provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Menteri PU Pastikan Pemerintah Pusat Turun Tangan Perbaiki Fasilitas Rusak

    Menteri PU Pastikan Pemerintah Pusat Turun Tangan Perbaiki Fasilitas Rusak

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan pemerintah pusat akan ikut serta dalam penanganan dan perbaikan fasilitas umum yang rusak usai berbagai peristiwa unjuk rasa belakangan ini.

    Hal itu disampaikan Dody Hanggodo usai menghadiri Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Minggu (31/8/2025).

    “Pasti, nanti-nantilah belum diisukan Pak Presiden. Namun, pastilah pasti ada [bantuan dari pusat],” ucap Dody kepada Bisnis.

    Dody menegaskan, perbaikan fasilitas tidak hanya akan dibebankan kepada pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    Dia menyebut perbaikan fasilitas umum akan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah.

    “Iya, kalau sudah begini pusat dan daerah jadi satu,” tutur Dody.

    Beberapa fasilitas umum mengalami kerusakan pasca aksi massa di berbagai daerah Indonesia.

    Gedung DPRD di Makassar, Yogyakarta, Solo, dan wilayah lain mengalami kebakaran dan perlu direnovasi.

    Selain itu, ada beberapa halte TransJakarta dan Gedung Grahadi juga rusak terbakar.

  • Kardinal Suharyo: Mari Saling Menjaga Jakarta dan Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Agustus 2025

    Kardinal Suharyo: Mari Saling Menjaga Jakarta dan Indonesia Nasional 31 Agustus 2025

    Kardinal Suharyo: Mari Saling Menjaga Jakarta dan Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kardinal Ignatius Suharyo mengajak umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta untuk bersama-sama menjaga Jakarta dan Indonesia.
    Suharyo mengatakan, kondisi bangsa dalam beberapa hari terakhir sangat memperihatinkan.
    “Mari kita menjaga Jakarta, saling jaga, menjaga Indonesia,” kata Suharyo dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025).
    Menurut Suharyo, dinamika yang terjadi mengajak semua pihak untuk melihatnya sebagai tanda-tanda zaman.
    Dalam situasi tersebut, ia mengajak umat Katolik agar menjaga kejernihan dan keteguhan sikap.
    Ia juga mengimbau agar umat Katolik Jakarta memperkuat solidaritas.
    “Sebagai warga negara dalam peran yang berbeda-beda, kita dipanggil untuk memikul tanggung jawab sejarah yang terumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,” ujar Suharyo.
    “Semoga Tuhan Yang Maha Esa yang telah menghantar bangsa kita kepada kemerdekaan menjaga, melindungi, dan memberkati bangsa kita,” tambahnya.
     
    Diketahui, unjuk rasa yang memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR RI dimulai pada 25 Agustus lalu.
    Unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari di mana driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas mobil Brimob.
    Peristiwa itu membuat publik semakin marah, terutama kalangan driver ojol.
    Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah, mulai dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar, dan lainnya.
    Unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat.
    Sejumlah fasilitas umum, seperti halte bus hingga beberapa kantor kepolisian, dibakar.
    Bahkan, kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dibakar pada Sabtu (30/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Golkar Nonaktifkan Wakil Ketua DPR Adies Kadir dari Fraksinya
                        Nasional

