provinsi: BENGKULU

  • Lima Petani Sawit Tertembak di Bengkulu, Kuasa Hukum Beberkan Kronologi Versi Korban
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 November 2025

    Lima Petani Sawit Tertembak di Bengkulu, Kuasa Hukum Beberkan Kronologi Versi Korban Regional 30 November 2025

    Lima Petani Sawit Tertembak di Bengkulu, Kuasa Hukum Beberkan Kronologi Versi Korban
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Kuasa Hukum lima petani korban penembakan keamanan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Seluma, Ricki Pratama Putra, membantah kronologi versi keluarga pelaku. Ia menyebut penembakan berawal dari pendorongan terhadap seorang ibu yang berada di lokasi kejadian pada Senin (24/11/2025).
    Pernyataan ini disampaikan Ricki menjawab pernyataan Sahlan Sirad, paman R, pelaku penembakan, yang sebelumnya mengeklaim bahwa R menembak karena dipukul terlebih dahulu dengan pelepah sawit oleh seorang ibu.
    “Kami merasa informasi tersebut tidak benar dan memframing seolah penembakan tersebut dibenarkan, dan tidak dibarengi informasi serta perspektif dari korban,” tulis Ricki dalam keterangan tertulis yang dikirim kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (29/11/2025).
    Ia menegaskan bahwa informasi yang disampaikan keluarga pelaku keliru.
    Menurut Ricki, tembakan terjadi sebelum ada dugaan penusukan atau pelaku terjatuh. “Kami membantah beberapa hal mengenai klaim R melalui pamannya Sahlan Sirad bahwa beliau R (terduga pelaku penembakan) melakukan penembakan setelah ditusuk sajam dan jatuh,” ujarnya.
    Ricki kemudian merinci bantahan tersebut.
    “Bahwa tidak benar terjadi pemukulan yang menggunakan pelepah sawit yang berduri. Bahwa tidak benar penembakan terjadi setelah dilakukan penusukan dan saat R terjatuh,” kata dia.
    Ia menyebut pihaknya memiliki bukti kuat.
    “Ini klaim yang tidak berdasar, kami mengantongi bukti yang terang menunjukkan bahwa semua dimulai karena saudara R (karyawan) mendorong saudari S sampai jatuh, sehingga saudari S membalas dan kemudian saudara R langsung melakukan penembakan ke arah warga dalam keadaan berdiri dan tidak memiliki luka apapun,” bebernya.
    Ricki menambahkan, setelah tembakan pertama, warga mengejar pelaku. “Para warga kemudian mengejar saudara R yang berlari sambil menembak kembali sebanyak empat kali, sehingga total tembakan adalah sebanyak lima kali,” ujarnya.
    Tembakan kelima mengenai lima warga, masing-masing BS, EH, ES, S, dan LS.
    Sebelumnya, pada Senin (24/11/2025), Lima petani di Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, ditembak oknum keamanan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit.
    Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, Dodi Faisal, mengatakan aksi penembakan itu terjadi saat perusahaan hendak mendoser sejumlah lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
    “Selama ini
    konflik agraria
    antara petani dengan perusahaan sudah terjadi cukup lama. Hari ini perusahaan mendoser (meratakan) lahan, masyarakat menahan maka terjadilah penembakan oleh oknum pengaman perusahaan,” kata Dodi, dikonfirmasi melalui telepon, Senin.
    Menurut Dodi, lima korban penembakan itu yaitu Linsurman, Susanto, Edi Hermanto, Suhardin, dan Buyung.
    “Datuk Buyung kena tembak dada sebelah kanan. Petani melihat pelaku penembak adalah keamanan perusahaan. Pistol sudah diamankan warga,” ungkap Dodi.
    Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Akhyar Anugerah, mengatakan ia bersama tim sedang menuju lokasi kejadian.
    “Kami masih dalam perjalanan. Sepengetahuan kami tidak ada aparat kepolisian melakukan pengamanan di lokasi tersebut,” jelas dia.
    Ia menambahkan, polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan terkait peristiwa tersebut.

