49 Kendaraan Kawasan Industri Cikande Terpapar Radiasi Cs-137, Didominasi Filter Mesin
Tim Redaksi
SERANG, KOMPAS.com
– Sebanyak 49 kendaraan yang akan keluar dari Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, terpapar radiasi radioaktif Cesium-137.
“Sejak 1 Oktober hingga hari ini, kami telah memeriksa 25.809 kendaraan yang keluar dari kawasan industri Cikande. Dari jumlah itu, 49 kendaraan terdeteksi terkontaminasi,” kata Komandan Satuan Kimia Biologi Radiasi Nuklir (KBRN) Gegana Brimob, Kombes Pol Yopie Indra Prasetya Sepang, kepada wartawan di Cikande, Senin (20/11/2025).
Yopie menjelaskan, seluruh kendaraan yang terpapar telah dinyatakan aman setelah dilakukan dekontaminasi menggunakan cairan khusus seperti Radiation Wash P40.
Meski sudah dekontaminasi, petugas tetap melakukan pengecekan ulang secara menyeluruh pada bagian-bagian kendaraan agar penyebaran tidak meluas.
“Setelah dilakukan dekontaminasi, kendaraan dicek ulang. Jika hasilnya
clear
, kendaraan diperbolehkan melanjutkan perjalanan,” ujar Yopie.
Ia mengungkapkan bahwa kendaraan kontainer atau boks yang terpapar bukanlah muatannya.
Namun, rata-rata kendaraan yang terpapar di bagian
exhaust
dan filter mesin kendaraannya.
Sebab, sifat kontaminasinya dari udara, maka masuk melalui sistem pembuangan kendaraan.
“Namun, rata-rata semua kendaraan dalam kondisi aman, termasuk muatannya,” ucap Yopie.
Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Kementerian Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, menambahkan bahwa sejak Jumat (17/10/2025) hingga hari ini tidak ada kendaraan yang terdeteksi terpapar Cs-137.
Kini, kata Rasio Ridho, setiap kendaraan yang akan keluar dari Kawasan Industri Modern Kendaraan harus melalui Radiation Portal Monitoring (RPM) yang dioperasikan oleh KBRN di gerbang depan kawasan.
“Berdasarkan hasil pemantauan, jumlah kendaraan yang terpapar radiasi semakin hari semakin menurun. Ini menunjukkan upaya mitigasi berjalan efektif,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: BANTEN
-
/data/photo/2025/10/07/68e4bfc6cf35f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
49 Kendaraan Kawasan Industri Cikande Terpapar Radiasi Cs-137, Didominasi Filter Mesin Regional 20 Oktober 2025
-
/data/photo/2025/10/13/68ecde8074469.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Tolak Pengalihan Jalan Puspitek oleh BRIN: Sama Saja dengan Penutupan Megapolitan 20 Oktober 2025
Warga Tolak Pengalihan Jalan Puspitek oleh BRIN: Sama Saja dengan Penutupan
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Ketua RT Muncul, Aziz, menegaskan bahwa warga menolak rencana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan pengalihan Jalan Puspitek, Tangerang Selatan (Tangsel).
Menurut warga, pengalihan yang dimaksud tetap berarti penutupan jalan utama yang selama ini menjadi akses utama masyarakat, padahal status jalan tersebut masih milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
“Kalau untuk pengalihan silakan. Cuma untuk posisi jalan yang sekarang, jalan provinsi ini, kami keberatan kalau nanti dialihkan atau ditutup. Pengalihan itu kan berarti ditutup jalan yang sekarang ini,” ujar Aziz saat ditemui di lokasi, Senin (20/10/2025).
Ia menambahkan, hingga kini belum ada keputusan resmi dari Pemprov Banten terkait perubahan status jalan tersebut.
“Belum ada pengalihan dari pihak gubernur pun belum ada,” imbuhnya.
Selain alasan hukum, warga juga menilai penutupan jalan akan berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.
Banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggantungkan penghasilan dari lalu lintas warga di Jalan Puspitek.
“Kalau ditutup, walaupun katanya dialihkan, ya otomatis UMKM di situ mati juga,” jelas Aziz.
Meski BRIN mengaku akan menjadikan para pelaku UMKM sebagai mitra, Aziz menilai hal tersebut masih belum jelas dan cenderung memberatkan pedagang.
