provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Cara Pakai Engine Flush untuk Kerak Oli dan Tips Agar Hasilnya Maksimal

    Cara Pakai Engine Flush untuk Kerak Oli dan Tips Agar Hasilnya Maksimal

    YOGYAKARTA – Engine flush adalah cairan pembersih kerak oli di mesin mobil yang sulit dibersihkan. Artinya manfaat melakukan engine flush saat ganti oli mesin kendaraan adalah menjaga kebersihan mesin. Biasanya cairan ini disediakan oleh bengkel mobil. Namun Anda bisa membeli cairan tersebut dan membersihkan sendiri kerak oli di mesin mobil Anda. Secara sederhana, cara pakai engine flush juga cukup mudah, Anda hanya menuangkannya ke area yang diinginkan.

    Cara Pakai Engine Flush

    Pada dasarnya engine flush adalah cairan serba guna yang mampu menghilangkan kerak oli di mesin mobil. Biasanya engine flush dimasukkan ke mesin. Cara menggunakan engine flush untuk membersihkan mesin adalah sebagai berikut.

    Tuangkan engine flush ke dalam lubang pengisian oli. Pastikan Anda menuangkan cairan ini saat jadwal penggantian oli tibaSetelah seluruh cairan tertuang, jangan lupa menutup lubang pengisian oliNyalakan mobil dalam mode stasioner selama 5 hingga 10 menit agar engine flush bisa menyebar secara rata ke mesin dan kerak oli bisa luruhMatikan mesin dan diamkan agar sedikit dinginBuka lubang pengisian oli dan baut tap oli untuk membuang oli lama. Pastikan oli lama benar-benar terkuras bersih. Anda bisa menggunakan peniupan kompresor agar seluruh kotoran dalam mesin keluarSetelah bersih, tutup baut tap oli seperti sedia kalaBuka lubang pengisian oli lalu tuangkan oli baru lalu tutup lagi

    Tips Pakai Engine Flush Agar Hasil Maksimal

    Perlu diketahui bahwa cara membersihkan kerak pada mesin mobil tidak dengan menuangkan engine flush terlalu sering. Agar hasilnya maksimal, simak tisp penggunaan cairan engine flush.

    Tuangkan cairan engine flus tiap 5.000 – 10.000 km sekaliPilih engine flush yang sesuai dengan mesin bensin atau dieselPilih brand yang asli dan berkualitas, hindari produk yang tidak memiliki kandungan zat keras, tidak asam atau basa, dan aman untuk mesin secara keseluruhanHindari produk yang over promise dan harganya yang sesuai dengan pasaran, mulai dari Rp60.000 hingga Rp250.000 per botol.

    Itulah informasi terkait cara pakai engine flush. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Lopis Mbah Satinem, Jajanan Legendaris Yogyakarta yang Mendunia

    Lopis Mbah Satinem, Jajanan Legendaris Yogyakarta yang Mendunia

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Jika Anda sedang mencari menu sarapan ringan dengan cita rasa tradisional khas Jawa, maka lopis Mbah Satinem di Yogyakarta wajib masuk dalam daftar kuliner yang harus dicoba.

    Berlokasi di Jalan Bumijo, sekitar 400 meter sebelah barat Tugu Yogyakarta, lapak sederhana ini selalu ramai pembeli. Tak hanya warga lokal, wisatawan dari berbagai penjuru, termasuk mancanegara, ikut antre demi mencicipi kuliner khas ini.

    Lopis racikan Mbah Satinem telah eksis sejak 1963 dan dikenal sebagai kuliner legendaris di Kota Gudeg. Dibuat dari ketan kukus yang dibungkus daun pisang, lopis disajikan dengan parutan kelapa segar dan siraman gula Jawa cair yang kental dan manis.