    8 Golkar Nonaktifkan Wakil Ketua DPR Adies Kadir dari Fraksinya Nasional

    Golkar Nonaktifkan Wakil Ketua DPR Adies Kadir dari Fraksinya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Golkar memutuskan untuk menonaktifkan Adies Kadir dari Fraksi Golkar DPR RI.
    “Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi menonaktifkan saudara Adies Kadir sebagai Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, terhitung sejak Senin, 1 September 2025,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, dalam keterangan resmi, Minggu (31/8/2025).
    Adapun Adies merupakan Wakil Ketua DPR RI yang menuai kritik setelah menjelaskan uraian kenaikan tunjangan anggota dewan.
    Belakangan, keterangannya ia ralat.
    Sarmuji mengatakan, keputusan itu diambil setelah Partai Golkar mempertimbangkan eskalasi sosial yang meningkat beberapa hari terakhir.
    Ia menegaskan, aspirasi masyarakat menjadi pertimbangan utama Partai Golkar.
    Menurutnya, seluruh kiprah perjuangan Partai Golkar merupakan kristalisasi semangat kerakyatan yang berdasar pada undang-undang.
    Lebih lanjut, Partai Golkar menyampaikan dukacita yang mendalam atas jatuhnya sejumlah korban dalam unjuk rasa selama beberapa hari terakhir.
    “DPP Partai Golkar menyampaikan rasa dukacita mendalam atas meninggalnya sejumlah warga negara Indonesia dalam berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini ketika mereka memperjuangkan aspirasi,” ujar Sarmuji.
    Diketahui, unjuk rasa yang memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR RI dimulai pada 25 Agustus lalu.
    Unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari di mana driver ojek online (Ojol) Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas mobil Brimob.
    Peristiwa itu membuat publik semakin marah, terutama kalangan driver ojol.
    Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah, mulai dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar, dan lainnya.
    Unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat.
    Sejumlah fasilitas umum, seperti halte bus hingga beberapa kantor kepolisian, dibakar.
    Bahkan, kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dibakar pada Sabtu (30/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Megawati Dampingi Prabowo di Istana, Ganjar: Untuk Kepentingan Bangsa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Agustus 2025

    Megawati Dampingi Prabowo di Istana, Ganjar: Untuk Kepentingan Bangsa Nasional 31 Agustus 2025

    Megawati Dampingi Prabowo di Istana, Ganjar: Untuk Kepentingan Bangsa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Ganjar Pranowo, menyebut kehadiran ketua umum partai banteng di Istana Negara hari ini untuk menjaga kepentingan bangsa dan menenangkan publik.
    Adapun Megawati hadir dan mendampingi Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keterangan publik terkait situasi terkini.
    Ganjar mengatakan, di tengah peliknya situasi seperti saat ini, pimpinan partai politik memang harus berkumpul.
    “Kalau untuk kepentingan bangsa, apalagi dalam situasi seperti ini, maka seluruh pimpinan parpol memang harus bertemu bicara untuk mencari solusi agar masyarakat tenang, semua bisa saling mengendalikan diri,” kata Ganjar saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/8/2025).
    Ganjar menyebut evaluasi insentif pejabat penting dilakukan di tengah kondisi ekonomi global dan nasional yang kurang baik.
    Ia juga mendorong semua pihak agar peka terhadap penderitaan yang sedang dihadapi masyarakat.
    Dalam hal ini, menurutnya, semua fraksi partai politik di DPR RI setuju.
    Lebih jauh, Ganjar memandang evaluasi insentif pejabat tidak hanya diberlakukan untuk anggota DPR RI.
    “Tapi perlu juga diberlakukan untuk eksekutif. Yang pantas dan patut pasti rakyat juga dukung,” ujar Ganjar.
    Sebelumnya, Presiden RI Ke-5, Megawati Soekarnoputri, sekaligus Ketua Umum PDI-P, mendampingi Prabowo menyampaikan keterangan ke publik terkait situasi beberapa hari terakhir.
    Dalam pernyataannya, Prabowo mengaku menerima laporan bahwa sejumlah anggota DPR RI yang membuat publik marah telah dinonaktifkan dari parlemen.
    Selain itu, Prabowo juga menyebut kebijakan tunjangan anggota dewan yang memicu kemarahan publik juga telah dicabut.
    Lebih lanjut, Prabowo meminta semua pihak menjaga persatuan bangsa.Ia meminta aspirasi disampaikan dengan baik.
    “Tanpa perbuatan yang merugikan fasilitas umum. Kalau merusak fasilitas umum itu artinya merusak dan menghamburkan uang rakyat,” kata Prabowo.
    Diketahui, unjuk rasa yang memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR RI dimulai pada 25 Agustus lalu.
    Unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari di mana driver ojek online (Ojol) Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas mobil Brimob.
    Peristiwa itu membuat publik semakin marah, terutama kalangan driver ojol.
    Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah, mulai dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar, dan lainnya.
    Unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat. Sejumlah fasilitas umum, seperti halte bus hingga beberapa kantor kepolisian, dibakar.
    Bahkan, kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dibakar pada Sabtu (30/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mewujudkan Komunikasi Publik yang Bermartabat

