provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Lelang Spektrum Frekuensi 1,4 GHz Dibuka, Komdigi Bagi jadi 15 Zona 3 Regional

    Lelang Spektrum Frekuensi 1,4 GHz Dibuka, Komdigi Bagi jadi 15 Zona 3 Regional

    Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membuka lelang frekuensi 1,4GHz. Terdapat 3 zona dengan 15 regional yang akan menjadi perebutan peserta. 

    Kabar tersebut berdasarkan pengumuman Nomor: 1/SP/TIMSEL1,4/KOMDIGI/2025 Tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk layanan Akses Nirkabel Pitalebar atau Broadband Wireless Access (BWA) Tahun 2025. 

    Dalam pengumuman tersebut, Pemerintah akan melaksanakan seleksi terhadap objek seleksi berupa pita frekuensi radio pada rentang 1432–1512 MHz untuk layanan Time Division Duplexing (TDD) di beberapa wilayah Indonesia. 

    Proses seleksi ini terbagi dalam tiga regional, yakni Regional I,  Regional II, dan Regional III. Adapun masing-masing dengan satu blok seleksi berkapasitas 80 MHz. Masa berlaku Izin Penggunaan Frekuensi Radio (IPFR) ditetapkan selama 10 tahun.

    Untuk Regional I, objek seleksi mencakup wilayah pada Zona 4 hingga Zona 10, yang meliputi:

    Zona 4: Provinsi Banten, DKI Jakarta, Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
    Zona 5: Provinsi Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi).
    Zona 6: Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Zona 7: Provinsi Jawa Timur.
    Zona 9: Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
    Zona 10: Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

    Sementara itu, Regional II mencakup Zona 1,2,3, 8, dan 15 yang meliputi:

    Zona 1: Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara.
    Zona 2: Provinsi Sumatra Barat, Provinsi Riau, dan Provinsi Jambi.
    Zona 3: Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi.Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Lampung.
    Zona 8: Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
    Zona 15: Provinsi Kepulauan Riau.

    Lebih lanjut, Regional III mencakup Zona 11 hingga Zona 14 yang meliputi:

    Zona 11: Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
    Zona 12: Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi Tengah.
    Zona 13: Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat.
    Zona 14: Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Kalimantan Timur. 

    Lebih lanjut, Pemerintah menetapkan sejumlah persyaratan untuk peserta seleksi. Pertama, memiliki perizinan berusaha penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet- switched melalui media fiber optik atau penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis circuit switched melalui media fiber optik teresterial dengan KBLI 61100.

    Kedua, perizinan berusaha atau nomor induk berusaha (NIB) penyelenggaraan jaringan tetap tertutup melalui media fiber optik teresterial dengan KBLI 61100 dan jenis proyek utama (bukan  pendukung).  Ketiga, NIB penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet-switched melalui media nonkabel (BWA) dengan KBLI 61200 dan jenis proyek utama (bukan pendukung).

    Kemudian, perizinan berusaha penyelenggaraan Internet Service Provider (ISP) dengan KBLI 61921 tidak dalam pengawasan pengadilan terkait kepailitan; tidak dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde). 

    Lalu, tidak terafiliasi dengan peserta seleksi lainnya; dan menyerahkan dokumen permohonan keikutsertaan Seleksi yang terdiri atas formulir permohonan keikutsertaan seleksi, jaminan keikutsertaan Seleksi (bid bond), dan proposal teknis. 

    Adapun, proposal teknis memuat target jumlah rumah tangga yang terlayani internet akses nirkabel pitalebar dengan kecepatan akses internet paling sedikit sampai dengan (up to) 100 Mbps menggunakan pita frekuensi radio 1,4 GHz dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dengan jumlah rumah tangga terlayani wajib memenuhi minimal target rumah tangga pada Regional I, Regional II, dan Regional III yang diatur dalam Dokumen Seleksi.

  • Pasar Raya 2025 Segera Dibuka Gratis di Solo Selama Dua Pekan, Berikut Infonya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Juli 2025

    Pasar Raya 2025 Segera Dibuka Gratis di Solo Selama Dua Pekan, Berikut Infonya Regional 28 Juli 2025

