ANTARA – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tangerang mengingatkan para pelaku usaha untuk mengoptimalkan penggunaan QRIS guna mempermudah transaksi pembayaran. Hal itu disampaikan Kepala Disperindagkop UKM, Suli Rosadi, usai memantau kegiatan bazar bagi UMKM serta Kelompok Wanita Tani (KWT) di dalam Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (11/11).(Agung Andhika Indrawan/Yovita Amalia/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)
provinsi: BANTEN
-

Debat Pilgub Sulsel diwarnai bentrokan antarpendukung
Seorang anggota Satuan Brimob Polda Sulsel dipapah rekannya diduga terkena lemparan baru saat terjadi bentrokan antarpendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di luar arena debat kandidat Jalan Andi Djemma Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (10/11/2024). ANTARA
Debat Pilgub Sulsel diwarnai bentrokan antarpendukung
Dalam Negeri
Calista Aziza
Senin, 11 November 2024 – 06:14 WIBElshinta.com – Debat kandidat kedua yang diselenggarakan KPU Sulawesi Selatan untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan kembali di warnai bentrokan antarpendukung di luar arena debat, di depan Hotel Claro Makassar, Minggu.
Awalnya, para pendukung paslon ini telah dibagi dua lokasi masing-masing untuk menghindari terjadinya ketegangan.
Pendukung pasangan nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) di tempatkan di Jalan Andi Djemma berdekatan hotel setempat.
Sedangkan pendukung paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi Masse (Andalan Hati) di tempatkan di Jalan Pendidikan berdekatan dengan hotel Claro di Jalan Andi Pangeran Pettarani Makassar.
Sesaat debat dimulai, kedua massa pendukung bertemu di pertigaan Jalan Andi Pangeran Pettarani-Andi Djemma, pendukung saling bersorak dan diduga saling ejek, tidak beberapa lama terjadi ketegangan kemudian saling serang dengan batu.
Aparat kepolisian yang sudah berjaga-jaga berusaha merelai dua pendukung yang saling lempar, suasana pun menjadi tegang. Akibat dari bentrokan itu satu unit mobil rusak, sejumlah anggota Polri dan massa pendukung paslon terluka terkena lemparan batu.
Polisi berupaya menenangkan kedua massa pendukung di luar arena debat agar tidak melanjutkan bentrokan. Beruntung hujan deras turun secara perlahan menghentikan aksi mereka. Terlihat banyak batu berserakan di jalanan usai kejadian itu dan tidak ada yang diamankan.
Tidak hanya di luar, di dalam arena debat juga terjadi ketegangan antarpendukung paslon karena saling bersorak-sorak mengunggulkan jagoannya hingga terjadi adu mulut, bahkan nyaris adu fisik. Alhasil, dapat ditenangkan aparat dan panitia penyelenggara.
“Kita tadi sudah pisahkan kedua bela pihak, dan kita memberikan pemahaman kepada mereka karena ini pesta demokrasi dan sudah debat dan ini juga sudah aman terkendali,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib di lokasi kejadian.
“Alhamdulillah, kedua belah pihak sudah saling memahami, mengerti dan membubarkan diri, melaksanakan, mendukung masing-masing dengan aman dan terkendali,” katanya lagi.
Saat ditanyakan apa masalah sehingga terjadi hal tersebut, kata kapolres, terjadi kesalahpahaman antarkedua pendukung, dan di saat bersamaan jalanan dipadati orang dan kendaraan dan mereka saling bersorak-sorak hingga akhirnya memanas.
Sementara itu, Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto menyampaikan, pihaknya bersama KPU Sulsel memang sedari awal telah memisahkan dua kelompok massa pendukung ini agar tidak terjadi kericuhan menyusul pengalaman pada debat pertama.“Alhamdulillah, sebenarnya sudah rapi. Memang ada sedikit kebocoran tapi, dalam Waktu tidak sampai setengah jam kami sudah bisa kendalikan. Tidak ada benturan begitu kuat, sampai korban juga tidak ada, sudah bisa kita relai,” katanya.
Menanggapi bentrokan tersebut, calon Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto menyatakan sejak awal telah memerintahkan pendukungnya untuk lebih tertib saat menghadiri pelaksana debat dengan harapan semua berjalan kondusif.
