provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Pendekatan Simbolis, Historis, dan Ideologis ala Prabowo terhadap Megawati
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Juni 2025

    Pendekatan Simbolis, Historis, dan Ideologis ala Prabowo terhadap Megawati Nasional 8 Juni 2025

    Pendekatan Simbolis, Historis, dan Ideologis ala Prabowo terhadap Megawati
    Kandidat Doktor Ilmu Politik yang suka membaca dan menulis
    RELASI
    politik Presiden
    Prabowo Subianto
    dan Ketua Umum PDI Perjuangan
    Megawati Soekarnoputri
    bersifat dinamis. Terkadang berdiri pada satu barisan yang sama dan terkadang pula harus berdiri saling berhadapan lalu berkompetisi dalam konteks kekuasaan.
    Namun, satu hal yang statis adalah persahabatan antara keduanya tak lekang oleh waktu dan tak pernah pudar digerus oleh zaman, walau diuji oleh pelbagai skenario politik dalam dua-tiga dekade kebelakang.
    Prabowo sejatinya punya hutang budi pada Megawati atas kontribusinya memulangkan Prabowo ke Indonesia dari Negara Yordania pada 2001 silam.
    Lewat restu Presiden dan Wakil Presiden saat itu, Abdurrahman Wahid-Megawati yang memerintahkan Taufik Kiemas untuk menjamin kepulangan Prabowo ke Indonesia dan mendapatkan kembali kewarganegaraannya.
    Delapan tahun berselang, pada 2009, Prabowo membalas “kebaikan” masa lampau lewat surat rekomendasi Partai Gerindra untuk pencapresan Megawati.
    Rekomendasi itu sekaligus menyelamatkan wajah Megawati dan PDI Perjuangan yang kala itu kesulitan mendapatkan kawan koalisi untuk memenuhi syarat minimal 20 persen pencalonan presiden dan wakil presiden.
    Pun Partai Gerindra adalah puzzle terakhir pemenuhan kuota
    presidential threshold

    running
    -nya Megawati sebagai Capres. Pasangan Megawati-Prabowo (Mega Pro) akhirnya mendaftar ke KPU dan resmi menjadi pasangan calon di Pilpres 2009.
    Meski kalah di Pilpres 2009, relasi Megawati dan Prabowo berlanjut dalam pembangunan koalisi di DPR. Sikap yang sama melihat
    bailout
    Bank Century yang berujung pada terbentuknya Pansus di DPR adalah kerja sama politik lain Megawati dan Prabowo.
    Pada ruang berbeda, Prabowo saat itu juga dikabarkan punya kesempatan menduduki pos Menteri Pertanian di kabinet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, tapi lekas ditampik oleh Partai Gerindra yang memilih berdiri pada barisan yang sama dengan PDI Perjuangan untuk berada di luar pemerintahan.
    Kerja sama antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra berlanjut ke Pilkada DKI 2012, lewat pencalonan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) yang menjadi
    spotlight
    paling ramai dalam pemberitaan politik nasional saat itu.
    Pun keberhasilan Jokowi-Ahok memenangkan pemilihan tidak lepas dari kolaborasi politik antara Megawati dan Prabowo.
    Hubungan Megawati dan Prabowo sempat memanas jelang Pilpres 2014 saat PDI Perjuangan memutuskan mencalonkan Jokowi sebagai calon presiden.
