Keistimewaan sendiri memberikan eksklusivitas pada daerah yang diberikan status tersebut.
    Sehingga keuntungan tidak bisa dijabarkan secara umum. Aceh misalnya memiliki beberapa keistimewaan, salah satunya adalah penyelenggaraan kehidupan beragama di wilayah tersebut. Aceh memiliki bentuk pelaksanaan syariat Islam bagi pemeluknya di Aceh.
    Keistimewaan Aceh tak sama dengan Yogyakarta di bidang pemerintahan. Salah satu contoh, Aceh masih melangsungkan pemilihan umum, sedangkan Yogyakarta bersifat diturunkan dari raja ke keturunannya.
    Yogyakarta juga mendapatkan Dana Keistimewaan, anggaran dari pemerintah pusat yang besarannya disesuaikan setiap tahunnya.
    Menanggapi usulan tersebut, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan, pemerintah tidak akan gegabah untuk membentuk DOB atau
    pemekaran wilayah
    , termasuk menjadikan Solo sebagai
    Daerah Istimewa Surakarta
    .
    “Tentunya kita tidak perlu gegabah. Pelan-pelan, usulan kita pelajari, kita cari jalan terbaik, terutama kita harus memperhitungkan banyak faktor,” kata Prasetyo kepada wartawan, Jumat (25/4/2025).
    Prasetyo menyebutkan, jika usul tersebut diakomodasi, bakal ada konsekuensi yang mengikuti, termasuk masalah perangkat dan kelengkapan pemerintahan yang harus diadakan.
    Oleh karena itu, pemerintah akan berhati-hati dalam merespons usul pemekaran wilayah.
    “Nah, yang begini-begini tentu akan terus kita diskusikan bersama-sama dengan kementerian terkait, kita cari jalan keluar yang terbaik seperti apa,” kata Prasetyo.
    Ia tidak memungkiri bahwa banyak usul untuk memekarkan wilayah, tetapi usul tersebut disampaikan lewat Kemendagri, bukan Istana atau Kementerian Sekretariat Negara.
    “Ke Setneg. Yang kami pahami, usulan-usulan itu masuknya ke Kemendagri. Dan banyak memang, tidak hanya baru-baru ini saja, usulan-usulan tentang pemekaran-pemekaran wilayah, baik provinsi, kabupaten, kota, termasuk status-status usulan daerah-daerah yang dianggap istimewa, sebagaimana yang ditanyakan itu memang ada,” kata Prasetyo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daun Pepaya, Solusi Alami Pengendali Hama Tanaman

    Daun Pepaya, Solusi Alami Pengendali Hama Tanaman

    Liputan6.com, Yogyakarta – Daun pepaya ternyata memiliki potensi sebagai pestisida alami yang efektif mengusir hama tanaman. Kandungan senyawa aktif seperti papain dan alkaloid dalam daun pepaya mampu melindungi tanaman dari serangan ulat, kutu daun, hingga rayap tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

    Petani kerap menghadapi masalah serangan hama yang mengganggu produksi tanaman. Selama ini, banyak yang bergantung pada pestisida kimia untuk mengendalikan hama.

    Akan tetapi, penggunaan pestisida kimia secara terus-menerus dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan resistensi hama. Sebagai alternatif, daun pepaya dapat diolah menjadi pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan.

    Mengutip dari laman Dinas Provinsi Lampung, daun pepaya mengandung senyawa aktif seperti papain, kimopapain, alkaloid, terpenoid, dan flavonoid. Senyawa-senyawa ini bersifat toksik bagi serangga pemakan tumbuhan, sehingga efektif mengusir hama. Selain itu, residu dari pestisida alami ini lebih mudah terurai di alam dibandingkan pestisida sintetis. Pembuatan pestisida dari daun pepaya tergolong sederhana dan murah.

    Bahan yang diperlukan antara lain 1 kilogram daun pepaya, 10 liter air, 30 gram deterjen, dan 2 sendok makan minyak tanah. Daun pepaya dirajang atau ditumbuk halus, kemudian dicampur dengan air, deterjen, dan minyak tanah.

    Campuran tersebut diaduk rata, disaring, dan didiamkan selama semalam sebelum digunakan. Pestisida daun pepaya dapat disemprotkan langsung ke tanaman yang terserang hama.

