provinsi: BANTEN

  • Bapeten Ungkap Dugaan Asal Usul Limbah Reaktor Nuklir di Serang

    Bapeten Ungkap Dugaan Asal Usul Limbah Reaktor Nuklir di Serang

    Jakarta

    Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menanggapi Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq yang menyebut pencemaran radioaktif di Cikande, Serang, Banten, diduga merupakan hasil reaktor nuklir dari negara lain yang masuk ke Indonesia. Kepala Bagian Komunikasi Publik Bapeten, Abdul Qohhar, menjelaskan mengenai asal usul limbah reaktur nuklir tersebut.

    “Apa yang disampaikan Pak Menteri bahwa di Indonesia tidak terdapat reaktor nuklir, hal tersebut dalam konteks reaktor nuklir untuk pembangkitan energi/PLTN. Namun demikian, Indonesia sudah memiliki tiga reaktor nuklir yang kesemuanya digunakan untuk tujuan penelitian,” kata Abdul mengawali penjelasannya, Sabtu (27/9/2025).

    Abdul mengatakan zat radioaktif cesium-137 itu merupakan hasil reaktor nuklir. Menurut Abdul, di Indonesia, kebijakan pengelolaan limbah radioaktif juga telah diatur dengan harus dilimbahkan ke fasilitas pengolahan limbah di BRIN.

    “Adalah benar bahwa dalam pengoperasian reaktor nuklir, atau secara umum reaksi fisi, uranium yang mengalami pembelahan akan memunculkan nuklida-nuklida baru, salah satunya cs-137, yang biasa disebut sebagai produk fisi atau fission product,” kata Abdul.

    “Radionuklida cs-137 ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri dan medis, yang pada saatnya sudah tidak digunakan, harus dilimbahkan ke fasilitas pengolahan limbah di BRIN, atau direekspor ke pabrikan asal,” imbuhnya.

    Soal apakah dari dalam atau luar negeri, Abdul menerangkan keduanya memiliki kemungkinan lantaran ada pihak membuang limbah sembarangan. Namun dia menyerahkan kepastiannya pada hasil penyelidikan aparat hukum.

    “Dalam konteks pelimbahan ini, ada kemungkinan bahwa entah dari dalam negeri ataupun luar negeri, ada pemanfaat cs-137 yang nakal sehingga limbah tersebut dibuang sembarangan, atau tanpa sengaja sumber tersebut tercecer, karena berdasar laporan internasional, kejadian seperti ini, sumber tercecer ini beberapa kali terjadi,” kata Abdul.

    “Dari dalam ataukah luar negeri? Untuk pertanyaan ini mohon maaf bukan kewenangan kami menjawab, dan hal ini sedang diselidiki pihak berwajib. Jadi bisa jadi sumber tersebut memang berasal dari negara lain, karena faktanya raw material tadi terkadang juga diimpor dari negara lain. Namun bisa juga berasal dari dalam negeri, artinya berasal dari para pengumpul logam yang banyak terdapat di negara kita,” lanjut dia.

    Sebelumnya, Menteri LH Hanif Faisol menyampaikan bahwa pencemaran radioaktif cesium-137 merupakan hasil reaktor nuklir dari negara lain. Dia menduga pencemaran radioaktif itu lantaran hasil reaktor nuklir itu tidak dikontrol dengan serius.

    “Pencemaran radioaktif dari cesium-137 ini berdasarkan penjelasan para ahli ini hanya diproduksi dari reaktor nuklir, jadi di tempat kita tidak ada reaktor nuklir sehingga dimungkinkan ini berasal dari negara lain yang kemudian masuk Indonesia lepas kontrol tidak dikontrol dengan serius,” kata Hanif di Serang, Selasa (23/9).

    Zat radioaktif itu ditemukan di kawasan industri modern Cikande. Wilayah itu itu kini dalam penanganan Kementerian Lingkungan Hidup dan beberapa instansi berwenang.

    Daerah yang tercemar zat radioaktif disebut ada di tujuh titik. Lokasi itu diberi tanda khusus agar tak ada aktivitas warga sekitar.