    Prabowo menganggap Megawati telah melanggar Perjanjian Batu Tulis. Kala itu, Prabowo secara verbatim mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa karena telah melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk dapat dukungan Megawati, tapi PDI Perjuangan justru memilih mencalonkan Jokowi.
    Prabowo kalah atas Jokowi di Pilpres 2014. Lima tahun mengambil posisi di luar pemerintahan, Prabowo kemudian memutuskan menerima pinangan Jokowi menjadi Menteri Pertahanan pascakekalahan lain di Pipres 2019.
    Relasi antara Prabowo dan Megawati otomatis perlahan membaik dengan bergabungnya Prabowo ke pemerintahan.
    Pelbagai silaturahmi pribadi antarkeduanya terus berlanjut dengan beberapa kali kunjungan Prabowo ke kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta.
    Megawati memasak nasi goreng untuk Prabowo, sebaliknya Prabowo juga beberapa kali mengirimkan hadiah kecil kesukaan Megawati berupa minyak urut dan bunga anggrek.
    Pada rentan waktu 2019 sampai 2023, sebelum masa pencapresan untuk Pilpres 2024, Prabowo sejatinya telah melakukan pendekatan simbolis dengan Megawati.
    Salah satunya adalah ketika Prabowo membangun patung Sukarno menunggang kuda di kantor Kementerian Pertahanan RI yang diresmikan pada 2021 lalu.
    Prabowo menyebutkan pembangunan patung Sukarno tersebut terinspirasi oleh peristiwa Hari Peringatan Angkatan Perang pada 5 Oktober 1946 di Yogyakarta.
    Kala itu Presiden Sukarno melakukan inspeksi dengan menunggang kuda untuk memeriksa pasukan angkatan bersenjata Indonesia.
    Prabowo juga menjelaskan secara simbolik peristiwa Sukarno menunggang kuda tersebut sebagai simbol semangat, harapan, keberanian dan gairah bangsa Indonesia untuk senantiasa mencintai Tanah Air.
    Pun peresmian patung tersebut dilakukan pada 6 Juni 2021, bertepatan pula dengan hari lahir Sang Proklamator.
    Pada saat peresmian, wajah Megawati terlihat sangat sumringah dengan beberapa kali mengucapkan terima kasih pada Prabowo yang saat itu menjabat Menteri Pertahanan.
    Lebih lanjut, secara khusus Megawati dalam pidatonya juga menyebut Prabowo sebagai sahabatnya.
    Secara simbolik sosok Sukarno bukan hanya sebagai ayah biologis bagi Megawati, tapi juga menyatu secara ideologis dan praksis pergerakan politiknya.
    Ini pula yang menjadi alasan, segala hal yang menyangkut simbolisasi tentang Sukarno bagi Megawati adalah sesuatu yang sangat sentimental menyentuh perasaan jiwa dan batinnya.
    Pada Senin, 2 Juni 2025, Megawati dan Prabowo akhirnya muncul kembali di hadapan publik pada Perayaan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Kementerian Luar Negeri Jakarta setelah satu setengah tahun lamanya.
    Terakhir keduanya menampakkan kebersamaan kala pengundian nomor urut Capres dan Cawapres yang diselanggarakan oleh KPU RI pada 14 November 2023 lalu.
    Saat itu, Megawati hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud, sementara Prabowo hadir sebagai Capres 2024.
    Sekitar dua bulan lalu, tepatnya pada 8 April 2025, sebenarnya Prabowo dan Megawati sempat bertemu di Teuku Umar dalam rangka silaturahmi di Hari Raya Idul Fitri.
     