    Penggunaannya terbukti efektif mengendalikan berbagai jenis hama, seperti ulat, kutu daun, dan serangga penghisap. Keunggulan lain dari pestisida ini adalah keamanannya bagi manusia dan hewan peliharaan.

     

  • 20 Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Telah Dilengkapi Fasilitas Face Recognition – Halaman all

    20 Stasiun Kereta Api di Indonesia yang Telah Dilengkapi Fasilitas Face Recognition – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah menghadirkan inovasi baru yang ditujukan bagi pelanggan setianya.

    Inovasi tersebut berupa fasilitas Face Recognition Boarding Gate atau pemindai wajah penumpang untuk proses boarding.

    Face Recognition Boarding Gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi indentitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.

    Lantas, stasiun mana saja yang sudah dilengkapi fasilitas Face Recognition Boarding Gate ?

    Daftar Stasiun 

    Dikutip dari Instagram @kai121_ berikut stasiun kereta api yang telah menerapkan Face Recognition Boarding Gate:

    *) DAOP 1 Jakarta

    1. Stasiun Gambir

    2. Stasiun Bekasi 

    3. Stasiun Pasar Senen

    *) DAOP 2 Bandung

    4. Stasiun Bandung

    5. Stasiun Kiaracondong

    *) DAOP 3 Cirebon 

    6. Stasiun Cirebon atau Cirebon Kejaksan

    *) DAOP 4 Semarang

    7. Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng

    8. Stasiun Pekalongan

    9. Stasiun Tegal

    *) DAOP 5 Purwokerto

    10. Stasiun Purwokerto

    11. Stasiun Kutoarjo

    *) DAOP 6 Yogyakarta

    12. Stasiun Tugu Yogyakarta

    13. Stasiun Lempuyangan

    14. Stasiun Solo Balapan

    *) DAOP 7 Madiun

    15. Stasiun Madiun

    *) DAOP 8 Surabaya

    16. Stasiun Surabaya Gubeng

    17. Stasiun Surabaya Pasar Turi

    18. Stasiun Malang

    *) DAOP 9 Jember

    19. Stasiun Jember

    *) Divre 1 Sumatra Utara

    20. Stasiun Medan.

    Cara Daftar 

    Berikut langkah-langkah mendaftar Face Recognition Boarding Gate sebagai berikut:

    Pendaftaran lewat Aplikasi Access by KAI

    – Masuk ke aplikasi Access by KAI dengan akun yang sudah terdaftar 

    – Klik menu “Akun” 

    – Klik “Registrasi Face Recognition” 

    – Lengkapi nama, nomor NIK, tanggal lahir, dan foto diri 

    – Pada halaman foto selfie klik “Ambil Foto KTP” dan lakukan pengambilan foto selfie

    – Cek dan pastikan foto selfie terlihat dengan jelas

    – Jika data dan foto sudah sesuai klik “Ya, Daftar” untuk menyelesaikan proses registrasi

    – Pendaftaran face recogniton berhasil.

    Selain melalui aplikasi Access by KAI, pendaftaran Face Recognition juga bisa dilakukan melalui mesin Check In Counter (CIC) atau petugas yang ada di gate keberangkatan. 

    Sebagai catatan, proses registrasi tidak dapat diwakilkan. 

    Penumpang cukup membawa e-KTP proses registrasi dapat langsung dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada perangkat reader, lalu menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.

     

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 26 April 2025 : Tengah Malam ini Cerah
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 April 2025

    Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 26 April 2025 : Tengah Malam ini Cerah Yogyakarta 26 April 2025

    Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 26 April 2025 : Tengah Malam ini Cerah
    Penulis
    Yogyakarta, KOMPAS.com
    – Halaman ini memuat informasi
    prakiraan cuaca
    Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk hari ini Sabtu 26 April 2025.
    Silakan simpan halaman ini untuk mengetahui prakiraan cuaca Yogyakarta. Jangan ke luar rumah sebelum Anda baca artikel ini. Data prakiraan cuaca diambil dari BMKG.go.id.
    Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini
    Per Jam
    Sabtu 26 April 2025
    Di Indonesia, informasi prakiraan cuaca setiap daerah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
    Setiap pagi, kita bisa melihat informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG.
    Prakiraan cuaca
    dilakukan oleh seorang
    forecaster
    (prakirawan cuaca)
    Pembuatan prakiraan cuaca juga dibantu dengan teknologi pemodelan prediksi cuaca berbasis komputer yakni model
    Numerical Weather Prediction
    (NWP).
    Catatan Redaksi:
    Data prakiraan cuaca harian bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung update dari BMKG. Prakiraan cuaca di Jakarta bisa berbeda di masing-masing wilayah administrasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Cara Cutting yang Benar untuk Menurunkan Kadar Lemak Namun Tetap Berotot

    7 Cara Cutting yang Benar untuk Menurunkan Kadar Lemak Namun Tetap Berotot

    YOGYAKARTA – Salah satu metode diet yang populer dilakukan oleh para atlet, binaragawan, hingga pelaku gaya hidup sehat adalah cutting. Cutting merupakan strategi diet yang fokus pada penurunan kadar lemak tubuh sambil mempertahankan massa otot sebanyak mungkin. Bagi Anda yang tertarik menjalaninya maka perlu tahu cara cutting yang benar.

    Berbeda dengan diet biasa yang hanya berfokus pada penurunan berat badan, cutting dirancang secara khusus agar hasilnya tetap terlihat fit dan berotot. Jadi diet ini tidak bertujuan membuat tubuh yang kurus lemas.

    Namun melakukan cutting tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat, proses cutting justru bisa menyebabkan hilangnya massa otot, penurunan performa tubuh, bahkan gangguan metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara cutting yang benar agar hasil yang didapatkan sesuai harapan.

    Cara Cutting yang Benar

    Berikut ini cara melakukan program cutting yang benar untuk mendapatkan badan yang fit dan ideal sesuai keinginan:

    1. Defisit Kalori yang Tepat

    Langkah pertama dan paling utama dalam program cutting adalah menciptakan defisit kalori. Defisit ini dilakukan dengan memberikan asupan kalori harian lebih rendah dari kebutuhan tubuh. Namun defisit ini tidak boleh terlalu besar. 

    Idealnya, pengurangan kalori sekitar 10–20% dari total kebutuhan kalori harian (TDEE). Misalnya jika kebutuhan kalori harian Anda 2.500 kalori, maka saat cutting cukup konsumsi sekitar 2.000–2.250 kalori per hari.

    Defisit kalori yang terlalu ekstrem dapat membuat tubuh kehilangan massa otot, memperlambat metabolisme, dan memicu rasa lemas yang berlebihan. Oleh karena itu, lakukan defisit kalori secara bertahap dan terukur.

    2. Prioritaskan Asupan Protein

    Ketika tubuh mengalami defisit kalori, ia akan mencari sumber energi lain—termasuk dari otot. Untuk mencegah hal ini, asupan protein tinggi sangat penting dalam fase cutting. Protein membantu mempertahankan massa otot dan mempercepat proses pemulihan setelah latihan.

    Saran umum untuk kebutuhan protein saat cutting adalah sekitar 1,6–2,2 gram per kilogram berat badan per hari. Sumber protein bisa berasal dari dada ayam, ikan, telur, daging sapi tanpa lemak, tahu, tempe, hingga whey protein jika diperlukan.

    3. Tetap Latihan Beban

    Banyak orang mengira bahwa saat melakukan cutting cukup melakukan kardio saja. Padahal, latihan beban tetap penting dilakukan untuk mempertahankan otot selama fase penurunan lemak. Latihan ini memberikan stimulus pada otot agar tetap aktif dan tidak ‘dibakar’ oleh tubuh saat kekurangan kalori.

    Latihan beban selama cutting sebaiknya tetap dilakukan minimal 3–4 kali seminggu dengan fokus pada gerakan compound seperti squat, deadlift, bench press, dan pull-up.

    4. Kombinasikan dengan Kardio Secukupnya

    Kardio dapat menjadi pelengkap yang baik dalam program cutting karena membantu membakar kalori ekstra. Namun jangan memberikan asupan kardio berlebihan. Kardio yang terlalu intens atau terlalu sering justru bisa mengganggu pemulihan otot dan menambah beban stres pada tubuh.

