provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Kapolri Pimpin Apel Kokam Pemuda Muhammadiyah 2025, Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan – Page 3

    Kapolri Pimpin Apel Kokam Pemuda Muhammadiyah 2025, Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Pemuda Muhammadiyah 2025 di Stadion Tridadi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (20/7/2025). Kegiatan itu dihadiri oleh 23.450 anggota Kokam Pemuda Muhammadiyah.

    Dalam kegiatan tersebut, dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Polri dan Pemuda Muhammadiyah, terkait dengan sinergitas usaha pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional.

    “Alhamdulillah, baru saja dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Polri dan Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah terkait Sinergisitas Usaha Pertanian dalam rangka Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional,” tutur Listyo dalam acara tersebut.

    Dengan adanya MoU tersebut, Listyo berharap adanya kerja sama yang berjalan maksimal sehingga dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas hasil pertanian, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan petani.

    “Kerja sama ini merupakan implementasi nyata yang sejalan dengan program ketahanan pangan yang dilaksanakan Polri dalam mendukung swasembada pangan, dimana sampai dengan akhir tahun 2025, Polri menargetkan penanaman jagung pada lahan seluas 1 juta hektar,” jelas dia.

     

  • Kemiskinan dan Sistem, Dua Sekat Anak DIY ke Perguruan Tinggi

    Kemiskinan dan Sistem, Dua Sekat Anak DIY ke Perguruan Tinggi

    Liputan6.com, Gunungkidul – Yogyakarta selama ini dikenal luas sebagai Kota Pendidikan. Deretan kampus ternama berdiri megah di sudut-sudut kota, menjadi magnet bagi ribuan mahasiswa dari seluruh penjuru Nusantara. Mereka datang membawa mimpi dan harapan akan masa depan yang lebih baik melalui kuliah.

    Namun di balik gemerlap citra akademik itu, ada kenyataan pahit yang mulai menganga. Semakin sedikit anak muda asli Yogyakarta yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Mereka justru tersingkir secara diam-diam dari ruang-ruang kelas, bahkan di kampung halamannya sendiri.

    Fenomena ini bukan sekadar cerita bisik-bisik. Ketua Bapemperda Gunungkidul, Ery Agustin S, S.E., M.M, menyuarakan kegelisahan yang telah lama dirasakan warga. Dalam sebuah forum publik baru-baru ini, ia menyebut kondisi pendidikan di DIY, terutama Gunungkidul, sudah berada dalam titik rawan.

    “Banyak anak muda di DIY, terutama yang baru lulus sekolah menengah, tidak melanjutkan kuliah. Salah satu penyebab utamanya adalah kemiskinan,” ujarnya tegas.

    Pernyataan Ery bukan tanpa dasar. Data yang ia kutip data BPS menunjukkan bahwa 22,27 persen warga DIY hanya tamat SD, 39 persen berhenti di jenjang sekolah menengah, dan sisanya bahkan putus sekolah di tengah jalan.

    “Yang lebih mencengangkan, angka partisipasi kuliah anak-anak asli DIY hanya sekitar 15 persen, sangat timpang jika dibandingkan dengan citra Yogyakarta sebagai kota intelektual,” ulasnya.

    “Apakah ini karena mereka memang tidak mau kuliah? Atau karena keadaan yang memaksa mereka berhenti?” tanya Ery.

    Pemerintah daerah sebenarnya pernah mencoba menjawab lewat Program Kuliah Istimewa yang dijalankan Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY. Namun menurut Ery, program itu masih jauh dari ideal.

    “kuotanya terbatas, hanya mencakup jenjang D4, dan hanya berlaku di beberapa universitas tertentu. Kenapa tidak dibuat lebih luas? Harusnya bisa untuk S1, dan bisa di semua kampus di DIY,” kritiknya.

    Ia menambahkan, pendekatan kebijakan seperti ini justru berpotensi menyandera anak muda dalam pilihan yang sempit. Anak-anak yang sebenarnya memiliki potensi besar akhirnya dipaksa kuliah di kampus yang bukan minat mereka, hanya karena itulah satu-satunya akses beasiswa yang tersedia.

