provinsi: DI YOGYAKARTA

  • Kenali Dampak dan Batasan Sharenting saat Orang Tua Bagikan Informasi tentang Anak secara Daring

    Kenali Dampak dan Batasan Sharenting saat Orang Tua Bagikan Informasi tentang Anak secara Daring

    YOGYAKARTA – Saat ini, banyak orang tua membagikan momen-momen berharga anak ke media sosial tanpa sadar melewati batas sharenting. “Sharenting” merupakan istilah gabungan antara “sharing” dan “parenting”, yang merujuk pada kebiasaan orang tua membagikan terlalu banyak informasi mengenai anak di ranah digital secara berlebihan.

    Dalam banyak kasus, orang tua melakukan sharenting demi niat baik, seperti ingin berbagi kebahagiaan atau momen penting. Namun, tindakan tersebut bisa tanpa disadari membahayakan privasi, keamanan, kesehatan mental, serta hubungan anak-orang tua, dan juga mengganggu hak anak atas konsen informasi. Mengutip Cleveland Clinic, Selasa, 9 September, ini batasan dan dampaknya jika melewati batas dalam membagikan informasi tentang anak secara daring atau sharenting.

    Apa yang perlu dihindari atau batasan sharenting?

    Meski motivasi umumnya positif, seperti rasa bangga atau ingin mendokumentasikan momen tentang anak-anaknya, ada konsekuensi serius yang perlu dipahami ortu saat membagikan informasi di ranah digital. Berikut, batasan sharenting yang perlu dipahami dan dilakukan secara nyata.

    Ilustrasi batasan dan dampak sharenting (Freepik)
    1. Hindari bagikan data pribadi

    Misalnya, mengunggah tanggal lahir, nama lengkap, atau lokasi sekolah anak dapat mempermudah orang asing melacak identitas atau keberadaan anak. Singkatnya, informasi ini harus dijaga agar tidak mudah diakses pihak yang tidak diinginkan. Jangan sampai, Anda membagikan data pribadi yang bersifat personal tentang anak maupun tentang diri Anda.

    2. Jangan sampai bagikan foto atau cerita yang menyinggung perasaan

    Contohnya, membagikan foto laporan nilai akademis anak atau candaan “jahil” anak. Sebab ini dapat membuat mereka merasa malu, terutama saat mereka tumbuh dan melihat kembali unggahan tersebut. Penting dipahami, apa yang terlihat lucu bagi orang tua bisa menjadi momen memalukan bagi anak saat dewasa.

    Setiap unggahan digital menciptakan jejak online yang dapat dicek kembali di masa depan. Informasi yang tampaknya remeh bisa jadi mempengaruhi reputasi atau hubungan anak di kemudian hari. Maka orang tua perlu bersikap bijak dalam membagikan momen dan informasi tentang anak-anaknya. Jangan sampai, informasi yang bersifat pribadi memicu hal yang tidak diinginkan pada kemudian hari.

    Ilustrasi batasan dan dampak sharenting (Freepik)

    Dampak sharenting terhadap anak

    Sharenting dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap anak, baik secara emosional maupun sosial. Salah satunya adalah gangguan identitas, karena citra diri anak terbentuk melalui unggahan orang tua, bukan dari pengalaman pribadi anak sendiri. Hal ini bisa menimbulkan kebingungan dan membuat anak merasa tidak sepenuhnya memiliki kendali atas siapa dirinya.

    Selain itu, sharenting berpotensi menurunkan harga diri anak. Unggahan yang dianggap lucu atau membanggakan oleh orang tua bisa jadi memalukan bagi anak, terutama saat mereka tumbuh besar dan melihat kembali jejak digital tersebut. Rasa malu ini dapat berkembang menjadi tekanan emosional yang memengaruhi kesehatan mental.

    Dampak lain yang tak kalah penting adalah ancaman terhadap privasi dan keamanan. Informasi yang tersebar di dunia maya berisiko dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, baik untuk pencurian identitas maupun tujuan lain yang berbahaya. Jejak digital yang terbentuk dari kecil bisa menjadi beban sosial di masa depan, terutama ketika anak merasa reputasinya dipengaruhi oleh unggahan orang tua.

    Dengan kata lain, sharenting yang tidak terkendali dapat menciptakan risiko jangka panjang bagi perkembangan anak. Privasi, kenyamanan, hingga keamanan mereka bisa terganggu hanya karena kebiasaan membagikan momen tanpa pertimbangan matang. Itulah mengapa penting bagi orang tua untuk menimbang dengan hati-hati sebelum mengunggah informasi tentang anak di ranah digital.