“Itu kan dari bahasa dia. Kita sama sekali sejauh ini belum ada kabar itu. Dan prinsipnya kayaknya sih masyarakat keberatan karena itu kan lahan pribadi semuanya,” ujarnya.
Polemik tersebut kini dilaporkan warga ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten. Kuasa hukum warga sekaligus Ketua LBH Ansor Tangerang Selatan, Suhendar, mengatakan laporan itu diajukan karena BRIN dinilai melanggar sejumlah ketentuan hukum, salah satunya terkait tata ruang wilayah.
“Dalam undang-undang disebut, kewenangan mengatur tata ruang itu ada di presiden, gubernur, dan bupati/wali kota. Nah, di Banten dan Tangsel sudah jelas ditetapkan bahwa jalan itu adalah jalan provinsi,” ujar Suhendar saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/10/2025).
Ia menilai BRIN bertindak sewenang-wenang karena berencana menutup Jalan Puspitek tanpa koordinasi dengan pemerintah daerah.
“Perbuatan permulaan sudah ada, seperti membatasi akses jalan. Itu sebabnya kami laporkan karena melanggar rencana tata ruang,” kata dia.
Selain dugaan pelanggaran tata ruang, laporan ke Kejati juga mencakup dugaan penyalahgunaan aset negara. Suhendar menduga ada penyewaan fasilitas milik BRIN secara komersial yang perlu diawasi.
“Lapangan dan gedung-gedung milik BRIN disewakan ke pihak ketiga. Kami ingin memastikan apakah penyewaan itu sesuai ketentuan dan hasilnya masuk ke kas negara atau tidak,” ujar Suhendar.
Sebelumnya, BRIN berencana melakukan pengalihan akses Jalan Puspitek dengan alasan keamanan dan keselamatan operasional fasilitas teknologi serta nuklir di kawasan tersebut.
“KST B.J. Habibie menjadi area yang memerlukan tingkat pengamanan tinggi, mengingat di dalamnya terdapat fasilitas nuklir, area pengembangan roket dan propelan, serta laboratorium berstandar internasional,” kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (14/10/2025).
Rencana itu juga mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 serta Keputusan Kepala BRIN Nomor 191/I/HK/2024 yang menyebut kawasan tersebut sebagai objek vital nasional yang harus dijaga keamanan dan keselamatan operasionalnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/20/68f619c92f7a1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mall WTC Matahari Serpong Kian Sepi, Banyak Toko Tutup dan Fasilitas Rusak Megapolitan 20 Oktober 2025
Mall WTC Matahari Serpong Kian Sepi, Banyak Toko Tutup dan Fasilitas Rusak
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Mall WTC Matahari yang berlokasi di Jalan Raya Serpong, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel), tampak sepi dari pengunjung pada Senin (20/10/2025).
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi, pusat perbelanjaan yang berdiri sejak 2004 itu kini terlihat lengang.
Tak banyak pengunjung yang datang ke mal yang sempat populer pada masanya. Para pedagang pun perlahan meninggalkan toko mereka.
Banyak toko di dalam mal tersebut memasang tulisan “Dijual” atau “Disewa” lengkap dengan nomor telepon pemiliknya.
Tenant
yang sebelumnya berjualan di area tengah, seperti penjual pakaian
thrifting
dan jajanan kuliner, juga terlihat menutup lapak dengan kain dan menempelkan pengumuman tentang lokasi baru mereka.
Kondisi itu menandakan mereka sudah tidak beroperasi lagi di Mall WTC Matahari.
Di lantai satu, hanya tersisa beberapa toko fesyen dan perhiasan emas, serta bazar Matahari dengan promo “
buy 1 get 1
”.
Sementara di lantai dua terdapat
booth
perhiasan di depan eskalator, dengan
food court
yang kini hanya menyisakan merek besar seperti KFC dan A&W.
Lantai tiga masih memiliki Sportstation yang bertahan di antara deretan toko tutup. Namun, Metro Bookstore, Matahari Department Store, dan sejumlah toko lain sudah tidak beroperasi.
Di lantai empat, hanya toko elektronik yang masih buka, sementara bioskop Cinepolis yang dahulu menjadi daya tarik utama tampak gelap dan tertutup.
Fasilitas di dalam mal juga terlihat tak terurus. Beberapa eskalator tidak berfungsi dan hanya dapat digunakan hingga lantai tiga.
