provinsi: BANTEN

  • Antisipasi Kepadatan di Jalur Menuju GBLA, Satlantas Polrestabes Bandung Siapkan Pengaturan Lalin

    Antisipasi Kepadatan di Jalur Menuju GBLA, Satlantas Polrestabes Bandung Siapkan Pengaturan Lalin

    JABAR EKSPRES – Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Bandung melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas), mengaku kini telah menyiapkan beberapa skema pengaturan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di sekitar Stadion GBLA, saat pertandingan Persib Bandung berlangsung.

    Adapun skema yang nantinya akan diterapkan, yakni menurut Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP Wahyu Pristha Utama, pihaknya akan melakukan beberapa upaya pengaturan salah satunya penyekatan di jalur atau ruas jalan menuju Stadion GBLA.

    “Untuk pola-pola pengamanannya masih sama, jadi nanti kita akan melaksanakan beberapa titik skat untuk memastikan bahwa semua penonton yang akan menonton ke GBLA dapat berjalan lancar,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres, Sabtu (26/4).

    BACA JUGA: Warga Dago Elos Nyatakan Dukungan untuk SMAN 1 Bandung

    Selain melakukan penyekatan di beberapa titik menuju Stadion GBLA, petugas juga akan menerapkan beberapa skema pengaturan buka tutup hingga pengalihan arus lalu lintas.

    “Khusunya di jalan Gedebage, pola yang akan kita laksanakan adalah buka tutup, pengalihan arus, dan pembatasan kendaraan besar yang berhenti karena biasanya akan menghambat arus menuju ke GBLA,” ungkapnya.

    Tak hanya di Gedebage, pihaknya juga akan menerapkan pola khususnya pembatasan kendaraan di Jalan Cimencrang menuju Stadion GBLA.

    “Yang di jalur Cimencrang, karena jalannya kecil itu untuk kendaraan 3/4 ke atas tidak boleh melalui jalur tersebut, dan kita akan alihkan melalui Gedebage,” imbuhnya.

    BACA JUGA: Antisipasi Wabah Penyakit Serang Ternak, Pemkab Bandung Barat Bentuk Satgas Penanganan PMK

    Wahyu menuturkan, adapun dalam proses pengamanan arus lalu lintas di sekitaran Stadion GBLA kali ini, jumlah personel yang disiagakan yakni sebanyak 1.200 anggota atau petugas gabungan.

    “Untuk kekuatan personel yang diturunkan sekitar 1.200 yang terdiri dari gabungan personel Polrestabes Bandung, Polsek jajaran, BKO dari dalmas Polda, BKO dari Brimob, serta BKO dari TNI,” pungkasnya.(San).

  • Pegawai Baru Tewas Dibunuh Rekan Kerja di Tangerang, Motif Kesal dan Ingin Rebut Motor – Halaman all

    Pegawai Baru Tewas Dibunuh Rekan Kerja di Tangerang, Motif Kesal dan Ingin Rebut Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Metro Jaya telah menangkap R (23), pelaku pembunuhan seorang pria yang jasadnya ditemukan terbungkus karung di saluran air Batuceper, Kota Tangerang.

    Pembunuhan ini terjadi pada Minggu, 20 April 2025, dan jasad korban ditemukan pada Selasa, 22 April 2025.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa pelaku dan korban bekerja di sebuah konveksi di Jakarta Selatan dan baru bertemu sehari sebelum kejadian.

    Korban, yang berstatus pegawai baru, datang dari Lampung untuk bekerja di konveksi Hera Bodir.

    “Korban sudah kenal lama dengan pemilik konveksi, E, yang pernah bekerja bersama korban di konveksi di Cidodol, Jakarta Selatan, tahun 2011,” ungkap Wira dalam konferensi pers pada Jumat, 24 April 2025.

    Wira menjelaskan bahwa motif pembunuhan ini berakar dari rasa kesal pelaku terhadap korban.

