provinsi: BANTEN

  • BMKG Prediksi Mayoritas Cuaca Indonesia Diguyur Hujan Kamis 25 September 2025 – Page 3

    BMKG Prediksi Mayoritas Cuaca Indonesia Diguyur Hujan Kamis 25 September 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan intensitas ringan pada Kamis (25/9/2025).

    “Secara umum cuaca di Banda Aceh, Pekanbaru, dan Tanjung Pinang diprediksi berawan,” ujar Prakirawan Nurul Izzah dalam saluran YouTube BMKG, melansir Antara, Kamis (25/9/2025).

    Cuaca Indonesia di Kota Medan dan Padang berpotensi hujan dengan intensitas ringan. Untuk Kota Jambi dan Bandar Lampung diprediksi berawan tebal hari ini.

    “Kemudian di Palembang diprakirakan udara kabur. Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di Kota Bengkulu dan Pangkal Pinang,” ucap Nurul.

    Selanjutnya untuk Pulau Jawa, cuaca di Kota Serang, Jakarta, dan Bandung berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan. Sementara itu, cuaca di Kota Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya diprediksi berawan tebal.

    “Kita bergeser ke Bali dan Nusa Tenggara. Cuaca di Kota Denpasar, Mataram, dan Kupang, secara umum diprediksi berawan,” kata Nurul.

    Beralih ke kota-kota besar Pulau Kalimantan, untuk cuaca di Kota Pontianak secara umum berawan tebal. Sementara di Samarinda dan Palangka Raya berpotensi terjadi hujan ringan.

    Masyarakat diminta mewaspadai hujan petir yang berpotensi terjadi di Kota Tanjung Selor dan Banjarmasin.

    “Kita beralih ke Pulau Sulawesi. Untuk Sulawesi bagian utara seperti Kota Manado dan Gorontalo, cuaca umumnya berawan tebal,” papar Nurul.

     

    Musim kemarau tapi nyatanya hujan deras masih mengguyur. Menyikapi fenomena ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga Oktober mendatang.

  • Israel Serang Rumah Pengungsian di Gaza, 11 Orang Tewas

    Israel Serang Rumah Pengungsian di Gaza, 11 Orang Tewas

    Jakarta

    Israel tiada henti menyerang wilayah Gaza. Terbaru, Israel mengirim serangan udara ke tempat pengungsian warga Gaza hingga membuat 11 orang meninggal dunia.

    “11 orang tewas, dan banyak yang hilang atau terluka setelah serangan udara Israel menargetkan sebuah rumah yang menampung pengungsi di utara Al-Zawaida di Jalur Gaza tengah,” kata juru bicara pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal dilansir AFP, Kamis (25/9/2025).

    Dari Jumlah tersebut ada anak-anak yang meninggal. Jenazah mereka dibawa ke rumah sakit terdekat.

    Diketahui, serangan di Gaza ini didukung oleh Amerika Serikat (AS). Serangan ini terjadi di tengah penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyatakan Israel melakukan “genosida” di Jalur Gaza.

    Israel membantah temuan tersebut dan mengecam penyelidikan tersebut sebagai “distorsi dan salah”.

    “Kami kehilangan anak-anak, rumah, dan tempat tinggal kami,” kata Najia Abu Amsha, seorang warga Palestina yang keponakannya terbunuh saat menunggu bantuan, pada hari Rabu.

    “Kami menjadi pengemis dan sakit,” imbuhnya.

    Selama hampir 2 tahun, operasi militer Israel telah menewaskan setidaknya 65.419 warga Palestina, sebagian besar warga sipil. Angka itu didapat dari Kementerian Kesehatan di Gaza.

    Lihat juga Video ‘Pilu Warga Palestina Berjalan 15 Jam Demi Cari Tempat Aman’:

    (zap/yld)

  • Titik terang penyelesaian konflik angkutan tambang di Parungpanjang

    Titik terang penyelesaian konflik angkutan tambang di Parungpanjang

    Konflik yang biasanya hanya ditangani secara parsial, kini mulai dijawab dengan koordinasi lintas daerah dan rencana teknis yang lebih matang

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Sejak dekade 1970-an, jalur tambang Parungpanjang menjadi saksi bisu tarik ulur kepentingan antara sopir truk, masyarakat, dan Pemerintah Daerah.