    Namun pertemuan antara keduanya dilaksanakan tertutup dan publik kala itu hanya terpuaskan dengan disebarnya foto pascapertemuan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad lewat akun media sosial Twitter dan Instagram pribadinya.
    Pertemuan antara Prabowo dan Megawati pada Peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut sangat cair dan penuh canda.
    “Ibu agak kurus, bu. Luar biasa. Dietnya berhasil,” ujar Prabowo pada Megawati pada jamuan sarapan pagi.
    “Iya, berhasil. Tapi ini bagaimana?” jawab Megawati menunjuk ke meja hidangan tempat disajikannya makanan yang diperkirakan cukup menggoda.
    Pun barang tentu pertemuan Prabowo dan Megawati di hadapan publik tersebut tentu tidak akan terjadi jika keduanya tidak sama-sama berkomitmen atas kesepakatan dua bulan lalu. Kesepakatan yang hanya Prabowo dan Megawati yang tahu.
    Juga Prabowo sangat paham soal budaya politik Megawati yang satu kata antara perkataan dan perbuatan sehingga melanggar kesepakatan bukanlah pilihan yang bijak.
    Apalagi Megawati tipe pemimpin sigma yang memiliki sifat mandiri terhadap pemikirannya, tidak membutuhkan validasi atau persetujuan agar terlihat berharga.
    Bahkan secara historis ia memiliki keberanian untuk mengambil sikap yang tidak populis dengan keluar dari hierarki kemapanan politik walau dianggap tidak populis.
    Setidaknya secara empirik pasca-reformasi, Megawati beberapa kali membuktikannya.
    Pertama, kala DPR melakukan revisi UU MD3 di DPR pada 2014 yang berdampak pada posisi PDI Perjuangan sebagai pemenang Pileg harus kehilangan kursi Ketua DPR.
    Kala itu ada satu kesempatan agar undang-undang tersebut tidak direvisi dan Puan Maharani bisa jadi Ketua DPR, yaitu Megawati harus bertemu Presiden SBY.
    Hasilnya Megawati tetap pada pendiriannya untuk tidak bertemu dan bernegosiasi dengan Presiden SBY soal revisi UU MD3, walau partainya kehilangan kursi Ketua DPR.
    Kedua, ketika Megawati dan PDI Perjuangan dikepung oleh koalisi besar KIM Plus di banyak daerah di Pilkada Serentak 2024.
    Megawati seolah tidak peduli. Sikapnya tidak sedikitpun melunak dengan memilih melawan partai-partai yang tergabung dalam koalisi besar di KIM Plus.
    Ketiga atau yang terakhir adalah ketika Megawati melakukan boikot reatret kepala daerah dengan memerintahkan kader-kader terpilih PDI Perjuangan untuk menunda keberangkatan mereka ke Magelang, Jawa Tengah. Hal itu menunjukkan Megawati bukanlah tipe pemimpin yang mudah untuk ditundukkkan.
    Prabowo memang benar-benar ciamik membaca pikiran Megawati. Ia memahami betul menerjemahkan langgam politik Megawati secara historis, simbolis, dan ideologis.
    Pada Peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut, ada peristiwa lain yang layak mendapatkan sorotan utamanya saat Prabowo beberapa kali memanggil Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi untuk dilibatkan dalam diskusi bertiga dengan Megawati.
    Mengapa Prasetyo Hadi? Saya menganalisa setidaknya ada dua alasan.
    Pertama, Prasetyo Hadi adalah alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dari Komisariat Fakultas Kehutanan UGM.
    Megawati ketika sempat berkuliah di Pertanian UNPAD Bandung juga pernah bergabung bersama GMNI, organisasi mahasiswa yang punya cita-cita luhur membumikan ajaran Marhaenisme Bung Karno.
    Kedua, Megawati punya perasaan yang sangat sentimental dengan GMNI. Suaminya (Alm Taufik Kiemas) adalah alumni GMNI. Ganjar sebagai orang yang dicapreskan oleh Megawati lewat PDI Perjuangan dulunya juga pernah ber-GMNI.
    Termasuk Djarot Saiful Hidayat, Ahmad Basarah, Bambang Pacul, Aria Bima hingga Arief Wibowo yang saat ini menjadi pengurus pusat (DPP) PDI Perjuangan sedikit banyaknya bisa menduduki struktur strategis di partai berlambang Kepala Banteng Moncong Putih itu karena masa lalu pernah aktif di GMNI.
    Pada masa kepresidenan Megawati di tahun 2001-2004, ia mengangkat Bambang Kesowo menjadi Menteri Sekretaris Negara yang juga alumni GMNI.
    Lalu, jika kita kembali ke 11 tahun lalu, ketika Jokowi terpilih menjadi Presiden RI pada 2014, Megawati pernah merekomendasikan satu nama alumni GMNI lain pada Jokowi untuk dijadikan Menteri Sekretaris Negara bernama Cornelis Lay.
    Namun, karena alasan kesehatan, kala itu Cornelis Lay menolak “dijadikan” Menteri Sekretaris Negara lalu merekomendasikan satu nama, yaitu Pratikno.
    Nama Pratikno disetujui Megawati dan disetujui pula oleh Presiden Jokowi karena Pratikno punya historis dengan Jokowi ketika jadi Wali Kota Solo.
    Juga soal posisi Mensesneg, Megawati punya kecenderungan politik menempatkan alumni GMNI di posisi tersebut ketika kader partainya diberi amanah menduduki kepemimpinan nasional.
    Kembali ke sosok Menseseg Prasetyo Hadi, Prabowo tentu sangat memahami ada kedekatan ideologis antara Prasetyo Hadi dan Megawati karena berasal dari organisasi kemahasiswaan yang sama, yaitu GMNI.
    Hal ini pula yang mengindikasikan pada pertemuan lanjutan pasca-Peringatan Hari Lahir Pancasila berlangsung rapat lain antara Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Prasetyo Hadi dalam pertemuan dengan Megawati, Puan Maharani dan Yassona Laoly di Teuku Umar.
    Artinya, dengan Prabowo melibatkan jauh sosok Prasetyo Hadi dalam komunikasi politik dengan PDI Perjuangan menjelaskan betapa Megawati sangat senang terhadap Mensesneg kabinet Prabowo tersebut.
    Selain alasan historis, terdapat alasan ideologis yang mentautkan sosok Prasetyo Hadi sebagai Alumni GMNI yang pasti sangat memahami bagaimana harus “memuliakan” Bulan Juni. Bulan Bung Karno.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libur Sekolah, Ini 5 Rekomendasi Wisata Edukasi yang Bisa Dikunjungi