    “Pelaku merasa korban bersikap tak sopan dan sok pintar, mengajari pelaku yang lebih lama bekerja di konveksi,” ujarnya.

    Selain itu, pelaku juga berencana menguasai sepeda motor korban yang dibawa dari Lampung, yang kemudian digunakan untuk membuang jasad terbungkus karung.

    Penyidik telah mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.

    Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, menyatakan bahwa jasad korban telah diautopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya.

    Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya kekerasan pada bagian kepala dan tangan korban.

    “Waktu kematian jasad pria dalam karung belum dapat dipastikan. Setelah dilakukan otopsi, kita bisa mengetahui berapa lama jasad ini berada di sana dan penyebab kematiannya,” jelas Zain.

    Sejumlah barang bukti, termasuk karung dan pakaian yang dikenakan korban, telah diamankan. “Kami akan melakukan olah TKP lagi untuk menemukan barang bukti lain yang diperlukan,” pungkasnya.

    Dengan penangkapan ini, pihak kepolisian berharap dapat mengungkap secara tuntas kasus pembunuhan yang mengejutkan masyarakat Tangerang ini.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Elga/Ramadhan LQ)

  • Motor yang Dipakai Angkut Mayat Ternyata Milik Korban, Ini Motif Pelaku – Page 3

    Motor yang Dipakai Angkut Mayat Ternyata Milik Korban, Ini Motif Pelaku – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kasus mayat dalam karung yang dibawa motor dan terekam CCTV menyibak fakta baru. Polisi menyebut bahwa motor yang digunakan pelaku bernama Ragil tersebut adalah milik korban yang dibawanya. Menurut Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Ragil sengaja mencurinya untuk motif ekonomi.

    “Motor yang dipakai untuk angkat ini (mayat dalam karung) adalah motor milik si korban (yang dibunuh). Kemungkinan nanti akan dijual,” kata Wira dalam keterangannya, seperti dikutip Sabtu (26/4/2025).

    Wira menjelaskan, motor tersebut kini menjadi barang bukti usai sengaja disembunyikan pelaku. Bersamaan dengan itu, surat-surat motor seperti STNK dan BPKB juga diamankan pihak berwajib.

    “Barang bukti itu masih disimpan di suatu tempat. Kita bisa berhasil meminta lengkap STNK dan BPKB. Tapi ini belum sempat dijual,” jelas Wira.

    Akibat tindakan kejinya, Ragil ditetapkan menjadi tersangka dan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman bui paling lama 15 tahun dan atau Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun.

    Sebagai informasi, identitas mayat dalam karung yang dibawa dengan motor dan terekam CCTV itu berinisial A. Mayatnya ditemukan di dalam parit Jalan Daan Mogot KM. 21, Batuceper, Kota Tangerang, Banten. 

    A atau yang bernama Al-Bashar berusia 32 tahun. Dia bekerja di perusahaan konveksi di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Identitas korban diketahui setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi terhadap sidik jari korban yang dilakukan oleh Tim Inafis. Hal itu lalu dikonfirmasi pihak keluarga yang  datang ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk melihat dan memastikan langsung.

  • Dituding AS Jual Barang Palsu, Airlangga Pastikan Tidak Bahas Pasar Mangga Dua saat Negosiasi Tarif – Halaman all

    Dituding AS Jual Barang Palsu, Airlangga Pastikan Tidak Bahas Pasar Mangga Dua saat Negosiasi Tarif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, tidak ada pembahasan menyoal Pasar Mangga Dua Jakarta yang diduga menjual barang-barang palsu oleh Amerika Serikat, dalam proses negosiasi tarif resiprokal AS.

    “Tidak ada pembahasan mengenai mangga dua. Jadi ini tidak ada. Bahkan kita belum bicara detail inti,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers secara virtual dikutip Sabtu (26/4/2025).

    Meski begitu, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia perlu membenahi sektor pengembangan industri. Utamanya agar bisa meningkatkan daya saing, perbaikan teknologi, energi ramah lingkungan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

    Sebelumnya, Pasar Mangga Dua di Jakarta menjadi sorotan dalam laporan tahunan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers yang dirilis oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR).