    Mewujudkan Komunikasi Publik yang Bermartabat

    Yogyakarta (beritajatim.com)- Menghadapi kondisi Indonesia yang kurang kondusif saat ini, komunikasi menjadi ujung tombak dan bagian yang sangat penting. Maka kehadiran tokoh yang memahami komunikasi public dengan baik menjadi hal yang penting meredakan kondisi panas yang terjadi di Indonesia.

    Pakar komunikasi dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta,Assoc Prof Dr Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi, CIIQA, CIAR, CPM (Asia) menuturkan akhir akhir ini komunikasi yang dilakukan oleh pejabat publik kurang mampu direduksi menjadi sekadar pertukaran informasi belaka.

    Padahal setiap ucapan, pilihan kata, dan gaya penyampaian adalah sebuah performa budaya yang sarat dengan makna simbolik. Ketika seorang pejabat menggunakan label kasar untuk merujuk pada rakyat yang tengah menyuarakan aspirasinya, yang terjadi bukanlah sekadar luapan emosi sesaat.

    Tindakan itu merupakan sebuah proses produksi makna yang halus namun powerful: sebuah upaya pembingkaian (framing) yang menggeser posisi warga dari partisipan politik yang sah menjadi entitas marginal dan ter-kriminalisasi.

    Bahasa, dalam konteks ini, berubah menjadi alat kekuasaan yang membentuk realitas dan mempertegas garis pemisah antara “kami” dan “mereka”.

    Budaya politik suatu bangsa sangat dibentuk oleh resonansi linguistik dari para pemimpinnya. Ketika bahasa yang digunakan terasa jumawa, berjarak, dan miskin empati, publik tidak akan mendengar isi pesannya, melainkan bagaimana pesan itu disampaikan.

    Mereka akan membaca sikap dan karakter. Citra yang terbentuk adalah citra elite yang terasing, yang meminggirkan (to marginalize) pengalaman hidup dan penderitaan riil rakyatnya. Jurang pemisah (gap) budaya dan kepercayaan pun semakin menganga.

    “Sebaliknya, kita masih mengenang figur-figur juru bicara di era sebelumnya yang berhasil membangun otoritas bukan melalui kerasnya suara, melainkan melalui narasi yang lembut, konsisten, dan legitimatif. Mereka memahami bahwa kredibilitas adalah mata uang yang paling berharga dalam komunikasi publik,” jelas Edwi.

    Dana kepercayaan publik (public trust fund) tidak dibangun melalui program-program monologis yang gemerlap. Ia lahir secara organik dari budaya komunikasi yang membumi sebuah praktik yang jujur, responsif, dan yang terpenting, mempertontonkan empati yang tulus. Inilah esensi dari model two-way symmetrical communication, sebuah model ideal di mana pejabat tidak hanya bertindak sebagai corong kebijakan, tetapi juga sebagai pendengar yang aktif dan interpreter yang bijak.

    Model ini menuntut kemampuan untuk tidak sekadar mendengar, tetapi benar-benar menyimak aspirasi publik, lalu menyampaikannya kembali (reframing) dengan kelembutan budi dan kecerdasan budaya, sehingga rakyat merasa dipahami, bukan dihadapi.

    Fenomena terkini memperlihatkan betapa rapuhnya pondasi ini ketika fungsi juru bicara yang sentral dan terkoordinasi terabaikan. Yang muncul adalah fragmentasi narasi dan inkonsistensi pesan yang membingungkan publik.

