FotoINET
Panji Saputro – detikInet
Jumat, 06 Des 2024 17:40 WIB
Tangerang – Indonesia Game Festival 2024 resmi dibuka. Acaranya meriah dan ada beragam aktvitas seru seperti main game lokal, bertemu idol, dan ikut undian berhadiah.

FotoINET
Panji Saputro – detikInet
Jumat, 06 Des 2024 17:40 WIB
Tangerang – Indonesia Game Festival 2024 resmi dibuka. Acaranya meriah dan ada beragam aktvitas seru seperti main game lokal, bertemu idol, dan ikut undian berhadiah.

Jakarta, CNN Indonesia —
Wilayah Kabupaten Banten dilanda cuaca ekstrem hingga menyebabkan banjir sejak Selasa (3/12) hingga Kamis (5/12).
Setidaknya 3 orang meninggal dunia imbas banjir dan pohon tumbang di Kabupaten Lebak, Banten.
Air setinggi 30-50 cm juga masih menggenangi Kecamatan Banjarsari pada Jumat (6/12).
Cuaca ekstrem juga menyebabkan longsor di Kecamatan Bayah.
Jembatan Dua Cijambu, Cikeusik, Pandeglang masih terendam banjir akibat air sungai yang meluap.
Akibatnya arus lalu lintas terhambat, warga harus mendorong bahkan mengangkat kendaraan mereka untuk melewati jembatan.

ERA.id – Polisi menyampaikan pihaknya telah memeriksa ponsel milik remaja, MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya, APW (40) dan RM (69) serta melukai ibunya AP (40) di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). Hasilnya, tak ditemukan hal aneh di ponsel pelaku tersebut.
“Di dalamnya, di HP, yang jelas tidak ada yang aneh. Ada foto, kemudian video-video yang lucu-lucuan saja. Jadi tidak ada yang janggal di mata penyidik,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).
Beredar kabar jika MAS melakukan pembunuhan karena dipaksa belajar. Nurma pun membantah hal itu.
Hasil pemeriksaan ponsel pelaku dan pemeriksaan awal, MAS memang disuruh belajar oleh orang tuanya. Namun tak ada paksaan atau seperti orang tua menyuruh pada umumnya.
“Memang disuruh dari Bapak Dan Ibunya, tapi dia tidak merasa ditekan, karena dia bilang ‘kalau saya belajar saya pintar’. Itu yang diungkapkan anak yang berkonflik dengan hukum,” ungkapnya.
“Kalau sejauh ini kita bertanya, kemudian dijawab oleh anak tersebut. Dia bilang ‘ini bukan paksaan’. Jadi walaupun dia memang disuruh untuk belajar, tapi dia mengerjakan dengan senang hati,” imbuhnya.
Polisi masih memeriksa kejiwaan MAS. Kondisi pelaku anak ini pun semakin stabil.
Nurma mengungkapkan remaja ini ingin segera bertemu ibunya. Namun untuk kondisi AP sendiri masih pemulihan usai dioperasi.
Sebelumnya, polisi menangkap MAS karena diduga telah membunuh ayah dan neneknya di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Sabtu (30/11) dini hari. Sang ibu, AP mengalami luka usai ditusuk.
Motif MAS membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya belum diketahui. Namun dari pemeriksaan sementara, remaja ini mengaku mendapat “bisikan meresahkan”.
“Ya interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia. Tapi ini masih kita dalami belum bisa ambil kesimpulan lah,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Gogo Galesung, Sabtu (30/11).
Dugaan awal, urutan pembunuhan itu berawal dari MAS membunuh ayahnya terlebih dahulu. Lalu dia menusuk ibu dan neneknya.
“Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur,” jelas Gogo.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sri Juliati dan Facundo Chrysnha P
TRIBUNNEWS.COM – Mempersiapkan masa depan anak Indonesia merupakan tanggung jawab bersama, baik oleh orang tua, masyarakat, maupun pemerintah.
