provinsi: BANTEN

  • Samsat Keliling ada di 8 lokasi di Detabek

    Samsat Keliling ada di 8 lokasi di Detabek

    Jakarta (ANTARA) – Subdit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 8 wilayah Depok, Tangerang dan Bekasi (Detabek) pada Sabtu.

    Di Samsat Keliling masyarakat dapat mendapatkan sejumlah manfaat seperti layanan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Samsat Keliling biasanya tersebar di beberapa daerah agar masyarakat mudah untuk menjangkau dan tak perlu untuk mendatangi kantor pusat.

    Untuk mengakses layanan ini bawalah beberapa persyaratan untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan Anda, seperti KTP asli pemilik kendaraan, BPKB dan STNK, masing-masing disertai fotokopi.

    Pemohon juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai Samsat Keliling ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti plat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Berikut wilayah layanan Samsat Keliling di Jadetabek sesuai info akun X (dulu Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    1. Samsat Keliling Kota Tangerang di Alun-Alun Cibodas dan Apartemen Ayodya Tangerang pukul 08.00-12.00 WIB

    2. Samsat Keliling Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-11.30 WIB dan ITC BSD pukul 13.00-15.00 WIB

    3. Samsat Keliling Ciledug di halaman kantor Samsat dan Rukan Fresh Market Green Lake City pukul 09.00-12.00 WIB

    4. Samsat Keliling Ciputat di halaman kantor Samsat dan Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-11.00 WIB

    5. Samsat Keliling Kelapa Dua di halaman GTwon House pukul 08.00-12.00 WIB

    6. Samsat Keliling Kota Bekasi di kantor Kecamatan Bekasi Barat pukul 09.00-11.00 WIB

    7. Samsat Keliling Depok di halaman parkir Samsat Depok 08.00-12.00 WIB

    8. Samsat Keliling Cinere di kantor Kelurahan Bedahan pukul 08.00-11.00 WIB

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di 10 Wilayah Pesisir, Dampak Fase Bulan Baru 21 September

    BMKG Peringatkan Ancaman Banjir Rob di 10 Wilayah Pesisir, Dampak Fase Bulan Baru 21 September

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memperingatkan potensi banjir pesisir atau rob di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

    Fenomena ini disebabkan adanya Fase Bulan Baru yang terjadi pada 21 September 2025, yang dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum.

    Berdasarkan pemantauan data water level dan prediksi pasang surut, terjadi potensi rob di sejumlah wilayah yang rentan, terutama di pesisir-pesisir dekat pelabuhan, tambak garam, pemukiman pesisir, dan usaha perikanan darat.

    BMKG mengimbau masyarakat agar selalu waspada, menyiapkan diri, dan mengikuti informasi cuaca maritim terkini.

    Wilayah & Waktu Potensi Terjadinya Banjir Rob

    Berdasarkan laporan BMKG, banjir rob berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pesisir Indonesia dengan periode berbeda-beda, yaitu:

    Sumatera Utara
    Kepulauan Riau
    Kepulauan Bangka Belitung
    Banten
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Nusa Tenggara Barat (NTB)
    Sulawesi Utara
    Sulawesi Tengah
    Maluku

    Dampak & Rekomendasi BMKG

    Rob bisa mempengaruhi aktivitas masyarakat pesisir, termasuk bongkar muat di pelabuhan, pemukiman pesisir, kegiatan tambak garam, dan perikanan darat.

    Masyarakat pesisir harus siaga dan waspada terhadap potensi pasang maksimum air laut. Waspada terutama saat waktu prediksi gelombang tinggi atau saat cuaca buruk.

    Menyikapi hal ini, masyarakat pesisir disarankan untuk meningkatkan kesiagaan dan menjaga keselamatan, mulai dari memindahkan barang berharga ke tempat aman hingga mengikuti instruksi dari otoritas setempat. Pencegahan dini dan kesadaran bersama menjadi kunci agar dampak rob bisa diminimalkan.

  • PAM berusaha akhiri ketergantungan warga kepada air galon dan gerobak

    PAM berusaha akhiri ketergantungan warga kepada air galon dan gerobak

    Jakarta (ANTARA) – Perumda PAM Jaya terus mengejar target layanan air perpipaan 100 persen bagi warga Jakarta meski menghadapi berbagai tantangan.

    Menurut Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin, sejak pengambilalihan pengelolaan dari swasta pada Februari 2023, pihaknya sudah menambah 124 ribu sambungan rumah tangga.

