provinsi: BANTEN

  • Bu Guru Rosalia Korban KKB Papua Dituduh Mata-mata TNI, IKF NTT: Pakai Baju Loreng karena Ikut Menwa – Halaman all

    Bu Guru Rosalia Korban KKB Papua Dituduh Mata-mata TNI, IKF NTT: Pakai Baju Loreng karena Ikut Menwa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Rosalia Rerek Sogen (30), seorang guru yang menjadi korban penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, dituding menjadi mata-mata TNI dan Polri. 
    Tudingan ini dilayangkan KKB Papua.

    Ikatan Kerukunan Flobamora Nusa Tenggara Timur (IKF NTT) Provinsi Papua pun membantah tudingan itu.

    Sekretaris IKF NTT Papua, Melky Weruin, menegaskan Rosalia selama ini berprofesi sebagai seorang guru.

    “Korban Rosalia Sogen merupakan guru yang selama ini melaksanakan tugasnya di Distrik Anggruk,” kata Melky dalam konferensi pers di Abepura, Kota Jayapura, Selasa (1/4/2025), dikutip dari Kompas.com.

    “Dia bukan mata-mata TNI-Polri seperti yang dituduhkan oleh KKB selama ini,” lanjutnya.

    Isu Rosalia menjadi mata-mata TNI-Polri diketahui dari beredarnya foto lulusan Universitas Nusa Cendana itu, mengenakan seragam loreng.

    Menurut Melky, seragam loreng yang dikenakan Rosalia itu adalah seragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Menwa.

    Foto itu diambil pada 2014, saat Rosalia masih berstatus mahasiswa Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT.

    “Foto pakai loreng itu saat masih berstatus mahasiswa tahun 2014 dan terlibat di Menwa. Kita tahu, sebagai mahasiswa yang tergabung dalam Menwa, pasti menggunakan seragam loreng,” jelas Melky.

    “Artinya, Rosalia bukan anggota TNI seperti yang dituduhkan selama ini,” tegasnya.

    Hal serupa sebelumnya telah disampaikan Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli.

    Didimus memastikan Rosalia dan enam guru lainnya, serta satu tenaga kesehatan (nakes), di Distrik Anggruk yang menjadi korban KKB Papua, bukan mata-mata.

    “Mereka ini bukan guru atau tenaga medis yang baru tugas, tetapi sudah bertugas sejak 2021 sampai sekarang.”

    “Mereka sudah kami cek secara detail sebelum ditugaskan di daerah pedalaman,” ungkap Didimus, Senin (24/3/2025).

    “Kalau ada kelompok yang mengatakan mereka (korban KKB Papua) adalah aparat keamanan TNI-Polri yang mata-mata, itu tidak benar,” pungkasnya.

    Kronologi KKB Papua Serang Distrik Anggruk

    Ketua Bidang Hukum dan Advokasi IKF NTT Papua, Matheus Mamun Sare, menjelaskan kronologi penyerangan yang dilakukan KKB Papua terhadap guru dan nakes di Distrik Anggruk.

    Menurut keterangan dari korban selamat, KKB Papua sempat melakukan penyerangan pada 21 Maret 2025.

    Dalam penyerangan pertama itu, lima guru dan seorang nakes mengalami luka serius.

    Tak hanya melakukan penyerangan, KKB Papua juga membakar rumah para guru.

    KKB Papua kembali menyerang pada 22 Maret 2025 pagi, saat para korban yang terluka dirawat di puskesmas.

    Dalam serangan kedua ini, Rosalia Rerek Sogen tewas setelah ditebas anggota KKB Papua.

    “Serangan kedua yang merenggut nyawa seorang guru menunjukkan betapa brutalnya kekerasan ini terhadap orang yang tak berdosa,” jelas Matheus, Selasa, dilansir Tribun-Papua.com.

    Rosalia diketahui sudah mengabdi sebagai seorang guru di Distrik Anggruk sejak 2022.

    Dua hari sebelum tewas, Rosalia sempat menelepon sang kakak, Emanuel Suban Sogen, untuk bertukar kabar.

    Kepada Emanuel, Rosalia mengatakan akan pulang ke kampung halamannya di Flores Timur, NTT, pada Mei 2025.

    Namun, Rosalia pulang lebih awal dalam kondisi sudah tak bernyawa setelah menjadi korban penyerangan KKB Papua.