    Pilih jenis kardio yang sesuai, seperti LISS (Low Intensity Steady State) untuk durasi panjang atau HIIT (High Intensity Interval Training) untuk sesi singkat namun intens. Lakukan kardio sekitar 2–3 kali seminggu sebagai pelengkap dari latihan beban.

    5. Perhatikan Asupan Lemak dan Karbohidrat

    Meskipun dalam program cutting, tubuh tetap membutuhkan lemak sehat dan karbohidrat kompleks. Lemak sehat berperan dalam produksi hormon, termasuk hormon testosteron yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot. Pilih sumber lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan berlemak.

    Karbohidrat tetap dibutuhkan sebagai sumber energi utama, terutama saat latihan. Jangan menghilangkan karbohidrat sepenuhnya. Sebaiknya konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oats, ubi, atau kentang dalam jumlah moderat.

    6. Cukup Istirahat dan Tidur

    Banyak orang fokus hanya pada pola makan dan latihan, namun lupa bahwa istirahat dan tidur yang cukup sangat krusial dalam program cutting. Kurang tidur dapat meningkatkan hormon kortisol (hormon stres) yang bisa memperlambat pembakaran lemak dan menyebabkan kehilangan otot.

    Pastikan Anda tidur minimal 7–8 jam per malam, dan berikan waktu istirahat yang cukup antar sesi latihan agar tubuh bisa pulih secara optimal.

    7. Jangan Lupakan Mikronutrien

    Selain makronutrien seperti protein, karbohidrat, dan lemak, tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral yang cukup untuk mendukung metabolisme, kekebalan tubuh, serta fungsi organ selama cutting. Konsumsi berbagai jenis sayur dan buah setiap hari agar kebutuhan mikronutrien terpenuhi.

    Jika dirasa perlu, Anda bisa menambahkan suplemen seperti multivitamin, omega-3, atau magnesium. Namun tetap prioritaskan pemenuhan dari makanan alami.

    Demikianlah tips cara cutting yang benar untuk membentuk tubuh yang sehat dan bugar. Dengan pendekatan yang tepat dan disiplin yang konsisten, cutting dapat menjadi cara yang efektif untuk mendapatkan tubuh ideal yang lebih kencang, bugar, dan sehat tanpa mengorbankan otot. Baca juga mengenai diet mediterania.

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • Solo Diusulkan Jadi Daerah Istimewa, Anggota DPR: Tak Pernah Ada Status Istimewa di Tingkat Kota
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 April 2025

    Solo Diusulkan Jadi Daerah Istimewa, Anggota DPR: Tak Pernah Ada Status Istimewa di Tingkat Kota Nasional 25 April 2025