    “Jangan sampai karena program kuliah gratis hanya di kampus tertentu, anak-anak kita jadi kuliah karena terpaksa, bukan karena sesuai pilihan mereka,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Ery menyoroti sistem distribusi beasiswa yang tidak berpihak pada kondisi riil masyarakat. Ia mengkritisi kebijakan yang hanya mengarahkan bantuan kepada warga di zona “kantong kemiskinan” berdasarkan peta administratif.

    “Padahal, banyak warga miskin tinggal di luar zona itu. Jangan sampai Beasiswa Istimewa justru menyandera warga miskin, karena penyalurannya hanya berdasarkan data wilayah, bukan realitas ekonomi warga,” tegasnya.

     

    Berkah, Kursi Roda untuk Nenek Lumpuh

  • Semesta Berpesta Yogyakarta Bikin Malam Minggu Penonton Istimewa

    Semesta Berpesta Yogyakarta Bikin Malam Minggu Penonton Istimewa

    Yogyakarta, Beritasatu.com – BTV Semesta Berpesta yang digelar di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (19/7/2025), memberikan kesan positif dari para penonton. Dengan beragam acara menarik, Semesta Berpesta membuat malam minggu penonton terasa istimewa.

    Nurul, penonton asal Yogya, mengaku sangat terhibur dengan hadirnya Semesta Berpesta. Tak hanya konser semata, tetapi berbagai aktivitas seru lainnya seperti bermain games berhadiah dan festival kuliner juga menjadi daya tarik tambahan dari gelaran ini.

    “Seru banget acaranya, apalagi buat yang jomblo, buat yang LDR juga, seru buat isi kekosongan di malam minggu,” ucap Nurul.

    Ungkapan serupa juga disampaikan penonton asal Yogya lainnya, Rere. Apalagi, Semesta Berpesta Yogya banyak dimeriahkan sejumlah musisi ternama Tanah Air seperti The Hud, Banda Neira, Diskoplo, Nabila Taqiyyah, hingga Gildcoustic.

    Tak hanya itu, paduan suara mahasiswa (PSM) Vocalista Paradisso dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta juga menjadi penampil dalam gelaran ini.

    “Kesannya seru buat nemenin malam minggu, ini kan tahun kedua kita di Semesta Berpesta. Keren, bintang tamu juga beda-beda, jadi vibes beda,” tutur Rere.

    Gelaran ini merupakan tahun ketiga Semesta Berpesta hadir di Kota Yogyakarta. Momen berkesan selama acara pun menjadi alasan para penonton kembali mendatangi festival tersebut.

    Seperti halnya dengan Nurul dan Rere yang kompak mengunjungi Semesta Berpesta di Yogya setelah tahun lalu juga hadir. Mereka berharap Semesta Berpesta dapat kembali memeriahkan Yogya dengan menghadirkan bintang tamu nasional lainnya.

    “Tadi nunggu Banda Neira dan Nabila. Banda Neira lagunya relate dengan kehidupan, kalau Nabila lebih feel lagu galau terus suaranya keren. Semoga tahun depan Semesta Berpesta undang Tulus,” imbuh Rere.

  • Quiet Quitting, Bukti Cerminan Krisis Budaya Kerja Anak Gen Z?

    Quiet Quitting, Bukti Cerminan Krisis Budaya Kerja Anak Gen Z?

    Liputan6.com, Yogyakarta – Fenomena Quiet Quitting diidentikan dengan generasi Z, generasi yang lahir dan tumbuh di era digital, terbiasa dengan komunikasi terbuka, mengedepankan kesehatan mental, serta memiliki ekspektasi tinggi terhadap keseimbangan hidup (work-life balance). Meika Kurnia Puji Rahayu DA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMY mengatakan quiet quitting bukanlah bentuk kemalasan, namun gejala dari lingkungan kerja yang tidak mendukung secara emosional dan struktural.

    “Quiet quitting itu sebenarnya perilaku bekerja secara minimalis atau sekadar menjalankan tugas sesuai kewajiban. Generasi Z tidak mencoba melakukan lebih atau melampaui ekspektasi. Dalam organisasi yang dinamis, sikap ini bisa menjadi penghambat pencapaian tujuan,” jelas dosen Manajemen Sumber Daya Manusia di Kampus Terpadu UMY Rabu 16 Juli 2025.

