Kelabui Polisi, Pemutilasi di Tangerang Sebut Potongan Tubuh Korban di “Freezer” Daging Babi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– MR (24), pemutilasi sepupunya sendiri JR (54), sempat mengelabui polisi saat akan ditangkap.
Dia sempat mengaku potongan tubuh JR yang disimpan dalam freezer adalah daging babi.
“Alasan dari pelaku mutilasi bahwa itu adalah daging babi,” ucap Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Beny Cahyadi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (21/3/2025).
MR juga menolak saat polisi meminta untuk
freezer
tersebut dibuka.
Akhirnya polisi curiga, karena
freezer
itu terlihat baru dan masih dalam kondisi diplastik.
Polisi meminta bantuan pihak RT dan RW setempat untuk membuka
freezer
itu secara paksa.
“Kami meminta RT dan RW mendampingi untuk membuka
freezer
tersebut, karena dari pelaku mutilasi tidak mengizinkan untuk dibuka, akhirnya kita buka paksa,” ucap Beny.
Saat dibuka, ternyata
freezer
tersebut berisi potongan tubuh korban.
Akhirnya, polisi membawa MR ke Polres Metro Jakarta Utara untuk diperiksa lebih lanjut.
Saat diperiksa, MR mengaku tega memutilasi korban karena kesal Jefry memakai kartu kreditnya.
“Keterangan awal kan pelaku awalnya kita dulu yang amankan hasil introgasi awal karena yang bersangkutan itu merasa kesal kartu kreditnya digunakan untuk membayar cicilan mobil dan rumah. Sampai akhirnya, ia dikejar-kejar pihak kepolisian,” tutur Beny.
Kini, kasus mutilasi itu ditangani lebih lanjut oleh Polresta Tangerang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: BANTEN
-
/data/photo/2022/05/30/62942778e5f2a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kelabui Polisi, Pemutilasi di Tangerang Sebut Potongan Tubuh Korban di "Freezer" Daging Babi Megapolitan 21 Maret 2025
-

Motif Kasus Mutilasi di Tangerang, Jasad Korban Disimpan di Lemari Pendingin Sejak Desember 2023 – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – JR (54), seorang buron kasus penipuan, ditemukan tewas dalam kondisi termutilasi di rumahnya di Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (13/3/2025).
Kasus pembunuhan terungkap saat jajaran Polresta Tangerang dan Polres Metro Jakarta Utara mendatangi rumah korban untuk melakukan penangkapan.
Namun, JR tak ditemukan di rumah dan hanya ada sepupu korban, MR (24).
Saat menggeledah rumah JR, penyidik menemukan lemari pendingin terikat rantai.
Setelah dibuka, ditemukan delapan potongan jasad JR terbungkus plastik.
MR kemudian diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.
Kasus pembunuhan terjadi pada Desember 2023 sehingga jasad sudah hampir dua tahun disimpan di lemari pendingin.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, mengatakan MR sudah merencanakan pembunuhan dengan menyiapkan pisau dapur serta gergaji besi.
MR membunuh korban karena sakit hati sering dimarahi sejak kecil.
“Korban sejak kecil kerap memperlakukan MR dengan kasar. Hal itu menimbulkan kemarahan tersangka hingga muncul niat membunuh korban,” tuturnya.
Rasa sakit hati MR memuncak ketika diminta JR mencari mobil temannya yang hilang.
Lantaran mobil tak kunjung ditemukan, JR memarahi MR.
“MR tidak dapat menemukan mobil tersebut, maka korban marah-marah kepada tersangka MR Sehingga membuat tersangka MR kesal kepada korban,” imbuhnya.
Kasus pembunuhan dilakukan di rumah korban di Tangerang pada Sabtu (23/12/2023), sekitar pukul 05.00 WIB.
“Korban ditikam di bagian leher belakang sebelah kiri sebanyak lima kali, lalu ditusuk di bagian dada kiri sebanyak dua kali hingga dipastikan meninggal dunia,” tukasnya.
Barang bukti yang digunakan untuk membunuh korban dibuang ke sebuah sungai kecil di kawasan Pasar Kemis.
“Jasad korban dibawa ke kamar mandi, dan dimutilasi hingga terpisah menjadi 8 bagian, selanjutnya potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam plastik, dan disimpan di kamar mandi.”
“Pada hari kelima, ketika organ dalam korban mulai busuk, pelaku membuangnya beserta piasu yang dilakukan untuk menikam korban ke sungai kecil,” pungkasnya.
MR berinisiatif membeli lemari pendingin lantaran jasad sudah membusuk.
“Kemudian tersangka membeli lemari pendingin daging yang disimpan di bengkel milik korban dan menyimpan potongan tubuh korban di dalam peristiwa tersebut,” imbuhnya.
Pada Februari 2024, lemari pendingin dipindahkan ke rumah korban karena bengkel disita bank.
“Tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban dengan menggunakan mobil pick-up yang di sewa oleh tersangka ke rumah lain milik korban,” lanjutnya.
Proses olah TKP telah dilakukan dan potongan jasad dibawa untuk proses autopsi.
“Bagi saksi juga sudah kami periksa, kami sudah berkomunikasi dengan ahli psikologi selanjutnya kami melengkapi berkas penyidikan,” tuturnya.
