provinsi: BANTEN

  • Polisi Dalami Motif Dugaan Bunuh Diri Satu Keluarga di Cirendeu Tangsel

    Polisi Dalami Motif Dugaan Bunuh Diri Satu Keluarga di Cirendeu Tangsel

    loading…

    Polisi melakukan olah TKP di rumah satu keluarga ditemukan meninggal dunia di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/12/2024) malam. FOTO/FELLDY UTAMA

    TANGERANG SELATAN – Satu keluarga ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia di kawasan Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan , Banten, Minggu (15/12/2024) siang. Polisi masih mendalami motif dugaan bunuh diri satu keluarga tersebut.

    “Masih didalami lebih lanjut soal kematiannya, termasuk juga motif dugaan bunuh dirinya,” kata Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas MS Arifin saat dikonfirmasi, Minggu (15/12/2024).

    Menurutnya, korban AF (31) selaku suami ditemukan dalam kondisi tergantung tali tambang di atas kayu plafon bagian dapur. Sedangkan korban YL (28) selaku istri dan AH (3) selaku anak ditemukan dalam kondisi terbaring kaku.

    Polisi, kata dia, belum menyimpulkan secara pasti bagaimana sang istri dan anaknya bisa sampai meninggal dunia. Dari keterangan saksi yang telah diperiksa, ada dugaan satu keluarga itu meninggal dunia karena bunuh diri pascasuami terlibat pinjaman online (pinjol).

    Namun, polisi masih mendalaminya lebih lanjut tentang motif tersebut.

    “Korban YL (Istri) sempat bercerita (ke tetangganya) bahwa AF (Suami) telah mempunyai sangkutan atau pinjaman online (pinjol), tapi kami masih dalami kebenaran informasi tersebut,” katanya.

    Sementara itu, malam ini warga sekitar menggelar pengajian tak jauh dari tempat kejadi perkara (TKP). Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 22.30 WIB, warga sekitar berdatangan di rumah saudara korban yang tak jauh dari TKP. Lantunan tahlil dan doa dipanjatkan bagi korban satu keluarga yang meninggal dunia. Pengajian digelar tak sampai satu jam.

    Usai gelar pengajian, warga sekitar kembali ke rumahnya masing-masing. Sementara, jenazah masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani proses visum.

    Dari pengakuan sejumlah warga, jenazah akan dibawa ke rumah duka Senin (16/12/2024) besok pagi, dan dilanjutkan pemakaman yang tak jauh dari rumah duka.

    (abd)

  • Satu Keluarga Ditemukan Meninggal di Tangsel, Warga Gelar Tahlilan

    Satu Keluarga Ditemukan Meninggal di Tangsel, Warga Gelar Tahlilan

    loading…

    Warga menggelar tahlilan di dekat rumah satu keluarga ditemukan meninggal di rumah kawasan Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/12/2024) malam. FOTO/FELLDY UTAMA

    TANGERANG SELATAN – Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, ditemukan meninggal dunia di rumah kawasan Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/12/2024) siang. Malam ini warga sekitar menggelar tahlilan tak jauh dari tempat kejadi perkara (TKP).

    Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 22.30 WIB, warga sekitar berdatangan di rumah saudara korban yang tak jauh dari TKP. Lantunan tahlil dan doa dipanjatkan bagi korban satu keluarga yang meninggal dunia. Pengajian digelar tak sampai satu jam.

    Usai gelar pengajian, warga sekitar kembali ke rumahnya masing-masing. Sementara, jenazah masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani proses visum.

    Dari pengakuan sejumlah warga, jenazah akan dibawa ke rumah duka Senin (16/12/2024) besok pagi, dan dilanjutkan pemakaman yang tak jauh dari rumah duka.

    Untuk diketahui, satu keluarga bernama AF (suami), YL (istri), dan AA (anak balita) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kediaman mereka. Penemuan mengerikan ini pertama kali diketahui oleh para tetangga yang merasa curiga karena keluarga korban tidak terlihat keluar rumah selama beberapa hari.