Semua pihak perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tujuannya adalah menghasilkan generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas, dan berwawasan luas.
Tanoto Foundation, lembaga filantropi yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, turut mengambil peran dalam upaya tersebut.
Melalui program Siapkan Generasi Anak Berprestasi atau SIGAP, Tanoto Foundation berinisiatif untuk berkontribusi di bidang pengembangan dan pendidikan anak usia dini guna mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas.
Program Manager SIGAP Tanoto Foundation, Irwan Gunawan, menjelaskan bahwa SIGAP adalah inisiatif untuk menyediakan akses dan fasilitas bagi anak usia 0-3 tahun.
“Tanoto Foundation ingin memastikan setiap anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai tahapan usianya serta siap bersekolah,” ujar Irwan kepada sejumlah awak media melalui sambungan Zoom, Rabu (13/11/2024).
Untuk mencapai tujuan tersebut, Tanoto Foundation memfokuskan strategi pada tiga aspek pengembangan dan pendidikan anak usia dini yang holistik dan integratif, yaitu:
Penurunan angka stunting.
Peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini.
Peningkatan akses ke layanan pendidikan anak usia dini yang berkualitas.
Rumah Anak SIGAP sebagai Komitmen Nyata
Salah satu wujud nyata komitmen ini adalah pendirian Rumah Anak SIGAP, sebuah model inovasi hasil kolaborasi Tanoto Foundation dengan pemerintah di tingkat nasional, regional, lokal, dan desa.
Rumah Anak SIGAP memberikan akses kepada orang tua yang memiliki anak usia di bawah tiga tahun untuk mendapatkan layanan pengasuhan dan stimulasi yang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak.
“Rumah Anak SIGAP merupakan pusat layanan pengasuhan dan pembelajaran dini untuk anak usia 0-3 tahun,” jelas Irwan.
Saat ini, terdapat 29 Rumah Anak SIGAP yang tersebar di lima provinsi, yaitu Jakarta, Banten, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, dan Riau.
Selain anak-anak usia dini, para orang tua juga menjadi penerima manfaat melalui edukasi tentang pola pengasuhan yang baik. Targetnya adalah meningkatkan kualitas pola asuh anak usia dini.
Irwan menambahkan bahwa perhatian besar terhadap pengembangan anak usia dini berkaitan dengan usia emas atau golden age, yang merupakan tahapan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Penelitian menunjukkan bahwa usia 0-5 tahun merupakan periode terbaik untuk pembentukan dasar fisik dan perkembangan otak anak. Jika tahapan ini berjalan dengan baik, anak berpotensi sukses di sekolah, dunia kerja, dan masyarakat di masa depan.
“Sebagai lembaga filantropi yang berfokus pada pendidikan, upaya ini adalah investasi terbaik untuk anak usia dini,” tutur Irwan.
Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah
Irwan menjelaskan bahwa pendirian Rumah Anak SIGAP melibatkan kerja sama antara Tanoto Foundation dan pemerintah daerah.
Selanjutnya, pemerintah daerah menunjuk organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan, atau dinas lainnya, untuk mendukung program tersebut hingga ke tingkat desa atau kelurahan.
Setelah berdiri, pengelolaan Rumah Anak SIGAP diserahkan kepada masyarakat setempat, yaitu para kader desa yang telah menjalani seleksi dan pelatihan sebagai fasilitator.
Meski demikian, Tanoto Foundation tetap memberikan pendampingan, monitoring, dan membiayai operasional hingga Rumah Anak SIGAP berstatus mandiri.
“Mandiri di sini berarti Rumah Anak SIGAP menjadi aset desa dan dapat dibiayai melalui APBDes atau sumber dana lainnya,” jelas Irwan.
Pada 2025, empat Rumah Anak SIGAP—di Semarang, Brebes, Tegal, dan Banyumas—dipastikan mencapai status mandiri. Sementara itu, tujuh Rumah Anak SIGAP lainnya ditargetkan mandiri pada kuartal kedua 2025.