Akibat perbuatannya, MR dapat dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.
Sebagian artikel telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Sadis, Pelaku Mutilasi di Kabupaten Tangerang Sempat Buang Organ Dalam Korban ke Sungai
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTagerang.com/Nurmahadi)
-

Korban Mutilasi yang Disimpan di Freezer Sejak 2023 di Tangerang Adalah Buronan Kasus Penipuan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – MR (24) tega membunuh dan memutilasi sepupunya JR (52) karena sering mendapat perlakuan kasar. Pembunuhan berujung mutilasi tersebut terjadi di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten pada Desember 2023.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono menjelaskan, aksi mutilasi itu dilakukan MR sekira pukul 05.00 WIB pagi.
Usai korban dari kamar mandi, MR langsung menikam JR di bagian leher hingga beberapa kali, kemudian menusuk dada korban.
Setelah korban dipastikan telah tewas, MR langsung memutilasi JR hingga menjadi 8 bagian.
Baktiar menuturkan, aksi mutilasi yang dilakukan MR terhadap sepupunya, lantaran kesal kerap mendapat perlakuan kasar.
Baktiar mengatakan pada bulan Desember 2023, korban meminta tersangka MR mencari mobil milik teman korban yang dibawa kabur orang lain.
“Namun Karena tersangka MR tidak dapat menemukan mobil tersebut maka korban marah-marah kepada bersangka MR Sehingga membuat tersangka MR kesal kepada korban, terlebih korban sejak kecil kerap mendapat pelakuan kasar sehingga menyimpan dendam pada korban,” kata Baktiar kepada wartawan, Jumat (21/3/2025).
Terungkap dari kasus penipuan
Kasus mutilasi itu terkuak ketika Polres Jakarta Utara hendak menangkap JR terkait kasus penipuan, di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (13/3/2025).
Namun, sesampainya di rumah JR, ternyata polisi hanya bertemu dengan saudaranya sekaligus pelaku mutilasi, yaitu MR. Polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumah JR, dan mencurigai sebuah lemari pendingin yang diikat rantai.
“Petugas melihat lemari pendingin yang diikat rantai. Karena mencurigakan, petugas meminta kepada tersangka MR untuk membuka lemari pendingin tersebut,” ujar Baktiar.
“Awalnya tersangka MR tidak mau, selanjutnya kami paksa sehingga lemari pendingin ini bisa terbuka,” tambah dia.
Polisi mendesak MR untuk membuka freezer tersebut. Begitu dibuka, ternyata ditemukan potongan tubuh manusia di dalamnya.
Potongan tubuh manusia itu ternyata milik JR, pelaku penipuan yang sedang dicari polisi.
“Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR. Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres Jakarta Utara, mengamankan tersangka MR, beserta barang bukti,” kata dia.
Baktiar mengatakan, berdasarkan pendalaman, MR sempat menyimpan potongan tubuh sepupunya, di dalam kamar mandi.
Akan tetapi, dia pun membeli lemari pendingin, setelah potongan tubuh itu mulai membusuk dan mengeluarkan bau yang menyengat.
MR kemudian membuang organ dalam korban di sebuah sungai kecil di kawasan Pasar Kemis.
“Kemudian tersangka membeli lemari pendingin daging yang disimpan di bengkel milik korban dan menyimpan potongan tubuh korban di dalam peristiwa tersebut,” ujar dia.
“Pada sekitar Februari 2024, bengkel tersebut disita oleh pihak bank sehingga tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban dengan menggunakan mobil pick-up yang di sewa oleh tersangka ke rumah lain milik korban,” sambung Baktiar.
Baktiar menambahkan, adapun langkah-langkah yang telah dilakukan pihaknya yakni mengamankan pelaku, melakukan olah TKP, autopsi, dan memeriksa sejumlah saksi.
“Kami sudah melakukan olah TKP autopsi sudah dilakukan, bagi saksi juga sudah kami periksa, kami sudah berkomunikasi dengan ahli psikologi selanjutnya kami melengkapi berkas penyidikan,” pungkasnya.
Atas tindakannya itu, MR ditahan dan dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.
Penulis: Nurmahadi
dan
Sadis, Pelaku Mutilasi di Kabupaten Tangerang Sempat Buang Organ Dalam Korban ke Sungai
-

Al-Qassam Siarkan Rekaman Tel Aviv yang Dibom Rudal M90, Pancingan Agar Tentara IDF Masuk Jebakan? – Halaman all
Al-Qassam Siarkan Rekaman Tel Aviv yang Dibom Rudal M90, Pancingan Agar IDF Masuk Jebakan?
TRIBUNNEWS.COM – Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, pada Kamis (20/3/2025) menyiarkan rekaman serangan rudal yang menargetkan wilayah Tel Aviv.
Serangan rudal Al-Qassam ini dilakukan tiga hari setelah militer Israel (IDF) melanjutkan perangnya di Jalur Gaza pada 18 Maret 2025.
Dalam video yang dipublikasikan, Al-Qassam mengatakan, “Pengeboman Tel Aviv terjadi sebagai respons terhadap pembantaian pendudukan terhadap warga sipil.”
