provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Pemkab Bondowoso Dorong Perhutanan Sosial 9.500 Hektar, Kades Kalianyar: Kami Pesimis!

    Pemkab Bondowoso Dorong Perhutanan Sosial 9.500 Hektar, Kades Kalianyar: Kami Pesimis!

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso terus mendorong percepatan implementasi program perhutanan sosial sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

    Hal itu disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah (PJ Sekda) Bondowoso, Anisatul Hamidah, dalam agenda koordinasi bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Rabu (18/6/2025).

    Ia menegaskan bahwa program perhutanan sosial bukan sekadar kebijakan, melainkan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah untuk mendampingi masyarakat agar dapat mengakses dan mengelola kawasan hutan secara legal dan berkelanjutan.

    “Konsep perhutanan sosial itu seperti apa, ini adalah komitmen Bapak Bupati agar program ini bisa dinikmati oleh masyarakat,” katanya pasca rakor di ruang Shaba Bina 1 Pemkab Bondowoso.

    Anis berharap semua pihak dapat memanfaatkannya sebaik mungkin. Pemerintah Kabupaten Bondowoso siap mendampingi masyarakat. “Supaya perhutanan sosial ini benar-benar menjadi sarana peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.

    Meski demikian, Anis mengakui bahwa pihaknya masih menunggu kepastian penetapan luasan kawasan hutan yang akan diberikan akses kelola kepada masyarakat.

    Menurutnya, angka luasan sudah disampaikan, tetapi finalisasinya masih menunggu proses dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Besar Perhutanan Sosial (PS) di Yogyakarta.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Jumadi, menyoroti pentingnya percepatan implementasi program tersebut di Bondowoso.

    Ia menyebut bahwa hingga saat ini, prosentase pelaksanaan perhutanan sosial di Bondowoso masih nol persen.

    “Perhutanan sosial itu sudah berjalan lama, tetapi regulasinya terus berubah-ubah. Di Bondowoso, implementasinya masih nol persen,” sebutnya.

    Kondisi itu berbeda dengan daerah lain seperti Blitar yang progresnya cepat karena sudah membentuk kelembagaan, seperti Pokja PS. “Itu yang membuat mereka bisa segera bergerak,” jelas Jumadi.

    Ia mendorong agar Pemkab Bondowoso segera mengusulkan pengelolaan kawasan perhutanan sosial seluas 9.500 hektare.

    Jumadi menyebut, saat ini sudah ada tujuh kelompok dari Bondowoso yang tengah dalam proses verifikasi di Jakarta, meskipun surat keputusannya belum terbit.

    Lebih lanjut dijelaskan, perhutanan sosial merupakan kebijakan pemerintah pusat untuk mendistribusikan akses kelola kawasan hutan negara kepada masyarakat.

    Sejak diterbitkannya Keputusan Menteri LHK Nomor 287 Tahun 2022, sebagian hak kelola Perhutani dialihkan kepada masyarakat melalui skema Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK).

    Kebijakan ini membuka ruang bagi kelompok masyarakat, petani hutan, serta desa penyangga untuk terlibat langsung dalam pengelolaan hutan dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK).

    Potensi ekonomi dari sektor ini dinilai cukup besar jika didukung kelembagaan yang kuat dan pendampingan yang berkelanjutan.

    “Kalau kita ingin bergerak cepat, maka kelembagaannya harus kuat lebih dulu. Pemerintah desa, kelompok tani, dan dinas terkait harus berjalan bersama,” saran Jumadi.

    Dengan luasan potensi 9.500 hektare, maka lahan bakal didistribusikan pengelolaannya ke masyarakat sangat besar.

    “Itu bukan hal kecil. Kalau dikelola dengan benar, bisa menjadi penopang ekonomi masyarakat sekitar hutan,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Mohammad Faozi, menyampaikan keraguannya terhadap realisasi program ini.

    Ia menyatakan sudah pernah mengajukan usulan perhutanan sosial sejak tahun 2022, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.