    Di jalur tambang itu, setiap aturan baru selalu memunculkan protes, setiap pembangunan jalan selalu menghadirkan kemacetan, dan setiap solusi sementara selalu menyisakan persoalan baru.

    Pertengahan September 2025, konflik lama itu kembali mencuat ketika sopir truk menutup akses jalan, memaksa semua pihak meninjau ulang strategi penyelesaian konflik untuk mencari jalan keluar bersama.

    Pada Selasa (16/9), petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor mendapat teguran dari masyarakat Tangerang. Dua hari berselang, Kamis (18/9) malam, sopir truk melakukan aksi blokade Jembatan Malang Nengah yang berada di perbatasan Legok-Parungpanjang.

    Jalan utama Parungpanjang lumpuh berjam-jam, kendaraan mengular tanpa henti, warga tak bisa beraktivitas, dan distribusi barang pun terganggu. Aksi itu bukan sekadar protes teknis, melainkan simbol dari ketegangan panjang antara kebutuhan ekonomi tambang dengan tuntutan kenyamanan warga.

    Sumber konflik berawal dari penyesuaian aturan operasional kendaraan tambang. Peraturan Bupati Bogor Nomor 56 Tahun 2023 itu sejatinya sudah menetapkan operasional angkutan tambang hanya pada pukul 22.00–05.00 WIB.

    Namun, realitas lapangan menuntut penyesuaian. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kabupaten Bogor tengah melakukan perbaikan sejumlah ruas jalan vital di wilayah Parungpanjang. Pembangunan jalan yang menyempitkan jalur membuat pergerakan kendaraan harus diatur ulang.

    Maka lahirlah kebijakan relaksasi: truk kosong masih diperbolehkan melintas pada pukul 09.00–11.00 dan 13.00–16.00. Skema ini diterapkan agar lalu lintas tidak benar-benar terhenti saat pembangunan berlangsung.

    Namun, perbedaan penerapan aturan dengan Kabupaten Tangerang yang tidak mengenal relaksasi menimbulkan kebingungan sopir. Sopir merasa ruang gerak mereka dibatasi, sementara warga di lintasan tetap menghadapi beban kendaraan di siang hari.

    Kondisi semakin pelik dengan penutupan Jembatan Leuwiranji, salah satu jalur alternatif penting. Jembatan yang sudah dinyatakan tidak layak harus ditutup demi keselamatan, sehingga arus kendaraan besar menumpuk ke Parungpanjang. Akibatnya, kemacetan makin parah, keresahan warga makin besar, dan sopir memilih melakukan blokade jalan sebagai bentuk tekanan.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 9
                    
                        Penanganan Kerusuhan Agustus: 959 Orang Tersangka, Termasuk Hampir 300 Anak
                        Nasional

    9 Penanganan Kerusuhan Agustus: 959 Orang Tersangka, Termasuk Hampir 300 Anak Nasional

    Penanganan Kerusuhan Agustus: 959 Orang Tersangka, Termasuk Hampir 300 Anak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Hampir 1.000 orang kini berstatus tersangka dalam kasus kerusuhan di sejumlah wilayah Indonesia pada 25-31 Agustus lalu.
    Data itu diungkap Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Syahar Diantono dalam konferensi pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
    Dalam pemaparannya, Syahar menegaskan bahwa langkah hukum Polri hanya menyasar pelaku kerusuhan, bukan masyarakat yang berdemonstrasi secara damai.
    “Sekali lagi, penegakan hukum yang dilakukan oleh jajaran itu adalah semuanya pelaku yang melakukan kerusuhan, bukan masyarakat yang melakukan demo. Karena kalau demo memang sudah ada aturannya,” kata Syahar.
    Ada 959 orang yang menjadi tersangka kerusuhan Agustus 2025. Sekitar seperempatnya adalah anak-anak.
    Hingga kini, Polri telah menerima dan menangani 246 laporan polisi. Penanganan dilakukan baik di tingkat Mabes Polri, khususnya Direktorat Tindak Pidana Siber, maupun oleh 15 Polda jajaran di seluruh Indonesia.
    Rinciannya, Polda Jambi menangani 6 laporan dengan 3 tersangka dewasa; Polda Lampung 1 laporan dengan 8 tersangka terdiri dari 1 dewasa, 7 anak; Polda Sumsel 12 laporan dengan 26 tersangka yang terdiri dari 23 dewasa dan 3 anak; Polda Banten 1 laporan dengan 2 tersangka dewasa.
    Di wilayah dengan skala kerusuhan lebih besar, Polda Metro Jaya mencatat 36 laporan dengan 232 tersangka. Dari jumlah itu, 30 diantaranya adalah anak-anak.
    Polda Jawa Barat menindaklanjuti 30 laporan dengan 31 dari 111 tersangka adalah anak-anak, sedangkan Polda Jawa Tengah mencatat 40 laporan dengan 56 dari 136 tersangka adalah anak.
    Kasus terbanyak ditangani Polda Jawa Timur dengan 85 laporan polisi. Total tersangka di wilayah ini mencapai 325 orang, terdiri dari 185 dewasa dan 140 anak.
    Sementara itu, Polda lain seperti DIY, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulbar, dan Sulsel juga melaporkan sejumlah kasus, dengan total keseluruhan mencapai 959 tersangka yang terdiri dari 664 dewasa dan 295 anak.
    “Ini kita bedakan nanti antara tersangka yang dewasa dan anak-anak karena yang anak-anak ini pasti sesuai ketentuan undang-undang, perlakuannya khusus,” kata Syahar.
     