    “Sudah dikasih tanda-tanda selama ini kan sudah dilokalisir nanti akan cek kesehatan semua, tapi nanti akan kita bicarakan semuanya,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (fca/lir)

  • Sepak Terjang & Akhir Pelarian Adrian Gunadi, Buron Kasus Investasi Rp 2,75 T

    Sepak Terjang & Akhir Pelarian Adrian Gunadi, Buron Kasus Investasi Rp 2,75 T

    Jakarta

    Buronan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Interpol, Adrian Gunadi, resmi ditangkap dan dipulangkan ke Indonesia dari Doha, Qatar.

    Adrian Gunadi adalah mantan Direktur Utama PT Investree Radhika Jaya (Investree) yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana di sektor jasa keuangan.

    Berikut sepak terjang Adrian Gunadi hingga akhirnya ditangkap:

    1. Pendiri Investree yang Mengundurkan Diri

    Berdasarkan catatan detikcom, Investree resmi didirikan oleh Adrian Gunadi bersama Amiruddin dan KC Lim pada Oktober 2015. Ia menjabat sebagai Direktur Utama Investree, kemudian mengundurkan diri pada saat rasio kredit macet perusahaan membengkak.

    Lalu pada awal 2024 di tengah semakin kencangnya kredit macet perusahaan, Adrian Gunadi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama Investree. Berdasarkan catatan detikcom, TWP90 yang mengukur tingkat wanprestasi 90 hari sejak tanggal jatuh tempo Investree mencapai 12,58%.

    Artinya ada 12,58% dana yang disalurkan gagal dibayarkan oleh nasabah selama 90 hari setelah jatuh tempo. Tercatat per 2 Januari 2024 total pinjaman outstanding Investree mencapai Rp 444,69 miliar.

    2. Izin Investree Dicabut OJK

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha PT Investree Radika Jaya (Investree) dikarenakan perusahaan platform pinjaman online (pinjol) tersebut melakukan pelanggaran ketentuan yang berujung pada kasus gagal bayar.

    Pencabutan ini diputuskan melalui Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-53/D.06/2024 tanggal 21 Oktober 2024. Perusahaan yang beralamat di AIA Central Lantai 21, Jalan Jend. Sudirman Kav. 48A, RT05/RW04, Karet Semanggi, Jakarta Selatan ini telah melanggar ekuitas minimum dan ketentuan lainnya sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 10/POJK.05/2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) sekaligus kinerja yang memburuk yang mengganggu operasional dan pelayanan kepada masyarakat.

    Selain itu, OJK juga melakukan pemblokiran rekening perbankan Direktur Utama PT Investree Radika Jaya (PT IRJ Adrian Asharyanto Gunadi serta pihak-pihak lainnya yang dinilai terlibat dengan permasalahan dan kegagalan Investree.

    Penelusuran aset-aset Adrian Gunadi dan pihak lainnya juga dilakukan. Adrian juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

    3. Rugikan Investor hingga Rp 2,75 T

    Sekretaris NCB Interpol Divhubinter Polri, Brigadir Jenderal Untung Widyatmoko, menyebut Adrian Gunadi ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana di sektor jasa keuangan dengan total kerugian lender atau pihak pemberi dana sebesar Rp 2,75 triliun.

    Untung menjelaskan, kerugian tersebut berasal dari pinjaman online (pinjol) atau peer-to-peer (P2P) lending tanpa seizin OJK.

    “Kalau kerugian yang kami kumpulkan, sesuai dengan Interpol Red Notice Rp 2,75 triliun,” ungkap Untung kepada wartawan.

    Untung menuturkan, Adrian Gunadi sudah mulai bepergian ke Doha, Qatar, sejak tahun 2023. Selain itu, Adrian Gunadi juga tercatat memiliki permanent residence untuk tinggal di Doha. Kemudian pada 14 Februari 2024, Adrian Gunadi resmi melarikan diri seiring dengan terbitnya red notice.

    Ia menambahkan, proses hukum selanjutnya diserahkan kepada Korwas PPNS Bareskrim Polri dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untung juga mengaku masih proses pencarian beberapa buronan yang masih belum ditangkap dan dibawa pulang.

