provinsi: BANTEN

  • Ketua Komisi III DPR sebut mudik 2025 paling lancar

    Ketua Komisi III DPR sebut mudik 2025 paling lancar

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Habiburokhman menyebutkan bahwa arus mudik tahun 2025 menjadi salah satu yang paling lancar sejak tahun 2000.

    Ia mengungkapkan bahwa kelancaran tidak hanya terjadi di Pelabuhan Merak, tetapi juga di wilayah Banten dan seluruh Indonesia.

    “Kita menjadi saksi bahwa ini salah satu pengaturan mudik terlancar sejak tahun 2000. Bukan hanya di Merak, tapi di Banten, bahkan seluruh Indonesia mudik tahun ini lancar,” kata Habiburokhman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

    Maka dari itu, Ketua Komisi DPR yang membidangi hukum, hak asasi manusia (HAM), dan keamanan tersebut berharap arus mudik akan terus berjalan lancar juga sampai besok dan seterusnya.

    Menurutnya, kelancaran arus mudik kali ini tidak terlepas dari kerja keras dan koordinasi berbagai pihak, terutama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, jajaran kepolisian di berbagai daerah, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT ASDP Indonesia Ferry, serta kementerian dan lembaga terkait lainnya.

    Sinergi antara berbagai instansi tersebut, kata dia, memastikan pengaturan lalu lintas yang optimal, kesiapan infrastruktur, serta pelayanan yang lebih baik bagi para pemudik.

    Selain itu, Habiburokhman menilai meningkatnya kualitas layanan mudik tahun ini juga mencerminkan perbaikan dalam strategi pengelolaan transportasi dan kesiapan aparat di lapangan.

    Disebutkan bahwa penerapan rekayasa lalu lintas, pemantauan arus kendaraan secara real-time, serta kesiagaan petugas di berbagai titik krusial telah berkontribusi besar dalam menjaga kelancaran perjalanan masyarakat.

    Dengan masih berlangsungnya arus balik dalam beberapa hari ke depan, dia berharap sinergi yang ada terus berjalan optimal agar seluruh pemudik dapat kembali ke tempat asal dengan aman dan nyaman.

    “DPR RI juga mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang telah bekerja keras dalam mengawal perjalanan mudik tahun ini,” tuturnya.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • VIDEO Ziarah ke TPU Tanah Kusir: Momen Melepas Rindu pada Orang Tua dan Refleksi Akan Kematian – Halaman all

    VIDEO Ziarah ke TPU Tanah Kusir: Momen Melepas Rindu pada Orang Tua dan Refleksi Akan Kematian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ziarah kubur pada hari kedua Lebaran menjadi tradisi yang sarat makna bagi banyak umat Muslim di Indonesia.

    Di antara peziarah yang datang ke TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Mila Karmila (42) terlihat mengenang kedua orang tuanya yang telah berpulang.

    Mila mengungkapkan rasa rindunya terhadap sang ayah yang meninggal pada 2000, serta sang ibu yang menyusul pada 2017. 

    “Ziarah ke makam papah sama mamah, kebetulan makamnya disatuin sih. Bapak meninggal tahun 2000, mamah meninggal 2017, jadi disatukan,” jelas Mila saat ditemui, Selasa (1/4/2025).

    Kesedihan dan kerinduan yang mendalam tampak jelas di wajah Mila.

    Beberapa kali ia menyeka air mata yang hampir jatuh saat mendoakan kedua orang tuanya.

    “Rindu itu sudah pasti, bisa datang kapan saja. Tapi, momen seperti ini membuat saya merenung, apa yang sudah saya lakukan di hari yang fitri ini,” ucapnya.

    Bagi Mila, ziarah bukan hanya tentang mengenang yang telah tiada, tapi juga sebuah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

    “Ya mengingatkan, kita itu akan pulang. Jadi suatu saat dipanggil ya kita siap (atas kematian) dan apa sih yang sudah kita lakukan di dunia ini,” tuturnya.

    Di sisi lain, Adi (42) dan Selvi (50) dari Tangerang juga mengunjungi TPU Tanah Kusir untuk berziarah.