    “Yang istimewa, yang bikin beda itu sebenarnya gulanya, tidak ada campuran sama sekali. Pakainya gula jawa murni. Menu lengkapnya ada lopis, tiwul, gatot, cenil, dan ketan,” jelas Arif, cucu Mbah Satinem yang kini meneruskan usaha keluarga ini.

    Usaha ini telah berjalan lintas generasi. Dahulu, Mbah Satinem memulai berjualan keliling kampung setelah lulus dari sekolah rakyat (SR), mengikuti jejak sang ibu. Hingga kini, keaslian rasa tetap dijaga, tanpa ada perubahan resep.

    Lapak Mbah Satinem mulai buka sejak pukul 06.00 WIB. Namun, jajanan ini kerap habis dalam waktu singkat. Antrean pembeli sudah mengular sejak pagi, terutama saat musim liburan. “Kalau ke Yogyakarta saya pasti mampir ke sini. Rasanya mengingatkan masa kecil di Solo, suka makan jajanan pasar. Enak dan murah meriah,” kata Ani, wisatawan asal Jakarta.

    “Rasanya enak banget, otentik dan manis gulanya pas. Karena ini lopis legendaris, jadi penasaran dan pengen coba,” ujar Tyas dan Vita, pengunjung dari Klaten.

    Ketenaran lopis ini bahkan telah menembus batas negara. Banyak wisatawan asing yang ikut antre demi mencicipinya.

    “Rasanya tidak terlalu manis dan saya suka parutan kelapanya. Saya lihat di internet dan penasaran ingin coba. Ternyata benar-benar enak,” kata Mila, wisatawan asal Australia.

    Selain lopis, lapak ini juga menyediakan aneka jajanan pasar lain seperti cenil dan gatot, yang memperkaya pengalaman kuliner tradisional Jawa. Seporsi lopis dibanderol Rp 10.000. Dalam sehari, bisa terjual hingga 6 kilogram lopis, dan meningkat hingga 10 kilogram saat musim liburan.

    Menikmati lopis Mbah Satinem bukan hanya tentang makanan, tetapi juga meresapi suasana khas Yogyakarta yang hangat, bersahaja, dan penuh cerita. Sebuah warisan rasa yang terus lestari lintas generasi.
     

  • Kementan Salurkan Bantuan Bibit untuk Dukung Kopi Merapi di Sleman

    Kementan Salurkan Bantuan Bibit untuk Dukung Kopi Merapi di Sleman

    Sleman, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung pengembangan budi daya kopi di wilayah lereng Merapi, Sleman. Dukungan ini ditunjukkan melalui pemberian bantuan puluhan ribu bibit kopi kepada masyarakat Kelurahan Umbulharjo dan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan.

    “Selain dikenal kota pelajar, Sleman dikenal juga dengan potensi pariwisatanya. Kopi dan pariwisata memiliki keterkaitan. Kopi menjadi tren yang banyak terdapat di tempat-tempat wisata. Kami berkomitmen memberikan dukungan untuk dikembangkan lagi (sektor kopi),” ungkap Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Heru Tri Widarto saat menghadiri panen perdana kopi robusta di kawasan Ploso Kerep, Umbulharjo, Minggu (15/6/2025).

    Menurutnya, pengembangan kopi di kawasan lereng Merapi merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung konservasi alam, tetapi juga berpotensi besar dalam meningkatkan daya tarik wisata serta memperkuat ekonomi masyarakat setempat.

    Sementara itu, Bupati Sleman Harda Kiswaya menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut. Ia menilai, panen perdana ini menjadi tonggak penting bagi kebangkitan dan semangat baru dalam pengembangan komoditas kopi di Sleman.

    “Panen perdana ini menjadi simbol kebangkitan dan semangat baru bagi petani dan masyarakat Sleman dalam mengembangkan komoditas kopi,” kata Harda.

    Dikatakannya kopi Merapi, baik jenis robusta maupun arabika, merupakan salah satu produk unggulan daerah. Budi daya kopi tersebut sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat di atas lahan milik warga.