    Dalam laporan tersebut, AS mengkritik keberadaan pasar ini karena dianggap sebagai sentra penjualan barang palsu.

    Laporan USTR menyebutkan, Pasar Mangga Dua menjual berbagai barang bajakan, mulai dari tas, pakaian, hingga barang-barang berbahan kulit.

    “Mangga Dua menjadi pasar yang terkenal dengan berbagai barang palsu,” bunyi laporan tersebut yang dikutip dari ustr.gov.

    Sementara itu, salah satu poin kritik AS yang utama adalah soal kurangnya tindakan penegakan hukum terhadap barang palsu.

    USTR mencatat, hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali tindakan penegakan hukum terhadap barang palsu.

    Meskipun terdapat surat edaran peringatan kepada pedagang, hal ini dinilai tidak efektif.

    Dalam laporan USTR, stakeholder yang terlibat mengungkapkan, surat teguran yang diedarkan kepada para penjual di Pasar Mangga Dua tidak efektif.

    “Mereka juga sudah menyuarakan kekhawatiran terkait kurangnya ancaman tuntutan pidana,” lanjut laporan tersebut.

    USTR mendesak Indonesia untuk mengambil tindakan hukum yang tegas dan luas, tidak hanya di Pasar Mangga Dua tetapi juga pasar lainnya. “Tindakan oleh Satgas Penegakan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) sangat diperlukan,” tegas laporan itu.

    Akui Bajakan

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengakui Pasar Mangga Dua di Jakarta memang menjadi tempat beredarnya barang-barang bajakan yang melanggar Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), khususnya dalam bentuk pelanggaran merek.

    Hal ini disampaikan menanggapi laporan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang kembali memasukkan pasar tersebut dalam daftar hitam pusat penjualan barang palsu dunia.

    Budi mengungkapkan pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi. Dari hasil pengecekan tersebut ditemukan bahwa pelanggaran yang terjadi lebih banyak berkaitan dengan kekayaan intelektual, bukan semata barang ilegal.

    “Kami kemarin cek apakah ada juga di situ barang-barang ilegal, tetapi ternyata lebih banyak (ditemukan) masalah HaKI yakni masalah pelanggaran mereknya,” ujarnya di Tangerang, Banten, Jumat (25/4/2025).

    Budi menjelaskan barang-barang bajakan yang ditemukan sebagian besar merupakan produk impor. Meskipun impor dilakukan secara sah, pelanggaran terjadi karena barang-barang tersebut menyalahi ketentuan merek yang dilindungi.

    “Impornya benar, tapi pelanggarannya itu pelanggaran mengenai merek ya, sehingga sifatnya berupa delik aduan,” ujar Budi.

    Ia juga menyampaikan koordinasi telah dilakukan dengan Kementerian Hukum (Kemenkum) untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

    “Ada undang-undang terkait merek dan kami juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum. Di Kementerian Hukum ada namanya Satgas Kekayaan Intelektual (Satgas IP Task Force). Jadi kita sudah sampaikan karena barang-barang bajakan yang ada di Pasar Mangga Dua itu lebih banyak pelanggaran HaKI,” tuturnya.

  • Kisah Pedagang Pakaian di Bekasi Bawa Gembolan Naik KRL

    Kisah Pedagang Pakaian di Bekasi Bawa Gembolan Naik KRL

    Jakarta

    Pengguna KRL mungkin pernah bertemu ibu-ibu dengan barang bawaan plastik besar berisi baju-baju dari Pasar Tanah Abang. Mereka merupakan pejuang rupiah yang mengharapkan penghasilan tambahan dengan menjual baju ke daerah masing-masing ada yang ke Bogor, Banten, Tangerang dan Bekasi. Salah satunya Yunita wanita asal Bekasi Utara yang menjualkan baju dari pasar terbesar di Asia Tenggara itu.