    Sharenting mungkin didorong atas cinta dan kebanggaan orang tua terhadap anak, namun perlu disikapi dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab. Dengan memahami batasan dan dampak sharenting yang mungkin muncul, Anda dapat menjaga privasi, kesejahteraan, dan hubungan anak-orang tua tetap sehat.

  • Menjaga Keberlanjutan Transformasi PT KAI

    Menjaga Keberlanjutan Transformasi PT KAI

    Bisnis.com, JAKARTA -Perusahaan Ter batas Kereta Api Indonesia atau PT KAI (Persero) berganti nakhoda, dari Didiek Hartantyo kepada Bobby Rasyidin dan Wakil Direktur Utama Dody Budiawan. Munculnya jabatan wadirut ini mengulang pada masa Ignatius Jonan menjadi Dirut KAI yang pertama kali dulu.

    Jika pada periode sebelum nya Dewan Komisaris (Dekom) ada 9 orang dan 9 direksi, maka saat ini ada 8 dekom dan 10 direksi. Sayangnya, dari 10 direksi hanya 3 orang saja yang berasal dari internal KAI (organik), yaitu Direktur Pengelola Sarana & Prasarana Heru Kuswanto, Direktur Operasi Awan Hermawan, dan Direktur Keselamatan dan Keamanan Dadan Rudiansyah. Memang ketiga jabatan tersebut lebih pas diemban oleh mereka yang berkarier di KAI karena mereka mengetahui detail persoalan-persoalan teknis operasional. Catatan lain adalah adanya penggabungan Direksi Pengelola Prasarana dan Sarana yang dijabat oleh satu orang saja. Sesungguhnya ini terlalu berat, baik pekerjaan maupun tanggung jawab moralnya. Bila terjadi insi-den/accident pada sarana dia akan kena, demikian pula bila terjadi insiden/accident di prasarana, orang yang ber-sangkutan juga akan kena. Sungguh kasihan bila tidak segera dipisahkan antara Direksi Pengelola Prasarana dengan Pengelola Sarana ini.

    Kunci operasional KAI itu ada di prasarana (rel, stasiun, dan sejenisnya) dan sarana (kereta api), sehingga tidak bijak membebankan masalah tersebut pada pundak satu orang saja.

    Sebagai seorang pengguna setia layanan KAI, baik jarak jauh maupun dalam kota, harapan terhadap pergantian kepemimpinan di PT KAI ini adalah tetap mampu melanjutkan proses transformasi yang dimulai oleh Ignatius Jonan dengan mengubah wajah layanan KAI ke customer centris, dan dari perusahaan yang sebe-lumnya merugi terus, dalam waktu 3 tahun bisa untung dengan pelayanan yang jauh lebih baik. Transformasi itu terus berlanjut ketika Ignatius Jonan menjadi Menteri Perhubungan (Oktober 2014—Juli 2016) dan kepemimpinan di KAI dilanjutkan oleh Edi Sukmoro. Demikian pula ketika pergantian kepemimpinan dari Edi Sukomoro ke Didiek Hartantyo, proses transformasi terus berlanjut. Didiek Hartantyo sebetul-nya menghadapi masa yang amat sulit karena menjadi Dirut KAI pada saat mulai pandemi Covid-19, yaitu mulai Juni 2020. Namun, latar belakangnya sebagai bankir, kemampuan mana-jerialnya teruji saat itu. Meskipun pelanggan KAI ngedrop sampai 70%, tetapi tidak terjadi PHK sehingga tidak muncul gejolak selama pandemi Covid-19 dan recovery berlangsung cepat sehingga performanya tetap terjaga. Bagi pelanggan, legacy Didiek Hartantyo yang dapat dirasakan langsung adalah pertama, inovasi bisnis dengan pengembangan sarana baru, seperti misalnya KA Luxury, Panoramic, dan kompartemen yang membidik pangsa pasar baru dari orang-orang berduit.

    Ketiga jenis layanan itu amat diminati dan menjadi salah satu sumber cuan baru bagi PT KAI (Pesero). Kedua, Didiek Hartantyo melakukan beutifikasi (mem-percantik) stasiun-stasiun dan di sejumlah stasun besar seperti Gambir, Pasar Senen, Bandung, Yogyakarta, dan Gubeng Surabaya tersedia sejumlah meja di ruang tunggu yang dilengkapi dengan colokan listrik, sehingga calon penumpang kereta bisa menunggu di stasiun sambil bekerja.