    Solo Diusulkan Jadi Daerah Istimewa, Anggota DPR: Tak Pernah Ada Status Istimewa di Tingkat Kota
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menyatakan, tidak pernah ada pemberian status daerah istimewa bagi suatu wilayah di Indonesia yang levelnya di bawah tingkat provinsi.
    “Tidak pernah ada pemberian istimewa itu di level di bawah provinsi,” kata Doli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/4/2025).
    Hal itu disampaikan Doli Kurnia merespons usulan Kota Surakarta atau Solo menjadi salah satu daerah istimewa di Indonesia.
    “Tidak pernah ada istilah khusus istimewa di tingkat kabupaten/kota, adanya di provinsi,” ucapnya.
    Dia lantas memaparkan hanya ada beberapa daerah di Indonesia yang menyandang status kekhususan hingga keistimewaan. Misalnya, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta yang kini telah berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
    “Kekhususan itu tetap dipakai karena dia punya sejarah pernah jadi ibu kota yang cukup lama. Itu kemarin kami sepakati kenapa tetap pakai kata khusus, tapi tidak pakai ibu kota karena ibu kotanya sudah dipakai Nusantara,” ujarnya.
    Doli kemudian menyebut ada pula Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menyandang status istimewa karena latar belakang sejarah, yakni pernah menjadi ibu kota negara pada tahun 1946.
    “Karena punya sejarah yang kuat untuk kemerdekaan Indonesia. Ada kesultanan di sana waktu itu, yang memang betul-betul mem-back up kemerdekaan,” katanya.
    Bahkan, jauh sebelum reformasi, tambah Doli, Aceh juga pernah menyandang status sebagai daerah istimewa karena faktor historis, yakni sumbangan rakyat Aceh untuk membeli pesawat angkut pertama Indonesia.
    “Karena masyarakat Aceh waktu itu pernah kumpulkan uang untuk bantu pemerintah beli pesawat, namanya pesawat Seulawah. Makanya waktu itu pertimbangan Aceh jadi daerah istimewa, walaupun sekarang (status) istimewanya sudah hilang ya, enggak ada lagi,” tuturnya.
    Selain itu, Doli mengatakan ada daerah yang diberikan status otonomi khusus dengan konsekuensi pula pemberian dana otonomi khusus, yaitu Papua dan Aceh.
    “Satu, kayak Papua, dia merdekanya baru belakangan dibandingkan provinsi yang lain, yang kedua memang itu daerah potensi alamnya luar biasa. Kita juga membutuhkan peningkatan kualitas manusianya yang cepat,” kata Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu.
    Berkaca pada hal di atas, dia menggarisbawahi tidak pernah ada daerah yang menyandang status istimewa di tingkat kabupaten/kota di Indonesia.
    Untuk itu, dia mengingatkan pemerintah harus berhati-hati dan mempertimbangkan dengan seksama apabila hendak memberikan status daerah istimewa bagi Kota Solo.
    “Daerah istimewa apa? Dia mau jadi provinsi dulu atau kabupaten/kota? Kalau kabupaten/kota nggak dikenal daerah istimewa, dan kemudian alasannya apa? Punya latar belakang apa? Nah makanya menurut saya pemerintah harus hati-hati,” paparnya.
    Sebab, sambung dia, penyematan daerah istimewa bagi suatu wilayah dapat menyebabkan kecemburuan bagi daerah lainnya di Indonesia sehingga akan mengundang daerah-daerah lainnya untuk mengajukan permohonan serupa.
    “Karena ini akan nanti bisa memicu atau mengundang daerah lain akan ada permohonan juga keistimewaannya dengan alasan macam-macam, mungkin alasannya karena memang di sana punya sejarah dan keraton, budaya, dan segala macam,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SMK di Bekasi Bantah Biaya Perpisahan ke Bali Rp 6 Juta, tapi Rp 3,6 Juta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 April 2025

    SMK di Bekasi Bantah Biaya Perpisahan ke Bali Rp 6 Juta, tapi Rp 3,6 Juta Megapolitan 25 April 2025