    “Program ini kalau betul-betul ada tindak lanjut dan dikerjakan dengan cepat, sangat membantu kami,” nilainya.

    Namun, ada hal yang mengganggu rasa optimisme bahwa program ini bakal berjalan sukses, terutama di kawasan Kecamatan Sempol/Ijen.

    “Saya pesimis karena sejak 2022 tidak ada hasil. Saya pernah mengurus sampai ke pengukuran titik koordinat dan pengajuan PPKH untuk permukiman, tapi sampai sekarang belum ada kabar. Sudah hampir tiga tahun,” ujarnya.

    Di sisi lain, ia menambahkan, 90 persen warga Desa Kalianyar merupakan petani yang selama ini mengelola lahan yang berpotensial bermasalah, baik milik PTPN XII maupun Perhutani.

    Menurutnya, jika program ini benar-benar berjalan, setidaknya akan memberi kepastian hukum serta meningkatkan pendapatan masyarakat. (awi/ian)

  • PWI Provinsi Yogyakarta Dorong Penetapan Hari Kebudayaan Nasional

    PWI Provinsi Yogyakarta Dorong Penetapan Hari Kebudayaan Nasional

    YOGYAKARTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Yogyakarta menyatakan dukungan penuh atas usulan penetapan Hari Kebudayaan Nasional setiap 17 Oktober. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Ketua PWI DIY, Hudono, saat menerima audiensi Tim 9 Garuda Plus di Kantor PWI DIY, Rabu, 18 Juni 2025.

    Tim 9 Garuda Plus dipimpin oleh Nano Asmorondono, inisiator Hari Kebudayaan Nasional. Ia hadir bersama sejumlah tokoh budaya nasional, antara lain Yani Saptohoedojo, Yati Pesek, Ahmad Charris Zubair, Ariyanto, Isti Sri Rahayu, dan Isti Muryani.

    Dalam pertemuan itu, Hudono menegaskan bahwa PWI Provinsi Yogyakarta mendukung segala inisiatif yang membawa manfaat luas, termasuk pengajuan HKN. Ia menekankan pentingnya peran media dalam memperkuat narasi kebudayaan melalui pemberitaan yang tajam dan bertanggung jawab.

    “Saya sangat mendukung, merespons, dan respect terhadap usulan Hari Kebudayaan Nasional ini,” tegas Hudono.

    Nano Asmorondono menyebut kunjungan ke PWI bukan hanya silaturahmi, tetapi bagian dari langkah membangun sinergi dengan insan pers. Baginya, kebudayaan tak sekadar seni, melainkan mencakup seluruh nilai kehidupan yang membentuk karakter bangsa.

    “Kebudayaan adalah hidup. Ia mencakup adat, kreativitas, nilai, dan ekspresi. Dan itu semua layak dirayakan secara nasional,” ujar Nano.

    Ahmad Charris Zubair menambahkan, kebudayaan membangun harmoni antara manusia, Tuhan, alam, dan sesama. Menurutnya, Hari Kebudayaan Nasional akan menjadi momen kolektif bangsa untuk meneguhkan jati diri dan membangun kepercayaan budaya nasional.

    Tanggal 17 Oktober dipilih sebagai usulan Hari Kebudayaan Nasional karena memiliki dasar historis. Hari itu merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang lambang negara dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”—sebuah simbol penting dalam perjalanan budaya bangsa.

    Dukungan terhadap penetapan Hari Kebudayaan Nasional bukan sekadar wacana. Tim 9 Garuda Plus telah menempuh sejumlah langkah strategis untuk memperkuat legitimasi usulan tersebut. Dimulai pada 18 Januari 2025 dengan menggelar forum kajian bersama Menteri Kebudayaan RI, Tim 9 membuka ruang diskusi awal mengenai urgensi penetapan HKN.

    Langkah itu dilanjutkan dengan penyerahan proposal naskah akademik secara resmi kepada Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, pada 3 Februari 2025. Dalam momentum itu, Tim 9 menyampaikan argumentasi berbasis kajian ilmiah tentang pentingnya negara memiliki Hari Kebudayaan Nasional yang berpijak pada identitas dan sejarah bangsa.