    Bukan hanya mengubah wajah stasiun menjadi lebih cantik, tetapi juga memberikan pelayanan yang lebih baik dengan menyedikan fasilitas isi ulang air minum yang langsung dapat diminum di sejumlah stasiun, sehingga dapat mengurangi ongkos transportasi, khu-susnya untuk pembelian air minum selama di perjalanan. Salah satu strategi untuk menjaga proses transformasi KAI itu terus berlanjut adalah mengoptimalkan peran SDM organik masuk ke dalam jajaran direksi, karena mereka itu telah mengenali kultur perusahaan dengan baik, sehingga tidak memer-lukan waktu lama untuk penyesuaian.

    TANTANGAN BARU

    Keberlanjutan transformasi di KAI sangat diperlukan mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh perusahaan baik secara bisnis maupun pelayanan. Secara bisnis, KAI mengha-dapi tantangan besar terkait dengan adanya penugasan yang diberikan oleh peme-rintah kepada KAI seperti pengelolaan LRT Palembang dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kedua entitas ini secara finansial akan menjadi beban perusahaan karena memerlukan subsidi sepanjang massa untuk dapat mempertahankan operasionalnya. Hal itu mengingat jumlah pelanggan kedua moda itu memang jauh di bawah target, sehingga konsekuensi logisnya pendapatan tiket juga rendah. Hanya dengan subsidi sepanjang masa keduanya dapat ber-operasi. Memang ada layanan kereta regular jarak jauh dan kereta perkotaan yang disubsidi melalui PSO (public service obligation), tetapi itu sebetul-nya lebih ke pertimbangan politik saja. Artinya, tanpa ada subsidi pun akan tetap bisa beroperasi dengan menerapkan tiket komersial. Akan tetapi, untuk LRT Palembang dan KCJB kasusnya berbeda, mereka tidak akan bisa lanjut operasional tanpa ada subsidi, karena kalau diterapkan tarif komersial makin sedikit yang naik.

    Jadi, ada dua pekerjaan rumah (PR) direksi KAI saat ini, yaitu pertama, bagai-mana melakukan creative financing agar biaya operasional LRT Palembang dan KCJB itu tidak terlalu banyak menguras APBN, tetapi juga tidak menjadi beban baru KAI secara keseluruhan. Ini PR yang tidak mudah diselesaikan tapi perlu dibuat milestone agar pada saatnya bisa tercapai. Kedua, bagaimana agar KAI tetap untung tetapi juga layanan untuk kaum bawah tidak terabaikan.

    Saat ini layanan KAI untuk jarak jauh didominasi oleh tarif komersial. Tarif komersial ini sebetulnya amat berat bagi para pensiunan, petani, pedagang kecil, atau peker-ja komuter jarak jauh yang dikenal dengan Kelompok PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad). Mereka hanya dapat menggunakan layanan KA jarak jauh yang bersubsidi, tetapi itu sarananya terbatas sehingga beli tiketnya harus jauh sebelumnya. Kalau mereka ada kepentingan mendadak, sulit mendapatkan tiket bersubsidi tersebut. Di tengah kondisi ekonomi yang makin terpuruk, ketersediaan layanan KA jarak jauh yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat itu makin dibutuhkan.

    Apalagi Presiden Prabowo itu secara ideologis adalah seorang sosialis sehingga berharap layanan KAI terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

    Ketiga, untuk menjawab tantangan pertama dan kedua di atas, KAI perlu menggenjot angkutan logistik sehingga dapat melakukan subsidi silang terhadap layanan penumpang. Peningkatan angkutan logistik ini sekaligus untuk mengurangi moda share angkutan barang yang saat ini didominasi oleh truk. Moda share KAI untuk angkutan barang masih dibawah 10%. Dalam waktu 5 tahun ke depan semoga dapat ditingkatkan menjadi 15%. 

    Kalau ini dapat dilakukan maka keuntungan korporasi akan tetap tercapai dan subsidi silang untuk angkutan penumpang bisa tetap dilakukan.

  • Pakar UMY sebut menteri baru harus hindari pernyataan kontroversial

    Pakar UMY sebut menteri baru harus hindari pernyataan kontroversial

    Yogyakarta (ANTARA) – Pakar Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Tunjung Sulaksono menilai menteri baru hasil reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto harus berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan agar tidak memicu kontroversi.

    “Kemampuan komunikasi politik dan ‘public speaking’ harus terus ditingkatkan,” ujar Tunjung Sulaksono dalam keterangannya di Yogyakarta, Selasa.

    Tunjung menekankan reshuffle yang mengganti lima menteri merupakan langkah strategis pemerintah untuk merespons ketidakpuasan publik, termasuk desakan dari gerakan “17+8” yang menuntut perbaikan kinerja pemerintah dan transparansi.