    “Kami masih mengumpulkan informasi,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Wanti-wanti Aceh-Sumut-Sumbar Masih Waspada Hujan Lebat 29-30 November

    BMKG Wanti-wanti Aceh-Sumut-Sumbar Masih Waspada Hujan Lebat 29-30 November

    Jakarta

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis data peringatan dini cuaca Indonesia pada 29 dan 30 November. BMKG memprakirakan hujan sedang hingga lebat dengan level status masih Waspada di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

    Dalam dokumen ikhtisar cuaca BMKG dikutip Sabtu (29/11/2025), level status yang dimaksud terdiri dari Waspada, Siaga dan Awas. Level Waspada berarti hujan sedang-lebat, level Siaga hujan lebat-sangat lebat dan level Awas hujan sangat lebat-ekstrem.

    Pada 29 November, ada sejumlah wilayah dengan level Waspada, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah. Kemudian juga Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua
    Pegunungan, dan Papua.

    Di level Siaga, ada wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan. Di level Awas, tidak ada daerah yang berpotensi atau nihil.

    Pada 30 November, ada sejumlah wilayah dengan level Waspada, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat. Kemudian juga Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.

    Di level Siaga, ada wilayah Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Pegunungan. Di level Awas, tidak ada daerah yang berpotensi atau nihil.

    174 Orang Meninggal Dunia

    BNPB menyampaikan perkembangan data korban bencana yang terjadi di Aceh, Sumut dan Sumbar. Tercatat total ada 174 orang meninggal dunia dan 79 orang masih hilang.

    Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyebut korban tewas di Aceh totalnya yakni 116 orang. Lalu, masih ada 42 orang yang hilang.

    “Per hari ini, sore ini, kami mendata untuk seluruh Provinsi Sumatera Utara korban meninggal ada 116 jiwa kemudian 42 jiwa masih dalam pencarian,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (28/11).

    Kemudian, di Sumbar tercatat ada 23 orang yang meninggal. Kemudian, tercatat 12 orang yang masih hilang.

    Di Sumut total ada 35 korban meninggal. Kemudian masih ada 25 orang yang hilang.

  • BMKG Wanti-wanti Aceh-Sumut-Sumbar Masih Waspada Hujan Lebat 29-30 November

    BMKG Wanti-wanti Aceh-Sumut-Sumbar Masih Waspada Hujan Lebat 29-30 November

    Jakarta

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis data peringatan dini cuaca Indonesia pada 29 dan 30 November. BMKG memprakirakan hujan sedang hingga lebat dengan level status masih Waspada di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).

    Dalam dokumen ikhtisar cuaca BMKG dikutip Sabtu (29/11/2025), level status yang dimaksud terdiri dari Waspada, Siaga dan Awas. Level Waspada berarti hujan sedang-lebat, level Siaga hujan lebat-sangat lebat dan level Awas hujan sangat lebat-ekstrem.

    Pada 29 November, ada sejumlah wilayah dengan level Waspada, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah. Kemudian juga Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua
    Pegunungan, dan Papua.

    Di level Siaga, ada wilayah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan. Di level Awas, tidak ada daerah yang berpotensi atau nihil.

    Pada 30 November, ada sejumlah wilayah dengan level Waspada, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat. Kemudian juga Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.

    Di level Siaga, ada wilayah Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Pegunungan. Di level Awas, tidak ada daerah yang berpotensi atau nihil.

    174 Orang Meninggal Dunia

    BNPB menyampaikan perkembangan data korban bencana yang terjadi di Aceh, Sumut dan Sumbar. Tercatat total ada 174 orang meninggal dunia dan 79 orang masih hilang.

    Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyebut korban tewas di Aceh totalnya yakni 116 orang. Lalu, masih ada 42 orang yang hilang.

    “Per hari ini, sore ini, kami mendata untuk seluruh Provinsi Sumatera Utara korban meninggal ada 116 jiwa kemudian 42 jiwa masih dalam pencarian,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (28/11).

    Kemudian, di Sumbar tercatat ada 23 orang yang meninggal. Kemudian, tercatat 12 orang yang masih hilang.

    Di Sumut total ada 35 korban meninggal. Kemudian masih ada 25 orang yang hilang.

