provinsi: BENGKULU

  • Kementerian Agama Sebut 8.486 Jemaah Sudah Lunasi Biaya Haji Reguler – Page 3

    Kementerian Agama Sebut 8.486 Jemaah Sudah Lunasi Biaya Haji Reguler – Page 3

    Zain menambahkan, ada delapan provinsi dengan tingkat serapan kuota antara 70 – 80 %. Delapan provinsi tersebut adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Gorontalo. Sisanya, tingkat serapan sudah di atas 80%.

    Sementara itu, ada lima provinsi yang sudah terserap di atas 90% kuota, yaitu: Bengkulu, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Bangka Belitung.

    Diketahui, untuk kuota provinsi Jawa Barat sudah terserap 81%, sedang untuk Jawa Tengah 88%.

    Kementerian Agama pun mengimbau kepada jemaah yang memenuhi kriteria pelunasan tahap II dan sudah memenuhi persyaratan istitha’ah kesehatan untuk segera melakukan pelunasan.

  • Uniknya Ragam Tradisi Menyambut Idulfitri di Indonesia

    Uniknya Ragam Tradisi Menyambut Idulfitri di Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebagai negara yang kaya budaya, Indonesia selalu memiliki perayaan tradisi yang khusus dilaksanakan untuk menyambut berbagai perayaan penting, termasuk Idulfitri. Menjelang Lebaran, setiap wilayah di Indonesia akan menggelar ragam tradisi dengan keunikannya masing-masing.

    Perayaan Idulfitri tak hanya diisi dengan tradisi mudik dan sungkeman. Di beberapa wilayah, akan digelar tradisi Lebaran yang sudah rutin dilaksanakan secara turun-temurun. Mengutip dari laman kemenparekraf, berikut ragam tradisi Idulfitri di Indonesia:

    1. Binarundak (Sulawesi Utara)

    Masyarakat Motoboi Besar di Sulawesi Utara memiliki tradisi menyambut Lebaran bernama binarundak. Tradisi ini telah menjadi warisan leluhur yang terus dilestarikan hingga sekarang.

    Binarundak adalah tradisi membuat atau memasak nasi jaha secara bersama-sama selama tiga hari berturut-turut. Tradisi ini dilaksanakan setelah Idulfitri.

    Nasi jaha adalah makanan khas Sulawesi Utara berupa beras yang dimasak dalam batang bambu. Sajian ini memiliki perpaduan rasa gurih dari santan dengan aroma jahe yang cukup kuat.

    2. Festival Meriam Karbit (Kalimantan Barat)

    Tradisi Lebaran di Kalimantan Barat dilaksanakan melalui Festival Meriam Karbit. Festival ini digelar selama tiga hari berturut-turut, mulai sebelum, sesaat, dan sesudah Lebaran.

    Selain menjadi tradisi Lebaran, Festival Meriam Karbit juga menjadi warisan budaya yang kental dengan nilai historis. Konon, festival ini berkaitan dengan sejarah berdirinya Kota Pontianak.

    3. Grebeg Syawal (Yogyakarta)

    Grebeg Syawal adalah salah satu ritual rutin tahunan yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Tradisi ini digelar setiap 1 Syawal sebagai wujud syukur setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan.

    Grebeg Syawal sudah dilaksanakan sejak abad ke-16. Salah satu yang menjadi daya tarik tradisi ini adalah keberadaan tujuh gunungan yang terdiri dari gunungan lanang (kakung) sebanyak tiga buah, gunungan wadon (estri), gunungan darat, gunungan gepak, dan gunungan pawuhan masing-masing satu buah.

    Seluruh gunungan dibawa oleh abdi dalem dengan dikawal prajurit Bregodo dari Alun-Alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju Masjid Gedhe Kauman, Pura Pakualaman, dan Kantor Kepatihan. Gunungan tersebut akan didoakan, kemudian diperebutkan masyarakat yang hadir.

    4. Perang Topat (Nusa Tenggara Barat)

    Masyarakat Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambut Hari Raya dengan menggelar tradisi perang topat atau perang ketupat. Tradisi saling melempar ketupat ini merupakan simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.

    Tradisi ini diawali dengan doa dan ziarah di Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro. Makam Loang Baloq berada di kawasan Pantai Tanjung Karang, sedangkan Makam Bintaro berlokasi di kawasan Pantai Bintaro.

    Setelahnya, para warga akan memulai ‘perang’. Uniknya, ketupat-ketupat yang digunakan untuk berperang nantinya akan kembali diperebutkan karena dipercaya membawa kesuburan yang membuat panen melimpah.