    “Target yang dipatok Gubernur sampai 2029 mencakup pembangunan 7.000 kilometer pipa. Dampaknya menimbulkan kemacetan karena memang tidak bisa lagi tidak menggunakan badan jalan,” kata Arief di Jakarta, Sabtu.

    Arief menjelaskan, tantangan utama penyediaan air baku juga masih dihadapi. Salah satunya, Bendungan Karian yang dijanjikan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) belum bisa berkontribusi.

    Padahal, kata Arief, saat ini 85 persen pasokan air baku Jakarta masih dari luar wilayah, termasuk Jatiluhur di Jawa Barat.

    “Tapi pesan Pak Gubernur jelas jangan bergantung pada satu sumber. Kami cari alternatif, bahkan ke Banten,” kata Arief.

    Selain itu tantangan yang dihadapi PAM Jaya adalah usia jaringan pipa air bersih yang sudah tua dan itu menjadi pekerjaan berat.

    Tercatat 70 persen pipa berusia 25-40 tahun, sebagian besar bukan “food grade”, rawan kebocoran, dan memicu tingginya “non-revenue water” (NRW).

    Akibat kebocoran itu kerugian diperkirakan mencapai Rp1 triliun per tahun. Untuk menghindari hal tersebut, PAM Jaya mempercepat inovasi.

    Empat instalasi pengolahan air (IPA) baru disiapkan di Semanan, Muara Karang, Condet, dan Kanal Banjir Barat 2. Teknologi penjernihan air (water purifier) juga diluncurkan agar air perpipaan tetap layak minum meski melewati pipa lama.

    “Air perpipaan PAM hanya Rp1 per liter, sangat murah dibanding air kemasan. Kami ingin masyarakat beralih,” ujar Arief.

    Pihaknya juga terus mengejar transformasi digital. Karena itu diluncurkan “super apps”, menerapkan “smart water” meter digital pada 49 ribu pelanggan, hingga membangun mobil laboratorium mikrobiologi untuk uji kualitas air secara cepat di lapangan.

    Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta ini tidak mengambil air tanah, hanya mengolah air permukaan. “Kami bekerja siang malam untuk mengakhiri ketergantungan warga kepada air galon dan gerobak. Target 2029 harus tercapai,” kata Arief.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Sopir Truk Tambang Blokade Jalan Parung Panjang, Ini Kata Pemkab Bogor

    Viral Sopir Truk Tambang Blokade Jalan Parung Panjang, Ini Kata Pemkab Bogor

    Jakarta

    Viral di media sosial video memperlihatkan sopir truk tambang memblokade jalan umum di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat. Aksi sopir diduga buntut protes warga terkait operasional truk di pagi hari di perbatasan Tangerang selama masa penyesuaian atau relaksasi.

    Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto mengatakan, saat ini sedang diberlakukan relaksasi atau penyesuaian operasional truk tambang karena ada proses perbaikan jalan rusak di Jl Raya Parung Panjang.

    Selama masa relaksasi, truk tambang tanpa muatan diperbolehkan melintas mulai pukul 09.00 WIB-11.00 WIB dan 13.00 WIB-16.00 WIB, sedangkan truk bermuatan tambang hanya dibolehkan melintas pukul 22.00 WIB-05.00 WIB.

    “Kenapa ada relaksasi, kalau misalnya dibuka semua baik yang kosongan (truk tanpa muatan) ataupun yang isian dalam waktu yang sama, itu pasti terjadi stuck (macet) di jalan. Tidak hanya stuck untuk truk, tapi pasti juga akan berdampak bagi masyarakat gitu, apalagi itu pagi gitu,” kata Bayu kepada wartawan di Cibinong, Jumat (19/9/2025).

    Berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 23 tahun 2023, ditetapkan operasional truk tambang hanya boleh beroperasi pada pukul 13.00 WIB-16.00 WIB dan 22.00 WIB-05.00 WIB. Aturan serupa juga diterapkan oleh Pemkab Tangerang.

    Relaksasi jam operasional truk tambang bertujuan menghindari penumpukan kendaraan, karena sebagian Jl Parung Panjang hanya bisa dilintasi satu lajur imbas proyek perbaikan. Proyek perbaikan jalan rusak sepanjang 23 Kilometer rencananya dilaksanakan hingga Desember.

    Truk yang beroperasi di jam relaksasi kemudian diprotes warga ketika masuk wilayah Tangerang, karena Pemkab Tangerang tidak menerapkan aturan relaksasi. Protes tersebut kemudian memicu aksi sopir truk dan berujung blokade jalan pada Rabu (18/9) malam.