    Bermula saat Yunita nekat mencoba keberuntungannya menjualkan baju anak-anak dengan bermodalkan uang Rp 200 – 500 ribu, uang itu ia bawa ke Pasar Tanah Abang untuk membelikan beberapa stel baju anak dan dijualkan melalui laman facebook dan whatsapp miliknya. Uang jajan dari suaminya itu ia sisihkan, diputar kembali untuk membantu kebutuhan keluarga.

    “Jadi modalnya itu uang jajan dari suami, aku sisihin gimana caranya bisa buat nambahin kebutuhan keluarga. Aku ke Tanah Abang naik kereta, dulu suami usahanya narik ojek pangkalan sekarang beralih ke ojek online, bapaknya kerja aku berangkat naik kereta ya susah payah merintis dari situ mas” ujar Yunita disela-sela pertemuan PNM Mekaar dengan kelompoknya di Bekasi Utara, Selasa (15/4/2025).

    Perjuangan menggembol pakaian itu kerap dibantu porter dari pasar hingga stasiun Tanah Abang, sisanya ia lakukan seorang diri. Padahal bobot pakaian yang ia bawa mencapai 10 kilogram, sebab dalam sekali belanja Yunita harus membawa pakaian dengan kelipatan setengah lusin dalam satu model bajunya.

    Perlahan tapi pasti, keuntungan itu ia putar untuk melengkapi model baju. Namun bukan lagi pakaian anak melainkan baju wanita dewasa seperti daster dan beberapa model lainnya. Tahun demi tahun penjualan semakin baik, Yunita bahkan sempat mengirim orderan daster hingga enam karung ke Singapura.

    “Belanja sampai bawa plastik besar aku mau nggak mau sekuat tenaga, kalau ada rasa lelah aku pakai porter. Kalau penjualan ada yang minta dikirim ke Singapura, lumayan sampai 6 karung kita ke luar negeri itu daster mungkin warga kita banyak kerja di sana,” lanjut Yunita.

    Bukan hanya ekspor, penjualan daster Yunita ini juga merambah pasar online bahkan barang yang ia jual itu telah mendarat ke Merauke. Banyaknya pesanan membuat Yunita kerap bolak balik Pasar Tanah Abang seminggu dua kali untuk memenuhi permintaan pasar.

    Buah manis hasil keringatnya itu sempat meredup saat awal-awal pandemi, ia mulai kesulitan untuk menjangkau Pasar Tanah Abang akibat peraturan pembatasan yang kala itu dilakukan pemerintah guna menekan laju Pandemi. Yunita yang saat itu masih mendapatkan pesanan dari pelanggan harus membuat janji kepada toko untuk mengambil barang di luar pasar. Tak mau mengecewakan pelanggan, Yunita memberikan pelayanan untuk barang diantarkan ke rumah para pelanggannya.

    Usai susah payah bertahan kala pandemi, Yunita kemudian dihadapkan dengan kebiasaan baru masyarakat yang mulai belanja melalui pasar online atau beralih ke store pakaian impor bahkan trifting. Namun Yunita tak menyerah, ia yakin setiap barang memiliki pasarnya masing-masing bahkan kini Yunita telah membuka kios pakaian untuk memudahkan pelanggan yang ingin melihat langsung pakaian yang ia jual.

    “Menghadapi banyaknya toko-toko baru hingga toko baju dari luar negeri, saya masih bertahan sampai saat ini dari penjualan sendiri karena kan kita juga menjualnya pakaian yang kualitasnya bagus dan masuk pasarnya. Alhamdulilah kita cari-cari jadi berjalan sampai sekarang karena setiap barang pasti punya pasarnya masing-masing,” ucap Yunita.

    Membuka toko di Kawasan Bekasi Utara penjualan pakaian Yunita ini masih cukup bagus, pernah dalam sekali transaksi Yunita berhasil meraup hingga Rp 60 juta. Selain itu penjualan saat musim lebaran turut menggebrak pemasukannya, Yunita menyebut lebaran tahun 2025 ia berhasil menjual 1000 potong baju.