    Mereka baru melakukannya pada hari kedua Lebaran setelah menyelesaikan silaturahmi dengan kerabat yang masih hidup.

    Dia mengatakan sejatinya, ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja. 

    Namun, Adi menganggap momen Hari Raya Idul Fitri menjadi momen sakral dan menjadi tradisi untuk berziarah.

    “Doa mah setiap hari, yang kedua kita jadi mengingat dari nol dan akan kembali ke nol. Istilah kata kita akan sadar kita akan kembali ke sana,” ungkapnya.(*)

     

  • Kakorlantas Sebut Sebanyak 1,9 Juta Kendaraan Telah Keluar Jakarta hingga H+1 Lebaran

    Kakorlantas Sebut Sebanyak 1,9 Juta Kendaraan Telah Keluar Jakarta hingga H+1 Lebaran

    JABAR EKSPRES – Kepala Korps Lalulintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho menyebutkan sebanyak 1,0 juta kendaraan telah keluar Jakarta hingga Selasa (1/4/2025) masa mudik Lebaran 2025.

    “Berdasarkan data yang diterima dari PT Jasa Marga, realisasi volume lalu lintas (lalin) kumulatif keluar Jakarta periode H-10 Idul Fitri 21 Maret 2025 pukul 06.00 WIB sampai dengan H+1 1 April 2025 pukul 06.00 WIB, total lalu lintas keluar Jakarta 1.963.152 kendaraan,” kata Agus, dikutip dari ANTARA, Selasa (1/4/2025).

    Jumlah tersebut berdasarkan penghitungan dari 4 gate tol utama, yaitu Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi dan Cikupa. Angka itu tersebut meningkat 25,5 persen terhadap arus lalu lintas pada hari normal.

    BACA JUGA: H+1 Lebaran, Jasamarga Tambah Contraflow di Tol Cikampek dari KM 47 hingga KM 70

    Jumlah kendaraan keluar Jakarta tersebut lebih tinggi 0,5 persen dibandingkan periode yang sama (H-10 hingga H+2) masa mudik Lebaran 2024.

    PT Jasa Marga juga mencatat kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Tranjawa melalui GT Cikampek Utama Tol Jakarta-Cikampek berjumlah 726.565 kendaraan atau meningkat 139,1 persen dari lalu lintas di hari normal.

    Namun, jika dibandingkan masa mudik 2024 jumlah tersebut menurun 0,4 persen.

    Kemudian, lalu lintas menuju arah Merak melalui GT Cikupa jalan Tol Tangerang-Merak ada sebanyak 491.987 kendaraan.

    BACA JUGA: H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    Jumlah kendaraan tersebut lebih rendah 38 persen dibandingkan masa mudik 2024.

    Sedangkan lalu lintas keluar Jakarta menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip utama mencapai 368.924 kendaraan.

    Jumlah itu meningkat 3,3 persen dibanding harga normal dan juga lebih tinggi 3,2 persen dibanding pada masa mudik 2024.

    Lalu lintas yang meninggalkan Jakarta menuju arah Puncak Bogor melalui GT Ciawi mencapai 375.676 kendaraan.

    BACA JUGA: Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    Angka tersebut juga lebih rendah 0,3 persen dibanding hari normal dan lebih tinggi 5,7 persen dibanding mudik Lebaran 2024.

    Kakorlantas mengatakan puncak arus mudik terjadi pada Jumat (28/3) atah H-3 Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Saat itu terdapat  258 ribu kendaraan yang meninggalkan Jakarta.

    Jumlah itu 63,1 persen lebih tinggi dibanding hari normal dan 11,6 persen lebih tinggi dibanding masa mudik 2024.

  • Astra Infra Hadirkan 1.000 Toilet hingga SPKLU untuk Mudik 2025

    Astra Infra Hadirkan 1.000 Toilet hingga SPKLU untuk Mudik 2025

    Bisnis.com, INDRAMAYU — ASTRA Infra menghadirkan berbagai fasilitas lengkap bagi pemudik. Dari peningkatan kualitas jalan hingga layanan darurat, ASTRA Infra berkomitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman.

