provinsi: BANTEN

  • Rosan: Lotte Tawarkan 35% Proyek Petrokimia di Cilegon ke Danantara

    Rosan: Lotte Tawarkan 35% Proyek Petrokimia di Cilegon ke Danantara

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani mengungkapkan rencana Danantara masuk ke dalam kepemilikan saham di proyek pabrik petrokimia milik Lotte Chemical, perusahaan asal Korea Selatan, di Cilegon, Banten.

    Rosan mengatakan, rencananya dia akan bertemu dengan petinggi Lotte di Korea Selatan untuk membicarakan realisasi investasi senilai US$ 4 miliar. Diskusi itu nantinya juga akan membahas rencana Danantara untuk ikut masuk dalam kepemilikan saham di Lotte Chemical Indonesia.

    “Mereka menawarkan 35% (saham) tapi ya kita sedang mulai kaji, karena ini kan produk yang sangat baik ya, ini proyek juga sudah selesai. Risikonya juga lebih terukur kita bisa lihat potensi-potensi ke depannya, sekarang saya perintahkan untuk segera mengkaji penawaran dari Lotte ini,” kata Rosan di sela KTT APEC 2025 di Korea Selatan, Jumat (31/10/2025).

    Rosan belum bisa membeberkan berapa nilai yang perlu dikeluarkan untuk merealisasikan rencana akuisisi tersebut.

    “Kita lagi lihat, dari US$ 4 miliar (nilai investasi) itu ada ekuiti, ada debt ya, memang ekuitinya mereka itu kurang lebih US$ 1,7 miliar sih. Nanti kita lihat,” kata Rosan.

    Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjabarkan bahwa pabrik Lotte Chemical di Cilegon itu telah memasuki tahap akhir konstruksi dan segera beroperasi komersial pada pertengahan kuartal IV 2025.

    Hal ini dia ungkapkan usai bertemu dengan Chief Executive Office Lotte Chemical Corporation Young Jun Lee di Gyeoungju, Korea Selatan.

    “Dengan upacara pembukaan yang direncanakan digelar pada 6 November 2025,” kata Airlangga, dalam keterangan resmi.

    Dari catatannya, investasi dari Lotte Chemical ini memiliki nilai Rp 62 triliun, yang akan memenuhi kebutuhan produk petrokimia dalam negeri maupun ekspor.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 2
                    
                        Pengemudi Mobil Terjebak Macet Dua Jam di Cengkareng: Enggak Gerak Sama Sekali
                        Megapolitan