    Menurut dia, menteri baru tidak hanya perlu menampilkan kinerja optimal, tetapi juga segera mengambil langkah-langkah strategis yang dapat langsung dirasakan masyarakat.

    “Menteri baru harus segera menyelesaikan berbagai persoalan yang menjadi penyebab kemarahan publik,” kata Tunjung.

    Ia menekankan pentingnya program-program “quick wins” dalam 100 hari pertama masa jabatan, khususnya di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan.

    Dari perspektif ilmu pemerintahan, Tunjung menyebut ada tiga alasan utama reshuffle dilakukan yakni terkait kinerja, politis, dan yuridis.

    Pertama, pergantian menteri bisa karena kinerja yang dinilai belum maksimal, terutama di sektor krusial. Kedua, reshuffle merupakan respons politis untuk meredam ketegangan akibat kontroversi atau ketidakpuasan publik terhadap pejabat tertentu.

    Ketiga, faktor yuridis, termasuk kasus hukum yang menjerat pejabat sebelumnya, turut mempengaruhi keputusan Presiden.

    “Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, sendiri menyatakan salah satu pertimbangan perombakan kabinet adalah gejolak demonstrasi akhir Agustus 2025 lalu,” ujar Tunjung.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Daop 2: Okupansi KA jarak jauh capai 126 persen periode Maulid Nabi

    Daop 2: Okupansi KA jarak jauh capai 126 persen periode Maulid Nabi

    Bandung (ANTARA) – PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mencatatkan okupansi penumpang kereta api jarak jauh pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung pada 4-8 September 2025, mencapai 126 persen.

    “Selama periode tersebut, total sebanyak 131.034 tiket terjual dengan okupansi mencapai lebih dari 126 persen dari kursi yang disediakan yakni 102.760 tempat duduk,” kata Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Kuswardojo di Bandung, Selasa.

    Angka ini, kata Kuswardojo, karena adanya penjualan tiket kereta api penumpang secara dinamis, seperti penumpang yang turun dan naik di stasiun antara relasi kereta.

    Puncak okupansi, lanjut dia, terjadi pada Minggu (7/9) dengan 146,4 persen, sementara terendah tercatat pada Senin (8/9) dengan 113,5 persen.

    Selama periode tersebut, KAI Daop 2 Bandung secara total menjalankan 44 KA Jarak Jauh dengan keberangkatan awal dan tujuan akhir di wilayah Daop 2 Bandung.

    “Berdasarkan data, relasi favorit pada periode tersebut, pelanggan masih didominasi perjalanan dari Bandung menuju Gambir, Yogyakarta, hingga Surabaya. Selain itu, lima KA dengan okupansi tertinggi seperti Malabar, Kahuripan, Turangga, dan Lodaya,” kata Kuswardojo.

    Adapun 5 KA favorit masyarakat yang mencatatkan okupansi tinggi antara lain:

    1. KA Malabar (KA 70) – 202,4 persen;

    2. KA Kahuripan (KA 273) – 191,5 persen;

    3. KA Kahuripan (KA 274) – 188,5 persen;

    4. KA Turangga (KA 66) – 168,2 persen;

    5. KA Lodaya (KA 78) – 157,9 persen.

    Selama libur panjang, relasi favorit penumpang KA jarak jauh adalah:

    1. Bandung – Gambir (6.005 penumpang);

    2. Bandung – Yogyakarta (4.727 penumpang);

    3. Kiaracondong – Kutoarjo (1.861 penumpang);

    4. Kiaracondong – Lempuyangan (1.843 penumpang);

    5. Bandung – Surabaya Gubeng (1.520 penumpang).

    Pewarta: Ricky Prayoga
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 10
                    
                        Beli Rumah di Gunungkidul, Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar Sempat Gelar Slametan
                        Yogyakarta