“Jelasnya massa saya tertib, saya pastikan. Saya berharap tidak terjadi apa-apa. Selalu saja begitu (ada pemicu), kami selalu komitmen. Kami sudah tertib tempat. Saya dapat informasi mereka diganggu, kan kami tidak pernah ganggu orang,” kata Danny.
“Kalau diganggu yah pasti begitu, kami banyak orang loyal. Tapi saya berharap tenang. Tanda-tanda kemenangan sudah dekat. Saya harap semua tenang serahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian, langsung melapor saja, kalau ada terluka langsung lapor,” paparnya menegaskan.
Sementara calon Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman kepada wartawan membenarkan terjadi bentrokan antarpendukung di luar arena debat.
“Kami dengar-dengar tadi (bentrokan). Kami berharap dan memberikan ruang seluas-luasnya kepada aparat, tentu bagaimana menyelesaikan persoalan secara presuasif. Kepada para pendukung, ini jangan dimaknai sesuatu hal pertikaian dan sebagainya,” katanya.
“Kita ini sama-sama sipakatau, sipakalebbi (saling menghargai). Mari kita menghadirkan Pilkada damai dengan sebuah target untuk semua,” tuturnya kepada awak media usai debat.
Sumber : Antara
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4997910/original/077455500_1731147339-IMG_20241109_162238.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Konser Banten Maju Andra Soni yang Dimeriahkan Dewa 19 Penuh Sesak Penonton
Liputan6.com, Tangerang – Konser Banten Maju yang dimeriahkan oleh Dewa 19, Charly Van Houten, Marshel Widianto, Celine Evangelista dan Aurel Hermansyah di Lapangan Perumahan Grand Duta Indah, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, pada Jumat, 08 November 2024, dipenuhi puluhan ribu masyarakat.
Konser musik yang diinisiasi oleh Gerakan Banten Maju itu juga dihadiri oleh Cagub Banten 2024 nomor urut 02, Andra Soni dan Dimyati Natakusumah.
Andra Soni meminta izin, doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Banten yang hadir di Konser Banten Maju, agar bisa menjadikan Banten maju, adil dan merata tanpa korupsi.
“Ibu Bapak izinkan saya untuk memimpin Banten, ini bukan hanya sekadar keinginan tetapi juga perintah dari Ketua Umum Gerindra, Pak Prabowo Subianto. Alhamdulillah beliau baru saja dilantik jadi Presiden. Beliau membuktikan belum satu bulan beliau dilantik, sudah banyak menangkap koruptor,” ujar Andra Soni, dalam orasinya, Jumat, (08/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut, calon Gubernur Banten nomor urut 02, Andra Soni berdialog dengan penonton konser. Andra mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat kaitan tentang persoalan yang dialami selama ini.
Arief Wismansyah, mantan Wali Kota Tangerang dua periode juga hadir di Konser Banten Maju itu, untuk memberikan dukungan kepada Cagub Banten 2024 nomor urut 02.
Politisi Demokrat itu juga mengajak masyarakat untuk datang ke TPS, serta memilih Andra Soni pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua DPRD Banten periode 2019-2024 ini mengaku ingin meneruskan semangat pemerintahan yang bersih sebagaimana yang dilakukan oleh Presiden Prabowo.
Andra mengatakan, korupsi hanya akan membuat rakyat sengsara. Untuk itu ia tak mau masyarakat Banten makin rugi akibat praktik-praktik korupsi.
“Korupsi ini yang paling dirugikan adalah rakyat, mau masuk kerja selalu ada administrasi (calo). Maka ke depan, jika ada perusahaan mau membuka lowongan pekerjaan, harus melaporkan ke pemprov, karena pemprov ini kewenangannya kuat, kita harus awasi agar tidak ada sogok menyogok. Karena korupsi juga, fasilitas sekolah tidak di bangun. Karena korupsi, fasilitas kesehatan kita tidak maksimal,” ungkapnya.