    Tidak berhenti di situ, pada 21 dan 22 Mei 2025, Tim 9 menggelar forum diskusi kelompok terfokus (FGD) bersama para tokoh budaya dari berbagai daerah. Hasil diskusi ini kemudian dibawa langsung dalam penyampaian resmi ke Kementerian Kebudayaan.

    Sebagai puncaknya, pada 4 Juni 2025 digelar FGD nasional secara daring dan luring. Acara ini difasilitasi oleh anggota Komite III DPD RI DIY, Ahmad Syauqi Soeratno, dan melibatkan lintas pemangku kepentingan dari unsur akademisi, budayawan, hingga tokoh agama dari seluruh Indonesia.

    Di akhir, Hudono menilai perlu ada sosialisasi luas kepada masyarakat, termasuk kepada Ngarso Dalem dan pemangku kepentingan lainnya. Baginya, gagasan ini bukan hanya layak diperjuangkan, tapi juga harus dikawal bersama agar kebudayaan tak sekadar dikenang, tapi dirayakan.

  • Sambut libur sekolah, Daop 6 Yogyakarta hadirkan ikon animasi Jumbo

    Sambut libur sekolah, Daop 6 Yogyakarta hadirkan ikon animasi Jumbo

    ANTARA – KAI Daop 6 Yogyakarta menambah unit Face Recognition Boarding Gate dan menghadirkan ikon film animasi anak di Pintu Timur Stasiun Yogyakarta. Penambahan tersebut untuk menyambut masa libur sekolah yang sebentar lagi tiba. (Imam Prasetyo Nugroho/Rizky Bagus Dhermawan/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab Sleman luncurkan inovasi SINAR, tingkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat

    Pemkab Sleman luncurkan inovasi SINAR, tingkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Pemkab Sleman luncurkan inovasi SINAR, tingkatkan transparansi dan partisipasi masyarakat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 18 Juni 2025 – 13:43 WIB

    Elshinta.com – Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, Pemkab Sleman berkomitmen memanfaatkan teknologi informasi agar lebih mudah dioperasikan dan diakses oleh siapa saja. Salah satunya yakni melalui inovasi SINAR atau Sistem Informasi Ngudi Aspirasi Masyarakat.

    Inovasi SINAR ini diluncurkan oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa pada Selasa (17/6), bertempat di Ruang Rapat Wakil Bupati Sleman. SINAR merupakan inovasi digital yang dikembangkan oleh Kapanewon Ngemplak sebagai upaya untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam siklus pembangunan daerah. 

    Muhammad Falak Susanto, selaku penggagas inovasi tersebut menyebut sistem ini berbasis website dan dirancang untuk menjadi sarana publikasi data pembangunan, ruang partisipatif masyarakat, sekaligus instrumen evaluasi program yang terbuka dan dapat diakses oleh siapa pun.

    “Melalui SINAR Ngemplak, seluruh informasi terkait rencana dan realisasi pembangunan dipublikasikan dalam bentuk dokumen digital yang dapat diakses secara mudah di laman resmi Kapanewon,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Rabu (18/6). 

    Dan yang terpenting, inovasi SINAR ini memberikan ruang yang lebih besar bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam proses pembangunan. Menurut Falak masyarakat tidak hanya sebagai penerima kebijakan, tetapi juga sebagai mitra yang turut serta dalam merencanakan, memantau, dan mengevaluasi jalannya program pemerintah. 

    Sementara itu, Danang Maharsa mengapresiasi peluncuran inovasi SINAR yang diinisasi Kapanewon Ngemplak ini. Diharapkan dengan adanya SINAR ini dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam siklus pembangunan daerah, khusunya di Kapanewon Ngemplak serta dapat dikembangkan pada 17 Kapanewon di Kabupaten Sleman.