    “Kami ke sana walaupun ada hambatan-hambatan, obstacle, tapi berhasil pula kami lewati. Dan sampai hari ini Alhamdulillah tersangka sudah bisa kami bawa pulang,” jelasnya.

    4. Jadi Tersangka, Adrian Gunadi Kabur ke Luar Negeri

    Pada 13 Desember 2024, OJK pun mengumumkan status Adrian Gunadi sebagai tersangka dan masuk daftar pencarian orang (DPO). Pada periode tersebut, Adrian Gunadi disebut berada di Doha, Qatar.

    Melalui surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-53/D.06/2024, OJK pun mulai berupaya untuk memulangkan Adrian Gunadi ke dalam negeri sesuai ketentuan perundang-undangan dengan bekerja sama bersama aparat penegak hukum.

    “Berdasarkan informasi yang diperoleh, saat ini saudara Adrian masih berada di Doha,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (KE PVML) Agusman dalam keterangannya, dikutip Minggu (8/6/2025).

    Tak berselang lama, Adrian Gunadi dikabarkan menjadi CEO JTA Holding Qatar, yang merupakan bagian dari JTA International Investment Holding yang berbasis di Singapura. Dalam situs resmi perusahaan, Adrian disebut sebagai operator global dan wirausahawan berpengalaman.

    “CEO: Adrian A Gunadi. Operator global dan wirausahawan berpengalaman. Memimpin pertumbuhan teknologi keuangan di berbagai pasar Asia Tenggara,” tertulis JTA Holding dalam situs resminya, dikutip Jumat (25/7/2025).

    5. Adrian Gunadi Ditangkap

    OJK bersama pihak Kepolisian mengumumkan penangkapan Adrian Gunadi pada Jumat (26/9/2025). Ia dibekuk tim Interpol di Doha, Qatar, pada Rabu (24/9/2025).

    “Otoritas Jasa Keuangan bersama Kopolisian Negara Republik Indonesia serta sejumlah Kementerian dan Lembaga terkait telah berhasil memulangkan dan menahan saudara AAG yakni mantan Direktur PT Investree Radika Jaya yang diduka melakukan kegiatan penghimpunan dana masyarakat tanpa izin OJK,” kata Deputi Komisioner Hukum dan Penyidikan OJK Yuliana dalam konferensi pers Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK, di Gedung 600 PT Angkasa Pura II, Tangerang, Jumat (26/9/2025).

    Yuli mengatakan, Adrian Gunadi terancam hukuman pidana paling singkat 5 tahun dan paling lama 10 tahun. Adrian Gunadi terjerat Pasal 46 Juncto Pasal 16 ayat 1 BAB 4 Undang-Undang Perbankan dan juga pasal 305 ayat 1 Junto pasal 2370A Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang PPSK Junto Pasal 5542 KUH Pidana.

    Selama tahap penyidikan, terang Yuliana, mantan bos Investree ini tidak berlaku kooperatif dan justru kabur ke Doha, Qatar. OJK pun menetapkan Adrian Gunadi sebagai tersangka, menerbitkan daftar pencarian orang (DPO), dan red notice pada 14 November 2024.

    Yuliana mengungkap, penangkapan dilakukan melalui jalur G to G atau permohonan ekstradisi kepada Pemerintah Qatar. Selanjutnya, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mencabut paspor Adrian Gunadi.

    Dalam kesempatan yang sama, Kadivhubinter Polri, Irjen Pol Amur Chandra, mengaku penangkapan Adrian Gunadi cukup rumit lantaran menggunakan proses G to G. Ia menyebut penahanan dengan skema tersebut membutuhkan waktu yang lama.

    Namun titik baliknya, terang Amur, adanya konferensi Interpol Asia Regional di Singapura. Melalui ajang tersebut, Kadivhubinter berdiskusi dengan otoritas Qatar untuk membahas ihwal penangkapan Adrian Gunadi.

    “Nah disitulah titik tolaknya pihak Qatar berkomitmen untuk melakukan atau membantu kita untuk mengamankan tersangka. Tersangka ini sudah memiliki permanen residen dan memang sulit untuk dipulangkan kalau dengan mekanisme yang normal,” ungkapnya.