    10 Beli Rumah di Gunungkidul, Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar Sempat Gelar Slametan Yogyakarta

    Beli Rumah di Gunungkidul, Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar Sempat Gelar Slametan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggun Tyas, sopir Bank Jateng yang membawa lari uang Rp 10 miliar membeli rumah di Padukuhan Pejaten RT5/RW3, Giriwungu, Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dari uang hasil kejahatannya. 
    Anggun mengaku bernama Dwi kepada warga setempat. 
    Setelah membeli rumah tersebut, Anggun sempat menggelar kenduri yang dihadiri para tetangganya. 
    Kenduri tersebut diadakan sebagai bentuk syukur atas pembelian rumah yang rencananya akan ditempati.
    “Mengundang sekitar 8 orang warga untuk menjadi saksi dan kenduri terkait akan dibelinya rumah tersebut, dan akan ditempati,” kata Sarwanto, seorang warga yang ditemui di lokasi pada Selasa (9/9/2025).
    Sarwanto menjelaskan bahwa seluruh makanan yang disajikan dalam kenduri berasal dari perantara pembelian tanah dan bangunan milik adiknya.
    Perantara tersebut adalah Bambang, warga Giricahyo, Purwosari, Gunungkidul.
    “Makanannya dibawa dari sana Giricahyo,” tambahnya.
    Rumah yang dijual oleh adik Sarwanto, yang kini tinggal di Kalimantan Timur, dibanderol seharga Rp140 juta.
    Meskipun demikian, Dwi sudah melakukan renovasi pada kamar mandi dan dapur rumah.
    Sarwanto mengaku tidak mengetahui apakah renovasi tersebut dilakukan oleh Anggun Tyas atau oleh perantara jual beli rumah.
    Saat ini, rumah tersebut dihuni oleh empat orang, terdiri dari dua pria dan dua perempuan.
    Salah satu perempuan berusia sekitar 70 tahun, sementara yang lainnya berusia sekitar 20 tahun.
    “Rumah itu dibeli pada Kamis (4/9/2025) dan langsung ditempati. Warga di sini juga kaget karena prosesnya sangat cepat,” ungkap Sarwanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mulai dari Manajer Penyanyi dan Band Ternama, hingga Promotor Pestapora

    Mulai dari Manajer Penyanyi dan Band Ternama, hingga Promotor Pestapora

    YOGYAKARTA – Profil Kiki Ucup menjadi pusat perhatian netizen yang hendak mengetahui sepak terjang promotor Pestapora tersebut dalam industri musik. Pestapora adalah salah satu festival musik terbesar di Indonesia yang diselenggarakan sejak tahun 2022 oleh promotor Boss Creator.

    Selain menjadi promotor festival musik, Kiki Ucup juga sempat menjalani karier sebagai manajer untuk beberapa musisi dan penyanyi ternama. Beberapa nama yang pernah dimanajeri Kiki Ucup di antaranya adalah Danilla, Barasuara, dan Adhitia Sofyan.

    Profil Kiki Ucup

    Rizky Aulia atau Kiki Ucup memulai kariernya di industri musik Indoensia pada tahun 2008. Ketika itu, Kiki bergabung dengan perusahaan rekaman independen bernama Demajors sebagai event manager dan talent coordinator.

    Pada tahun 2010, Kiki mengawali kariernya dalam bidang manajemen artis. Musisi pertama yang sempat ia tangani yaitu penyanyi dan pencipta lagu Adhitia Sofyan. Kiki menjalin kerja sama dengan Adhitia Sofyan selama tiga tahun.

    Selanjutnya, pada tahun 2015, Kiki menjadi manajer dari penyanyi dan pencipta lagu Danilla Riyadi. Pada kesempatan berikutnya, Kiki kemudian menjadi manajer band Barasuara yang dibentuk oleh kawannya, Iga Massardi. Kiki menjadi manajer Barasuara hingga tahun 2020.

    Pada tahun 2019, Kiki juga sempat menjadi manajer Andika Mahesa atau Andika Kangen Band. Selain sebagai manajer musisi, Kiki Ucup juga menjadi penggagas dan promotor banyak festival musik dalam negeri.

    Bersama David Karto, pendiri Demajors, Kiki menggagas Synchronize Fest. Synchronize Fest adalah festival musik multi genre dalam skala nasional dengan line up musisi dan penyanyi kenamaan dari berbagai generasi di Indonesia.

    Ucup merintis Sinkronis yang kemudian berkembang menjadi Synchronize Fest, sebuah festival musik dengan skala besar yang sejak 2016 konsisten menampilkan lintas genre dan generasi, mulai dari musisi senior hingga band pendatang baru.

    Ia populer sebagai sosok yang jeli membidik potensi musisi. Sebagai contoh, pada Synchronize Fest edisi pertama, Ucup memberi panggung untuk band seperti Fourtwnty, Silampukau, Jason Ranti, hingga Giggs yang kini tumbuh menjadi nama besar. 

    Dalam Synchronize Fest, Kiki Ucup memegang peran sebagai direktur program. Pada tahun ini, Synchronize Festival akan diselenggarakan pada tanggal 3, 4, dan 5 Oktober 2025.

    Pestapora dan Keriuhannya Belakangan

    Kiki Ucup selanjutnya mendirikan perusahaan promotor musik bernama Boss Creator bersama Riandika Winandatama dan Adi Praja. Promotor tersebut adalah penyelenggara festival musik dengan skala nasional yang disebut Pestapora yang pada tahun 2025 ini digelar pada tanggal 5, 6, dan 7 September 2025.

