provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Kakak Beradik Cekcok hingga Bakar Motor, Kerugian Puluhan Juta

    Kakak Beradik Cekcok hingga Bakar Motor, Kerugian Puluhan Juta

    Bantul, Beritasatu.com – Perselisihan antara dua kakak beradik di Piyungan, Bantul, berujung pada insiden kebakaran yang menghanguskan dua sepeda motor dan perabot dapur, pada Sabtu, (14/6/2025).

    Peristiwa bermula saat Julian menegur kakaknya, Ubaidillah karena menyetel suara sound system terlalu keras. Ibunda mereka, Siti Istirohah (56), diketahui sedang sakit, sehingga Julian meminta agar suara dikecilkan. Teguran itu ternyata memicu amarah Ubaidillah. 

    “Saudara Ubaidillah merasa tersinggung dengan teguran adiknya, kemudian memukul Julian dengan sebatang kayu mengenai kepalanya,” ujar Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry dalam keterangannya pada Sabtu (14/6/25).

    Perkelahian sempat terjadi antara keduanya, tetapi berhasil dilerai warga setempat. Julian kemudian pergi meninggalkan rumah menuju kediaman saudara mereka. Tak lama berselang, Ubaidillah mendatangi Julian sambil membawa sabit dan menantang berkelahi. Namun, kembali berhasil dicegah warga.

    Situasi memanas saat Ubaidillah kembali ke rumah dan membakar sepeda motor milik Julian yang berada di dapur. Api dengan cepat menjalar dan menghanguskan sejumlah barang berharga.

    Kerugian akibat kebakaran, di antaranya 1 unit sepeda motor Honda Scoopy tahun 2019 milik Julian, 1 unit sepeda motor Honda Vario tahun 2015, 1 unit sepeda lipat, 2 unit mesin jahit, serta perlengkapan dapur lainnya. Kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta.

    Insiden ini, kemudian dimediasi oleh Kepala Dusun Sandeyan, Aris Nur Hidayat. Ali Muadzin selaku orang tua kedua belah pihak, sepakat menyelesaikan perkara secara kekeluargaan.

    “Saudara Ubaidillah membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya yang merugikan masyarakat. Bila mengulangi, ia siap mendapatkan sanksi adat berupa pengusiran dari kampung serta siap diproses hukum,” terang Jeffry.

    Sementara itu, pemerintah Kelurahan Srimulyo turut membantu proses evakuasi dan menyediakan bantuan perabot dapur yang terbakar.

  • Buka Pameran Verleden-Heden, Menbud Promosikan Pendidikan Seni RI

    Buka Pameran Verleden-Heden, Menbud Promosikan Pendidikan Seni RI

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon membuka pameran dan simposium bertajuk ‘Verleden-Heden: Past-Present, Art Schools in Indonesia’ di Sekolah Indonesia Den Haag (SIDH), Wassenaar, Belanda. Kegiatan ini merupakan bagian dari promosi kebudayaan Indonesia dalam rangka memperkuat diplomasi budaya dan kerja sama pendidikan seni.

    Pameran Verleden-Heden yang dikurasi oleh Aminuddin T.H. Siregar ini menyoroti sejarah dan peran penting sekolah-sekolah seni di Indonesia dalam membentuk identitas budaya pascakolonial Indonesia. Pameran ini menghadirkan arsip, karya seni, dokumentasi, dan narasi sejarah dari institusi seni terkemuka seperti Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan Institut Seni Indonesia Bali.

    Sejumlah karya yang ditampilkan berasal dari para tokoh pendiri institusi seni Indonesia, seperti R.J. Katamsi, pelukis dan salah satu tokoh utama pendiri ISI Yogyakarta, serta Simon Admiraal, sosok penting di balik lahirnya pendidikan seni rupa modern di ITB.

    “Pameran ini layaknya sebuah percakapan, atau ruang dialog antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, terutama dalam menelusuri sejarah pendidikan seni di Indonesia,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/6/2025).