Sumber Informasi dan Wadah Edukasi
Rumah Anak SIGAP menyediakan layanan kelas pengasuhan untuk orang tua dan kelas stimulasi bagi anak-anak.
Dalam kelas pengasuhan, orang tua diberi edukasi mengenai pola asuh, pola makan, pola hidup bersih sehat, ASI eksklusif, dan lain-lain. Tujuannya agar mereka lebih mudah mengakses informasi terkait pengasuhan anak.
Sementara itu, kelas stimulasi berfokus pada kegiatan yang merangsang kemampuan dasar anak usia dini melalui pembelajaran berbasis permainan, seperti mengenal warna, berhitung dasar, dan bersosialisasi.
“Tanoto Foundation ingin memastikan anak usia dini mendapatkan stimulasi yang optimal untuk tumbuh kembangnya,” tegas Irwan.
Jika ditemukan anak dengan keterlambatan perkembangan, fasilitator akan melakukan kunjungan rumah untuk memberikan pendampingan intensif.
Sejak berdiri pada 2021 hingga 2024, lebih dari 2.000 anak telah merasakan manfaat program ini. Dampak terhadap tumbuh kembang anak pun lebih signifikan.
Irwan mengatakan, sejak berdiri tahun 2021 hingga 2024, lebih dari 2000-an anak sudah merasakan manfaat program Rumah Anak SIGAP.
Keterampilan anak-anak dalam berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kesiapan sekolah kian meningkat.
Mereka juga pandai bersosialiasi atau berinteraksi dengan orang lain dengan banyak, memiliki banyak kemampuan baru, berani. Dan yang pasti, tumbuh kembang anak-anak sesuai dengan tahapan dan usianya.
“Manfaat seperti ini dapat meningkatkan kepedulian orang tua agar lebih aware lagi dengan pengasuhan anak,” kata dia.
Selain itu, bisa menjadi motivasi bagi orang tua lain yang sebelumnya enggan mengikutkan anaknya dalam kegiatan di Rumah Anak SIGAP.
Sebab mereka telah melihat manfaat keberadaan Rumah Anak SIGAP secara nyata.
Menurut evaluasi dari Australian Council for Educational Research (ACER), program ini meningkatkan pertumbuhan dan kemampuan belajar anak dibandingkan mereka yang tidak mengikuti program.
Irwan berharap Rumah Anak SIGAP dapat terus berkembang dan diadopsi lebih luas oleh pemerintah daerah sebagai aset desa, serupa dengan posyandu.
“Kami berharap Rumah Anak SIGAP dapat menjadi Satuan PAUD Sejenis (SPS) yang memberikan layanan pendidikan berkualitas untuk anak usia 2-4 tahun,” tutupnya. (*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Polisi mengungkap siasat INI (27), pria yang membunuh wanita yang merupakan rekan kerjanya berinisial IK (22) hingga jasadnya dibuang di semak-semak kawasan Kali Cisadane, Desa Gaga, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Pelaku membunuh korban dikarenakan sakit hati dengan ucapan korban.
Korban sebelumnya sempat memberi pendapat negatif terhadap pelaku.
Korban menyebut pelaku tidak pernah merapikan rambut, berkulit hitam, dan tidak akan punya pacar kalau tidak dijodohkan.
Dari rasa sakit hati tersebut, pelaku pun langsung merencanakan aksi pembunuhan terhadap korban.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan awalnya pelaku dan korban pergi ke sekitar lokasi kejadian.
Pelaku lantas mengajak foto-foto agar tak dicurigai korban.
“Pelaku merasa sakit hati dan mengajak korban ke pinggir Kali Cisadane, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang (TKP) untuk berfoto-foto,” kata Zain dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024).
Saat korban asyik foto-foto, pelaku memukulnya dengan kayu yang didapat di sekitar lokasi hingga korban tersungkur.
Korban saat itu sempat melawan dan meronta-ronta saat pelaku melakukan aksinya.