    Meika megatakan, kondisi di lapangan kerja saat ini sebagian besar pimpinan organisasi berasal dari generasi X, sementara staf dan karyawan didominasi oleh Gen Z. Ketimpangan nilai, ekspektasi, dan gaya komunikasi ini menciptakan celah antargenerasi yang rentan memicu konflik tersembunyi.

     

    “Quiet quitting bukan berarti mereka malas atau tidak loyal. Ini sinyal bahwa ada yang perlu dibenahi dalam sistem kerja dan budaya organisasi. Kita tidak bisa terus mengeluh dan menyalahkan. Kita harus aware dan accept bahwa ini sudah terjadi, lalu mencari strategi untuk menghadapinya,” tegasnya.

    Meika memberikan solusi dengan menekankan pentingnya budaya kerja yang mendukung dan lingkungan kerja yang sehat secara emosional. Terutama untuk mendorong lahirnya Organizational Citizenship Behavior (OCB) — yakni perilaku ekstra dari karyawan yang dilakukan secara sukarela karena mereka peduli terhadap organisasi.

    “OCB adalah kontribusi lebih dari karyawan yang tidak tertulis dalam jobdesc, namun dilakukan karena rasa kepemilikan dan komitmen terhadap tujuan bersama,” lanjutnya.

    Meika menjelaskan budaya kerja yang suportif tidak bisa dibangun melalui pendekatan otoriter atau sekadar imbalan finansial. Pola kepemimpinan yang hanya menekankan pada gaji, bonus, atau hukuman justru berisiko memperparah fenomena disengagement di tempat kerja.

    “Yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang memahami karakter Gen Z, menciptakan ruang yang memungkinkan mereka untuk bertumbuh, belajar, dan merasa dihargai,” tambahnya.

    Ia juga menegaskan pentingnya penguatan soft skills bagi generasi muda, seperti empati, komunikasi efektif, dan kemampuan kolaborasi lintas generasi. Agar tidak terjadi Quiet quitting di tempat kerja dengan memahami karakter Gen Z.

    “Anak-anak Gen Z itu cerdas-cerdas, tapi kecerdasan saja tidak cukup. Mereka harus dilengkapi dengan keterampilan lunak agar dapat beradaptasi di dunia kerja yang kompleks,” ujarnya.

     

    Berbagi Takjil dengan Cara Unik , Polisi Cosplay Wayang Orang

  • Minggu, BMKG prakirakan sebagian besar Indonesia diguyur hujan ringan

    Minggu, BMKG prakirakan sebagian besar Indonesia diguyur hujan ringan

    Arsip foto – Petugas menunjukkan pemetaan suhu panas di laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Kantor BMKG, Medan, Sumatera Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/bar/am.

    Minggu, BMKG prakirakan sebagian besar Indonesia diguyur hujan ringan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 20 Juli 2025 – 06:47 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada Minggu.

    “Kita awali dari Pulau Sumatera, kondisi cuaca berawan diprakirakan terjadi di wilayah Banda Aceh dan Tanjung Pinang,” kata Prakirawan Hasalika Nurjanah dalam saluran Youtube BMKG, di Jakarta, Minggu.

    Cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di Medan, Pekanbaru, dan Padang. Cuaca berawan tebal juga diprediksi terjadi di wilayah Jambi, Palembang, Pangkalpinang, dan Bandar Lampung. Kemudian untuk wilayah Bengkulu diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan.

    “Beralih ke Pulau Jawa, kondisi cuaca cerah berawan diprakirakan terjadi di wilayah Surabaya,” kata prakirawan.

    Cuaca berawan diprakirakan terjadi di Serang, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta. Sementara di wilayah Jakarta, hari ini diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan.

    “Bergeser ke Bali dan Nusa Tenggara, cuaca cerah berawan diprakirakan terjadi di Kupang,” katanya.

    Cuaca berawan diprediksi di wilayah Denpasar. Sementara wilayah Mataram diprakirakan akan berawan tebal hari ini.

    “Selanjutnya untuk Pulau Kalimantan, udara kabur diprakirakan terjadi di wilayah Tanjung Selor,” kata dia.

    Kemudian cuaca berawan diprakirakan di wilayah Pontianak. Cuaca berawan tebal diprakirakan di Samarinda, Palangka Raya, dan Banjarmasin.

    “Kemudian untuk Pulau Sulawesi, udara kabur diprakirakan terjadi di wilayah Palu,” katanya.