    “Makanya tadi dibahas bahwa Perbup (Peraturan Bupati), antara Perbup Tangerang dan Perbup Kabupaten Bogor itu terkait waktu (jam operasional truk)-nya sama, hanya saja untuk Tangerang tidak memberlakukan jam relaksasi itu,” kata Bayu.

    Bayu menyebut, pertemuan lanjutan antara Pemkab Bogor dan Tangerang akan rencananya digelar pada Minggu (21/9). Pertemuan dilakukan untuk mencari titik temu operasional truk Bogor-Tangerang selama masa relaksasi.

    “Nanti pada saat Hari Minggu Pak Bupati (Rudi Susmanto) akan bertemu dengan Bupati Tangerang untuk membahas masalah itu, termasuk juga mengenai jam operasional, khususnya relaksasi (jam operasional) yang sampai Desember,” imbuhnya.

    Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilesanto mengatakan, aksi blokade jalan nyaris memicu keributan antara warga dengan sopir truk. Namun keributan berhasil dicegah dan arus lalulintas kembali normal.

    “Hampir saja terjadi keributan antara masyarakat dengan para supir tambang di Parung Panjang. Tadi malam sudah ada indikasi mau menutup jalan seperti yang terjadi Desember 2023. Alhamdulilah, tadi malam personel bisa bergerak cepat ke sana, sehingga tidak terjadi penutupan jalan. Lalu lintas pun sudah lancar sampai hari ini,” kata Wikha kepada wartawan di Cibinong, Jumat (19/9/2025).

    Wikha menyebutkan, Pemkab Bogor dan Tangerang akan bertemu untuk mencari solusi terkait relaksasi operasional truk tambang. Pihaknya juga akan membuat pos gabungan untuk menjaga situasi tetap kondusif.

    “Untuk Kabupaten Bogor, kita sudah menyiapkan beberapa titik pos gabungan dari Dishub, PolPP, Polri dan TNI. Kita akan bersama-sama menjaga situasi sehingga apa yang dibicarakan Bupati Bogor dan Bupati Tangerang dalam dua hari kedepan bisa menjadi solusi bersama,” kata Wikha.

    (sol/azh)

  • Mayoritas Driver Ojol Pilih Potongan 20% Asal Pesanan Banyak dan Dapat Asuransi

    Mayoritas Driver Ojol Pilih Potongan 20% Asal Pesanan Banyak dan Dapat Asuransi

    Jakarta: Survei terbaru Tenggara Strategics menunjukkan bahwa sebagian besar pengemudi ojek online (ojol) di Jabodetabek lebih memilih skema potongan aplikasi sebesar 20% jika imbalannya adalah jumlah pesanan yang lebih banyak serta adanya perlindungan tambahan seperti asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, hingga bantuan perawatan kendaraan.

    Riset ini dilakukan melalui wawancara telepon pada Selasa (16/9/2025) dan Rabu (17/9/2025) dengan melibatkan 1.052 pengemudi ojol aktif di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Hasilnya, 82 persen responden mengaku lebih nyaman menerima potongan 20 persen dengan order melimpah, dibanding potongan 10 persen tetapi order terbatas.

    Kemudian, 54 persen pengemudi menilai potongan 20 persen masih wajar selama perusahaan aplikasi memberikan manfaat tambahan, terutama dalam bentuk perlindungan jaminan sosial maupun bantuan servis motor.

    Temuan menarik lainnya, 18 persen responden pernah bekerja di platform yang hanya memotong 10 persen. Namun, dari kelompok ini, 43 persen menyebut pendapatan mereka tidak berbeda signifikan dibanding potongan 20 persen, bahkan 42 persen mengaku justru lebih rendah. Hanya 15 persen yang merasakan pendapatan lebih tinggi.

    Baca juga: Korwil Ojol Jakut Dorong DPR Gelar Diskusi Terbuka soal Tarif

    Selain isu potongan komisi, survei juga menyoroti pandangan pengemudi terkait status hubungan kerja dengan perusahaan aplikasi. Mayoritas responden (52 persen) tidak mempermasalahkan status sebagai mitra karena fleksibilitas jam kerja.