    Pasar Raya 2025 Segera Dibuka Gratis di Solo Selama Dua Pekan, Berikut Infonya
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan kembali menggelar
    Pasar Rakyat
    dan Budaya (
    Pasar Raya
    ) di
    Taman Budaya Jawa Tengah
    (TBJT), Kota
    Solo
    , pada 1–15 Agustus 2025.
    Acara tahunan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya alias gratis.
    Ribuan pengunjung diperkirakan akan memadati arena, yang akan menampilkan ratusan seniman lintas daerah, puluhan stan UMKM, serta pertunjukan budaya dari lima provinsi.
    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin mengatakan, Pasar Raya 2025 menghadirkan sekitar 200 perupa, 70 seniman pertunjukan, 20 band pelajar (SMA/SMK), 41 band umum, tiga museum, serta 80 pelaku UMKM dari sekitar TBJT.
    “Persiapan sudah oke dan mantap. Tinggal pelaksanaan yang akan dibuka oleh Menteri Kebudayaan dan Gubernur Jawa Tengah,” kata Sadimin dalam keterangan tertulis usai melaporkan persiapan acara kepada Gubernur Ahmad Luthfi di kompleks Gubernuran, Senin (28/7/2025).
    Selain pameran dan pertunjukan seni, gelaran tahun ini juga akan menjadi ajang pemberian penghargaan kepada tokoh budaya Jawa Tengah.
    “Penghargaan tokoh budaya nanti biar disiapkan oleh tim kami, siapa nominasi yang layak mendapat penghargaan. Kita rencanakan pada penutupan,” lanjutnya.
    Kepala Taman Budaya Jawa Tengah, Suratno, menambahkan bahwa Pasar Raya 2025 merupakan penyelenggaraan edisi kedua, sekaligus rangkaian peringatan Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Tengah.
    Berbeda dari tahun sebelumnya, penyelenggaraan kali ini akan diramaikan sekitar 30 stan kuliner jadul (jaman dulu), pertunjukan tari, teater, barongsai, reog, musik lesung, hingga seni rupa seperti lukisan, patung, instalasi, dan fotografi.
    “Ada juga pertunjukan musik band pelajar dan umum. Salah satunya nanti ada Pedas Ndahe yang tampil pada pembukaan 1 Agustus,” jelas Suratno.
    Lima provinsi turut serta dalam acara ini, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, dan Kalimantan Tengah.
    “Gratis untuk masyarakat karena kita siapkan hiburan sekaligus edukasi, mengingat pengunjungnya banyak anak-anak. Mereka bisa menyaksikan pertunjukan seni tradisi hingga seni pengembangan yang sangat mendidik,” ujarnya.
    Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut positif pelaksanaan Pasar Raya 2025. Ia menilai event ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana penguatan budaya dan ruang ekonomi kreatif yang inklusif.
    “Bagus, apalagi gratis. Seni-budaya memang bukan orientasi bisnis. Kalau budaya itu lebih edukasi kepada masyarakat. UMKM-nya nanti ramaikan, koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM,” kata Luthfi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Bawa WN Perancis Dirusak di Sleman, Polisi Lakukan Penyelidikan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Juli 2025

    Mobil Bawa WN Perancis Dirusak di Sleman, Polisi Lakukan Penyelidikan Regional 28 Juli 2025

    Mobil Bawa WN Perancis Dirusak di Sleman, Polisi Lakukan Penyelidikan
    Tim Redaksi
     
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil yang membawa enam warga negara asing (WNA) asal Perancis menjadi sasaran perusakan oleh dua orang pengendara motor saat melintas di Jalan Pakem-Cangkringan, Kabupaten
    Sleman
    , pada Sabtu malam (27/7/2025).
    Akibat kejadian tersebut, mobil mengalami kerusakan pada spion dan kaca pintu depan kanan.
    Informasi perusakan ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @merapi_uncover. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa perusakan dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab saat mobil dalam kondisi berjalan normal.
    Disebutkan pula, peristiwa terjadi sekitar pukul 21.15 WIB. Saat itu, mobil sedang membawa penumpang enam tamu WNA asal Perancis.
    Saat dikonfirmasi, Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, membenarkan peristiwa tersebut.
    “Peristiwa terjadi pada 27 Juli 2025 di Jalan Pakem-Cangkringan, Sleman,” ujar Salamun melalui pesan WhatsApp, Senin (28/7/2025).
    Salamun menjelaskan, kejadian bermula saat pelapor berinisial YA keluar dari penginapan Omah Pakem dengan mobil yang ditumpangi oleh enam tamu WNA.
    “Keluar dari Omah Pakem bersama enam orang tamu warga negara Perancis,” ucapnya.
    Saat melintasi Jalan Pakem-Cangkringan, mobil berpapasan dengan dua sepeda motor dari arah berlawanan.
    Satu dari pengendara motor tampak melaju zig-zag, sementara motor kedua yang memiliki lampu biru mendekati mobil dan melakukan aksi kekerasan.
    “Motor kedua dengan lampu biru memepet kendaraan pelapor dan memukul kaca depan serta spion kanan hingga pecah,” tuturnya.
    Pelapor sempat menghentikan kendaraan karena mengira telah menabrak seseorang. Namun, kedua motor tersebut langsung melarikan diri. Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut membantu membersihkan pecahan kaca dari mobil.
    “Akibat kejadian ini kendaraan pelapor mengalami kerusakan pada kaca pintu depan kanan dan spion kanan,” ungkap Salamun.
    Polresta Sleman telah menerima laporan dugaan tindak pidana sesuai Pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang atau barang secara bersama-sama di muka umum.
    “Kasus ini telah ditangani oleh Polresta Sleman dan saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tren 1 Anak Makin Populer? Ini Kata Pasangan Muda RI yang Ogah Nambah Anak