    Salah seorang keluarga korban, Yani, mengungkapkan kesedihan mendalam atas peristiwa ini. Menurutnya, saat ditemukan, sang istri terlihat seperti sedang tidur, sedangkan sang suami ditemukan dalam kondisi gantung diri. Anak balitanya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Saya sangat terpukul dengan kejadian ini. Saya tidak menyangka mereka akan melakukan hal seperti ini,” ungkap Yani dengan nada sedih.

    Dugaan sementara, tragedi ini dipicu oleh tekanan ekonomi akibat terlilit pinjaman online. Namun, pihak kepolisian dari Sektor Ciputat Timur yang menangani kasus ini belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti kematian para korban. Saat ini, jenazah ketiga korban masih diautopsi di Rumah Sakit Polri.

    (abd)

  • Polisi Amankan Barang Bukti dari Rumah Satu Keluarga Ditemukan Meninggal di Tangsel

    Polisi Amankan Barang Bukti dari Rumah Satu Keluarga Ditemukan Meninggal di Tangsel

    loading…

    Polisi mendatangi rumah satu keluarga ditemukan meninggal dunia di kawasan Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/12/2024) malam. FOTO/NUNUNG PURNOMO

    TANGERANG SELATAN – Polisi mendatangi rumah satu keluarga ditemukan meninggal dunia di kawasan Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan , Banten. Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan balita itu meninggal diduga karena bunuh diri .

    Berdasarkan pantauan di lokasi, petugas dari Inafis datang ke kediaman rumah tersebut. Sebelum masuk, mereka terlebih dahulu mengenakan sarung tangan. Polisi langsung membuka pintu yang sebelumnya ditutup oleh garis polisi. Setelah masuk, pintu tersebut ditutup kembali.

    Tak berselang lama, polisi tersebut keluar dari rumah korban dengan membawa sejumlah barang. Salah satu barang yang terlihat di antaranya, tumpukan pakaian milik korban. Setelah itu, barang-barang yang diamankan tersebut langsung dimasukkan ke dalam mobil polisi.

    Untuk diketahui, satu keluarga bernama AF (suami), YL (istri), dan AA (anak balita) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kediaman mereka. Penemuan mengerikan ini pertama kali diketahui oleh para tetangga yang merasa curiga karena keluarga korban tidak terlihat keluar rumah selama beberapa hari.

    Salah seorang keluarga korban, Yani, mengungkapkan kesedihan mendalam atas peristiwa ini. Menurutnya, saat ditemukan, sang istri terlihat seperti sedang tidur, sedangkan sang suami ditemukan dalam kondisi gantung diri. Anak balitanya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Saya sangat terpukul dengan kejadian ini. Saya tidak menyangka mereka akan melakukan hal seperti ini,” ungkap Yani dengan nada sedih.

    Dugaan sementara, tragedi ini dipicu oleh tekanan ekonomi akibat terlilit pinjaman online. Namun, pihak kepolisian dari Sektor Ciputat Timur yang menangani kasus ini belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti kematian para korban. Saat ini, jenazah ketiga korban diautopsi di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.

    (abd)

  • Kematian Satu Keluarga di Tangerang Selatan Diduga Akibat Terjerat Pinjol, Polisi Usut Motif – Halaman all

    Kematian Satu Keluarga di Tangerang Selatan Diduga Akibat Terjerat Pinjol, Polisi Usut Motif – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN – Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya satu keluarga di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.

    Diketahui satu keluarga yang terdiri dari ayah berinisial AF (31), ibu berinisial YL (28), dan anaknya berinisial AH (3) ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya, Minggu (15/12/2024) siang.

    Dari informasi yang beredar, terjerat pinjaman online (pinjol) menjadi dugaan penyebab satu keluarga tersebut memutuskan mengakhiri hidup.

    Hal ini diketahui setelah seorang saksi yang mengatakan korban berinisial YL sempat bercerita jika suaminya sedang terjerat pinjol.

    Namun, Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas MS Arifin belum bisa menyimpulkan motif di balik kematian satu keluarga tersebut.

    “Motif kematian ketiga korban masih dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Ciputat Timur dan Sat Reskrim Polres Tangsel,” kata Kemas dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).