    Sebanyak 33 persen menginginkan skema mitra dengan manfaat tambahan seperti BPJS dan asuransi. Hanya 15 persen yang berharap menjadi karyawan tetap, namun dengan catatan tidak ada seleksi ketat yang berpotensi membuat banyak pengemudi tersisih.
    Responden berusia 31-40 tahun
    Mayoritas pengemudi ojol yang menjadi responden berusia 31–40 tahun, disusul kelompok usia 21–30 tahun, dan yang paling kecil 41–50 tahun. Sebagian besar mulai menjadi driver dalam tiga sampai enam tahun terakhir, khususnya setelah masa pandemi Covid-19. 

    Ada juga yang baru bergabung dua tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK). Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sejak pandemi hingga saat ini, jumlah pekerja terkena PHK mencapai lebih dari 42 ribu orang.

    Tenggara Strategics menyebut survei ini dilakukan terhadap pengemudi aktif selama tiga bulan terakhir dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error ±3,04 persen. Artinya, hasil ini cukup representatif untuk menggambarkan pandangan driver ojol di wilayah Jabodetabek.
     

    Jakarta: Survei terbaru Tenggara Strategics menunjukkan bahwa sebagian besar pengemudi ojek online (ojol) di Jabodetabek lebih memilih skema potongan aplikasi sebesar 20% jika imbalannya adalah jumlah pesanan yang lebih banyak serta adanya perlindungan tambahan seperti asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, hingga bantuan perawatan kendaraan.
     
    Riset ini dilakukan melalui wawancara telepon pada Selasa (16/9/2025) dan Rabu (17/9/2025) dengan melibatkan 1.052 pengemudi ojol aktif di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Hasilnya, 82 persen responden mengaku lebih nyaman menerima potongan 20 persen dengan order melimpah, dibanding potongan 10 persen tetapi order terbatas.
     
    Kemudian, 54 persen pengemudi menilai potongan 20 persen masih wajar selama perusahaan aplikasi memberikan manfaat tambahan, terutama dalam bentuk perlindungan jaminan sosial maupun bantuan servis motor.

    Temuan menarik lainnya, 18 persen responden pernah bekerja di platform yang hanya memotong 10 persen. Namun, dari kelompok ini, 43 persen menyebut pendapatan mereka tidak berbeda signifikan dibanding potongan 20 persen, bahkan 42 persen mengaku justru lebih rendah. Hanya 15 persen yang merasakan pendapatan lebih tinggi.
     
    Baca juga: Korwil Ojol Jakut Dorong DPR Gelar Diskusi Terbuka soal Tarif
     
    Selain isu potongan komisi, survei juga menyoroti pandangan pengemudi terkait status hubungan kerja dengan perusahaan aplikasi. Mayoritas responden (52 persen) tidak mempermasalahkan status sebagai mitra karena fleksibilitas jam kerja.
     
    Sebanyak 33 persen menginginkan skema mitra dengan manfaat tambahan seperti BPJS dan asuransi. Hanya 15 persen yang berharap menjadi karyawan tetap, namun dengan catatan tidak ada seleksi ketat yang berpotensi membuat banyak pengemudi tersisih.

    Responden berusia 31-40 tahun
    Mayoritas pengemudi ojol yang menjadi responden berusia 31–40 tahun, disusul kelompok usia 21–30 tahun, dan yang paling kecil 41–50 tahun. Sebagian besar mulai menjadi driver dalam tiga sampai enam tahun terakhir, khususnya setelah masa pandemi Covid-19. 
     
    Ada juga yang baru bergabung dua tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK). Data Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sejak pandemi hingga saat ini, jumlah pekerja terkena PHK mencapai lebih dari 42 ribu orang.
     
    Tenggara Strategics menyebut survei ini dilakukan terhadap pengemudi aktif selama tiga bulan terakhir dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error ±3,04 persen. Artinya, hasil ini cukup representatif untuk menggambarkan pandangan driver ojol di wilayah Jabodetabek.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ASM)

  • Jakarta Krisis Air Bersih, PAM Jaya Diminta Percepat Transformasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 September 2025

    Jakarta Krisis Air Bersih, PAM Jaya Diminta Percepat Transformasi Megapolitan 19 September 2025