    “Misalnya, ketika seorang Wakil Ketua DPR menyampaikan evaluasi kritis terhadap kebijakan pajak sebuah domain yang bukan ranah wewenangnya tidak hanya melampaui batas prosedural, tetapi juga menciptakan kesan bahwa tidak ada satu pun suara yang benar-benar otoritatif,” bebernya.

    Situasi ini melahirkan sebuah krisis makna: komunikasi pemerintah menjadi tidak utuh, tidak mewakili lembaga, dan pada akhirnya, semakin tidak mewakili rakyat.
    Terdapat beberapa romendasi untuk pendekatan komunikasi pemerintah yang perlu dibenahi secara fundamental yaitu:

    1. Pembangunan Budaya Institusi yang Empatik

    Pelatihan komunikasi untuk pejabat harus melampaui teknik presentasi.

    Ia perlu masuk ke dalam pelatihan narasi empatik dan pemaknaan simbolik, membekali para pejabat dengan kecerdasan budaya untuk membaca situasi dan merespons dengan bahasa yang mempersatukan, bukan memecah belah.

    2. Manajemen Pesan yang Konsisten dan Terkoordinasi

    Setiap lembaga pemerintah perlu memiliki budaya juru bicara yang kuat dan tidak ad-hoc. Hanya dengan suara yang konsisten dan terkelola, sebuah lembaga dapat membangun representasi diri yang otentik dan dapat dipercaya.

    3. Adopsi Model Dialogis yang Simetris

    Pemerintah harus secara aktif mengadopsi dan menginternalisasi model komunikasi dua arah. Ini berarti membangun sistem yang tidak hanya mendengar keluhan, tetapi secara proaktif merespons dengan personalisasi dan kontekstualisasi budaya, menunjukkan bahwa pemerintah hadir bersama rakyat, bukan di atas mereka.

    Pada akhirnya, komunikasi pejabat publik adalah soal kepercayaan. Ia tidak hanya dibangun lewat kebijakan yang substantif, tetapi juga melalui bahasa yang menyejukkan, narasi yang merangkul, dan simbol-simbol yang mengafirmasi rakyat sebagai subjek politik. Ddemokrasi yang sehat, rakyat bukan “penerima pasif” kebijakan, melainkan partisipan aktif yang layak dihormati, di situlah, sejatinya, komunikasi publik menemukan kemanusiaannya. [aje]

  • 1
                    
                        PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI
                        Nasional

    1 PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI Nasional

    PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Partai Amanat Nasional (PAN) resmi memutuskan untuk menonaktifkan Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya dari DPR RI.
    “Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025).
    Viva Yoga Mauladi mengatakan, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan dinamika politik di Tanah Air selama beberapa hari terakhir.
    Viva meminta masyarakat tetap bersikap tenang menghadapi gejolak sosial politik selama beberapa hari terakhir.
    Pihaknya juga meminta masyarakat percaya bahwa pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto bisa menyelesaikan polemik.
    “Mempercayakan secara penuh kepada pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan ini secara tepat, cepat, dan selalu berpihak kepada rakyat serta untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan,” ujar Viva.
    Sebelumnya, Eko yang juga menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN ini sempat menuai kontroversi karena mengunggah video parodi menanggapi kritikan terhadap anggota DPR yang berjoget saat Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2025.
    Melalui akun TikTok pribadinya @ekopatriosuper, Eko Patrio mengunggah sebuah video parodi yang menampilkan dirinya sedang berakting menjadi DJ yang menyetel musik dengan sound horeg.
    Tindakan itu Eko lakukan untuk membalas kritik publik atas sejumlah anggota Dewan yang berjoget setelah Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, sementara situasi masyarakat sedang sulit.