    Dalam proses pengembangannya, Pemerintah Kabupaten Sleman juga mendapatkan dukungan dana keistimewaan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dana tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi lokal, khususnya robusta yang banyak ditanam di lereng Gunung Merapi.

    Lebih jauh, bupati Sleman menyatakan komitmennya untuk terus mempertahankan dan mengembangkan budi daya kopi Merapi sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi kerakyatan.

    Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kopi Merapi diharapkan dapat tumbuh menjadi komoditas unggulan yang tak hanya berdaya saing tinggi, tetapi juga mampu mendongkrak potensi wisata alam di kawasan Sleman.

  • Menkop Budi Arie Resmikan Percontohan Kopdes Merah Putih di Yogyakarta

    Menkop Budi Arie Resmikan Percontohan Kopdes Merah Putih di Yogyakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koperasi Republik Indonesia Budi Arie Setiadi meresmikan mock up atau percontohan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Kelurahan Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    “Jadi, dari tadi pagi, kami ke Kabupaten Sleman, ke Koperasi di Desa Tamanmartani, Kabupaten Sleman, dan sekarang saya ada di Koperasi Desa Merah Putih Srimulyo, Kabupaten Bantul,” kata Menteri Budi Arie disela peresmian ‘mock up’ Koperasi Desa Merah Putih Srimulyo Bantul, Minggu.

    Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, bahwa DIY memang istimewa dan harus menjadi percontohan bagi kopdes (koperasi desa) Merah Putih yang lain di seluruh Indonesia.

    “Makanya ini soft launching. Karena nanti dirapikan lagi, paling tidak sudah ada fisiknya, gitu loh. Karena, dari seluruh target 80.000 koperasi desa di seluruh Indonesia, saat ini sudah 79.882 kopdes kelurahan yang terbentuk di seluruh Indonesia, katanya.

    Dengan demikian, kata dia, dari target pembentukan kopdes Merah Putih se Indonesia, tinggal tiga provinsi yang belum selesai 100 persen pembentukan kopdes, yaitu yang berada di Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

    Menurut Menteri Budi, kopdes Merah Putih minimal harus terdapat tujuh unit usaha, seperti yang ada di kopdes Merah Putih Srimulyo tersebut, dan sisanya dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan potensi ekonomi yang ada di desa tersebut.

    “Konsepnya memang ada tujuh layanan, ada gerai sembako, apotek desa, klinik desa, unit simpan pinjam, gudang, sarana transportasi, sama kantor koperasi. Memang itu yang diperintahkan melalui Inpres untuk pembentukan Kopdes,” katanya.

    Lebih lanjut Menteri Koperasi juga optimis ribuan koperasi desa Merah Putih yang terbentuk di seluruh Tanah Air akan berjalan dan tidak ‘mati suri’ atau hanya tinggal papan nama.

    “Tidak ada mati suri, makanya kita harus optimistis. Jangan pesimis, 9 musuhnya kopdes itu cuma satu, ketakutan, kecurigaan, keragu-raguan. Optimis, kopdes pasti berhasil, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” katanya.

    Terkait perputaran uang dalam kopdes tersebut, Menteri Budi mengatakan, masih perlu melihat dulu, namun dia memastikan, kalau kopdes Merah Putih menjadi pusat kegiatan ekonomi atau pusat distribusi dan produksi ekonomi desa, maka akan menggerakkan ekonomi rakyat.

    “Jumlahnya sangat besar. Tapi kami optimistis, karena apa? ekonomi rakyat yang bergerak, gitu loh. Karena tujuan kita bernegara ini sesuai amanat pembukaan UUD 1945 itu adil dan makmur, bukan makmur dan adil. Jadi keadilan dulu baru kemakmuran, tidak mungkin kemakmuran bisa diwujudkan tanpa keadilan,” katanya.