Rekaman itu menunjukkan momen peluncuran roket Qassam ke arah Tel Aviv, di mana area tempat peluncuran rudal tersebut disamarkan demi alasan keamanan.
Sebelumnya pada hari Kamis, Brigade Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau mereka telah membombardir kota Tel Aviv, jauh di dalam wilayah pendudukan, dengan rentetan roket M90, sebagai tanggapan atas pembantaian Zionis terhadap warga sipil.
“Ini adalah tanggapan pertama semacam ini yang dilakukan oleh Brigade Qassam sejak Israel melanjutkan perang di Jalur Gaza, menyusul pengingkaran terhadap gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat pada Januari lalu,” tulis laporan Khaberni, Jumat (21/3/2025).
Terakhir kali Brigade Qassam menargetkan Tel Aviv dengan roket adalah selama peringatan pertama Operasi “Breaking Dawn” pada 7 Oktober 2024.
Israel mengumumkan dimulainya kembali operasi militernya di Gaza dengan dalih menekan Hamas agar memberikan konsesi terkait masalah sandera yang ditahan di Gaza.
Runtuhnya gencatan senjata ini ditandai dengan pemboman Gaza lewat udara, setelah pemerintahan Benjamin Netanyahu menolak untuk pindah ke tahap kedua perjanjian gencatan senjata.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan pada Kamis kalau 710 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 900 orang terluka sejak fajar Selasa lalu, setelah Israel melanjutkan perangnya di Jalur Gaza.
Dari Oktober 2023 hingga perjanjian mulai berlaku, Israel melakukan agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk invasi darat ke Jalur Gaza yang terkepung dan hancur.
ROKET AL QASSAM – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mulai menunjukkan taringnya usai Israel ngeyel terus serang Gaza. Al-Qassam serang Tel Aviv pakai roket. (Tangkap layar Palestine Chronicle) ((Tangkap layar Palestine Chronicle))
Pancingan Bagi IDF Agar Masuk Jebakan?
Selain sebagai respons atas dimulainya lagi agresi militer Israel, serangan rentetan rudal M90 itu secara strategis dinilai sebagai upaya memancing pasukan darat IDF ke dalam jebakan di Jalur Gaza yang sudah disiapkan.
Serangan roket itu menunjukkan kalau Hamas, lewat Al-Qassam masih memiliki kekuatan tempur yang bisa menghancurkan entitas zionis.
Perlu digarisbawahi, pemberangusan Hamas dan tiap lini organisasinya, menjadi target utama dimulai kembalinya operasi militer IDF, selain tentunya pembebasan sandera Israel yang ada di Gaza.
Demi tujuan itu, IDF sudah menyatakan telah memperluas operasi militer mereka ke berbagai bagian di wilayah Gaza, mulai dari Beit Lahia di Gaza Utara hingga Rafah di Gaza Selatan.
Masalahnya, Hamas disebut sedang menyiapkan jebakan maut di Jalur Gaza untuk Pasukan Pertahanan Israel (IDF) jika tentara Israel kembali beroperasi.
Avi Ashkenazi, seorang pakar militer dan jurnalis kenamaan Israel, mengklaim Hamas kini memanfaatkan momen gencatan senjata untuk memantau pasukan di Gaza.
“Pertanyaannya bukan kapan mereka (Hamas) akan mencoba menculik tentara Israel, tetapi kapan hal itu akan terjadi,” kata Ashkenazi dalam tulisannya di Maariv hari Rabu, (19/2/2025) lalu jelang dimulainya operasi militer IDF ini.
“Menurut bukti yang didapatkan beberapa hari belakangan, Hamas mulai memulihkan kemampuannya yang terkait dengan terowongan.”
Ashkenazi mengatakan IDF mengetahui personel Hamas yang melakukan penggalian di dekat garis perbatasan.
“Diperkirakan bahwa beberapa penggalian itu ditujukan untuk menanam bom yang menargetkan IDF jika IDF beroperasi kembali.”
Menurut pakar itu, Hamas juga diduga berupaya memulihkan terowongan yang rusak atau menggali terowongan baru.
Meski demikian, hal yang membuat IDF khawatir adalah upaya Hamas mendapatkan data intelijen, mirip seperti yang terjadi sebelum tanggal 7 Oktober 2023 ketika perang meletus.
ANGGOTA BRIGADE AL-QASSAM – Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Sabtu (8/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam berjabat tangan sebelum menyerahkan berkas kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) selama pertukaran tahanan ke-5 pada Sabtu (8/2/2025) sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, dengan imbalan 183 tahanan Palestina. (Telegram Brigade Al-Qassam)
“Menurut kesaksian tentara cadangan, Hamas mengirim personelnya tanpa senjata, menaiki keledai atau sepeda, beberapa puluh meter dari posisi atau tempat IDF beroperasi di garis perbatasan,” ujarnya.
Para anggota Hamas itu berdiri dan mengamati IDF selama berjam-jam. Mereka menyelidiki rutinitas pasukan Israel dan berupaya mencari titik lemah IDF.
“Kebijakan Israel, karena perjanjian gencatan senjata, ialah tidak bertindak terhadap anggota Hamas sepanjang mereka tidak melewati garis perbatasan.”