    Jasad Rosalia dimakamkan secara kedinasan di Lewotala, Flores Timur, pada 26 Maret 2025.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Keluarga Flobamora NTT Papua Kecam Kekerasan KKB terhadap Guru dan Nakes di Yahukimo

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Papua.com/Yulianus Magai/Paul Manuhara, Kompas.com/Roberthus Yewen)

  • Detik-detik Kecelakaan Maut di Tawangmangu Karanganyar, Camri Kijang dan Yamaha Vega Terlibat

    Detik-detik Kecelakaan Maut di Tawangmangu Karanganyar, Camri Kijang dan Yamaha Vega Terlibat

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Kecelakaan lalu lintas melibatkan tiga kendaraan di Jalan Tawangmangu-Magetan tepatnya Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Senin (1/4/2025) sekira pukul 17.50.

    Akibat kecelakaan tersebut satu orang meninggal dunia. Sedangkan empat orang mengalami luka dan telah menjalani perawatan di rumah sakit.

    Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Agista Ryan Mulyanto melalui Kanit Gakkum Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Sukarno Yudho menyampaikan, semula Kijang Nopol AD 1162 ZH yang dikemudikan oleh Roto Cahyono (41) warga Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo membawa penumpang delapan orang melaju dari arah timur menuju ke barat atau dari arah Magetan menuju ke Pasar Tawangmangu.

    Sedangkan Camri Nopol B 2531 SXE dikemudikan Nuzwan Gufron (48) warga Ciputat Kota Tangerang Selatan membawa empat penumpang melintas dari arah sebaliknya dan Vega Nopol AD 4483 NZ yang dikendarai Yazid Anshori (18) warga Tawangmangu melintas dibelakangnya.

    Dia menuturkan, Kijang diduga mengalami rem blong sehingga terlibat kecelakaan lalu lintas dengan Camri.

    “Kijang dari atas didugan rem tidak berfungsi ambil lajur kanan menabrak Camri,” katanya saat dihubungi Tribunjateng.com.

    Iptu Sukarno mengungkapkan, korban yang mengalami luka telah dievakuasi menggunakan ambulance guna mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    Pengemudi Kijang, Roto meninggal dunia karena mengalami luka bagian dada dan kepala.

    Kemudian penumpanh Kijang, Amelia, Indro dan Devina mengalami luka dan kini menjalani perawatan di RSUD Karanganyar.

    Lanjutnya, penumpang Camri, Yeni mengalami luka bagian tangan kanan dan menjalani perwatan di RSUD Karanganyar.

    Anggota Satlantas Polres Karanganyar telah mendatangi lokasi dan meminta keterangan para saksi.

    Di samping itu anggota juga telah mengamankan barang bukti kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.

    Iptu Sukarno menerangkan, korban jiwa pengemudi Kijang merupakan rombongan dari Sukoharjo yang berwisata di kawasan Tawangmangu.

    Dia mengimbau kepada para pengguna jalan supaya berhati-hati saat berkendara dan mengecek kendaraan sebelum digunakan berkendara. (Ais).

  • Ganjil Genap Lebaran 2025: Catat Jadwal & Rute Tolnya – Page 3

    Ganjil Genap Lebaran 2025: Catat Jadwal & Rute Tolnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah menerapkan sistem ganjil genap di sejumlah ruas tol selama periode mudik dan balik Lebaran 2025. Aturan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan memastikan perjalanan pemudik lebih lancar.

    Sistem ganjil genap akan diberlakukan mulai Kamis, 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB hingga Minggu, 30 Maret 2025 pukul 24.00 WIB untuk arus mudik, dan kembali diterapkan untuk arus balik mulai Kamis, 3 April 2025 pukul 00.00 WIB hingga Senin, 7 April 2025 pukul 00.00 WIB.

    Ruas tol yang terkena dampak meliputi jalur utama seperti Jakarta-Cikampek, Semarang-Batang, dan Tangerang-Merak.

    Kebijakan ini diberlakukan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan yang signifikan selama periode mudik dan balik Lebaran. Dengan adanya sistem ganjil genap, diharapkan kepadatan lalu lintas dapat dikurangi, sehingga waktu tempuh perjalanan pemudik dapat lebih efisien. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk memahami dan mematuhi aturan ganjil genap ini demi kenyamanan dan keselamatan bersama di jalan raya.