    ASTRA Infra telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kondisi jalan prima, diantaranya adalah penambahan lajur ketiga untuk ruas Tol Tangerang-Merak (Cilegon Timur-Cilegon Barat), penambahan lajur ketiga KM 87-110 pada ruas tol Cikopo-Palimanan (2024), lalu melakukan perbaikan pavement untuk memastikan kenyamanan pengguna jalan pada saat lebaran. Selain itu, juga dipastikan perambuan dalam kondisi baik untuk memastikan keselamatan pengguna jalan.

    Dari sisi penyiapan rest area, ASTRA Infra memastikan sarana dan prasarana siap untuk menyambut para pemudik, antara lain SPBU, SPKLU, toilet, mushola, area parkir, serta beragam pilihan kuliner.

    Selain itu, pada arus mudik lebaran tahun ini, ASTRA Infra menyiagakan lebih dari 1300 petugas, yang dilengkapi dengan : 812 CCTV dan 7 traffic counter, call center 24 jam, 36 kendaraan patroli, 12 kendaraan rescue, 21 ambulance, 48 armada derek, dan 4 mobil crane.

    Kolaborasi juga dilakukan bersama Tim SAR (Search and Rescue) Astra yang menyiagakan 4 kendaraan dan 24 personel SAR yang memiliki kompetensi Medical First Responder, Vehicle Accident Rescue, dan Road Accident Rescue di Ruas Tol Tangerang-Merak dan Cikopo-Palimanan serta Tim SAR Medical First Responder di Resta Pendopo KM 456 A dan B di Ruas Tol Semarang-Solo.

    Head of Corporate Communications ASTRA Infra, Deddy Pradityo Opficon, menjelaskan bahwa “ASTRA Infra sebagai penyedia infrastruktur publik khususnya jalan tol memaknai momen ini untuk terus berupaya meningkatkan kualitas serta kesiapan layanan. ASTRA Infra berkomitmen untuk melayani dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna jalan dengan memastikan setiap ruas jalan tol yang dikelola dalam kondisi yang prima, baik dari segi jalan, kesiapan sarana prasarana pendukung, maupun petugas operasional di lapangan. Hal ini juga merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung pemerintah menyukseskan angkutan lebaran 2025.”

    Kesiapan Fasilitas Astra Tol Cipali

    Sustainability Management & Corporate Communications Dept. Head Astra Tol Cipali, Ardam Rafif Trisilo menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyelesaikan program peningkatan kualitas jalan di sejumlah titik strategis, khususnya dari KM 110 (Subang) hingga KM 188 (Cirebon).

    “Program tersebut dimulai dari 8 Februari 2025 dan telah selesai pada Kamis 20, Maret 2025,” ujarnya kepada Tim Jelajah Bisnis 2025, Senin (31/3/2025).

    Pihaknya juga mengklaim telah menyiapkan armada lengkap untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan selama arus mudik.

    Sebanyak 10 unit patroli, 2 unit rescue, 2 unit keamanan dan ketertiban (Kamtib), serta 18 unit derek, termasuk tambahan 6 unit derek, siap melayani pemudik. Selain itu, tersedia 5 unit ambulans dan 6 unit Patroli Jalan Raya (PJR) untuk situasi darurat.

    Tak hanya itu, Astra Tol Cipali juga menyediakan 10.000 rubber cone untuk mendukung pelaksanaan rekayasa lalu lintas, seperti Contra Flow dan One Way, yang diberlakukan berdasarkan koordinasi dengan Korlantas Polri.

    1.000 Toilet Gratis Hingga Layanan SPKLU

    Bagi pemudik yang ingin beristirahat, Astra Tol Cipali menyediakan delapan rest area dengan fasilitas lengkap, baik di jalur menuju Cirebon maupun Jakarta.

    Rest area di ruas tol Cipali dilengkapi total 1.024 toilet gratis termasuk toilet urinoir, cubicles, disabilitas, tempat ibadah, ruang menyusui (nursery room), bengkel umum serta lebih dari 190 tenant, termasuk UMKM, minimarket, hingga rumah makan.