    Dari total 295 anak yang terlibat, Polri menerapkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Ada 68 anak yang diproses melalui mekanisme diversi, 56 anak yang sudah tahap II (berkas dilimpahkan ke kejaksaan), 6 anak dengan berkas lengkap (P21), serta 160 anak yang masih dalam tahap pemberkasan.
    “Ini bentuk komitmen Polri dalam menegakkan hukum yang mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak,” ujar Syahar.
    Para tersangka dijerat dengan pasal sesuai perbuatannya. Pasal-pasal itu antara lain:
    * Pasal 160 dan 161 KUHP tentang penghasutan,
    * Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan/pengrusakan,
    * Pasal 187 KUHP tentang pembakaran,
    * Pasal 212, 213, 214 KUHP tentang perlawanan terhadap petugas,
    * Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan,
    * Pasal 362, 363, 366 KUHP tentang pencurian, pencurian dengan pemberatan, dan pencurian dengan kekerasan,
    * Pasal 406 KUHP tentang pengrusakan barang.
    Selain itu, beberapa tersangka dijerat UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata tajam, bom molotov, dan petasan. Ada pula pasal-pasal di UU ITE, yakni Pasal 29 ayat (2) tentang ujaran kebencian berbasis SARA, serta Pasal 32 ayat (1) tentang manipulasi data elektronik.
    Berdasarkan hasil penyidikan, Syahar menyebut terdapat sejumlah modus operandi yang berulang.
    Di antaranya, menghasut lewat poster, siaran langsung di media sosial, hingga grup WhatsApp.
    Ada pula ajakan melakukan pembakaran, penjarahan, perusakan kantor DPRD, kejaksaan, hingga markas kepolisian.
    Sebagian pelaku kedapatan membuat dan menggunakan bom molotov untuk menyerang fasilitas publik.
    Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi bom molotov, senjata tajam, poster berisi ujaran kebencian, batu, rekaman CCTV, serta akun-akun media sosial yang digunakan untuk provokasi.
    Sejumlah kasus menonjol juga diungkap. Misalnya, Bareskrim menetapkan lima tersangka, termasuk seorang yang mengajak pembakaran Mabes Polri lewat Instagram.
    Di Polda Metro Jaya, terdapat 59 kasus besar, mulai dari perusakan halte di depan Kemendikbud hingga penjarahan rumah sejumlah pejabat publik.
    Rumah anggota DPR RI Ahmad Sahroni dijarah oleh 12 pelaku. Rumah artis Eko Patrio disasar 7 orang, rumah Uya Kuya oleh 11 orang, rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani oleh 14 orang, dan rumah artis Nafa Urbach oleh 8 orang.
    Di Jawa Timur, kerusuhan menyasar Gedung Grahadi dan Polsek Tegalsari Surabaya, dengan total 49 tersangka. Ada pula pembakaran kantor DPRD Kabupaten Blitar, penyerangan Mapolres Blitar Kota, hingga pelemparan bom molotov di Pasuruan.
    Sementara di Sulawesi Selatan, kerusuhan meluas ke kantor DPRD Kota Makassar, DPRD Provinsi Sulsel, pos lantas, hingga Kejati Sulsel. Tercatat 57 orang ditetapkan sebagai tersangka di wilayah ini.
    Menutup pemaparan, Syahar menegaskan komitmen Polri untuk melanjutkan proses hukum. Langkah ini, menurutnya, menjadi bagian dari upaya menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di seluruh Indonesia.
    “Kami sampaikan kepada rekan-rekan media bahwa Polri akan terus berkomitmen dalam melaksanakan pengawalan hukum. Proses penyidikan terus berlanjut, dan siapa pun yang terlibat, jika cukup bukti, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” imbuhnya.
    Tokoh bangsa yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) meminta Presiden Prabowo Subianto membebaskan para mahasiswa hingga pelajar yang sampai kini masih ditahan kepolisian sejak demo pada Senin (25/8/2025) hingga akhir Agustus 2025.
    Permintaan ini disampaikan saat bertemu Prabowo selama tiga jam, dari pukul 16.30 WIB hingga 19.55 WIB, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
    Tokoh-tokoh tersebut terdiri dari istri Presiden ke-4 RI Sinta Nuriyah, eks Menteri Agama Lukman Hakim, Quraish Shihab, Frans Magnis Suseno, Omi Komaria Nurcholish Madjid, Komaruddin Hidayat, hingga Laode Syarif.
    “Kami menyampaikan tuntutan bahwa adik-adik kita, anak-anak kita, para aktivis, para mahasiswa, bahkan para pelajar kita yang saat ini masih ditahan di sejumlah kota, di sejumlah provinsi, kabupaten, kota, di Tanah Air, kami berharap sesegera mungkin bisa dibebaskan,” kata Lukman, usai pertemuan, Kamis.
    Lukman mengungkapkan, GNB menilai anak-anak itu masih memiliki kepentingan belajar, sehingga tidak seharusnya berada dalam posisi tersebut. Para tokoh bangsa yang terdiri dari pemuka agama ini khawatir mahasiswa hingga pelajar itu putus pendidikan.
    “Dengan ditahan lalu kemudian mereka menjadi terganggu, bahkan bisa terputus proses pendidikannya, yang itu adalah harapan kita semua akan masa depan mereka,” ucap dia. Tak hanya itu, para tokoh bangsa ini turut menyampaikan sejumlah tuntutan di bidang politik, ekonomi, hingga hukum, HAM, serta pertahanan dan keamanan.
    “Yang hakikatnya itu adalah tuntutan dari sejumlah kalangan, kami sampaikan dan mudah-mudahan dalam waktu dekat Bapak Presiden bersama pemerintahannya bisa menindaklanjuti itu sebagaimana harapan,” ujar Lukman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Ingatkan, Flyover Pesing Tergolong JLNT, Bukan untuk Motor Roda Dua