    Biar jogednya lebih keren pakai sound ini aja
    ,” tulis Eko.
    Termasuk anggota Dewan yang berjoget itu adalah Uya Kuya.
    Belakangan ia menyampaikan permintaan maaf.
    Meski demikian, perbuatan mereka dinilai berkontribusi pada eskalasi kemarahan publik yang mengkritik kenaikan tunjangan anggota DPR RI.
    Masyarakat menggelar unjuk rasa memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR RI pada 25 Agustus lalu.
    Unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari ketika
    driver
    ojek
    online
    (ojol) Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas mobil Brimob.
    Peristiwa itu membuat publik semakin marah, terutama kalangan driver ojol.
    Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah, mulai dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar, dan lainnya.
    Unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat.
    Sejumlah fasilitas umum, seperti halte bus hingga beberapa kantor kepolisian, dibakar.
    Bahkan, kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya dibakar pada Sabtu (30/8/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Mobil Sultan Hamengku Buwono X ‘Dikawal’ Massa Demonstrasi

    Cerita Mobil Sultan Hamengku Buwono X ‘Dikawal’ Massa Demonstrasi

    Jakarta

    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, sempat menemui pengunjuk rasa di Yogyakarta, Sabtu dini hari kemarin. Tampak Sultan HB X menggunakan MPV Lexus LM saat menemui demonstran.

    Saat kedatangan mobil yang ditumpangi Sultan HB X, massa langsung membuka jalan. Massa menyanyikan yel-yel, “Sing duwe teko” atau “yang punya datang”. Mobil Lexus LM membelah lautan massa. Mobil tersebut menggunakan pelat nomor AB 10 HBX.

    Sri Sultan Hamengku Buwono X lantas turun dari mobil tersebut. Diberitakan Antara, Sultan HB X bertemu dengan massa demonstran pada Sabtu dini hari. Kunjungan Sultan Hamengku Buwono X ditandai dengan nyanyian “Gending Raja Manggala”, yang secara tradisional dimainkan selama kunjungan kerajaan.

    Adapun mobil Lexus LM yang digunakan Sultan HB X merupakan salah satu mobil mewah yang dipasarkan oleh Lexus di Indonesia. Di Indonesia, Lexus LM tersedia dengan pilihan Lexus LM 350h 7-seater, Lexus LM 350h 4-seater dan Lexus LM 500h 4-seater. Lexus LM dijual dengan harga Rp 2-3 miliaran.

    Lexus LM 500h merupakan mobil hybrid yang didatangkan secara utuh atau completely built up (CBU) dari Jepang. Lexus LM 500h yang punya konfigurasi empat penumpang dibekali mesin hybrid berkapasitas 2.4L dengan teknologi turbocharged empat silinder. Pembekalan tersebut disalurkan ke semua roda (all-wheel drive) melalui transmisi direct shift delapan percepatan.

    Dimensi Lexus LM 500h sangat bongsor. Kendaraan tersebut punya panjang 5.125 mm, lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.955 mm. Selayaknya MPV premium umumnya, mobil itu sudah menggunakan pintu geser.

    Penumpang akan dibuat nyaman berkat interior yang super mewah. Pabrikan membekalinya dengan kursi bergaya maskapai, layar televisi berukuran besar, serta sistem audio premium dengan 23 pengeras suara

    Selain itu, Lexus LM 350h membawa mesin hybrid berkapasitas 2.5 liter 4 silinder segaris yang diklaim lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dan lebih ramah lingkungan. Mesin tersebut bisa menyemburkan tenaga sebesar 247 daya kuda.

    Pesan Sultan HB X

    Dikutip detikJogja, Sultan berjanji bakal membawa aspirasi para demonstran ke pemerintah.

    “Saudaraku-saudaraku semuanya warga masyarakat Jogja baik para mahasiswa maupun teman-teman dari ojol, dan warga yang lain yang dalam kesempatan pagi hari ini ada di sini, saya Hamengku Buwono X perlu menyampaikan dalam kesempatan ini saya menghargai apa yang Anda semua lakukan,” ujar Sultan di Mapolda DIY, Sabtu (30/8).

    Keinginan demonstran itu, Sultan menyebutkan, menjadi keinginan bersama untuk menumbuhkan demokratisasi. Sultan pun meminta jangan ada kerusuhan di Jogja.