    Mendukung tren kendaraan listrik, ASTRA Infra juga telah mengoperasikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di tujuh rest area, yakni:

    – Arah Cirebon: KM 86, KM 102, KM 130, KM 166
    – Arah Jakarta: KM 164, KM 130, KM 101

    Setiap SPKLU menyediakan berbagai mode pengisian, mulai dari slow charging hingga ultra-fast charging, sehingga pemilik kendaraan listrik bisa tetap tenang selama perjalanan.

    “Apabila pengguna jalan dengan mobil listrik terkendala di ruas Tol Cipali, bisa menggunakan layanan derek gratis hingga gerbang terdekat maupun SPKLU terdekat dengan menghubungi call center di nomor 0260 7600 600,” tuturnya.

    Sebagai informasi, Sejak H-10 hingga H-2 Lebaran (21-29 Maret 2025), tercatat sekitar 838 ribu kendaraan melintasi Tol Cipali, dengan puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025, mencapai 134 ribu kendaraan dalam sehari.

    Jika terjadi kepadatan di rest Area, pihaknya memberlakukan pengaturan arus kendaraan dan melakukan buka tutup situasional mengikuti diskresi kepolisian.

    Selain itu, pengguna jalan diimbau untuk membatasi waktu istirahat di rest area maksimal 30 menit.

    Demi keselamatan, pemudik juga disarankan untuk selalu menjaga batas kecepatan, memperhatikan jarak aman, dan tidak menggunakan bahu jalan sebagai tempat beristirahat.

  • TIM Masih Tutup, Warga Pilih Kunjungi Monas Saat Libur Lebaran
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 April 2025

    TIM Masih Tutup, Warga Pilih Kunjungi Monas Saat Libur Lebaran Nasional 1 April 2025

    TIM Masih Tutup, Warga Pilih Kunjungi Monas Saat Libur Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Monumen Nasional
    (Monas) masih menjadi pilihan bagi warga untuk mengisi waktu
    libur Lebaran
    1446 Hijriah, pada Selasa (1/4/2025).
    Pengamatan Kompas.com, kawasan Monas masih ramai oleh pengunjung dengan berbagai asal.
    Salah satunya adalah Cindy (27) dan Christine (23). Keduanya berasal dari daerah berbeda.
    Cindy dari Serpong, Tangerang Selatan, dan Christine dari Pontianak, Kalimantan Barat.
    Keduanya bersahabat dan memutuskan untuk mengisi hari kedua libur Lebaran dengan berkunjung ke Monas.
    Namun rupanya, Monas tidak menjadi tujuan utama
    Cindy dan Christine
    .
    Sebab, keduanya mengaku awalnya ingin berkunjung ke Taman Ismail Marzuki (TIM) dan Galeri Nasional (Galnas).
    “Tadi tuh kita dari Taman Ismail Marzuki, cuma tutup. Terus kita ke Galeri Nasional, tutup juga, karena dekat ya sudah kita ke sini (Monas),” ujar Christine saat ditemui di Monas.
    Christine dan Cindy mengaku tak memiliki tujuan khusus ke Monas. Sekadar menikmati suasana saja, kata mereka.
    Namun keduanya senang karena libur Lebaran membuat transportasi umum di Jakarta sepi. “Iya (karena sepi), kita jadi seperti turis,” ungkap Cindy.
    Setelah dari Monas, Cindy dan Christine akan lanjut ke
    Blok M
    , Jakarta Selatan. Di sana, keduanya mengaku akan berburu kuliner dan tempat-tempat viral.
    Sebagai warga Pontianak, Christine merasa senang bisa menikmati Jakarta dengan suasana berbeda.
    Hal ini membuat dirinya leluasa menjelajahi Jakarta. “Habis ini mau ke Blok M. Karena Blok M kalau hari biasa ramai banget kan. Nah, mumpung sepi kita mau ke sana,” kata Christine.
    Adapun Monas di Jakarta Pusat tutup pada hari pertama Lebaran, Senin (30/3/2025), kemudian akan dibuka pada hari kedua Lebaran, yaitu Selasa (1/4/2025).
    “Kawasan Monas mulai dibuka pukul 06.00-22.00 WIB, sedangkan Tugu Monas membuka layanannya pada pukul 08.00-22.00 WIB,” kata Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Muhammad Isa Sarnuri, dilansir dari Antara, Minggu (30/3/2025).
    Isa melanjutkan, khusus dari Jumat (4/4/2025) hingga Minggu (6/4/2025), Monas hanya dibuka sampai pukul 18.00 WIB.
    Selama periode tersebut, aneka atraksi wisata dapat dinikmati pengunjung, antara lain pentas seni, video map, festival lampu, dan pertunjukan Air Mancur Menari.
    Selama libur Lebaran, harga tiket masuk Monas sama seperti biasanya. Untuk masuk kawasan Monas gratis.
    Bagi wisatawan yang ingin naik ke puncak Monas, dikenakan biaya tiket masuk mulai Rp 24.000 (dewasa) dan Rp 6.000 (anak).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pekerja Migran Ini Bisa Pulang Lebaran setelah 7 Tahun di Perantauan