  • Profil Andi Muawiyah Ramly, Politisi yang Sempat Sentil Dedi Mulyadi

    Profil Andi Muawiyah Ramly, Politisi yang Sempat Sentil Dedi Mulyadi

    Jakarta, Beritasatu.com – Andi Muawiyah Ramly adalah politisi senior dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kembali duduk di kursi legislatif Komisi X DPR RI periode 2024-2029.

    Mewakili daerah pemilihan Sulawesi Selatan II, nama Andi Muawiyah Ramly sempat menjadi sorotan publik saat terjadi perdebatan panas dengan Dedi Mulyadi dalam salah satu rapat di DPR.

    Namun di balik insiden tersebut, Andi memiliki rekam jejak panjang dalam dunia politik, pendidikan, dan organisasi kemasyarakatan. Lantas, bagaimana kiprahnya di dunia politik Indonesia?

    Sosok Andi Muawiyah Ramly

    Lahir pada 10 Oktober 1957 di Watampone, Sulawesi Selatan, Andi menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri Watampone dan lulus pada tahun 1969. Ia kemudian melanjutkan ke PGA Negeri Watampone dan menamatkannya pada 1972.

    Tekadnya untuk menuntut ilmu membawa Andi ke Yogyakarta, ia bersekolah di PHIN (SPIAIN Yogyakarta) hingga lulus tahun 1975. Jenjang pendidikan tinggi ia tempuh di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengambil jurusan Filsafat dan berhasil meraih gelar sarjana pada 1983.

    Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Krisnadwipayana Jakarta dan meraih gelar magister ilmu pemerintahan pada 2016.

    Aktivitas Organisasi

    Sejak muda, Andi telah menunjukkan dedikasinya dalam organisasi keagamaan dan kemasyarakatan. Ia pernah menjabat ketua IP NU Watampone (1971-1972), ketua rayon PMII Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga (1976), dan ketua komisariat PMII IAIN Sunan Kalijaga (1978).

    Andi juga memimpin PMII Cabang Yogyakarta selama lebih dari dua dekade (1980-2004). Perjalanan organisasinya berlanjut hingga tingkat nasional, dengan menjadi wakil sekjen PP GP Ansor (1984-1986), ketua PB PMII (1984-1988), dan ketua PP LKKNU sejak 1988.

    Di dunia politik, ia pernah menjabat sebagai sekretaris dewan syuro DPP PKB, lalu naik menjadi wakil ketua dewan syuro DPP PKB selama dua periode berturut-turut (2014-2019 dan 2019-2024).

    Karier Profesional

    Pengalaman Andi Muawiyah Ramly di pemerintahan dan BUMN cukup luas. Ia memulai karier sebagai karyawan di Kementerian Agama RI, kemudian menjadi tim ahli wakil ketua DPR RI (1999-2004) dan staf ahli ketua DPR/MPR RI (2004-2009).

    Kariernya berlanjut sebagai staf khusus di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (2009-2013), lalu menjabat sebagai komisaris di Perum Bulog Pusat (2014-2016) dan PT Petrokimia Gresik (2016-2018).

    Andi pertama kali masuk DPR RI melalui mekanisme PAW pada 2013 menggantikan Effendy Choirie di Dapil Jawa Timur X. Ia kembali ke DPR sebagai wakil Sulawesi Selatan II periode 2019-2024, dan kini terpilih lagi untuk periode 2024-2029. Saat ini, ia duduk di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, olahraga, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Nama Andi Muawiyah Ramly semakin dikenal publik setelah menyampaikan kritik tajam kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

    Pernyataan tersebut dilontarkan oleh politisi PKB yang duduk di Komisi X saat mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) pada 21 Mei 2025.

    Dalam kesempatan itu, Andi bahkan menjuluki Dedi Mulyadi sebagai “Gubernur Lambe Turah”. Kritik tersebut bermula dari kekecewaan Andi terhadap ketidakhadiran perwakilan KORMI Jawa Barat dalam Festival Olahraga Nasional (Fornas), sebuah ajang dua tahunan yang diselenggarakan oleh KORMI.