  • Paman Pelaku Penembakan 5 Petani Sawit Bengkulu: R Cabut Pistol daripada Pindah Alam…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 November 2025

    Paman Pelaku Penembakan 5 Petani Sawit Bengkulu: R Cabut Pistol daripada Pindah Alam… Regional 28 November 2025

    Paman Pelaku Penembakan 5 Petani Sawit Bengkulu: R Cabut Pistol daripada Pindah Alam…
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Keluarga R, asisten keamanan dan kehumasan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS), membeberkan kronologi penembakan lima petani di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, Senin (24/11/2025). Penjelasan disampaikan paman pelaku, Sahlan Sirad, yang mengaku mendapat mandat dari R untuk menerangkan kejadian tersebut.
    “Saat ini keponakan saya itu menjalani perawatan karena luka parah, ada tusukan benda tajam mengenai paru-parunya, tiap batuk mengeluarkan darah,” ujar Sahlan saat dihubungi via telepon, Jumat (28/11/2025).
    Sahlan mengatakan,
    penembakan
    terjadi setelah pembacokan dan penusukan terhadap R yang diduga dilakukan oleh provokator berinisial Ed dan rekan-rekannya yang menamakan diri Forum Masyarakat
    Pino Raya
    (FMPR).
    Ia menyebut peristiwa bermula ketika seorang perempuan berinisial Su, saudari Ed, memukul kepala R berkali-kali menggunakan pangkal pelepah
    sawit
    yang berduri.
    “R roboh dan darah segar membasahi kepalanya luka dua sayatan panjang 25 jahitan,” kata Sahlan.
    Saat R terjatuh, Ed disebut mengayunkan parang dan berhasil ditangkis R dengan tangan hingga menyebabkan luka dalam yang memerlukan 12 jahitan. Ia juga menambahkan bahwa sebelum menyerang R, Ed menarik-narik tangan manajer perusahaan Surmadi Damanik hingga terjadi keributan.
    Menurut Sahlan, serangan berlanjut saat seorang warga berinisial By diduga menusuk dagu R hingga tembus ke bawah lidah dengan 10 jahitan, lalu menginjak leher R.
    “Pada saat itulah R cabut pistol menembak By di perut. Dari pada pindah alam (mati) lebih baik pindah tidur di penjara ujar R, menyampaikan kepada saya,” ucapnya.
    Ia menyebut para penyerang langsung melarikan diri setelah suara tembakan terdengar. R kemudian ditolong rekan sesama pekerja dan dibawa ke RS Asyifa, Manna,
    Bengkulu
    Selatan.
    Sahlan mengeklaim keluarga mengantongi foto, video, serta kesaksian korban maupun saksi mata di lokasi kejadian.
    Menurutnya, keluarga kini fokus pada pemulihan R yang disebut mengalami dua tusukan dan tujuh luka bacokan.
    “Tusukan di bawah ketiak yang fatal mengenai paru-paru sudah dioperasi, setiap batuk masih mengeluarkan darah. Demi keamanan, perawatan R juga kami rahasiakan,” ujarnya.
    Ia menambahkan bahwa keluarga berencana melaporkan para terduga pembacok dan penusuk, yang disebut berjumlah lima orang, ke Polda Bengkulu.
    “Sembari menunggu R pulih, kami secepatnya akan melapor ke Polda Bengkulu,” katanya.
    Terkait
    kepemilikan senjata api
    , Sahlan menyebut keluarga tidak mengetahui bahwa R memiliki senjata tersebut. Ia menegaskan R siap menjalani proses hukum.
    “Ia mengatakan pada kami, akan siap bertanggungjawab atas apa yang dilakukan,” tuturnya.
    “R akan menjelaskan soal kepemilikan senjata api yang dia miliki di hadapan polisi, sebagai bentuk tanggung jawab,” lanjutnya.
    Sahlan juga menyampaikan bahwa keluarga melakukan penelusuran terkait klaim lahan dan mendapat informasi bahwa warga Desa Cinto Mandi maupun desa sekitar disebut tidak memiliki tanah di wilayah Hak Guna Usaha (HGU)
    PT ABS
    .
    “Memang ada warga desa lain yang menanami tanah HGU dengan sepengetahun pihak PT ABS dan mereka itu tidak ikut kegiatan meneror PT,” katanya.
    Ia mengaku melihat video yang beredar dan menilai FMPR tidak mampu menunjukkan legalitas kepemilikan lahan.
    “R dan warga ditembak merupakan korban provokasi, ada 12 orang provokator yang kami ketahui,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, lima
    petani
    tertembak oleh keamanan perusahaan perkebunan kelapa sawit pada Senin (24/11/2025). Dari pihak perusahaan, satu karyawan mengalami luka dan kritis di rumah sakit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta-fakta Fenomena Siklon Tropis Senyar, Penyebab Banjir dan Longsor di Sumut, Aceh dan Sumbar