    “Saya pun sepakat dengan itu. Hanya saya berharap demokratisasi itu dilakukan dengan baik untuk mendidik kita semua termasuk diri saya pun juga,” ujarnya.

    “Karena apa di Jogjakarta ini, tidak ada kebiasaan selalu terjadi kekerasan-kekerasan di dalam membangun demokratisasi,” katanya.

    ====

    Catatan redaksi: Demonstrasi adalah hak konstitusional. Namun, tindakan anarkis tidak dibenarkan. Lakukan demonstrasi dengan damai, tidak melakukan penjarahan dan merusak fasilitas umum. Jangan mudah terprovokasi. #aspirasitanpaanarki

    (rgr/mhg)

  • Cerita Mobil Sultan Hamengku Buwono X ‘Dikawal’ Massa Demonstrasi

    Mobil Sultan Hamengku Buwono X Saat Temui Massa Demonstrasi

    Jakarta

    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, sempat menemui pengunjuk rasa di Yogyakarta, Sabtu dini hari kemarin. Tampak Sultan HB X menggunakan MPV Lexus LM saat menemui demonstran.

    Saat kedatangan mobil yang ditumpangi Sultan HB X, massa langsung membuka jalan. Massa menyanyikan yel-yel, “Sing duwe teko” atau “yang punya datang”. Mobil Lexus LM membelah lautan massa. Mobil tersebut menggunakan pelat nomor AB 10 HBX.

    Sri Sultan Hamengku Buwono X lantas turun dari mobil tersebut. Diberitakan Antara, Sultan HB X bertemu dengan massa demonstran pada Sabtu dini hari. Kunjungan Sultan Hamengku Buwono X ditandai dengan nyanyian “Gending Raja Manggala”, yang secara tradisional dimainkan selama kunjungan kerajaan.

    Adapun mobil Lexus LM yang digunakan Sultan HB X merupakan salah satu mobil mewah yang dipasarkan oleh Lexus di Indonesia. Di Indonesia, Lexus LM tersedia dengan pilihan Lexus LM 350h 7-seater, Lexus LM 350h 4-seater dan Lexus LM 500h 4-seater. Lexus LM dijual dengan harga Rp 2-3 miliaran.

    Lexus LM 500h merupakan mobil hybrid yang didatangkan secara utuh atau completely built up (CBU) dari Jepang. Lexus LM 500h yang punya konfigurasi empat penumpang dibekali mesin hybrid berkapasitas 2.4L dengan teknologi turbocharged empat silinder. Pembekalan tersebut disalurkan ke semua roda (all-wheel drive) melalui transmisi direct shift delapan percepatan.

    Dimensi Lexus LM 500h sangat bongsor. Kendaraan tersebut punya panjang 5.125 mm, lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.955 mm. Selayaknya MPV premium umumnya, mobil itu sudah menggunakan pintu geser.

    Penumpang akan dibuat nyaman berkat interior yang super mewah. Pabrikan membekalinya dengan kursi bergaya maskapai, layar televisi berukuran besar, serta sistem audio premium dengan 23 pengeras suara

    Selain itu, Lexus LM 350h membawa mesin hybrid berkapasitas 2.5 liter 4 silinder segaris yang diklaim lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dan lebih ramah lingkungan. Mesin tersebut bisa menyemburkan tenaga sebesar 247 daya kuda.

    Pesan Sultan HB X

    Dikutip detikJogja, Sultan berjanji bakal membawa aspirasi para demonstran ke pemerintah.

    “Saudaraku-saudaraku semuanya warga masyarakat Jogja baik para mahasiswa maupun teman-teman dari ojol, dan warga yang lain yang dalam kesempatan pagi hari ini ada di sini, saya Hamengku Buwono X perlu menyampaikan dalam kesempatan ini saya menghargai apa yang Anda semua lakukan,” ujar Sultan di Mapolda DIY, Sabtu (30/8).