    5. Ronjok Sayak (Bengkulu)

    Ronjok sayak adalah tradisi Lebaran yang berkembang di Bengkulu. Secara umum, kata sayak berarti batok kelapa.

    Tradisi yang sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu ini adalah tradisi membakar batok kelapa kering yang ditumpuk setinggi satu meter. Ronjok sayak umumnya dilaksanakan setelah salat Isya pada 1 Syawal.

    Masyarakat Bengkulu percaya, api merupakan penghubung antara manusia dan leluhur. Tradisi ini juga dibarengi dengan doa selama proses pembakaran.

    Penulis: Resla

  • Hery Gunardi, Nakhoda Baru BRI yang Sukses Membangun BSI

    Hery Gunardi, Nakhoda Baru BRI yang Sukses Membangun BSI


    PIKIRAN RAKYAT
    – Hery Gunardi ditetapkan sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, setelah dirinya sukses membangun PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) sebagai lokomotif ekonomi syariah nasional berstandar global.

    Pengangkatan Hery sebagai nakhoda baru BRI menggantikan Sunarso, dilaksanakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI yang digelar pada Senin (24/3/2025). Salah satu agenda RUPST tersebut adalah perubahan jajaran pengurus. Terkait hal ini, Hery mengatakan dirinya siap mengemban amanah baru dengan sebaik-baiknya.

    Menurutnya, memimpin BSI maupun BRI memiliki kesamaan substansi, yakni sama-sama membangun perekonomian bangsa dari segi industri perbankan. Namun dengan sektor berbeda, di mana BSI bergerak di sektor perbankan syariah sedangkan BRI lebih fokus pada segmen UMKM.

    “Saya bersyukur bisa menjadi bagian dalam pembangunan ekonomi nasional khususnya di industri perbankan melalui berbagai pengalaman saya selama ini. Amanah ini akan saya emban dan jalankan dengan sebaik-baiknya. Semoga ke depan BRI terus tumbuh dan memberikan nilai ekonomi maupun sosial yang seimbang sebagai BUMN melalui kebermanfaatan dan kontribusi yang berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.

    Hery memang memiliki rekam jejak yang panjang dengan reputasi mumpuni di industri perbankan Tanah Air. Pria kelahiran Bengkulu ini memulai karir sebagai bankir di Bank Bapindo pada 1991. Pada kurun waktu 1998-1999, Hery menjadi anggota Tim Merger yang membidani lahirnya Bank Mandiri. Kala itu, saat krisis ekonomi melanda, pemerintah menggabungkan empat bank yaitu Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi bank baru, yaitu Bank Mandiri.

    Hery juga sosok yang menangani pendirian PT AXA Mandiri Finansial Services (AMFS), perusahaan asuransi joint venture antara Bank Mandiri dan AXA Group Perancis (2002-2003). Lalu pada 2006, Hery dipercaya untuk menangani segmen wealth management Bank Mandiri dan karirnya terus menanjak sebagai Direktur hingga menjadi Plt Direktur Utama Bank Mandiri pada September-Oktober 2020.

    Sejumlah posisi top management mulai dari Direktur Mikro dan Ritel, Direktur Konsumer, Direktur Distributions, Direktur Small Business & Network, hingga Direktur Consumer & Retail Transaction pernah diemban Hery saat di Bank Mandiri. Sejumlah pencapaian ditorehkan Hery, misalnya ketika dirinya menjadi Direktur Mikro dan Retail Banking pada April 2013-Januari 2015, Hery membawa Bank Mandiri mampu menyalurkan total kredit mikro mencapai Rp35 triliun, berhasil menjalankan branch business process re-engineering dan mentransformasi unit bisnis mikro & retail banking Bank Mandiri. Atas inovasi yang dikawal olehnya pada 2014 Bank Mandiri dinobatkan sebagai Best Domestik Retail Bank of The Year Indonesia berdasarkan The Asian Banking & Finance.

    Ketika mengemban jabatan sebagai Direktur Bisnis Kecil & Jaringan Bank Mandiri (Maret 2018 – Mei 2019), Hery memacu penyaluran kredit retail dengan total portofolio Rp214 triliun, termasuk kredit untuk segmen mikro, serta segmen kecil & menengah (SME).

    Hery juga membawa Bank Mandiri sukses merengkuh berbagai penghargaan bergengsi, termasuk penghargaan Best Service Excellence dari Marketing Research Indonesia selama 10 tahun berturut-turut sejak 2007 – 2017. Juga membawa Bank Mandiri masuk dalam top 11 dari 500 perusahaan terbaik dunia dari sisi lingkungan kerja atau World Best Employer pada 2018.