Jenazah Ibu dan Anak Korban Longsor Ditemukan Berpelukan
-
/data/photo/2024/11/10/67304b268cb77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Penyerangan Oknum TNI Dibawa Warga ke Kodam Bukit Barisan Medan 11 November 2024
Korban Penyerangan Oknum TNI Dibawa Warga ke Kodam Bukit Barisan
Editor
DELI SERDANG, KOMPAS.com
– Puluhan anggota TNI dari Batalyon Artileri
Medan
-2/Kilap Sumagan menyerang perkampungan warga di dekat markasnya, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten
Deli Serdang
,
Sumatera Utara
.
Dalam peristiwa tersebut, seorang warga bernama Raden Barus (60) tewas dengan luka-luka di sekujur tubuhnya. Selain itu, delapan warga lainnya mengalami luka berat, sementara belasan orang lainnya mengalami luka ringan.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, menjelaskan bahwa serangan itu terjadi pada Jumat malam (8/11/2024) hingga Sabtu dini hari.
“Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” ujar Bahrun dalam acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024).
Pada saat itu, puluhan anggota TNI yang tidak mengenakan seragam datang ke perkampungan warga sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka mencari orang yang terlibat dalam cekcok tersebut.
Anggota TNI yang bersenjata tajam menyerang warga secara brutal, baik di jalan maupun di rumah-rumah. Mereka menanyai warga mengenai keberadaan pemuda yang terlibat cekcok, dan menyisir perkampungan sambil mendobrak rumah-rumah. Beberapa warga diseret keluar, dipukul, bahkan ada yang dihantam dengan pisau. Seorang warga mengalami luka sobek besar di kepala dan saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit.
Bahrun menjelaskan bahwa Raden kebetulan sedang berada di luar saat serangan terjadi.
“Kami belum tahu pasti bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan itu. Dia ditemukan tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan dengan luka di kepala dan tubuhnya,” katanya.
Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, Raden meninggal dunia dalam perjalanan.
Setelah mengetahui Raden tewas, warga marah dan melakukan protes. Pada Sabtu pagi, jenazah Raden dibawa ke depan markas Armed-2 sebagai bentuk protes terhadap tindakan keji yang dilakukan oleh oknum anggota TNI tersebut.
“Raden adalah tokoh masyarakat yang dituakan di desa kami. Dia tidak salah apa-apa, tetapi malah menjadi korban serangan TNI,” kata Bahrun.
Situasi di Desa Selamat mulai kondusif pada Minggu, meskipun warga masih merasa khawatir dan trauma.
“Seharusnya rakyat merasa aman dengan adanya markas tentara di desanya, tapi kami justru merasa ketakutan,” tambahnya.
Panglima Kodam I Bukit Barisan, Letnan Jenderal Mohamad Hasan, yang hadir dalam acara pemakaman, menyampaikan permintaan maaf atas tindakan anggota TNI yang terlibat.
“Saya sudah bertemu dengan pihak keluarga Bapak Raden Barus, termasuk beberapa yang keluarganya masih dirawat. Kami menyampaikan permohonan maaf dan memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan saat menyampaikan belasungkawa.
Ia juga berjanji akan memproses hukum semua anggota Armed-2 yang terlibat dalam penyerangan tersebut.
Hasan menambahkan bahwa delapan korban luka berat kini sedang dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau milik Kodam I Bukit Barisan.
“Kami memastikan anak-anak kita yang masih dalam perawatan kami tangani sebaik-baiknya,” ujar Hasan.
Namun, Hasan enggan memberikan keterangan lebih lanjut ketika wartawan mencoba mewawancarainya mengenai peristiwa penyerangan tersebut.
Secara terpisah, Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, mengungkapkan bahwa proses hukum terhadap anggota TNI yang terlibat dalam penyerangan tersebut sudah berjalan.
“Oknum yang terkonfirmasi ikut dalam penyerangan ada 33 orang. Mereka sedang diperiksa oleh Polisi Militer Kodam I BB,” kata Dody.
Dody juga menyebutkan bahwa Pangdam I Bukit Barisan telah melaksanakan jam komandan di Armed-2 untuk memberikan arahan kepada seluruh prajurit. Selain itu, Pangdam I Bukit Barisan memimpin mediasi langsung dengan warga Desa Selamat.