Banyak eskalator dimatikan karena rusak, dan di bagian pegangannya terpasang peringatan bertuliskan, “
Jangan dipegang, sedang rusak
.”
Selain eskalator, langit-langit di beberapa sisi tampak rusak dan bekas bocor akibat hujan.
Kaca terlihat kusam, sementara lampu di sejumlah area sengaja dimatikan karena toko-tokonya sudah tidak beroperasi.
Meski demikian, belum ada tanda-tanda bahwa mal berlantai lima itu akan ditutup secara permanen.
Dini (50), pedagang yang sudah berjualan sejak 2016 di Mall WTC Matahari, mengatakan kondisi sepi sudah berlangsung sejak pandemi Covid-19 dan belum pulih hingga kini.
“Sekarang kan swalayan enggak ada, gimana orang mau ke sini? Dulu orang belanja, sekalian makan, sekarang sepi banget,” kata Dini saat ditemui
Kompas.com
, Senin.
Ia mengungkapkan, sebelum pandemi, pendapatannya bisa mencapai Rp 1 juta per hari, terutama saat akhir pekan. Kini, ia nyaris tak mendapat pemasukan.
“Dulu bisa dapat sejuta sehari, apalagi kalau Sabtu-Minggu bisa lebih. Sekarang kadang nol, enggak ada pembeli,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Feri (bukan nama sebenarnya), pedagang yang telah berjualan di WTC sejak 2010.
Ia menilai pergantian manajemen sekitar lima tahun lalu justru memperburuk kondisi mal.
“Sejak manajemennya diganti, banyak yang enggak setuju. Fasilitas mulai dikurangi, lampu digelapin, eskalator sering dimatikan,” kata Feri kepada
Kompas.com
.
Menurutnya, eskalator kini hanya dihidupkan pada jam tertentu, menyulitkan pengunjung dan karyawan.
“Kadang jam setengah empat sore baru nyala. Orang mau naik-turun susah, apalagi yang bawa anak atau orang tua,” jelasnya.
Ia juga menyebut area depan mal yang menghadap Jalan Raya Serpong kini tampak redup dan kusam.
Kondisi tersebut membuat penyewa satu per satu hengkang karena sepi pengunjung dan biaya operasional yang tetap harus dibayar.
“Banyak yang keluar, yang bertahan cuma segelintir. Kalau terus begini, ya makin mati,” ujar Feri.
Hingga berita ini ditulis,
Kompas.com
masih berupaya menghubungi pihak pengelola WTC Matahari untuk meminta tanggapan atas keluhan para pedagang serta kondisi terkini pusat perbelanjaan tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/10/68e91a2c29856.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gangguan Sarana di Stasiun Kebayoran, KRL Tanah Abang–Rangkasbitung Alami Keterlambatan Megapolitan 20 Oktober 2025
Gangguan Sarana di Stasiun Kebayoran, KRL Tanah Abang–Rangkasbitung Alami Keterlambatan
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Jalur kereta rel listrik (KRL) rute Tanah Abang-Rangkasbitung mengalami gangguan di Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025).
Public Relations Manager KAI Commuter Indonesia (KCI), Leza Arlan, menjelaskan bahwa gangguan terjadi akibat kendala pada sarana di Stasiun Kebayoran.
“Gangguan sarana di Stasiun Kebayoran, saat ini sudah dalam penanganan oleh petugas,” kata Leza saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin.
Akibat gangguan itu, perjalanan KRL Commuter Line mengalami keterlambatan selama hampir 30 menit.
“Perjalanan Commuter Line terdapat keterlambatan selama 28 menit. Saat ini dalam proses penguraian antrian,” ucap Leza.
Hingga berita ini diturunkan, KAI Commuter masih berupaya menormalkan kembali perjalanan KRL agar operasional dapat berjalan lancar di seluruh lintasan.
Sebelumnya, gangguan KRL pada rute Tanah Abang-Rangkasbitung ramai diperbincangkan warganet di media sosial X (sebelumnya Twitter). Sejumlah pengguna mempertanyakan penyebab gangguan yang membuat penumpang menumpuk di Stasiun Kebayoran.
”
@commuterLine tolong info ada gangguan apa ini di Kebayoran, kereta mati lampu kemudian berhenti. Berapa lama penanganannya?
” tulis pemilik akun @dwipanji.
Hal serupa juga disampaikan akun @Jonathan_ATG yang menandai akun resmi milik KAI Commuter Indonesia (KCI).