    Cuaca berawan diprakirakan di wilayah Makassar. Sementara cuaca di Manado, Gorontalo, dan Kendari diprakirakan berawan tebal. Hujan dengan intensitas ringan diprediksi mengguyur wilayah Mamuju.

    “Yang terakhir untuk wilayah Maluku dan Papua, cuaca berawan diperkirakan terjadi di wilayah Jayapura,” imbuhnya.

    Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan mengguyur sejumlah daerah, yakni Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, dan Jayawijaya. Sementara cuaca di Merauke diprakirakan turun hujan dengan intensitas sedang pada hari ini.

     

    Sumber : Antara

  • Suara Merdu Vocalista Paradisso Guncang Semesta Berpesta Yogyakarta

    Suara Merdu Vocalista Paradisso Guncang Semesta Berpesta Yogyakarta

    Jakarta, Beritasatu.com – Paduan suara mahasiswa (PSM) Vocalista Paradisso dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta sukses mengguncang gelaran Semesta Berpesta Yogyakarta di Stadion Kridosono, Sabtu (19/7/2025) malam WIB. Sebanyak tiga lagu mereka bawakan dan berhasil menyita perhatian penuh ribuan penonton yang hadir.

    Sebanyak 40 anggota Vocalista Paradisso berpakaian adat membuka penampilan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dengan suara sangat merdu, mereka membawa suasana khidmat di antara para penonton.

    Lagu kedua yang Vocalista Paradisso dibawakan, yaitu Tari Indang, lagu daerah khas Minangkabau, Sumatera Barat. Setelah itu mereka menyanyikan lagu Koyo Jogja Istimewa yang dipopulerkan Ndarboy Genk, penyanyi asal Bantul.

    Lagu kedua dan ketiga ini dinyanyikan Vocalista Paradisso sebagai saluran untuk memopulerkan budaya Tanah Air dan karya dari musisi lokal.

    Penampilan Vocalista Paradisso kian memukau dengan perpaduan koreografi kreatif selama melantunkan nyanyian. Tak hanya itu, alunan gendang, gitar, suling, kajon, dan perkusi juga semakin memeriahkan penampilan mereka.

    Adon, kapten tim Vocalista Paradisso, mengaku tersanjung paduan suara kampusnya bisa tampil perdana di pangungg megah Vocalista Paradisso. Mewakili teman-temannya, Adon mengapresiasi BTV yang memberikan wadah bagi paduan suara kampus untuk mempertunjukkan olah vokal mereka.

    “Kami senang banget, kami merasa terhormat bisa tampil di acara sebesar ini. Terus kami beterima kasih juga sama BTV dan Semesta Berpesta yang sudah mengundang kami,” ujar Adon.

    Vocalista Paradisso sendiri merupakan paduan suara yang telah mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Pada 1st Thailand International Choir Festival 2024 di Bangkok, Thailand, mereka berhasil menyabet dua medali emas untuk kategori Pop & Jazz serta Folklore.

    Selain Vocalista Paradisso, sejumlah musisi ternama Tanah Air turut memeriahkan Semesta Berpesta Yogyakarta. Mereka adalah The Hud, Banda Neira, Diskoplo, Nabila Taqiyyah, hingga Gildcoustic.

    Semesta Berpesta bukan sekadar konser musik semata, melainkan juga ajang yang memadukan pertunjukkan budaya modern dan tradisional di setiap daerah sekaligus momentum untuk membangkitkan UMKM lokal.

  • Agresi Militer Belanda I Dimulai lewat Operasi Product

    Agresi Militer Belanda I Dimulai lewat Operasi Product

    Konvoi militer Belanda bergerak di jalanan Jawa selama Agresi Militer Belanda I, 20 Juli 1947. Kendaraan lapis baja dan truk pengangkut pasukan digunakan untuk menguasai jalur strategis di tengah konflik mempertahankan kemerdekaan Indonesia. (https://tinyurl.com/mf87y7ms)

    20 Juli 1947: Agresi Militer Belanda I Dimulai lewat Operasi Product
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 20 Juli 2025 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Pada 20 Juli 1947, Belanda secara resmi melancarkan Agresi Militer Belanda I melalui operasi militer bernama Operatie Product atau Operasi Product. Serangan ini dilakukan sebagai upaya Belanda untuk merebut kembali wilayah-wilayah penting di Indonesia yang dianggap vital secara ekonomi, seperti perkebunan di Sumatra dan pelabuhan strategis di Jawa. Serangan ini menandai titik eskalasi besar dalam konflik antara Republik Indonesia dan pemerintah kolonial Belanda setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