    Kemudian melalui segudang pengalaman tersebut, Hery dipercaya membidani lahirnya BSI dengan proses merger 3 bank syariah anak usaha bank BUMN yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

    Hery pun ditunjuk sebagai Direktur Utama pertama di bank syariah terbesar di Indonesia tersebut. Penetapan itu dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada RUPSLB tanggal 15 Desember 2020 dan efektif menjabat pada 01 Februari 2021.

    “Pengalaman dalam perjalanan karir saya menjadi modal penting untuk melangkah ke depan bersama BRI, dengan melanjutkan pencapaian oleh pemimpin-pemimpin BRI sebelumnya termasuk Pak Sunarso dalam melakukan transformasi culture dan digital. Saya sebagai pemimpin memiliki kewajiban mendorong seluruh Insan BRILian menjadi talenta terbaik di bidangnya dengan kepercayaan dan daya saing tinggi agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia,” ujarnya.

    Lambungkan Kinerja BSI
    Adapun di bawah kepemimpinan Hery, BSI mencatatkan kinerja yang gemilang. Total aset BSI hingga akhir 2024 senilai Rp408,61 triliun. Angka itu tumbuh 15,55% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp353,62 triliun pada 2023.

    Pertumbuhan aset tersebut tak terlepas dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 11,46% YoY menjadi Rp327 triliun pada periode yang sama. Juga pembiayaan yang naik 15,88% YoY hingga mencapai Rp278 triliun.

    Dari segi laba bersih BSI mencapai Rp7,01 triliun pada 2024, tumbuh 22,83% secara tahunan dari Rp5,7 triliun pada 2023. Kenaikan kinerja BSI ini lebih tinggi dari laju pertumbuhan industri perbankan nasional, yang dalam kurun beberapa tahun terakhir tak terlepas dari kondisi ekonomi makro maupun mikro yang cukup menantang.

    Dari sisi aset, BSI menempati peringkat keenam terbesar di industri perbankan nasional dengan laju pertumbuhan sebesar 15,55% secara tahunan. Sementara untuk DPK menempati urutan keenam terbesar di Tanah Air. BSI juga mampu menempati peringkat 9 bank syariah global dari segi kapitalisasi pasar. Di mana hal tersebut ditargetkan dicapai tahun ini, namun realisasinya lebih cepat yaitu pada 2024.

    “InsyaAllah dengan niat dan tekad yang lurus untuk terus memberikan kontribusi membangun ekonomi Indonesia, saya akan mengemban amanah di BRI dengan sebaik mungkin. Saya pribadi menganut prinsip growth mindset. Kita harus terus tumbuh. Karena dunia terus bergerak, kita harus agile dan inovatif membangun perusahan. Saat ini kita dihadapkan sejumlah tantangan di tengah situasi ketidakpastiaan ekonomi. Karena itu kita harus bekerja lebih baik, Beyond the Limit,” tutup Hery.

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Profil Hery Gunardi, Sosok Direktur Utama BRI yang Baru

    Profil Hery Gunardi, Sosok Direktur Utama BRI yang Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) resmi melakukan perubahan dalam struktur direksinya dengan menunjuk Hery Gunardi sebagai direktur utama Bank BRI yang baru.

    Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (24/3/2025), diumumkan bahwa Hery Gunardi diangkat sebagai direktur utama Bank BRI, menggantikan Sunarso.

    Sebelumnya, Hery menjabat sebagai direktur utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan pernah mengemban posisi wakil direktur utama Bank Mandiri. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut profil lengkapnya!

    Profil Hery Gunardi

    Hery Gunardi adalah seorang bankir berpengalaman yang lahir di Bengkulu pada 26 Juni 1962. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas 17 Agustus 1945 dengan fokus pada Administrasi Niaga pada tahun 1987.

    Hery kemudian melanjutkan studi ke jenjang magister di University of Oregon, Amerika Serikat, dengan konsentrasi Finance and Accounting pada tahun 1991. Tidak berhenti di situ, Hery meraih gelar doktor dalam bidang Manajemen Bisnis dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2021.