    Selain sistem ganjil genap, pemerintah juga akan memberlakukan strategi lain seperti one way dan contraflow untuk mengurai kemacetan. Informasi lebih detail mengenai strategi tersebut akan diumumkan mendekati waktu pelaksanaan. Penting bagi para pemudik untuk memantau informasi terkini terkait lalu lintas dan selalu mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan.

  • BUMD PT TNG sebut Bus Tayo tetap beroperasi selama libur Lebaran

    BUMD PT TNG sebut Bus Tayo tetap beroperasi selama libur Lebaran

    Bus Rapid Transit (BRT) Tangerang Ayo (Tayo) di Kota Tangerang, Banten tetap beroperasi selama libur Lebaran 2025. ANTARA/HO-Dishub Kota Tangerang

    BUMD PT TNG sebut Bus Tayo tetap beroperasi selama libur Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – PT Tangerang Nusantara Global (TNG), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Tangerang, Banten, menyebutkan transportasi publik Bus Tayo tetap beroperasi melayani masyarakat selama musim libur Lebaran 2025. Direktur Utama (Dirut) PT Tangerang Nusantara Global (TNG) Muhammad Rijal di Tangerang, Rabu mengatakan layanan BRT Tayo tidak mengalami perubahan jadwal operasional dalam melayani mobilitas masyarakat saat libur panjang.

    “Kami memastikan BRT Tayo tetap akan beroperasi normal melayani masyarakat sesuai dengan jadwal dan rute yang telah ditetapkan. Tidak hanya itu, kami berharap berjalannya operasional BRT Tayo dapat membantu memenuhi layanan mobilitas masyarakat selama Lebaran nanti secara aman dan nyaman,” ujar Rijal dalam keterangannya.

    Ia melanjutkan, BRT Tayo dipastikan beroperasi di semua koridor yang tersedia pada setiap hari mulai pukul 05.00-19.00 WIB. Adapun koridor aktif tersebut meliputi koridor Poris Plawad-Jatake, Poris Plawad-Cibodas, Ciledug-TangCity Mall, dan Cadas-Pintu M1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta hanya dengan tarif Rp2 ribu saja.

    “Tidak hanya sebagai moda transportasi harian, BRT Tayo juga cocok dimanfaatkan untuk berkeliling sekaligus berlibur selama libur panjang mendatang. Terlebih, BRT Tayo memiliki rute yang lengkap, tarif yang murah, sampai fasilitas yang nyaman,” tambahnya.

    Selain itu, BRT Tayo juga diprediksi akan mengalami peningkatan jumlah penumpang secara signifikan selama musim libur panjang Lebaran mendatang.

    “BRT Tayo telah dilengkapi fasilitas lengkap yang memudahkan pelayanan, seperti Tap On Bus atau menggunakan pembayaran non tunai lainnya,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Transjabodetabek Diharapkan Bisa Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

    Transjabodetabek Diharapkan Bisa Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka rute baru bus Transjabodetabek di Alam Sutera hingga Vida Bekasi. Rute tersebut meliputi wilayah Bekasi – Cawang, Bogor – Cawang, Alam Sutera – Blok M, dan Binong – Grogol.

    Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyambut baik rencana tersebut. Pasalnya, publik saat ini masih bergantung pada transportasi pribadi dan jasa ojek imbas tata ruang yang semrawut. Adapun sejumlah rute baru Transjabodetabek akan ditempatkan pada lokasi-lokasi pemukiman.

    Sejak diluncurkan tahun 2017, kata Djoko, JR Connexion (JRC) sendiri telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek. Melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, penyediaan bus bus JRC ditempatkan pada 117 titik kawasan permukiman di Jabodetabek.

    Sementara tahun ini ditargetkan ada 40 titik yang terlayani bus JRC. Djoko mengatakan, sejumlah operator bus juga akan dilibatkan serta, seperti Perum Damri, PT Eka Sari Lorena Transport, PT Sinar Jaya, PT Transportasi Jakarta, PT Royal Wisata Nusantara, Alfa Omega Sehati.

    Djoko mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 mencatat jumlah penduduk di Jabodetabek sebesar 31.684.645 jiwa. Mengacu hasil analisis BPTJ pada tahun berikutnya, tercatat potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum sebanyak 7.977.987 jiwa atau 25,18%.