    Tren 1 Anak Makin Populer? Ini Kata Pasangan Muda RI yang Ogah Nambah Anak

    Jakarta

    Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kemendukbangga/BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto, menyoroti pentingnya pendekatan yang berbeda di setiap daerah, menyikapi tren total fertility rate (TFR) atau jumlah anak rata-rata yang dilahirkan wanita. Meski secara nasional angkanya relatif ideal di 2,1, nyatanya TFR beberapa daerah mengalami tren penurunan.

    Contohnya, di Yogyakarta, angka TFR sudah menyentuh 1,6 hingga 1,8. Di wilayah seperti ini, pendekatan keluarga berencana (KB) tidak boleh lagi difokuskan pada pembatasan jumlah anak, melainkan pada peningkatan kualitas dan pengaturan jarak kelahiran.

    Sebaliknya, di wilayah seperti NTT, angka TFR masih di atas 2,5 bahkan bisa mencapai 4,5. Di daerah ini, pendekatan KB yang lebih aktif dan menyasar peningkatan kesadaran kontrasepsi masih relevan.

    “Masalahnya bukan hanya berapa anak, tapi juga jarak kelahiran yang terlalu pendek dan kesiapan keluarga dalam membesarkan anak. Jadi pendekatannya harus kontekstual,” beber Boni di Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2025).

    Kekhawatiran berikutnya adalah Indonesia ikut mengalami depopulasi seperti yang sudah terjadi di Jepang hingga Korea Selatan. Bila TFR terus menurun, hal semacam itu bisa saja terjadi.

    Ia menekankan dalam hal ini, Indonesia harus belajar dari negara-negara yang terlambat menyadari penurunan populasi dan kini menghadapi krisis angkatan kerja dan tekanan fiskal yang berat.

    “Kalau kita bisa menjaga TFR tetap di angka 2,1 sambil memastikan kualitas hidup terus naik dan persebaran penduduk merata, maka kita bisa menghindari jebakan depopulasi,” lanjutnya.

    “Lebih banyak yang di atas ya, lansia, tapi yang di bawah usia anak dan produktif semakin sedikit. Akhirnya menjadi populasi piramida terbalik,” katanya.

    Dampaknya, beban ekonomi menjadi lebih berat lantaran pekerja produktif semakin sedikit. Bukan tidak mungkin, hal yang terjadi ke depan adalah pencarian tenaga asing tentu meningkat.

    Demi menjaga stabilitas TFR di angka 2,11 Boni mengungkapkan perlu dilakukan upaya yang mendukung agar perekonomian para ayah dan ibu itu menjadi baik.

    “Supportnya dalam bentuk apa? Pekerjaan yang tidak lagi informal tapi formal, skema penggajian diatur. Jadi, mengarahnya kepada kepastian ekonomi,” kata Boni.

    Usia Muda Banyak Memilih Punya 1 Anak

    Tidak sedikit yang memilih untuk childfree maupun membatasi hanya memiliki satu anak saat sudah menikah. Bukan tanpa sebab, lagi-lagi pemicunya adalah ketidakpastian ekonomi.

    Hal ini yang juga dialami Annisa, wanita yang akrab disapa Sasa. Meski baru mengandung anak pertama, ia tak berpikir untuk memiliki anak lagi di kemudian hari.

    Ia memutuskan untuk fokus merawat satu anak, karena kebutuhan ekonomi dan biaya sekolah yang dinilai semakin tinggi. “Untuk merawat satu anak sekarang untuk masuk sekolah uang pangkalnya saja minimal banget Rp 30-50 juta, belum keperluan lain,” tuturnya, kepada detikcom Senin (28/7/2025).

    Sasa merasa keputusannya relatif bijak lantaran menyadari betul kesanggupan dirinya dan pasangan.

    Dihubungi terpisah, Citra Astari, pegawai swasta di Sukabumi yang menikah dengan dokter spesialis obgyn, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, beban finansial menjadi tantangan utama dalam membesarkan anak, meskipun bukan menjadi masalah satu-satunya.