    Libur Sekolah, Ini 5 Rekomendasi Wisata Edukasi yang Bisa Dikunjungi

    3. Taman Budaya Sentul, Bogor

    Selain Animalium, di Bogor juga ada wisata edukasi lain bernama Taman Budaya Sentul. Lokasinya tak jauh dari Animalium, tepatnya di Jalan Siliwangi No.1, Sumur Batu, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Anak-anak dapat mengikuti berbagai workshop di Taman Budaya Sentul, mulai dari membatik hingga memasak. Ada juga area outdoor yang luas untuk berbagai aktivitas outbound.

    4. Taman Pintar, Yogyakarta

    Taman Pintar berlokasi di Jalan Panembahan Senopati No. 1A, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Destinasi wisata ini sangat cocok untuk kamu yang memiliki rasa keingintahuan tinggi tentang dunia sains.

    Taman Pintar bebas biaya masuk. Namun, pengunjung dapat membeli tiket untuk masing-masing wahana, area playground, serta program kreativitas.

    Harga tiketnya bervariasi mulai dari Rp5.000 sampai Rp48.000 saja. Harga tiket terbaru dapat dilihat melalui akun Instagram resmi Taman Pintar.

    5. Saung Angklung Udjo, Bandung

    Saung Angklung Udjo berlokasi di Jalan Padasuka No.118, Pasirlayung, Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat. Destinasi wisata ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata edukasi yang populer.

    Anak-anak bisa melihat pertunjukan angklung, belajar memainkan alat musik tradisional, hingga memahami lebih dalam tentang budaya Sunda. Saung Angklung Udjo juga memberikan edukasi penting terkait melestarikan budaya.

    Penulis: Resla

  • Upacara Adat Tunggul Wulung, Tradisi Bersih Desa yang Terus Dilestarikan

    Upacara Adat Tunggul Wulung, Tradisi Bersih Desa yang Terus Dilestarikan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Upacara adat tunggul wulung merupakan salah satu bentuk upacara bersih desa di Sendangagung, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Upacara ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur sekaligus doa memohon perlindungan kepada Tuhan.

    Mengutip dari laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, upacara adat tunggul wulung dimaksudkan sebagai doa agar warga sekitar senantiasa mendapat berkah, kesejahteraan, dan perlindungan dari bencana. Selain itu, upacara ini juga merupakan simbol penghormatan terhadap Ki Ageng Tunggul Wulung.

    Ki Ageng Tunggul Wulung merupakan seorang tokoh yang dipercaya sebagai bangsawan dari Kerajaan Majapahit. Masyarakat sekitar percaya bahwa ia merupakan perantara dalam memohon kesejahteraan hidup dan perlindungan dari bencana kepada Tuhan.

    Dari sanalah, upacara adat ini berasal. Perlahan, upacara adat tunggul wulung pun menjadi warisan yang dilaksanakan rutin sebagai tradisi turun-temurun.

    Biasanya, upacara adat tunggul wulung dilaksanakan pada Jumat Pon, setelah musim panen sekitar Agustus. Pelaksanaannya rutin sekali dalam setahun.

    Pemilihan Jumat Pon merujuk pada peristiwa moksa Ki Ageng Tunggul Wulung beserta istri dan seluruh pengikut serta binatang peliharaannya. Jumat Pon kemudian dianggap sebagai hari sakral oleh masyarakat setempat.

    Peristiwa moksa terjadi saat proseso tirakat di bawah pohon timoho di dekat Sungai Progo di Dukuhan, Sendangagung, Minggir, Sleman. Lokasi tersebut kemudian diberi tanda nisan, layaknya makam. Masyarakat setempat kerap berziarah ke tempat tersebut sekaligus melakukan tirakat, terutama pada malam Jumat Pon.

    Masih berkaitan dengan makam tersebut, konon pernah terjadi suatu peristiwa hilangnya seorang penari tayub. Saat itu, ia sedang melaksanakan tirakat untuk memperoleh keselamatan dan penglarisan.

    Sejak saat itu, di lokasi tersebut juga digelar upacara adat ini yang disertai dengan tayub dan sesaji. Inti tayuban bertujuan untuk kesuburan dan wajib dilaksanakan dalam rangkaian pelaksanaan. Upacara ini juga sebagai pengesah atau legitimasi dalam upacara bersih desa.

     

  • Libur Sekolah 2025 Tiba, Sleman Perketat Standar Keamanan Wisata

    Libur Sekolah 2025 Tiba, Sleman Perketat Standar Keamanan Wisata

    Sleman, Beritasatu.com – Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengambil langkah antisipatif demi menjaga kenyamanan dan keamanan wisatawan. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi menyambut musim libur sekolah 2025 yang akan berlangsung mulai 23 Juni hingga 11 Juli.

    Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman Ishadi Zayid mengimbau seluruh pelaku usaha dan pengelola destinasi wisata agar memastikan seluruh fasilitas dan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

    “Pelaku usaha agar tetap konsisten melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan,” tegas Ishadi di Sleman, Sabtu (7/6/2025).

