provinsi: BANTEN

  • Setelah Tragedi Ammar Zoni, Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Banten Razia Rutan Serang

    Setelah Tragedi Ammar Zoni, Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Banten Razia Rutan Serang

    Liputan6.com, Serang – Setelah tragedi penangkapan artis Ammar Zoni yang mengedarkan narkoba jenis sabu dan ganja sintesis melalui aplikasi Zangi dari dalam Rumah Tahanan atau Rutan Salemba, razia seluruh kamar tahanan dilakukan Rutan Kelas IIB Serang, Banten.

    Sebanyak 14 kamar di rutan negara berusia 140 tahun itu digeledah. Hasilnya, tidak ditemukan narkoba maupun handphone yang diselundupkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

    Dari seluruh kamar yang digeledah, ditemukan gunting kuku, korek, gelang, hingga alat pemanas air.

    “Kita terbuka, semuanya kita geledah, dan ternyata hasilnya adalah tidak ditemukan HP, tidak ditemukan narkoba,” ujar Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Banten M. Ali Syeh Banna di lokasi, Sabtu, (11/10/2025).

    Razia dilakukan secara terjadwal maupun dadakan rutin dilakukan, untuk mengantisipasi peredaran barang terlarang di dalam penjara.

    Pemeriksaan tamu kunjungan serta batang titipan untuk para WBP lebih diperketat lagi. Termasuk merazia kamar tahanan, agar tidak ada penyelundupan barang terlarang yang berbahaya.

    “Ya, jadi ini salah satu untuk evaluasi kami kenapa barang-barang sendok, gunting ini bisa masuk. Sehingga kedepannya diharapkan tidak lagi barang-barang ini bisa masuk ke kamar, untuk pengeledahan kami lebih waspada lagi,” terang Ali.

    Razia dan sidak kamar tahanan bakal dilakukan rutin diseluruh rutan maupun lembaga pemasyarakatan (lapas) yang ada di wilayah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal atau Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Banten.

    Ali memastikan seluruh rutan dan lapas bersih dari handphone, narkoba maupun batang terlarang lainnya.

    “Ya, seluruh (lapas dan rutan). Dan kami akan terus-menerus melakukan rahasia ini untuk pembersihan narkoba, HP, maupun senjata tajam, sehingga ketertiban keamanan di UPT itu terjamin,” jelasnya.

     

    Mulai dari Ammar Zoni syok dituntut 12 tahun penjara hingga Aaliyah & Thariq foto prewed di Solo-Jogha, berikut sejumlah berita menarik News Flash Showbiz Liputan6.com.

  • Jakarta dan sekitarnya diprakirakan berawan hingga hujan ringan

    Jakarta dan sekitarnya diprakirakan berawan hingga hujan ringan

    Jakarta (ANTARA) – Cuaca DKI Jakarta dan sekitarnya diprakirakan berawan pada sebagian wilayah dan hujan ringan pada kawasan lainnya dengan sejumlah peringatan cuaca ekstrem di kota penyangga.

    Berdasarkan informasi yang dikutip dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada Sabtu, kondisi langit berawan diprediksi terjadi di Kota Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

    Sementara kota administratif Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diproyeksikan hujan ringan.

    Kondisi hujan ringan ini juga diperkirakan terjadi di beberapa kota penyangga ibu kota seperti Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

    Sedangkan untuk Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi diperkirakan cuaca cerah.

    Selain itu, BMKG juga merilis wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang pada provinsi Jawa Barat dan Banten.

    Pewarta: Aditya Ramadhan
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tol Kataraja Resmi Dibuka, Magnet Baru Investasi di PIK 2

    Tol Kataraja Resmi Dibuka, Magnet Baru Investasi di PIK 2

    Bisnis.com, JAKARTA — Pembukaan ruas Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg (Kataraja) menjadi babak baru dalam konektivitas kawasan barat Jakarta. 

    Jalan tol yang terhubung langsung dengan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 itu resmi beroperasi fungsional mulai Kamis, 9 Oktober 2025, dengan akses gratis hingga 20 Oktober mendatang setiap pukul 06.00–22.00 WIB.