    Fakta-fakta Fenomena Siklon Tropis Senyar, Penyebab Banjir dan Longsor di Sumut, Aceh dan Sumbar

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia bagian barat, mulai dari Aceh hingga Sumatera Utara, mengalami banjir dan longsor akibat curah hujan ekstrem yang dipicu oleh Siklon Tropis “SENYAR” atau disebut anomali.

    Siklon Tropis “SENYAR”, yang sebelumnya dikenal sebagai Bibit Siklon 95B, terbentuk di Selat Malaka pada 21 November 2025 Pukul 01.00 WIB dan langsung memengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah sekitarnya. Dampaknya terasa kuat di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang mengalami hujan lebat dalam waktu berurutan.

    BMKG mencatat bahwa pada periode 25–27 November 2025 beberapa daerah di kawasan tersebut diguyur hujan ekstrem. Aceh Utara, Medan, Tapanuli Tengah, dan Padang Pariaman mencatat curah hujan harian yang berada di kategori ekstrem.

    Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang terjadi bersamaan dengan terbentuknya Siklon SENYAR turut memperkuat hujan yang terjadi. Fenomena atmosfer ini menambah suplai kelembapan dan memperbesar peluang terbentuknya awan hujan tebal.

    Selain SENYAR, Siklon Tropis “KOTO” yang terbentuk di Laut Filipina memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca Indonesia. Sistem ini meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat dan menyebabkan gelombang tinggi di utara Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.

    Diprediksi bahwa kombinasi fenomena atmosfer global, regional, dan lokal masih akan memengaruhi cuaca Indonesia hingga sepekan mendatang. Kondisi ini membuat potensi hujan lebat tetap tinggi di berbagai wilayah.

    Pada skala global, indeks Dipole Mode (DMI) bernilai -0.6 yang menunjukkan kecenderungan peningkatan pembentukan awan hujan di bagian barat Indonesia. Bersamaan dengan itu, kondisi La-Nina lemah juga turut meningkatkan peluang hujan di kawasan timur Indonesia.

    Penguatan Monsun Asia yang terdeteksi melalui nilai West North Pacific Monsoon Index (WNPMI) memperbesar pasokan uap air dari Samudra Hindia. Aliran angin baratan yang dominan membantu memicu pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah Tanah Air.

    Fenomena Madden–Julian Oscillation (MJO) diperkirakan berada pada fase 6 dan aktif di beberapa wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua. Kombinasi MJO, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Rossby Ekuator juga memperkuat potensi hujan di Selat Malaka, Samudera Hindia barat Aceh, serta Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.

    Siklon Tropis “KOTO” yang berada di Laut Cina Selatan bagian timur Vietnam diprediksi bergerak stabil ke arah barat daya. Sistem ini tetap memberi dampak tidak langsung berupa hujan lebat di Kepulauan Riau dan gelombang tinggi hingga 4 meter di sejumlah perairan sekitar Kalimantan dan Kepulauan Natuna.

    Selain itu, Ex-Siklon Tropis “SENYAR” diperkirakan bergerak melemah di daratan Malaysia dalam dua hari ke depan. Meski melemah, dalam 24 jam mendatang sistem ini masih berpotensi memicu hujan sedang hingga ekstrem, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau.

    Prediksi Cuaca di Indonesia

    Prediksi pada periode 28–30 November 2025, cuaca di Indonesia secara umum didominasi oleh hujan ringan hingga ekstrem. Sejumlah wilayah juga diperkirakan mengalami peningkatan hujan intensitas sedang, mulai dari Aceh hingga Papua Selatan.

    Hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang berpotensi terjadi di berbagai wilayah. BMKG menetapkan tingkat peringatan dini untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang lebih ekstrem.

    Kategori Siaga meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat. Sementara kategori Awas ditetapkan untuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan tambahan potensi angin kencang di Kepulauan Riau.