    Meski sempat memancing reaksi, hal tersebut menunjukkan sikap tegas Andi Muawiyah Ramly dalam menyuarakan pandangan politik, khususnya di Komisi X DPR RI.

  • Jangan Hilang Fokus, Palestina Masih Dijajah

    Jangan Hilang Fokus, Palestina Masih Dijajah

    JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mengecam aksi militer Israel yang menyerang fasilitas nuklir Iran dan sejumlah titik strategis di negara lainnya.

    Namun, ia mengingatkan dunia agar jangan kehilangan fokus bahwa Palestina masih dijajah Israel. 

    Sukamta menyebut serangan Israel ke Iran sebagai bentuk agresi terbuka yang tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga memperlihatkan wajah brutal Israel yang semakin kehilangan legitimasi moral di mata dunia.

    Menurut Sukamta, eskalasi ini bukanlah respons pertahanan, melainkan bagian dari manuver politik Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, yang tengah terpojok oleh tekanan internasional dan krisis legitimasi di dalam negeri.

    “Netanyahu sedang dalam tekanan luar biasa. Dukungan Barat terhadap kebrutalan genosida di Gaza mulai surut.”

    “Bahkan, dari dalam negeri Israel sendiri, gelombang kritik atas kepemimpinannya kian membesar,” ujar Sukamta, Sabtu, 14 Juni 2025. 

    Sukamta berpandangan serangan Israel ke Iran hanya sebagai langkah mencari perhatian dari negara Barat.

    “Maka, serangan ke Iran tampak seperti langkah putus asa untuk kembali menarik simpati negara-negara Barat yang memang punya sentimen terhadap Iran, apalagi terkait isu nuklir,” tutur anggota Komisi Hubungan Internasional DPR ini.

    Sukamta juga menilai Israel kini lebih pantas disebut sebagai agresor regional, bukan lagi negara yang berperang untuk mempertahankan diri. Ia berharap agar global tetap berfokus pada serangan Israel ke Palestina.

    “Ini bukan soal eksistensi Israel, ini soal eksistensi politik Netanyahu. Dunia internasional tidak boleh terkecoh,” tutur Sukamta.

    “Fokus utama tetap harus pada genosida terhadap rakyat Palestina yang hingga kini belum dihentikan.”

    “Jangan biarkan serangan ke Iran ini menjadi pengalih perhatian yang membuat dunia melupakan kejahatan utama yang sedang berlangsung,” tambah Legislator dari Dapil Yogyakarta itu.

    Sukamta juga menyerukan kepada komunitas internasional, termasuk Indonesia dan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk tetap konsisten menolak segala bentuk kejahatan kemanusiaan dan tidak terseret dalam narasi provokasi baru yang dimainkan oleh Israel dan sekutunya.

    “Kita harus tetap berpihak pada keadilan dan kemanusiaan. Jangan kehilangan fokus. Palestina masih dijajah, rakyatnya masih dibunuh.”

    “Dunia harus tetap bersuara lantang terhadap kejahatan itu, bukan justru terpecah fokus karena skenario provokasi baru,” ujar Sukamta.

  • Kreatif! Yamaha Gear 125 Jadi Tempat Mancing Keliling

    Kreatif! Yamaha Gear 125 Jadi Tempat Mancing Keliling

    Jakarta

    Pernah lihat motor jadi arena pancing? Itulah perilaku pengendara di Indonesia. Ada-ada aja memang, meski demikian bisa dipastikan langkah ini sangat kreatif dan berhasil menarik perhatian pengendara dan masyarakat yang melihatnya atau ingin membelinya. Bayangkan saja Yamaha Gear 125, dijadikan arena pancing.