    Sementara ketersediaan halte, kata Djoko, kurang dari 500 meter dari lokasi memulai perjalanan tercatat di tiga wilayah tertinggi Jabodetabek dengan potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum, yaitu Kota Administrasi Jakarta Pusat sebesar 88,5%, Kota Administrasi Jakarta Selatan 70,84% dan Kota Administrasi Jakarta Timur 64,09%.

    Sementara itu, tercatat ada tiga wilayah terendah, yaitu Kabupaten Bekasi sebesar 0,84%, Kabupaten Tangerang 0,76%, dan Kabupaten Bogor 0,67%. Djoko menilai, rendahnya fasilitas kendaraan umum menunjukkan semrawutnya tata ruang daerah pemukiman.

    Alhasil, masyarakat masih bergantung pada kendaraan pribadi dan jasa ojek. Hal ini terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

    “Ketergantungan publik terhadap ojek akibat tata ruang yang semrawut. Misalnya, di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, komposisi angkutan umum hanya tersisa 2%, sedangkan mobil 23% dan sepeda motor mencapai 75%. Tidak ada sinkronisasi antara membangun kawasan perumahan dan layanan transportasi,” kata Djoko dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).

    Djoko mengatakan, masyarakat yang berpenghasilan rendah kian terhimpit. Pertama dibebani harga hunian yang mahal, kedua perlu membeli kendaraan pribadi lantaran minimnya fasilitas transportasi umum.

    Djoko memaparkan, data Badan Pengelola Tapera pada tahun 2023 mencatat 2.010 perumahan di wilayah Jabodetabek. Sejumlah perumahan terdiri dari 158 perumahan kelas atas dengan harga lebih dari Rp 2 miliar, 268 perumahan kelas menengah di rentang harga Rp 1 miliar – Rp 2 miliar, dan 1.584 perumahan kelas bawah kurang dari Rp 1 miliar.

    Di Wilayah Bodetabek, kata Djoko ada 1.824 perumahan dengan rincian 242 perumahan kelas menengah dan 1.582 perumahan kelas bawah yang harus dilayani angkutan umum. Layanan angkutan umum dapat berupa angkutan penghubung menuju stasiun KRL Jabodetabek, Stasiun LRT Jabodebek atau halte rute Transjabodetabek terdekat.

    Dapat juga layanan langsung atau direct service seperti bus JRC yang disediakan saat jam sibuk pagi menuju Kota Jakarta dan sore dengan rute kebalikan dari Jakarta ke kawasan perumahan. Selain jam itu, melayani sebagai angkutan penyambung.

    “Beban masyarakat, khususnya generasi muda, saat ini cukup berat dalam menjangkau hunian. Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor. Pasalnya, kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses transportasi,” jelas Djoko.

    Ia mengungkap, angkutan umum yang baru dibenahi berada di Kota Bogor (4 rute Trans Pakuan), sekarang sedang masa jeda operasi (APBD Kota Bogor), 1 rute Trans Patriot di Bekasi (APBN), 1 rute Trans Wibawa di Kab. Bekasi (APBD Kab. Bekasi), Trans Ayo di Kota Tangerang (APBD Kota Tangerang) dan 1 rute Trans Depok di Kota Depok (APBN).

    Karenanya, ia mengatakan rencana perluasan layanan Transjabodetabek akan sangat membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ke Kota Jakarta. Juga untuk memastikan target 60% warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum.

    “Selain itu, penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan mobilitas kendaraan pribadi di Jakarta,” ungkap Djoko.

    Sebelum era 1990-an, kata Djoko, pemerintah menerapkan kebijakan pembangunan kawasan perumahan yang diimbangi dengan layanan transportasi umum, seperti angkutan kota, bus umum atau bus Damri. Akan tetapi, ia menilai saat ini layanan angkutan kota ke permukiman kian terkikis kendati kawasan perumahan itu masih tetap ada.

    Merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Djoko menyebut tidak ada kewajiban fasilitas transportasi umum sebagai bagian dari sarana umum. Menurutnya, pemerintah perlu merevisi UU tersebut untuk memastikan tersedianya fasilitas umum di kawasan permukiman.