    “Kita harus mampu beradaptasi dengan semakin majunya teknologi informasi, sehingga kita dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada masyarakat,” kata Danang.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Desa Rengel Tuban Jadi Percontohan Nasional Koperasi Merah Putih

    Desa Rengel Tuban Jadi Percontohan Nasional Koperasi Merah Putih

    Tuban (beritajatim.com) – Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban resmi ditetapkan sebagai salah satu dari delapan titik percontohan nasional dalam program Koperasi Desa (Kades) Merah Putih oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Penetapan ini diumumkan dalam acara soft launching program Kades Merah Putih yang dipimpin langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Budi Arie Setiadi, di Yogyakarta, Rabu (18/6/2025).

    Kepala Desa Rengel, Mundir, menyatakan bahwa keterlibatan desanya merupakan bentuk komitmen kuat dalam membangun kemandirian ekonomi desa melalui pemberdayaan koperasi berbasis potensi lokal.

    “Kami siap menjadikan koperasi desa sebagai pusat pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal. Ini bukan hanya prestasi, tapi juga amanah besar,” ungkap Mundir.

    Menurut Mundir, Koperasi Desa Merah Putih Rengel kini telah memiliki 593 anggota aktif dari berbagai kelompok masyarakat. Keaktifan ini menjadi pondasi penting dalam membangun sirkulasi ekonomi desa yang berkelanjutan, partisipatif, dan berbasis gotong royong.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban, Agus Wijaya, juga mengapresiasi langkah progresif Desa Rengel. Ia menyebut bahwa dalam zoom meeting bersama Menteri Koperasi dan UKM RI, Desa Rengel dipuji sebagai contoh koperasi desa dengan struktur keanggotaan dan sistem kerja yang solid.

    “Desa Rengel menurut Menkop merupakan salah satu contoh koperasi yang sudah memiliki anggota yang luar biasa,” terang Agus.

    Agus berharap, kekompakan dan partisipasi aktif seluruh anggota koperasi dapat memperkuat posisi Koperasi Merah Putih Rengel sebagai model koperasi modern. Dengan demikian, koperasi desa ini bisa menjadi penggerak utama jejaring ekonomi antardesa yang inklusif, produktif, dan berdaya saing tinggi.

    “Karena program ini dari desa, oleh desa, dan untuk Indonesia,” pungkasnya. [dya/beq]

  • KAI angkut 39.549 ton avtur untuk suplai Bandara YIA

    KAI angkut 39.549 ton avtur untuk suplai Bandara YIA

    Dengan meningkatnya kebutuhan energi penerbangan di YIA, peran kereta api sebagai tulang punggung distribusi logistik pun kian krusial,

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat telah mengangkut 39.549 ton avtur untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar penerbangan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sepanjang periode Januari hingga Mei 2025.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, adanya peningkatan pada volume angkutan bahan bakar pesawat udara (Avtur) dari Stasiun Cilacap menuju Stasiun Rewulu yang kemudian akan disuplai ke Bandara YIA.

    “Selama Januari hingga Mei 2025, total Avtur yang diangkut mencapai 39.549 ton atau 111.990,30 kiloliter (KL), meningkat 12,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.243 ton atau 99.797,06 KL,” kata Anne di Jakarta, Rabu.

    Bahan bakar itu berasal dari Kilang Cilacap dan diangkut menggunakan kereta api menuju Rewulu untuk kemudian disuplai ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

    Pengangkutan Avtur dilaksanakan secara rutin setiap dua hari sekali dengan satu rangkaian kereta khusus. Moda rel menjadi pilihan strategis karena mampu mengangkut dalam volume besar secara tepat waktu, efisien, dan lebih ramah lingkungan dibanding angkutan jalan raya.

    “Dengan meningkatnya kebutuhan energi penerbangan di YIA, peran kereta api sebagai tulang punggung distribusi logistik pun kian krusial,” ujarnya.

    Menurut Anne, peningkatan volume angkutan Avtur mencerminkan kepercayaan industri terhadap moda kereta api sebagai solusi logistik energi.