    Perjalanan Karier

    Hery Gunardi memulai kariernya di dunia perbankan sejak 1991 dengan bergabung di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Kariernya terus menanjak, hingga akhirnya ia dipercaya menduduki berbagai posisi strategis di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Beberapa posisi yang pernah diembannya antara lain:

    EVP Coordinator Consumer Finance dan Senior Executive Vice President Bank Mandiri (2013)Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri (2013-2015)Presiden Komisaris PT AXA Mandiri Financial Services (2013-2015)Direktur Micro & Business Banking Bank Mandiri (2015)Direktur Consumer Banking Bank Mandiri (2015-2016)Direktur Distributions Bank Mandiri (2016-2018)Direktur Bisnis Kecil & Jaringan Bank Mandiri (2018-2019)Direktur Bisnis & Jaringan Bank Mandiri (2019)Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri (2019-2020)Wakil Direktur Utama Bank Mandiri (2020)

    Pada tahun 2020, Hery ditunjuk sebagai Direktur Utama Bank Syariah Mandiri. Tak lama berselang, ia dipercaya untuk memimpin PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sejak 2021 hingga 2025.

    Selama kepemimpinannya, ia sukses mengawal proses merger tiga bank syariah BUMN (Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah) yang melahirkan Bank Syariah Indonesia.

    Keahlian dalam Proses Merger

    Salah satu pencapaian terbesar Hery Gunardi adalah kemampuannya dalam menangani proses merger. Ia memiliki peran penting dalam penggabungan beberapa unit bisnis perbankan, termasuk dalam pembentukan Bank Mandiri yang merupakan hasil merger empat bank besar.

    Empat bank tersebut yakni, Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim. Keberhasilannya dalam menyatukan tiga bank syariah BUMN menjadi BSI juga menunjukkan kepiawaiannya dalam mengelola transformasi bisnis perbankan.

    Kini, dengan pengalamannya yang luas, Hery Gunardi dipercaya untuk memimpin Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai direktur utama terhitung sejak Senin (24/3/2025). Dengan rekam jejaknya yang gemilang, ia diharapkan mampu membawa BRI ke tingkat yang lebih tinggi dalam industri perbankan nasional maupun global.

  • Hery Gunardi Ditunjuk Jadi Dirut BRI Gantikan Sunarso

    Hery Gunardi Ditunjuk Jadi Dirut BRI Gantikan Sunarso

    Jakarta, Beritasatu.com – Hery Gunardi ditunjuk sebagai direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggantikan Sunarso dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BRI di Menara BRILiaN, Jakarta, Senin (24/3/2025).

    Menteri BUMN Erick Thohir setuju dengan pengangkatan Hery Gunardi yang selama ini menjabat sebagai direktur utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BRIS menjadi dirut BRI.

    RUPST BRI memberhentikan dengan hormat Sunarso sebagai direktur utama BRI dan mengangkat Hery Gunardi sebagai penggantinya.

    Perubahan posisi direktur utama BRI tersebut masih harus disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatuhan atau fit and proper test.

    Profil Hery Gunardi

    Hery Gunardi merupakan seorang bankir ternama di Indonesia yang sudah malang melintang di dunia perbankan dan sektor keuangan.

    Lahir di Bengkulu pada 26 Juni 1962, Hery yang merupakan lulusan master bidang finance and accounting di University of Oregon USA, memulai kariernya di dunia perbankan dengan bergabung di Bank Bapindo pada 1991.

    Dia menjadi sosok sentral dalam marger tiga bank milik negara menjadi Bank Mandiri.

    Saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1998, Hery ditunjuk menjadi bagian dari core team merger Bank Bapindo dengan tiga bank, yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi Bank Mandiri.

    Hery pernah menduduki sejumlah jabatan penting di Bank Mandiri. Dia pernah menjadi EVP coordinator consumer finance, senior executive vice president Bank Mandiri pada 2013, direktur micro & retail banking Bank Mandiri 2013-2015, hingga presiden komisaris AXA Mandiri Financial Services pada 2013-2015.

    Hery Gunardi kemudian diangkat menjadi direktur utama Bank BSI dalam RUPS Luar Biasa BRIS pada 15 Desember 2020 dan sekarang dipercaya sebagai dirut BRI.

  • Daftar Tarif Tol Trans Sumatera Terbaru saat Mudik Lebaran 2025

    Daftar Tarif Tol Trans Sumatera Terbaru saat Mudik Lebaran 2025

    Jakarta

    Menjelang Hari Raya Idulfitri, sudah banyak masyarakat yang mulai berangkat ke kampung halaman dengan mobil pribadi. Apabila kamu berencana mudik naik mobil dan melalui Tol Trans Sumatera, sebaiknya ketahui tarif tolnya terlebih dahulu.