    Dispar Sleman meminta dilakukan uji petik keamanan dan perawatan rutin, terutama pada wahana dengan tingkat risiko tinggi seperti, outbound dan flying fox, permainan air, dan pendakian gunung. Jika ditemukan kerusakan, pengelola wajib melakukan perbaikan segera demi mencegah insiden saat lonjakan pengunjung terjadi.

    Selain keamanan wahana, pengelola wisata juga diminta menyediakan informasi operasional yang jelas, baik secara fisik maupun digital dan menyediakan tempat istirahat bagi sopir wisata. 

    Selain itu, menyediakan lahan parkir memadai, menambah jumlah tempat sampah dan petugas kebersihan, dan melakukan pengawasan terhadap kapasitas kendaraan dan pengunjung.

    Dispar Sleman juga menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan agar lingkungan tetap terjaga. Untuk memperkuat pengamanan wisata, koordinasi dilakukan dengan lintas sektor, mulai dari Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), BPBD, kepolisian, dan SAR Linmas.

    Selain itu, perubahan cuaca dan aktivitas Gunung Merapi juga menjadi perhatian. Pengelola diminta rutin memantau informasi dari BMKG dan BPPTKG, serta menyiapkan rencana mitigasi bencana. “Perlu peningkatan pengamanan dan perencanaan mitigasi bencana di lokasi wisata, terutama pada arena outbond dan pendakian gunung,” jelas Ishadi.

    Dengan pengetatan SOP dan kesiapan fasilitas, Sleman ingin memastikan tetap menjadi destinasi wisata favorit keluarga selama liburan, tanpa mengorbankan faktor keselamatan dan kenyamanan.

  • Evaluasi Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, PT KA Bandung Klaim Berhasil Angkut 123.092 Penumpang

    Evaluasi Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, PT KA Bandung Klaim Berhasil Angkut 123.092 Penumpang

    Sedangkan Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan terdapat 10 rangkaian KA favorit pilihan masyarakat saat pergi ke lokasi berlibur sesuai dengan data tiket yang dipesan.

    Otoritasnya mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang pada masa libur panjang memperingati Kenaikan Yesus Kristus dan cuti bersama yang berlangsung sejak 28 Mei hingga 1 Juni 2025.

    Hingga Jumat (30/5) pukul 10.30 WIB, total penjualan tiket mencapai 684.108 atau 81 persen dari kapasitas yang disediakan sebanyak 841.156 kursi. Dari jumlah tersebut, KA Jarak Jauh menyumbang 572.608 penumpang (82 persen dari kapasitas), sedangkan KA Lokal mencatat 111.500 penumpang (80 persen dari kapasitas).

    “Arus keberangkatan mulai padat sejak Rabu (28/5), bahkan selama dua hari pertama okupansi rata-rata melampaui 100%. Hal ini dimungkinkan melalui skema dinamis naik-turun penumpang di berbagai stasiun, yang memungkinkan satu tempat duduk digunakan oleh lebih dari satu pelanggan dalam satu hari,” ujar Anne.

    KAI juga mencatat bahwa beberapa kota tujuan wisata dengan kereta api seperti Yogyakarta, Banyuwangi, Blitar, Surabaya, dan Purwokerto menjadi magnet perjalanan yang tinggi selama periode ini.

    Selain kaya destinasi, kota-kota tersebut juga terhubung oleh KA yang menawarkan tarif terjangkau dan kenyamanan perjalanan.

    Sejumlah KA Jarak Jauh menunjukkan tren sebagai pilihan favorit pelanggan selama masa libur panjang ini. 10 KA terfavorit mencatat angka volume sebagai berikut:

    1.⁠ ⁠KA Airlangga (271) Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen: 9.770 penumpang

    2.⁠ ⁠KA Airlangga (272) Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi: 9.584 penumpang  

    3.⁠ ⁠KA Sri Tanjung (278) Lempuyangan – Ketapang: 7.239 penumpang  

    4.⁠ ⁠KA Sri Tanjung (277) Ketapang – Lempuyangan: 7.014 penumpang  

    5.⁠ ⁠KA Probowangi (297) Surabaya Gubeng – Ketapang: 5.868 penumpang  

    6.⁠ ⁠KA Kahuripan (274) Blitar – Kiaracondong: 5.863 penumpang  

    7.⁠ ⁠KA Bengawan (282) Pasarsenen – Purwosari: 5.841 penumpang  

    8.⁠ ⁠KA Kahuripan (273) Kiaracondong – Blitar: 5.800 penumpang  

    9.⁠ ⁠KA Probowangi (298) Ketapang – Surabaya Gubeng: 5.648 penumpang

    10.⁠ ⁠KA Bengawan (281) Purwosari – Pasarsenen: 5.619 penumpang

     