    Memang menjual baju tak akan basi, namun jika tak terjual dalam periode beberapa tahun Yunita harus rela mengurangi keuntungan. Yunita tak enggan melakukan diskon jika pakaian itu tak cepat terjual, mungkin hal itu juga yang membuat toko pakaian Yunita tak pernah sepi karena selalu update akan model-model terbaru.

    Kesuksesan Yunita dalam berbisnis pakaian wanita ini turut disokong oleh PNM, ia merupakan ketua sub kelompok PNM Mekaar di wilayah Bekasi Utara. Dalam satu kelompok Yunita membawahi 10 anggota ibu-ibu yang juga memiliki beragam usaha, sebelumnya Yunita mendapatkan dana sebesar Rp 2 juta pada awal mengikuti PNM Mekaar ini, ia juga kerap ikut beragam pameran.

    “Dengan adanya PNM alhamdulillah nambah kekeluargaan, aku dapat modal tambahan buat nambah belanjaan, bisa kenal banyak orang aku ada pameran aku diajak, jadi kita kenal menteri aku ikut difoto juga sama menteri ya alhamdulilah. Insyaallah bisa menang hadiah umroh gratis bersama PNM Mekaar ini,” tutup Yunita.

    Dalam dua pekan sekali Yunita dan anggotanya mengadakan kumpul bersama untuk silaturahmi dan mengumpulkan dana yang dibayarkan kepada PNM, kegiatan itu turut membuat kelompok semakin erat.

    Pimpinan Cabang PNM Bekasi Petrus Agus Mulyono menyebut pada modal awal biasanya UMKM akan mendapatkan dana Rp 2 juta dan bisa dilakukan topup pada siklus berikutnya. Pendanaan kepada UMKM ini dilakukan secara berkelompok dan mayoritas merupakan pedagang kecil yang usahanya diproduksi di rumah oleh ibu-ibu.

    “Mayoritas kebanyakan perdagangan kecil yang memang dibuat dan diproduksi di rumah oleh ibu-ibu, contohnya kue, jamu, sambal, kemudian kadang-kadang juga ada usaha sabun cuci atau mereka dagang baju atau pakaian,” Ujar Agus saat mengunjungi perkumpulan PNM Mekaar di Bekasi Utara, Selasa (15/4/2025).

    Diketahui hingga April 2025 PNM Cabang Bekasi telah menyalurkan dana pembiayaan Rp 1.306 Triliun kepada 455.988 nasabah, dengan potensi calon nasabah kelolaan PNM Bekasi 505.030 dan target nasabah hingga akhir tahun 2025 sebanyak 536.584 nasabah

    (hns/hns)

  • Beri Harapan Lewat Hunian Layak, PIK2 Bantu Bedah Rumah di Teluknaga

    Beri Harapan Lewat Hunian Layak, PIK2 Bantu Bedah Rumah di Teluknaga

    Jakarta, CNBC Indonesia – PIK2 melalui program bedah rumah memberikan bantuan bagi warga yang tinggal di rumah-rumah tidak layak huni di Kabupaten Tangerang, Banten. Pada 17 dan 21 April 2025, tim PIK2 melakukan peninjauan langsung ke beberapa titik di wilayah Kecamatan Teluknaga yang menjadi fokus utama program sosial bedah rumah.

    Peninjauan dengan total 10 rumah yaitu 6 rumah nelayan di wilayah Tanjung Pasir dan 4 rumah warga yang meliputi rumah Utin di Desa Teluknaga, Suganda di Desa Kampung Melayu Timur, Nasih di Desa Pangkalan, dan Baijuri di Kampung Sukadamai wilayah Kecamatan Teluknaga.