    Jalan Tol Trans Sumatera merupakan salah satu proyek infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan mobilitas di Pulau Sumatera. Ruas jalan tol yang panjangnya lebih dari 2.700 km ini dapat menghubungkan masyarakat ke sejumlah kota besar, mulai dari Lampung, Padang, hingga Medan.

    Apabila detikers mudik melalui jalan tol, maka harus menyiapkan saldo yang cukup untuk membayar tarif tol. Ingin tahu daftar tarif tol Trans Sumatera terbaru saat mudik Lebaran 2025? Simak dalam artikel ini.

    Daftar Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran 2025

    Hampir semua ruas di jaringan Tol Trans Sumatera sudah beroperasi penuh dan juga bertarif. Namun, ada beberapa ruas jalan tol yang masih dibuka fungsional dan juga operasi awal, sehingga jalur ini masih bisa dilalui secara gratis.

    Mengutip akun Instagram PT Hutama Karya @hutamakarya, berikut daftar tarif tol Trans Sumatera terbaru saat mudik Lebaran 2025 untuk kendaraan golongan I:

    Terbanggi Besar-Kayu Agung: Rp 255.500Indralaya-Prabumulih: Rp 85.000Palembang-Indralaya: Rp 27.000Palembang-Betung seksi 1 dan 2 (Ruas Fungsional Gratis)Bayung Lencir-Tempino (Ruas Operasi Gratis)Pekanbaru-Dumai: Rp 171.500Indrapura-Kisaran: Rp 64.000Taba Penanjung-Bengkulu: Rp 23.500Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Junction Indrapura-Sinaksak): Rp 149.000Padang-Sicincin (Ruas Fungsional Gratis)Pekanbaru-Bangkinang-Koto Kampar: Rp 78.000Binjai-Langsa seksi 1-2 (Binjai-Tanjung Pura): Rp 54.500Binjai-Langsa seksi 3 (Ruas Operasi Gratis)Sigli-Banda Aceh seksi 2-6 (Seulimeum-Baitussalam): Rp 65.000Sigli-Banda Aceh seksi 1 (Ruas Fungsional Gratis)Dua Ruas Tol Trans Sumatera Dapat Diskon 20%

    PT Jasa Marga (Persero) memberikan program diskon tarif tol 20% yang berlaku pada dua ruas tol Trans Sumatera. Kedua ruas jalan tol tersebut adalah Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT).

    Mengutip detikFinance, program potongan tarif ditetapkan selama delapan hari dalam dua periode, dengan rincian empat hari saat arus mudik dan empat hari saat arus balik. Untuk bisa menikmat diskon tarif tol 20%, pengguna jalan tol diwajibkan melakukan transaksi menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) yang sama untuk proses tap in dan tap out.

    “Pengguna jalan tol diharapkan dapat memastikan kecukupan saldo uang elektronik untuk dapat menikmati potongan tarif 20% saat arus mudik dan balik,” kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana.

    Berikut simulasi besaran potongan diskon tarif tol 20% yang diterapkan di dua ruas Tol Trans Sumatera:

    1. Untuk tarif perjalanan menerus dari GT Tanjungpura/GT Pangkalan Brandan menuju GT Sinaksak sebagai berikut:

    Kendaraan Golongan I: Semula Rp 193.500 menjadi Rp 170.900, potongan tarif sebesar Rp 22.600Kendaraan Golongan II dan III: Semula Rp 292.000 menjadi Rp 257.800, potongan tarif sebesar Rp 34.200Kendaraan Golongan IV dan V: Semula Rp 391.500 menjadi Rp 345.600, potongan tarif sebesar Rp 45.900.

    2. Untuk tarif perjalanan menerus dari GT TanjungPura/GT Pangkalan Brandan menuju GT Kisaran sebagai berikut:

    Kendaraan Golongan I: Semula Rp 236.000 menjadi Rp 209.800, potongan tarif sebesar Rp 26.200Kendaraan Golongan II dan III: Semula Rp 355.000 menjadi Rp 315.500, potongan tarif sebesar Rp 39.500Kendaraan Golongan IV dan V: Semula Rp 475.000 menjadi Rp 422.000, potongan tarif sebesar Rp 53.000.

    Sebagai catatan, diskon tarif tol Trans Sumatera akan berlangsung pada 24-28 Maret yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB

    (ilf/fds)

  • Punya Harta Rp129,33 Miliar, Ini Profil Lengkapnya

    Punya Harta Rp129,33 Miliar, Ini Profil Lengkapnya

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi menunjuk Hery Gunardi sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), menggantikan Sunarso. Keputusan ini diresmikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI pada Senin 24 Maret 2025.