    2 Pengemudi Mobil Terjebak Macet Dua Jam di Cengkareng: Enggak Gerak Sama Sekali Megapolitan

    Pengemudi Mobil Terjebak Macet Dua Jam di Cengkareng: Enggak Gerak Sama Sekali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah kendaraan terjebak macet parah di Jalan Lingkar Luar Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat, selama berjam-jam, Jumat (31/10/2025) sore.
    Salah satu pengemudi mobil boks, Taufik (36) asal Meruya mengaku terjebak kemacetan selama dua jam lebih.
    Padahal, jarak yang berhasil ditempuhnya kurang dari 5 kilometer dari kawasan Puri Indah hingga depan kampus Bina Sarana Informatika (BSI), Cengkareng.
    “Dari Puri tadi macetnya sampai sini (Cengkareng) dua jam lebih. Pas di flyover tadi tuh enggak gerak sama sekali,” kata Taufik kepada Kompas.com, Jumat.
    Menurut dia, kondisi paling parah terjadi di sekitar flyover Jalan Lingkar Luar yang mengarah ke persimpangan Cengkareng.
    “Tadi tuh isinya mobil gede-gede, truk semua. Terus turun flyover itu kan banyak yang motong dari kanan mau keluar ke kiri, malah makin macet,” ucapnya.
    Taufik mengaku rute pengantaran barang dari Meruya, Kembangan ke Kapuk, Cengkareng merupakan keseharian rutin baginya.
    Biasanya, dia bisa menyelesaikan pengantaran barang hanya dalam waktu satu jam.
    Namun, hari ini dia bahkan belum menempuh setengah perjalanan dalam waktu dua jam.
    “Biasa lah ini tuh, hari-hari emang suka macet. Tapi paling banter 1,5 jam lah nyampe. Ini udah dua jam baru nyampe sini,” kata dia.
    Dia mengaku sudah mendengar adanya kemacetan pada pagi hari akibat truk anjlok, tetapi tak menduga kemacetan itu berimbas hingga sore hari.
    “Dari pagi temen-temen udah bilangin, awas arah Dadap macet parah, truk mogok katanya. Tapi saya kira enggak bakal segininya, sampai udah malem ini,” kata dia.
    Hal serupa juga dialami Zidan (23), pengendara motor yang hendak pulang dari arah Mangga Besar, Jakarta Barat, menuju Menceng, Cengkareng.
    Zidan, yang berangkat pukul 16.00 WIB, terpaksa beristirahat di depan Mal Taman Palem, Cengkareng setelah dua jam terjebak di jalan.
    “Biasanya cuma 30 menit kalau lancar, paling 40-50 menit kalau macet. Tapi ini udah dua jam di jalan, ini akhirnya nyerah enggak kuat, minggir dulu,” kata Zidan.
    Ia menceritakan, kemacetan tidak hanya terjadi di jalan utama, tetapi juga di jalur alternatif di area perkampungan Jalan Fajar Baru, Cengkareng Timur.
    “Di dalem jalan kampung juga macet banget parah. Soalnya banyak mobil masuk ke daerah Bedeng situ. Kalau motor sih masih bisa lewat gang kecil, tapi kalau mobil udah enggak bisa gerak,” ungkapnya.
    KBO Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Sudarmo, menjelaskan bahwa biang kerok kemacetan di Cengkareng karena truk pengangkut alat berat yang anjlok di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
    “Truk itu dari pagi, macetnya berimbas sampai sore. Rodanya anjlok, masuk ke parit,” kata Sudarmo.
    Hingga pukul 18.15 WIB, Sudarmo menyebut truk tersebut belum berhasil dievakuasi sejak anjlok pukul 07.15 WIB.
    Satlantas Tangerang Kota tengah berupaya mendatangkan alat berat berupa crane ke lokasi kejadian (TKP)
    “Sampai saat ini belum berhasil dievakuasi. Satlantas Tangerang Kota sedang mengarahkan alat berat crane ke TKP,” kata Sudarmo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KKP siapkan calon pendamping halal UMKM perikanan

    KKP siapkan calon pendamping halal UMKM perikanan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan calon pendamping proses produk halal bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sektor perikanan guna memperkuat sertifikasi produk, meningkatkan daya saing, dan memperluas akses pasar domestik maupun ekspor.

    “Siap bergerilya mendampingi penerbitan sertifikasi halal bagi UMKM perikanan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Machmud dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dia menyampaikan pihaknya bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), telah melakukan bimbingan teknis kepada 64 calon pendamping proses produk halal (P3H) dari 12 instansi pemerintah daerah dan pusat.

    “Mereka digembleng selama dua hari dalam bimbingan teknis sertifikasi halal di Kantor BBP3KP, di Cipayung, Jakarta,” ujarnya.

    Machmud menegaskan bimbingan teknis yang dilakukan pada 28-29 Oktober 2025 itu merupakan bagian dari komitmen KKP untuk memfasilitasi peningkatan daya saing UMKM perikanan.

    Dikatakannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengatur bahwa aspek keamanan pangan harus sejalan dengan nilai agama dan keyakinan masyarakat.

    “Sertifikasi halal bukan hanya tentang kepatuhan hukum, tetapi juga tentang kepercayaan dan nilai tambah bagi produk Indonesia,” ujar Machmud.

    Sementara, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Rahmadi Sunoko menyebut Bimtek itu sebagai kontribusi nyata KKP dalam mendukung implementasi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

    Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi langkah strategis untuk memperluas jumlah pendamping halal yang mampu membantu UMKM dalam proses sertifikasi halal.

    “Tentu tujuannya agar produk UMKM dapat menembus pasar yang lebih luas,” terang Rahmadi.

    Sementara itu Deputi Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Mamat Salamet Burhanudin menjelaskan pentingnya regulasi jaminan produk halal bagi masyarakat.

    Dijelaskan, melalui Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014, pemerintah berupaya memastikan kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat Indonesia.

    Dia berharap kegiatan itu memperkuat sinergi antara KKP, lembaga pemerintah pusat dan daerah, akademisi, masyarakat, dan pelaku usaha dalam memperkuat ekosistem halal nasional, khususnya sektor kelautan dan perikanan.

    “Para pendamping halal nantinya akan menjadi ujung tombak dalam membantu UMKM memastikan seluruh bahan baku dan proses produksi berjalan sesuai prinsip halal, higienis, dan bermutu,” kata Mamat.