    “Melalui jejak para tokoh dan institusi seni yang ditampilkan, kita dapat merefleksikan bagaimana seni telah menjadi bagian integral dari pembentukan identitas bangsa, sekaligus menjembatani hubungan antarbudaya,” imbuhnya.

    Fadli menjelaskan di tengah sejumlah tantangan, seperti ketegangan geopolitik, krisis iklim dan disrupsi digital, seni dan budaya sangat dibutuhkan untuk memperkuat pemahaman, resiliensi, dan perdamaian umat manusia.

    Selain pameran, rangkaian acara ini juga mencakup simposium, diskusi terbuka, dan lokakarya yang melibatkan para seniman, akademisi, pelajar, serta komunitas diaspora Indonesia di Belanda.

    Kementerian Kebudayaan berharap inisiatif seperti Verleden-Heden dapat menjadi wadah pertukaran gagasan, refleksi kritis atas sejarah bersama, serta ruang kolaborasi baru antara pelaku seni dan budaya Indonesia-Belanda ke depan.

    (prf/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Reality Show AI Pertama di Tanah Air

    Reality Show AI Pertama di Tanah Air

    Jakarta

    Samsung Electronics Indonesia resmi meluncurkan Galaxy Quest of Indonesia. Ini adalah reality show AI pertama di Indonesia yang menampilkan eksplorasi budaya dengan bantuan teknologi canggih dari Galaxy AI dan Google Gemini di Galaxy S25 Series.

    Acara ini kini sudah bisa disaksikan secara eksklusif di platform Vidio.com. Menghadirkan deretan figur publik ternama seperti Andovi Da Lopez, Dian Sastrowardoyo, dan Jerome Polin, yang menjelajahi empat kota di Indonesia-Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta-sambil menyelesaikan berbagai misi menggunakan fitur-fitur pintar dari Galaxy S25 Series.

    Lewat Galaxy Quest, Samsung ingin menunjukkan bagaimana teknologi AI bisa menjadi pendamping sehari-hari, bahkan saat traveling dan membuat konten. Misalnya, Gemini Live di Galaxy S25 Series memungkinkan pengguna bertanya soal sejarah atau budaya cukup dengan memotret atau merekam objek tertentu.

    Contohnya, saat berkunjung ke Gedung Sobokartti di Semarang, Andovi Da Lopez memanfaatkan Gemini untuk mencari informasi seni budaya dan mendapatkan inspirasi lagu rap yang dikolaborasikan dengan musik tradisional.

    “Gemini benar-benar jadi creative partner aku buat berkarya,” ujar Andovi dalam acara Galaxy Quest Finale Event di Central Park Mall, Jakarta.

    Gemini Live membantu pengguna mendapat insight menarik terkait seni dan budaya yang ditemukan saat sedang berlibur Foto: Samsung IndonesiaGemini: Dari Ide Konten hingga Penerjemah Instan

    Tak hanya untuk eksplorasi budaya, Google Gemini juga berguna untuk hal praktis seperti brainstorm ide konten, penerjemah real-time, hingga referensi visual. Dalam salah satu episode, Jerome Polin menggunakan Gemini untuk mencari ide lukisan bertema Kota Bandung. Hasilnya, ia langsung mendapatkan referensi yang relevan hanya lewat satu prompt.

    “Praktis banget, langsung dapet inspirasi visual yang relate dengan suasana Jalan Braga,” kata Jerome.

    Di kesempatan lain, ia menggunakan Gemini untuk menerjemahkan tulisan berbahasa Belanda di Kantor Pos Besar Bandung, hingga mengenali aksara Sunda yang ditemuinya selama perjalanan.

    Produksi Konten Lebih Mudah dan Profesional

    Fitur-fitur Galaxy AI seperti Auto Trim dan Audio Eraser juga ikut memudahkan proses produksi konten. Dian Sastrowardoyo, misalnya, memanfaatkan fitur ini saat membuat konten kuliner di Yogyakarta.