    (hns/hns)

  • Gubernur-Kapolda Banten Kunjungi Baduy, Dengar Aspirasi Masyarakat Adat

    Gubernur-Kapolda Banten Kunjungi Baduy, Dengar Aspirasi Masyarakat Adat

    Jakarta

    Gubernur Banten, Andra Soni, bersama dengan Kapolda Banten, Irjen Hengki, mengunjungi masyarakat adat Baduy di Lebak. Mereka menyerap aspirasi soal layanan kesehatan hingga kependudukan.

    Kunjungan itu pun dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Banten Fahmi Hakim. Rombongan tiba di Kampung Cikeusik, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Kamis (26/9).

    Pimpinan lembaga itu ingin menyerap aspirasi masyarakat adat Baduy. Mereka bersilaturahmi dan berdiskusi bersama para pemangku adat sekaligus kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan.

    Andra mendapat banyak aspirasi dari para pemangku adat Baduy. Mulai dari masukan soal administrasi kependudukan, BPJS, hingga upaya eliminasi TBC di wilayah Baduy dan Provinsi Banten secara umum.

    “Kami mendapatkan masukan dari pemuka adat di Kampung Cikeusik Baduy Dalam. Saya gubernur, Kapolda, dan Ketua DPRD akan menindaklanjutinya dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Banten, khususnya masyarakat adat Baduy,” kata Andra kepada wartawan, Jumat (26/9/2025).

    Bakti kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan gratis diikuti sekitar 300 orang. Kegiatan dipusatkan di Terminal Cijahe, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.

    Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Hengki mengaku ingin kamtibmas termasuk di masyarakat adat Baduy berjalan dengan baik.

    (aik/whn)

  • Kapolres Serang Mediasi Kasus Penganiayaan Senior ke Junior di Pondok Pesantren

    Kapolres Serang Mediasi Kasus Penganiayaan Senior ke Junior di Pondok Pesantren

    Jakarta

    Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko mediasi kasus dugaan penganiayaan santri oleh senior di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Petir. Menurut Condro, mediasi menghasilkan kesepakatan damai antara korban dan pelaku.

    Salah seorang santri dilaporkan ke Mapolres Serang karena diduga telah melakukan kekerasan terhadap adik kelas pada Rabu (17/9).

    Peristiwa itu berawal ketika terduga pelaku melihat kamar santri adik kelasnya tidak bersih. Terduga kemudian memberi tugas pada korban menghafal satu juz. Namun tugas yang diberikan seniornya tersebut tidak terpenuhi, sehingga terjadi penganiayaan.

    Sementara itu, mediasi digelar di Mapolres Serang, Banten, dalam acara Ngariung Iman, Ngariung Aman. Kapolres menghadirkan pihak keluarga korban, terduga pelaku, pengurus pondok pesantren, serta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Serang.

    Turut hadir Kasatreskrim AKP Andi Kurniady ES, Iptu Iwan Rudini, dan personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim selaku pihak yang menangani perkara.

    Kapolres berharap pihak sekolah ke depan harus menjaga komunikasi dan terbuka jika ada kejadian agar peristiwa seperti ini tidak terulang.

    “Jadi ini yang terakhir kali, jangan sampai terulang lagi. Sebab saat ini pondok pesantren merupakan pilot project, jangan ada kekerasan di sana dan ini bukan zamannya lagi,” kata Condro.

    (aik/whn)

  • Warga Minta Gubernur Banten Turun Tangan Atasi Gunungan Sampah di TPA Cipeucang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Warga Minta Gubernur Banten Turun Tangan Atasi Gunungan Sampah di TPA Cipeucang Megapolitan 26 September 2025