    Polisi Ingatkan, Flyover Pesing Tergolong JLNT, Bukan untuk Motor Roda Dua

    JAKARTA – Polres Metro Jakarta Barat mengimbau pemotor agar tidak melintasi jalan layang (flyover) Pesing menyusul kecelakaan yang menewaskan seorang pengendara akibat terlindas truk di lokasi tersebut pada Selasa, 23 September.

    Selain kecelakaan tersebut, jalan layang itu juga termasuk dalam kategori Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan roda dua.

    Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudarmo menyebutkan jalur flyover Pesing itu tergolong sempit, memiliki hembusan angin cukup kencang, dan sudah menelan banyak korban akibat kecelakaan lalu lintas.

    “Sudah ada rambu yang terpasang jelas, motor dilarang melintas di jalur ini. Imbauan ini demi keselamatan bersama, karena jalur tersebut rawan kecelakaan bahkan sampai menimbulkan korban jiwa,” ucap Sudarmo, dikutip dari ANTARA, Rabu, 24 September.

    Selama ini, pihaknya rutin melakukan sosialisasi melalui spanduk, flyer, hingga pengeras suara mobil mengenai larangan tersebut.

    “Selain itu, pihak kepolisian juga telah melakukan sejumlah operasi keselamatan hingga menempatkan mobil ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di lokasi untuk menindak pengendara yang masih nekat melintas,” kata Sudarmo.

    Melalui upaya tersebut, diharapkan masyarakat lebih disiplin dalam berlalu lintas, mematuhi aturan, serta menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara.

    “Keselamatan adalah hal paling berharga. Mari bersama-sama menjaga diri, keluarga, dan pengguna jalan lain dengan menaati aturan yang ada,” imbau Sudarmo.

    Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di atas flyover Pesing, Jakarta Barat, pada Selasa, 23 September, siang, yang mengakibatkan seorang pengendara motor meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Akibat peristiwa tersebut, kemacetan panjang terjadi hingga membuat sejumlah penumpang Transjakarta turun dari bus.

    Kepala Unit Penagakan Hukum Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto menerangkan korban yang meninggal dunia itu bernama Kasiran (49), mengendarai motor berpelat nomor R 4571 XD.

    Korban tewas terlindas truk yang datang dari arah berlawanan setelah dia menabrak pembatas jalan flyover tersebut.

    Menurut Joko, selain sepeda motor dan truk, kecelakaan maut itu juga melibatkan sebuah mobil pribadi.

    Dia menjelaskan korban yang merupakan warga Kebumen, Jawa Tengah, itu sedang melajukan motornya dari arah timur menuju barat.

    “Sesampainya di dekat tanjakan flyover, korban kehilangan kendali hingga menabrak pembatas jalan,” jelas Joko.

    Akibatnya, motor terpental ke arah berlawanan, sedangkan korban terjatuh dan terlindas oleh truk Hino bak terbuka.

    Tak berhenti sampai di situ, sepeda motor yang terlepas dari kendali itu juga terus melaju dan menabrak mobil Daihatsu boks bernomor polisi B 9970 KCA yang dikemudikan oleh Arif Setiantoko (36), seorang warga Jakarta Selatan.

    Akibat kecelakaan tersebut, motor korban mengalami kerusakan cukup parah, terutama pada bagian depan dan samping kanan.

    “Saat ini, jenazah pemotor sudah dievakuasi ke RSUD Tangerang,” tegas Joko.

  • Polres Serang Tangkap Sindikat Ganjal ATM yang Beraksi di 41 Lokasi

    Polres Serang Tangkap Sindikat Ganjal ATM yang Beraksi di 41 Lokasi

    Jakarta

    Petugas gabungan Unit Reskrim Polsek Cikande dan Tim Resmob Satreskrim Polres Serang meringkus sindikat pencuri uang dengan modus ganjal mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Mereka telah beraksi di 41 lokasi di Provinsi Banten, Jakarta, dan Bogor.

    Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mengatakan tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut, sementara tiga lainnya masih dikejar.

    “Ada 6 pelaku yang berhasil kami amankan, 3 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, tiga lainnya masih dalam pengembangan,” ujar Condro, Rabu (24/9/2025).

    Ketiga pelaku yang berhasil diringkus adalah Adi Yusadi (41), Zikri alias Dea (41), dan Ashari alias Ari (42).

    Condro menyebut komplotan pencuri ini menjalankan modus ganjal ATM. Mereka sudah beraksi di puluhan lokasi kejadian.

    Condro menjelaskan pengungkapan kasus pencurian uang ini merupakan tindak lanjut dari laporan Izah (42), warga Puri Teratai Cikande. Awalnya, kartu ATM korban terganjal di mesin ATM tidak jauh dari rumahnya pada Minggu (14/9).

    Setelah korban pergi ke kantor bank, pelaku kemudian mengambil kartu ATM milik korban dengan alat berupa lempengan besi yang sudah disiapkan.

    Para pelaku lalu menarik uang tabungan korban dengan cara tarik tunai dan transfer dari sejumlah mesin ATM.

    Sementara setiba di Bank, korban diberitahu ada sejumlah transaksi transfer maupun penarikan tunai senilai Rp25,95 juta. Mengetahui uang tabungannya raib, korban melapor ke Mapolsek Cikande.

    “Tak butuh waktu lama, ketiga pelaku yang merupakan warga Tanggamus itu ditangkap di rumah kontrakan di daerah Bojong, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu malam, 20 September kemarin,” kata Condro.

    Kepada polisi, kawanan spesialis ganjal kartu ATM lintas provinsi ini mengaku sudah melakukan kejahatan sebanyak 41 kali di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

    “Ada 41 TKP yang diakui pelaku, di antaranya di Bogor, Parung Panjang, Cijantung, Kampung Rambutan, Kabupaten Serang dan Tangerang, Kota Serang, Cilegon, dan Kota Tangerang,” jelasnya.

    Dari ketiga pelaku, petugas mengamankan barang bukti satu unit mobil , 28 kartu ATM berbagai bank, satu kartu ATM yang sudah dimodifikasi, serta 7 potong tusuk gigi yang sudah dimodifikasi dengan potongan korek kuping.