    Profil Hery Gunardi

    Hery Gunardi merupakan sosok bankir kawakan yang telah berkarier panjang di dunia perbankan nasional. Lahir di Bengkulu pada 26 Juni 1962, Hery memiliki rekam jejak akademik dan profesional yang impresif.

    Riwayat Pendidikan

    Sarjana Administrasi Niaga, Universitas 17 Agustus 1945 (1987) Pascasarjana Finance and Accounting, University of Oregon, AS (1991) Doktor Manajemen Bisnis, Universitas Padjadjaran (2021)

    Perjalanan Karier

    Hery memulai karier di dunia perbankan sejak tahun 1991. Ia mengawali langkah di Bapindo sebelum kemudian bergabung dengan Bank Mandiri. Perjalanan kariernya terbilang cemerlang, di mana ia berhasil menduduki berbagai posisi strategis, di antaranya:

    EVP Coordinator Consumer Finance, Senior Executive Vice President Bank Mandiri (2013) Direktur Micro & Retail Banking, Bank Mandiri (2013-2015) Presiden Komisaris, PT AXA Mandiri Financial Services (2013-2015) Direktur Consumer Banking, Bank Mandiri (2015-2016) Direktur Distributions, Bank Mandiri (2016-2018) Direktur Bisnis Kecil & Jaringan, Bank Mandiri (2018-2019) Direktur Bisnis & Jaringan, Bank Mandiri (2019) Direktur Consumer & Retail Transaction, Bank Mandiri (2019-2020) Wakil Direktur Utama, Bank Mandiri (2020) Direktur Utama, Bank Syariah Mandiri (2020-2021) Direktur Utama, Bank Syariah Indonesia (BSI) (2021-2025)

    Keberhasilan terbesar Hery yang membuat namanya semakin dikenal adalah saat ia memimpin proses merger tiga bank syariah BUMN — Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah — menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Keberhasilannya mengawal merger tersebut dinilai sukses menciptakan bank syariah terbesar di Indonesia.

    Kekayaan Hery Gunardi

    Sebagai bankir berpengalaman yang kini memimpin BRI, Hery Gunardi juga tercatat memiliki kekayaan yang cukup fantastis. Berdasarkan laporan terbaru, aset kekayaannya didominasi oleh surat berharga dan properti. Berikut rincian asetnya:

    Surat Berharga

    Senilai Rp63,5 miliar, menjadi porsi terbesar dalam kekayaannya.

    Properti

    Tanah dan bangunan di Jakarta Barat (196 m²/220 m²): Rp1,5 miliar Bangunan di Jakarta Selatan (82 m²): Rp1,5 miliar Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan (218 m²/252 m²): Rp2,8 miliar Bangunan di Depok (60 m²): Rp600 juta Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan (340 m²/285 m²): Rp10,1 miliar Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan (300 m²/250 m²): Rp11 miliar Bangunan di Jakarta Selatan (60 m²): Rp750 juta Tanah di Bengkulu Tengah (508 m²): Rp80 juta Bangunan di Batam (150 m²): Rp1,8 miliar Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan (235 m²/250 m²): Rp9 miliar Tanah dan bangunan di Medan (190 m²/600 m²): Rp10 miliar Tanah dan bangunan di Jakarta Selatan (341 m²/238 m²): Rp10,5 miliar

    Kendaraan

    Hery juga memiliki koleksi mobil senilai total Rp6,1 miliar:

    Land Rover Defender: Rp3,7 miliar Toyota Alphard: Rp1,2 miliar BMW X5: Rp780 juta Honda HRV: Rp430 juta

    Jadi, total harta kekayaan Hery Gunardi dari data tersebut kurang lebih Rp129,33 miliar.

    Dengan pengalaman panjang di dunia perbankan dan keahlian dalam mengelola proses merger besar, Hery Gunardi diharapkan mampu membawa BRI ke level berikutnya.

    Keberhasilannya memimpin Bank Syariah Indonesia menjadi bank syariah terbesar di Indonesia menjadi bukti kemampuan strategisnya. Kini, sebagai Direktur Utama BRI, ia memegang tanggung jawab besar untuk menjaga kinerja dan ekspansi bisnis salah satu bank terbesar di Indonesia ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jadi Jalur Langganan Mudik, Pasokan Gas di Palembang Dipastikan Aman

    Jadi Jalur Langganan Mudik, Pasokan Gas di Palembang Dipastikan Aman

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan gas bumi untuk masyarakat dan industri di Palembang mencukupi jelang lebaran 2025.

    Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana usai melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah infrastruktur energi di Palembang, Sumatera Selatan.