    Memasuki periode 29 November–03 Desember 2025, Indonesia masih berada dalam dominasi hujan ringan hingga lebat. Peningkatan hujan intensitas sedang juga berpotensi muncul di sejumlah wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua Selatan.

    Pada periode ini, hujan lebat disertai kilat dan angin kencang tetap berpeluang terjadi di beberapa daerah. BMKG menetapkan status Siaga untuk Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Papua Pegunungan, tanpa adanya catatan wilayah angin kencang tambahan. (Angel Rinella)

  • Banjir Sumatera, Ini Penjelasan BMKG Terkait Siklon Tropis Senyar dan Koto

    Banjir Sumatera, Ini Penjelasan BMKG Terkait Siklon Tropis Senyar dan Koto

    Liputan6.com, Jakarta Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Pulau Sumatera, mencakup Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) dipicu oleh Siklon Tropis Senyar dan Siklon Koto.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, Kepulauan Riau (Kepri) juga bisa terdampak dua siklon ini.

    BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah Kepulauan Riau mewaspadai dampak Siklon Tropis Senyar dan Koto, yang berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan.

    “Dampak dari siklon adalah berkumpulnya awan potensi hujan, angin kencang yang dapat memicu gelombang tinggi dan pohon tumbang,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan Djambak, Jumat (28/11/2025). Dikutip dari Antara.

    Kemunculan Siklon Tropis Senyar dan Koto ini perlu diwaspadai, karena siklon tropis ini masih terus bergerak, jika pergerakannya menuju Laut China Selatan (letak Provinsi Kepri), dampak serupa bisa dialami Kepri.

    “Kecuali jika pergerakannya baik Siklon Senyar maupun Siklon Koto ke arah Laut China Selatan,” katanya menekankan.

    Fenomena Siklon Tropis Senyar dan Siklon Koto yang terjadi di Selat Malaka ini bisa dibilang sebagai yang pertama dalam sejarah manusia. Karena siklon tidak tumbuh di sepanjang garis Ekuator di mana Indonesia berada.

    Secara fisika, siklon akan melemah atau punah ketika bergerak sekitar Ekuator, apalagi di Laut China Selatan yang tergolong sebagai lautan yang sempit.

    “Laut China Selatan itu kan laut sempit. Biasanya siklon akan tumbuh awalnya di laut lepas, laut luas. Ini malah di laut sempit dan bahkan bergerak ke daratan,” katanya.

    “Artinya perubahan iklim ini sudah nyata. Memang (siklon) ini tidak wajar, tumbuh siklon ini tidak pernah ada siklon itu apalagi di dekat Sumatera,” katanya melanjutkan.

    Walaupun demikian, lanjut dia, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang mendekati Indonesia dan memberikan dampak signifikan seperti terjadi di perairan Bengkulu, dan siklon Cempaka pada tahun 2017 berdampak di Cilacap dan Yogyakarta.

    Adanya kemunculan Siklon Tropis Senyar dan Koto ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadi hujan yang disertai angin kencang.

    Kemudian ketinggian gelombang juga berpengaruh, karena gelombang tinggi dipicu angin, semakin kuat angin makan semakin tinggi gelombang.

    “Untuk transportasi laut diwaspadai untuk nelayan, dan segala macam yang beraktivitas di laut lebih diperhatikan gelombang lautnya, akan berbahaya jangan dipaksakan untuk melaut atau belayar,” kata Ramlan.

    “Kemudian juga untuk masyarakat di sekitar pegunungan, pesisir ini berdampak juga jika terjadi hujan lebat berpotensi akan terjadi longsor, banjir ataupun banjir bandang, (potensi) ini bisa diperhatikan,” sambungnya.

    Siklon Tropis Senyar Tidak Umum di Selat Malaka

    BMKG menyebut fenomena Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum terjadi di wilayah Selat Malaka, mengingat posisi Indonesia dekat garis ekuator yang secara teoritis kurang mendukung terbentuknya maupun lintasan siklon tropis.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, bahwa meskipun secara klimatologis wilayah Indonesia bukan jalur umum siklon tropis, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang bergerak mendekati Indonesia dan memberi dampak signifikan, termasuk Siklon Tropis Senyar.

    “Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tidak umum terjadi di perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai berdampak pada daratan karena itu BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat,” kata dia.