    SMK di Bekasi Bantah Biaya Perpisahan ke Bali Rp 6 Juta, tapi Rp 3,6 Juta
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    SMK Karya Pembaharuan, Kabupaten Bekasi, membantah tuduhan terkait biaya perpisahan ke Bali yang mencapai Rp 6 juta, sebagaimana dilaporkan oleh seorang wali murid kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
    Kepala SMK Karya Pembaharuan Ahmad Tetuko Taqiyudin menjelaskan, biaya perpisahan untuk 179 pelajar angkatan 2022/2023 sebenarnya sebesar Rp 3,6 juta, bukan Rp 6 juta seperti yang disebutkan dalam aduan tersebut.
    “Biaya perpisahan yang disepakati sejak awal untuk angkatan tahun ini, dimulai dari kelas 10, adalah Rp 100.000 per bulan selama tiga tahun, yang totalnya mencapai Rp 3,6 juta,” kata Tetuko, usai dipanggil oleh Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Jawa Barat, Jumat (25/4/2025).
    Tetuko menambahkan bahwa biaya tersebut berasal dari iuran bulanan siswa sebesar Rp 150.000. Selain membayar uang perpisahan ke Bali, siswa juga membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sebesar Rp 150.000, serta tabungan untuk ujian dan ijazah senilai Rp 50.000.
    Total iuran yang dibayar oleh setiap siswa adalah Rp 300.000 setiap bulan, yang telah disepakati oleh wali murid sejak awal pendaftaran melalui surat penerimaan siswa baru.
    “Selama tiga tahun ini, tidak ada satu pun wali murid yang mengeluhkan kegiatan perpisahan ini. Semua berjalan sesuai kesepakatan,” ungkap Tetuko.
    Ia juga menyampaikan, sebelumnya perpisahan sekolah diadakan di Bali dan Yogyakarta. Di sisi lain, kegiatan semacam itu sudah menjadi tradisi di sekolah tersebut.
    Namun, untuk tahun ini, kegiatan perpisahan ke Bali akhirnya dibatalkan setelah adanya aduan dari seorang wali murid.
    Setelah pembatalan tersebut, pihak sekolah memastikan bahwa uang iuran yang telah terkumpul, diperkirakan sekitar Rp 500 juta, akan dikembalikan.
    Sebagian uang tersebut sudah digunakan untuk membayar pesanan kamar, bus, seragam, dan konsumsi untuk acara di Bali.
    “Total dana yang sudah digunakan untuk pemesanan mencapai ratusan juta,” jelas Tetuko.
    Sebelumnya, seorang ibu di Kabupaten Bekasi mengadukan masalah ini kepada Gubernur Dedi Mulyadi saat kunjungannya di daerah tersebut pada Kamis (24/4/2025).
    Dalam aduan tersebut, ibu tersebut mengeluhkan biaya kegiatan
    study tour
    anaknya ke Bali yang diperkirakan mencapai Rp 5-6 juta.
    Dedi menerima aduan tersebut melalui rekaman video yang diunggah di akun Instagram-nya, @dedimulyadi71. Dalam percakapan tersebut, ibu tersebut menyebutkan bahwa biaya tersebut terdiri dari iuran per bulan selama tiga tahun dan pembayaran SPP.
    “Jadi, total pembayaran yang harus kami keluarkan setiap bulan adalah Rp 300.000, ditambah dengan pembayaran akhir tahun lainnya,” ujar ibu tersebut.
    Dedi mendengar keluhan ini dan meminta pihak sekolah untuk segera menghentikan rencana kegiatan
    study tour ke Bali
    . Ia menegaskan, jika rencana ini tetap dilanjutkan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap yayasan sekolah.
    “Untuk SMK Karya Pembaharuan Bekasi, saya minta segera hentikan kegiatan rencana ke Bali. Kewenangan izin dari yayasan sekolah ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” tegas Dedi.
    Dedi memastikan, bahwa dirinya akan meminta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk menghubungi pihak sekolah agar menghentikan kegiatan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebelum Disentil Dedi Mulyadi, SMK di Bekasi Beberapa Kali Gelar Perpisahan di Luar Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 April 2025

    Sebelum Disentil Dedi Mulyadi, SMK di Bekasi Beberapa Kali Gelar Perpisahan di Luar Kota Megapolitan 25 April 2025

    Sebelum Disentil Dedi Mulyadi, SMK di Bekasi Beberapa Kali Gelar Perpisahan di Luar Kota
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com