    “Aku ingin banget angkat cerita di balik rasa. Dengan Gemini Live, aku bisa langsung dapet insight konten tanpa ribet,” ujar Dian.

    Ia bahkan meminta Gemini ide plating gudeg manggar ala fine dining, lengkap dengan caption storytelling yang mengangkat budaya lokal.

    Galaxy Quest of Indonesia Foto: Samsung IndonesiaMenjelajah Indonesia dengan Satu Smartphone

    Samsung mengklaim Galaxy Quest of Indonesia bukan hanya hiburan semata, tapi juga menjadi bukti bagaimana teknologi bisa membuat pengalaman menjelajah Indonesia jadi lebih imersif dan insightful. Dengan satu perangkat-Galaxy S25 Series-pengguna bisa mengakses informasi budaya, menerjemahkan bahasa asing, hingga membuat konten profesional.

    “Galaxy Quest of Indonesia mengangkat cerita-cerita budaya Indonesia yang jarang diketahui. Galaxy AI dan Google Gemini membantu penggunanya memahami dan mendokumentasikan budaya lokal. Kami percaya inovasi ini dapat menginspirasi masyarakat dengan cara baru menjelajahi Indonesia,” ujar Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia.

    (afr/afr)

  • 9
                    
                        Bupati Bantul: Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon Sudah di Ujung Eksekusi
                        Yogyakarta

    9 Bupati Bantul: Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon Sudah di Ujung Eksekusi Yogyakarta

    Bupati Bantul: Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon Sudah di Ujung Eksekusi
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com

    Kasus mafia tanah
    yang menimpa Mbah Tupon warga Bangunjiwo, Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih bergulir.
    Bahkan,
    Bupati Bantul
    Abdul Halim Muslih pada Jumat (13/6/2025) melakukan pertemuan tertutup dengan tim hukum yang mendampingi Mbah Tupon.
    Saat disinggung soal hasil pertemuan itu ia menjelaskan bahwa kasus yang menimpa Mbah Tupon ini sudah dalam tahap akhir.
    “Secara umum sudah di ujung eksekusi,” kata Halim, Sabtu (14/6/2025).
    Menurut dia aparat penegak hukum (APH) sudah siap untuk mengembalikan hak Mbah Tupon.
    “Kejaksaan maupun APH terkait pengembalian hak-hak Mbah Tupon,” kata dia.
    Dalam pertemuan dengan tim hukum pendamping Mbah Tupon Halim tidak merincinya dengan detail, lantaran kasus ini kewenangannya berada di penegak hukum.
    “Sudah ranah aph kami tidak bisa sampaikan detailnya. Karena masih ada proses yang harus dilalui,” kata dia.
    “Silakan tanya ke Polda (DIY),” imbuhnya.
    Halim menjamin Pemkab Bantul tetap akan mengawal kasus ini hingga rampung, Pemkab Bantul juga sudah membentuk tim hukum pendamping Mbah Tupon untuk mendampingi.
    “Pasti (sampai kasus selesai), Pemkab sebagai pembelanya,” kata dia.
    Di sisi lain kuasa hukum Mbah Tupon, Sukiratnasari menyampaikan pihaknya telah menerima informasi nama-nama yang sudah ditetapkan tersangka oleh Polda DIY.
    “Memang sudah ditetapkan tujuh tersangka, di antaranya Bibit Rustanto, Triono, Triyono, Fitri Wartini, Indah Fatmawati, Muhammad Ahmadi dan Anhar Rusli,” katanya.
    Sebelumnya, Jogja Police Watch (JPW) mendesak Polda DIY untuk segera umumkan tersangka kasus dugaan mafia tanah yang dialami Mbah Tupon, warga Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DIY.
    Kadiv Humas JPW Baharuddin kamba mengatakan tanah milik Mbah Tupon seluas 1.655 meter persegi terancam hilang karena diduga ulah nakal mafia tanah.
    Tanah tersebut tiba-tiba berganti nama dan dijaminkan ke bank.
    Kasus yang dialami Mbah Tupon hingga kini telah masuk tahap penyidikan di Polda DIY.
    “Jika sudah memenuhi minimal dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan tersangka dalam
    kasus mafia tanah
    yang dialami Mbah Tupon, maka segera saja Polda DIY untuk mengumumkan tersangka dalam kasus ini,” ujar Kamba, Jumat (13/6/2025).
    Menurutnya dengan ditetapkannya tersangka agar kasus ini ada kepastian hukum.
    “Jangan kesannya ditarik ulur dengan tidak segera mengumumkan tersangka,” kata Kamba.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Pesona Pasir Putih Pantai Gunungkidul

    Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Pesona Pasir Putih Pantai Gunungkidul

    Liputan6.com, Gunungkidul – Kabupaten Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta telah lama dikenal sebagai surga bagi pecinta pantai. Deretan pantai berpasir putih yang memukau, seperti Indrayanti, Kukup, Baron, dan Pok Tunggal, selalu berhasil menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya. Namun, pernahkah timbul pertanyaan mengapa pantai-pantai di wilayah ini memiliki karakteristik pasir putih yang begitu indah dan berbeda dari kebanyakan pantai di pesisir selatan Jawa lainnya?

    Menurut Hari Sukmono, Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang banyak mendalami geologi dan budaya Gunungkidul, keindahan pasir putih ini bukan sekadar kebetulan, melainkan hasil dari proses geologis yang panjang dan unik. “Pantai-pantai di Gunungkidul ini istimewa karena pasir putihnya yang bersih dan halus, Ini adalah ciri khas yang membedakan mereka dari pantai-pantai lain di selatan Jawa yang cenderung berpasir hitam atau abu-abu,” ujar Hari.

    Hari menjelaskan bahwa rahasia di balik pasir putih Gunungkidul terletak pada formasi geologi karst yang mendominasi wilayah ini. Jutaan tahun lalu, daerah Gunungkidul merupakan dasar laut yang kaya akan terumbu karang dan organisme laut bercangkang.

    Ketika terjadi pengangkatan daratan akibat pergerakan lempeng tektonik, terumbu karang dan cangkang-cangkang ini kemudian mengering dan membentuk batuan kapur. Batuan kapur ini, yang kita lihat sebagai bukit-bukit karst yang khas di Gunungkidul, adalah ‘bahan baku’ utama pasir putih kita.

    “Ketika batuan kapur ini mengalami erosi oleh angin, air hujan, dan gelombang laut selama ribuan bahkan jutaan tahun, mereka pecah menjadi partikel-partikel kecil berwarna putih. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai pasir putih,” terang Hari.

    Selain itu, keberadaan ekosistem purba juga memiliki andil. Organisme laut seperti foraminifera dan moluska dengan cangkang kalsium karbonat yang melimpah di masa lalu, setelah mati, cangkangnya ikut terakumulasi dan kemudian terfragmentasi menjadi butiran-butiran pasir putih.

  • Panen Jagung Melimpah, Kementan Tegaskan Tak Perlu Impor

    Panen Jagung Melimpah, Kementan Tegaskan Tak Perlu Impor

    Bantul, Beritasatu.com – Pemerintah optimistis tidak akan lagi mengimpor jagung untuk pakan, seusai menyaksikan hasil panen jagung yang melimpah di Kabupaten Bantul, DIY. Panen raya yang digelar Sabtu (14/6/2025) di Bulak Balong Opak, Klaras, Dusun Canden, Kapanewon Jetis menorehkan hasil ubinan hingga 9,11 ton per hektare, jauh di atas rata-rata nasional 4-5 ton per hektare.

    Kegiatan ini dihadiri Dirjen Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro, bersama Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, jajaran TNI-Polri, serta perwakilan BBWSO dan Dinas Pertanian DIY.