    “Kehadiran kami di sini bertujuan memastikan kesiapan sektor ESDM, terutama di wilayah strategis Palembang, yang merupakan salah satu jalur utama mudik Lebaran,” kata Dadan dikutip dari keterangan tertulis, Senin (24/3/2025).

    Dadan menekankan pentingnya menjaga kestabilan pasokan gas untuk pelanggan, baik industri maupun rumah tangga, mengingat tingginya permintaan pada periode Lebaran.

    Menurut dia, Palembang merupakan titik strategis bagi jalur mudik masyarakat, sehingga kesiapan sistem distribusi gas harus tetap optimal. Kunjungan pada saat itu juga difokuskan pada jaringan gas kota, yang melayani sekitar 40 ribu pelanggan rumah tangga.

    Selain melakukan pengawasan pasokan di sisi hulu, kunjungan ini juga menyoroti operasional di sisi hilir. PT Pertamina Gas Negara (PGN) melalui Area Head PGN Palembang, Braman Setyoko, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga keandalan dan penyaluran gas selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2025.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina terus mengoptimalkan dan meningkatkan layanan energi pada momentum Ramadan-Idul Fitri 2025, salah satunya Subholding Gas, Pertamina Gas Negara, hal ini untuk memastikan layanan terpenuhi sesuai kebutuhan masyarakat.

    Data PGN menunjukkan, saat ini terdapat 103 pelanggan di sektor industri dan komersial, 164 usaha kecil, serta 6.638 pelanggan rumah tangga yang terlayani melalui jaringan pipa sepanjang 198,4 km.

    Kesiapan infrastruktur ini diharapkan dapat menjamin kelancaran distribusi gas bumi, mendukung aktivitas masyarakat dan industri selama momen Lebaran.

    Sebagai informasi, sambungan gas untuk rumah tangga di Palembang selain dibangun oleh PGN juga dibangun oleh Kementerian ESDM menggunakan APBN yang saat ini berjumlah total sebanyak 31.423 Sambungan Rumah (SR).

    Tak hanya itu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Pertagas Niaga, dan PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya selaku pengelola Jaringan Gas (Jargas) Kota Palembang melakukan pengembangan pelanggan (mandiri) sehingga total jumlah keseluruhan pelanggan jargas kota Palembang sebanyak 38.061 SR.

    Pasokan BBM, LPG dan Listrik Aman Terkendali

    Selain menjaga ketersediaan pasokan gas, Dadan juga menjelaskan bahwa sistem kelistrikan untuk wilayah Kota Palembang dan sekitarnya dalam kondisi aman dan terkendali.

    “PLN melaporkan, dari sisi ketersediaan daya, sistem kelistrikan di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) dalam kondisi aman dengan daya mampu pembangkit sebesar 3.774 MW, sedangkan beban puncak mencapai 1.398 MW, sehingga masih tersedia cadangan daya sebesar 1.187 MW,” ujar Dadan.

    Sama seperti halnya listrik, dilaporkan pula ketersediaan BBM dan LPG saat ini juga dalam kondisi aman, tidak terjadi masalah.

    “Ketersediaan stok BBM untuk wilayah S2JB stoknya untuk secara keseluruhan berada dalam kondisi aman di angka 6 hari namun tersambung dengan pipa ke Kilang Plaju, disana tangki besarnya ada,” kata Dadan.

    (pgr/pgr)

  • Pengelola catat ribuan pemudik berangkat dari Terminal Pulo Gebang

    Pengelola catat ribuan pemudik berangkat dari Terminal Pulo Gebang

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur menyebutkan, ribuan pemudik berangkat ke kampung halamannya melalui Terminal Pulo Gebang menggunakan bus antar kota antar provinsi (AKAP) sejak Sabtu (22/3) atau H-9 Lebaran 2025.

    “Jika hari biasa rata-rata penumpang yang berangkat dari terminal ini sekitar 1.500 orang dengan menggunakan 300 bus AKAP. Namun, sejak kemarin (Sabtu) sudah meningkat menjadi sekitar 2.500 hingga 3.000 penumpang,” kata Komandan Regu (Danru) Terminal Terpadu Pulo Gebang, Badman Harahap di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan, sejak Sabtu (22/3) mulai terjadi kenaikan jumlah penumpang bus dan penumpang didominasi dengan tujuan Bengkulu, Padang, Palembang, Jambi, dan Pekanbaru.

    Menurut dia, pemudik memilih berangkat lebih awal karena memang membutuhkan waktu tempuh perjalanan lebih lama.