    (aik/fca)

  • Alva Rayakan 3 Tahun Perjalanan, Tawarkan Subsidi Motor Listrik hingga Rp7 Juta di IMOS 2025

    Alva Rayakan 3 Tahun Perjalanan, Tawarkan Subsidi Motor Listrik hingga Rp7 Juta di IMOS 2025

    JAKARTA – Merek motor listrik Alva tampil penuh percaya diri di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025. Kehadirannya kali ini terasa spesial, karena sekaligus menjadi perayaan tiga tahun perjalanan Alva dalam menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

    Bukan sekadar pameran, Alva juga memanjakan calon konsumen dengan subsidi pembelian hingga Rp7 juta untuk model unggulannya seperti N3, One XP, dan Cervo, serta potongan Rp2 juta untuk varian Cervo X dan Cervo Q.

    CEO Alva, Purbaja Pantja, menegaskan bahwa pencapaian tiga tahun terakhir adalah bukti konsistensi perusahaan dalam berinovasi, membangun ekosistem kendaraan listrik, dan menghadirkan dampak positif nyata bagi konsumen.

    “Selama tiga tahun terakhir, motor listrik Alva telah menempuh total jarak 33 juta km, membantu konsumen menghemat biaya hingga 80 persen dibanding kendaraan berbahan bakar fosil,” ungkap Purbaja saat presentasi di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 24 September.

    Fondasi Kokoh dari Hulu ke Hilir

    Sebelum meluncurkan brand Alva pada 2022, perusahaan terlebih dahulu membangun pabrik pintar (smart manufacturing) di Cikarang hanya dalam waktu enam bulan. Fasilitas ini dilengkapi teknologi IoT dan sudah mengantongi dua sertifikasi internasional: ISO 9001:2015 (Manajemen Mutu) dan ISO 14001:2015 (Manajemen Lingkungan).

    Dari pabrik inilah lahir berbagai model andalan seperti Alva ONE, CERVO, ONE XP, hingga inovasi terbaru seperti CERVO Boost Charge, CERVO Q, N3, dan CERVO X.

    Infrastruktur & Komunitas

    Untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik, Alva menghadirkan 9 Alva Experience Center dan 2 Alva Studio yang berfungsi sebagai pusat layanan, penjualan, sekaligus ruang interaksi dan edukasi bagi konsumen.

    Selain itu, teknologi Boost Charge Station yang mampu mengisi daya 10–50 persen hanya dalam waktu 30 menit kini sudah tersedia di 52 lokasi dengan 132 konektor di seluruh Indonesia – menjadi yang pertama di industri motor listrik Tanah Air.

    Tak hanya fokus pada teknologi, Alva juga membangun kedekatan dengan para penggunanya melalui Alva Owners Club, komunitas resmi yang diluncurkan Februari 2025 dan kini telah memiliki lebih dari 500 anggota.

    Kehadiran komunitas ini menjadi bukti nyata komitmen Alva untuk terus membangun ekosistem mobilitas listrik yang memudahkan masyarakat beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

  • SPBU Palmerah Jakarta Barat jadi “rest area darurat” imbas kemacetan

    SPBU Palmerah Jakarta Barat jadi “rest area darurat” imbas kemacetan

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina Palmerah, Jakarta Barat, menjadi “rest area darurat” imbas kemacetan yang terjadi di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Letjen S. Parman pada Rabu malam.

    Sejumlah pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua pun memilih beristirahat di SPBU yang buka hingga 24 jam itu.

    Arif (39), seorang sopir agen perjalanan (travel) yang mengemudikan kendaraan baru saja selesai mengantar penumpang dari Tangerang, Banten, menuju Palmerah, Jakarta Barat.

    “Ini harusnya balik lagi ke Cawang. Tapi, enggak sanggup kalau harus melewati macet. Mending saya tunggu tengah malam aja, enggak dikejar apa-apa juga,” ucap Arif di lokasi kemacetan tersebut.

    Arif memilih tidur sejenak di SPBU itu usai berjam-jam berkendara mengantar penumpang.

    “Saya kan tadi dari sini (Palmerah), di belakang nge-‘drop’-nya. Itu aja udah terjebak macet, 5 jam perjalanan saya. Enggak kuat, mending tidur dulu,” kata dia.