    Sebelumnya, Warga di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan digegerkan dengan adanya satu keluarga ditemukan tewas pada Minggu siang.

    Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, jenazah ketiganya ditemukan pertama kali oleh dua orang saksi yang merupakan keluarga korban sekira pukul 11.00 WIB.

    Saksi saat itu datang ke rumah korban dengan tujuan untuk menyalakan air yang tombol mesinnya berada di rumah korban.

    “Datang ke rumah korban untuk menyalakan air yang kebetulan tombolnya berada di dalam rumah korban,” kata Kemas.

    Ketika kedua saksi hendak menghidupkan mesin air, ternyata pintu rumah korban dalam kondisi terkunci.

    Kedua saksi akhirnya mencoba membuka pintu tersebut melalui jendela yang tidak terkunci. 

    Setelah bisa masuk ke dalam, kedua saksi melihat YL dan anaknya AH sudah dalam keadaan berbaring dengan tubuh yang kaku di dalam kamar.

    “Kemudian saksi lain berusaha membawa korban AH (anak) ke Klinik Medika Cirendeu, namun sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.

    Tak lama dari sana, saksi pun menemukan jasad korban lainnya yakni AF dalam kondisi tergantung.

    “Untuk korban AF ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon,” jelasnya.

    Saat ini, lanjut Kemas, ketiga jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan untuk dilakukan visum et repertum guna proses penyelidikan lebih lanjut.

    Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

  • Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Ciputat Timur, Diduga Bunuh Diri

    Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Ciputat Timur, Diduga Bunuh Diri

    Jakarta, CNN Indonesia

    Satu keluarga yang terdiri atas tiga orang ditemukan tewas diduga karena bunuh diri di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/12).

    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas MS Arifin mengatakan tiga jenazah itu terdiri atas AF (laki-laki usia 31), YL (perempuan usia 28) dan AH (laki-laki usia 3 tahun). 

    “Benar  telah ditemukan adanya 3 (tiga) orang jenazah (satu keluarga) di Kp. Poncol No.102 RT.5/2 Kel. Cirendeu Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan,” ujar Kemas kepada awak media.

    Dia menerangkan jasad-jasad satu keluarga itu pertama kali ditemukan saksi Y dan N yang masih kerabat korban.

    Sekitar pukul 11.00 WIB, saksi Y akan menyalakan air yang kebetulan tombol on/off nya berada di dalam rumah korban, namun pintu rumah masih dalam kondisi terkunci. Kemudian saksi N berusaha membuka pintu rumah melalui jendela samping.

    Saat itulah, kata Kemas, saksi melihat di dalam kamar korban ada YL dan AH yang sudah terbaring kaku.

    “Sementara untuk korban AF ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon,” ujar Kemas.

    Korban anak AH, kata Kemas, sempat berupaya diselamatkan nyawanya oleh saksi dengan dibawa ke Klinik Medika Cirendeu.

    “Namun sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ujar Kemas.

    Selanjutnya, sambung dia, jenazah tiga korban itu dibawa ke RS. Fatmawati untuk dilakukan Visum Et Repertum.

    Kemas mengatakan pihaknya masih menyelidiki dugaan motif diduga bunuh diri satu keluarga di Ciputat Timur tersebut.

    “Sedangkan motif kematian ketiga korban masih dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Ciptim dan Sat Reskrim Polres Tangsel,” katanya.

    (kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kronologis Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Ciputat Timur Tangsel, Ibu-Anak Terbaring Kaku di Kamar – Halaman all

    Kronologis Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Ciputat Timur Tangsel, Ibu-Anak Terbaring Kaku di Kamar – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN – Polisi mengungkap kronologi penemuan jasad satu keluarga di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Minggu (15/12/2024).

    Diketahui korban satu keluarag tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

    Ketiga korban masing-masing berinisial AF usia 31 tahun (suami), YL usia 28 tahun (istri) dan AH anak laki-laki umur 3 tahun.

    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas MS Arifin mengatakan dari pemeriksaan saksi, jenazah ketiganya ditemukan pertama kali oleh dua orang saksi yang merupakan keluarga korban sekira pukul 11.00 WIB.