    Ia dan suami memilih untuk terus fokus membesarkan anak yang kini sudah memasuki usia 7 tahun. “Kami juga merasa hanya punya fokus dan waktu yang cukup untuk satu anak,” bebernya.

    “Dari segi finansial, mental, dan kesiapan mendampingi, mudah-mudahan hingga hari tua,” lanjut dia.

    Menyoal hal semacam ini, Boni sebelumnya juga menilai perlu ada dukungan biaya sekolah yang terjangkau serta jaminan kesehatan memadai untuk setiap keluarga. Kemendukbangga/BKKBN juga sudah menghadirkan Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), yang menjadi program yang layanan pengasuhan anak usia dini yang berkualitas, terutama bagi orangtua yang bekerja.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Waspada Hujan Lebat Guyur Jabodetabek, Ini Peringatan BMKG

    Waspada Hujan Lebat Guyur Jabodetabek, Ini Peringatan BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Jabodetabek diprediksi masih akan mengalami fenomena hujan sedang-lebat dalam periode 3 hari ke depan, yakni 28-30 Juli 2025.

    Hal ini diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman Instagram resminya.

    Lebih spesifik, hujan lebat-sedang yang mengguyur pada 28 Juli 2025 diprediksi terjadi di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, dan Kab. Bogor.

    Sementara pada 29 Juli 2025, peringatan hujan sedang-lebat ‘hanya’ di wilayah Kab. Bogor dan Kota Bogor. Untuk 30 Juli 2025, diprediksi belum ada wilayah Jabodetabek yang diprediksi akan mengalami hujan sedang-lebat.

    Sementara itu, fenomena berbeda terjadi di wilayah D.I Yogyakarta. Diprediksi pada 29-30 Juli 2025 , beberapa wilayah mengalami hujan ringan. Masing-masing di Sleman bagian utara, Kulon Progo, Bantul bagian selatan, dan Gunungkidul bagian selatan.

    Sementara pada 31 Juli 2025, hujan ringan diprediksi masih akan terjadi di Sleman bagian utara dan Kulon Progo bagian utara.

    Sebelumnya, pada laporan prospek cuaca mingguan di laman resmi BMKG (periode 25-31 Juli 2025), disebutkan bahwa potensi pertumbuhan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan meningkat.

    Kondisi ini didukung oleh berbagai faktor, mulai dari skala global, regional, hingga lokal, yang secara kolektif menciptakan kondisi atmosfer yang labil dan kondusif untuk pembentukan hujan dengan intensitas bervariasi.

    Adapun wilayah-wilayah RI yang diprediksi mengalami siaga hujan lebat pada 28-31 Juli 2025 adalah Jawa Barat dan Jawa Timur.

    Sementara itu, angin kencang pada periode yang sama diperkirakan akan menghantam Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jejak Diplomat Kemlu Sebelum ke Rooftop dan Ditemukan Tewas di Kos – Page 3

    Jejak Diplomat Kemlu Sebelum ke Rooftop dan Ditemukan Tewas di Kos – Page 3

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan, lakban kuning tersebut dibeli di Yogyakarta.

     “Terkait dengan Lakban kuning, berdasarkan keterangan istri korban, bahwa lakban tersebut dibeli pada akhir bulan Juni di Toko Merah, Gedong Kuning, Yogyakarta,” kata Ade kepada wartawan, Senin (28/7/2025).

    Selain ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), indekos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, lakban juga ada di rumah korban di Yogyakarta.

    “Segera akan diserahkan ke penyidik sebagai pembanding,” lanjut Ade.

  • Promosikan Potensi Herbal Lokal, SIG Bawa UMKM Rembang Tembus Pasar Nasional

    Promosikan Potensi Herbal Lokal, SIG Bawa UMKM Rembang Tembus Pasar Nasional

    JAKARTA – Dari lahan pekarangan ke dapur rumahan, sekelompok ibu rumah tangga di Desa Glebeg, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah berhasil mengolah hasil panen tanaman herbal menjadi produk minuman kesehatan bernilai jual tinggi. Di bawah binaan Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Kabupaten Rembang (RB Rembang) yang dikelola oleh anak usahanya, PT Semen Gresik, Kelompok Wanita Tani (KWT) Annisa, sukses memasarkan produk herbal hingga ke luar Pulau Jawa dan mencatatkan omzet hingga Rp100 juta per tahun.

    Sejak berdiri tahun 2017, KWT Annisa yang beranggotakan 31 ibu rumah tangga telah memproduksi berbagai produk olahan tanaman herbal dan pangan lokal seperti minuman sirup, serbuk jahe, temulawak, kunyit, hingga minuman khas berbahan buah kawis. Semua produk diolah dari bahan baku alami yang berasal dari petani lokal di sekitar Desa Glebeg.

