provinsi: BANTEN

  • Pemotor Tewas Terlindas Truk di Jalan Daan Mogot Jakbar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Pemotor Tewas Terlindas Truk di Jalan Daan Mogot Jakbar Megapolitan 5 Oktober 2025

    Pemotor Tewas Terlindas Truk di Jalan Daan Mogot Jakbar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Seorang pemotor berinisial KP (57) tewas usai terlindas truk dalam kecelakaan di bawah flyover Pesing, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.
    Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Joko Susilo mengungkap kecelakaan bermula saat korban tengah melintas dari arah Jalan Daan Mogot menuju Jalan Pangeran Tubagus Angke.
    Kemudian, sepeda motor Honda bernomor polisi B-3627-BOX yang dikemudikan korban oleng ke kanan dan membuat jatuh dari kendaraannya.
    “Setibanya di dekat Gedung GAC, Cengkareng, Jakarta Barat, korban tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya dan oleng ke kanan,” kata Joko dalam keterangannya, Minggu.
    Tepat di samping kanan korban, melintas sebuah truk boks Isuzu bernomor polisi B-9732-UCZ yang tengah dikendarai oleh BD (42) menuju arah yang sama.
    Korban pun meninggal dunia di tempat.
    “Kecelakaan menyebabkan luka pada bagian kepala korban dan robek di bagian kaki kanan, korban pun meninggal dunia di TKP,” jelas Joko.
    Polisi mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Kabupaten Tangerang dilakukan visum.
    Kepolisian melakukan olah TKP, serta mencari saksi-saksi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tol Baru Bogor-Serpong Siap Dibangun, Jarak Jauh Terasa Sejengkal

    Tol Baru Bogor-Serpong Siap Dibangun, Jarak Jauh Terasa Sejengkal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Proyek pembangunan Tol Bogor-Serpong via Parung resmi dimulai pada Jumat (3/10/2025). Kehadiran tol ini akan memangkas waktu perjalanan secara signifikan. Jika saat ini perjalanan antara Serpong dan Bogor bisa memakan waktu 2-3 jam, dengan beroperasinya tol baru ini, waktu tempuh diperkirakan bisa dipangkas hingga 45 menit hingga 1 jam saja.

    Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) serta Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres dilakukan di kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Jumat (3/10/2025) kemarin.

    Acara tersebut disaksikan langsung oleh Menteri PU Dody Hanggodo, bersama sejumlah pejabat penting seperti Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian, Dirjen Bina Marga Roy Rizali Anwar, Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan Achmad Purwanto, dan Dirut PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhsan.

    Wilan mengatakan, proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp12,35 triliun dengan panjang 32,03 kilometer (km), terdiri atas 27,83 km di Jawa Barat dan 4,2 km di Banten.

    “Alhamdulillah penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol dapat dilaksanakan hari ini karena salah satu persyaratannya antara perizinan lingkungan yang baru kita dapatkan,” ujar Wilan, dikutip Sabtu (4/10/2025).

    Tol Bogor-Serpong via Parung akan menjadi bagian penting dari jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) III, yang juga mencakup proyek Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kartaraja), Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, dan Tol Semanan-Balaraja. Kehadiran ruas baru ini diharapkan mampu mempercepat konektivitas wilayah penyangga Jakarta dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar.

    Rute jalan tol ini akan menghubungkan persimpangan Selabenda di Bogor dengan persimpangan Serpong melalui wilayah Parung, melintasi Kabupaten Bogor (Kecamatan Kemang, Ciseeng, dan Rumpin) serta sebagian Kabupaten Tangerang. Dalam rencana awal, tol ini akan memiliki 5 simpang susun dan 2 pertigaan utama.

    – Persimpangan Salabenda-Simpang Susun (SS) Pondok Udik sepanjang 3,97 km,

    – SS Pondok Udik-SS Putat Nutug sepanjang 9,27 km,

    – SS Putat Nutug-SS Rumpin sepanjang 8,23 km, dan

    – SS Rumpin-Junction Serpong sepanjang 10,56 km.

    Adapun pengerjaannya dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) oleh konsorsium PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS). Komposisi kepemilikannya terdiri dari PT Persada Utama Infra (52%), Jasa Marga (26%), Adhi Karya (12%), dan Hutama Karya (10%).