    Dalam akun media sosial yang diunggah @Pao_C1, seoarang pengendara Yamaha Gear 125 asal Yogyakarta, mengubah bagasi motornya menjadi arena pancing. Di dalam bagasi Yamaha Gear 125 tersebut terdapat ikan lele dan ikan nila.

    Eits jangan salah ya, arena pancing mini tersebut bukanlah untuk perlombaan layaknya di arena pancing biasanya, namun arena pancing tersebut memang sengaja diciptakan untuk konsumen yang ingin memakan ikan lele dan nila segar, atau masyarakat atau pengendara bisa juga membawa ikan-ikan tersebut.

    PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memasarkan motor ke-3 yang diluncurkan pada bulan November ini. Setelah Aerox Connected dan Nmax Standar Connected, kini Yamaha Gear bisa menjadi pilihan pemotor Indonesia. Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

    Baru ngerti ada jasa mancing keliling, laris bang jualannya,” tulis akun @Pai_C1.

    Dijelaskan dalam video tersebut, bagi konsumen atau masyarakat bisa membawa pulang hasil pancingan mereka seharga Rp 10.000 atau bisa langsung makan di tempat secara dibakar atau dipotong senilai Rp 15.000.

    “Jadi selain memancing mbaknya bisa langsung membakar ikannya di sini,” ucap pedagang mancing keliling tersebut.

    Bagaimana detikers, kreatif bukan?

    (lth/lua)

  • Festival film Europe on Screen 2025 hadir di tujuh kota hingga 22 Juni

    Festival film Europe on Screen 2025 hadir di tujuh kota hingga 22 Juni

    Pembukaan festival film Europe on Screen (EoS) 2025 di CGV Grand Indonesia, Jakarta, pada Kamis (12/6/2024). EoS 2025 akan menayangkan sebanyak 55 film dari 27 negara Eropa akan diputar, menampilkan berbagai genre dan tema yang mencerminkan keberagaman sinema Eropa. ANTARA/HO-Europe on Screen

    Festival film Europe on Screen 2025 hadir di tujuh kota hingga 22 Juni
    Hiburan   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 14 Juni 2025 – 20:25 WIB

    Elshinta.com – Festival Film Uni Eropa di Indonesia, Europe on Screen (EoS) 2025 resmi digelar mulai 13 hingga 22 Juni 2025 di tujuh kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, Sidoarjo dan Yogyakarta.

    Sebanyak 55 film dari 27 negara Eropa akan diputar, menampilkan berbagai genre dan tema yang mencerminkan keberagaman sinema Eropa. Lebih dari 50 persen film tahun ini disutradarai oleh perempuan, sebagian besar merupakan debut penyutradaraan.

    Dalam pembukaannya, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi mengatakan penyelenggaraan EoS yang memasuki tahun ke-25 penyelenggaraannya menunjukkan kuatnya minat masyarakat Indonesia terhadap film-film Eropa.

    “Kami juga bangga dengan komitmen festival ini yang semakin kuat dalam menyuarakan inklusivitas. Terbukti lebih dari 50 persen film tahun ini disutradarai oleh perempuan, dan banyak di antaranya adalah debut penyutradaraan,” ujar Denis dalam keterangan resminya, Sabtu.

    Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Giring Ganesha Djumaryo berharap Europe on Screen 2025 dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri perfilman Indonesia untuk belajar dan berkembang.

    “Program Short Film Pitching Project di Europe on Screen menjadi kesempatan baik untuk memasarkan dan mengembangkan film pendek Indonesia yang penting untuk didukung,” ujar Giring.

    Sebagai pembuka festival tahun ini, EoS menghadirkan “Circusboy” (Zirkuskind), sebuah film doku-drama berdurasi 85 menit dari Jerman yang disutradarai oleh Julia Lemke dan Anna Koch. Film ini tidak hanya menjadi Official Selection untuk World Case di Hot Docs 2025, tetapi juga mendapat Special Mention Prize for Best Film, Generation Kplus di ajang Berlin International Film Festival 2025.