    “KAI hadir sebagai moda transportasi yang andal dan berkelanjutan, mendukung ekosistem penerbangan nasional secara menyeluruh,” tuturnya.

    Keterlibatan KAI dalam mendukung konektivitas udara tidak hanya melalui logistik, tetapi juga mobilitas penumpang. Layanan KA Bandara meliputi KA Bandara YIA dan KA Bandara Srilelawangsa di Medan mengalami pertumbuhan positif.

    Sepanjang Januari hingga Mei 2025, jumlah pelanggan KA Bandara mencapai 2.854.707 orang, naik dari 2.237.209 orang pada periode yang sama tahun 2024.

    Pertumbuhan ini, lanjut Anne, tak lepas dari meningkatnya pergerakan masyarakat menuju bandara-bandara utama.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa selama Januari hingga April 2025, sebanyak 58.660 wisatawan mancanegara tiba melalui Bandara YIA.

    “Lonjakan ini turut berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan pasokan Avtur dan aksesibilitas darat yang efisien,” katanya pula.

    Dengan sinergi antara angkutan barang dan penumpang, KAI memainkan peran ganda dalam memperkuat konektivitas antarmoda.

    Di satu sisi, kereta barang menopang rantai pasok energi strategis seperti Avtur. Di sisi lain, KA Bandara menjembatani mobilitas masyarakat menuju pusat-pusat transportasi udara secara cepat dan nyaman.

    “Melalui penguatan layanan logistik dan penumpang ini, KAI terus menegaskan perannya sebagai bagian integral dari sistem transportasi nasional yang andal, terintegrasi, dan berorientasi masa depan,” kata Anne.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Posisi Badan yang Benar saat Akan Melakukan Gerakan Meroda, Begini Tekniknya

    Posisi Badan yang Benar saat Akan Melakukan Gerakan Meroda, Begini Tekniknya

    YOGYAKARTA – Menjaga posisi tubuh dengan tepat saat akan melakukan gerakan meroda merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Meroda termasuk salah satu jenis gerakan dalam senam lantai yang sering diajarkan sejak masa sekolah.

    Dalam senam lantai, beberapa gerakan yang umum dilakukan meliputi guling depan, guling lenting, dan meroda. Ketiga gerakan ini perlu dilakukan dengan teknik yang benar agar terhindar dari risiko cedera.

    Saat melakukan gerakan meroda, posisi tubuh sebaiknya menyamping sesuai arah gerakan. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda. Teknik ini sangat penting guna memaksimalkan gerakan serta mencegah cedera.

    Apa Itu Senam Lantai?

    Sebelum mempelajarinya posisi tubuh gerakan meroda, Anda perlu memahami terlebih dahulu apa itu senam lantai. Secara umum, senam terbagi menjadi enam jenis, yaitu senam artistik, senam ritmik, senam akrobatik, senam aerobik olahraga, senam trampolin, dan senam umum. 

    Di antara jenis-jenis tersebut, senam lantai termasuk salah satu cabang senam yang mencakup berbagai gerakan. Senam ini biasanya dilakukan di permukaan lantai atau di atas matras.

    Senam lantai merupakan rangkaian gerakan yang dilakukan di permukaan datar dengan menggunakan matras sebagai alas. Gerakan dalam senam ini mengandung unsur kelenturan, kekuatan, lompatan, kemampuan menahan posisi, dan keseimbangan tubuh.

    Kemungkinan besar kamu pernah mempraktikkan senam lantai saat masih bersekolah. Umumnya guru olahraga akan menyiapkan matras dan memperagakan beberapa gerakan dasar. Beberapa contoh gerakan dalam senam lantai yang dapat kamu lakukan antara lain adalah guling depan, guling lenting, dan meroda.

    Gerakan Meroda yang Benar

    Menjaga posisi tubuh yang tepat saat hendak melakukan gerakan meroda merupakan aspek yang sangat penting. Gerakan meroda sendiri dilakukan dengan cara memutar tubuh ke arah samping, dimulai dari posisi awal yang menyamping sesuai arah gerakan, bertumpu pada tangan dan kaki selama proses memutar berlangsung.