    Kehadiran tol sepanjang 39 kilometer ini bukan hanya memperpendek waktu tempuh dari Jakarta ke kawasan pesisir Tangerang, tetapi juga menjadi katalis ekonomi baru.

    Akses yang semakin terbuka diyakini mempercepat pengembangan kawasan PIK 2 sebagai destinasi investasi, hunian, dan pariwisata terpadu.

    Menariknya, momen pembukaan Tol Kataraja bertepatan dengan penyelenggaraan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 di Nusantara International Convention & Exhibition (NICE) PIK 2.

    Ajang internasional ini mempertemukan para pelaku industri pariwisata, investor, dan wisatawan, sekaligus menegaskan posisi PIK 2 sebagai episentrum ekonomi baru di utara Jakarta.

    CEO & Founder Yes Invest, Christofer menyatakan bahwa kehadiran infrastruktur jalan tol Kataraja ini akan berdampak paling signifikan dan membawa efek multiplier.

    “Dengan tersambungnya kawasan PIK 2 ke jaringan tol utama, biaya logistik menuju Bandara Soekarno–Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok akan turun, arus distribusi barang lebih efisien, dan waktu tempuh berkurang drastis. Ini akan memperkuat daya saing sektor manufaktur dan perdagangan,” ujarnya dalam siaran pers, dikutip Jumat (10/10/2025).

    Dia juga menyatakan, aksesibilitas adalah faktor kunci dalam percepatan nilai properti.

    “Ketika tol tersambung penuh, kawasan seperti PIK 2 akan menjadi magnet investasi baru, karena investor melihat kepastian konektivitas sebagai jaminan pertumbuhan nilai aset,” ujarnya.

    Ditambahkan, dari sisi properti, kawasan PIK 2 berpotensi mengalami kenaikan nilai lahan yang signifikan. Investor menilai pembukaan tol sebagai sinyal kuat bahwa kawasan ini akan menjadi growth center baru di Jabodetabek.

    “Selain itu, aktivitas ekonomi yang meningkat di sektor hospitality, perdagangan, dan pariwisata akan menciptakan lapangan kerja baru. Efek berantai ini diperkirakan mendorong konsumsi rumah tangga, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperluas basis pajak daerah,” tambahnya.

  • Kementerian LHK Dorong Percepatan PSEL, Tangsel Siap Jadi Kota Percontohan

    Kementerian LHK Dorong Percepatan PSEL, Tangsel Siap Jadi Kota Percontohan

    Jakarta: Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, menegaskan kesiapan daerahnya untuk menjadi kota percontohan dalam pengembangan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

    Kesiapan itu dipaparkan langsung kepada CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, di Wisma Danantara Indonesia.

    Pemaparan ini dilakukan Benyamin dalam rangka memenuhi undangan khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

    Undangan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil verifikasi lapangan yang dilaksanakan pada Rapat Koordinasi Terbatas Kementerian Koordinator Bidang Pangan, 2 Oktober 2025, yang bertujuan menyampaikan potensi lokasi pembangunan PSEL kepada Danantara.

    “Kami menyampaikan apabila akan dilaksanakan uji coba percepatan kegiatan teknisnya, Tangsel siap menjadi percontohan untuk pertama kalinya,” kata Benyamin di Wisma Danantara Indonesia.

    Benyamin menambahkan bahwa Tangsel memiliki modal yang memadai untuk merealisasikan proyek ambisius ini. “Kapasitas kita sudah memenuhi, ada 1.000 ton lebih sampah, kemudian kita sudah punya lahannya dan lainnya,” jelasnya.

    Kota Tangsel tercatat sebagai salah satu dari 10 daerah yang berpotensi menjadi lokasi pembangunan PSEL berdasarkan hasil kajian KLH. Posisi Tangsel sebagai bagian dari wilayah aglomerasi Tangerang Raya dinilai sangat potensial untuk pelaksanaan program waste to energy ini.

    Keterlibatan Danantara sebagai pengelola investasi diharapkan dapat mempercepat realisasi proyek PSEL di Tangsel.”Insyaallah sejauh ini Kota Tangsel sudah siap untuk PSEL,” tutur Benyamin.

    Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, Pemkot Tangsel sudah melakukan tender dan penetapan pemenang lelang hingga membuat Badan Usaha Pelaksana (BUP). 

    “Nanti akan kita sesuaikan dengan rencana-rencana baru, karena Danantara akan jadi pemilik seluruh kegiatan-kegiatan pengolahan sampah menjadi energi listrik,” ujar Benyamin. 

    Jakarta: Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, menegaskan kesiapan daerahnya untuk menjadi kota percontohan dalam pengembangan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
     
    Kesiapan itu dipaparkan langsung kepada CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, di Wisma Danantara Indonesia.
     
    Pemaparan ini dilakukan Benyamin dalam rangka memenuhi undangan khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

    Undangan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil verifikasi lapangan yang dilaksanakan pada Rapat Koordinasi Terbatas Kementerian Koordinator Bidang Pangan, 2 Oktober 2025, yang bertujuan menyampaikan potensi lokasi pembangunan PSEL kepada Danantara.
     
    “Kami menyampaikan apabila akan dilaksanakan uji coba percepatan kegiatan teknisnya, Tangsel siap menjadi percontohan untuk pertama kalinya,” kata Benyamin di Wisma Danantara Indonesia.
     
    Benyamin menambahkan bahwa Tangsel memiliki modal yang memadai untuk merealisasikan proyek ambisius ini. “Kapasitas kita sudah memenuhi, ada 1.000 ton lebih sampah, kemudian kita sudah punya lahannya dan lainnya,” jelasnya.
     
    Kota Tangsel tercatat sebagai salah satu dari 10 daerah yang berpotensi menjadi lokasi pembangunan PSEL berdasarkan hasil kajian KLH. Posisi Tangsel sebagai bagian dari wilayah aglomerasi Tangerang Raya dinilai sangat potensial untuk pelaksanaan program waste to energy ini.
     
    Keterlibatan Danantara sebagai pengelola investasi diharapkan dapat mempercepat realisasi proyek PSEL di Tangsel.”Insyaallah sejauh ini Kota Tangsel sudah siap untuk PSEL,” tutur Benyamin.
     
    Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, Pemkot Tangsel sudah melakukan tender dan penetapan pemenang lelang hingga membuat Badan Usaha Pelaksana (BUP). 
     
    “Nanti akan kita sesuaikan dengan rencana-rencana baru, karena Danantara akan jadi pemilik seluruh kegiatan-kegiatan pengolahan sampah menjadi energi listrik,” ujar Benyamin. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (FZN)

  • Penumpang Tak Terangkut, Trans Banten Akan Ganti Armada Sebesar Transjakarta

    Penumpang Tak Terangkut, Trans Banten Akan Ganti Armada Sebesar Transjakarta

    Jakarta

    Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten mengatakan Trans Banten diminati hingga ada penumpang yang tak terangkut. Karena itu, mereka akan mengganti model bus menjadi mirip yang dipakai Transjakarta.

    “Kemarin sore, penumpang dari Untirta Sindangsari tidak semua terangkut karena kapasitas bus terlalu kecil,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Tri Nurtopo, Jumat (10/10/2025).

    Menurutnya, saat ini bus yang digunakan adalah bus model medium long dengan 37 kursi. Bus tersebut tidak menyediakan banyak ruang untuk penumpang berdiri.

    Tri pun menyampaikan telah berkoordinasi dengan pihak DAMRI selaku operator untuk mengganti model bus. Ia ingin bus perkotaan itu bisa mengangkut lebih banyak penumpang.

    “Jadi kami sedang berkoordinasi untuk mengganti bus ukuran medium long menjadi bus besar dengan 28 kursi dan ruang berdiri untuk sekitar 40 orang, mirip seperti bus Transjakarta,” kata Tri.

    Menurut Tri, Pemprov Banten tetap akan menggunakan dua bus selama masa uji coba gratis sampai akhir tahun. Waktu tunggu bus sekitar satu jam.

    “Fokus kami sekarang mengganti ukuran bus dulu, bukan menambah jumlah armada. Jumlah armada per jam masih tetap sama, tapi dua unit yang ada akan diganti dengan bus berukuran lebih besar supaya bisa menampung lebih banyak penumpang,” katanya.