Namun, pelaku langsung membekap mulut korban dan memukulnya dengan tangan kosong hingga korban tak sadarkan diri.
Setelahnya, pelaku menyeret tubuh korban yang sudah tewas itu ke semak-semak agar jasadnya tak diketahui orang lain.
Kemudian, pelaku pun kabur dengan membawa sepeda motor korban.
Zain mengatakan setelah jasad korban ditemukan, polisi pun melakukan penyelidikan hingga diketahui jika korban bersama pelaku sebelum tewas.
Lalu, pelaku sempat berkelit dan tidak mengakui perbuatannya.
Sampai akhirnya polisi menemukan titik terang dari teman korban yang menerima gadaian sepeda motor yang dibawa pelaku sebelumnya.
Dari sana, Zain mengatakan akhirnya pelaku mengakui perbuatannya.
“Saat diinterogasi keterangan pelaku INI selalu berubah-ubah, hingga akhirnya kami melakukan pendalaman. Dan menemukan teman korban yang menerima gadai sepeda motor korban. Akhirnya pelaku mengakui perbuatannya membunuh korban karena sakit hati,” ucapnya.
Sebelumnya, jasad wanita berinisial IK (22) ditemukan dalam kondisi setengah telanjang di sebuah semak-semak di kawasan Kali Cisadane, Desa Gaga, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Rabu (4/12/2024) sore.
Polisi pun melakukan penyelidikan hingga akhirnya ditangkap pelaku INI, yang tak lain rekan kerja korban.
Dari penangkapan tersebut, terungkap pembunuhan terjadi pada Senin, 2 Desember 2024 petang hingga jasad korban ditemukan pada Rabu 4 Desember 2024 petang oleh warga yang hendak mancing di lokasi kejadian.
Zain mengatakan awalnya pelaku dan korban janjian untuk bertemu di kawasan Simpang Cadas, Tangerang setelah pulang kerja.
“Saat bertemu sepulang bekerja, antara pelaku dan korban sepakat untuk jalan-jalan menggunakan sepeda motor milik korban,” jelasnya.
Dari pemeriksaan, motif pelaku melakukan aksinya itu karena sakit hati atas ucapan pelaku.
“Pelaku mengaku sakit hati dengan perkataan yang dilontarkan korban terhadapnya,” ungkap Zain.
Zain mengatakan saat mereka berdua pergi bersama, korban bercerita jika dirinya tengah menyukai seseorang.
Namun, entah mengapa pelaku malah bertanya kepada korban untuk meminta pendapat soal kepribadian pelaku.
Saat itu, kata Zain, korban memberi pendapat negatif karena pelaku tidak pernah merapikan rambut, berkulit hitam, dan tidak akan punya pacar kalau tidak dijodohkan.
Atas perbuatannya INI dijerat Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun atau seumur hidup atau hukuman mati.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5030169/original/042952700_1732954416-IMG-20241130-WA0080.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ibu kandung MAS (14), anak membunuh ayah dan neneknya di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, pada Sabtu 30 November 2024 masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Fatmawati.
Plt Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, ibunya berinisial AP dalam keadaan sadar namun masih syok.
“Kalau ibunya sudah sadar, tapi masih dalam tahap pemulihan. Masih terguncang gitu,” kata ujar dia kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).
Nurma mengatakan, korban masih menangis, sehingga kondisi belum memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan sebagai saksi korban.
“Kalau itu (histeris) nggak, cuman nangis-nangis saja. Belum kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap dia.
Sebelumnya, seorang remaja 14 ditangkap atas tuduhan kasus pembunuhan. Ayah dan nenek meregang nyawa, sedangkan ibunda pelaku terluka parah hingga harus menjalani perawatan medis.
Adapun, kejadian penusukan itu terjadi pada saat kedua korban sedang tidur. MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
Kepolisian menyebut, pelaku awalnya menikam ayahnya. Kemudian, ibunya terbangun lalu ditusuk juga oleh terduga pelaku. Neneknya kemudian keluar dari kamar dan akhirnya turut menjadi korban.