    Aak dan istri Arif masih menunggunya pulang di rumah. Namun karena kelelahan, Arif khawatir akan kecelakaan apabila memaksa berkendara.

    “Saya ngeri kenapa-kenapa di jalan. Malah enggak bisa pulang. Apalagi macetnya kalau naik mobil kayaknya bisa 2 jam 3 jam sendiri kali saya ke sana, kan,” katanya.

    Senada, Egi (29) pengemudi ojek online asal Kemanggisan, Jakarta Barat, terlihat tengah terduduk di atas motornya.

    “Abis mengisi bensin, sekalian beli minum dan duduk sebentar. Saya dari sore bolak-balik nenerobos macet. Kasihan motor saya,” kata Egi.

    Dia pun mengaku sudah beberapa kali terpaksa menolak pesanan untuk mengantar penumpang ke kawasan Semanggi hingga Sudirman.

    Alasannya, dia khawatir motornya yang sudah tua akan mogok apabila dipaksa menerobos kemacetan.

    “Tadi dapat ke Sudirman, Rasuna Said, sempat dua kali saya tolak orderan. Soalnya saya pulang tinggal ke arah sini dekat. Mending lanjut besok aja. Saya istirahat, motor juga istirahat,” katanya.

    Adapun hingga pukul 20.30 WIB, kemacetan parah masih belum terurai total, terutama di Jalan Letjen S Parman dan Jalan Gatot Subroto dari arah Grogol menuju Semanggi.

    Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.

    “Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Arus kendaraan pun dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2, kendati hanya satu gerbang yang dapat digunakan.

    “Sehingga masyarakat yang akan masuk Gerbang Tol Semanggi 1, dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2,” katanya.

    Gerbang Tol Semanggi 2 juga hanya satu gerbang yang bisa digunakan. “Satu gardunya juga perbaikan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Revitalisasi Trotoar Ciater Capai Rp 7 Miliar, Warga: Mending untuk Pendidikan dan Kesehatan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 September 2025

    Revitalisasi Trotoar Ciater Capai Rp 7 Miliar, Warga: Mending untuk Pendidikan dan Kesehatan Megapolitan 24 September 2025

    Revitalisasi Trotoar Ciater Capai Rp 7 Miliar, Warga: Mending untuk Pendidikan dan Kesehatan
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Proyek revitalisasi trotoar di Jalan Raya Ciater, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), yang mencapai Rp 7 miliar menuai kritik dari warga.
    Lintang (34), warga yang sudah tinggal lebih dari 20 tahun di kawasan tersebut, mengaku terkejut dengan besarnya anggaran proyek tersebut. Ia menilai, dana itu sebaiknya digunakan untuk kebutuhan yang lebih mendesak, salah satunya pembangunan sekolah.
    “Anggaran Rp 7 miliar lebih baik dialihkan untuk pendidikan. Di belakang sini ada SD yang pembangunannya lambat, lama enggak jadi-jadi,” kata Lintang kepada
    Kompas.com
    , Rabu (24/9/2025).
    Senada dengan Lintang, Aang (45), pedagang yang juga bermukim di Serpong selama 25 tahun itu, menilai revitalisasi tidak perlu dilakukan secara total.
    Ia menyarankan perbaikan cukup dilakukan pada bagian trotoar yang rusak, sementara dana besar lebih baik diprioritaskan untuk layanan kesehatan masyarakat.
    “Mungkin buat yang lain lah, kan bisa buat masyarakat juga. Kayak buat kesehatan karena itu kan memang penting juga,” kata Aang.
    Selain menyoroti anggaran, warga juga mengaku tidak mendapat sosialisasi sebelum proyek dimulai.
    Akibatnya, para pelaku usaha di sekitar lokasi merasakan dampak penurunan omzet karena akses menuju kios menjadi sulit.
    Lintang menyebut penjualannya turun 30 persen, sedangkan Aang bahkan mengalami penurunan pendapatan hingga 40 persen.
    Warga berharap pemerintah bisa menyelesaikan proyek dengan cepat agar aktivitas usaha kembali normal, serta tidak melakukan pembongkaran trotoar berulang setiap tahun.
    “Kalau harapan sih ya moga aja ini kelar, enggak ada pembangunan lagi dan dipercepat lah,” ucap Aang.
    Sebelumnya, revitalisasi trotoar di Ciater dikerjakan sepanjang kurang lebih satu kilometer dengan lebar bervariasi antara tiga hingga empat meter.
    Proyek ini menelan anggaran sekitar Rp 7 miliar dan diharapkan menjadi ruang publik yang fungsional serta bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat.
    “Trotoar ini milik kita bersama, mari kita rawat dan jaga bersama kebersihan juga fasilitas yang ada,” ujar Kepala Bidang Drainase dan Pedestrian DSDABMBK Tangsel, Saflinawati, Rabu (10/9/2025), dikutip dari situs resmi Pemkot Tangsel.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kala SPBU Jadi Rest Area Dadakan saat Macet Horor di Slipi-Semanggi Rabu Malam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 September 2025