    “Di sini kita bisa melihat kondisi awal existing warga masyarakat dengan rumahnya yang sudah banyak bolong, dan tidak layak huni dan alhamdulillah di sini ada CSR dari PIK2 yang ke depannya PIK2 bersama-sama Pemerintah Kabupaten Tangerang Kecamatan Teluknaga akan siap membantu untuk membedah rumah ini. Terima Kasih Kepada PIK2 ASG,” ungkap Sekretaris Camat Kecamatan Teluknaga, Rizki Rizani Fachzi dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (26/4/2025).

    Salah satunya datang dari Maria, anak dari Nasih, penerima bantuan bedah rumah dari Desa Pangkalan. Ia menceritakan kondisi rumah yang selama ini mereka tinggali.

    “Kalau hujan suka bocor, kamar mandi masih di luar, aku juga belum punya WC. Puji syukur sekali, karena itu sebagian dari doa-doa aku, harapan aku juga,” tuturnya.

    Manajemen PIK2 menyebut program bedah rumah ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, namun juga tentang membangun masa depan.

    “Hunian yang layak dapat menjadi pondasi awal kehidupan yang lebih baik. Kehadiran tim PIK2 di lokasi-lokasi tersebut menegaskan komitmen untuk selalu berada di tengah masyarakat dan menjawab kebutuhan riil yang mereka hadapi,” tulis PIK2.

    Kegiatan ini juga disebut simbol kasih sayang dan perhatian yang tulus. Di tengah keterbatasan, ada uluran tangan yang menguatkan.

    “Melalui program ini, PIK2 tidak hanya membangun rumah, tetapi juga menebar harapan, merangkai kebahagiaan, dan menanamkan semangat baru bagi masyarakat sekitar karena setiap orang berhak untuk tinggal di rumah yang layak. Dan setiap hunian layak, adalah awal dari kehidupan yang lebih bermartabat,” pungkasnya.

    [Gambas:Instagram]

    (rah/rah)

  • Kronologi Pembunuhan Pria Terbungkus Karung di Tangerang, Buang Jasad Pakai Sepeda Motor – Halaman all

    Kronologi Pembunuhan Pria Terbungkus Karung di Tangerang, Buang Jasad Pakai Sepeda Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penemuan jasad terbungkus karung sempat menggegerkan warga Batuceper, Kota Tangerang, Banten pada Selasa (22/4/2025) lalu.

    Setelah dilakukan identifikasi jasad tersebut bernama Bashar (32), warga Lampung.

    Pelaku pembunuhan merupakan rekan kerja korban di sebuah konveksi berinisial R (23).

    Polda Metro Jaya menangkap R di sebuah kos di Tangerang pada Rabu (23/4/2025) dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan kasus ini berawal ketika, R dan korban bekerja di sebuah konveksi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Minggu (20/4/2025) sore.

    “Di Hera bordir hanya ada tersangka dan korban. Tersangka membantu korban yang sedang bekerja,” ungkapnya, Jumat (25/4/2025).

    Tersangka memukul kepala korban menggunakan shockbreaker dan piring hingga tewas.

    Sebuah pisau diambil untuk menyayat jari korban.

    “Kalau sepengetahuan daripada tersangka, ketika disayat dan darah itu masih mengalir, bahwa si korban itu masih hidup,” ucapnya.

    Jasad dibungkus karung dan diletakkan di sepeda motor milik korban.

    “Kemudian pergi membawa jasad itu meninggalkan lokasi kejadian dan mencari tempat untuk membuang mayat korban,” katanya.

    Saluran air di jalan Daan Mogot, Batuceper menjadi lokasi pembuangan jasad karena sepi.

    “Dari tempat kejadian dia sambil jalan, lurus saja ketemu tempat yang tidak sepi langsung dibuang,” tandasnya.

    Sehari setelah pembunuhan, tersangka kembali bekerja seperti biasa tanpa wajah bersalah telah melakukan pembunuhan.

    “Hari Senin tanggal 21 April 2025 dan Selasa tanggal 22 April 2025, tersangka kerja seperti biasa di Hera Bordir,” tukasnya.