    “Undang-undang tersebut perlu direvisi dengan memasukkan kewajiban pembangunan perumahan dan permukiman disertai penyediaan fasilitas akses transportasi umum,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • 3
                    
                        Kisah Cucu, Istri yang Tertinggal Mobil di "Rest Area" Batang Saat Mudik Lebaran
                        Regional

    3 Kisah Cucu, Istri yang Tertinggal Mobil di "Rest Area" Batang Saat Mudik Lebaran Regional

    Kisah Cucu, Istri yang Tertinggal Mobil di “Rest Area” Batang Saat Mudik Lebaran
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Perjalanan
    mudik

    Cucu Muslikhah
    tahun ini akan dikenang seumur hidupnya.
    Dalam perjalanan dari Tangerang menuju kampung halaman di Boyolali, Jawa Tengah, ia tertinggal di
    rest area
    setelah suaminya melanjutkan perjalanan tanpa menyadari keberadaannya.
    Kisah ini bermula ketika Cucu,
    suami
    , dan dua anaknya berangkat mudik menggunakan mobil pribadi.
    Setelah mampir di rumah orangtua Cucu di Purwakarta dan berbuka puasa di Tegal, mereka melanjutkan perjalanan menuju Boyolali pada Jumat (28/3/2025) malam.
    Saat memasuki Batang, Jawa Tengah, mereka berhenti di sebuah
    rest area
    untuk mengisi bahan bakar.
    Cucu, yang biasanya duduk di kursi depan, kali ini berada di kursi belakang karena anak bungsunya lebih dulu menempati kursi depan dan tertidur di kasur yang disiapkan di belakang.
    Ketika mobil berhenti di SPBU
    rest area
    Batang, suaminya turun lebih dulu untuk ke toilet.
    Cucu, yang awalnya tidak ingin ke toilet, akhirnya berubah pikiran dan buru-buru turun lewat pintu kiri tempat suaminya berdiri bersama operator SPBU.
    “Aku yakin suami melihat aku keluar, makanya aku santai saja,” kenang Cucu saat diwawancarai pada Rabu (2/4/2025).
    Tanpa menyadari istrinya masih di toilet, suaminya kembali ke mobil, menyelesaikan pengisian bahan bakar, dan melanjutkan perjalanan.
    Dalam kondisi gelap di dalam mobil dan anak-anak yang tertidur di belakang, suaminya tidak merasa ada yang aneh.
    Ia bahkan sempat berbincang dengan anaknya sepanjang perjalanan, masih tanpa menyadari bahwa Cucu tidak ada di dalam mobil.
    Sementara itu, Cucu yang keluar dari toilet mulai kebingungan mencari mobilnya.
    Dalam kondisi hujan, ia mondar-mandir di
    rest area
    , berusaha memastikan apakah mobilnya masih ada.
    Namun, setelah beberapa saat, ia sadar bahwa mobil mereka benar-benar sudah pergi. “Sadar mobil tidak ada di arah mana pun, aku langsung telpon suami,” ujarnya.
    Begitu menerima telepon dari Cucu, suaminya menangis panik dan berniat langsung putar balik.
    Namun, Cucu yang berusaha tetap tenang menyarankan agar suaminya tidak kembali terlalu jauh. “Aku bilang, ‘Tidak apa-apa, Bapak. Bapak berhenti saja, kabarin titiknya, aku nyusul’,” tuturnya.
    Di tengah kebingungannya, Cucu memberanikan diri menghampiri sebuah bus yang sedang mengisi bahan bakar di SPBU
    rest area
    .
    Ia meminta bantuan kepada kru bus agar bisa menumpang hingga titik pertemuan dengan suaminya.
    Para kru bus dengan sukarela membantunya, bahkan salah satu kru memberikan kursinya kepada Cucu, sedangkan ia sendiri memilih jongkok di tengah agar Cucu bisa duduk dengan nyaman.
    Akhirnya, mereka bertemu kembali di Km 396.
    Suaminya, yang masih diliputi rasa panik dan bersalah, langsung memeluknya. ”
    Suami
    panik dan menangis, dia sangat menyesal tidak mengecek lebih detail, walau sepenuhnya bukan salahnya,” ujar Cucu.
    Setelah delapan tahun rutin mudik dengan mobil pribadi, ini adalah kali pertama Cucu mengalami kejadian unik seperti ini. “Sejauh ini perjalanan mudik kami tidak pernah ada hal
    nyeleneh
    seperti ini, ha-ha-ha,” ujarnya sambil tertawa mengenang peristiwa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menko AHY Pastikan Mudik Lebaran 2025 Berlangsung Lancar

    Menko AHY Pastikan Mudik Lebaran 2025 Berlangsung Lancar

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan arus mudik Lebaran 2025 secara umum berjalan baik dan lancar. AHY mengatakan antisipasi puncak arus balik juga telah disiapkan.