Menurut Ashkenazi, kesaksian tentara Israel juga menunjukkan bahwa anggota Hamas yang bersenjata biasanya berada beberapa puluh meter dari anggota Hamas yang sedang mengintai.
Tentara Israel hanya diizinkan melepaskan tembakan jika anggota Hamas mendekati garis perbatasan.
Menurut tentara Israel, kemampuan IDF untuk mencegah kedatangan Hamas kini tergerus. Tentara Israel juga mengklaim kebijakan untuk menahan penembakan itu membahayakan pasukan.
Hamas tidak tertekan
Hamas kini disebut sedang tidak dalam kondisi tertekan setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.
Zvi Yehezkeli, seorang pengamat dan jurnalis Israel, mengaku tidak melihat tanda-tanda bahwa Hamas sedang didera kesulitan.
Yehezkeli mengatakan Hamas menginginkan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dilanjutkan.
“Hamas ingin mengulur waktu. Hamas ingin gencatan senjata diteruskan,” katanya, Minggu malam, (23/2/2025), dikutip dari Maariv.
Dia lalu menyinggung rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza dan memindahkan paksa warga Palestina ke luar negeri.
“Hamas memandang ke depan. Hamas ingin menghancurkan rencana Trump, jadi Hamas menginginkan [gencatan senjata] tahap kedua atau tahap pertama yang diperpanjang.”
“Hamas tidak dalam tekanan karena ingin mengulur waktu. Dari sudut pandangnya, waktu yang berjalan saat ini bukanlah waktu yang berdampak terhadap Hamas, melainkan Israel.”
Dia mengklaim AS, Qatar, dan Mesir yang menjadi juru penengah perundingan Israel-Hamas bakal mendapatkan cara untuk melanjutkan tahap pertama atau ketiga negara itu akan membahas tahap kedua.
Yehezkeli memperkirakan tahap pertama akan berlanjut dengan sejumlah mekanisme.
(oln/khbrn/*)
-

Awal Mula Kasus Mutilasi di Tangerang Terungkap, Jasad Disimpan 2 Tahun di Lemari Pendingin – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Kasus pembunuhan disertai mutilasi di Kabupaten Tangerang, Banten yang terjadi pada Desember 2023 terungkap.
Korban berinisial JR merupakan buron kasus penipuan dan penyidik mendatangi rumahnya untuk melakukan penangkapan, Kamis (13/3/2025).
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, mengatakan pelaku berinisial MR berada di rumah korban di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dan menunjukkan gelagat mencurigakan.
Saat melakukan penggeledahan, petugas kepolisian menemukan lemari pendingin yang diikat rantai.
Setelah dibuka, ditemukan delapan potongan jasad korban JR.
“Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR.”
“Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres Jakarta Utara, mengamankan tersangka MR, beserta barang bukti,” bebernya, Jumat (21/3/2025), dikutip dari TribunTangerang.com.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, MR sempat menyimpan jasad di kamar mandi.
MR berinisiatif membeli lemari pendingin lantaran jasad sudah membusuk.
“Kemudian tersangka membeli lemari pendingin daging yang disimpan di bengkel milik korban dan menyimpan potongan tubuh korban di dalam peristiwa tersebut,” imbuhnya.
Pada Februari 2024, lemari pendingin dipindahkan ke rumah korban karena bengkel disita bank.
“Tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban dengan menggunakan mobil pick-up yang di sewa oleh tersangka ke rumah lain milik korban,” lanjutnya.
Proses olah TKP telah dilakukan dan potongan jasad dibawa untuk proses autopsi.
“Bagi saksi juga sudah kami periksa, kami sudah berkomunikasi dengan ahli psikologi selanjutnya kami melengkapi berkas penyidikan,” tuturnya.
Ia menambahkan MR sudah merencanakan pembunuhan dengan menyiapkan pisau.
Untuk memutilasi jasad korban MR menggunakan gergaji besi.
Barang bukti yang digunakan untuk membunuh korban dibuang ke sebuah sungai kecil di kawasan Pasar Kemis.
“Jasad korban dibawa ke kamar mandi, dan dimutilasi hingga terpisah menjadi 8 bagian, selanjutnya potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam plastik, dan disimpan di kamar mandi.”
“Pada hari kelima, ketika organ dalam korban mulai busuk, pelaku membuangnya beserta piasu yang dilakukan untuk menikam korban ke sungai kecil,” pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul Sadis, Pelaku Mutilasi di Kabupaten Tangerang Sempat Buang Organ Dalam Korban ke Sungai
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTagerang.com/Nurmahadi)
-

Awal Mula Terungkapnya Kasus Mutilasi Buronan di Tangerang, Polisi Curiga Lihat Freezer Dirantai – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Buronan kasus penipuan, Jefry Rarun alias JR (54) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan dalam beberapa potongan tubuh di sebuah rumah kawasan Pasar Kemis, Tangerang, Banten.
Kapolres Metro Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono mengungkapkan awal mula pengungkapan kasus mutilasi ini.
Ia menceritakan, awalnya tim dari Polres Metro Jakarta Utara hendak melakukan penangkapan terhadap JR yang telah buronan atas kasus penipuan, di rumah JR di Villa Regency 2, Kabupaten Tangerang.