    “Kebutuhan jagung pakan nasional sekitar 15 juta ton. Melihat hasil seperti ini, kami pastikan tak perlu lagi impor jagung pakan. Untuk pangan, yang diimpor pun nantinya akan diekspor kembali dalam bentuk olahan,” tegas Yudi Sastro.

    Ia menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian Pertanian, TNI, Polri, dan pemda sebagai pilar utama ketahanan pangan. Ia juga menyoroti keberhasilan ekspor jagung dari berbagai wilayah, seperti Kalimantan Barat, Surabaya, Gorontalo, dan NTB.

    “TNI dengan padinya, Polri dengan jagungnya, pemda dengan dukungan infrastrukturnya. Apabila satu visi dan satu langkah, swasembada pangan bukan sekadar harapan,” ujar Yudi.

    Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut skema pertanian saat ini, termasuk jaminan harga dan infrastruktur produksi, membuat petani semakin sejahtera. Bantul bahkan mencatat surplus beras dan jagung pada tahun ini.

    “Dengan jaminan harga jagung Rp 5.500 per kilogram (kg) dan padi Rp 6.500 per kg, serta dukungan irigasi dan prasarana, tata kelola pertanian dari hulu ke hilir kini semakin kuat,” ujarnya.

    Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari mengungkap, lokasi panen raya dahulunya adalah lahan tidur seluas 3 hektare. Namun kini, berkat inisiatif Polri, lahan tersebut sukses ditanami jagung dengan hasil tinggi.

    “Target nasional 1 juta hektar lahan jagung tahun ini akan terus kami dukung. Ini bukti lahan tidur pun bisa disulap jadi sumber ketahanan pangan,” tutupnya.

  • Nasi Jemblung, Kuliner Keraton yang Menjadi Favorit Raja-Raja Surakarta

    Nasi Jemblung, Kuliner Keraton yang Menjadi Favorit Raja-Raja Surakarta

    Bentuk melingkar nasi jemblung mengandung simbolisme tertentu dalam budaya Jawa. Lubang di tengah melambangkan kesempurnaan dan keseimbangan, serta penyajiannya yang tertata rapi mencerminkan nilai-nilai keraton yang penuh tata krama.

    Dulu hanya bisa dinikmati kalangan keraton, kini nasi jemblung telah menjadi kuliner yang dapat dinikmati masyarakat umum. Beberapa rumah makan di Solo menyajikan hidangan ini sebagai menu andalan.

    Beberapa tempat bahkan tetap mempertahankan resep asli warisan keraton. Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Kebudayaan telah memasukkan nasi jemblung sebagai salah satu warisan kuliner yang perlu dilestarikan.

    Nasi jemblung merupakan salah satu hidangan tradisional yang berasal dari lingkungan keraton. Bukti arsip dari abad ke-19 menunjukkan bahwa hidangan ini termasuk dalam daftar menu upacara adat keraton, khususnya di Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Sleman Gelar Festival Kopi Merapi, Bagikan 5.000 Cangkir Gratis

    Sleman Gelar Festival Kopi Merapi, Bagikan 5.000 Cangkir Gratis

    Sleman, Beritasatu.com – Untuk mempromosikan kekayaan kopi lokal, Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar Festival Kopi Merapi pada 13-14 Juni 2025. Bertempat di area parkir Lapangan Denggung, acara ini menjadi wadah untuk memperkenalkan Kopi Merapi, kopi khas dari lereng Gunung Merapi kepada masyarakat luas.

    Dalam rangka menyemarakkan acara, sebanyak 5.000 cangkir Kopi Merapi dibagikan secara gratis kepada para pengunjung. Mengangkat tema “Merapi Coffee Culture, Teko Puyeng Bali Seneng Tur Ngganteng”, festival ini dirancang tidak hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga sebagai ruang kolaborasi bagi pelaku industri kopi lokal.

    Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan konkret dari Pemkab Sleman kepada para petani dan pelaku usaha kopi di daerah tersebut.