    “Proyek ini juga mendapatkan dukungan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, sebagai bentuk mitigasi risiko dan jaminan keinginan proyek dalam jangka panjang,” ujar Wilan.

    Menurut data Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU, nilai konstruksi proyek ini mencapai Rp5,27 triliun dari total investasi Rp12,35 triliun tersebut. Setelah rampung, tol ini akan terintegrasi dengan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR), Tol Depok-Antasari (Desari), Tol Serpong-Pondok Aren, dan Tol Serpong-Balaraja, membentuk jaringan transportasi terpadu di Jakarta Selatan.

    Dengan demikian, Tol Bogor-Serpong via Parung bukan hanya menjadi proyek perdana di era Prabowo, tetapi juga tonggak awal dari pembangunan enam jaringan tol baru yang akan memperkuat konektivitas wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

     

     

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PT PII Jamin Proyek Jalan Tol Bogor-Serpong, Segini Nilai Investasinya – Page 3

    PT PII Jamin Proyek Jalan Tol Bogor-Serpong, Segini Nilai Investasinya – Page 3

    Selain itu, Direktur Utama BSIS, Eldy Ellyus menjelaskan, Jalan Tol Bogor – Serpong (via Parung) sebagai bagian dari rencana jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3 memiliki total panjang 32,03 km, dengan nilai investasi sebesar Rp.12,35 triliun menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan masa konsesi selama 40 tahun.

    “Jalan Tol Bogor – Serpong (via Parung) ini akan menjadi jalan tol yang menghubungkan Kawasan Permukiman di Bogor, Jawa Barat dengan Kawasan Komersial di Tangerang, Banten,” ujar Eldy.

    Eldy menambahkan, untuk pembangunan Jalan Tol Bogor – Serpong (via Parung) ini memiliki 2 Junction (JC) dan 3 Simpang Susun (SS) yang terbagi atas 4 seksi. Seksi 1 dimulai dari JC Salabenda sampai dengan SS Pondok Udik, Kemang.

    Seksi 2 dimulai dari SS Pondok Udik sampai dengan SS Putat Nutug, Ciseeng. Seksi 3 dimulai dari SS Putat Nutug sampai dengan SS Tamansari, Rumpin. Seksi 4 dimulai dari SS Tamansari sampai dengan JC Serpong, di Pagedangan.

    “Jalan tol ini nantinya akan melewati 3 kecamatan dan 14 desa yang berada di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat serta melewati 2 kecamatan dan 4 desa yang berada di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,” jelas Eldy.

       

  • Stasiun Juanda Membludak Usai HUT TNI: Penumpang Mandi Keringat, Balita Menangis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Membludak Usai HUT TNI: Penumpang Mandi Keringat, Balita Menangis Megapolitan 5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Membludak Usai HUT TNI: Penumpang Mandi Keringat, Balita Menangis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Pintu masuk Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, penuh sesak oleh penumpang yang baru saja mengikuti rangkaian acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 TNI di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (5/10/2025) sore.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    pada pukul 16.15 WIB, antrean penumpang yang ingin melakukan
    tap in
    di gerbang masuk mengular hingga ke luar area pintu masuk stasiun.
    Hawa panas akibat banyaknya orang berdesakan di ruangan tertutup pun sangat terasa di area
    tap in
    stasiun.
    Imbasnya, sejumlah penumpang yang merupakan anak-anak dan balita menangis akibat kelelahan berada di dalam antrean dan saling dorong dengan penumpang lain.
    Beberapa kali juga terdengar teriakan dari sejumlah pengunjung di bagian belakang yang meminta agar tidak saling dorong dan mempercepat proses
    tap in
    .
    Ucapan syukur dan rasa lega pun tergambar dari sejumlah penumpang setelah melewati gerbang masuk.
     