    Setelah muncul berita penemuan jasad, tersangka berupaya melarikan diri menggunakan ojek online.

    “Selasa tanggal 22 April 2025 sekitar pukul 20.30 WIB tersangka pergi dari Hera
    Bordir menggunakan ojek online menuju ke kontrakan temannya di Kota Tangerang untuk melarikan diri,” bebernya.

    Dalam kasus ini tersangka dapat dijerat pasal berlapis yakni pembunuhan dan perampasan sepeda motor.

    Motif Pembunuhan

    Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan korban dan pelaku baru bertemu sehari sebelum kejadian lantaran korban berstatus pegawai baru.

    “Pada hari Jumat (18/4/2025), korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ungkapnya, Jumat (24/4/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Ia menerangkan korban sudah kenal lama dengan pemilik konveksi.

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” lanjutnya.

    Motif pembunuhan yakni pelaku kesal dengan tingkah korban yang dianggap tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” sambungnya.

    Kemudian korban sok pintar dan mengajari pelaku yang lebih lama bekerja di konveksi tersebut.

    Selain itu, pelaku ingin menguasai sepeda motor korban yang dibawa dari Lampung.

    Sepeda motor tersebut yang digunakan pelaku untuk membuang jasad terbungkus karung.

    Penyidik telah mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers, pelaku mengaku khilaf telah melakukan pembunuhan.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Elga/Ramadhan LQ)

  • Kronologi Pembunuhan Pria Terbungkus Karung di Tangerang, Buang Jasad Pakai Sepeda Motor – Halaman all

    Motif Pembunuhan Pria sebelum Ditemukan Terbungkus Karung di Tangerang, Pelaku dan Korban Baru Kenal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Metro Jaya menangkap pelaku pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan di saluran air di Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

    Pelaku berinisial R (23) melakukan aksi pembunuhan pada Minggu (20/4/2025) dan jasad ditemukan terbungkus karung pada Selasa (22/4/2025).

    Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan korban dan pelaku bekerja di sebuah konveksi di Jakarta Selatan.

    Keduanya baru bertemu sehari sebelum kejadian lantaran korban berstatus pegawai baru.

    “Pada hari Jumat (18/4/2025), korban datang dari Lampung menuju ke Hera Bodir dengan tujuan untuk bekerja ditempat tersebut,” ungkapnya, Jumat (24/4/2025), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Ia menerangkan korban sudah kenal lama dengan pemilik konveksi.

    “Pemilik dari Hera Bodir yang bernama E pernah bekerja bersama-sama dengan korban di konveksi yang berada di Cidodol Jakarta Selatan tahun 2011,” lanjutnya.

    Motif pembunuhan yakni pelaku kesal dengan tingkah korban yang dianggap tak sopan.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara tersangka ini, si korban kalau berkata agak songong,” sambungnya.

    Kemudian korban sok pintar dan mengajari pelaku yang lebih lama bekerja di konveksi tersebut.

    Selain itu, pelaku ingin menguasai sepeda motor korban yang dibawa dari Lampung.

    Sepeda motor tersebut yang digunakan pelaku untuk membuang jasad terbungkus karung.

    Penyidik telah mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers, pelaku mengaku khilaf telah melakukan pembunuhan.

    Sebelumnya, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, mengatakan jasad korban telah diautopsi untuk mengungkap penyebab kematiannya.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara, bahwa ditemukan ada kekerasan pada bagian kepala korban, termasuk juga di bagian tangan,” ujarnya.

    Waktu kematian jasad pria dalam karung belum diketahui.

    “Setelah dilakukan otopsi baru kita bisa mengetahui jasad ini sudah berapa hari, sudah berapa lama, termasuk kekerasan ini penyebabnya apa,”imbuhnya.

    Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni karung serta pakaian yang dikenakan korban.