    Ketua KWT Annisa, Rutiah merasa sangat terbantu dan bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar RB Rembang sejak tahun 2022. Wanita berusia 50 tahun ini mengaku, RB Rembang memiliki peran yang besar dalam mendorong pertumbuhan bisnis KWT Annisa dalam memproduksi minuman herbal. Tidak hanya dibekali kemampuan mengelola usaha secara administratif dan bisnis, tetapi juga diperkuat dari sisi branding dan pemasaran agar produk KWT Annisa semakin dikenal pasar.

    ”Awalnya kami cuma ingin hasil pekarangan nggak terbuang percuma. Dari dapur yang sederhana, kami para ibu rumah tangga mulai belajar mengolah jadi produk yang punya nilai jual. Setelah bergabung dengan RB Rembang, peluang pun terbuka semakin lebar. Kami diberikan berbagai pelatihan, dibantu promosi dan fasilitasi, jejaring usaha juga semakin luas,” ujar Rutiah.

    Rutiah mengungkapkan, usaha yang dirintis sejak tahun 2017 silam dengan modal awal Rp500 ribu itu, dikerjakan hanya berbekal alat memasak sederhana dan mengubah potensi lokal jadi produk unggulan. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing, mereka bisa menghasilkan hingga 100 kilogram bahan baku seperti jahe, kunyit, dan buah kawis, yang dapat diolah menjadi sekitar 100 botol produk per minggu dan mulai mengenalkan produknya ke pasar tradisional hingga merambah ke jejaring UMKM di Kabupaten Rembang.

    Seiring meningkatnya permintaan, keterbatasan lahan membuat KWT Annisa berinisiatif menjalin kerja sama dengan petani lokal serta sesama pelaku UMKM di Rembang untuk memenuhi kebutuhan bahan baku. Khususnya saat menjelang momen seperti Lebaran, kapasitas produksi bisa meningkat tiga kali lipat.

    Kini, produk minuman jahe dan temulawak serta sari buah kawis dari KWT Annisa tidak hanya dipasarkan di wilayah Rembang, tapi juga menjangkau pasar yang lebih luas seperti Yogyakarta, Semarang, Surakarta, hingga Surabaya di Jawa Timur. Bahkan dengan peran e-commerce dan jaringan reseller, produk KWT Annisa mampu menjangkau pemasaran di luar Jawa seperti Kalimantan.

    Dengan racikan otentik berbahan herbal dan harga terjangkau mulai dari Rp10 ribu hingga Rp40 ribu per kemasan, produk KWT Annisa kini mampu meraih omzet rata-rata Rp10 juta per bulan, atau melebihi Rp100 juta per tahun.

    “Sebagai pelaku usaha, saya sangat merasakan manfaat dari keberadaan RB Rembang. Kami mendapat banyak dukungan, mulai dari pelatihan, pemasaran hingga promosi produk. Saya sangat berterima kasih kepada SIG dan RB Rembang. Harapan saya, para pelaku UMKM dapat terus berkembang dan sukses bersama,” ungkap Rutiah.

    Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 27 Juli mengatakan, SIG mendukung penuh penguatan peran perempuan dalam ekonomi masyarakat desa sebagai bagian dari komitmen Perusahaan terhadap pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

    “SIG percaya bahwa perempuan memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi lokal. Melalui pembinaan UMKM, kami mendorong lebih banyak kelompok usaha perempuan agar dapat tumbuh mandiri, naik kelas, dan berdaya saing di pasar yang lebih luas. SIG akan terus mendampingi UMKM, terutama pelaku perempuan, agar semakin tangguh dan mampu memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,” ujar Vita Mahreyni.

  • 5 Penyebab Seseorang Bisa Mengalami Krisis Eksistensial

    5 Penyebab Seseorang Bisa Mengalami Krisis Eksistensial

    YOGYAKARTA – Krisis eksistensial dialami ketika merasa seolah hidup berjalan begitu saja tanpa arah yang jelas. Umumnya, diiringi pertanyaan mendalam seperti “Apa tujuan saya di dunia ini?” atau “Apakah semua ini benar-benar berarti?”. Krisis eksistensial adalah fase ketika seseorang mulai mempertanyakan nilai, makna, dan arah hidup secara mendalam.