    Warga Minta Gubernur Banten Turun Tangan Atasi Gunungan Sampah di TPA Cipeucang
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Warga meminta Gubernur Banten Andra Soni turun tangan atasi gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan.
    Pasalnya kondisi TPA Cipeucang memprihatinkan karena sampah sudah menggunung dan melebihi kapasitas.
    “Ya dipaksa-paksain soalnya sudah banyak banget (sampah). Kalau bisa tuh gubernur (Banten) turun lihat langsung ke sini,” ujar warga Bayu (bukan nama sebenarnya) saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jumat (26/9/2025).
    Ia mengatakan saat ini sampah sudah tidak lagi tertampung. Bahkan, jalan aspal yang sebelumnya ada di dalam area sudah tertutup oleh tumpukan akibat longsor sampah.
    “Dulu di sini ada jalan aspal, sekarang mah sudah ketutup,” kata dia.
    Lebih lanjut, Bayu mengatakan, hingga kini belum ada sistem pengolahan sampah yang memadai di TPA Cipeucang.
    Hal itu menyebabkan sampah terus menggunung karena truk pengangkut yang datang hanya ditumpuk tanpa adanya proses.
    “Kalau di Bekasi kan sampahnya dipress, itu bagus. Satu mobil dipress, satu mobil dipress. Kalau di sini ya langsung dibuang aja. Paling nanti di-transit, dilempar lagi,” kata dia.
    Bayu menambahkan, lahan TPA Cipeucang seluas sekitar 2,5 hektarE persegi, kini sudah penuh terisi sampah.
    Jika kapasitas sudah tidak memungkinkan, sebagian sampah biasanya dikirim ke daerah lain, seperti Pandeglang atau Serang.
    “Yang udah-udah sih ada 30 truk, tapi dikirimnya malam,” kata dia.
    Dengan kondisi itu, Bayu berharap Gubernur Banten segera meninjau langsung agar ada kebijakan konkret dalam penanganan sampah.
    “Masalah sampah ini mah enggak bisa dianggap enteng, biayanya besar. Lihat aja ada empat beko. Kalau 1 beko aja itu berapa duit coba,” ucap dia.
    Warga lain, Wiwin (35) mengaku semakin mudah terserang penyakit, khusunya batuk.
    Pasalnya, bau yang semakin menyengat membuat saluran pernapasan, yakni tenggorokan menjadi serak dan mudah terkena batuk.
    “Kalau sesak nafas banget enggak tapi jadi mudah batuk cumanya pas batuk itu kadang suka sesak,” ujar Wiwin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sampah TPA Cipeucang Kian Parah, Bau dan Lalat Serbu Permukiman Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Sampah TPA Cipeucang Kian Parah, Bau dan Lalat Serbu Permukiman Warga Megapolitan 26 September 2025

    Sampah TPA Cipeucang Kian Parah, Bau dan Lalat Serbu Permukiman Warga
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – 
    Warga yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan, mengeluhkan kondisi sampah yang semakin parah.
    Selain menimbulkan bau menyengat, tumpukan sampah juga memicu munculnya lalat dalam jumlah banyak hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
    Siti (bukan nama sebenarnya), salah satu warga setempat, mengatakan bau dari TPA Cipeucang yang tercium setiap hari membuat lalat semakin banyak.
    Kondisi itu, menurutnya, kerap memburuk ketika musim hujan.
    “Kalau musim panas mending, lalatnya enggak terlalu, paling baunya saja. Tapi kalau musim hujan, udah banyak banget lalernya,” ujar Siti saat ditemui di lokasi, Jumat (26/9/2025).
    Sebagai pedagang makanan, Siti mengaku harus mencari cara agar dagangannya tetap aman dari gangguan lalat.
    Salah satunya dengan membeli etalase untuk melindungi makanan yang dijual.
    “Makanya saya sampai beli etalase buat dagangan saya. Kalau lagi banyak lalat, untungnya ada etalase jadi nggak ganggu,” katanya.
    Selain bau dan lalat, Siti juga mengaku sering mengalami batuk akibat tinggal dekat dengan TPA tersebut.
    “Kalau batuk mah pasti, emang udah resiko juga tinggal disini. Kalau sesak napas sih enggak tapi kalau batuk iya cukup sering,” ujarnya.
    Keluhan serupa disampaikan Wiwin (35), warga lainnya. Ia menyebut bau yang semakin menyengat membuat saluran pernapasan terganggu.
    “Kalau sesak nafas banget enggak tapi jadi mudah batuk cumanya pas batuk itu kadang suka sesak,” ucapnya.
    Dengan kondisi ini, warga berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi agar permasalahan di TPA Cipeucang tidak terus berulang dan menurunkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bisakah Donor Organ Bantu Manusia Hidup hingga Umur 150? Dokter Bilang Gini