    Sementara itu, General Manager Perum DAMRI Cabang Serang, Maman Suparman, menyebut rata-rata penumpang per trip bus adalah 27 orang. Namun, ada waktu tertentu pada pagi dan sore hari terjadi kepadatan penumpang.

    “Jadi itu ada beberapa waktu ya. Waktu-waktu tertentu memang ada lonjakan, terutama di jam-jam tertentu. Kalau waktu biasa, standar ya. Tapi di waktu-waktu tertentu itu sangat luar biasa. Bahkan sampai 60-70 orang dari kapasitas 37,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/maa)

  • Polisi Didesak Tangkap Peneror Bom Sekolah Internasional demi Jamin Keamanan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        10 Oktober 2025

    Polisi Didesak Tangkap Peneror Bom Sekolah Internasional demi Jamin Keamanan Nasional 10 Oktober 2025

    Polisi Didesak Tangkap Peneror Bom Sekolah Internasional demi Jamin Keamanan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Anggota Komisi III DPR RI Martin Tumbeleka mendesak kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku teror bom yang menyasar sejumlah sekolah internasional di Tangerang Selatan hingga Jakarta Utara.
    Menurut Martin, kepolisian harus bisa mengembalikan rasa aman di lingkungan pendidikan agar masyarakat, khususnya para orang tua dan siswa, merasa terlindungi.
    “Saya mendesak pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan memastikan lingkungan sekolah kembali aman,” ujar Martin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/10/2025).
    “Ancaman terhadap sekolah, terlebih menyangkut keselamatan anak-anak, adalah tindakan keji yang harus ditindak tegas,” imbuh dia.
    Martin menegaskan, keselamatan peserta didik dan warga sekolah harus menjadi prioritas utama negara sehingga penegakan hukum harus dilakukan secara cepat dan transparan.
    “Negara harus hadir secara nyata untuk melindungi anak-anak dan dunia pendidikan dari segala bentuk ancaman. Ini bukan hanya soal hukum, tetapi menyangkut masa depan generasi bangsa,” kata dia.
    Politikus Partai Gerindra ini juga mendorong penguatan kolaborasi dan koordinasi antara pihak sekolah dan aparat keamanan guna mencegah ancaman serupa terulang.
    Diberitakan sebelumnya, sejumlah sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan hingga Jakarta Utara menerima teror ancaman bom dari orang tak dikenal sejak awal pekan ini.
    Sekolah tersebut adalah Jakarta Nanyang School di Kabupaten Tangerang, Mentari Intercultural School di Tangerang Selatan, dan North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Jakarta Utara.
    Teror ancaman bom yang diterimaitu memiliki modus yang sama, yakni pemerasan.
    Sekolah-sekolah tersebut mendapatkan pesan yang sama, di mana pelaku meminta uang tebusan senilai 30.000 dollar Amerika Serikat (AS).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengusaha Teriak Bisnis Waralaba Terdampak Rem Belanja Pemerintah

    Pengusaha Teriak Bisnis Waralaba Terdampak Rem Belanja Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) mengungkap bahwa bisnis waralaba (franchise) mengalami pertumbuhan yang melambat di tahun ini. Kondisi ini seiring dengan pemerintah yang mengerem anggaran belanja.

    Ketua Umum Perhimpunan WALI Levita Ginting Supit memperkirakan bahwa industri franchise akan tumbuh melambat sekitar 3% pada tahun ini, imbas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak sekuat tahun sebelumnya.

    “Kami mungkin minimal ada sekitar 3% ya untuk pertumbuhannya [industri franchise pada 2025]. Seperti kita ketahui juga kan memang tahun ini pertumbuhan ekonomi kita juga tidak sedahsyat yang sebelumnya,” kata Levita saat ditemui Bisnis seusai acara Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2, Tangerang, Banten, Jumat (10/10/2025).

    Namun demikian, Levita menyampaikan bahwa industri franchise tetap bertahan meski terdampak.

    “Itu berdampak juga, walaupun berdampaknya bukan berarti franchise itu setop, enggak, cuman agak melambat saja. Tapi mereka [franchise] tetap berjalan,” terangnya.