“Kenapa kereta ketahan di Kebayoran?” tanya akun @Jonathan_ATG.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bisa-bisanya Trump Tuding Presiden Kolombia Gembong Narkoba
Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Presiden Kolombia Gustavo Petro sebagai ‘gembong narkoba’. Hal itu membuat hubungan kedua negara semakin panas.
Dilansir Al Arabiya, Senin (20/10/2025), Trump menyalahkan kepemimpinan politik Kolombia atas kegagalan memenuhi kewajiban pengendalian narkoba. Trump mengatakan AS akan menghentikan ‘pembayaran dan subsidi skala besar’ untuk Kolombia.
“Petro adalah pemimpin narkoba ilegal yang sangat mendorong produksi narkoba secara besar-besaran,” kata Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social.
Dia mengatakan produksi narkoba itu ditujukan untuk dijual ke AS. Menurutnya, hal itu memicu kematian di AS.
“Tujuan produksi narkoba ini adalah penjualan produk dalam jumlah besar di Amerika Serikat, yang menyebabkan kematian, kehancuran, dan malapetaka,” ujarnya.
Trump juga mengatakan pembayaran dan subsidi AS kepada Kolombia merupakan penipuan. Dia tak menyebut jelas apa subsidi yang dimaksud.
“MULAI HARI INI, PEMBAYARAN INI, ATAU BENTUK PEMBAYARAN LAINNYA, ATAU SUBSIDI, TIDAK AKAN LAGI DILAKUKAN,” tegasnya, dalam postingan yang menggunakan huruf kapital.
Petro, dalam pernyataan pada Minggu (19/10), mengatakan Trump telah ‘dibodohi’ oleh para penasihatnya saat mengumumkan penghentian bantuan AS untuk Kolombia. Dalam pernyataan via media sosial X, Petro menyebut Trump ‘dibodohi oleh timnya dan para penasihatnya’.
Hubungan antara Washington dan Bogota telah merenggang sejak Trump kembali menjabat. Bulan lalu, otoritas AS mencabut visa Petro setelah dia bergabung dengan unjuk rasa pro-Palestina di New York dan mendesak tentara-tentara AS untuk tidak mematuhi perintah Trump.
Tahun lalu, Petro berjanji untuk ‘menjinakkan’ wilayah-wilayah penghasil koka, yang biasa digunakan dalam produksi kokain, di Kolombia dengan intervensi sosial dan militer besar-besaran. Namun, strategi tersebut hanya membuahkan sedikit keberhasilan.
Pada September lalu, Trump memasukkan negara-negara seperti Afghanistan, Bolivia, Myanmar, Kolombia, dan Venezuela ke dalam daftar negara-negara yang diyakini oleh AS telah ‘terbukti gagal’ dalam menegakkan perjanjian antinarkotika selama setahun terakhir.
AS Serang Kapal Narkoba dari Kolombia
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan serangan terhadap kapal pemberontak Kolombia, yang diklaim menyelundupkan narkoba, di perairan internasional di kawasan Amerika Selatan. Serangan itu menandai perluasan operasi militer AS di kawasan tersebut.
Pengumuman mengenai serangan tersebut, seperti dilansir AFP, disampaikan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) AS Pete Hegseth pada Minggu (19/10). Serangan itu, kata Hegseth, telah dilancarkan pada Jumat (17/10) lalu.
Hegseth mengatakan pasukan AS menyerang sebuah kapal yang disebutnya berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Nasional Kolombia, sebuah kelompok gerilya sayap kiri yang dikenal sebagai ELN dalam bahasa Spanyol. Hegseth menyebut sedikitnya tiga awak kapal tersebut tewas akibat serangan AS.
Dalam pernyataannya, Hegseth menyebut kapal itu diserang saat berlayar di perairan internasional yang masuk dalam wewenang Komando Selatan AS, yang mengawasi operasi militer AS di kawasan Amerika Latin. Dia tidak merinci lokasi serangan itu secara spesifik. Kolombia memiliki pesisir Karibia dan pesisir Pasifik.
Sejauh ini, belum ada tanggapan langsung dari otoritas Kolombia atas pengumuman tersebut. AS telah mengerahkan sejumlah kapal perang ke kawasan Karibia, di dekat lepas pantai Venezuela, sejak Agustus lalu.