    Operasi ini dilaksanakan dengan pengerahan ribuan pasukan Belanda dan didukung persenjataan berat, baik dari darat, laut, maupun udara. Meski perjanjian Linggarjati telah ditandatangani pada tahun sebelumnya, Belanda menuduh Indonesia telah melanggar kesepakatan, dan menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk melancarkan serangan. Serangan dimulai pada dini hari dengan sasaran berbagai kota penting yang masih berada di bawah kendali Republik Indonesia.

    Dampak langsung dari Operasi Product adalah dikuasainya beberapa wilayah Republik, serta terganggunya jalur komunikasi dan logistik. Pemerintah Republik Indonesia pun memindahkan pusat pemerintahan ke Yogyakarta dan mulai mencari dukungan diplomatik dari dunia internasional. Agresi militer ini menuai kecaman dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan India, yang akhirnya mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) untuk menjadi mediator konflik.

    Operasi Product menjadi momen krusial dalam sejarah revolusi kemerdekaan Indonesia, yang menunjukkan bagaimana perjuangan militer dan diplomatik berjalan beriringan untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan.

    Sumber : Sumber Lain

  • Sebagian Besar Wilayah Indonesia Akan Diguyur Hujan Ringan Hari Ini

    Sebagian Besar Wilayah Indonesia Akan Diguyur Hujan Ringan Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami hujan ringan pada Minggu (20/7/2025).

    “Dari Pulau Sumatera, cuaca berawan diperkirakan terjadi di Banda Aceh dan Tanjung Pinang,” ujar prakirawan Hasalika Nurjanah melalui kanal YouTube resmi BMKG dari Jakarta.

    Sementara itu, langit berawan tebal diprediksi akan menyelimuti Medan, Pekanbaru, dan Padang, serta sejumlah kota lain seperti Jambi, Palembang, Pangkalpinang, dan Bandar Lampung. Khusus untuk Bengkulu, hujan ringan diperkirakan turun di wilayah tersebut.

    Beranjak ke Pulau Jawa, Surabaya diprediksi akan cerah berawan. Sementara itu, kondisi berawan akan meliputi Serang, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta. Ibu kota Jakarta sendiri diperkirakan akan diguyur hujan ringan hari ini.

    Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Kupang diprediksi cerah berawan, Denpasar akan berawan, dan Mataram diperkirakan berawan tebal.

    Di Kalimantan, Tanjung Selor diperkirakan diselimuti udara kabur. Pontianak diramalkan berawan, sedangkan Samarinda, Palangka Raya, dan Banjarmasin diprediksi berawan tebal.

    Sementara itu, udara kabur juga berpotensi terjadi di Palu, Sulawesi. Cuaca berawan diperkirakan melanda Makassar, sedangkan Manado, Gorontalo, dan Kendari kemungkinan besar akan berawan tebal. Hujan ringan diperkirakan turun di Mamuju.

    Untuk kawasan Maluku dan Papua, BMKG memperkirakan cuaca berawan di Jayapura. Sementara hujan ringan diramalkan mengguyur Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, dan Jayawijaya. Merauke menjadi satu-satunya wilayah yang diprediksi mengalami hujan dengan intensitas sedang.

  • Semesta Berpesta Yogyakarta Bikin Malam Minggu Penonton Istimewa

    Semesta Berpesta di Yogyakarta Bangkitkan UMKM Lokal

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Gelaran festival hiburan BTV Semesta Berpesta yang berlangsung di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (19/7/2025), tidak hanya menyuguhkan hiburan musik, tetapi juga menjadi momentum membangkitkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

    Sebanyak 20 tenant UMKM turut ambil bagian dalam acara ini, menawarkan beragam kuliner khas seperti makanan tradisional, jajanan yang sedang tren, hingga minuman segar. Pantauan Beritasatu.com, sejak sore hari ribuan pengunjung memadati area kuliner untuk menikmati santapan sambil menanti penampilan musisi favoritnya.