    Ini bukan sekadar stres atau kebosanan biasa, tapi bentuk pencarian yang lebih filosofis dan emosional tentang keberadaan diri. Krisis ini bisa muncul di berbagai tahap kehidupan dan sering kali dipicu oleh momen-momen tertentu yang mengubah cara pandang seseorang terhadap hidup. Lalu, apa saja penyebab umum seseorang mengalami krisis eksistensial? Melansir BetterHelp, Minggu, 27 Juli, berikut penjelasan tentang penyebab umum seseorang mengalami krisis eksistensial.

    1. Mengalami perubahan besar dalam hidup

    Kehilangan orang tercinta, perceraian, berpindah pekerjaan, atau mengalami penyakit serius bisa mengguncang struktur kehidupan yang selama ini terasa stabil. Ketika hal-hal yang dulu memberikan makna tiba-tiba hilang, seseorang mungkin mulai mempertanyakan siapa dirinya tanpa semua itu. Menurut psikolog Dr. Irvin Yalom, pengalaman eksistensial seperti kematian, kebebasan, isolasi, dan ketidakbermaknaan adalah empat tema utama yang sering muncul dalam jenis krisis ini.

    Ilustrasi penyebab seseorang bisa mengalami krisis eksistensial (Freepik)

    2. Tekanan sosial dan ketidakpuasan pribadi

    Hidup di tengah ekspektasi sosial yang tinggi baik dari keluarga, media sosial, atau lingkungan, sering membuat seseorang merasa tertinggal atau tidak cukup. Saat target hidup terasa sulit dicapai, timbul perasaan kecewa, lalu muncul pertanyaan seperti “Apakah semua ini pantas diperjuangkan?”. Banyak orang mengalami krisis eksistensial karena merasa jalan hidupnya tidak sesuai dengan siapa dirinya sebenarnya. Hal ini bisa memicu kegelisahan yang dalam dan perasaan hampa.

    3. Kehilangan makna atau tujuan

    Krisis eksistensial juga bisa muncul dalam rutinitas harian yang terasa monoton. Saat hidup hanya berputar di antara bangun, bekerja, makan, lalu tidur tanpa adanya ruang untuk refleksi atau pertumbuhan, seseorang bisa merasa kosong. Bahkan kesuksesan material tidak selalu bisa mengisi kekosongan itu.

    Psikiater Viktor Frankl dalam bukunya Man’s Search for Meaning menyatakan bahwa manusia sangat membutuhkan rasa makna dalam hidup. Ketika makna itu hilang, krisis pun mudah muncul.

    4. Kesadaran akan kematian dan keterbatasan waktu

    Menyadari bahwa hidup memiliki batas bisa menjadi momen yang menyadarkan seseorang. Krisis ini sering kali terjadi di usia paruh baya, yang dikenal sebagai midlife crisis, karena orang mulai berpikir bahwa waktu mereka di dunia terbatas. Refleksi seperti ini bisa mendorong pertanyaan eksistensial seperti “Sudahkah saya hidup sesuai yang saya inginkan?”.

    5. Pencarian jati diri dan spiritualitas

    Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk merenung lebih dalam tentang kehidupan dan keberadaannya. Pencarian ini bisa mengarah pada pertanyaan spiritual, eksistensial, bahkan filosofis. Jika tidak menemukan jawaban yang memuaskan, seseorang bisa merasa bingung, tersesat, bahkan terputus dari dirinya sendiri.

    Krisis eksistensial bukanlah tanda kelemahan. Justru, ketika mengalami krisis eksistensial bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang tumbuh dan mempertanyakan apa yang benar-benar penting dalam hidup. Dengan dukungan yang tepat, baik dari diri sendiri, orang terdekat, maupun profesional seperti psikolog dan psikiater, krisis ini bisa menjadi titik balik menuju hidup yang lebih bermakna.

  • Dasco Buka Suara soal Kasus Tewasnya Diplomat Kemenlu Arya Daru

    Dasco Buka Suara soal Kasus Tewasnya Diplomat Kemenlu Arya Daru

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan bahwa Komisi III DPR RI sudah meminta laporan terbaru terkait kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) Arya Daru Pangayunan ke pihak kepolisian.

    Meski demikian, dia tidak membeberkan secara rinci apakah pihak kepolisian sudah memberikan laporan terbaru itu ke DPR atau belum.

    “Saya gak tahu ya, tapi ini teman-teman di Komisi III itu juga sudah meminta laporan kemajuan perkara kepada pihak kepolisian,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).

    Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI Hinca Pandjaitan membenarkan pernyataan Dasco tersebut. Pihaknya berharap para penyidik dalam kasus ini dapat membongkar tewasnya diplomat Kemenlu Arya Daru.