    “Secara umum bisa kita yakinkan arus mudik tahun ini secara umum berjalan dengan baik, aman, lancar dan tentunya kita juga terus mengantisipasi untuk arus baliknya yang diperkirakan akan berpuncak di tanggal 6 dan 7 April,” ujar AHY usai menghadiri open house Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2025).

    AHY mengatakan pihaknya dan kementerian lain terus berkoordinasi untuk menyiapkan puncak arus balik Lebaran 2025. Hal itu dilakukan untuk memastikan arus balik berjalan baik.

    “Tapi Insya Allah seluruh jajaran, seluruh bagian termasuk Kementerian Perhubungan yang berada dalam koordinasi Kemenko Infrastruktur, Kementerian PU yang mempersiapkan infrastrukturnya dan termasuk tentunya kerja sama kami dengan Korlantas dan semua stakeholders untuk meyakinkan arus balik juga berjalan dengan baik,” ujarnya.

    Adapun sejumlah pejabat negara menghadiri acara open house Ketua MPR RI Ahmad Muzani hari ini. Di antaranya Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, politisi senior Golkar sekaligus mantan Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wamendagri Bima Arya, Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Wakil Menteri Agama RI Romo Syafi’i, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah. Kemudian, Ketua DPR RI Puan Maharani, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Utusan khusus Presiden Raffi Ahmad.

    Kemudian, Wakil Ketua MPR RI Abcandra Muhammad Akbar Supratman, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir, anggota DPR Ahmad Dhani, Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung, Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy.

    (mib/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Volume Kendaraan Menuju Kawasan Puncak, Bogor Meningkat pada H+2 Lebaran, Rabu 2 April 2025 – Page 3

    Volume Kendaraan Menuju Kawasan Puncak, Bogor Meningkat pada H+2 Lebaran, Rabu 2 April 2025 – Page 3

    Sementara itu, jalur fungsional Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan segmen Sadang-Bojongmangu dibuka mulai hari ini, Rabu (2/4/2025).

    Dengan jalur baru sepanjang 31,25 km ini, diharapkan arus balik libur Idul Fitri 1446H/2025 semakin lancar, khusunya untuk kendaraan Bandung mengarah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek)

    Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyampaikan bahwa kesiapan jalur fungsional ini merupakan bagian dari upaya mendukung arus balik.

    “Kami memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 6 April 2025. Untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas, jalur fungsional sepanjang 31,25 km ini akan dioperasikan mulai tanggal 2 April 2025, dari pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB sesuai diskresi kepolisian. Jalur ini diperuntukkan bagi kendaraan golongan satu, non-bus, dan non-truk,” kata dia dalam keterangan tertulis dikutip, Rabu (2/4/2025).

    Direktur Utama PT JJS, Charles Lendra, menambahkan, jalur ini bakal mengurangi antrean kendaraan di Simpang Susun Dawuan KM 66 B, titik pertemuan arus dari Trans Jawa dan Bandung.

    Untuk memudahkan transisi rute, jalur fungsional telah dilengkapi dengan rambu petunjuk yang dipasang mulai dari 1 km, 500 m, hingga 200 m sebelum akses masuk ke jalur fungsional di Ramp 8 (KM 77B Jalan Tol Cipularang arah Jakarta).

    Tak hanya itu, jalur fungsional Japek II Selatan juga telah dilengkapi dengan rambu petunjuk yang memadai.

  • Perluasan Transjabodetabek kurangi ketergantungan kendaraan pribadi

    Perluasan Transjabodetabek kurangi ketergantungan kendaraan pribadi

    Ilustrasi – Sejumlah bus Transjabodetabek Premium menunggu penumpang saat pemberlakuan waktu sistem ganjil-genap Gardu Tol Bekasi Barat, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/3/2018). ANTARA FOTO/Risky Andrianto

    Perluasan Transjabodetabek kurangi ketergantungan kendaraan pribadi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai perluasan layanan Transjabodetabek akan membantu mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta.