    Untuk penumpang dengan tujuan kota dan kabupaten di Pulau Jawa sudah terjadi peningkatan, tapi belum terlalu signifikan.

    “Rata-rata dengan tujuan Surabaya, Malang, Madiun, Ngawi, Wonosobo, Purwokerto, Brebes, Tegal hingga Pemalang. Sudah ada yang berangkat karena sudah libur sekolah dan ada kebijakan Work From Anywhere (WFA),” kata Badman.

    Pihaknya mencatat pada Jumat (21/3), jumlah keberangkatan sebanyak 2.253 penumpang dengan menggunakan 353 bus. Kemudian, Sabtu (22/3), mencapai 3.032 penumpang menggunakan 391 bus.

    Selanjutnya, pada hari Minggu (23/3) mulai pukul 00.00 sampai dengan pukul 11.23 WIB jumlah keberangkatan mencapai 1.451 penumpang dengan 140 bus AKAP.

    Ia mengatakan untuk arus mudik tahun lalu pada periode yang sama, untuk keberangkatan pada H-7 sebanyak 2.153 penumpang dengan 248 bus, H-6 ada 3.463 penumpang menggunakan 290 bus.

    Ia mengimbau kepada pengguna jasa bus AKAP di Terminal Terpadu Pulo Gebang agar lebih berhati-hati dalam membawa barang bawaannya, jangan sampai tertinggal atau tertukar.

    “Harus tetap hati-hati dan waspada. Petugas kami terus bersiaga, kalau perlu informasi jangan segan bertanya kepada petugas resmi berseragam,” ujarnya.

    Untuk mendukung arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini petugas jaga dibagi dalam tiga shift untuk memberikan layanan selama 24 jam.

    “Mulai pukul 07.00 WIB sampai 14.00 WIB, pukul 14.00 WIB hingga 21.00 WIB dan shift ketiga dimulai pukul 21.00 WIB sampai 07.00 WIB. Setiap shift ada sekitar 150 petugas gabungan yang berjaga,” kata Badman.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Berawal dari OTT, Kini Eks Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Segera Diadili

    Berawal dari OTT, Kini Eks Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Segera Diadili

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melimpahkan berkas dan barang bukti atas kasus dugaan korupsi mantan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (RM) ke tim Jaksa Penuntut Umum (JPU), Jumat (21/3/2025). 

    Tidak hanya Rohidin, penyidik turut menyerahkan berkas dan barang bukti untuk dua tersangka lainnya yaitu mantn Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Isnan Fajri (IF) serta mantan Adc Gubernur Evriansyah (EV) alias Anca.

    “Pada Jumat, 21 Maret 2025 telah dilakukan pelimpahan tersangka dan barang bukti untuk 3 tersangka perkara Bengkulu (RM, EV, IF) dari Penyidik ke Jaksa Penuntut Umum,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, dikutip Minggu (23/3/2025). 

    Berdasarkan catatan Bisnis, ketiga tersangka resmi ditahan oleh KPK pada 24 November 2024. Penahanan terhadap mereka dilakukan 1×24 jam setelah operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar dan menjaring total delapan orang termasuk Rohidin. 

    KPK menduga Rohidin melalui dua tersangka lainnya mengumpulkan uang dari para pejabat di lingkungan Pemprov Bengkulu untuk bekal maju sebagai calon gubernur petahanan pada Pilkada Serentak 2024. 

    Dalam kurun waktu September—Oktober 2024, Isnan selaku Sekda saat itu  diduga mengumpulkan seluruh ketua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta kepala biro di lingkungan Pemprov Bengkulu untuk mendukung pencalonan kembali Rohidin.

    ‘Upeti’ itu lalu dikumpulkan dari berbagai kepala dinas hingga kepala biro di lingkungan Pemprov Bengkulu. Rohidin bahkan diduga di antaranya memerintahkan anak buahnya mencairkan honor Pegawai Tidak Tetap dan Guru Tidak Tetap se-provinsi Bengkulu sebelum 27 November 2024 (hari pemungutan suara), dengan honor Rp1 juta per orang. 

    Pada November 2024, KPK menggelar OTT. Tim KPK lalu mengamankan tujuh orang termasuk Rohidin. Sejumlah bukti yang turut diamankan yakni catatan penerimaan dan penyaluran uang tunai masing-masing sebesar Rp32,5 juta dan Rp120 juta; uang tunai Rp370 juta; serta catatan penerimaan dan penyaluran uang sekitar Rp6,5 miliar dalam mata uang dolar AS serta dolar Singapura.