    Bisakah Donor Organ Bantu Manusia Hidup hingga Umur 150? Dokter Bilang Gini

    Jakarta

    Pertemuan Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan Presiden China Xi Jinping beberapa waktu lalu sempat menghebohkan publik. Ini karena keduanya terekam secara tak sengaja membahas manfaat dahsyat dari transplantasi organ.

    Saat Putin dan Xi berjalan menuju mimbar Tiananmen tempat mereka menyaksikan parade bersama Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, penerjemah Putin terdengar berkata dalam bahasa Mandarin.

    “Bioteknologi terus berkembang. Organ manusia dapat ditransplantasikan secara terus-menerus. Semakin lama Anda hidup, maka semakin muda Anda, dan (Anda) bahkan dapat mencapai keabadian,” kata penerjemah Putin.

    Menanggapi hal tersebut, Xi, yang tidak terlihat di kamera, terdengar menjawab dalam bahasa Mandarin.

    “Beberapa orang memperkirakan bahwa pada abad ini manusia dapat hidup hingga 150 tahun,” kata Xi.

    Saat ditanya mengenai hal ini, Ketua Indonesian Transplantation Society (InaTS) Dr dr Maruhum Bonar Hasiholan marbun, SpPD-KGH mengatakan bahwa masa depan transplantasi organ di dunia medis memang cukup terang.

    Namun, untuk transplantasi organ bisa membantu manusia menjadi ‘hidup abadi’ atau 150 tahun seperti yang dikatakan oleh Xi, sejauh ini mimpi tersebut masih teoritis.

    “Di China, kan pusat penelitiannya bagus sekali kita ngaku lah karena duitnya banyak jadi risetnya luar biasa. Jadi mereka sudah bisa bikin (organ). Mau bikin ginjal, hati, stem cell itu kan bikin (organ),” kata dr Bonar kepada wartawan di Kabupaten Tangerang, Jumat (26/9/2025).

    “Jadi ngambil (sel) dari organ apa aja, dari tali pusat, bikin organ. Tapi itu masih teoritis. Jadi mereka (Xi dan Putin) ngomong-ngomong gini ‘kalau lo mau sehat, tinggal mana yang sakit gue ganti’. Tapi, itu masih jauh ke depan, belum sampai saat ini,” sambungnya.

    dr Bonar mengatakan, untuk transplantasi organ di Indonesia, sebagai contoh adalah ginjal, saat ini ‘tambahan umur’ yang masih realistis adalah 10 tahun, ditambah dengan kualitas hidup yang lebih baik pula.

    “Ginjal itu dikatakan berhasil 80-90 persen dalam satu tahun (hidup usai transplantasi), itu yang dikatakan pusat transplatasinya berhasil,” kata dr Bonar.

    “(Hidup) di atas satu tahun, keberhasilan kami di atas 90 persen, untuk di RSCM ya. Rata-rata pasien di atas 60 tahun,” sambungnya.

    Umumnya, yang menjadi masalah dari prosedur transplantasi adalah ketidakcocokan organ atau infeksi pasca operasi.

    “Kalau operasinya gampang, seperti operasi yang lain kan,” katanya.

    Di RSCM sendiri, lanjut dr Bonar saat ini sudah ada beberapa orang yang sudah mendaftar untuk menjadi pendonor organ.

    “Sudah kami buat daftarnya, sampai saat ini kurang lebih ada 10 orang (calon pendonor). Sudah ada di RSCM,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • PGN Perkuat Jargas, Dorong Swasembada dan Transisi Energi Bersih

    PGN Perkuat Jargas, Dorong Swasembada dan Transisi Energi Bersih

    Bisnis.com, CILEGON – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, menegaskan komitmennya dalam mendukung program Pemerintah terkait swasembada energi melalui pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi. Hal tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja spesifik Komisi XII DPR RI di Station Bojonegara, Rabu, (24/09/2025). Agenda ini menjadi forum diskusi strategis mengenai tantangan pengelolaan gas bumi, termasuk kebutuhan infrastruktur, harga yang kompetitif, serta keberlanjutan pasokan.

    Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Hery Murahmanta, menekankan peran strategis gas bumi sebagai sebagai tulang punggung transisi energi nasional menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060, melalui upaya pengendalian pencemaran udara. Selain itu, pemanfaatan gas bumi khususnya jargas juga menghadirkan solusi berkelanjutan untuk menekan impor energi.

    “Kita berharap gas bumi dapat menjadi alternatif untuk mengurangi impor LPG, sejalan dengan arahan Presiden yaitu Asta Cita untuk mewujudkan swasembada energi. Kami sebagai pelaksana di lapangan akan terus berusaha mengoptimalkan pengembangan infrastrukur untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di seluruh lapisan masyarakat,” tegas Hery.

    PGN saat ini mengoperasikan infrastruktur terintegrasi yang mencakup lebih dari 33.000 km jaringan pipa, fasilitas regasifikasi LNG, hingga stasiun pengisian bahan bakar gas. Di Area Cilegon sendiri, PGN menyalurkan gas bumi sekitar 40,87 BBTUD kepada lebih dari 16.000 pelanggan rumah tangga, pelanggan kecil, serta pelanggan komersial dan industri.

    Secara keseluruhan di Provinsi Banten, PGN telah membangun lebih dari 15.000 jargas APBN dan lebih dari 69.000 jargas mandiri PGN. Jaringan tersebut tersebar di Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

    PGN berencana untuk terus memperluas akses masyarakat melalui pembangunan jargas. “Untuk itu, dukungan Pemerintah sangat diperlukan agar perluasan jargas dapat berjalan lebih optimal, baik melalui percepatan perizinan, insentif keekonomian pembangunan jargas, maupun sosialisasi kepada masyarakat.” ujar Hery.

    Pada kesempatan tersebut, Putri Zulhas selaku Wakil Ketua Komisi XII DPR RI dan Ratu Rachmatuzakiyah selaku Bupati Serang turut menyampaikan harapannya agar infrastruktur jargas dapat segera diperluas. Keduanya sepakat mendorong pemanfaatan energi gas bumi yang lebih aman, praktis dan efisien bagi masyarakat.

    Ke depan, PGN menargetkan perluasan layanan melalui sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Komisi XII DPR RI dan Bupati Serang untuk mewujudkan pemerataan akses energi bersih, pengurangan impor energi, sekaligus penguatan daya saing industri.

  • Pemkot Tangerang Panggil Lurah Cipadu dan Camat Larangan Buntut Pemecatan 9 Ketua RT
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Pemkot Tangerang Panggil Lurah Cipadu dan Camat Larangan Buntut Pemecatan 9 Ketua RT Megapolitan 26 September 2025