    Saat ini BBP3KP sedang disiapkan untuk menjadi Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) sektor kelautan dan perikanan. Inisiatif ini merupakan bagian dari rencana KKP untuk mempercepat proses sertifikasi halal melalui lembaga yang memahami karakteristik khusus produk kelautan dan perikanan, sehingga membantu UMKM lebih efektif memperoleh sertifikat halal.

    Adapun para peserta Bimtek berasal dari Sumatera Barat, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, NTB, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku, serta internal KKP.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya menjaga kualitas dan keamanan hasil perikanan dari hulu hingga hilir, sebagai bagian dari penguatan daya saing produk nasional.

    Menurutnya, inovasi yang tepat akan melesatkan daya saing produk kelautan dan perikanan nasional serta mendorong industri perikanan Indonesia yang maju dan berkelanjutan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri PU Sebut Investor Masih Tertarik Garap Tol, Buktinya Proyek Ini

    Menteri PU Sebut Investor Masih Tertarik Garap Tol, Buktinya Proyek Ini

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyebut investor masih tertarik untuk menggarap proyek tol. Salah satu buktinya proyek Tol Bogor-Serpong via Parung yang digarap melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

    Tol Bogor-Serpong via Parung merupakan proyek tol perdana Presiden Prabowo Subianto sepanjang 32,03 kilometer (km). Tol yang melintasi provinsi Jawa Barat dan Banten ini diproyeksikan akan memangkas waktu tempuh Bogor-Serpong menjadi kurang dari 45 menit.

    “Ya, kita mesti bersyukur bahwa swasta masih tertarik dengan bisnis jalan tol. Kita buktikan ada Bogor-Serpong via Parung yang 32 km itu,” ujar Dody dalam konferensi pers di Kementerian PU, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

    Dody menjelaskan ke depan pembangunan tol akan memperhatikan konektivitas antara ruas tol dengan ruas lainnya, maupun dengan ruas jalan nasional atau jalan daerah.

    Hal ini diharapkan bisa menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

    “Misalnya gimana kita harus meneruskan exit toll supaya pertumbuhan-pertumbuhan di suatu kabupaten, kota atau provinsi itu bisa lebih bagus lagi,” imbuhnya.

    Pada kesempatan itu, Dody menyinggung 4 proyek baru yang bakal digarap pemerintah. Beberapa di antaranya adalah Sentul Selatan-Karawang Barat, Gilimanuk-Mengwi, Gedebage-Tasikmalaya dan Pejagan-Cilacap.

    “Rencana ada 4, Sentul Selatan – Karawang Barat, terus Bali (Gilimanuk-Mengwi), Gedebage-asik, Pejagan-Cilacap. Cuman semua memang masih berproses due diligence,” terang Dody.

    (ily/hns)

  • Komitmen Global, Udara Bersih, dan Peran Transportasi Publik Perkotaan

    Komitmen Global, Udara Bersih, dan Peran Transportasi Publik Perkotaan

    Jakarta

    Tema penyakit tidak menular (PTM) dan kesehatan mental menyedot perhatian negara-negara anggota PBB. Di sela rangkaian pekan Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat, perwakilan negara-negara menggelar pertemuan tingkat tinggi tentang kedua tema tersebut pada Kamis, 25 September 2025. Pertemuan tersebut bertujuan mendiskusikan dan menyepakati deklarasi politik baru mengenai PTM dan kesehatan mental menuju tahun 2030 dan seterusnya.

    Pemangku kepentingan semakin memahami kaitan antara PTM dan kesehatan mental dengan faktor lingkungan, termasuk paparan polusi udara. Agenda ini semakin mendapat tempat di tingkat global dan diharapkan mampu mendorong komitmen di tingkat nasional. Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut polusi udara diperkirakan menyebabkan 4,2 juta kematian dini di seluruh dunia pada 2019.

    Di Indonesia, masalah polusi udara sudah lama menjadi ancaman serius bagi masyarakat, termasuk penduduk urban seperti di Jakarta dan sekitar. Ancamannya nyata, namun acapkali terabaikan. Jika dihitung, udara adalah “makanan” terbesar manusia. Setiap orang umumnya mengonsumsi 11.000 liter udara setiap harinya. Masalahnya, masyarakat seringkali tidak dapat berbuat banyak manakala kualitas udara yang dihirupnya tercemar.