    Jakarta Krisis Air Bersih, PAM Jaya Diminta Percepat Transformasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Firdaus Ali, menyebut Jakarta tengah krisis air bersih. Meski memiliki 13 sungai, tidak ada satu pun yang bisa dijadikan sebagai sumber air baku karena sudah tercemar.
    Firdaus menilai kondisi ini membuat PAM Jaya harus segera melakukan transformasi agar layanan air perpipaan bisa menjangkau seluruh warga.
    “Transformasi PAM Jaya menjadi Perseroda bukan berarti privatisasi, melainkan langkah membuka ruang manajemen yang lebih transparan,” ucap Firdaus dalam forum Balkoters Talk bertajuk Implementasi Smart Water Management untuk 100 Persen Layanan Air Jakarta di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).
    Firdaus menegaskan, perubahan tata kelola air di Ibu Kota sudah tidak bisa ditunda. Ia menyoroti cakupan layanan air perpipaan di Jakarta yang masih di bawah 50 persen, sementara rata-rata nasional baru mencapai 20 persen.
    “Pipanya ada, tapi airnya sering tidak mengalir,” ujarnya.
    Menurut Firdaus, tantangan terbesar juga datang dari tingkat kebocoran air atau
    non

    revenue

    water
    (NRW) yang mencapai 45–47 persen.
    Angka ini disebutnya salah satu yang terburuk di dunia untuk kota berpenduduk lebih dari lima juta jiwa.
    “Tantangan PAM Jaya tidak ringan, memperluas layanan sekaligus menekan kebocoran masif ini,” ujarnya.
    Selain itu, Jakarta bergantung besar pada pasokan dari luar daerah. Lebih dari 80 persen air bersih di Jakarta disuplai dari Waduk Jatiluhur melalui Kanal Tarum Barat (Kali Malang).
    “Kalau ada gangguan di Kali Malang, maka suplai 81 persen air Jakarta berhenti total. Itu jelas berbahaya bagi keamanan layanan air Ibu Kota,” jelasnya.
    Firdaus kembali menekankan bahwa transformasi PAM Jaya menjadi Perseroda tidak ada kaitannya dengan privatisasi.
    “Tidak ada hubungannya dengan swastanisasi. Kendali penuh tetap ada di PAM Jaya. Justru ini kesempatan untuk membangun
    trust
    publik melalui tata kelola yang terbuka,” tegasnya.
    Ia juga mengingatkan Jakarta berpacu dengan waktu menghadapi penurunan tanah, penggunaan air tanah, hingga ancaman rob.
    “Kalau kita tidak bergerak cepat, jangan sampai tahun 2050 garis pantai sudah bergeser ke Harmoni. Solusinya jelas percepat layanan air perpipaan, kurangi kebocoran, dan perkuat sistem pertahanan pesisir,” ucap Firdaus.
    Di sisi lain, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyampaikan bahwa pihaknya terus mengejar target layanan 100 persen pada 2029.
    Sejak pengambilalihan dari swasta pada Februari 2023, PAM Jaya telah menambah 124 ribu sambungan rumah tangga.
    “Target yang dipatok Gubernur sampai 2029 mencakup pembangunan 7.000 kilometer pipa. Dampaknya menimbulkan kemacetan karena memang tidak bisa lagi tidak menggunakan badan jalan,” kata Arief.
    Arief menambahkan, 70 persen jaringan pipa di Jakarta saat ini sudah berusia 25–40 tahun dan rawan bocor. Kebocoran ini membuat kerugian mencapai Rp 1 triliun setiap tahun.
    Untuk mengatasi persoalan itu, PAM Jaya menyiapkan empat instalasi pengolahan air baru di Semanan, Muara Karang, Condet, dan Kanal Banjir Barat 2, serta teknologi penyaring agar kualitas air tetap layak minum.
    “Tapi pesan Pak Gubernur jelas jangan bergantung pada satu sumber. Kami cari alternatif, bahkan ke Banten,” ujarnya.
    Teknologi
    water purifier
    juga diluncurkan agar air perpipaan tetap layak minum meski melewati pipa lama.
    “Air perpipaan PAM hanya Rp 1 per liter, sangat murah dibanding air kemasan. Kami ingin masyarakat beralih,” tegasnya.
    Ia juga menyebut transformasi digital dipercepat, mulai dari peluncuran super apps, pemasangan
    smart water
    meter digital di 49 ribu pelanggan, hingga mobil laboratorium mikrobiologi untuk uji kualitas air di lapangan.
    “PAM Jaya tidak mengambil air tanah, hanya mengolah air permukaan. Kami bekerja siang malam untuk mengakhiri ketergantungan warga pada air galon dan gerobak. Target 2029 harus tercapai,” ungkap Arief.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Tabrak 3 Motor di Cisauk, 1 Pengemudi Ojol Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 September 2025

    Mobil Tabrak 3 Motor di Cisauk, 1 Pengemudi Ojol Tewas Megapolitan 19 September 2025