    Pada penyelenggaraan Pestapora 2025, nama Kiki Ucup ikut disebut dalam kontroversi besar setelah banyak musisi memutuskan mundur sebab festival tersebut sempat menjadikan perusahaan tambang sebagai sponsor.

    Menanggapi hal tersebut, Ucup mengunggah video permintaan maaf. Ia menegaskan bahwa tidak ada suntikan dana dari perusahaan tambang yang masuk ke gelaran Pestapora 2025, sekaligus memastikan kontrak kerja sama sudah diputuskan. Ucup juga mengungkapkan penyesalan kepada lebih dari 30 musisi yang batal tampil dan juga kepada penonton yang terdampak.

    Meski menerima kritik, dedikasi Ucup terhadap musik Indonesia tentu tidak dapat dipandang sebelah mata. Baginya, festival musik menjadi ruang perayaan yang harus terbuka untuk semua generasi, tempat musisi baru dapat bertumbuh dan musisi lama kembali mendulang apresiasi.

    Demikianlah ulasan mengenai profil Kiki Ucup. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. 

  • Reshuffle Kabinet Prabowo, Sultan HB X Harap Menteri Baru Bisa Jalankan Tugas dengan Baik
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 September 2025

    Reshuffle Kabinet Prabowo, Sultan HB X Harap Menteri Baru Bisa Jalankan Tugas dengan Baik Regional 9 September 2025

    Reshuffle Kabinet Prabowo, Sultan HB X Harap Menteri Baru Bisa Jalankan Tugas dengan Baik
    Tim Redaksi
     
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto merombak susunan Kabinet Merah Putih dengan mengganti lima menteri, termasuk posisi Menteri Keuangan yang kini dijabat oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
    Reshuffle ini mendapat tanggapan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ia berharap para menteri baru mampu melaksanakan tugas dan memperkuat jalannya pemerintahan.
    “Ya semoga saja bisa melaksanakan tugas dengan baik, kalau itu keputusan presiden (mereshuffle) hak prerogatif presiden, ya harapan saya lebih baik,” ujar Sultan, Selasa (9/9/2025).
    Menurut Sultan, keputusan reshuffle merupakan hak penuh presiden. Ia hanya menekankan agar kabinet baru semakin solid.
    “Makin memperkuat itu aja, gak bisa komentar apa-apa wong hak prerogatif presiden,” katanya.
    Sebagai informasi, Prabowo mengganti lima menteri, yakni Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Polkam), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan Menteri Koperasi.
    Menteri Keuangan yang sebelumnya dijabat Sri Mulyani kini diduduki oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
    Kemudian, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dijabat oleh Mukhtarudin yang sebelumnya diduduki Abdul Kadir Karding.
    Kementerian Koperasi yang dipimpin Budi Arie Setiadi diambil alih oleh Fery Juliantono. Sedangkan Menko Polkam yang sebelumnya dijabat Budi Gunawan dan Menpora yang sebelumnya dijabat Dito Ariotedjo belum diumumkan penggantinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Reshuffle Kabinet Prabowo, Sultan HB X Harap Menteri Baru Bisa Jalankan Tugas dengan Baik
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 September 2025

    Soa Evaluasi Tunjangan DPRD, Gubernur DIY Sultan HB X: Nunggu Aturan dari Pusat… Yogyakarta 9 September 2025

    Soa Evaluasi Tunjangan DPRD, Gubernur DIY Sultan HB X: Nunggu Aturan dari Pusat…
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat mengenai tunjangan perumahan bagi anggota DPRD DIY.
    Pernyataan tersebut disampaikan Sultan pada Selasa (9/9/2025).
    Sebelumnya Mentari Dalam Negeri Tito Karnavian menyarankan kepala daerah untuk mengevaluasi tunjangan DPRD.  
    Sultan menjelaskan bahwa saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai tunjangan tersebut dan pihaknya menunggu aturan yang akan dikeluarkan oleh kementerian terkait.
    “Kan belum ada pembicaraan itu, nunggu aturan dari departemen (kementerian). Pusat memutuskan dulu, nanti perubahan yang di DPR (RI) punya implikasi DPRD enggak,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Sultan menegaskan bahwa aturan mengenai tunjangan perumahan harus berasal dari pemerintah pusat, dan pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk mengambil inisiatif sendiri.
    “Yang Jakarta DPR sendiri belum putus nanti kan jadi keputusan dengan eksekutif nunggu, enggak bisa ambil inisiatif sendiri. Kita kan bagian dari negara kesatuan nunggu keputusan menteri,” tambahnya.