    Agenda Global dan Realitas Urban di Jabodetabek

    Deklarasi politik di New York bulan lalu bukanlah yang pertama. Dalam deklarasi politik keempat tersebut, negara-negara peserta memperluas fokus pada determinan lingkungan kesehatan dan menawarkan berbagai opsi kebijakan untuk mengatasi polusi udara. Salah satunya dengan mendorong sistem transportasi publik perkotaan yang bersih, efisien, aman, mudah diakses, dan terintegrasi.

    Deklarasi ini belum resmi diadopsi karena masih menunggu pemungutan suara di Majelis Umum PBB selanjutnya, meskipun Indonesia termasuk negara yang sudah menyatakan dukungan. Dukungan ini menunjukkan bahwa Indonesia bersedia berjalan searah dengan upaya global penanganan PTM dan promosi kesehatan mental, sekaligus menegaskan komitmen terhadap isu polusi udara yang termuat di dalamnya.

    Ketika deklarasi tersebut kelak diadopsi, upaya mengatasi polusi udara tidak boleh berhenti di meja perundingan internasional. Agenda penting berikutnya adalah memastikan masyarakat di tingkat nasional dan lokal lebih memahami hubungan antara kualitas udara dan kesehatan sehari-hari, serta mendorong tindakan nyata untuk peningkatan kualitas udara.

    Saat ini, polusi udara telah menjadi realitas urban di Indonesia dengan dampak serius bagi kesehatan masyarakat. Jakarta dan kota-kota satelitnya secara rutin mencatatkan indeks kualitas udara (AQI) tidak sehat. AQI harian Jakarta 140–160, bahkan bisa mencapai 180, dan sering berada di peringkat ketujuh kota paling berpolusi di dunia dengan partikel polusi PM2.5 delapan kali lipat standar WHO. Kota-kota satelit pun tidak luput dari polusi udara: Tangerang Selatan pernah mencatatkan AQI 172, Depok 158, Bekasi 154, dan Bogor 90. Angka AQI mendekati 100 atau lebih, artinya kualitas udara tidak sehat terutama untuk kelompok sensitif.

    Paparan polusi udara meningkatkan risiko kematian dini dan penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru-paru, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penelitian tahun 2023 memperkirakan setidaknya 10.000 kematian dini terjadi di Jakarta akibat polusi udara setiap tahun.

    Anak-anak menjadi kelompok yang sangat rentan terdampak polusi udara. Terdapat hubungan signifikan antara peningkatan konsentrasi PM2.5 harian dengan peningkatan kasus kunjungan ISPA pada balita di puskesmas. Polusi udara juga berdampak pada kesehatan kognitif dan mental melalui neuroinflamasi dan peningkatan beta-amyloid di otak, meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, bipolar, dan Alzheimer.

    Di Jabodetabek, mayoritas polusi PM2.5 berasal dari kendaraan bermotor (67%) dan industri pengolahan (26,8%), sejalan dengan fakta bahwa hampir 80% pelaju masih menggunakan kendaraan pribadi. Temuan ini menegaskan pentingnya pengembangan transportasi publik sebagai bagian dari strategi mengurangi polusi udara di perkotaan.

    Menangkal Polusi Lewat Kebijakan yang Kuat dan Sinergis

    Momentum Hari Kota Sedunia pada 31 Oktober 2025 menjadi pengingat penting bahwa pembangunan kota harus turut diukur dari seberapa sehat warganya. Sebagai warga kota, selain perlu meningkatkan kesadaran individu dengan pilihan sehari-hari, termasuk soal memilih moda transportasi, kita perlu mendorong lebih banyak perbincangan tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Hal ini juga mendorong peningkatan kesadaran kolektif serta perubahan kebijakan yang mampu menjamin hak setiap orang untuk menghirup udara bersih.

    Sebagai aglomerasi urban terbesar di Indonesia, polusi udara di Jabodetabek tidak mudah diatasi. Meskipun terhubung secara ekonomi, wilayah ini dikelola oleh otoritas administratif yang berbeda-beda dan mobilisasi masyarakat yang masif. Oleh karena itu, koordinasi lintas sektor dan komitmen pemerintah lintas daerah yang sinergis menjadi kunci utama dalam penanganan polusi udara di Jabodetabek.