    Memahami posisi tubuh yang benar saat melakukan gerakan meroda sangat penting agar terhindar dari risiko cedera. Posisi tubuh harus menyamping mengikuti arah gerakan. Mengacu pada buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas VIII, berikut adalah penjelasan mengenai posisi tubuh yang tepat saat melakukan gerakan meroda:

    Posisi Awal

    Posisi tubuh yang tepat saat hendak melakukan gerakan meroda adalah berdiri dengan arah tubuh menyamping mengikuti arah gerakan. Sebelum memulai gerakan, kaki dibuka selebar bahu dan kedua tangan direntangkan menyerong ke atas.

    Gerakan

    Posisi tubuh yang tepat saat akan melakukan gerakan meroda adalah berdiri menyamping sesuai arah gerakan. Setelah tubuh berada dalam posisi yang benar dan rileks, langkah berikutnya adalah menentukan tangan mana yang akan digunakan sebagai awalan. 

    Jika Anda memulai dengan tangan kiri, maka telapak tangan kiri diletakkan terlebih dahulu di atas matras. Selanjutnya kaki kanan diangkat lurus ke atas, disusul dengan meletakkan tangan kanan di matras. Sementara kaki kiri ikut terangkat lurus ke atas.

    Dalam posisi ini, tubuh akan berada dalam keadaan terbalik dengan bertumpu pada kedua tangan. Anda tidak perlu menahan posisi ini terlalu lama. Segera turunkan kaki kanan dengan cepat, diikuti dengan tangan kiri, dan usahakan kaki kiri menjadi yang terakhir menyentuh matras. Teknik ini berlaku untuk yang memulai gerakan dari tangan kiri.

    Akhir Gerakan

    Setelah berhasil menapakkan kaki dan tangan di matras, langkah berikutnya merupakan tahap akhir dari gerakan meroda. Pada tahap ini, tubuh berdiri dengan arah menyamping mengikuti arah gerakan. Posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Kedua lengan kemudian direntangkan ke atas secara menyerong di samping telinga.

    Demikianlah posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda. Teknik tersebut perlu Anda tahu, terutama bagi yang sering melakukan gerakan senam lantai baik di sekolah maupun untuk aktivitas profesional. Baca juga senam lantai yang membutuhkan gerakan keseimbangan, kekuatan, dan kelenturan.

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah RI alami hujan ringan hingga sedang

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah RI alami hujan ringan hingga sedang

    logo BMKG

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah RI alami hujan ringan hingga sedang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 18 Juni 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat, yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Rabu.

    Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Rabu, Prakirawan Sekar Anggraeni menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang dari Selat Makassar hingga Kalimantan Tengah, dari Kalimantan Timur hingga Selat Makassar, dari Samudra Hindia barat daya Banten hingga barat daya Bengkulu di Laut Natuna, dari Laut Jawa hingga Kalimantan Barat.

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi. Oleh karena itu pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, antara lain Bengkulu, Bandar Lampung, Tanjung Selor, Banjarmasin, Palu, Mamuju, Manado, Jayawijaya, dan Merauke.

    Sementara itu beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Tanjung Pinang, Palembang, Serang, Bandung, Pontianak, Palangka Raya, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Kendari, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, dan Jayapura.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Medan, Banda Aceh, Pekanbaru, Jambi, Yogyakarta, Jakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Mataram, dan Kupang.

    Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter, sementara gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia Selatan Banten, Nusa Tenggara Barat dan perairan selatan Jawa Tengah hingga Bali.

    Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Maluku.

    Sumber : Antara

  • Perkembangan Terbaru Ijazah Jokowi, Penyidik Pengecekan Data ke SMAN 6 dan UGM

    Perkembangan Terbaru Ijazah Jokowi, Penyidik Pengecekan Data ke SMAN 6 dan UGM

    GELORA.CO  – Perkembangan terbaru dari kasus tudingan ijazah Jokowi Palsu, saat ini polisi sedang memverifikasi ke SMAN 6 Surakarta dan Universitas Gajah Mada. 

    Penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    “Perkembangan terbaru, upaya yang dilakukan penyelidik beberapa hari terakhir ini adalah melakukan klarifikasi terhadap pihak sebuah SMA negeri di Surakarta dan melakukan klarifikasi juga ke pihak sebuah universitas di Yogyakarta,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (18/6/2025).

    Ade Ary membenarkan bahwa verifikasi itu dilakukan di SMAN 6 Surakarta dan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

    Keduanya merupakan tempat Jokowi menempuh pendidikan.

    “Ya, benar (verifikasi di SMAN 6 Surakarta dan UGM),” ujar Kabid Humas.

    Ade Ary mengungkapkan, verifikasi di dua lokasi tersebut merupakan bagian dari upaya penyidik untuk mengumpulkan fakta-fakta.

    “Ini merupakan bagian dari proses pengumpulan fakta-fakta dalam tahap pendalaman yaitu proses penyelidikan. Jadi proses masih berlangsung, mohon waktu,” ungkap Ade Ary.

    Adapun Jokowi mengetahui dugaan fitnah terhadap dirinya melalui media sosial pada 26 Maret 2025.

    Ketika itu Jokowi tengah berada di kawasan Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

    “Pelapor selaku korban mulai mengetahui adanya video melalui media sosial berisi pernyataan fitnah dan pencemaran nama baik,” kata Ade Ary, Kamis (15/5/2025).

    Ade Ary mengungkapkan, dugaan fitnah yang disampaikan dalam media sosial itu yakni berkaitan dengan ijazah S1 Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Dalam laporannya, Jokowi menyebut ada lima orang yang diduga membuat pernyataan fitnah di media sosial. Kelimanya yakni berinisial RHS, RSN, TT, ES, dan KTR.

    Jokowi kemudian meminta ajudan dan kuasa hukumnya untuk mengumpulkan bukti terkait dugaan fitnah tersebut.

    “Selanjutnya pelapor meminta kepada ADC atau ajudan dan kuasa hukum untuk mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai medsos dan mengingatkan kepada pihak yang membuat pernyataan,” ungkap Kabid Humas.

    Setelah bukti-bukti terkumpul, Jokowi akhirnya memutuskan untuk membuat laporan polisi di Polda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025).

    “Setelah menerima laporan ini, Polda Metro Jaya menindaklanjuti, dalam hal ini tim penyelidik dari Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujar Ade Ary.

    Dari lima nama yang ada di laporan Jokowi, salah satunya diduga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo

  • Roy Suryo Ultimatum Jokowi Soal Kasmudjo, Ada Konsekuensi Hukum Bila Membangkang

    Roy Suryo Ultimatum Jokowi Soal Kasmudjo, Ada Konsekuensi Hukum Bila Membangkang

    GELORA.CO  – Pakar telematika Roy Suryo tidak gentar untuk memberi ultimatum terhadap Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

    Ultimatum diberikan kepada Jokowi perihal pernyataan Jokowi yang menyebutkan bahwa Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsi dirinya ketika kuliah. 

    Masalahnya, terbaru Kasmudjo yang merupakan pensiunan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menepis dirinya disebut sebagai dosen pembimbing akademik maupun dosen pembimbing skripsi Jokowi semasa kuliah.

    Pengakuan Kasmudjo itu diungkapkan ketika bertemu Rismon Hasiholan Sianipar di kediamannya di Pogung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Rismon ketika itu menjelaskan maksud kedatangannya ke rumah Kasmudjo.

    Hal itu diunggah di kanal YouTube Balige Academy pada Sabtu (14/6/2025). 

    Rismon Hasiholan menanyakan tentang pengakuan Jokowi soal Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsinya.

    “Tentang ini, pembimbing skripsi itu lho, Pak,” katanya, dilansir TribunJatim.com.

    “Pembimbing skripsi umurnya harus di atas 50,” jawab Kasmudjo.