    Pemkot Tangerang Panggil Lurah Cipadu dan Camat Larangan Buntut Pemecatan 9 Ketua RT
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memanggil Lurah Cipadu dan Camat Larangan usai polemik pemecatan sembilan ketua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan.
    Kepala Bagian Humas Pemkot Tangerang, Mu’alim, mengatakan lurah dan camat sudah dimintai keterangan terkait polemik tersebut.
    “Lurah dan camat sudah dipanggil, sudah dimintai keterangan. Terkait pemberhentian ketua RT bisa jadi nanti akan dievaluasi,” ujar Mu’alim saat dikonfirmasi, Jumat (26/9/2025).
    Begitupula dengan Wali Kota Tangerang, Sachrudin yang disebut telah menurunkan tim khusus untuk mencari tahu penyebab sembilan RT di Cipadu dipecat.
    “Pak wali sudah terjunkan tim khusus untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” kata Mu’alim.
    Adapun tim tersebut terdiri dari Asisten Daerah (Asda) I, Inspektorat, Bagian Hukum, dan Bagian Tata Pemerintahan (Tapem).
    Sebelumnya, sebanyak sembilan ketua RT di RW 001 Cipadu, Kota Tangerang, dipecat oleh pihak Kelurahan Cipadu, Kamis (18/9/2025).
    Sembilan RT tersebut mencakup RT 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 09, dan 10.
    Pemecatan dilakukan melalui Surat Keputusan Lurah Cipadu Kecamatan Larangan Nomor: 148/KEP-121 Tapem/2025 tentang Pemberhentian Ketua Rukun Tetangga (RT) Rukun Warga (RW) 001 Kelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
    Namun, pemecatan tersebut menimbulkan protes warga.
    Sebab, pemecatan diduga dilakukan sepihak dan tidak melalui musyawarah dengan masyarakat.
    “Saya mengetahui pada 18 September 2025 di grup WhatsApp RT, bahwa ketua RT di lingkungan saya dipecat lurah. Padahal RT itu dipilih secara demokratis oleh warga,” ujar salah satu warga RT 02 RW 01, Hari Purwanto (45), kepada
    Kompas.com
    , Kamis (25/9/2025).
    Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa sembilan ketua RT itu dipecat lantaran ditemukan adanya Pelanggaran Pasal 21 Poin 1 Huruf e Peraturan Walikota Tangerang Nomor 24 Tahun 2015, yang berbunyi “sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan atau norma-norma kehidupan masyarakat”.
    Menurut warga, alasan tersebut tidak mendasar, lantaran Lurah Cipadu, Dady Afiandi, tidak menjelaskan secara perinci norma apa yang dimaksud dan sudah dilanggar oleh para ketua RT itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ciri-ciri Jantung Bermasalah yang Bisa Muncul saat Tidur, Jangan Abaikan

    Ciri-ciri Jantung Bermasalah yang Bisa Muncul saat Tidur, Jangan Abaikan

    Jakarta

    Mengenali gejala penyakit jantung perlu dilakukan sebagai salah satu langkah pencegahan masalah kesehatan yang lebih parah. Terlebih, gejala penyakit jantung bisa muncul ketika tidur malam hari.

    Spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskular dr Maulidya Ayudika Dandanah, SpBTKV mengungkapkan beberapa tandanya. Beberapa di antaranya seperti terbangun tengah malam, jantung berdebar, dan sesak napas.

    Gejala lain yang dapat muncul adalah lebih nyaman tidur dengan bantal yang tinggi. Orang dengan masalah jantung merasa lebih sesak jika tidur mendatar, sehingga memasang bantal yang lebih tinggi.

    “Sebenarnya sesederhana kalau misalnya tidur sudah pakai tiga bantal, itu berarti ada masalah dengan jantung atau paru-paru,” ujar dr Ayu ketika ditemui awak media usai acara Heart To Heart, di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, Banten, Kamis (25/9/2025).

    “Makanya tetap harus (periksa), kita tidak bisa seperti beli obat datang ke apotek saja tanpa diperiksa dulu oleh dokter. Karena kadang-kadang ada penyakit yang gejalanya mirip sekali,” sambungnya, menekankan pentingnya pemeriksaan medis untuk melihat kemungkinan penyakit lain.

    Lantas, apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala tersebut? dr Ayu menyarankan untuk mengatur napas dan menenangkan diri.

    Apabila gejala sudah mereda, segera pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Tidak perlu melakukan gerakan-gerakan aktif ketika gejala muncul.

    “Pernah ada yang tanya saya, ‘kalau saya terbangun malam berdebar, apakah saya harus bergerak?’. Ketika terbangun, tenangkan diri, tarik napas, kemudian jika tetap berdebar segera hubungi rumah sakit terdekat. Tidak usah melakukan gerakan-gerakan manuver seperti meregangkan tubuh, itu akan semakin berbahaya,” sambungnya.

    Sebagai langkah preventif, dr Ayu menyarankan pemeriksaan jantung 1-2 tahun sekali. Apabila sudah berusia 50 tahun ke atas, maka pemeriksaan bisa dilakukan 6 bulan – 1 tahun sekali.

    “Tapi memang idealnya setahun sekali kita harus melakukan general check up. Semakin tua, artinya harus semakin rutin,” tandas dr Ayu.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)