Sejauh ini, kapal-kapal perang Washington itu telah menyerang setidaknya enam kapal, yang diklaim menyelundupkan narkoba ke wilayah AS, hingga menewaskan sedikitnya 27 orang. Para pakar mempertanyakan legalitas serangan AS terhadap kapal-kapal tersebut di perairan internasional, tanpa mencoba mencegat atau menangkap awak kapal dan mengadili mereka.
Serangan itu memicu ketegangan antara AS dan Venezuela. Venezuela menuduh tujuan akhir dari operasi militer AS itu mungkin untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro yang dituduh oleh Washington memimpin kartel narkoba.
Terlepas dari itu, pengumuman Hegseth itu disampaikan setelah Presiden Donald Trump mengatakan AS menghentikan bantuan keuangan untuk Kolombia. Trump juga menyebut Presiden Kolombia Gustavo Petro sebagai “gembong narkoba” karena membiarkan produksi narkoba di negaranya.
Tonton juga video “Donald Trump: Saya Bukan Raja” di sini:
Halaman 2 dari 4
(haf/haf)
-

Malware Bisa Ngumpet di Blockchain: Sudah Dipakai Hacker Korut
Jakarta –
Teknologi blockchain selama ini dikenal tahan retas karena sifatnya yang terdesentralisasi dan sulit dimodifikasi. Namun kini, fitur yang sama justru dimanfaatkan untuk menyembunyikan dan mendistribusikan malware secara permanen–tanpa bisa diblokir oleh otoritas mana pun.
Laporan terbaru Google Threat Intelligence Group mengungkap kelompok peretas yang berafiliasi dengan Korea Utara mulai menggunakan teknik baru bernama EtherHiding. Cara ini memungkinkan kode berbahaya disimpan langsung di dalam smart contract pada blockchain publik seperti Ethereum dan BNB Smart Chain.
Karena smart contract bersifat immutable dan tidak berada di bawah satu server atau yurisdiksi, malware yang tertanam di dalamnya praktis menjadi bentuk hosting “kebal sentuh” atau next-gen bulletproof hosting, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (20/10/2025).
Google menjelaskan pola serangannya tidak dimulai dari blockchain, tapi dari rekayasa sosial:
Peretas berpura-pura menjadi perekrut dan menarget pengembang software.Korban diminta mengerjakan “tes teknis” yang ternyata sudah disusupi malware.Malware tahap awal ini kemudian mengambil kode lanjutan yang tersembunyi di smart contract blockchain.
Tahapan berikutnya makin sulit dideteksi karena payload tidak diunduh dari server konvensional, melainkan dari blockchain, tanpa jejak transaksi yang terlihat.
Murah, anonim, dan sulit diputus
Biaya untuk membuat atau memperbarui smart contract hanya sekitar USD 2 per transaksi, jauh lebih murah dibanding layanan hosting bawah tanah. Identitas penyerang juga terlindungi berkat anonimitas blockchain, sementara tidak ada satu pun otoritas yang bisa menghapus atau memblokir data yang sudah tertulis di rantai blok.
Google menyebut dua kelompok sudah aktif memakai teknik ini:
UNC5342 dikaitkan dengan operasi siber negara Korea Utara, menggunakan toolkit JadeSnow.UNC5142 kemungkinan bermotif finansial, dengan pola serangan serupa.
Dalam beberapa kasus, hacker berpindah dari Ethereum ke BNB Smart Chain demi menekan biaya transaksi sekaligus mempersulit pelacakan.
Ancaman yang makin serius
Pemanfaatan blockchain sebagai kanal distribusi malware membuat tim keamanan siber kehilangan “titik serang” untuk memutus penyebaran. Tidak ada server pusat yang bisa diblokir, tidak ada domain yang bisa diturunkan, dan kode berbahaya dapat diperbarui kapan saja dari dalam smart contract.
Analis menilai teknik ini bisa menjadi tren baru seiring meningkatnya serangan siber dari aktor negara. Firma riset Elliptic sebelumnya mencatat kelompok terkait Korea Utara telah mencuri aset kripto lebih dari USD 2 miliar sejak awal 2025.
Dengan EtherHiding, ancaman tersebut kini bukan hanya soal pencurian digital, tetapi juga distribusi malware tingkat lanjut yang hampir mustahil dimatikan dengan pendekatan tradisional.
(asj/rns)
/data/photo/2025/10/20/68f642b3e023a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/10/20/68f6178b8bd1a.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