    “Kalau bicara kopi, itu menyangkut petani, pedagang, barista, coffee shop, hingga para penikmatnya. Jika ekosistem ini dikelola dengan baik, pasti akan memberi manfaat ekonomi,” ujar Danang.

    Acara ini diikuti oleh 40 tenant pengusaha kopi lokal dari berbagai wilayah di Sleman.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Sleman Tina Hastani menjelaskan, festival ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju panen raya perdana Kopi Merapi yang dijadwalkan pada Minggu (15/6/2025).

    Dalam acara panen yang akan dihadiri oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, juga akan diumumkan penetapan resmi nama Kopi Merapi.

    Selain bazar kopi, pengunjung juga dapat mengikuti talkshow inspiratif bertema “Kopi, Kultur, dan Kolaborasi: Ekosistem yang Tak Sekadar Komunitas”, yang menghadirkan sejumlah narasumber, seperti Danang Maharsa, petani kopi Ismu Jayono, Ketua Asosiasi Kopi Indonesia DIY-Jateng Rendy Mahardika, serta peneliti kopi dan CEO Personal Roastery Tengku Ferly.

    Rangkaian acara festival juga dilengkapi dengan berbagai kegiatan menarik, antara lain, seperti manual coffee competition, workshop barista, galeri kopi art, free fresh hair cut, PES atau e-football booth activation, community performance, live music, dan festival jajanan UMKM.

    Melalui festival ini, diharapkan Kopi Merapi semakin dikenal luas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar lereng Gunung Merapi melalui penguatan ekosistem kopi lokal.

  • Wabup Sidoarjo Resmikan UD Yis Jaya, UMKM Olahan Ceker Ayam Tanpa Tulang di Jabon

    Wabup Sidoarjo Resmikan UD Yis Jaya, UMKM Olahan Ceker Ayam Tanpa Tulang di Jabon

    Sidoarjo (beritajatim.com) – “Apapun bentuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mampu membantu peningkatan taraf hidup dan kemajuan ekonomi keluarga di Sidoarjo, wajib didukung.” Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana saat meresmikan UD Yis Jaya, pelaku UMKM olahan ceker ayam tanpa tulang di Desa Keboguyang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo.

    Dalam sambutannya, Wabup Mimik menyampaikan bahwa dukungan terhadap pelaku UMKM merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah untuk mendorong daya saing ekonomi lokal melalui penguatan sektor UMKM.

    “Hari ini saya meresmikan UD Yis Jaya, milik dari Mak Siti Aisyah. UMKM ini binaan dari saya. Dari awal saya ikut mengawasi dan mendampingi,” ujar Mimik Idayana.

    Ia menjelaskan, sejumlah kebutuhan UMKM tersebut turut disupport, termasuk dalam hal modal usaha. UD Yis Jaya disarankan untuk mengikuti program Kredit Usaha Daerah (Kurda) dan mendapatkan persetujuan pinjaman sebesar Rp70 juta dari BPR Delta Artha Sidoarjo yang digunakan untuk pembangunan gudang produksi.

    Menurut Wabup, langkah ini merupakan bagian dari realisasi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi–Mimik, dalam mendorong kemajuan UMKM lokal melalui dukungan menyeluruh. Pemerintah berharap pelaku UMKM dapat naik kelas, meningkatkan kapasitas produksi dan omzet, sekaligus membuka lapangan kerja baru.

    “Para pelaku UMKM harus terus didukung agar bisa naik kelas, bisa meningkatkan produksi serta omzet, serta dapat mengurangi pengangguran, serta menjadi penyemangat bagi UMKM yang lain untuk maju dan berani bersaing,” tambahnya.

    Mimik juga mengapresiasi keberhasilan UD Yis Jaya yang mampu menjual seluruh produksinya karena telah memiliki pasar tetap. Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa pendampingan serius terhadap UMKM dapat menghasilkan dampak signifikan.

    “Produksi mereka langsung habis karena sudah punya pasar sendiri. Ini bukti kalau kita serius, UMKM bisa berkembang luar biasa,” ujarnya.