    Pekerja Migran Ini Bisa Pulang Lebaran setelah 7 Tahun di Perantauan

    Tangerang, Beritasatu.com – Idulfitri atau Lebaran menjadi momen istimewa bagi para perantau untuk kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga. Namun, bagi Danim, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, perjalanan pulang ke kampung halaman penuh dengan tantangan.

    Setelah bertahun-tahun bekerja di Brunei Darussalam, ia akhirnya bisa pulang, meski harus menunggu lebih lama dari yang diharapkan.

    Danim mengungkapkan, tiket kepulangannya baru berhasil dipesan oleh majikannya pada 31 Maret 2025, meski sudah berusaha memesan sejak 20 dan 25 Maret 2025.

    “Bos saya booking dari tanggal 20, 25, tetapi enggak dapat, dapatnya tanggal 31. Terbangnya (dari Brunei Darussalam) kemarin malam jam 00.00 sampai sini jam 02.00,” ujar Danim saat ditemui di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (1/4/2025).

    Setibanya di Indonesia, perjuangan belum selesai. Ia masih harus mencari tiket ke Lombok, yang ternyata tidak mudah didapatkan.

    “Sekarang sudah dapat tiket, berangkatnya besok jam 12.00 WIB,” katanya lega.

    Menanti satu hari lagi untuk bertemu keluarga terasa berat bagi Danim. Perasannya campur aduk, senang karena akhirnya bisa pulang, tetapi juga sedih karena tidak bisa merayakan Hari Raya Idulfitri tepat waktu bersama keluarga.

    “Sedih rasanya, sudah bertahun-tahun tidak pulang. Saya nih sudah tujuh tahun merantau ke negara orang dan tidak pernah merayakan Lebaran bareng keluarga,” ucapnya lirih.

    Ia juga sudah meminta keluarganya untuk menyiapkan menu favoritnya seperti bebek dan rendang, makanan yang selalu mengingatkannya pada kampung halaman. Namun, rencana tinggal rencana karena Danim tidak bisa pulang tepat di hari Lebaran.

    Danim berencana menghabiskan 1,5 bulan di kampung halaman sebelum kembali merantau ke luar negeri sebagai pekerja migran.

    Danim bukan satu-satunya yang berjuang untuk kembali ke kampung halaman setelah bekerja tujuh tahun sebagai pekerja migran. Pada H2 Lebaran atau Selasa (1/4/2025), Bandara Soekarno-Hatta mencatat 628 penerbangan domestik dengan jumlah penumpang mencapai 89.950 orang. 

  • Rano: Idul Fitri tahun ini semarak

    Rano: Idul Fitri tahun ini semarak

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengemukakan bahwa suasana Idul Fitri tahun ini semarak, terbukti dengan antusiasnya warga bersilaturahim ke kediamannya.

    Rano yang mengadakan gelar griya (open house) di kediamannya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, mengatakan dia sampai harus keluar rumah untuk menyapa warga yang datang lantaran keterbatasan ruang acara.

    “Alhamdulillah, ini Lebaran kedua. Saya ingin merasakan kebersamaan dengan masyarakat Jakarta,” katanya.

    Acara ini terbuka untuk semua. “Dan saya senang melihat warga berkunjung serta berbagi cerita tentang suasana Jakarta secara langsung,” ujar dia.