    Ia menyampaikan bahwa anomali iklim global dan dinamika atmosfer regional dapat meningkatkan peluang terbentuknya sistem tekanan rendah dan bibit siklon yang berevolusi menjadi siklon tropis di wilayah sekitar Indonesia, termasuk yang dekat jalur ekuator.

    BMKG menyebut cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir merupakan dampak dari Siklon Tropis Senyar.

    Siklon Tropis Senyar merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka. Dampaknya dalam sepekan terakhir wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dilanda hujan setiap hari hingga memicu bencana banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan signifikan di sejumlah kabupaten dan kota.

    Data pengamatan curah hujan dari UPT BMKG, di Sumatera Utara mencatat intensitas hujan berada pada kategori lebat hingga ekstrem dengan durasi yang cukup lama.

    Nilai intensitas tertinggi tercatat di ARG Pakkat sebesar 238,4 mm (25 November 2025), Stamet F.L Tobing 229,7 mm (24 November 2025), ARG Tapanuli 176,4 mm (24 November 2025), Pos Hujan Hapesong, Tapanuli Selatan 149,7 mm (24 November 2025), ARG Teluk Dalam 157,6 mm (24 November 2025), ARG Arse 158,2 mm (25 November 2025), ARG Salak 110 mm (25 November 2025), dan AWS Hinai Langkat 93,8 mm (25 November 2025).

    Siklon Tropis Senyar memberikan dampak peningkatan intensitas dan memicu potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga ekstrem, gelombang tinggi serta angin kencang di wilayah Sumatera Utara.

    Ditambah lagi dengan kondisi kelembapan udara terpantau sangat tinggi sehingga kondisi udara cukup basah yang semakin mendukung potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah Sumatera Utara.

    Berdasarkan faktor global, kondisi IOD negatif diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Desember 2025. Kondisi tersebut menambah asupan uap air di pantai barat Sumatera Utara.

    Gelombang atmosfer juga terpantau masih aktif di wilayah Sumatera Utara, sehingga turut berpotensi menambah asupan uap air di Sumatera Utara.

    Adapun wilayah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat antara lain di Kabupaten Langkat, Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Humbang Hasundutan, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, dan Toba.

  • Mayoritas Kota Besar Berpotensi Hujan Hari Ini, Simak Daftarnya

    Mayoritas Kota Besar Berpotensi Hujan Hari Ini, Simak Daftarnya

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar kota-kota besar di Indonesia akan diguyur hujan ringan hingga sedang pada Jumat. 

    Kondisi cuaca secara umum dipengaruhi peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan.

    “Aceh diprakirakan berawan tebal,” ujar Prakirawan BMKG Zen Putri dalam siaran cuaca dilansir Antara, Jumat, 28 November 2025.
    Cuaca wilayah sumatra
    Hujan ringan-sedang diprakirakan terjadi di kota-kota berikut:

    – Medan
    – Pekanbaru
    – Padang
    – Tanjung Pinang
    – Jambi
    – Bengkulu
    – Palembang
    – Pangkal Pinang
    – Bandar Lampung

    Aceh: Berawan tebal
     

    Cuaca Jawa dan Bali-Nusra
    Hujan ringan-sedang: Bandung, Semarang, Surabaya
    Berawan tebal: Banten, Jakarta, Yogyakarta
    Berawan: Bali, Lombok
    Hujan ringan: Kupang
    Cuaca Kalimantan
    Hujan deras berpotensi petir: Pontianak, Banjarmasin, Tanjung Selor
    Hujan ringan: Samarinda, Palangkaraya
    Cuaca Sulawesi
    Hujan ringan-sedang diprediksi merata di kota-kota besar:

    – Makassar
    – Mamuju
    – Palu
    – Gorontalo
    – Manado
    – Kendari
    Cuaca Maluku dan Papua
    Seluruh kota besar di wilayah timur diprakirakan diguyur hujan ringan–sedang:

    – Ternate
    – Ambon
    – Sorong
    – Manokwari
    – Nabire
    – Jayapura
    – Jayawijaya
    – Merauke
    Curah hujan meningkat, la nina lemah masih berlangsung
    Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa Indonesia kini memasuki periode peningkatan curah hujan yang menandai peralihan menuju puncak musim hujan.

    Berdasarkan analisis tiga bulan terakhir, curah hujan mengalami peningkatan signifikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi.