    Mobil Tabrak 3 Motor di Cisauk, 1 Pengemudi Ojol Tewas
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com – 
    Sebuah mobil Isuzu MU-X menabrak tiga motor di Perempatan Jalan BSD Raya Utama, tepatnya di depan Simpang The Icon, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (19/9/2025) sekitar pukul 13.30 WIB.
    Peristiwa ini mengakibatkan seorang pengemudi ojek
    online 
    (ojol) tewas di tempat kejadian perkara (TKP) dan dua korban lainnya mengalami luka.
    “Satu pengendara itu warga biasa dan dibawa ke Eka Hospital buat diobatin di sana. Satunya lagi ojol, dia diobatin sama teman-temannya,” ujar warga setempat, Gunawan (41), saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi kejadian, Jumat.
    Gunawan berujar, peristiwa tersebut bermula dari mobil Isuzu MU-X berwarna hitam melaju dari arah Jalan Tekno Niaga menuju perempatan Jalan BSD Raya Utama.
    Namun, saat tiba di TKP, pengemudi mobil tersebut diduga lepas kendali sampai kahirnya menerobos
    water barrier
    dan menabrak tiga motor.
    “Mobilnya lepas kendali. Dia nabrak
    water barrier,
    lalu nyebrang ke jalan lain dan kena tiga motor,” kata dia.
    Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera mengevakuasi para korban ke tepi jalan. Mobil pelaku juga ikut dipindahkan.
    Tak lama setelah kejadian, warga menghubungi rumah sakit untuk meminta didatangkan ambulans. Sekitar 20 menit kemudian, ambulans datang dan membawa korban yang meninggal dunia ke RSUD Kabupaten Tangerang.
    Menurut Gunawan, pengemudi mobil tersebut masih berusia muda. Ia tampak syok usai kejadian dan sempat diamankan warga di dalam mobil agar tidak melarikan diri.
    “Masih pelajar kayaknya, soalnya terlihat muda tapi lagi pakai bajunya biasa, bukan seragam sekolah,” jelas dia.
    Beberapa menit setelah ambulans tiba, polisi dari Polres Tangerang Selatan mendatangi lokasi.
    Pengemudi mobil langsung diamankan bersama seluruh kendaraan yang terlibat untuk penyelidikan lebih lanjut.
    “Ambulan duluan yang datang, baru polisi sekitar 10 menit kemudian,” ucap Gunawan.
    Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari polisi terkait peristiwa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Konsumen Terpaksa Cari Alternatif Lain
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 September 2025

    Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Konsumen Terpaksa Cari Alternatif Lain Megapolitan 19 September 2025

    Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Konsumen Terpaksa Cari Alternatif Lain
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta, seperti Shell dan Vivo, membuat konsumen setia terpaksa beralih ke SPBU milik Pertamina.
    Salah satunya dialami Umam (28), warga Tangerang Selatan. Ia mengaku selalu menggunakan BBM nonsubsidi Shell untuk kendaraan roda duanya.
    Namun, dalam dua minggu terakhir, ia terpaksa beralih ke Pertamina karena kesulitan mendapatkan stok Shell.
    “Terakhir kali ngisi di Shell minggu lalu, tapi sekarang sudah kosong,” ujar Umam kepada
    Kompas.com,
    Jumat (19/9/2025).
    Umam yang biasa menggunakan Shell V-Power kini beralih ke Pertamax Turbo.
    “Akhirnya saya isi Pertamax Turbo di Pertamina. Sebenarnya tetap pilih Shell karena lebih bersih ya, tapi ya sekarang lagi kosong, terpaksa isi di Pertamina,” katanya.
    Hal serupa dirasakan Desi (35), warga Ciputat, yang sudah enam bulan terakhir menjadi pelanggan Shell. Kelangkaan memaksanya kembali ke Pertamina, meski ia mengaku masih menyimpan rasa khawatir.
    “Sementara ini beralih ke Pertamax, tapi ada sedikit kekhawatiran karena sebelumnya sempat dengar isu BBM oplosan,” ujarnya.
    Desi menuturkan, ia sebelumnya merupakan pengguna Pertamina. Namun, kasus korupsi di Pertamina pada awal tahun membuat kepercayaannya luntur sehingga ia beralih ke Shell.
    Kini, ia berharap pasokan BBM di SPBU swasta bisa segera normal kembali.
    “Kalau bisa sih jangan sampai kosong. Saya tetap lebih cocok pakai Shell,” kata Desi.
    “Saya lihat di Depok ada yang jualan snack, di sini ada yang jual kopi. Mudah-mudahan bisa bangkit lagi Shell-nya, kasihan karyawannya,” lanjut dia.
    Sandro, warga Jakarta, juga mengaku awalnya berpindah ke SPBU swasta setelah kasus dugaan oplosan Pertamax mencuat pada Februari 2025.
    Menurut dia, konsumen BBM nonsubsidi menginginkan kualitas bahan bakar yang lebih baik sebanding dengan harga lebih tinggi.
    “Ini kan soal kepercayaan. Saya beli BBM tanpa subsidi, berharap dapat kualitas untuk jangka panjang mesin kendaraan. Sementara konsumen enggak bisa ngecek gimana kualitas BBM yang masuk ke tangki mobil,” ucap Sandro.
    Ia menilai, pemerintah bersama Pertamina perlu memperbaiki mutu dan pelayanan di SPBU agar bisa menarik kembali konsumen.
    “Konsumen pasti senang dilayani dengan ramah, apalagi sampai dibersihkan kaca mobilnya. Bahkan sampai ditanya, ‘ada yang bisa saya bantu lagi?’ Sederhana, tapi buat konsumen senang,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkap Sebab Ledakan Bikin Rusak 20 Rumah di Pamulang