    Rismon menanyakan soal cerita Jokowi pada 2017 silam yang menyebut Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya.

    “Bukan Pak, yang tahun 2017, kan Bapak tampil di TV bersama Pak Jokowi. Pak Jokowi mengatakan bolak-balik bimbingan skripsi,” kata Rismon.

    “Itu yang salah. Saya baru [golongan, red.] IIIB tidak bisa bimbing,” ujar Kasmudjo.

    Baca juga: Detik-detik Pak Kasmudjo Usir Rismon Sianipar yang Mendatangi Rumahnya, Tolak Diskusi soal Ijazah

    Rismon pun mencoba kembali menekankan bahwa Kasmudjo bukan dosen pembimbing Jokowi, baik skripsi maupun akademik.

    “Bapak saat itu berarti bukan pembimbing skripsi? Bukan pembimbing akademik?” tanya Rismon.

    “Sudah, bukan. Bukan [pembimbing akademik],” kata Kasmudjo, sembari menutup pintu bagi Rismon Sianipar.

    “Maaf, maaf, ndak bisa yah,” katanya.

    Roy Suryo pun menanggapi pernyataan terbaru Kasmudjo saat ditemui Rismon Sianipar, bahwa dirinya bukan pembimbing skripsi maupun pembimbing akademik Jokowi. 

    Dalam konferensi pers pada Senin (16/6/2025), Roy Suryo menyebut, ada relasi kuasa antara Kasmudjo dan Jokowi pada 2017 silam.

    Sehingga, Kasmudjo hanya bisa senyam-senyum sembari mengiyakan perkataan Jokowi yang menyebutnya sebagai dosen pembimbing skripsi.

    Sebagai informasi, sebuah video dari tahun 2017 menunjukkan bahwa Jokowi di sebuah acara menyebut Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsinya di UGM.

    “Meski kelihatan betul Pak Kasmudjo agak-agak larang-larang untuk bicara, beliau dengan jujur mengatakan hal yang paling prinsip,” kata Roy.

    “Dia mengatakan bukan dosen pembimbing skripsinya Pak Jokowi. Itu clear banget, langsung membantah video tanggal 19 Desember 2017, yang waktu itu Jokowi memanggil Pak Kasmudjo di kampus kehutanan, kemudian Pak Kasmudjo waktu itu hanya bisa ketawa-ketawa,” paparnya.

    “Kenapa Pak Kasmudjo nggak menjawab? Karena ada relasi kuasa di situ. Siapa bisa, dosen, mantan dosen menjawab presiden? Ya nggak bisa, misalnya Pak Kasmudjo mengatakan, ‘oh, nggak’ gitu kan nggak mungkin,” tambahnya.

    Roy Suryo pun menyampaikan terima kasih kepada Kasmudjo karena sudah jujur.

    Ultimatum kepada Jokowi

    Kini Roy Suryo lantas memberikan ultimatum kepada Jokowi untuk segera meralat pernyataannya soal Kasmudjo.

    Jika tidak, akan ada tindakan hukum yang dilaporkan terhadap ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tersebut.

    “Hari ini [Senin, 16 Juni 2025] juga, tim kuasa hukum kami telah menyampaikan satu pernyataan sikap ya dalam 3 kali 24 jam, kalau Jokowi tidak meralat ucapannya soal Pak Kasmudjo itu dosen pembimbing skripsi atau dosen pembimbing akademiknya. Dan itu jelas-jelas bohong, kalau kata Pak Kasmudjo. Maka itu akan ada tindakan hukum,” papar Roy Suryo.

    Roy Suryo menegaskan, tindakan hukum dilayangkan lantaran semua orang sama di mata hukum, tak terkecuali Jokowi.

    “Semua orang berposisi yang sama di mata hukum. Dan Pak Kasmudjo pun mengatakan, pada saat itu, beliau itu masih asisten dosen. Gelarnya juga masih B.Sc, belum insinyur, dikuatkan lagi dengan istrinya yang ada. Jadi dua orang yang sudah bersaksi di sana,” jelasnya