    Sebelumnya, anggota DPRD DIY telah menerima tunjangan perumahan yang mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.
    Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DIY Nomor 78 Tahun 2019, tunjangan perumahan bagi Ketua DPRD DIY ditetapkan sebesar Rp 27.500.000 per bulan, Wakil Ketua Rp 22.900.000, dan anggota Rp 20.600.000.
    Selain tunjangan perumahan, melalui Pergub DIY Nomor 77 Tahun 2024, anggota DPRD DIY juga mendapatkan tunjangan transportasi.
    Besarannya adalah Rp 22.500.000 untuk Ketua, Rp 19.500.000 untuk Wakil Ketua, dan Rp 17.500.000 untuk anggota.
    Yudi, salah satu anggota DPRD, menegaskan bahwa semua anggota DPR RI dan DPRD di seluruh Indonesia berhak mendapatkan tunjangan tersebut.
    “Semua DPR RI, DPRD semua mendapatkan hak itu, karena itu hak. Kesimpulannya semua anggota DPR RI, dan DPRD seluruh Indonesia mendapatkan hak-hak tersebut,” ungkapnya saat dihubungi pada Senin (8/9/2025).
    Sejumlah kepala daerah akan mengevaluasi tunjangan perumahan DPRD. Gubernur Jateng Ahmad Luthfi salah satunya, lalu ada juga Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari. 
    Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyarankan seluruh kepala daerah untuk mengevaluasi tunjangan DPRD di wilayahnya masing-masing.
    “Saya menyarankan kepada daerah dan DPRD berkomunikasi dengan mereka untuk melakukan evaluasi,” kata Tito di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2025).
    Tito menjelaskan bahwa pemerintah pusat sebenarnya tidak memiliki kewenangan untuk mencampuri ranah pemberian tunjangan.
    Kewenangan tunjangan tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD.
    “PP tahun 2017 itu memberikan kewenangan kepada daerah untuk memberikan tunjangan kepada DPRD, disesuaikan dengan kemampuan keuangannya,” kata Tito.
    “Sebelum ada rumah dinas untuk mereka, diberikan tunjangan rumah yang sesuai harganya, kewajaran, dan lain-lain,” imbuh dia.
    Namun, Tito mengetahui adanya masyarakat di sejumlah daerah yang merasa keberatan dengan besarnya tunjangan rumah para anggota dewan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Penemuan Arca di Sungai Sleman, Diduga Warisan Sejarah Hindu
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        9 September 2025

    Cerita Penemuan Arca di Sungai Sleman, Diduga Warisan Sejarah Hindu Yogyakarta 9 September 2025

    Cerita Penemuan Arca di Sungai Sleman, Diduga Warisan Sejarah Hindu
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang anak yang sedang memancing di Sungai Krusuk, Klangkapan, Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DIY, secara tidak sengaja menemukan arca kuno yang diduga merupakan Arca Agastya.
    Penemuan terjadi pada minggu pertama September 2025 dan dilaporkan ke pihak kelurahan oleh Budi Arifin, Dukuh Klangkapan II.
    “Saya melaporkan kemarin (8 September 2025) ke Kelurahan, kalau menemukan sudah tanggal berapa itu, minggu kemarin,” ujar Budi saat dihubungi, Selasa (9/9/2025).
    Menurut Budi, awalnya seorang anak melihat kepala arca yang muncul di pinggir sungai saat sedang memancing.
    Ia langsung melaporkan temuannya kepada Budi, yang kebetulan berada di kolam ikan miliknya tak jauh dari lokasi.
    “Kebetulan saya di lokasi, karena memang dekat dengan kolam saya. Anak itu bilang ke saya, ‘Pak, ada arca’,” ungkapnya.
    Setelah menerima laporan tersebut, Budi langsung meminta bantuan warga sekitar untuk mengevakuasi arca dari sungai, kemudian membersihkannya dan meletakkannya di atas bibir sungai.
    “Saya manggil bapak-bapak dekat kolam, dibersihkan lalu dinaikkan agak atas bibir sungai. Setelah itu baru melapor ke kalurahan, terus Pak Lurah ditindaklanjuti ke Dinas Kebudayaan,” jelasnya.
    Tim dari Dinas Kebudayaan datang bersama pihak Polsek dan Koramil untuk menyaksikan proses evakuasi arca.
    Arca yang ditemukan memiliki tinggi sekitar 90 cm dan lebar 42 cm. Kondisinya secara umum masih utuh, meskipun terdapat kerusakan kecil pada tangan kanan dan sebagian wajah.
    “(Arca) Tinggi sekitar 90 (cm), lebar 42 (cm). Kondisinya untuk wajah, kaki masih utuh semua, masih bagus. Cuma tangannya agak rusak sedikit, tangan kanan,” jelas Budi.
    Arca tersebut diduga kuat adalah Arca Agastya, tokoh resi suci dalam tradisi Hindu.
    “Informasinya arca Agastya,” imbuhnya.
    Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Manggar Sari Ayuati, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan penemuan arca dan telah mengirimkan tim ke lokasi.
    “Sudah (mendapatkan laporan). Sudah ada tim kami yang ke sana hari ini,” ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (9/9/2025).
    Tim BPK Wilayah X juga telah mengamankan arca tersebut dan membawanya ke kantor BPK Wilayah X di Bogem untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
    “Arca sudah diamankan di kantor Bogem, untuk selanjutnya akan dianalisis oleh tim untuk ditentukan CB (cagar budaya) atau bukan,” katanya.
    Jika arca tersebut dikategorikan sebagai benda cagar budaya, maka negara akan memilikinya, dan kompensasi akan diberikan kepada penemu.
    “Kalau CB dan harus dimiliki oleh negara akan dilakukan penilaian untuk pemberian kompensasi. Kompensasi akan diberikan kepada penemu,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Bawa Kabur Rp 10 Miliar dan Beli Rumah di Gunungkidul, Sopir Bank Jateng Berencana Bikin Bisnis Rental Mobil
                        Yogyakarta