    “Kita minta kepolisian dengan seluruh kemampuannya Scientific Investigation yang selalu dipakai kepolisian sekarang yang kita dukung dengan anggaran yang cukup dari Komisi III, mudah-mudahan mampu membongkar ini. Kelihatan sederhana, tapi menjadi sangat rumit karena buktinya sampai sekarang tak juga kunjung selesai,” tuturnya di tempat yang sama.

    Teranyar, Polda Metro Jaya mengungkap asal-usul dari lakban kuning yang melekat pada kepala Diplomat Arya Daru Pangayunan (39) saat ditemukan tewas di indekosnya, Menteng, Jakarta. 

    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan lakban kuning tersebut diperoleh Arya dari salah satu toko di Yogyakarta. Lakban itu dibeli pada akhir Juni 2025. 

    “Terkait dengan lakban kuning, berdasarkan keterangan istri korban, bahwa lakban tersebut dibeli pada akhir bulan Juni di toko merah, gedong kuning, Yogyakarta,” ujar Ade dalam keterangan tertulis, Senin (28/7/2025). 

    Dia menambahkan lakban kuning itu kerap digunakan oleh pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terhadap barang-barang saat bepergian ke luar negeri.

    Sekadar informasi, kasus ini terungkap pada Selasa (8/7/2025). Kala itu, warga setempat melaporkan temuan jasad dengan kepala dibungkus lakban ke kepolisian. 

    Berdasarkan proses penyelidikan yang ada, kepolisian telah mengungkap bahwa sejauh ini pada jasad Arya belum ditemukan tanda kekerasan. Adapun, pada lakban yang menutupi wajah jenazah hanya ditemukan sidik jari Arya.

  • 4
                    
                        Narasi Reuni UGM Setting-an di Tengah Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ditanggapi Sinis Projo
                        Nasional

    4 Narasi Reuni UGM Setting-an di Tengah Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ditanggapi Sinis Projo Nasional