    Kala SPBU Jadi Rest Area Dadakan saat Macet Horor di Slipi-Semanggi Rabu Malam Megapolitan 24 September 2025

    Kala SPBU Jadi Rest Area Dadakan saat Macet Horor di Slipi-Semanggi Rabu Malam
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Kemacetan parah di kawasan Slipi, Jakarta Barat hingga Semanggi, Jakarta Selatan, masih belum terurai hingga Rabu malam (24/9/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi pada pukul 22.15 WIB, arus lalu lintas di Jalan Letjen S. Parman dan Jalan Gatot Subroto dari arah Grogol menuju Semanggi masih tersendat parah.
    Kondisi tersebut membuat sejumlah pengendara roda empat memilih menepi dan beristirahat di SPBU Palmerah yang buka 24 jam.
    Area parkir mobil maupun motor dipadati oleh pengemudi yang memanfaatkan fasilitas tersebut layaknya rest area di jalan tol.
    Salah satu pengemudi, Arif (39), sopir travel yang mengendarai Toyota Avanza hitam, mengaku memilih beristirahat daripada memaksakan diri melintasi kemacetan.
    “Ini harusnya balik lagi ke Cawang. Tapi, enggak sanggup dah kalau harus ngelewatin macet begitu. Mending saya nunggu tengah malem aja, enggak dikejar apa-apa juga,” kata Arif.
    Arif baru saja mengantar klien dari Tangerang menuju Palmerah. Perjalanan tersebut sudah menghabiskan waktu lima jam karena terjebak macet.
    “Saya kan tadi dari sini (Palmerah), di belakang nge-dropnya. Itu aja udah kejebak macet, 5 jam perjalanan saya. Enggak kuat, mending tidur dulu,” ujarnya.
    Meski anak dan istrinya menunggu di rumah, Arif mengaku khawatir memaksakan diri bisa berbahaya.
    “Saya ngeri kenapa-kenapa di jalan. Malah enggak bisa pulang. Apalagi macetnya kalau naik mobil kayaknya bisa 2 jam 3 jam sendiri kali saya ke sana, kan,” sambungnya.
    Hal serupa dialami Egi (29), pengemudi ojek online asal Kemanggisan. Ia terlihat terduduk di atas motornya sambil beristirahat usai mengisi bahan bakar.
    “Abis ngisi bensin, sekalian beli minum dan duduk sebentar. Saya dari sore bolak-balik nerobos macet. Kasihan motor saya,” kata Egi.
    Egi mengaku sudah beberapa kali menolak pesanan yang mengarah ke Semanggi hingga Sudirman. Alasannya, motor yang sudah tua dikhawatirkan mogok jika dipaksa.
    “Tadi dapet ke Sudirman, Rasuna Said, sempet dua kali saya nolak orderan. Soalnya saya pulang tinggal ke arah sini deket. Mending lanjut besok aja. Saya istirahat, motor juga istirahat,” tutur dia.
    Kemacetan ini tidak lepas dari penutupan sementara sejumlah Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta.
    Melalui akun X resmi @
    TMCPoldaMetro
    , Ditlantas Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa kemacetan yang terjadi di Slipi-Semanggi Rabu malam akibat adanya penutupan gerbang tol Slipi 2, Pejompongan, Semanggi 1, Kuningan 1, serta Slipi arah Tomang oleh Jasa Marga.

    Imbas penutupan gerbang tol mengakibatkan kepadatan arus lalu lintas yang tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu dimohon kepada para pengguna jalan untuk bersabar dan tetap berhati-hati
    ,” tulis TMC Polda Metro.
    Jasa Marga menutup sejumlah Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta tersebut dalam rangka perbaikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.