    “Rencana perluasan layanan Transjabodetabek akan sangat membantu mengurangi penggunaan pribadi ke Kota Jakarta. Juga untuk memastikan target 60 persen warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum,” kata Djoko lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat itu juga menyebut penerapan jalan berbayar dibutuhkan untuk mengendalikan mobilitas kendaraan pribadi di Jakarta.

    “Penerapan jalan berbayar atau ERP (electronic road pricing) perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan mobilitas kendaraan pribadi di Jakarta,” katanya.

    Djoko menuturkan, pengembangan atau peningkatan layanan angkutan umum hingga kawasan perumahan merupakan kata kunci mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi menggunakan angkutan umum. Terlebih, saat ini beban masyarakat, khususnya generasi muda, cukup berat dalam menjangkau hunian. Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor.

    “Pasalnya, kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses transportasi,” katanya.

    Hal itu lantaran Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman yang tidak mewajibkan fasilitas transportasi umum sebagai bagian dari sarana umum. Padahal, sebelum era 1990-an, pemerintah menerapkan kebijakan pembangunan kawasan perumahan diimbangi ada layanan transportasi umum, seperti angkutan kota, bus umum atau bus Damri.

    “Undang-undang tersebut perlu direvisi dengan memasukkan kewajiban pembangunan perumahan dan permukiman disertai penyediaan fasilitas akses transportasi umum,” ujarnya.

    Djoko mencatat ketergantungan publik terhadap ojek akibat tata ruang yang semrawut. Misalnya, di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), komposisi angkutan umum hanya tersisa 2 persen, sedangkan mobil 23 persen dan sepeda motor mencapai 75 persen.

    “Tidak ada sinkronisasi antara membangun kawasan perumahan dan layanan transportasi,” tuturnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka empat rute baru bus Transjabodetabek di Alam Sutera hingga Vida Bekasi. Saat ini, keempat rute tersebut tengah diuji coba dan dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

    Pertama, untuk wilayah Bekasi, akan ada layanan dari Vida Bekasi ke Cawang Jakarta. Kedua, untuk di Bogor, akan ada layanan dari Kota Wisata, Cibubur, ke Cawang, Jakarta. Selanjutnya, rute ketiga dan keempat akan ada layanan untuk wilayah Tangerang, yakni dari Alam Sutera ke Blok M, Jakarta, dan Binong ke Grogol, Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Begini Cara Mudah Menuju Ancol Pakai Transportasi Umum – Page 3

    Begini Cara Mudah Menuju Ancol Pakai Transportasi Umum – Page 3

    Dari Jakarta Selatan

    1. Menggunakan MRT dan KRL: Naik MRT dari stasiun di Jakarta Selatan (misalnya, Lebak Bulus, Blok M) menuju Stasiun Bundaran HI atau Stasiun Dukuh Atas. Dari Bundaran HI, lanjutkan dengan TransJakarta Koridor 1 ke Halte Kota, lalu naik KRL tujuan Tanjung Priok dan turun di Stasiun Kampung Bandan atau Ancol. Alternatifnya, dari Dukuh Atas, naik KRL Sudirman ke Stasiun Kampung Bandan atau Ancol. 

    2. Menggunakan TransJakarta: Dari Blok M, naik TransJakarta Koridor 1 ke Monas. Transit di Monas ke Koridor 2 (rute 5C Cililitan-Juanda) hingga Halte Lapangan Banteng. Kemudian, naik rute 5 Kampung Melayu-Ancol sampai halte Ancol.

    3. Menggunakan KRL Langsung: Dari stasiun KRL di Jakarta Selatan (misalnya, Tebet atau Cawang), naik KRL tujuan Kota. Transit di Stasiun Kota, lanjut KRL ke Tanjung Priok dan turun di Stasiun Kampung Bandan atau Ancol. 

    Dari Tangerang

    1. Menggunakan KRL: Naik KRL dari Stasiun Tangerang ke Stasiun Duri, lalu transit ke Stasiun Kampung Bandan. Dari Kampung Bandan, lanjut dengan transportasi online atau ojek online ke Ancol.

    2. Menggunakan TransJakarta: Dari halte TransJakarta terdekat (misalnya, Kalideres), naik rute 3F Kalideres-Senayan Bank DKI ke Halte Rawa Buaya. Transit ke rute 2A Pulo Gadung-Rawa Buaya di Halte Pasar Senen. Terakhir, naik rute 5 Kampung Melayu-Ancol.