    Sebagai salah satu sektor penyumbang polutan udara tertinggi, perbaikan dan integrasi transportasi publik berdampak besar terhadap kualitas udara Jabodetabek. Sayangnya, upaya perbaikan dan integrasi transportasi publik di wilayah ini masih terfragmentasi. Konektivitas layanan transportasi publik di Jakarta dilansir telah mencapai 91%, tapi kota-kota penyangga seperti Bekasi, Depok, dan Bogor belum memiliki sistem transportasi publik yang memadai dan terintegrasi dengan baik. Akibatnya, warganya harus mengeluarkan biaya tinggi untuk mobilisasi.

    Salah satu contoh fragmentasi adalah pembukaan rute TransJakarta D21, yang pada 2019 direncanakan menghubungkan Lebak Bulus–Terminal Jatijajar, namun akhirnya dibatasi menjadi Lebak Bulus–Universitas Indonesia bahkan hingga sekarang. Penyebabnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Depok gagal mencapai kesepakatan. Kasus ini mencerminkan kompleksitas integrasi transportasi publik di wilayah Jabodetabek.

    Konektivitas hanyalah salah satu dari berbagai persoalan transportasi publik di Jabodetabek. Isu lain, seperti aksesibilitas dan kenyamanan, juga masih menjadi tantangan signifikan. Soal aksesibilitas dan kenyamanan mempengaruhi keinginan dan kemampuan masyarakat untuk menggunakan transportasi publik. Misalnya, penyandang disabilitas yang menghadapi kesulitan mengakses stasiun KRL yang sebagian besar masih bergantung pada tangga untuk berpindah peron.

    Sejatinya, Indonesia sudah memiliki program Kabupaten Kota Sehat (KKS) yang berpotensi meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat, termasuk di Jakarta. Tanpa regulasi setingkat Peraturan Presiden yang mampu mengorkestrasi koordinasi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat, penguatan kapasitas, dan komitmen pemerintah daerah, program KKS belum mencapai potensi terbaiknya. Masalah lingkungan seperti polusi udara dan transportasi publik pun belum tersentuh secara memadai oleh peraturan bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.

    Kota-kota seperti Kopenhagen dan Singapura menjadi contoh keberhasilan dalam menciptakan warga yang lebih sehat melalui sistem transportasi publik yang mudah diakses, efisien, dan berkelanjutan, serta terhubung dengan ruang-ruang publik. Keberhasilan ini didukung oleh regulasi yang kuat, komitmen pemerintah, dan kesadaran publik.

    Realitas urban di Jabodetabek menunjukkan pentingnya regulasi yang kuat di tingkat nasional dan komitmen yang sinergis di tingkat daerah. Sinergi ini dapat memperkuat koordinasi lintas sektor dan kolaborasi antar pemerintah daerah demi mewujudkan sistem transportasi publik bersih, efisien, aman, mudah diakses, dan terintegrasi sebagai bagian dari strategi memperbaiki kualitas udara. Pada akhirnya, agenda global mengenai penyakit tidak menular dan kesehatan mental hanya akan bermakna jika diupayakan penerjemahannya hingga ke tingkat nasional dan daerah.

    Sayyid Muhammad Jundullah. Senior Officer for Health Policy and Community Partnership, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Wisya Aulia Prayudi. Project Lead for Air Pollution Campaign, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI).

    (rdp/rdp)

  • 4
                    
                        Truk Alat Berat Anjlok di Kosambi, Lalu Lintas di Cengkareng Macet Parah
                        Megapolitan