    Selain masyarakat umum, sejumlah pejabat dan perwakilan komunitas, termasuk Persatuan Penyintas Stroke Indonesia (PPSI), turut hadir saat itu.

    Bagi dia, ini sejalan dengan upaya menjadikan Jakarta sebagai kota yang mengedepankan kesetaraan dan keadilan bagi semua kalangan. Misalnya, di Balai Kota terdapat Cafe Disabilitas (Difabis) tempat anak-anak tuna rungu dilatih menjadi barista.

    “Kami juga berencana mengaktifkan taman-taman di Jakarta dengan merekrut penyandang disabilitas sebagai bagian dari pemberdayaan,” kata Rano.

    Dia lalu berpesan kepada warga Jakarta yang sedang mudik dalam rangka Idul Fitri 1446 Hijriah untuk berhati-hati selama perjalanan dan menjaga keamanan rumah yang ditinggalkan.

    Rano juga mengingatkan warga agar memastikan instalasi listrik aman untuk mencegah kebakaran serta berkoordinasi dengan tetangga, pengurus RT dan RW setempat.

    “Bagi warga yang mudik, semoga selamat sampai tujuan dan kembali ke Jakarta dalam keadaan sehat. Pastikan rumah yang ditinggalkan aman dan lapor ke pengurus lingkungan agar kita bisa saling menjaga keamanan,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Terkesan Perdana Kunjungi Monas: Bagus, Banyak Info Sejarah

    Warga Terkesan Perdana Kunjungi Monas: Bagus, Banyak Info Sejarah

    Jakarta

    Monumen Nasional (Monas) menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat untuk berwisata di hari kedua libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Beberapa pengunjung tidak menyangka banyak diorama menarik di dalam Monas.

    Salah satu pengunjung Monas, Dimas (18) mengaku pertama kali mengunjungi Monas. Warga asal Tangerang ini awalnya tidak mengetahui isi bangunan Monas.

    “Ternyata dalamnya tuh di bawahnya nih banyak diorama-diorama gini, aku baru tahu,” tutur Dimas saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (1/4/2025).

    Setelah mengetahui banyak diorama berisikan informasi mengenai sejarah Indonesia, Dimas merasa kagum. Ia menilai banyak pengetahuan yang bisa didapatkan dari kunjungannya melihat diorama itu.

    Di Museum Monas terdapat 51 buah diorama yang menggambarkan perjalanan sejarah dan budaya Indonesia (Maulani M/detikcom)

    “Dalamnya bagus sih banyak informasi sejarah-sejarahnya juga, jadi kita dapat banyak pengetahuan,” tutur Dimas.

    Begitu juga dengan Lilis (38) yang datang ke Monas atas permintaan anaknya. Anak Lilis tampak antusias mengelilingi diorama sejarah yang berada di area cawan Monas.

    Lilis mengatakan anaknya sudah antusias sejak berada di luar area Monas. Monas yang selama ini hanya bisa dilihat lewat gambar kini bisa dieksplorasi langsung.

    “Tadi mah udah pas nyampe, pas ngeliat dari kereta juga udah pada seneng banget itu katanya yang kecil apalagi ya seneng ngeliatnya, ‘mama noh katanya udah keliatan Monasnya’,” tutur Lilis.

    Salah satu dioraman di Museum Monas (Maulani M/detikcom)

    Museum Sejarah Nasional di Monas

    Informasi dari pihak Monas, museum ini menampilkan 51 buah diorama yang menggambarkan perjalanan sejarah dan budaya Indonesia. Isi diorama mencakup periode prasejarah, kerajaan kuno, masa kolonial, perjuangan kemerdekaan hingga periode modern saat ini.

    Setiap diorama menampilkan momen-momen penting dalam sejarah Indonesia dengan menggunakan replika miniatur, suasana saat itu dan tokoh-tokoh sejarah.

    (jbr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ziarah ke TPU Tanah Kusir Jadi Momen Warga Lepas Rindu ke Orang Tua Hingga Refleksi Akan Kematian – Halaman all

    Ziarah ke TPU Tanah Kusir Jadi Momen Warga Lepas Rindu ke Orang Tua Hingga Refleksi Akan Kematian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat memanfaatkan momen Lebaran untuk berziarah ke makam sanak keluarga yang telah kembali ke pangkuan Illahi terlebih dahulu.