    8 Bawa Kabur Rp 10 Miliar dan Beli Rumah di Gunungkidul, Sopir Bank Jateng Berencana Bikin Bisnis Rental Mobil Yogyakarta

    Bawa Kabur Rp 10 Miliar dan Beli Rumah di Gunungkidul, Sopir Bank Jateng Berencana Bikin Bisnis Rental Mobil
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA,KOMPAS.com – Anggun Tyas, sopir Bank Jateng yang bawa kabur uang bank Jateng Wonogiri Rp 10 miliar langsung membeli sebuah rumah seharga Rp 140 juta di Padukuhan Pejaten, Giriwungu, Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Selain membeli rumah, Anggun juga berencana membangun bisnis rental mobil di dekat rumah yang baru dibelinya tersebut.
    Menurut Sarwanto, kakak pemilik rumah sebelumnya, Anggun mengaku memiliki 300 mobil sehingga membutuhkan garasi untuk rental mobil.
    Ditemui pada Selasa (9/9/2025), Sarwanto mengatakan bahwa adiknya melakukan transaksi jual beli rumah dengan Anggun, berkat perantara orang lain.
    “Jadi perantaranya namanya Bambang, warga Giricahyo, (Kapanewon Purwosari, Gunungkidul) bertemunya hari Kamis itu (4/9/2025) itu,” kata Sarwanto.
    Saat bertemu adiknya, Anggun mengaku bernama Dwi, warga Pandak, Bantul.
    Anggun langsung menyetujui harga rumah Rp 140 juta yang ditawarkan. Dia pun langsung ingin menempati rumah tersebut di hari yang sama.
    Selain itu juga dilakukan kenduri sesuai dengan tradisi masyarakat setempat.
    Namun demikian, Sarwanto tidak mengetahui detail transaksi rumah milik adiknya yang dibangun sekitar 5 tahun lalu itu.
    “Mong-mong (makanan untuk kenduri) dibawa dari Giricahyo,” kata dia.
    Anggun sempat mengungkap rencananya ingin membangun garasi mobil yang tak jauh dari rumahnya. Dia mengaku memiliki 300 mobil dan ingin membangun bisnis rental mobil.
    Perlu diketahui, rumah yang dibelinya berada di bawah jalan kampung. Sementara lokasi yang akan dibangun garasi berada di samping atas rumah tepat di pinggir jalan.
    Karena lokasi berada di perbukitan, Anggun Tyas merencanakan akan menyewa alat berat untuk meratakan lokasi.
    “Katanya punya 300 mobil, nanti akan dibangun garasi semaksimal mungkin parkirnya di sini,” kata dia.
    Sebelumnya, sempat tanya kepada ayah Sarwanto mengenai keamanan wilayah Pejaten. Saat itu mengaku akan tinggal selamanya di sana.
    “Diberitahukan bapak saya kalau di sini aman, sejak dulu kalau pencuri masuk sini pasti tidak bisa keluar,” kata dia.
    Anggun Tyas tinggal bersama 3 orang lainnya. Seorang pria yang mengaku bernama Budi warga Kaliurang, Sleman. Kemudian dua perempuan, satu nenek berusia sekitar 70 tahun dan perempuan muda usia 20 tahunan, yang diakuinya sebagai saudara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.