    Keinginan demonstran itu, Sultan menyebutkan, menjadi keinginan bersama untuk menumbuhkan demokratisasi. Sultan pun meminta jangan ada kerusuhan di Jogja.

    “Saya pun sepakat dengan itu. Hanya saya berharap demokratisasi itu dilakukan dengan baik untuk mendidik kita semua termasuk diri saya pun juga,” ujarnya.

    “Karena apa di Jogjakarta ini, tidak ada kebiasaan selalu terjadi kekerasan-kekerasan di dalam membangun demokratisasi,” katanya.

    ====

    Catatan redaksi: Demonstrasi adalah hak konstitusional. Namun, tindakan anarkis tidak dibenarkan. Lakukan demonstrasi dengan damai, tidak melakukan penjarahan dan merusak fasilitas umum. Jangan mudah terprovokasi. #aspirasitanpaanarki

    (rgr/mhg)

  • UGM serukan gerakan damai, hentikan kekerasan dalam aksi massa

    UGM serukan gerakan damai, hentikan kekerasan dalam aksi massa

    UGM mengingatkan Pemerintah dan DPR agar membatalkan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada keadilan dan mengancam keberlangsungan demokrasi

    Yogyakarta (ANTARA) – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyerukan gerakan damai, sekaligus menghentikan segala bentuk kekerasan, dalam aksi massa yang eskalasinya meningkat di berbagai daerah.

    Rektor UGM Prof. Ova Emilia saat membacakan seruan moral di Balairung UGM, Minggu, menegaskan bahwa kekerasan hanya akan menambah penderitaan masyarakat dan merusak nilai kemanusiaan.

    “Kami menyampaikan duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam rangkaian aksi massa, dan mengimbau semua pihak untuk menghentikan tindakan kekerasan dan anarkisme demi menjaga nilai kemanusiaan dan kemartabatan,” kata Ova.

    Menurut Ova, jalan damai dapat membuka ruang dialog yang lebih konstruktif, sementara jalan kekerasan hanya akan memperpanjang luka sosial.

    “UGM mendukung gerakan damai atas tuntutan masyarakat untuk mendorong pemerintah melakukan perbaikan menyeluruh, khususnya dalam penegakan hukum, pemulihan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

    Dalam seruan moral itu, UGM juga mengingatkan pemerintah dan DPR untuk mengevaluasi serta membatalkan kebijakan yang dinilai tidak adil, memperlebar kesenjangan sosial, mengancam demokrasi, dan menguntungkan kelompok elit politik maupun oligarki.

    “UGM mengingatkan Pemerintah dan DPR agar membatalkan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada keadilan dan mengancam keberlangsungan demokrasi,” ucap Ova.

    Kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa UGM, ia mengajak untuk tetap berperan aktif mengawal kondisi bangsa dengan cara yang konstruktif.

    Mahasiswa sebagai agen perubahan, kata Ova, harus menyuarakan keadilan sekaligus menjaga keselamatan diri.

    “UGM mendorong mahasiswa untuk menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan cara yang konstruktif dan penuh kehati-hatian dalam setiap tindakan,” katanya.

    Rektor UGM pun berpesan kepada aparat penegak hukum agar lebih responsif dan akuntabel dalam meredam konflik sosial.

    “Kami mengimbau penyelenggara negara dan pihak berwenang untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara saksama agar korban tidak lagi berjatuhan dan ketertiban serta keamanan masyarakat segera pulih,” ujar dia.

    Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito menuturkan bahwa perubahan hanya bisa dicapai melalui cara damai, bukan kekerasan yang justru menambah penderitaan rakyat.

    “Demonstrasi besar jangan sampai terjebak pada kekerasan, karena kekerasan hanya akan melahirkan korban dan itu sering kali merugikan rakyat,” ucapnya.

    Arie menyebut langkah represif yang selama ini muncul hanya memperparah ketegangan dan memperlebar jurang ketidakpercayaan.

    Ia mengingatkan pemerintah untuk segera hadir dengan solusi nyata, serta merespons dengan langkah-langkah konkret.