    “Alhamdulillah, beres juga (antrenya),” seru mereka.
    Rizal (28 tahun), penumpang yang ingin pulang menuju Stasiun Rawa Buntu, Tangerang, mengaku terjebak berdesak-desakan di tengah antrean selama kurang lebih 40 menit.
    Setelah berhasil
    tap in
    dan melewati padatnya antrean, pakaian dan seluruh badan Rizal terlihat basah oleh keringat.
    “Panas banget, enggak kuat. Ini saya sampai mandi keringat gara-gara ngantri. Lebih capek antre di sini daripada pas di Monas tadi,” kata Rizal kepada
    Kompas.com.
    Reza bersama sejumlah temannya pun segera duduk dan menyenderkan badannya ke tembok untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya.
    “Mendingan istirahat dulu deh, habis ini paling masih satu setengah jam lagi perjalanan ke rumah,” ucap dia.
    Rizal mengaku baru pertama kali datang ke HUT TNI dan terkejut dengan kepadatan di kawasan Monas maupun di stasiun transportasi umum.
    Menurut kesaksiannya, ada beberapa anak kecil yang menangis karena terjepit di tengah kerumunan.
    “Saya enggak nyangka sih separah ini. Tadi kasihan juga yang pada bawa anak. Baru tahu saya, ternyata kalau teman malah lebih milih naik di Stasiun Tanah Abang. Jauh tapi enak, enggak kayak gini,” imbuh dia.
    Sementara itu, Aldi (30), salah satu petugas di Stasiun Juanda, mengatakan membludaknya antrean di gerbang masuk sudah terjadi sejak pukul 13.00 WIB.
    Sistem buka-tutup gerbang sudah diberlakukan untuk mengurai kepadatan, tetapi jumlah penumpang yang melonjak tinggi membuat kepadatan antrean sulit terurai dan terus bertambah.
    Menurut dia, kepadatan di Stasiun Juanda akan terus berlangsung hingga malam hari, menjelang selesainya gelaran agenda terakhir HUT TNI, yaitu konser.
     
    “Tadi sih waktu dapat arahan diminta siaga sampai malam. Kalau enggak salah kan ada konser ya malam, pasti masih ramai,” ucap Aldi.
    Oleh karena itu, ia menyarankan agar para penumpang yang masih berada di Monas dan hendak kembali pulang untuk memilih alternatif stasiun lainnya untuk menghindari kepadatan di Juanda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Awal Musim Hujan Oktober 2025 Daerah Mana Saja? Cek Infonya

    Awal Musim Hujan Oktober 2025 Daerah Mana Saja? Cek Infonya

    Jakarta

    Awal musim hujan 2025/2026 sudah mulai berlangsung di sejumlah wilayah Indonesia sejak September. Namun, Zona Musim (ZOM) terbanyak diprediksi terjadi pada Oktober ini, saat sebagian besar daerah beralih dari musim kemarau menuju musim hujan.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), waktu datangnya musim hujan berbeda-beda di tiap wilayah, tergantung pola angin, letak geografis, serta dinamika atmosfer. Lalu, daerah mana saja yang mengalami awal musim hujan pada Oktober 2025?

    149 Zona Musim Mulai Musim Hujan pada Oktober 2025

    Berdasarkan Prakiraan Musim Hujan 2025/2026 yang dirilis BMKG, terdapat 149 Zona Musim (ZOM) yang diprediksi memasuki awal musim hujan pada bulan Oktober 2025. Jumlah ini mencakup sekitar 42 persen wilayah Indonesia.

    BMKG menjelaskan bahwa awal musim hujan ditetapkan ketika curah hujan mencapai ≥50 milimeter dalam satu dasarian (10 hari) dan diikuti oleh dasarian berikutnya dengan curah hujan yang sama atau lebih tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut sudah mengalami peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

    Secara umum, wilayah barat dan tengah Indonesia mendominasi fase awal musim hujan pada Oktober ini, seiring dengan mulai aktifnya angin baratan yang membawa uap air dari Samudra Hindia ke wilayah daratan.

    Daftar Wilayah yang Awal Musim Hujan di Oktober 2025Sumatera bagian tengah dan selatan, seperti Riau bagian selatan, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.Jawa bagian barat dan tengah, meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, serta sebagian Jawa Tengah.Kalimantan bagian barat dan tengah, termasuk Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan sebagian Kalimantan Selatan.Sulawesi bagian tengah dan tenggara, seperti sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.Bali bagian barat dan sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Di wilayah-wilayah tersebut, frekuensi hujan mulai meningkat secara bertahap, menandai berakhirnya periode kering yang terjadi sejak pertengahan tahun.

    Prakiraan Awal Musim Hujan 2025 di Wilayah Lainnya

    BMKG juga mencatat bahwa beberapa wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua bagian selatan baru akan memasuki awal musim hujan pada November hingga Desember 2025.

    Sementara itu, wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan sebagian Kalimantan Timur justru sudah lebih dulu mengalami awal musim hujan sejak September 2025, mendahului sebagian besar wilayah lainnya.

    BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

    BMKG mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di awal musim hujan, terutama hujan lebat disertai angin kencang dan kilat. Daerah dengan topografi curam atau sistem drainase buruk diminta siaga terhadap kemungkinan banjir lokal dan tanah longsor.

    Pemerintah daerah juga diimbau untuk memperkuat sistem peringatan dini serta melakukan langkah antisipasi guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi seiring meningkatnya curah hujan di bulan Oktober ini.

    (wia/idn)

  • Harga rumah seken secara nasional hingga Agustus 2025 tumbuh tipis

    Harga rumah seken secara nasional hingga Agustus 2025 tumbuh tipis

    Secara nasional, berdasarkan Rumah123 Flash Report September 2025, harga rumah di Indonesia hingga Agustus 2025 tercatat naik tipis 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,

    Jakarta (ANTARA) – Marketplace properti Rumah123 mengungkapkan harga rumah sekunder atau seken secara nasional hingga Agustus 2025 tercatat tumbuh tipis.

    “Secara nasional, berdasarkan Rumah123 Flash Report September 2025, harga rumah di Indonesia hingga Agustus 2025 tercatat naik tipis 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, dari 13 kota yang masuk dalam indeks harga rumah seken, sebanyak tujuh kota menunjukkan kenaikan harga tahunan, dengan Yogyakarta mencatat pertumbuhan paling tinggi sebesar empat persen.

    Untuk kawasan Jabodetabek, tren positif juga masih terlihat meski dengan kenaikan yang relatif moderat. Depok mencatatkan pertumbuhan harga rumah sebesar 3,8 persen secara tahunan (year-on-year/YoY), disusul Tangerang sebesar 1,4 persen YoY.

    Sementara itu, kota-kota besar lain di Pulau Jawa juga menunjukkan pergerakan harga yang positif. Selain Yogyakarta, Semarang tumbuh satu persen YoY, dan Semarang 0,1 persen YoY.

    Untuk kota-kota besar di luar Pulau Jawa, hanya Denpasar yang masih mencatatkan pertumbuhan, yakni sebesar 3,3 persen YoY.

    Tangerang kembali menempati posisi teratas sebagai lokasi rumah paling populer di Indonesia dengan porsi 15 persen dari total daftar permintaan informasi (listing enquiries) pada bulan ini. Disusul Jakarta Selatan dengan 12,9 persen dan Jakarta Barat 10,5 persen.

    Menariknya, jika dilihat secara bulanan (month-on-month) di kawasan Jabodetabek, Jakarta Barat mencatat pertumbuhan popularitas tertinggi sebesar 1,2 persen, diikuti Depok (0,2 persen) serta Jakarta Pusat dan Jakarta Timur (masing-masing naik tipis 0,1 persen).

    Di luar Jabodetabek, Semarang dan Malang menonjol sebagai kota besar di Pulau Jawa dengan pertumbuhan popularitas masing-masing 0,2 persen dan 0,1 persen.

    Sementara di luar Jawa, Denpasar menjadi kota dengan pertumbuhan minat tertinggi, naik tipis 0,1 persen. Sebaliknya, penurunan popularitas terjadi di Tangerang (-0,7 persen), Bandung (-0,3 persen), dan Surabaya (-0,2 persen).

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Spesifikasi dan Kecanggihan Kapal Selam Tanpa Awak KSOT-008 yang Dipamerkan di HUT ke-80 TNI

    Spesifikasi dan Kecanggihan Kapal Selam Tanpa Awak KSOT-008 yang Dipamerkan di HUT ke-80 TNI

    Bisnis.com, JAKARTA – Dalam parade alutsista HUT ke-80 TNI, dipamerkan kapal selam tanpa awak KSOT-008, yang merupakan alutsista baru milik TNI.

    Kapal selam terbaru itu diangkut oleh kendaraan militer TNI dalam iring-iringan parade alutsista di Monas Jakarta Pusat hari ini, 5 Oktober 2025

    Pengembangan kapal selam tanpa awak sendiri merupakan jawaban bagi kebutuhan pertahanan maritim, khususnya pertahanan bawah laut. Pengembangan desain dan rencana pembangunan kapal selam autonomous sendiri di bawah di PT PAL Indonesia.