    Festival film ini juga menghadirkan sutradara asal Irlandia, Brian Durnin, pembuat film “Spilt Milk” (2024). Ia akan hadir di tiga kota: Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta, pada 13–14 Juni 2025 untuk sesi tanya jawab setelah pemutaran filmnya.

    Brian juga akan berbagi pengalaman dalam sebuah lokakarya film bertajuk “How to Make a Good Children Film” yang diadakan pada 13 Juni 2025 di GoetheHaus, Jakarta, pada jam 15.00 WIB.

    Ko-Direktur Festival EoS 2025 Meninaputri Wismurti mengatakan selain menghadirkan Brian Burmin secara langsung, EoS 2025 juga mengadakan sesi bincang-bincang dengan sineas Eropa yang film-filmnya diputar di EoS tahun ini lewat Instagram Live di akun Instagram resmi EoS.

    EoS 2025 akan memutar tiga film pendek pemenang kompetisi pendanaan film pendek Short Film Pitching Project (SFPP) EoS 2024. Tiga film pemenang SFPP EoS 2024 tersebut mendapatkan pendanaan dan waktu selama hampir satu tahun untuk produksinya.

    Ketiga film tersebut adalah “Tutup Hari Kiamat” karya Dzauqy F. Ilham (Juara 1), “The Sadness is Not Over Yet” oleh Tanzilal Azizie (Juara 2), dan “Wali” (The Guardian) oleh Rayhan Syafiq Renaldi dan Septa Yudhistira (Juara 3)

    Program Short Film Pitching Project (SFPP) EoS merupakan bentuk dukungan EoS terhadap pengembangan sineas muda Indonesia. Tahun ini, SFPP menerima 367 pendaftaran, naik 86 persen dibandingkan tahun lalu. Sebagian besar dari sepuluh finalis tahun ini datang dari luar Jakarta dan pulau Jawa.

    Seluruh pemutaran film EoS 2025 bersifat gratis dan terbuka untuk umum. Tiket bisa didapatkan langsung di tempat pemutaran, sejam sebelum jadwal pemutaran.

    Informasi program EoS 2025, termasuk jadwal pemutaran film, sesi lokakarya, dan diskusi film, dapat diperoleh di situs resmi www.europeonscreen.org serta akun media sosial resmi EoS di Instagram, X, Facebook dan YouTube.

    Sumber : Antara

  • Guyon Waton Tutup Meriah BTV Semesta Berpesta Bandung

    Guyon Waton Tutup Meriah BTV Semesta Berpesta Bandung

    Bandung, Beritasatu.com – Gelaran BTV Semesta Berpesta yang digelar di Lapangan Prabuwangi, Arcamanik, Bandung, Sabtu (14/6/2025) malam, ditutup dengan meriah oleh penampilan pamungkas dari Guyon Waton.

    Grup musik asal Kulon Progo ini sukses membius ribuan penonton dengan lantunan lagu berbahasa Jawa yang dibalut nuansa dangdut dan pop khas Indonesia.

    Tampil sebagai band penutup, Guyon Waton membuka aksinya dengan lagu andalan mereka berjudul Sanes. Sejak nada pertama dimainkan, suasana langsung pecah.

    Lagu tersebut yang dikenal dengan lirik berbahasa Jawa dan nuansa tradisional berhasil menciptakan atmosfer penuh euforia. Ribuan penonton bernyanyi, berjoget, dan merekam momen dengan ponsel masing-masing.

    “Yang tahu lagunya, kita nyanyi bareng ya. Yang enggak tahu, joget bareng aja,” teriak sang vokalis Faisal Bagus dari atas panggung, membakar semangat rakyat semesta yang memadati arena konser.

    Tak berselang lama, Faisal kembali menyapa penonton dan memperkenalkan lagu selanjutnya.