  • KAI daop 6 Yogyakarta siapkan 99 ribu tempat duduk KA jarak jauh, sambut libur panjang Idul Adha,

    KAI daop 6 Yogyakarta siapkan 99 ribu tempat duduk KA jarak jauh, sambut libur panjang Idul Adha,

    Laporan Kontributor Izan Raharjo

    KAI daop 6 Yogyakarta siapkan 99 ribu tempat duduk KA jarak jauh, sambut libur panjang Idul Adha,
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 07 Juni 2025 – 16:57 WIB

    Elshinta.com – Dalam rangka mengakomodasi antusiasme penumpang pada periode libur panjang Idul Adha 1446 H/ 2025, KAI Daop 6 Yogyakarta menyiapkan sebanyak 99.982 tempat duduk kereta api (KA) jarak jauh keberangkatan awal dari wilayah Daop 6 untuk periode 5 hingga 10 Juni 2025.

    Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan bahwa selama periode tersebut, KAI Daop 6 akan mengoperasikan total 31 KA jarak jauh keberangkatan awal stasiun KAI Daop 6, yang terdiri atas 25 KA reguler, 2 fakultatif, dan 4 KA tambahan. Pada periode libur panjang kali ini KAI Daop 6 mengoperasikan KA fakultatif hingga hari Selasa (10/6) dari yang biasanya hanya berjalan setiap hari Kamis hingga Minggu.

    “Tiket KA Tambahan tersebut sudah dapat dipesan di aplikasi Access by KAI, website kai.id maupun mitra penjualan tiket yang sudah bekerjasama dengan KAI. Kami mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkan adanya penambahan perjalanan KA ini,” ujar Feni.

    Feni menjelaskan bahwa hingga Kamis (5/6) pukul 11.00 WIB, KAI Daop 6 Yogyakarta telah mencatat penjualan sebanyak 64.894 tempat duduk untuk KA keberangkatan awal Daop 6 atau mencapai okupansi sebesar 65% dari total seat yang tersedia.

    KA tambahan ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk memastikan ketersediaan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu selama masa angkutan libur nasional. Peningkatan layanan tersebut dilakukan sebagai bentuk respons terhadap tren peningkatan volume penumpang pada masa libur panjang. 

    “Relasi favorit seperti Solo/ Yogyakarta – Jakarta dan Yogyakarta – Bandung diperkirakan akan mengalami lonjakan permintaan, sehingga kami menambah kapasitas angkut dan frekuensi perjalanan ke kedua kota tersebut,” kata Feni.

    Berikut ini daftar KA fakultatif dan KA tambahan keberangkatan awal stasiun Daop 6 yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat:

    1. KA Fakultatif:
    – KA Sancaka Fakultatif (88F) relasi Stasiun Yogyakarta – Surabaya Gubeng keberangkatan pukul 22.25 WIB, beroperasi pada Kamis (5/6) hingga Selasa (10/6). 
    – KA Batavia (7005) relasi Solobalapan – Gambir keberangkatan pukul 22.00 WIB, beroperasi pada Kamis (5/6) hingga Selasa (10/6).

    2. KA Tambahan yang beroperasi pada 5 Juni – 9 Juni 2025: 
    – KA Tambahan YK-GMR (7037A) relasi Yogyakarta – Gambir Keberangkatan Pukul 18:20
    – KA Lodaya Tambahan (7013A) relasi Solo Balapan – Bandung Keberangkatan Pukul 21:40

    3. KA Tambahan yang beroperasi pada 5 Juni – 10 Juni 2025
    – KA Tambahan SLO-PSE (7025) relasi Solo Balapan – Pasar Senen Keberangkatan Pukul 04:00
    – KA Tambahan LPN-PSE (10229) relasi Lempuyangan – Pasar Senen Keberangkatan Pukul 06:00

    KAI kembali mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan sejak dini dan memanfaatkan berbagai kanal pembelian tiket resmi, seperti aplikasi Access by KAI, website www.kai.id, serta mitra resmi lainnya. Untuk keamanan dan kenyamanan bersama, penumpang diingatkan untuk tetap mematuhi aturan keselamatan perjalanan dan datang lebih awal ke stasiun sebelum jadwal keberangkatan.