    Levita pun tak menampik bahwa pengetatan belanja pemerintah menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi industri waralaba pada tahun ini. Namun, dia menekankan pentingnya inovasi dan efisiensi agar industri ini tetap bertahan.

    “Itu tentu tantangan ya karena pemerintah lagi mengerem budget-nya. Memang itu menjadi satu kendala buat kita, tapi kan kita cari solusinya seperti apa, dengan keterbatasan dana yang digelontarkan oleh pemerintah,” ujarnya.

    Seiring adanya efisiensi belanja pemerintah, Levita menyampaikan bahwa industri waralaba tetap bisa bertahan karena tingkat kreativitas pelaku usahanya tinggi, dan mereka mampu mencari solusi alternatif.

    Adapun salah satu caranya dengan tidak menaikkan harga jual, meski harga bahan baku naik. Langkah ini dilakukan untuk menjaga daya beli konsumen.

    Selain itu, lanjut dia, pelaku waralaba menjual paket hemat dengan harga yang terjangkau, agar produk tetap diminati di tengah kondisi ekonomi lesu.

    “Jadi bisnis franchise itu adalah kreatifivtasnya tinggi. Jadi banyak cara yang bisa mereka lakukan untuk menghadapi kendala-kendala yang sedang terjadi di Indonesia pada saat ini,” jelasnya.

    Mamin Jadi Tulang Punggung

    Lebih lanjut, Levita menuturkan bahwa hingga saat ini sektor makanan dan minuman alis mamin (F&B) tetap menjadi kontributor terbesar dalam industri waralaba.

    “Karena masyarakat sekalipun uangnya terbatas pasti urusan perut nomor satu. Jadi mereka biasanya belanja ke restoran yang sesuai dengan isi kantong mereka,” ujarnya.

    Apalagi, sambung dia, tidak semua franchise membutuhkan modal besar, karena kini banyak pilihan usaha dengan skema franchise yang lebih terjangkau.

    “Tapi dengan bisnis franchise ini kan masyarakat sudah tahu, kualitas makanannya seperti apa, jenis makanannya. Nah itu mempermudah si pengusahanya dalam memasarkan bisnis mereka,” terangnya.

    Levita menilai kondisi industri franchise saat ini masih cukup positif. Menurutnya, permintaan terhadap model bisnis franchise terus meningkat, seiring dengan tren di kalangan pengusaha muda yang lebih memilih memulai usaha melalui sistem franchise dibandingkan membangun bisnis dari awal.

    “Sekarang rata-rata entrepreneur muda itu cenderung lebih mau memulai dengan bisnis franchise daripada bisnis non-franchise. Nah, itu yang mengakibatkan permintaan akan bisnis franchise semakin tinggi,” pungkasnya.

  • Kucuran Rp200 Triliun ke Himbara Beri Angin Segar ke Industri Waralaba

    Kucuran Rp200 Triliun ke Himbara Beri Angin Segar ke Industri Waralaba

    Bisnis.com, TANGERANG — Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) menyebut likuiditas senilai Rp200 triliun yang dikucurkan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa ke bank pelat merah menjadi angin segar bagi industri waralaba (franchise).

    Ketua Umum Perhimpunan WALI Levita Ginting Supit menyebut, dana jumbo yang ditempatkan di himpunan bank milik negara (Himbara) itu dapat mendukung industri waralaba pada tahun depan.

    Levita menilai kucuran dana tersebut membuka peluang besar bagi pelaku waralaba untuk memperluas bisnis dan meningkatkan daya saing. 

    “Kalau kami sih optimis [bisnis franchise] tahun depan lebih besar daripada tahun ini, ya,” kata Levita saat ditemui Bisnis seusai acara Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2, Tangerang, Banten, Jumat (10/10/2025).

    Sebab, menurut Levita, kebijakan penempatan dana Rp200 triliun ke bank Himbara memberikan harapan baru di tengah tantangan ekonomi global dan domestik yang selama ini membayangi perkembangan bisnis, termasuk waralaba.