    “Pemerintah harus segera merespons dengan langkah-langkah konkret, minimal mengurangi tindakan represif karena itu membahayakan rakyat,” tuturnya.

    Menurut Arie, meningkatnya eskalasi massa tidak lepas dari akumulasi persoalan struktural, mulai ekonomi, pengangguran, hingga kebijakan anggaran yang kontroversial.

    Dengan demikian, dia berharap suara kritis masyarakat harus dipandang sebagai masukan, bukan ancaman.

    “Mari kita hentikan kekerasan, tapi sikap kritis dan aksi tetap harus disuarakan agar pemerintah segera melakukan perbaikan,” ujar Arie.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi II DPR komitmen perkuat demokrasi dan pengawasan pemilu

    Komisi II DPR komitmen perkuat demokrasi dan pengawasan pemilu

    Saya juga melihat dengan adanya pemisahan antara pemilu nasional dan pemilu lokal akan menjadikan partai politik terus bekerja selama lima tahun, sehingga peran parpol akan benar-benar dirasakan di tengah-tengah masyarakat

    Bantul (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Zulfikar Arse Sadikin menegaskan komitmennya untuk memperkuat demokrasi dan pengawasan pemilihan umum (pemilu) di masa mendatang.

    “Adanya putusan MK Nomor 135 yang substansinya membagi pemilu menjadi pemilu nasional dan pemilu lokal akan menguatkan peran penyelenggara pemilu, termasuk Bawaslu,” kata Zulfikar dalam rapat penguatan kelembagaan Bawaslu Bantul bersama mitra kerja 2025 di Yogyakarta, Minggu.

    Menurut dia, hal tersebut karena penyelenggara pemilu dalam hal ini Bawaslu dan KPU akan terus bekerja sepanjang periode mengingat setelah berakhirnya tahapan pemilu nasional akan dilanjutkan dengan tahapan pemilu lokal.

    “Selain itu perlu juga diperkuat peran badan pengawas ‘ad hoc’ sejak dari panwascam (panitia pengawas kecamatan), pengawas desa sampai dengan pengawas TPS (tempat pemungutan suara),” katanya.

    Pihaknya meyakini apabila ada penguatan kelembagaan pengawas pemilu sampai level ‘ad hoc’, maka kualitas pemilu akan semakin baik dan pemilu yang luber, jurdil serta bersih dapat terwujud.

    “Saya juga melihat dengan adanya pemisahan antara pemilu nasional dan pemilu lokal akan menjadikan partai politik terus bekerja selama lima tahun, sehingga peran parpol akan benar-benar dirasakan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Muhammad Najib mengatakan, bahwa momentum melakukan revisi undang-undang pemilu adalah momentum membuat pemilu yang ideal sehingga dapat mengarahkan pemilu dengan baik.

    Selain itu, Bawaslu juga berharap bahwa kemitraan kelembagaan dengan pengawas pemilu harus terus berjalan meskipun tahapan pemilu sudah berakhir.

    “Hal ini karena penguatan demokrasi tidak mengenal waktu, pemilu juga mempunyai siklus yang terus harus berjalan. Oleh karena itu kerja sama dan kemitraan kelembagaan harus terus berkesinambungan,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan, Bawaslu Bantul tetap menjalankan program dan kegiatan pasca pengawasan pemilu dan pemilihan.

    Dia mengatakan, dalam hal pencegahan, Bawaslu Bantul concern terhadap penguatan terhadap gerakan anti politik uang melalui Desa Anti Politik Uang (APU) yang sampai saat ini telah terbentuk 18 Desa APU dan telah mempunyai relawan masing masing.

    “Dalam rangka peningkatan literasi demokrasi, Bawaslu Bantul membentuk Bawaslu Corner di Perpustakaan Daerah. Ini selain menjadi tempat literasi demokrasi, juga menjadi wahana ekpose hasil-hasil pengawasan pemilu dan pemilihan di Bantul,” katanya.

    Pewarta: Hery Sidik
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.