    Saksi saat itu datang ke rumah korban dengan tujuan untuk menyalakan air yang tombol mesinnya berada di rumah korban.

    “Datang ke rumah korban untuk menyalakan air yang kebetulan tombolnya berada di dalam rumah korban,” kata Kemas Minggu malam.

    Ketika kedua saksi hendak menghidupkan mesin air, ternyata pintu rumah korban dalam kondisi terkunci.

    Kedua saksi akhirnya mencoba membuka pintu tersebut melalui jendela yang tidak terkunci. 

    Setelah bisa masuk ke dalam, kedua saksi melihat YL dan anaknya AH sudah dalam keadaan berbaring dengan tubuh yang kaku di dalam kamar.

    “Kemudian saksi lain berusaha membawa korban AH (anak) ke Klinik Medika Cirendeu, namun sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.

    Tak lama dari sana, saksi pun menemukan jasad korban lainnya yakni AF dalam kondisi tergantung.

    “Untuk korban AF ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon,” jelasnya.

    Saat ini, lanjut Kemas, ketiga jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan untuk dilakukan visum et repertum guna proses penyelidikan lebih lanjut.

    Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

    Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

  • Evakuasi Gelombang Kedua, 30 WNI Berhasil Dipulangkan dari Suriah

    Evakuasi Gelombang Kedua, 30 WNI Berhasil Dipulangkan dari Suriah

    Evakuasi Gelombang Kedua, 30 WNI Berhasil Dipulangkan dari Suriah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah kembali melanjutkan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak konflik di
    Suriah
    . Sebanyak 30 WNI dilaporkan sudah kembali ke Indonesia pada Minggu (15/12/2024) hari ini.
    Kementerian Luar Negeri (
    Kemenlu
    ) menjelaskan bahwa, penjemputan dan pemulangan WNI ini adalah bagian dari proses evakuasi gelombang kedua yang mulai dilakukan sejak 13 Desember 2024 lalu.
    “30 WNI dievakuasi dari Suriah dan tiba dengan selamat di Tanah Air pada tanggal 15 Desember 2024. Upaya tersebut merupakan gelombang kedua dari rangkaian evakuasi WNI di Suriah,” ujar Kemenlu melalui siaran pers Minggu malam.
    Para WNI yang berhasil dievakuasi itu terdiri dari 25 perempuan dan 5 laki-laki. Mereka berasal dari wilayah Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, terdapat pula WNI asal Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
    Dengan demikian, sudah sudah ada 65 WNI terdampak konflik di Suriah yang telah dievakuasi dan dipulangkan ke Indonesia.
    Sebanyak 35 di antaranya dievakuasi pada gelombang pertama dan sudah tiba di Indonesia pada 12 Desember 2024.
    “Seperti proses evakuasi gelombang sebelumnya, evakuasi gelombang kedua dilakukan menggunakan jalur darat dengan melintasi perbatasan Masnaa untuk sampai di Lebanon, dilanjutkan penerbangan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” tulis Kemenlu.
    Sampai saat ini, Kemenlu masih terus melakukan pendataan dan berupaya berkomunikasi dengan para WNI yang berada di wilayah Suriah. Berdasarkan hasil pendataan Kemenlu, terdapat 1.162 WNI berdomisili di Suriah.
    “Hingga kini 65 diantaranya telah kembali ke tanah air, dan sebanyak 84 WNI telah menyatakan ingin kembali ke tanah air,” kata Kemenelu.
    Kemenlu mengimbau agar para WNI tetap waspada, dan menghindari lokasi yang rawan maupun kerumunan massa. Para WNI juga diimbau mengurangi pergerakan yang tidak perlu serta menjalin komunikasi erat dengan KBRI Damaskus.
    “Hingga saat ini, situasi keamanan sangat dinamis, termasuk Israel masih terus melancarkan serangan ke Suriah. Mempertimbangkan hal tersebut, status Siaga Satu di seluruh Suriah yang telah ditetapkan sejak 7 Desember 2024 tetap dipertahankan hingga saat ini,” jelas Kemenlu.
    Kemenlu juga meminta masyarakat yang memiliki anggota keluarga di Suriah untuk menghubungi Hotline Direktorat Perlindungan WNI melalui nomor +6281-290-070-027, atau Hotline KBRI Damaskus dengan nomor +963 954 444 810.
    Sebagai informasi, peralihan kekuasaan di Suriah dari rezim Bashar Al-Assad kepada kelompok pemberontak Abu Mohammed Al Julani terjadi pada Minggu (8/12/2024)
    Kelompok pemberontak berhasil menguasai dua kota besar Suriah, Aleppo dan Damaskus. Sedangkan Assad diketahui melarikan diri ke Rusia.
    Transisi kepemimpinan kini di tangan Julani dengan pemerintahan sementara hingga 1 Maret 2025 sebelum dilakukan pemilihan kepala negara yang baru.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geger 3 Orang Sekeluarga di Ciputat Ditemukan Tewas dalam Rumah