    KSOT memiliki periode operasi yang sangat panjang, dimana hal ini tidak dapat dilakukan oleh kapal selam dengan awak. Konsep strategi yang diusung KSOT hampir mirip dengan Kapal Serang Ringan (KSR).

    Memiliki panjang 25 meter, kapal selam tanpa awak ini  dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI), yang dapat dimonitor dari jarak jauh untuk mengirimkan informasi ke pusat komando. Melalui kerjasama dengan Diehl Defense, Kapal Selam Autonomous (KSOT) nantinya juga akan dilengkapi persenjataan, layaknya kapal selam pada umumnya.

    Berikut spesifikasi kapal selam KSOT-008

    Mampu menjelajah di bawah permukaan
    Waktu tempuh 72 jam
    Kecepatan jelajah maksimal 20 knot
    Jangkauan maksimal 203 miles
    6 rudal torpedo black shark
    Exocet missile

    Selain itu, kapal selam terbaru milik TNI itu juga akan dilengkapi dengan alat komunikasi dan navigasi yang canggih.

  • Macet Total di Kawasan Monas, Mobil Terjebak 2 Jam dari Tanah Abang ke Tugu Tani
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Macet Total di Kawasan Monas, Mobil Terjebak 2 Jam dari Tanah Abang ke Tugu Tani Megapolitan 5 Oktober 2025

    Macet Total di Kawasan Monas, Mobil Terjebak 2 Jam dari Tanah Abang ke Tugu Tani
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Lumpuhnya arus lalu lintas yang terjadi di kawasan sekitar Monas, Jakarta Pusat menyebabkan pengendara mobil terjebak hingga lebih dari dua jam di sepanjang Jalan Kebon Sirih.
    Ardi (37), seorang pengemudi taksi online mengungkapkan dirinya terjebak macet sejak sejak pukul 08.30 WIB untuk melintas dari kawasan Tanah Abang menuju bundaran Tugu Tani.
    “Saya abis
    ngedrop
    penumpang, mau balik ke arah Bekasi. Ini tapi udah hampir dua jam kayaknya kejebak, macet total enggak gerak dari pas di Tanah Abang,” kata Ardi kepada Kompas.com, Minggu.
    Menurut Ardi, kemacetan mengular selama kurang lebih 2,5 kilometer dimulai sejak persimpangan Stasiun Tanah Abang.
    Serupa, Rayhan (42) seorang warga kecamatan Cipondoh, Tangerang, mengaku sengaja datang ke Monas untuk mengajak keluarganya berlibur dan menonton pameran alutsista TNI.
    Namun, Rayhan yang berangkat dari rumahnya sejak pukul 07.30 WIB belum juga tiba di tujuan hingga pukul 10.00 WIB.
    “Kayaknya kalau setengah jam lagi belum sampai juga, anak istri biar turun aja. Saya yang ngantri di mobil. Enggak bisa parkir juga ini kayaknya,” kata Rayhan.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, kendaraan yang melintas di Jalan Kebon Sirih dari arah Tanah Abang menuju arah Monas terpantau tak bergerak sama sekali imbas kemacetan parah yang terjadi.
    Baik kendaraan roda dua maupun roda empat sama-sama terjebak di tengah kemacetan.
    Bahkan, sekitar 17 bus Transjakarta dari berbagai rute perjalanan yang dipenuhi penumpang ikut terjebak di tengah kemacetan.
    Sejumlah kendaraan milik TNI yang ingin masuk ke kawasan Monas juga ikut tak bergerak di tengah kemacetan.
    Lampu lalu lintas yang menunjukkan isyarat warna hijau pun tak membuat antrean kendaraan berjalan karena semrawutnya perismpangan di bundaran Tugu Tani.
    Dari arah timur, yaitu dari kawasan Kwitang juga terpantau macet total imbas kepadatan volume kendaraan yang ingin menuju ke kawasan Monas.
    Lalu lintas dari sekitar Stasiun Gondangdia juga terlihat lumpuh. Kendaraan yang melintas di jalan yang hanya muat dua jalur itu tak bergerak sama sekali.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal MPL ID S16 Hari Ini 5 Oktober: RRQ Hoshi dan Geek Fam Berebut Poin untuk Modal ke Playoff – Page 3

    Jadwal MPL ID S16 Hari Ini 5 Oktober: RRQ Hoshi dan Geek Fam Berebut Poin untuk Modal ke Playoff – Page 3

    Duel di Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) Indonesia Season 16 kian panas memasuki week 6. Hanya tersisa tiga pekan sebelum playoff, tim-tim mulai mengeluarkan strategi terbaik agar tidak terjebak di zona merah.