    SMK Karya Pembaharuan
    Kabupaten Bekasi ternyata sudah beberapa kali menggelar perpisahan siswa di luar kota jauh sebelum disentil Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    .
    Kepala SMK Karya Pembaharuan Ahmad Tetuko Taqiyudin mengungkapkan, sekolah yang ia pimpin pernah menggelar perpisahan di Bali dan Yogyakarta.
    “Untuk ke Bali baru sekali tahun kemarin, sebelumnya perpisahannya di Jogja,” kata Tetuko usai dipanggil Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Jawa Barat, Jumat (25/4/2025).
    Tetuko juga mengatakan, kegiatan perpisahan ke Bali telah disepakati wali murid sejak awal siswa menempuh pendidikan di SMK Karya Pembaharuan. Hal itu disepakati dengan dasar surat penerimaan siswa baru.
    Dalam kesepakatan itu, tidak ada satu pun wali murid yang keberatan dengan program perpisahan tersebut.
    “Karena ini konsensus yang sudah dari mereka kelas 10, saya pikir selama tiga tahun ini juga berjalan saja, enggak ada komplain. Kalau di akhir ada komplain ya mungkin hanya yang komplain saja,” jelasnya.
    Adapun rencana kegiatan perpisahan siswa  SMK Karya Pembaharuan ke Bali pada Juni 2025 mendatang dipastikan batal.
    Rencana itu dibatalkan setelah SMK tersebut disentil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai menerima aduan seorang wali murid yang keberatan atas iuran kegiatan ini.
    Selanjutnya, pihak sekolah akan mengembalikan uang iuran yang setiap bulan dibayarkan oleh 179 siswa kelas 12 angkatan 2022/2023 sebesar Rp 100.000. 
    Total nilai iuran yang dikumpulkan selama tiga tahun lebih kurang mencapai Rp 500 juta.
    Sebagian sudah dicairkan untuk memesan kamar, bus, seragam perpisahan, dan makanan selama kegiatan di Bali.
    “Total uang yang buat
    booking
    ratusan juta,” jelas Tetuko. 
    Pihak sekolah pun mempertimbangkan untuk menggelar perpisahan di lingkungan sekolah.
    “Ya kita selenggarakan nanti secara internal saja, barang kali di dalam lingkungan sekolah,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, seorang ibu di Kabupaten Bekasi mengadu ke Dedi Mulyadi terkait kegiatan
    study tour
    ke Bali yang diselenggarakan sekolah anaknya yang memakan biaya Rp 5-6 juta.
    Dedi menerima aduan tersebut ketika mengunjungi salah satu daerah di Kabupaten Bekasi, Kamis (24/4/2025).
    Aduan itu direkam melalui ponsel Dedi dan diunggah di akun Instagram-nya, @dedimulyadi71.
    “Ini saya lagi di Bekasi, ini salah satu warga yang mengadu, SMK mana?” kata Dedi membuka percakapannya dengan sang ibu, dikutip
    Kompas.com
    , Kamis.
    Emak-emak berbaju katun rayon itu lantas menyebutkan anaknya menempuh pendidikan di SMK Karya Pembaharuan.
    “Kami tetap melakukan perjalanan ke Bali, Pak. Bagaimana dengan program Bapak yang melarang
    study tour
    ke luar kota Pak?” kata ibu tersebut.
    “Harus bayar berapa?” tanya Dedi.
    Ibu itu menjelaskan, sebelum
    study tour
    digelar, orangtua siswa harus membayar iuran selama tiga tahun dengan nilai Rp 150.000 per bulan.
    Padahal, orangtua siswa juga harus membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sebesar Rp 150.000.
    Dengan begitu, ibu tersebut harus mengeluarkan Rp 300.000 setiap bulan ke sekolah. Ia pun mengaku keberatan dengan jumlah tersebut.
    “Jadi sama SPP-nya Rp 300.000. Terus kami diwajibkan membayar pembayaran akhir tahun dan lain-lainnya,” ucap ibu yang tak diketahui namanya itu.
    Secara keseluruhan, ibu tersebut menyampaikan bahwa biaya kegiatan
    study tour
    anaknya ke Bali berkisar Rp 5-6 juta.
    “Total semua biaya untuk ke Bali kalau enggak salah estimasi Rp 5 juta sampai Rp 6 juta, Pak,” ungkapnya.
    Mendengar keluhan ibu tersebut, Dedi meminta SMK Karya Pembaharuan segera menghentikan rencana kegiatan
    study tour.
    Jika tidak, Dedi menegaskan, ia akan mengambil tindakan tegas terhadap yayasan sekolah tersebut.
    “Oke, untuk SMK Karya Pembaharuan Bekasi tolong hentikan kegiatan rencana ke Bali. Kewenangan izin dari yayasan tersebut ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” tegas Dedi.
    “Kami tidak segan-segan mengambil tindakan yang nyata bagi sekolah tersebut apabila terus memaksakan. Ini keluhan dari orangtuanya. Iya bu ya?” sambung eks Bupati Purwakarta itu.
    Setelah mendengar jawaban Dedi, ibu tersebut sedikit lega. Namun, ia tetap menyampaikan keberatan atas kegiatan
    study tour
    sekolah anaknya.
    Sementara, Dedi memastikan akan meminta anak buahnya menghubungi sekolah tersebut agar menghentikan rencana kegiatan
    study tour.
    “Oke nanti, hari ini juga, saya akan meminta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk telepon kepala sekolahnya untuk menghentikan kegiatan,” tambah Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.