“Kepolisian dari Polres Jakarta Utara mendatangi kediaman korban JR, di Jalan Baru, Villa Regensi 2, Kelurahan Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, untuk melakukan penangkapan terhadap korban JR sehubungan dengan perkara dugaan tindak pidana penipuan yang dilaporkan di Polres Jakarta Utara,” kata Kombes Baktiar, kepada pewarta, Jumat (21/3/2025).
Setibanya di lokasi, petugas Polres Metro Jakarta Utara tidak menemukan Jefry.
Mereka hanya menemukan seorang pria lain berinisial MR yang ternyata adalah tersangka dalam kasus pembunuhan ini.
Saat menggeledah rumah tersebut, polisi menemukan lemari pendingin atau freezer yang tampak mencurigakan karena diikat rantai.
Petugas yang merasa curiga meminta MR untuk membukanya.
Awalnya, tersangka menolak untuk membuka freezer tersebut. Namun, akhirnya freezer tersebut bisa dibuka, dan ditemukan potongan-potongan tubuh manusia di dalamnya.
Kepolisian pun hanya menemukan lemari pendingin atau freezer yang terlihat mencurigakan karena dirantai.
Petugas sempat meminta MR untuk membuka lemari pendingin itu, namun ditolak. Namun, akhirnya kepolisian bisa membukanya.
“Karena mencurigakan, petugas meminta kepada tersangka MR untuk membuka lemari pendingin tersebut,” kata Baktiar.
“Pada awalnya tersangka MR tidak mau sehingga selanjutnya lemari pendingin ini bisa terbuka dan di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR,” paparnya.
Polres Metro Jakarta Utara pun langsung berkoordinasi dengan Polres Metro Tangerang atas temuan itu.
MR dan barang bukti langsung diamankan oleh petugas malam itu juga.
“Selanjutnya petugas kepolisian Polresta Tangerang berkomunikasi dengan Polres Jakarta Utara dan mengamankan tersangka MR berserta barang bukti,” kata Baktiar.
Buntut perbuatan kejinya, MR dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
-

Dua Tahun Jadi Buron, JR Ditemukan Tewas Termutilasi, Polisi Curiga Lihat Freezer Digembok – Halaman all
TRIBUNNEWS.com – JR (54), pria di Kabupaten Tangerang, Banten, ditemukan tewas termutilasi pada Kamis (13/3/2025), setelah menjadi buron polisi selama dua tahun.
JR tewas dibunuh sepupunya sendiri, MR (24), lalu setelahnya dimutilasi.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Beny Cahyadi, mengungkapkan JR telah menjadi buron sejak 2023, terkait kasus pemalsuan dokumen dan tanda tangan.
“Kasus ini kami tangani sejak 2023,” ujar Beny, Jumat (21/3/2025), dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, Beny mengungkapkan kronologi jasad JR ditemukan. Hal ini bermula saat Polres Metro Jakarta Utara mendapat informasi mengenai keberadaan JR.
Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara lantas mendatangi rumah JR dan mendapati hanya ada MR.
Saat ditanya mengenai keberadaan JR, MR mengaku tidak tahu. Polisi yang tak percaya lantas meminta izin melakukan penggeledahan.
Ketika masuk ke dalam rumah, penyidik curiga melihat lemari pendingin atau freezer dirantai dan digembok.
Selain itu, freezer tersebut dalam keadaan terbungkus rapi, tetapi menyala.
Saat ditanya apa yang disimpan di lemari pendingin, MR mengaku freezer itu berisi daging babi.
Karena curiga, polisi pun meminta MR agar membuka freezer tersebut.
Karena MR menolak, pihak kepolisian membuka freezer itu secara paksa, didampingi RT dan RW.
“(Saat) digeledah, didapati ada sebuah freezer masih baru, dibungkus plastik dengan kondisi digembok dan kondisinya menyala,” kata Beny.
“Akhirnya, (kami) meminta RT dan RW mendampingi untuk membuka freezer tersebut. Karena dari pelaku mutilasi (MR) tidak mengizinkan untuk dibuka, akhirnya kita buka paksa,” jelasnya.
Saat itulah polisi mendapati potongan-potongan tubuh yang ternyata merupakan JR.
“Di dalam lemari pendingin itu terdapat potongan-potongan tubuh dari korban JR,” ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono, Jumat, dilansir TribunTangerang.com.
“Selanjutnya petugas kepolisian, Polresta Tangerang dengan Polres Metro Jakarta Utara, mengamankan tersangka MR beserta barang bukti,” imbuh dia.
Kronologi Pembunuhan
MR diketahui telah merencanakan pembunuhan terhadap JR karena rasa dendam buntut perlakuan kasar dari korban.
Puncaknya, pada 23 Desember 2023, setelah dimarahi JR karena tak kunjung menemukan mobil milik temannya, MR menikam korban di bagian belakang, menggunakan pisau dapur.
Pembunuhan ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB, setelah korban mandi.
Setelah membunuh JR, MR lantas memutilasi tubuh korban sebanyak delapan bagian menggunakan gergaji besi.
Potongan-potongan tubuh itu dimasukkan ke dalam plastik dan disimpan di dalam kamar mandi.