    “Karena kan kita lihat nih dengan ada menteri yang baru [Menkeu Purbaya], dia kan menggelontarkan dana Rp200 triliun untuk men-support bisnis-bisnis yang ada di Indonesia supaya bisa lebih bergerak lagi,” tuturnya.

    WALI optimistis pertumbuhan ekonomi ke depan akan semakin membaik, seiring adanya kebijakan penempatan dana Rp200 triliun ke bank Himbara.

    “Dan itu buat kami optimis bahwa pertumbuhan ekonomi kita akan lebih baik lagi. Ada secercahlah dengan hal-hal yang dilakukan oleh pemerintah baru pada saat ini,” tuturnya.

    Di sisi lain, pengetatan belanja pemerintah menjadi salah satu tantangan bagi industri waralaba pada tahun ini. Kendati begitu, Levita menuturkan bahwa pentingnya inovasi dan efisiensi agar industri ini tetap bertahan.

    “Itu tentu tantangan ya karena pemerintah lagi mengerem budget-nya. Memang itu menjadi satu kendala buat kita, tapi kan kita cari solusinya seperti apa, dengan keterbatasan dana yang digelontorkan oleh pemerintah,” ujarnya.

    Seiring adanya efisiensi belanja pemerintah, Levita menyampaikan bahwa industri waralaba tetap bisa bertahan karena tingkat kreativitas pelaku usahanya tinggi, dan mereka mampu mencari solusi alternatif.

    Dia menuturkan, salah satu caranya adalah dengan tidak menaikkan harga jual, meski harga bahan baku naik. Langkah ini dilakukan untuk menjaga daya beli konsumen.

    Selain itu, pelaku waralaba juga bisa menjual paket hemat dengan harga yang terjangkau, agar produk tetap diminati di tengah kondisi ekonomi lesu.

    “Jadi bisnis franchise itu adalah kreativitasnya tinggi. Jadi banyak cara yang bisa mereka lakukan untuk menghadapi kendala-kendala yang sedang terjadi di Indonesia pada saat ini,” jelasnya.

    Seperti diketahui, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menginjeksi likuiditas ke lima himbara dengan dana pemerintah total Rp200 triliun yang sebelumnya disimpan di Bank Indonesia (BI).

    Perinciannya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mendapatkan kucuran Rp55 triliun, sebagaimana juga masing-masing PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI).

    Kemudian, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mendapatkan kucuran senilai Rp25 triliun dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) senilai Rp10 triliun. 

  • Ada Tambahan 20 Juta Lapangan Pekerjaan di RI pada 2045

    Ada Tambahan 20 Juta Lapangan Pekerjaan di RI pada 2045

    Bisnis.com, TANGERANG — Platform rekrutmen kerja daring, Jobstreet mengungkap Indonesia membutuhkan tambahan lebih dari 20 juta lapangan pekerjaan untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan bonus demografi.

    Business Development Manager of Jobstreet by Seek Dewi Clementine Kusherawati mengatakan, jika usia produktif pada 2045 hanya ingin bekerja sebagai karyawan, maka lapangan kerja akan terbatas. Untuk itu, dia menjelaskan bahwa peluang membuka usaha menjadi penting untuk menciptakan lapangan kerja baru.

    “Nah ketika kita sudah memasuki tahun 2045 nantinya sebetulnya diproyeksikan Indonesia itu akan membutuhkan banyak lapangan pekerjaan. Ada tambahan 20 juta lapangan pekerjaan di tahun 2045,” kata Dewi dalam acara Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2, Tangerang, Banten, Jumat (10/10/2025). 

    Pasalnya, Dewi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat nantinya akan didorong oleh bonus demografi. Adapun pada 2023, Indonesia berada di peringkat ke-16 dalam hal produk domestik bruto (PDB) global. Namun, pada 2045, Indonesia diperkirakan naik ke peringkat ke-5, bersanding dengan ekonomi besar seperti Amerika Serikat (AS), China, dan India.

    Selain itu, lanjut dia, PDB per kapita Indonesia diproyeksikan melonjak dari US$5.000 pada 2023 menjadi US$30.000 pada 2045. Dia mengungkap, faktor utama dari pertumbuhan ini seiring bonus demografi yang diperkirakan akan mencapai 197 juta orang usia produktif pada 2045. 