    Terungkap Sebab Ledakan Bikin Rusak 20 Rumah di Pamulang

    Tangerang Selatan

    Ledakan besar menyebabkan rusaknya 20 rumah di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Penyebab kebakaran tersebut akhirnya terungkap.

    Kesimpulan itu didapatkan setelah Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri turun menyelidiki ledakan yang terjadi pada Jumat (12/9) pagi lalu itu. Ledakan terjadi di Jalan Talas II RT 003 RW 001 Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangsel.

    Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang mengatakan ledakan diakibatkan adanya kebocoran gas yang terakumulasi.

    “Dapat kami sampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan Puslabfor Bareskrim Polri diperoleh kesimpulan bahwa ledakan berasal dari kebocoran tabung gas LPG ukuran 12 kilogram di salah satu rumah warga di lokasi tempat kejadian perkara,” kata AKBP Victor, Jumat (19/9/2025).

    Kebocoran gas itu terjadi di salah satu rumah warga. Gas itu lalu terakumulasi di ruangan tertutup sehingga memicu ledakan dahsyat.

    “Ledakan tersebut berasal dari akumulasi Gas yang terkumpul di ruangan tertutup di dapur dan ruangan lainnya akibat kebocoran tabung gas LPG 12 kg, kemudian terpicu oleh pemantik kompor,” ucapnya.

    Pada pekan lalu, Puslabfor Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa sejumlah alat bukti berupa tabung gas 12 kg, tabung gas 3 kg, selang regulator, kompor gas, hingga benda-benda bekas terbakar.

    Ledakan dahsyat mengguncang kawasan permukiman di Jalan Talas II, Kelurahan Pondok Cabe Hilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada Jumat (12/9/2025). Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah rumah hancur dan beberapa warga mengalami luka-luka. (Foto: Ari Saputra/detikcom)

    20 Rumah Rusak

    Ledakan gas terjadi di Jalan Talas II menyebabkan 20 rumah rusak. Dari jumlah itu, 3 rumah roboh, 2 rusak berat, dan sisanya ringan hingga sedang.

    “Untuk terdampak semua ada 20 rumah yang terdampak sampai saat ini,” kata Ketua RW setempat, Abdul Hakim, ditemui di lokasi, Pamulang, Minggu (14/9).

    Sebanyak 54 orang dari 16 keluarga sempat diungsikan di Musala Da’arun Naim.. Warga bergotong royong membersihkan puing-puing dari lokasi bekas ledakan itu.

    Foto: Lokasi ledakan di Pamulang, Tangsel dipasangi garis polisi dan warga diimbau menjauh radius 10 meter. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

    7 Orang Terluka

    Ledakan besar itu juga sempat menyebabkan sejumlah orang warga terluka. Korban mengalami luka dengan tingkat bervariasi.

    “Saat ini di RS tinggal 3 orang, di RS Hermina ada 2 orang yang dirujuk ke RS lain 1 orang (RS) Tarakan,” kata ketua RW setempat, Abdul Hakim, ditemui di lokasi kejadian, Minggu (14/9).