    “Kami berharap dengan penambahan kapasitas dan peningkatan pelayanan ini, masyarakat dapat menikmati perjalanan libur panjang Idul Adha dengan aman, lancar, dan menyenangkan bersama KAI,” tutup Feni. (Izan Raharjo

    Sumber : Elshinta.Com

  • Dirut Sritex Iwan Kurniawan Lukminto Dicegah Bepergian ke Luar Negeri

    Dirut Sritex Iwan Kurniawan Lukminto Dicegah Bepergian ke Luar Negeri

    Jakarta, Beritasatu.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengajukan pencegahan bepergian ke luar negeri terhadap Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto terkait penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pemberian kredit kepada Sritex dan entitas anak usahanya.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan pencegahan terhadap Iwan Kurniawan dilakukan sejak 19 Mei 2025.

    “Pencegahan ini akan berlaku untuk 6 bulan ke depan,” kata Harli di Jakarta dikutip dari Antara, Sabtu (7/6/2025).

    Harli menyebutkan penyidik Kejagung akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap Iwan Kurniawan yang merupakan adik dari tersangka Iwan Setiawan Lukminto pada pekan depan.

    Sebelumnya, Harli mengungkapkan Iwan Kurniawan diperiksa karena pernah menjabat sebagai wakil direktur utama Sritex pada 2014–2023.

    Selain itu, Iwan Kurniawan juga merupakan direktur dari beberapa entitas anak usaha PT Sritex, yaitu PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industri, dan PT Primayudha Mandiri Jaya.

    “Penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) sangat berkepentingan untuk memeriksa yang bersangkutan dalam rangka menggali informasi atau keterangan terkait dengan bagaimana pengetahuan yang bersangkutan terhadap perkara ini,” kata Harli di Jakarta, Selasa (3/6/2025).

    Kapuspenkum mengatakan penyidik berusaha mendalami terkait mekanisme pengajuan kredit dari Sritex ke bank pemerintah maupun bank daerah.

    Hasil pemeriksaan nantinya akan dikaji oleh penyidik untuk mengetahui peran Iwan Kurniawan dan tiga tersangka kasus ini dalam pengajuan kredit oleh Sritex.

    Pada Senin (2/6/2025), penyidik memeriksa tujuh saksi terkait kasus dugaan korupsi dalam pemberian kredit kepada PT Sritex.

    Para saksi itu, berinisial HP selaku kepala Sub Divisi Commercial Banking Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah, DP selaku perseroan pengurus CV Prima Karya, AZ selaku tim legal Hadiputranto Hadinoto & Partners 2007–2017, serta LW selaku direktur PT Adikencana Mahkota Buana.

    Kemudian, APS selaku direktur PT Yogyakarta Textile, Iwan Kurniawan Lukminto selaku direktur utama PT Sinar Pantja Djaja, PT Biratex Industri, PT Primayuda Mandiri Jaya, dan AH selaku direktur PT Perusahaan Dagang.

    Diketahui, Kejagung telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus tersebut, yaitu Dicky Syahbandinata selaku pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) 2020, Zainuddin Mappa selaku direktur utama PT Bank DKI periode 2020, dan Iwan Setiawan Lukminto selaku direktur utama PT Sritex 2005–2022.

  • Garebek Besar Keraton Yogyakarta, 6 Gunungan Kini Dibagi Lebih Tertib

    Garebek Besar Keraton Yogyakarta, 6 Gunungan Kini Dibagi Lebih Tertib

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi tahunan Garebek Besar bertepatan dengan Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah. Tradisi yang hanya digelar satu kali dalam setahun ini disambut antusias oleh ribuan warga dan wisatawan yang memadati area Masjid Gedhe Kauman dan Keraton Yogyakarta sejak pagi hari.

    Garebek Besar menjadi salah satu atraksi budaya yang paling dinanti masyarakat. Prosesi diawali dengan iring-iringan prajurit Keraton Yogyakarta yang berjalan kaki dari dalam keraton menuju kompleks Masjid Gedhe Kauman. Terdapat 10 bregada prajurit dengan total sekitar 800 prajurit yang ikut serta dalam prosesi kali ini.

    Puncak acara adalah arak-arakan enam gunungan yang terdiri dari hasil bumi seperti sayuran, padi, dan makanan tradisional. Gunungan-gunungan ini melambangkan rasa syukur Keraton atas kelimpahan rezeki dan hasil bumi, serta menjadi simbol keharmonisan manusia dengan alam.

    Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang memperbolehkan pengunjung memperebutkan isi gunungan secara langsung, tahun ini Abdi Dalem Keraton membagikan isi gunungan secara tertib kepada masyarakat. Warga dan wisatawan yang telah menunggu sejak pagi langsung merangsek maju saat pembagian dimulai.

    “Saya sudah ikut dari tahun lalu, ini sedekah raja Jogja, katanya kalau disimpan mendatangkan rejeki,” kata Rahmad Ramdani, wisatawan asal Banten kepada Beritasatu.com, Sabtu (7/6/2025).