    Salah satunya Mila Karmila (42), warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang melakukan ziarah kubur ke makam kedua orang tuanya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada hari kedua lebaran.

    Rasa rindu yang tak tertahan kepada mendiang orang tuanya diceritakan Mila.

    Sang ayah sudah dipanggil sang Illahi sejak 2000.

    “Ziarah ke makam papah sama mamah, kebetulan makamnya disatuin sih, jadi bapak kan meninggal tahun 2000, kalau mamah meninggal 2017, jadi disatukan,” kata Mila saat ditemui, Selasa (1/4/2025).

    Kesedihan tak bisa dibendung Mila saat mengenang kedua orang tuanya yang telah tiada.

    Bahkan, beberapa kali Mila terlihat menyeka matanya karena air matanya hendak jatuh di pipi saat mendoakan pusara kedua orang tuanya tersebut.

    “Kalau kangen, rindu itu sudah pasti, kalau kangen mah bisa setiap saat datang, tapi kan momen-momen di hari istimewa itu kan untuk menjadi refleksi diri kita apa sih yang sudah kita lakukan di hari yang fitri ini,” ucapnya.

    Selain itu, Mila menyebut kegiatan ziarah ini juga menjadi momen untuk dirinya dekat dengan sang khalik karena bisa mengingat kematian.

    “Ya mengingatkan, kita itu akan pulang. Jadi suatu saat dipanggil ya kita siap (atas kematian) dan apa sih yang sudah kita lakukan di dunia ini,” tuturnya.

    Sementara itu, sepasang suami istri dari Tangerang bernama Adi (42) dan Selvi (50) juga menyempatkan diri datang ke TPU Tanah Kusir untuk berziarah kubur.

    Dia menyebut alasan baru melakukan ziarah kubur di hari kedua lebaran karena mendahulukan silaturahmi dengan kerabat yang masih hidup.

    “Kenapa baru saat ini, karena dari orang tua saya dulu baru kemudian, kami tinggal di Tangerang, makanya (silaturahmi) selesaikan dulu di Tangerang yang masih hidup,” ucap Adi.

    Dia mengatakan sejatinya, ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja. 

    Namun, Adi menganggap momen Hari Raya Idul Fitri menjadi momen sakral dan menjadi tradisi untuk berziarah.

    “Doa mah setiap hari, yang kedua kita jadi mengingat dari nol dan akan kembali ke nol. Istilah kata kita akan sadar kita akan kembali ke sana,” ungkapnya.

     

  • Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Rano Karno Ungkap Banyak Faktor

    Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Rano Karno Ungkap Banyak Faktor

    loading…

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno buka suara menanggapi turunnya jumlah pemudik Lebaran 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Foto/Refi Sandi

    JAKARTA – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno buka suara menanggapi turunnya jumlah pemudik Lebaran 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pria yang akrab disapa si Doel ini menilai banyak faktor, salah satunya adalah situasi ekonomi nasional saat ini.

    “Ya kita monitor alhamdulillah. Memang transportasi menurun, artinya mengindikasikan barangkali enggak banyak yang pulang kampung. Pertanyaannya kenapa? Mungkin saja karena ekonomi atau memang mereka ingin Lebaran di Jakarta saja,” ujar Doel saat ditemui di kediamannya kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2025).

    “Banyak faktor. Nah itu juga membuat kita juga menjadi bersyukur, kecelakaan berkurang,” sambungnya.

    Doel mengaku belum mendapat laporan data riil pemudik Lebaran 2025. Namun, menurutnya, angka peserta mudik gratis dari Pemprov Jakarta meningkat pada tahun ini.

    “Belum, kita belum dilaporkan tapi artinya kalau kita misalnya mudik gratis itu kita kirim hampir 650 bus dari 22 ribu kita bisa mengirimkan 26 ribu. Malah meningkat yang kita berikan fasilitas, itu pulang-pergi ya. Pulang ke kampung dan balik lagi ke Jakarta,” ujarnya.

    (rca)