    Di klasemen sementara, Geek Fam, RRQ Hoshi, dan Team Liquid ID masih berada di zona merah dan berisiko gagal tampil di babak playoff.

    Sebaliknya, Onic sudah mengamankan satu tiket ke playoff usai mencatatkan kemenangan ke-11 beruntung dengan mengalahkan Team Liquid ID.

    Laga penentuan menuju playoff semakin menarik, karena Moonton selaku publisher dan pengembang game memutuskan untuk memindahkan venue playoff MPL ID S16.

    Jika musim lalu berlangsung di Jakarta International Velodrome, kini babak playoff MPL ID S16 akan digelar di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), Banten.\

  • HUT Ke-80 TNI, Prajurit Tampilkan Atraksi Duel dengan Musuh di Atas Tank BMP-3M
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Oktober 2025

    HUT Ke-80 TNI, Prajurit Tampilkan Atraksi Duel dengan Musuh di Atas Tank BMP-3M Nasional 5 Oktober 2025

    HUT Ke-80 TNI, Prajurit Tampilkan Atraksi Duel dengan Musuh di Atas Tank BMP-3M
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Atraksi pertempuran prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi salah satu momen yang paling menarik perhatian dalam puncak peringatan HUT ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Dalam simulasi tersebut, prajurit TNI menampilkan unjuk keterampilan tempur di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan ribuan penonton yang memadati area Monas.
    Atraksi diawali dengan dua pesawat tempur yang menuntaskan misi udara dengan sukses.

    Mission accomplished, return to base
    ,” terdengar suara narator dari pengeras suara, disambut tepuk tangan penonton.
    Tak lama berselang, beberapa tank BMP-3M kendaraan tempur amfibi kebanggaan TNI, memasuki area demonstrasi dari sisi kiri tribun kehormatan.
    Dari arah berlawanan, sekelompok pasukan yang berperan sebagai kombatan musuh muncul dan mencoba menghadang laju tank pasukan TNI.
    Dalam simulasi itu, terjadi aksi saling serang di atas kendaraan tempur.
    Para prajurit TNI tampak beradu keterampilan jarak dekat dengan kombatan musuh, termasuk melawan lawan bersenjata pisau.
    Namun, para prajurit TNI berhasil melumpuhkan seluruh musuh dan merebut kembali kendali tank BMP-3M.
    Salah satu adegan menunjukkan tank menembakkan peluru ke arah posisi lawan yang melarikan diri, disertai teriakan komando
    “Sikat, tembak!”
    Atraksi ini diakhiri dengan seruan lantang narator, “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju!” yang disambut sorak penonton di sekitar area Monas.
    Presiden Prabowo yang duduk di jajaran tamu kehormatan tampak tersenyum menyaksikan aksi pertempuran tersebut.
    Atraksi simulasi pertempuran ini menjadi bagian dari rangkaian puncak perayaan HUT ke-80 TNI yang mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju.”
    Selain unjuk kemampuan tempur darat, rangkaian acara juga menampilkan atraksi udara, parade kendaraan tempur, hingga demonstrasi operasi pembebasan sandera.
    KOMPAS.com/Adhyasta Dirgantara Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di mana Presiden Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).
    Sebagai informasi, TNI menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 di lapangan Monas, Jakarta, pada Minggu (5/10/2025).
    Dalam peringatan HUT ke-80, TNI mengangkat tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”. “TNI Prima” menggambarkan visi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar institusi pertahanan ini senantiasa profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
    Sementara itu, “TNI Rakyat” merujuk pada jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara profesional, sekaligus tentara nasional.
    Adapun “Indonesia Maju” berarti TNI tidak hanya memperkuat kemampuan tempur, tetapi juga mendukung program nasional melalui operasi militer selain perang (OMSP).
    Dalam puncak peringatan HUT ke-80 TNI, sebanyak 133.000 personel TNI akan terlibat dalam acara yang digelar di Monas.
    Selain 133.000 personel TNI, 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) juga akan diturunkan untuk parade, defile, dan demonstrasi keterampilan prajurit dari matra darat, laut, dan udara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.