    Selain sebagai tradisi budaya, Garebek Besar juga menyimpan nilai filosofi tentang pentingnya menjaga alam dan mensyukuri berkah kehidupan.

    “Semua punya maknanya, tradisi yang mengajak kembali kita untuk berterima kasih karena kita harus jaga dan sayang sama alam,” ujar Nova Dewi, wisatawan asal Jakarta.

  • BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan pada akhir pekan

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan pada akhir pekan

    logo BMKG

    BMKG prakirakan cuaca berawan dan hujan pada akhir pekan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 07 Juni 2025 – 07:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca berawan dan hujan di sejumlah wilayah Indonesia pada akhir pekan ini.

    Dalam prakiraan cuaca daring diikuti dari Jakarta, Sabtu, Prakirawan BMKG Eriska Febriati menyampaikan cuaca berawan diprediksi dialami wilayah Banda Aceh dan Padang bersamaan dengan hujan ringan di Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bandar Lampung dan Pangkal Pinang serta hujan disertai petir di Bengkulu, Palembang dan Jambi.

    Di Pulau Jawa diprakirakan berawan hingga berawan tebal di wilayah Yogyakarta dan Surabaya, kemudian diprakirakan hujan ringan di Serang, Jakarta dan Bandung. Waspadai adanya potensi petir di Semarang. Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara diprakirakan berawan tebal di wilayah Kupang serta terdapat potensi hujan ringan di Denpasar dan Mataram.

    Dia menjelaskan hujan juga diprediksi BMKG bakal terjadi dalam periode tertentu hari ini di wilayah Kalimantan. Termasuk hujan intensitas ringan di Palangkaraya, Banjarmasin dan Samarinda serta hujan disertai petir di Pontianak dan Tanjung Selor. Untuk wilayah Sulawesi, BMKG memprakirakan udara kabur di Palu dan awan tebal di Gorontalo. Terdapat juga potensi hujan ringan di wilayah Manado, Kendari dan Makassar serta hujan intensitas sedang di Mamuju.

    Di wilayah Indonesia timur, Eriska menjelaskan, potensi cuaca berawan di Jayawijaya dan Jayapura, udara kabur di Manokwari, hujan ringan di Ternate, Ambon dan Nabire. Terdapat juga potensi hujan intensitas sedang di Sorong serta hujan yang disertai petir di daerah Merauke.

    Sumber : Antara

  • Garebek Besar Keraton Yogyakarta 2025 Digelar Hari Ini

    Garebek Besar Keraton Yogyakarta 2025 Digelar Hari Ini

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Tradisi budaya tahunan Garebek Besar Keraton Yogyakarta 2025 kembali digelar pada Sabtu (7/6/2025). Acara ini diadakan dalam rangka merayakan Iduladha 2025 / Je 1958 dan selalu menjadi daya tarik bagi ribuan pengunjung, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

    Untuk menyaksikan langsung prosesi Garebek Besar, masyarakat bisa membeli tiket dengan harga yang sangat terjangkau. Tiket dijual di loket kedatangan Kagungan Dalem Museum Wahanarata sebelum acara dimulai.

    Harga tiket masuk Garebek Besar 2025:

       Pengunjung domestik dewasa: Rp 20.000   Pengunjung domestik anak-anak: Rp 15.000   Wisatawan mancanegara dewasa: Rp 30.000   Wisatawan mancanegara anak-anak: Rp 25.000

    Tiket ini sudah termasuk akses ke area Kagungan Dalem Pagelaran, lokasi utama prosesi, serta kunjungan ke Museum Wahanarata setelah acara. Tak hanya itu, setiap tiket dilengkapi dengan voucher gratis untuk bazar kuliner tradisional wahanarasa 2025.

    Garebek Besar merupakan acara puncak Iduladha di Keraton Yogyakarta. Dalam prosesi ini, Sultan HB X akan mengeluarkan gunungan berisi hasil bumi dan makanan tradisional sebagai simbol sedekah untuk rakyat. Gunungan tersebut dikawal oleh prajurit bregada Keraton dan nantinya dibagikan kepada masyarakat.

    Sebelum puncak acara, tradisi Numplak Wajik telah dilaksanakan pada Rabu (4/6/2025) pukul 15.00 WIB di Panti Pareden, Kompleks Magangan. Tradisi ini menandai awal pembuatan gunungan dan terbuka untuk umum.

    Selama prosesi Garebek Besar berlangsung, wisata Keraton akan ditutup sementara pada Sabtu mulai pukul 08.30–14.30 WIB.

    Untuk menjaga ketertiban dan kekhidmatan acara, pihak Keraton mengimbau masyarakat agar tidak menerbangkan drone selama prosesi berlangsung.