    Ia menambahkan, fenomena La Nina lemah diperkirakan masih berlangsung hingga Maret 2026.

    “La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai,” ujarnya.
    Imbauan BMKG
    BMKG mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama bagi wilayah dengan curah hujan tinggi yang rentan banjir, angin kencang, hingga gangguan aktivitas harian.

    Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar kota-kota besar di Indonesia akan diguyur hujan ringan hingga sedang pada Jumat. 
     
    Kondisi cuaca secara umum dipengaruhi peningkatan curah hujan menuju puncak musim hujan.
     
    “Aceh diprakirakan berawan tebal,” ujar Prakirawan BMKG Zen Putri dalam siaran cuaca dilansir Antara, Jumat, 28 November 2025.
    Cuaca wilayah sumatra
    Hujan ringan-sedang diprakirakan terjadi di kota-kota berikut:

    – Medan
    – Pekanbaru
    – Padang
    – Tanjung Pinang
    – Jambi
    – Bengkulu
    – Palembang
    – Pangkal Pinang
    – Bandar Lampung
     
    Aceh: Berawan tebal
     

    Cuaca Jawa dan Bali-Nusra
    Hujan ringan-sedang: Bandung, Semarang, Surabaya
    Berawan tebal: Banten, Jakarta, Yogyakarta
    Berawan: Bali, Lombok
    Hujan ringan: Kupang
    Cuaca Kalimantan
    Hujan deras berpotensi petir: Pontianak, Banjarmasin, Tanjung Selor
    Hujan ringan: Samarinda, Palangkaraya
    Cuaca Sulawesi
    Hujan ringan-sedang diprediksi merata di kota-kota besar:
     
    – Makassar
    – Mamuju
    – Palu
    – Gorontalo
    – Manado
    – Kendari
    Cuaca Maluku dan Papua
    Seluruh kota besar di wilayah timur diprakirakan diguyur hujan ringan–sedang:
     
    – Ternate
    – Ambon
    – Sorong
    – Manokwari
    – Nabire
    – Jayapura
    – Jayawijaya
    – Merauke
    Curah hujan meningkat, la nina lemah masih berlangsung
    Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa Indonesia kini memasuki periode peningkatan curah hujan yang menandai peralihan menuju puncak musim hujan.
     
    Berdasarkan analisis tiga bulan terakhir, curah hujan mengalami peningkatan signifikan, dengan sebagian besar wilayah berada pada kategori menengah hingga tinggi.
     
    Ia menambahkan, fenomena La Nina lemah diperkirakan masih berlangsung hingga Maret 2026.
     
    “La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai,” ujarnya.
    Imbauan BMKG
    BMKG mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama bagi wilayah dengan curah hujan tinggi yang rentan banjir, angin kencang, hingga gangguan aktivitas harian.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • Akses Darat Lumpuh, Basarnas Kerahkan Personel Bantuan ke Aceh-Sumut Via Laut

    Akses Darat Lumpuh, Basarnas Kerahkan Personel Bantuan ke Aceh-Sumut Via Laut

    Jakarta

    Basarnas mengerahkan personel perbantuan dari sejumlah kantor SAR di luar daerah untuk memperkuat operasi pencarian dan evakuasi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat melalui jalur laut. Hal ini menyusul masih terputusnya akses darat akibat banjir dan tanah longsor.

    “Karena jalur darat beberapa titik masih terputus, kita mengerahkan dengan fasilitas laut, KN SAR kami sudah siaga,” kata Kepala Basarnas Mohammad Syafii dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, dilansir Antara, Kamis (27/11/2025).

    Basarnas sebagai pengampu dalam koordinasi operasi pencarian dan pertolongan (SAR) telah mengaktifkan delapan operasi, mencakup Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang terdampak bencana hidrometeorologi. Personel tambahan Basarnas dari sejumlah kantor-kantor SAR sudah diberangkatkan di antaranya dari Bengkulu, Pangkal Pinang, bahkan Kamis malam ini dikerahkan tim khusus Basarnas Special Group (BSG) dari Kantor Basarnas Pusat di Jakarta.

    Syafii mengungkapkan bahwa operasi SAR di wilayah-wilayah tersebut akan diprioritaskan untuk mengevakuasi warga yang masih terisolasi maupun korban yang belum ditemukan.