“Intinya, kami memastikan kejadian serupa tidak akan terulang, dan diharapkan suasana di sana segera kondusif,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai penyebab penyerangan, Dody menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Dugaan sementara, penyerangan terjadi setelah terjadi perkelahian antara anggota TNI dan beberapa pemuda warga Desa Selamat pada Jumat sore. Perkelahian tersebut bermula dari cekcok antara anggota TNI dan warga yang melintas di jalan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Fakta-fakta 2 Tersangka Baru Mafia Akses Judol Komdigi Ditangkap
Jakarta –
Polisi menangkap 2 tersangka baru mafia akses judi online (judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Tersangka berinisial MN dan DM.
Berikut sejumlah fakta terkait penangkapan 2 tersangka baru itu:
1. Tiba di Soetta, Dibawa ke Polda Metro
MN dan DM tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) pada Minggu (10/11) sekitar pukul 20.13 WIB. Kedua tersangka dibawa melalui pintu 2F bandara.
Para tersangka tampak mengenakan masker. Setelah itu keduanya dibawa polisi meninggalkan bandara ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa intensif.
Foto: Tersangka baru kasus mafia judol yang melibatkan pegawai Komdigi (Adrial Akbar/detikcom)
“Bahwa tersangka sudah dibawa ke ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan dan pendalaman secara intensif,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra di Bandara Soetta, Tangerang, Minggu (10/11/2024).
2. Peran Tersangka
MN, kata Wira, berperan sebagai penghubung antara bandar judi dengan para tersangka lainnya. “Adapun peran daripada saudara MN adalah sebagai penghubung antara bandar judi dengan para pelaku atau tersangka lainnya, tersangka yang udah kita tahan,” ucap Wira.
Sementara itu, tersangka DM berperan membantu kejahatan dari tersangka MN. Termasuk, kata Wira, DM juga menampung uang hasil kejahatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya
-
/data/photo/2024/11/10/673081311199f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Alasan Penyerangan Brutal Prajurit TNI di Deli Serdang Diduga karena Cekcok di Jalan Medan
Alasan Penyerangan Brutal Prajurit TNI di Deli Serdang Diduga karena Cekcok di Jalan
Editor
MEDAN, KOMPAS.com –
Puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2024) malam.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, mengatakan, puluhan prajurit yang datang tanpa seragam, menyisir desa lalu menyerang warga dengan senjata tajam secara brutal, baik yang ada di jalan maupun di rumah.
Mereka menanyai warga keberadaan pemuda yang cekcok dengan mereka saat melintas di jalan.
”Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” kata Bahrun saat acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024).
Para prajurit TNI itu mendobrak rumah warga. Ada warga yang diseret keluar, dipukuli, dan beberapa dihantam dengan pisau.
Seorang warga mengalami luka sobek cukup besar di kepala dan masih dirawat intensif di rumah sakit.
Sementara, salah satu warga, Raden Barus (61), tewas dalam penyerangan itu.
Bahrun mengatakan, Raden saat itu sedang berada di luar. Namun, mereka belum tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI itu.
Raden ditemukan tergeletak mengeluarkan banyak darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya.
”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun.
Salah satu warga yang jadi korban penyerangan, Rofika Sanjaya Tarigan (18), mengatakan, pukul 22.30 WIB, dia keluar rumah untuk membeli rokok.
Kemudian, Rofika melihat ada puluhan orang datang ke kampungnya. Merasa takut, Rofika lari ke rumah neneknya. Ternyata, dia dikejar.
“Terus didobrak rumah nenek. Mereka mencari orang bernama Andre Ginting. Setelah itu, saya buka pintu dan diseret ke luar rumah. Saya dipukuli,” kata Rofika saat diwawancarai di Desa Selamat.
Puluhan prajurit TNI itu kemudian memukuli Rofika dan membawanya ke markas Armed 2/105. Rofika didudukkan di markas itu lalu disuruh pergi.
“Luka yang saya dapati, kepala bocor, memar di bagian tangan dan punggung,” kata dia.
Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, 33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan diduga terlibat penyerangan terhadap warga Desa Selamat.
Sementara, Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya.
Dia memastikan para pelaku akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Kami sudah memproses hukum permasalahan ini. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.