    Di samping itu, Dewi menjelaskan dengan membuka usaha akan menekan angka pengangguran serta menggerakkan roda perekonomian negara.

    “At least teman-teman membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia, teman-teman ngebantuin membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi angkat pengangguran Indonesia pastinya. Nah ini kontribusinya sangat besar banget untuk UMKM,” terangnya.

    Di sisi lain, Dewi menyampaikan bahwa saat ini, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61%, dengan jumlah unit usaha mencapai 66 juta. Selain itu, UMKM juga menyerap sekitar 119 juta tenaga kerja, atau sekitar 97% dari total lapangan kerja di Indonesia.

    Menurutnya, salah satu menciptakan lapangan pekerjaan adalah dengan membuka usaha melalui waralaba (franchise). Dia menjelaskan bahwa sistem waralaba memiliki modal bisnis yang terukur dan dapat diprediksi dengan risiko rendah—sedang.

    “Teman-teman nggak perlu mikirin logonya, nggak perlu mikirin warnanya, segala macam itu, itu nggak perlu karena memang sudah disediakan. Bahkan perhitungan profit and loss-nya berapa sih dana yang perlu dikeluarkan, biasanya itu juga udah ada hitungannya dari industri franchise tersebut yang menyediakan franchise,” tuturnya.

    Kendati demikian, Dewi menyebut bahwa pelaku UMKM juga menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal mempertahankan tenaga kerja. Dia mengungkap, sebanyak 91% UMKM di Indonesia mengalami ketidakstabilan dalam merekrut dan mempertahankan tenaga kerja.

    “Sebenarnya masalah utama yang dihadapi oleh pelaku usaha baru, sebetulnya 91% mereka itu mengalami turnoverkaryawan yang tinggi,” pungkasnya.

  • Danantara Investasi Proyek Sulap Sampah Jadi Listrik di 33 Kota Rp 91 T

    Danantara Investasi Proyek Sulap Sampah Jadi Listrik di 33 Kota Rp 91 T

    Jakarta

    Program waste to energy (WTE) atau sulap sampah jadi listrik bakal berjalan di 33 kota di seluruh Indonesia. Pada tahap awal WTE akan berjalan di 10 kota seperti Tangerang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali hingga Makassar

    CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani mengatakan, investasi WTE di 33 kota diperkirakan mencapai Rp 91 triliun. Pasalnya satu kota bisa memiliki lebih dari satu Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

    “Mungkin total investasinya itu mencapai kurang lebih Rp 91 triliun untuk kurang lebih di 33 daerah itu. Tetapi kemungkinan besar karena waktu itu angka yang diambil berdasarkan 1.000 ton (sampah per hari) karena di satu daerah bisa menjadi lebih,” ujarnya di sela acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center, Jumat (10/10/2025).

    Danantara sendiri akan masuk pada proyek PSEL yang mampu mengolah 1.000 ton sampah per hari. Investasi untuk 1 PSEL bisa menelan anggaran hingga Rp 2-3 triliun.

    “Memang kita ada di 33 kota ya, tetapi tidak berarti satu kota itu hanya satu. Contohnya di Jakarta, di Jakarta salah satu yang sudah paling siap, kemarin pun saya bertemu langsung dengan Bapak Gubernur dan jajarannya, itu potensi akan minimum 3-4 titik,” ungkap Rosan.

    Menurutnya, Jakarta bisa menghasilkan sampah hingga 8.000 ton per hari. Tanpa penanganan signifikan, total sampah di Jakarta bisa menyentuh 55 juta ton yang setara 16.500 lapangan bola.

    “Jakarta ini per harinya itu 8 ribu ton sampah per hari. Sedangkan tumpukan sampahnya itu kalau tidak dilakukan perubahan yang signifikan, itu sudah 55 juta ton. Jadi kalau kita kasih ilustrasi, itu kata Bapak Gubernur sama dengan 16.500 lapangan bola besarnya, 16.500 lapangan bola,” tutupnya.

    Lihat juga Video: Ubah Sampah Jadi Energi, Bagaimana Caranya?

    (ily/rrd)