    “SAR Mission Corodinator bersama seluruh potensi SAR yang ada di wilayah saat ini sedang berjuang melaksanakan operasi, khususnya mengevakuasi korban-korban yang terisolasi,” kata Syafii.

    Namun berdasarkan laporan sementara Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kamis sore, diketahui banjir bandang, dan tanah longsor meluas di 13 kabupaten/kota di provinsi itu. Adapun 13 wilayah yang dilanda bencana alam terdiri dari sembilan kabupaten dan empat kota yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.

    Sementara di Aceh dilaporkan sebanyak 10 dari 23 kabupaten/kota menetapkan status darurat bencana banjir yang membuat 1.497 jiwa mengungsi dan dua warga dilaporkan meninggal dunia.

    “Harapan kami, informasi dari masyarakat dan media massa dapat menjadi kepanjangan tangan kami untuk melaksanakan tugas, terutama di titik-titik bencana yang membutuhkan penanganan segera,” kata Syafii.

    (eva/lir)

  • Pria di Bengkulu Bakar Kios Kakak Ipar, Merembet Hingga Hanguskan 30 Bangunan

    Pria di Bengkulu Bakar Kios Kakak Ipar, Merembet Hingga Hanguskan 30 Bangunan

    Liputan6.com, Jakarta Ipar adalah maut, istilah ini tentu sangat familiar. Kejadian nyata terjadi di Bengkulu. Seorang pria berinisial FS nekat membakar kios milik kakak iparnya karena dipicu dendam pribadi. Masalahnya, api jadi merembet hingga membakar 30 kios pasar lain. Pelaku pun kiri dibekuk polisi.

    “Selamat ulang tahun, bakar kau,” kata pelaku dalam video. Dikutip dari SCTV, Kamis (27/11/2025).

    Kejadian itu berlangsung di kompleks Pasar Karmia Jaya Kota Bengkulu, selasa kemarin.

    Pelaku pembakaran terungkap karena videonya saat membakar salah satu kios tersebar luas di media sosial.

    Sebelum kejadian, pelaku sempat bertemu dengan kakak ipar dan terlibat cekcok. Pelaku yang tak terima, melampiaskan amarahnya dengan membakar kios kakak Ipar menggunakan bensin hingga berujung terbakarnya 30 kios lainnya.

    “Terduga Pelaku ini dendam terhadap masih di dalam lingkungan keluarganya itu. Sehingga dia melakukan pembakaran terhadap kios yang digunakan usaha dari keluarga,” kata Kasubnitpidum Polresta Bengkulu Ipda Revi Hari Sona.

  • Panas Konflik Agraria di Bengkulu Selatan, 5 Petani Kena Tembak saat Adang Alat Berat

    Panas Konflik Agraria di Bengkulu Selatan, 5 Petani Kena Tembak saat Adang Alat Berat

    Liputan6.com, Jakarta – Konflik agraria antara karyawan PT ABS dan masyarakat yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Pino Raya (FMPR) pecah di Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan pada Senin (24/11) siang. Lima petani menjadi korban penembakan, satu di antaranya terkena tembakan di perut tembus ke punggung.

    Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu Kombes Pol. Andy Pramudya Wardana mengatakan, penyidik sedang mendalami kepemilikan senjata api dan penggunaan senjata tajam dalam konflik tersebut. Selain itu, penyidik sedang mencari barang bukti senjata tajam yang belum ditemukan.

    “Terkait masalah senjata api ini masih dalam proses pendalaman oleh penyidik Satreskrim Polres Bengkulu Selatan,” kata dia.

    Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengecam keras penembakan terhadap lima orang petani dalam polemik konflik agraria tersebut.

    “Komnas HAM menyampaikan keprihatinan mendalam dan kecaman keras atas peristiwa penembakan terhadap lima orang petani Pino Raya yang diduga dilakukan oleh pihak keamanan PT Agro Bengkulu Selatan,” kata Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Saurlin P. Siagian.

    Dia mengatakan penembakan itu merupakan pelanggaran serius terhadap hak untuk hidup, hak atas rasa aman, serta hak atas perlindungan dari tindak kekerasan, sebagaimana dijamin dalam konstitusi, Undang-Undang HAM, serta prinsip HAM internasional.