    Arizona, salah satu pelaku UMKM, mengatakan acara Semesta Berpesta Yogyakarta memberikan dampak positif bagi pedagang UMKM seperti dirinya.

    “Sangat berpengaruh, apalagi sekarang masa-masa agak sulit. Pas ada acara ini alhamdulillah untuk omzetnya luar biasa,” ucap Arizona.

    Arizona menjajakan berbagai jenis makanan seperti ayam geprek, dimsum, siomai, batagor, hingga es teh yang menjadi favorit pengunjung. Ia mengaku meraup omzet hingga Rp 3,5 juta hanya dalam satu hari. 

    “Alhamdulillah di QRIS ada sekitar Rp 2 jutaan. Untuk tunainya ada Rp 1,5 juta. Total Rp 3,5 juta,” tambahnya.

    Ia berharap kegiatan seperti Semesta Berpesta dapat lebih sering diadakan di Yogyakarta untuk  membantu meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM.

    Acara Semesta Berpesta Yogyakarta menghadirkan sejumlah musisi ternama Indonesia seperti The Hud, Banda Neira, Diskoplo, Nabila Taqiyyah, hingga Gildcoustic. Tak hanya itu, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Vocalista Paradisso dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta juga ikut memeriahkan panggung.

    Setelah Yogyakarta, konser Semesta Berpesta akan dilanjutkan di Jakarta pada 9–10 Agustus 2025. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui akun Instagram resmi @semestaberpesta.

  • Semesta Berpesta di Yogya Buat Diskoplo dan Gildcoustic Terpukau

    Semesta Berpesta di Yogya Buat Diskoplo dan Gildcoustic Terpukau

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Diskoplo dan Gildcoustic menjadi bintang tamu dalam gelaran BTV Semesta Berpesta di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (19/7/2025). Antusiasme ribuan penonton yang datang membuat para musisi terpukau.

    Bagi Diskoplo, pengalaman tampil perdana di Semesta Berpesta Yogyakarta sangatlah berkesan. Tak ingin mengecewakan para penonton, mereka pun mempertunjukkan penampilan yang penuh energi.

    “Mereka penonton yang antusias, apalagi sudah lama nunggu buat event ini juga,” ujar Diskoplo.

    Sementara itu, Gildcoustic yang terdiri dari Gilga Sahid Hardhiansyah, Indra Setiawan, dan Sufyan Baihaqi melihat Semesta Berpesta Yogyakarta sebagai acara musik yang luar biasa. Alasannya, penonton begitu antusias.

    Bahkan, ribuan penonton masih setia menunggu penampilan Gilga dan kawan-kawan di Semesta Berpesta Yogyakarta sampai pukul 23.00 WIB.

    “Ini acara paling luar biasa. Seru banget. Audiensnya juga pecah banget, mereka antusias di acara ini. Pokoknya BTV keren banget, vibes-nya luar biasa,” ucapa Gilga, sang vokalis.

    Gildcoustic lantas berterima kasih atas dukungan luar biasa para penonton. Mereka juga berharap dapat menghibur masyarakat dalam gelaran Semesta Berpesta di kota-kota lainnya.

    “Pokoknya teman-teman di luar sana yang support kami terima kasih dukungannya, terima kasih seluruh usahanya. Kalian luar biasa, istimewa,” imbuh Gilga.

    Dalam penampilan kali ini, Diskoplo dan Gildcoustic sukses menyuguhkan penampilan yang membakar semangat para penonton.

    Diskoplo, duet pengusung aliran elektronik disko-koplo ini sukses menciptakan atmosfer penuh semangat dengan aransemen lagu-lagu lintas generasi dan dikemas ulang dengan nuansa koplo kekinian. Sepanjang penampilan, Diskoplo membuat ribuan penonton asyik bergoyang dan sing along.

    Sementara itu, Gildcoustic menampilkan sejumlah lagu bernuansa pop dangdut dan berbahasa Jawa, yang membuat ribuan pengunjung bergalau dan bergoyang. 

    Tak kalah menarik, sejumlah musisi seperti The Hud, Banda Neira, Nabila Taqiyyah, hingga penampilan spesial dari PSM Vocalista Paradisso UPN Yogyakarta juga sukses menghibur para penonton di BTV Semesta Berpesta Yogyakarta.

    Yogyakarta menjadi kota kelima yang dikunjungi BTV Semesta Berpesta.