    Narasi Reuni UGM Setting-an di Tengah Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ditanggapi Sinis Projo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden ke-7 Joko Widodo (
    Jokowi
    ) kembali bikin gempar setelah dirinya hadir dalam acara reuni ke-45 angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Aula Integrated Forest Farming Learning Center, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu (26/7/2025).
    Meski demikian, kehadiran Jokowi di reuni itu tidak cukup membungkam pihak-pihak yang selama ini menuduh ijazahnya palsu. 
    Padahal, Wakil Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Fredy Damanik mengatakan bahwa Jokowi menganggap tudingan
    ijazah palsu
    sebagai guyonan saja dalam acara reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
    Fredy mengatakan, sejak awal, Jokowi tidak pernah menganggap tudingan tersebut sebagai beban.
    “Dalam sambutannya, kelihatan Pak Jokowi menjadikan tudingan ijazah palsu hanya sebagai guyonan. Jadi memang sejak awal, Pak Jokowi tidak pernah menganggap tudingan ijazah palsu sebagai beban, karena semua ijazahnya memang asli dan dipegangnya,” ujar Fredy kepada Kompas.com, Minggu (27/7/2025).
    Pembenci bangun narasi reuni setting-an
    Fredy menilai, dengan acara alumni tersebut, seharusnya semakin meyakinkan masyarakat, khususnya orang-orang yang masih ragu terhadap
    ijazah Jokowi
    .
    Namun, orang-orang yang terus memainkan
    isu ijazah palsu
    Jokowi tidak akan berhenti meski Jokowi menghadiri pertemuan alumni UGM tersebut.
    “Malah mereka akan membangun narasi negatif dan menyerang Pak Jokowi. Misalnya mereka akan mengatakan pertemuan alumni tersebut sebagai setting-an permintaan Pak Jokowi. Intinya mereka tidak akan pernah menerima fakta, saksi, bukti dan kebenaran yang mendukung kebenaran dan keaslian ijazah Pak Jokowi,” ujar Fredy.
    “Mereka hanya akan mau menerima kebenaran versi mereka, yaitu di mana mereka akan mendukung orang-orang yang percaya dengan mereka saja, padahal orang-orangnya itu-itu saja, sesama pembenci Pak Jokowi,” paparnya.
    Fredy mengatakan, pada intinya, orang-orang yang memainkan isu ijazah palsu Jokowi tidak akan berhenti dengan alasan apa pun, walaupun ada putusan pengadilan yang menyatakan mereka bersalah atas fitnah dan pencemaran nama baik.
    Dia yakin orang-orang tersebut akan tetap membangun narasi bahwa pengadilan tidak adil dan telah diintervensi Jokowi.
    “Tapi setidaknya, dengan adanya putusan pengadilan telah memberikan kepastian hukum kepada Pak Jokowi bahwa isu ijazah palsu adalah tidak benar,” ucap Fredy.
    Kehadiran Jokowi dalam reuni beberapa waktu lalu disambut hangat oleh jajaran pejabat Fakultas Kehutanan UGM, alumni angkatan 1980, serta Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Andi Sandi.
    Dalam acara tersebut, Jokowi tampil santai dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam.
    Pakaiannya ini sangat mencolok, mengingat semua peserta reuni mengenakan seragam berwarna biru.
    Dalam sambutannya di depan peserta reuni, Jokowi mengenang masa-masa kuliah di era 1980-an.
    Ia menyebut bahwa dirinya tidak pernah mengulang satu pun mata kuliah selama studi di Fakultas Kehutanan UGM.
    “Saya ini kuliah ya susah-susah, seperti teman-teman. Tapi ya lulus semua. Lulus. Enggak pernah mengulang,” kata Jokowi.
    Jokowi lalu menceritakan sosok sahabatnya semasa kuliah, Jambrung Sasono, yang dikenal akrab dengannya.
    Salah satu kenangan yang masih membekas di benaknya adalah ketika Jambrung harus mengulang mata kuliah Matematika.
    “Kalau teman baik saya, Pak Jambrung Sasono, saya ingat betul. Dulu matematika sampai empat kali. Dosen pengujinya Pak Daliyo. Saya heran, kok bisa matematika (mengulang) sampai empat kali,” ujar Jokowi.
    Selain itu, Jokowi turut mengingatkan rekan-rekannya agar tidak terlalu senang.
    Jokowi mengungkit ijazahnya yang sampai saat ini masih dikira palsu.
    “Mengenai nostalgia saya lihat senang semuanya. Tapi jangan senang dulu lho, karena ijazah saya masih diragukan,” ujar Joko Widodo.
    Ia juga menyoroti masalah terkait ijazahnya yang saat ini masih dalam proses pengadilan.
    “Hati-hati nanti keputusan di pengadilan. Begitu keputusannya asli, bapak ibu boleh senang-senang. Tapi begitu tidak, yang 88 juga semuanya palsu,” ucapnya, yang disambut tawa para peserta reuni.
    Jokowi mengaku heran dengan tudingan mengenai ijazah palsu serta KKN (Kuliah Kerja Nyata) fiktif yang dialamatkan kepadanya.
    Ia menegaskan bahwa dirinya telah menjalani kuliah dengan penuh perjuangan, termasuk menyelesaikan KKN dan skripsi.
    “Dosen pembimbing skripsi saya adalah Prof Dr Ir Achmad Sumitro. Kemudian skripsi saya diuji oleh Ir Burhanuddin dan Ir Sofyan Warsito. Diuji, ada pengujinya, diragukan lagi,” ungkapnya.
    Ia juga menyoroti tudingan mengenai KKN yang dianggap fiktif, bahkan menyebutkan bahwa lokasi KKN-nya pernah didatangi.
    “Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN. KKN-nya didatangi ke sana. Wong kita juga KKN, tapi ya kalau suruh ingat-ingat kan sudah 40 tahun, 40-45 tahun yang lalu kita masuk 45 tahun yang lalu, lulus kalau saya 85,” tuturnya.
    Meski begitu, ijazah Jokowi masih tetap diragukan, meski sudah hadir dalam reuni Fakultas Kehutanan UGM.
    Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo Notodiprojo, menegaskan kehadiran Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, dalam reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak akan membawa perubahan apa pun.
    Roy Suryo tetap meyakini bahwa skripsi Jokowi palsu sehingga ijazah asli tidak akan terbit.
    “Kunjungan tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya, skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” kata Roy Suryo saat dihubungi, Sabtu (26/7/2025).
    Roy Suryo menyebutkan, kedatangan Jokowi dalam reuni tersebut bukan berstatus sebagai alumni, melainkan laksana pejabat.
    “Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya, di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” tegas dia.
    Roy Suryo menilai, kedatangan Jokowi merupakan langkah untuk meyakinkan publik bahwa dosen penguji skripsinya adalah Ir. T. Burhanuddin dan Ir. Sofyan Warsito, sedangkan dosen pembimbingnya adalah Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro.
    “Buat apa? Kan aneh malahan. Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN: Yohana (Hukum), Lience (Biologi), Alm. Eko (Geodesi) dan sebagainya. Tapi, tanpa bukti, hanya narasi saja. Tidak ada nilainya,” tegas dia.
    Sementara, Jokowi tetap dinilai kekeh menyatakan bahwa Ir. Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya.
    “Padahal, Pak Kasmudjo sudah jelas membantah, baik selalu dosen pembimbing maupun dosen akademik,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.