Hari kelima setelah pembunuhan, MR membuang organ tubuh korban dan pisau yang ia gunakan untuk menikam, ke sungai di daerah Pasar Kemis.
“Jasad korban dibawa ke kamar mandi dan dimutilasi hingga terpisah menjadi delapan bagian.”
“Selanjutnya potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam plastik dan disimpan di kamar mandi,” jelas Baktiar.
“Pada hari kelima, ketika organ dalam korban mulai busuk, pelaku membuangnya beserta pisau yang dilakukan untuk menikam korban ke sungai kecil di daerah Pasar Kemis,” lanjutnya.
Pelaku diketahui juga membeli lemari pendingan untuk menyimpan potongan tubuh korban.
Lemari pendingan itu disimpan di bengkel milik korban. Tetapi, pada Februari 2024, bengkel disita oleh pihak bank.
Pelaku kemudian memindahkan lemari pendingan itu ke rumah korban yang lain di Vila Regensi 2.
“Pada sekitar Februari 2024, bengkel tersebut disita oleh pihak bank sehingga tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban menggunakan mobil pick-up yang disewa oleh tersangka ke rumah lain milik korban,” terang Baktiar.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Pria di Kabupaten Tangerang Mutilasi Sepupu, Jasad Korban Disimpan 2 Tahun dalam Lemari Pendingin
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunTangerang.com/Nurmahadi, Kompas.com/Shinta Dwi Ayu)
-

7 Penyebab Gampang Ngantuk Saat Berkendara, Pemudik Perlu Waspada
Jakarta –
Mengemudi dalam perjalanan jauh, terutama saat mudik, sering kali terasa melelahkan. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pengendara adalah rasa kantuk yang tiba-tiba datang.
Kondisi ini bisa sangat berbahaya karena dapat menurunkan konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. Banyak faktor yang bisa memicunya, mulai dari kelelahan fisik, kondisi lingkungan, hingga durasi perjalanan yang panjang.
Ngantuk Saat Berkendara Memicu Microsleep yang Berbahaya
Ngantuk yang berlebihan, memicu kita terlelap sesaat ketika sedang beraktivitas atau dinamakan microsleep. Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes Kemkes), microsleep adalah kondisi seseorang tidak sadar tidur selama beberapa detik sampai setengah menit.
Microsleep merupakan istilah medis untuk kondisi hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk. Kondisi ini sangat berbahaya, terutama saat mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, karena dapat menyebabkan hilangnya kesadaran atau perhatian.
Durasi atau jangka waktu microsleep bisa bertambah lama apabila seseorang benar-benar memasuki waktu tidur. Microsleep memang hanya terjadi selama beberapa detik. Microsleep tidak berbahaya jika terjadi saat kamu tengah bersantai di sofa sambil menonton film hingga larut malam.
Namun, microsleep bisa berisiko menyebabkan kecelakaan, terutama jika terjadi saat kamu sedang mengemudi atau bekerja dengan mesin. Jadi, usahakan Anda memiliki waktu tidur yang cukup sebelum melakukan hal-hal yang berbahaya atau membutuhkan konsentrasi.
Penyebab Gampang Ngantuk Saat Berkendara
Mengemudi dalam perjalanan jarak jauh di jalan tol sering kali terasa lebih melelahkan. Menurut praktisi kesehatan dari RS Abdi Waluyo, dr Yuhana Fitra, SpPD, ada tiga faktor utama yang membuat rasa ngantuk saat berkendara lebih berpotensi terjadi daripada saat bekerja. Berikut beberapa penyebabnya:
1. Otak Terlalu Lelah
dr Yuhana mengungkapkan saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu lalu, bahwa faktor pertama adalah faktor fisik. Saat mengemudi, ruang gerak tubuh menjadi sangat terbatas karena tidak memungkinkan untuk berjalan-jalan sesekali.
Kesempatan untuk beristirahat atau melakukan peregangan hanya bisa dilakukan ketika menemukan rest area. Selain itu, pengemudi juga harus selalu waspada saat perjalanan, sehingga membuat otak begitu lelah.
Jika dibandingkan dengan bekerja di depan komputer, tekanan mental saat mengemudi jauh lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena tidak ada ruang untuk melakukan kesalahan sedikit pun, mengingat risiko yang bisa sangat fatal.
“Dan seringkali otak kita diminta untuk alert, hyper alert bahkan,” ucapnya.
“Nah itu sangat menghabiskan energi. Monoton tidak ada gerakan, terus kemudian dibutuhkan fokus yang tinggi,” tambah dia.
2. Lingkungan yang Mendukung Rasa Ingin Tidur
Faktor kedua adalah lingkungan, yang mencakup kebisingan dari lalu lintas serta getaran mesin kendaraan. Selain itu, kondisi AC yang tidak sesuai atau cuaca di luar kendaraan juga bisa memengaruhi kenyamanan pengemudi.
“Terus kemudian yang paling menggoda juga nih, para penumpang ikutan tidur. Para penumpang tidur kita ngantuk (padahal) kita nggak bisa tidur,” paparnya.