    Siti Aisyah, pemilik UD Yis Jaya, mengungkapkan bahwa usaha olahan ceker ayam miliknya kini mempekerjakan 16 orang dari lingkungan sekitar. Omzet bulanannya telah mencapai Rp300 juta. Ia mengaku awalnya hanya memproduksi lima kilogram ceker ayam per hari, namun berkembang pesat berkat bantuan alat produksi dari Wabup Sidoarjo.

    “Awalnya saya produksi cuma 5 kilo, kemudian dengan dibantu Bu Mimik dengan alat produksi maka produksi kami terus berkembang. Pinjaman ke BPR Delta Artha Sidoarjo dimanfaatkan untuk pembangunan. Sedangkan bahan baku kami dari pabrik pemotongan ayam,” jelas Siti Aisyah.

    Kini, kapasitas produksi UD Yis Jaya telah meningkat menjadi 200 kilogram per hari. Produk mereka telah menjangkau pasar di berbagai kota, seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, hingga Bangka Belitung. Melihat permintaan pasar yang terus meningkat, ia juga berencana menambah jumlah pegawai.

    “Setelah banyak orang tahu saya disupport Bu Mimik, orderan makin banyak. Saya ajak tetangga-tetangga yang mau bantu, terutama ibu-ibu yang butuh penghasilan tapi tetap bisa momong anak,” imbuhnya.

    Langkah pendampingan dan fasilitasi dari Pemkab Sidoarjo ini mendapat apresiasi dari masyarakat karena dinilai mampu memberdayakan ekonomi lokal, khususnya bagi perempuan dan warga desa. [isa/beq]

  • Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan pada Sabtu Ini

    Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan pada Sabtu Ini

    JAKARTA – Sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas bervariasi pada Sabtu, mulai dari hujan ringan hingga hujan disertai petir.

    Prakirawan BMKG Yohanes dalam video prakiraan cuaca yang dipantau melalui kanal YouTube BMKG di Jakarta, Sabtu pagi menyampaikan hujan ringan diprakirakan terjadi di sejumlah kota besar di Pulau Sumatera, yakni Medan, Sumatera Utara; Padang, Sumatera Barat; Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; Jambi; Palembang, Sumatera Selatan; dan Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

    “Sementara di Pulau Jawa, hujan ringan berpotensi mengguyur Semarang, Jawa Tengah; Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta; serta Surabaya, Jawa Timur,” kata dia.

    Berikutnya, Yohanes menyampaikan kondisi serupa juga diprakirakan terjadi di Denpasar, Bali; Mataram, Nusa Tenggara Barat; Pontianak, Kalimantan Barat; Tanjung Selor, Kalimantan Utara; Samarinda, Kalimantan Timur; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Makassar, Sulawesi Selatan; Palu, Sulawesi Tengah; Gorontalo, Gorontalo; Kendari, Sulawesi Tenggara; Ambon, Maluku; Sorong, Papua Barat Daya; Manokwari, Papua Barat; Nabire, Papua Tengah; dan Jayawijaya, Papua Pegunungan.

    Sementara itu, hujan sedang diprakirakan terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah; dan Jayapura, Papua.

    Selain hujan ringan dan sedang, BMKG juga memperingatkan adanya potensi hujan disertai petir di sejumlah wilayah, seperti Bandar Lampung, Lampung; Manado, Sulawesi Utara; Ternate, Maluku Utara; serta Merauke, Papua Selatan.

    Lalu, ada pula kondisi cuaca berawan tebal yang diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Aceh; Pekanbaru, Riau; Bengkulu; Serang, Banten; DKI Jakarta; dan Bandung, Jawa Barat. Sementara itu, Kupang, Nusa Tenggara Timur, diprakirakan berawan.

    “BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memperbarui informasi cuaca terkini melalui aplikasi Info BMKG yang tersedia di App Store maupun Play Store, serta melalui situs resmi www.bmkg.go.id dan akun media sosial @infoBMKG,” ujar Yohanes.