    Geger 3 Orang Sekeluarga di Ciputat Ditemukan Tewas dalam Rumah

    Ciputat

    Jasad tiga orang ditemukan dalam sebuah rumah di Ciputat, Tangerang Selatan. Polisi mengatakan ketiga korban merupakan suami, istri beserta anaknya.

    “Benar telah ditemukan adanya tiga orang jenazah satu keluarga,” kata Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil Sahril saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).

    Agil mengatakan ketiga jasad tersebut ditemukan hari ini sekitar pukul 11.00 WIB. Ketiga korban masing-masing terdiri dari pria inisial AF (31), wanita inisial YL (28), dan balita berumur tiga tahun.

    Jasad korban pertama kali ditemukan saat saksi Y dan N yang masih memiliki hubungan keluarga masuk ke rumah korban. Saat masuk ke rumah, kedua saksi itu melihat korban YL dan anaknya yang sudah terbaring.

    “Saksi 2 berusaha membuka pintu rumah melalui jendela samping dan melihat di dalam kamar korban YL (istri) dan AH (anak) sudah terbaring kaku kemudian saksi 2 berusaha membawa korban AH ke Klinik Medika Cirendeu. Namun sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ujar Agil.

    Sementara jasad AF ditemukan dalam keadaan tewas tergantung. “Korban AF ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon,” katanya.

    (ygs/taa)

  • 5
                    
                        Sekeluarga Tewas di Ciputat, Anak 3 Tahun Mulutnya Berbusa, Berbaring di Samping Jasad Ibu
                        Megapolitan

    5 Sekeluarga Tewas di Ciputat, Anak 3 Tahun Mulutnya Berbusa, Berbaring di Samping Jasad Ibu Megapolitan

    Sekeluarga Tewas di Ciputat, Anak 3 Tahun Mulutnya Berbusa, Berbaring di Samping Jasad Ibu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – AA (3), ditemukan tewas di dalam rumahnya bersama sang ibu, YL (28), dan sang ayah, AF (31), di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Minggu (15/12/2024).
    AA ditemukan tewas dengan kondisi leher terluka dan mulutnya berbusa.
    Hal itu diungkapkan oleh Yani (39), kakak YL, yang tinggal bersebelahan dengan keluarga tersebut.
    Ia lah orang pertama yang mengetahui kematian tiga anggota keluarganya.
    “Berbusa (mulut AA). Udah gitu di sininya berdarah (nunjuk arah pinggir bibir). Di sininya (leher) ada semacam bekas geretan gitu. Biru lehernya kayak habis diiket,” kata Yani saat ditemui di lokasi, Minggu (15/12/2024) malam.
    AA ditemukan di kamar tidur rumah tersebut. Di sampingnya, berbaring jasad sang ibu. 
    Yani dan keluarga sempat membawa AA ke klinik terdekat. Akan tetapi, AA sudah tewas sejak ditemukan.
    Ada sebuah tali tambang biru di sebelah jenazah keponakannya. 
    Tubuh AA, dikelilingi bantal di kanan dan kirinya. Kepalanya berbaring di atas bantal.
    Sementara itu, posisi YL selayaknya orang tidur. Matanya terpejam, nampak tenang.
    Sementara AF tewas menggantung di kamar mandi rumah tersebut.
    Usai ditemukan, ketiga jenazah tersebut dibawa ke RS Fatmawati untuk divisum.
    Hingga kini, polisi belum mengetahui penyebab tewasnya ketiga orang tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hasil Akhir 0-1 Timnas Indonesia Vs Vietnam ASEAN Cup 2024, Garuda Menelan Kekalahan Tragis