    Berikut detail kondisi 7 korban ledakan gas Pamulang di RS Hermina Tangsel:

    Pekerja meruntuhkan sisa bangunan terdampak ledakan misterius di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (17/9/2025). (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

    Satu Keluarga di TKP

    1. Agus, luka bakar 90%
    2. Riski Raditia Pratama, luka bakar 12%
    3. Rini Andriani, luka bakar 70%

    Tetangga korban di TKP

    4. Taslimah, luka kepala memar, trauma
    5. Saniah, luka trauma
    6. Emilia, luka trauma

    7. Intan, usia 1,5 tahun, mengalami kondisi luka lecet pada jari tengah kiri. Intan sebelumnya dirawat di RS Hermina dan di RS UIN Jakarta.

    Halaman 2 dari 3

    (jbr/mei)

  • Rutin Cek Gula Darah, Upaya Sederhana Jaga Tubuh dari Diabetes

    Rutin Cek Gula Darah, Upaya Sederhana Jaga Tubuh dari Diabetes

    Jakarta

    Menjaga kestabilan kadar gula darah merupakan langkah krusial dalam mencegah berbagai komplikasi pada penderita diabetes. Tidak hanya mengandalkan obat atau suntikan insulin, pemantauan gula darah secara rutin juga diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan dan gaya hidup yang dijalani.

    FINASIM di Mayapada Hospital Tangerang, dr. Luse, Sp.PD-KEMD, menekankan pentingnya monitoring gula bagi penderita diabetes.

    “Pengecekan gula darah dibutuhkan untuk mendeteksi lonjakan atau penurunan gula darah, karena gula darah bisa berubah-ubah sesuai pola makan, aktivitas fisik, stres, bahkan pola tidur. Dengan rutin cek gula darah, kita bisa tahu kapan gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia),” jelas dr. Luse dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9/2025).

    Ia menambahkan, pemantauan gula darah juga membantu mengoptimalkan pengobatan diabetes dan berfungsi dalam mencegah komplikasi. Dengan mengetahui hasil pemeriksaan secara rutin, pasien dapat memahami pola perubahan kadar gula sekaligus belajar menyesuaikan pola makan, aktivitas fisik, hingga gaya hidup.

    “Setiap orang merespons pengobatan, misalnya insulin, dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan gula darah untuk membantu dokter menyesuaikan dosis sehingga terapi menjadi lebih tepat,” sambungnya.

    “Pemantauan ini membantu melindungi organ vital agar kadar gula tetap berada dalam batas normal. Jika gula darah tidak terkontrol, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, mata, saraf, hingga jantung,” tambahnya.

    Lebih lanjut, dr. Luse menerangkan berbagai jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes.

    “Pertama, yang paling praktis adalah pemeriksaan mandiri di rumah menggunakan glukometer. Cukup menusuk ujung jari untuk mengambil sampel darah kapiler, hasilnya langsung terlihat dalam hitungan detik. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan sebelum makan, dua jam setelah makan, sebelum tidur, atau saat muncul gejala hipoglikemia,” terangnya.

    Jenis pemeriksaan berikutnya adalah HbA1c atau Hemoglobin A1c, yang memberikan gambaran rata-rata kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir.

    “Pemeriksaan ini menilai keberhasilan pengelolaan diabetes dalam jangka panjang. Target yang disarankan umumnya

    Selain itu, terdapat Continuous Glucose Monitoring (CGM), teknologi terbaru dengan sensor kecil yang ditempelkan di kulit untuk memantau kadar gula darah selama 24 jam. Hasilnya dapat langsung terbaca melalui aplikasi atau alat khusus, sehingga pasien bisa mengetahui pola naik-turun gula darah sepanjang hari.

    “Pemantauan gula darah sama pentingnya dengan obat dan insulin. Dengan rutin melakukannya, pasien lebih jarang mengalami kondisi darurat akibat diabetes. Karena itu, jangan sepelekan, mulailah memantau gula darah secara teratur untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah komplikasi,” pungkasnya.

    Sugar Clinic Mayapada Hospital yang berlokasi di Kuningan, Lebak Bulus, Tangerang, Bandung, dan Surabaya menawarkan pemeriksaan skrining diabetes berbasis AI serta tes gula darah (HbA1c dan kolesterol) untuk mendeteksi risiko prediabetes maupun diabetes sejak dini sekaligus menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.

    Informasi layanan lengkap tersedia melalui fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare. Selain itu, fitur Personal Health juga memudahkan pemantauan langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, hingga BMI, sehingga kesehatan tetap terpantau setiap hari.

    (akn/ega)