3. Aktivitas Monoton dalam Durasi Lama
Faktor terakhir adalah durasi perjalanan, yang umumnya cukup lama. Kemacetan akibat kepadatan kendaraan sering kali membuat perjalanan semakin melelahkan dan membosankan.
“Monoton aktivitas fisiknya, lingkungannya juga monoton, dan durasinya juga cukup lama, jadi hal itulah yang kurang lebih menyebabkan jadi gampang ngantuk, jadi gampang jenuh bagi pengendara,” jelas dr Yuhana.
4. Punya Banyak Utang Tidur
Microsleep bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya kurang tidur. Dikutip dari laman UCLA Health, tubuh membutuhkan tidur setiap hari. Semakin lama kamu tetap terjaga, semakin banyak waktu istirahat yang dibutuhkan tubuhmu.
Setiap orang punya pola tidur dan kebutuhan yang berbeda-beda, tapi umumnya orang dewasa butuh sekitar 7-8 jam tidur setiap malam agar merasa segar kembali.
Kalau kamu kurang tidur, tubuh akan mengumpulkan ‘utang tidur’ yang terus bertambah seiring waktu. Semakin besar utang tidurmu, semakin sulit untuk berpikir jernih dan beraktivitas dengan baik.
Kurang tidur bisa berdampak besar pada tingkat kewaspadaan dan kinerja. Reaksimu jadi lebih lambat, sulit berkonsentrasi, dan sulit membuat keputusan.
Daya ingat serta koordinasi tubuh juga bisa terganggu saat kamu merasa mengantuk. Yang lebih berbahaya, orang mengantuk sering kali tidak menyadari kondisinya.
5. Mengalami Gangguan Tidur atau Insomnia
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Anis Rahman telah mengulas artikel dalam laman Sleep Foundation yang menjelaskan salah satu penyebab microsleep adalah mengalami gangguan tidur.
Seperti mengalami kondisi medis tertentu yakni insomnia, tidur tidak nyenyak karena sleep apnea, hingga kualitas tidur yang buruk karena beragam alasan. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan kantuk di siang hari.
6. Konsumsi Obat-obatan
Banyak obat-obatan yang menyebabkan kantuk. Obat tidur, termasuk obat resep, obat bebas, dan suplemen makanan yang diminum pada malam hari dapat menyebabkan rasa ngantuk yang berkepanjangan pada keesokan paginya. Mengantuk juga merupakan efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk banyak kondisi lainnya.
7. Lelah Bekerja
Mereka yang rentan mengalami rasa kantuk berlebihan saat mengemudi, biasanya punya profesi yang berat dan mengganggu jam tidur. Seperti pekerja dengan sistem shift kerja malam ke pagi, sopir bus, dan lainnya.
Kelelahan serta kurang tidur tentu akan menjadi kondisi berbahaya saat mengemudi. Kecelakaan mobil akibat mengemudi dalam keadaan mengantuk, dalam data Sleep Foundation dikatakan paling sering terjadi antara tengah malam dan pukul enam pagi. Lebih tepatnya di waktu saat rasa kantuk mencapai puncaknya.
Tanda-tanda Mulai Ngantuk Saat Berkendara
Praktisi kesehatan tidur dari Mayapada Hospital Tangerang, dr Paulina Thomas Ulita, SpS, mengungkapkan microsleep dapat terjadi tanpa disadari. Maka, ada beberapa tanda yang perlu diketahui untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan akibat microsleep seperti berikut:
1. Menguap, Tubuh Lemas, dan Mata Berat
Salah satu ciri yang paling awal adalah menguap terus menerus. Lambat laun, tubuh terasa lemas dan mata mulai terasa berat. Kemudian kamu akan sulit untuk mengkondisikan tubuh agar waspada dengan kondisi sekitar, itu semua adalah tanda microsleep.
“Biasanya matanya udah kedap-kedip, kemudian tubuhnya rasanya rileks. Biasanya udah lemes itu tubuhnya,” ujar dr Paulina kepada detikcom beberapa waktu lalu.
“Kemudian kadang sudah nodding, kepalanya sudah terkantuk-kantuk,” sambungnya.
2. Mulai Sadar Kehilangan Konsentrasi
Saat tubuh sadar kehilangan konsentrasi dan mencoba kembali waspada, kamu akan tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala. Kamu juga jadi tidak menyadari apa yang baru terjadi, padahal tidak sedang melamun.
3. Hilang Fokus
Kamu mulai tidak mendengar pembicaraan orang lain, tidak ingat kejadian 1-2 menit yang lalu. Tubuh tiba-tiba susah memproses informasi atau bingung ketika diajak berkomunikasi.
Bahayanya lagi, saat berkendara, arah kemudi tanpa disadari keluar dari jalur. Ini karena tubuh mulai hilang.
Cara Mencegah Kantuk Saat Berkendara
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya microsleep. Apa saja? Berikut dirangkum dari laman US National Highway Traffic Safety Administration:
1. Selalu Tidur Cukup Sebelum Mudik
Mendapatkan tidur yang cukup setiap hari adalah satu-satunya cara yang tepat untuk melindungi diri dari risiko mengantuk saar mengemudi. Jadi, prioritaskan tidur selama 7-8 jam per malam.