    4 Truk Alat Berat Anjlok di Kosambi, Lalu Lintas di Cengkareng Macet Parah Megapolitan

    Truk Alat Berat Anjlok di Kosambi, Lalu Lintas di Cengkareng Macet Parah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Kemacetan panjang melanda ruas Jalan Outer Ring Road (JORR) dari arah Kembangan menuju Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (31/10/2025) sore.
    Kepadatan arus lalu lintas tersebut dipicu oleh insiden truk pengangkut alat berat yang anjlok ke parit di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
    KBO Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudarmo membenarkan bahwa kemacetan di wilayah Jakarta Barat merupakan imbas dari peristiwa tersebut.
    “Kemacetan imbas dari truk alat berat mogok di daerah Kosambi, Kabupaten Tangerang. Berimbas sampai wilayah Jakarta Barat,” jelas Sudarmo saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Jumat.
    Menurut Sudarmo, insiden itu terjadi sejak pagi hari. Namun, hingga sore hari antrean kendaraan masih mengular dan semakin parah.
    “(Penyebabnya) truk pembawa alat berat, rodanya anjlok, masuk ke parit,” ungkapnya.
    Ia menambahkan, kepolisian telah menurunkan sejumlah petugas di sepanjang jalur terdampak untuk membantu mengurai kemacetan dan mengatur arus lalu lintas.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 16.10 WIB, antrean kendaraan tampak mengular hingga depan Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kembangan.
    Mobil-mobil menuju Cengkareng bahkan terjebak tanpa pergerakan selama beberapa waktu.
    Di persimpangan Puri Indah, kemacetan semakin menumpuk. Deretan kendaraan dari arah Bojong ke Puri Indah tak bisa melintas meski lampu lalu lintas telah berwarna hijau karena padatnya jalur utama.
    Kemacetan juga makin parah di depan Puri Mansion, akibat banyaknya pengendara yang mencoba berpindah jalur dari kiri ke kanan untuk melakukan putar balik.
    Kondisi serupa terjadi di pintu masuk Tol Kembangan Utara yang hanya memiliki satu lajur, sehingga menimbulkan antrean panjang.
    Situasi kian buruk di
    exit flyover
    Cengkareng, titik pertemuan antara JORR dan kawasan persimpangan Cengkareng. Bus dan truk besar turut terjebak dalam antrean yang hanya bergerak sesekali dalam jarak pendek.
    Di depan Kantor Kecamatan Cengkareng, arus lalu lintas terlihat semrawut karena kendaraan saling serobot di jalan dua lajur. Pengendara sepeda motor pun kesulitan mencari celah di tengah kemacetan yang padat.
    Kemacetan terus menjalar hingga ke arah Bandara Soekarno-Hatta dan Dadap, Kabupaten Tangerang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Nyaris 2 Dekade di Kopassus, Kolonel Donny Kini Resmi Jadi “Humas TNI AD”
                        Nasional

    9 Nyaris 2 Dekade di Kopassus, Kolonel Donny Kini Resmi Jadi “Humas TNI AD” Nasional

    Nyaris 2 Dekade di Kopassus, Kolonel Donny Kini Resmi Jadi “Humas TNI AD”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kolonel Inf Donny Pramono yang berlatarbelakang intelijen serta pasukan elite resmi menggantikan Brigjen TNI Wahyu Yudhayana sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) alias hubungan masyarakat (humas) TNI AD.
    Dalam momen doorstop usai serah terima jabatan (Sertijab) di Markas Besar TNI AD, Donny memperkenalkan diri kepada rekan media dengan bercerita rekam jejak militernya yang panjang di Korps Baret Merah atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
    “Sebelumnya saya berada di Kopassus. Jadi saya cukup lama di Korps Baret Merah kurang lebihnya 19 tahun saya di sana, mulai dari Letnan Dua sampai Kolonel, semuanya di Kopassus,” kata Donny di hadapan awak media, didampingi Wahyu, Jumat (31/10/2025).
    Dia pernah menjabat sebagai Komandan Grup 3 Sandi Yudha, satuan yang kini bernama Satuan 71 dan bermarkas di Dumai, Riau.
    Selain itu, Donny juga berpengalaman di bidang intelijen dan teritorial.
    “Sebelumnya saya juga berdinas di Kodam 4 Diponegoro sebagai Asintel. Kemudian sebelumnya lagi saya sekolah Sesko TNI,” beber Donny.
    Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1999. Donny pernah mengemban jabatan teritorial seperti Dandim Banten dan Dandim Cilegon.
    “Jabatan selanjutnya semuanya berada di Kopassus mulai dari Danyon, Wadanyon, kasi-kasi, dan unit dan tim semuanya ada di Kopassus. Semua satuan Kopassus Saya pernah, sudah pernah berada di dalam,” jelas Donny.
    Ia menyampaikan pesan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak dalam Sertijab agar dirinya meneruskan capaian positif yang telah dibangun Brigjen Wahyu selama menjabat Kadispenad.
    “Pesan KSAD, yaitu yang tadi saya sampaikan, lanjutkan estafet kepemimpinannya Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, di mana sudah membawa Dinas Penerangan Angkatan Darat ini yang cukup luar biasa dikenal media. Kemudian bisa menjadi corong Angkatan Darat dan semuanya tentunya by data dan kebenaran yang disampaikan,” tutur Kolonel Donny.
    Terakhir, Donny memohon doa restu dan dukungan dari rekan media dalam tugas barunya ini.
    Ia berjanji akan membuka ruang diskusi baik formal maupun non-formal bersama rekan media dalam rangka mempererat hubungan.
    “Memang ada beberapa rekan-rekan media yang sudah saya kenal, tapi ya karena saya masih di dunia intelijen. Nah sekarang sudah di Dinas Penerangan, saya harus mengubah
    mindset
    , harus banyak mengenal rekan-rekan media,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Anak Usaha Pertamina Heran BBM Campur Etanol Diributkan