    “Sementara kami akan lakukan olah TKP lagi untuk menemukan barang bukti lain, yang jelas karung dan pakaian yang digunakan sudah kami amankan,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul ”Korban Songong & Sok Pinter” Pelaku Berani Habisi Rekan Kerja & Jasadnya Dibuang di Got Tangerang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Elga/Ramadhan LQ)

  • Gaji Rp 14 Juta Boleh Beli Rumah Subsidi, Simak Rincian Harga Terkini Rumah Subsidi! – Page 3

    Gaji Rp 14 Juta Boleh Beli Rumah Subsidi, Simak Rincian Harga Terkini Rumah Subsidi! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, telah mengeluarkan Peraturan Menteri PKP Nomor 5 Tahun 2025. Aturan ini berisikan perubahan ketentuan batas maksimum penghasilan bagi pekerja yang ingin membeli rumah subsidi.

    “Ini adalah kabar baik untuk masyarakat yang ingin memiliki rumah layak huni dan berkualitas di Indonesia,” jelas Menteri Ara dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/4/2025).

    Menurut Menteri PKP, Peraturan Menteri PKP tersebut sudah berlaku secara nasional sejak diundangkan pada tanggal 22 April 2025.

    Untuk itu, dirinya meminta para pengembang perumahan dan stakeholder perumahan lainnya untuk ikut mensosialisasikan peraturan tersebut kepada masyarakat luas.

    Besaran penghasilan per bulan paling banyak untuk bisa membeli rumah subsidi ini dibagi berdasarkan zonasi wilayah dengan rincian sebagai berikut:

    Zona 1:

    Jawa (kecuali Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi),Sumatera, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat

    a. Umum:

    Tidak Kawin Rp 8.500.000
    Kawin Rp 10.000.000

    b. Satu Orang Untuk Peserta Tapera Rp 10.000.000

    Zona 2:

    Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Maluku, Maluku Utara, Bali

    a. Umum:

    Tidak Kawin Rp 9.000.000
    Kawin Rp 11.000.000

    b. Satu Orang Untuk Peserta Tapera Rp 11.000.000

    Zona 3:

    Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya

    a. Umum:

    Tidak Kawin Rp 10.500.000
    Kawin Rp 12.000.000

    b. Satu Orang Untuk Peserta Tapera Rp 12.000.000

    4. Zona 4:

    Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi

    a. Umum:

    Tidak Kawin Rp 12.000.000
    Kawin Rp 14.000.000

    b. Satu Orang Untuk Peserta Tapera Rp 14.000.000.

  • Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Karung di Tangerang, Korban Dipukul Pakai Besi – Page 3

    Kronologi Pembunuhan Mayat dalam Karung di Tangerang, Korban Dipukul Pakai Besi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Al-Bashar (32) harus berakhir di tangan rekannya sendiri Nana alias Ragil (23) dengan keji. Setelah dibunuh, mayat korban dibungkus menggunakan karung putih dan dibuang ke dalam parit Jalan Daan Mogot, Batu Ceper, Tangerang.

    Pelaku pembunuhan dengan korban merupakan rekan kerja di sebuah rumah bordir kawasan Petukangan, Jakarta Selatan (Jaksel). Korban lebih dulu disikut oleh pelaku saat lengah.

    “Saat korban lengah, tiba-tiba tersangka menyikut sekuat tenaga kepala korban menggunakan sikut sebelah kanan mengenai tengkuk korban. Mengakibatkan kepala korban membentuk meja bordir, mengakibatkan korban jatuh tersungkur di lantai,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra saat konferensi pers, Jumat (25/4).

    Korban sempat berupaya bangkit, namun Nana membenturkan kepala rekannya ke lantai sebanyak tiga kali. Setelahnya pelaku menghantam kepala leher Al-Bashar dengan menggunakan spare part motor.

    “Tersangka menggunakan sebuah besi softbreaker motor yang terletak di atas meja, memukul leher kanan korban sebanyak dua kali. Setelah itu, tersangka memegang piring bekas yang berada di dekat tersangka kembali memukulkan ke kepala korban, piring tersebut pecah,” ucap Wira.