Sebelum memulai perjalanan panjang bersama keluarga, tidurlah yang cukup. Tunda mengemudi hingga mendapat cukup istirahat.
2. Selalu Upayakan Tidur Berkualitas
Sebelum tidur, hindari minum minuman berkafein atau beralkohol dan perbanyak minum air putih. Matikan lampu kamar dan buat suasana kamarmu senyaman mungkin.
Atur suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Intinya, upayakan tidur yang berkualitas dan nyenyak.
3. Jangan Minum Obat yang Bikin Ngantuk
Selalu periksa label resep dan obat yang kamu konsumsi, untuk melihat apakah penggunaan obat tersebut dapat menyebabkan kantuk. Jangan konsumsi obat yang memancing kantuk pada malam sebelum dan hari saat akan berkendara.
4. Jangan Mengemudi kalau Mengantuk
Hindari mengemudi ketika sedang mengantuk. Bila memungkinkan, minta teman untuk gantian menyetir selama kamu tidur.
5. Hindari Mengemudi Saat Jam Tidur
Hindari mengemudi selama periode puncak rasa kantuk atau sekitar tengah malam, jam 6 pagi, dan sore hari. Waspada terhadap tanda-tanda kantuk.
6. Obati Rasa Kantuk
Segera obati rasa kantuk dengan ciptakan suasana yang tidak monoton. Minum kopi atau minuman berenergi saja tidak selalu cukup. Minuman ini mungkin membantu kamu merasa lebih waspada, tetapi efeknya hanya berlangsung sebentar.
Kalau kamu minum kopi dan sangat kurang tidur, kamu masih mungkin mengalami microsleep. Jika mulai mengantuk saat mengemudi, minumlah satu atau dua cangkir kopi, sambil dengarkan lagu atau musik yang bertempo cepat dan keras.
Kalau masih terasa ngantuk, menepilah untuk tidur sebentar selama 20 menit di tempat yang aman.
Nah itulah tadi penyebab gampang ngantuk saat berkendara, lengkap dengan tanda-tanda dan cara mencegahnya. Semoga membantu dan selamat mudik!
(aau/fds)
-
/data/photo/2025/03/21/67dd3cc9247d4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sebelum Mutilasi Sepupu, Pria di Tangerang Tusuk Korban 7 Kali Megapolitan 21 Maret 2025
Sebelum Mutilasi Sepupu, Pria di Tangerang Tusuk Korban 7 Kali
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– Tersangka MR (24) menusuk sepupunya berinisial JR (54) sebanyak tujuh kali sebelum memutilasi jasad korban. Korban ditusuk di bagian leher dan dada.
Aksi keji itu dilakukan MR di rumah korban di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, 23 Desember 2023 sekitar pukul 05.00 WIB.
“Korban yang baru selesai mandi langsung ditikam oleh tersangka MR dari arah belakang dengan menggunakan pisau dapur,” ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono saat konferensi pers di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/3/2025).
Setelah korban tidak bernyawa, MR membawa jasad sepupunya ke kamar mandi dan melakukan mutilasi menggunakan gergaji yang telah disiapkan sebelumnya.
Potongan tubuh korban semula disimpan di dalam plastik di kamar mandi. Beberapa hari kemudian, MR membeli
freezer
daging dan menyimpannya di bengkel milik JR.
Setelah bengkel disita bank pada awal 2024,
freezer
itu dipindahkan ke rumah korban yang lain di Vila Regensi 2, Pasar Kamis, dan dibiarkan selama lebih dari satu tahun.
“Sekitar Bulan Februari 2024 bengkel tersebut disita oleh pihak bank sehingga tersangka memindahkan lemari pendingin yang berisi potongan tubuh korban dengan menggunakan mobil
pickup
yang disewa oleh tersangka,” jelas Baktiar
Adapun polisi menemukan potongan tubuh korban pada Kamis (13/3/2025).
Kasus ini terungkap saat anggota Polres Metro Jakarta Utara mendatangi rumah korban. Namun, di lokasi polisi justru bertemu dengan MR.
“Jadi, pihak kepolisian dari Polres Jakarta Utara mendatangi kediaman korban JR untuk melakukan penangkapan terhadap JR perkara dugaan tindak pidana penipuan yang dilaporkan di Polres Jakarta Utara,” ujar Baktiar.
Di rumah JR, polisi mencurigai adanya lemari pendingin atau
freezer
yang dirantai. Polisi lantas meminta MR untuk membuka
freezer
tersebut, namun ditolak.
Setelah dipaksa, MR akhirnya membuka
freezer
itu yang ternyata berisi potongan tubuh manusia. Potongan tubuh tersebut diketahui adalah jasad JR yang dibunuh dan dimutilasi oleh MR sejak lebih dari setahun lalu.
“Potongan tubuh korban berada di dalam
freezer
sejak Desember 2023 hingga akhirnya ditemukan Maret 2025,” jelas Baktiar.
Dari hasil penyidikan, MR mengaku membunuh JR karena sakit hati dan menyimpan dendam sejak kecil. MR merasa sering diperlakukan kasar oleh korban.
Kemarahan MR memuncak saat ia dimarahi karena gagal mencarikan mobil milik teman JR.
Saat ini, MR telah diamankan dan dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