    Bos Anak Usaha Pertamina Heran BBM Campur Etanol Diributkan

    Jakarta

    CEO Pertamina New & Renewable Energy (NRE) John Anis mengaku heran soal penggunaan etanol dalam campuran bahan bakar minyak (BBM) menjadi perdebatan di Indonesia. Perdebatan ini menyusul kekhawatiran publik yang berasumsi BBM campur etanol akan merusak kendaraan.

    Mulanya, John Anis menjelaskan ada dua bentuk BBM berbahan baku ramah lingkungan atau biofuel yakni biodiesel dengan kelapa sawit dan bioetanol yang berbahan baku singkong atau tebu. Namun untuk yang etanol hingga saat ini memicu perdebatan.

    “Biofuels ada dua, yang pertama adalah biodiesel yang sudah cukup mature dari palm oil. Nah yang sekarang lagi rame adalah bioetanol, sebenarnya saya nggak tahu kenapa di Indonesia ribut-ribut ini,” ungkap John Anis dalam acara Synergizing Energy, Finance & Agribusiness for a Greener Future di DoubleTree by Hilton Jakarta, Tangerang Selatan, Jumat (31/10/2025).

    John Anis mengatakan, bioetanol atau BBM campur etanol ini sudah diterapkan di negara besar, seperti Amerika Serikat (AS) hingga sejumlah negara Eropa. Bahkan penggunaan bioetanol ini telah diwajibkan di negara-negara besar.

    “Di seluruh dunia, apalagi di negara-negara besar itu sudah mandatory. Di Amerika, di Eropa, itu sudah hampir seluruhnya pakai bukan hanya, bioetanol. Jadi sudah mandatory sebenarnya di luar,” ungkapnya.

    John Anis menambahkan, pengembangan dua jenis biofuel ini menjadi bagian dari segmen yang tengah dikembangkan Pertamina NRE. Selain itu, terdapat juga beberapa segmen energi bersih yang menjadi fokus pengembangan NRE.

    Salah satunya geothermal, terang John Anis, Indonesia mengadopsi penggunaan energi ini terbesar kedua di dunia setelah AS. Pertamina NRE menemukan potensi energy geothermal sebesar 24 GW yang baru digarap sekitar 11%.

    “Kenyataannya adalah kita punya potensi sekitar 24 gigawatt, tapi baru terpakai sekitar 11% di Indonesia. 2,4-2,5 gigawatt. Di PGE sendiri, Pertamina Geothermal Energy, anak usaha kami, kami punya 3 gigawatt yang belum dikembangkan, dan akan dikembangkan. Ini dengan PLN kita akan coba upayakan itu semaksimal mungkin,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • Judi Online di RI Itu Penipuan!

    Judi Online di RI Itu Penipuan!

    Jakarta

    Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan judi online di Indonesia adalah tindakan penipuan. Setiap permainan disebut hanya menguntungkan bandar dan merugikan para pemain.

    Direktur Pengawasan Kepatuhan Penyedia Jasa Keuangan PPATK, Syahril Ramadhan mengatakan judi online yang benar seperti di Singapura memiliki ketentuan maksimal keuntungan 70%. Berbeda dengan di Indonesia yang seluruhnya diambil bandar.

    “Judi online itu sebenarnya penipuan karena kalau judi online yang benar seperti di Singapura, itu ada ketentuannya maksimal Kasino itu dapat untung 70%, tapi di kita ini enggak, akhirnya sebenarnya judi online bukan judi. Kalau di negara lain judi, tapi di kita ini penipuan karena semuanya diambil sama bandar,” kata Syahril dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) dan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2025).

    Selain itu, Syahril menyebut kesulitan memproses bandar judi online karena biasanya mereka berada di negara yang melegalkan perjudian seperti Kamboja dan Filipina.

    “Belum lagi masalah dual criminality, Kamboja sama Filipina bilang ya kalau di Indonesia judi ilegal, kalau di kita kan nggak ilegal, gimana mau nangkap,” ucapnya.