    “Masih semangat, Bandung? Kalau masih semangat, kita nyanyi bareng lagu yang cocok buat kalian yang ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Inilah dia, Korban Janji,” ujarnya disambut sorak riuh penonton.

    Lagu kedua itu makin menghangatkan suasana. Interaksi sang vokalis dengan penonton terasa hangat dan akrab.

    “Kumaha damang? Semoga semuanya sehat ya. Tepuk tangan buat BTV Semesta Berpesta,” kata Faisal seusai membawakan lagu keduanya.

    Tampil penuh energi, Guyon Waton membawakan total delapan lagu populer mereka secara berurutan. Dimulai dari Sanes, Korban Janji, Klebus, Pamer Bojo, Cendol Dawet, Wirang, hingga lagu penutup yang emosional, Dumes.

    BTV Semesta Berpesta merupakan festival musik yang menghadirkan deretan musisi populer dari berbagai daerah di Indonesia. Di Bandung, penampilan Guyon Waton menjadi salah satu momen yang paling dinantikan, dan terbukti mampu menutup malam dengan kemeriahan luar biasa serta antusiasme tinggi dari para penonton.

  • Pecah! Tutup BTV Semesta Berpesta, Guyon Waton Bikin Bandung Bergoyang

    Pecah! Tutup BTV Semesta Berpesta, Guyon Waton Bikin Bandung Bergoyang

    Bandung, Beritasatu.com – Penampilan pamungkas Guyon Waton menutup gelaran BTV Semesta Berpesta di Lapangan Prabuwangi, Arcamanik, Kota Bandung  pada Sabtu (14/6/2025) malam. Dia mengentak panggung dengan membawakan musik dangdut dan pop Indonesia.

    Penampilan ben asal Kabupaten Kulon Progo ini membuat ribuan rakyat semesta berjoget dan bersama-sama menyanyikan lagu-lagu berbahasa Jawa. Mereka membuka penampilannya dengan lagu andalan berjudul Sanes.

    Sejak nada pertama dimainkan, suasana langsung pecah. Lagu Sanes yang dikenal dengan lirik berbahasa Jawa dan nuansa khas musik tradisional itu berhasil menciptakan atmosfer penuh euforia. 

    Ribuan penonton ikut bernyanyi, berjoget, bahkan merekam momen tersebut dengan ponsel mereka.

    “Yang tahu lagunya kita nyanyi bersama ya, yang enggak tahu joget bersama saja,” teriak sang vokalis Faisal Bagus di tengah kemeriahan BTV Semesta Berpesta.

    “Masih semangat Bandung? Kalau masih semangat kita nyanyikan lagi lagu dari Guyon Waton, lagu ini buat kalian yang ditinggal saat masih sayang-sayangnya, inilah dia Korban Janji,” kata Faisal lagi disambut riuh rakyat semesta.

    Saat lagu Korban Janji dinyanyikan, suasana BTV Semesta Berpesta semakin meriah. Interaksi sang vokalis bersama rakyat semesta makin kuat.

    “Kumaha damang? Semoga teman-teman semuanya sehat semuanya. Tepuk tangan semuanya buat BTV Semesta Berpesta teman-teman,” ucap Faisal usai menyanyikan lagu kedua.

    Guyon Waton tampil energik dengan formasi penuh. Total delapan lagu hits mereka bawakan secara berurutan mulai dari Sanes, Korban Janji, Klebus, Pamer Bojo yang disambung dengan Cendol Dawet, Wirang hingga Dumes sebagai lagu penutup gelaran BTV Semesta Berpesta di Bandung.

    BTV Semesta Berpesta sendiri merupakan ajang festival musik yang menghadirkan deretan musisi ternama Indonesia dan  berbagai daerah, di Bandung.

    Penampilan Guyon Waton menjadi salah satu yang paling dinantikan dan terbukti mampu menutup malam dengan penuh kemeriahan dan antusiasme rakyat berpesta di BTV Semesta Berpesta.