    Sebelumnya, PPATK mengungkap sejak 2017 hingga semester I-2025 nilai transaksi judi online di Tanah Air telah menembus Rp 976,8 triliun. Dalam kurun waktu tersebut, tercatat ada 709 juta transaksi terkait aktivitas judi online.

    “Berdasarkan analisis PPATK, perputaran dana judi online dari tahun 2017 hingga semester I tahun 2025 telah menembus Rp 976,8 triliun,” kata Deputi Analisis dan Pemeriksaan PPATK, Danang Tri Hartono dalam acara FGD bertajuk ‘Optimalisasi Pemanfaatan Data PPATK dalam Rangka Mendukung Pemberantasan Korupsi dan Judi Online’ di BSD, Tangerang sebagaimana dilansir dari detikNews, Kamis (30/10).

    Tidak hanya itu, jumlah pemainnya pun melonjak drastis. PPATK menemukan puluhan ribu di antara pemain judi online berasal dari kalangan aparatur negara.

    “Selama periode tersebut jumlah pemain pun meningkat tajam, dari 3,79 juta orang (2023) menjadi 9,78 juta orang (2024), dengan total deposit mencapai Rp 51,3 triliun. Sekitar 51.611 pemain judi online diidentifikasi berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik di pemerintah pusat maupun daerah,” kata Danang.

    (aid/ara)

  • OJK Bakal Wajibkan Pembiayaan Hijau Lembaga Keuangan

    OJK Bakal Wajibkan Pembiayaan Hijau Lembaga Keuangan

    Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah memperbarui aturan yang mewajibkan pembiayaan hijau bagi lembaga jasa keuangan. Revisi ini dilakukan melalui penyusunan Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) versi 3 serta pembaruan POJK 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan.

    Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menjelaskan taksonomi hijau versi terbaru itu telah masuk tahap konsultasi publik sejak Oktober hingga 21 November. Versi ketiga ini memuat kriteria keberlanjutan untuk sektor pertanian, kehutanan, perikanan, manufaktur, penyediaan air, pengelolaan sampah, hingga sektor pendukung seperti informasi, komunikasi, serta aktivitas profesional dan teknis.

    “Taksonomi memberi kerangka jelas bagi investor dan sektor keuangan dalam memilih portofolio pembiayaan yang berdampak positif terhadap upaya dekarbonisasi, mencegah greenwashing serta mengakselerasi integrasi ekonomi hijau lintas sektor energi, keuangan, dan agribusiness,” ujar Mirza dalam acara Synergizing Energy, Finance & Agribusiness for a Greener Future di DoubleTree by Hilton Jakarta, Tangerang Selatan, Jumat (31/10/2025).

    Selain taksonomi, OJK juga memperkuat kerangka pengelolaan risiko iklim melalui Climate Risk Management and Scenario Analysis (CRMS). Kerangka ini mencakup tata kelola, strategi, manajemen risiko, hingga pengungkapan, yang akan menjadi dasar penilaian ketahanan bisnis bank dalam menghadapi perubahan iklim jangka pendek, menengah, dan panjang.

    Melalui CRMS, OJK bakal mewajibkan bank mengintegrasikan risiko iklim ke dalam manajemen risiko dan pengambilan keputusan strategis. Regulasi ini juga mencakup penerapan climate stress test dan penyusunan transition plan menuju portofolio rendah karbon.

    “OJK mendorong bank untuk mulai mengintegrasikan risiko iklim ke dalam manajemen risiko dan proses pengambilan keputusan strategis, termasuk dalam pelaksanaan Climate Stress Test. Jadi ada namanya Climate Stress Test dampak risiko iklim terhadap perbankan dan pengembangan Transition Plan menuju portofolio pembiayaan rendah karbon,” ungkapnya.

    Mirza menambahkan, revisi POJK 51/2017 ditargetkan rampung pada 2026. Aturan baru tersebut bakal mulai diberlakukan secara bertahap pada 2027. Dalam aturan tersebut, pembiayaan hijau juga akan diberi klasifikasi hijau bagi yang sejalan dengan target Paris Agreement.

    “Jadi saat ini POJK 51 tahun 2017 sedang dilakukan pengkinian yang diharapkan bisa selesai di 2026, sehingga dapat secara efektif berlaku secara bertahap mulai tahun 2027. Amandemen ini dilakukan untuk menyelaraskan ketentuan dengan standar internasional termasuk adopsi IFRS Sustainability Standard 1 dan IFRS Sustainability Standard 2,” pungkasnya.

    (acd/acd)