    Hasil Akhir 0-1 Timnas Indonesia Vs Vietnam ASEAN Cup 2024, Garuda Menelan Kekalahan Tragis

    Hasil Akhir 0-1 Timnas Indonesia Vs Vietnam ASEAN Cup 2024, Garuda Menelan Kekalahan Tragis

    TRIBUNJATENG.COM – Timnas Indonesia terpaksa harus mengakui keunggulan Vietnam dalam lanjutan Grup B ASEAN Cup 2024, Minggu (15/12/2024) malam.

    Bermain di Phu Tho Provincial Stadium, Timnas Indonesia kalah tipis 0-1 atas Vietnam.

    Gol tunggal pada laga ini tercipta lewat tendangan keras Nguyen Quang Hai menit ke-77.

    Aksi pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferari saat mencetak gol ke gawang Laos pada laga lanjutan Grup B ASEAN Cup 2024 di Stadion Manahan Surakarta, Kamis (12/12/2024) malam. (TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL SETIAPUTRA)

    Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan posisi Vietnam di puncak klasemen sementara.

    Vietnam memetik dua kemenangan dan mengoleksi 6 poin di puncak.

    Sedangkan Timnas Indonesia harus lengser ke posisi kedua sementara ini.

    Anak asuh Shin Tae-yong baru mendapatkan 4 poin dari 3 pertandingan.

    Peluang Timnas Indonesia untuk lolos ke tahap berikutnya masih terbuka lebar.

    Syaratnya, Garuda harus memenangkan laga melawan Filipia di pertandingan terakhir Grup B nanti.

    Jalannya Pertandingan

    Timnas Indonesia langsung ditekan oleh Vietnam yang bermain percaya diri di depan pendukungnya.

    Mereka langsung mendapat tendangan pojok di awal laga yang mengancam gawang Garuda.

    Untungnya barisan pertahanan Timnas Indonesia masih bisa mengamankan gawangnya.

    Vietnam masih mendominasi permainan, memaksa Timnas Indonesia bertahan total.

    Masalah teknis seperti salah passing dan jarak yang terlalu jauh antar pemain juga menjadi penyebab Garuda tak bisa keluar dari tekanan.

    Tak adanya Marselino Ferdinan juga membuat kreativitas serangan Garuda kurang terlihat.

    Garuda hanya mengandalkan serangan balik untuk memberikan tekanan.

    Namun saat memasuki sepertiga akhir, pemain Timnas Indonesia tak bisa menembus pertahanan Vietnam.

    Garuda tercatat tak bisa melakukan shoot di babak pertama.

    Sedangkan Vietnam sudah melakukan 8 upaya serangan yang mana 2 di antaranya tepat menuju sasaran.

    Vietnam juga unggul dalam penguasaan bola dengan torehan 76 persen berbanding 24 persen.

    Namun hingga turun minum tak ada gol yang tercipta, serangan ganas Vietnam mampu diimbangi oleh pertahanan kuat Timnas Indonesia.

    Permainan yang berlangsung dalam tempo tinggi juga memaksa kedua kesebelasan beberapa kali melakukan pelanggaran.

    Dua kartu kuning sudah dikeluarkan wasit masing-masing untuk pemain Timnas Indonesia dan Vietnam.

    Babak Kedua

    Timnas Indonesia memulai pertandingan babak kedua dengan memasukkan Pratama Arhan dan Victor Dethan.

    Mereka berdua menggantikan Mikel Tata dan Hokky Caraka.

    Vietnam belum melakukan pergantian namun masih dominan menguasai permainan.

    Berkali-kali Vietnam melepaskan tendangan, namun belum ada yang tepat menuju sasaran.

    Indonesia bukan tanpa upaya untuk membalas. Bahkan serangan Garuda hampir saja menjadi gol andai kombinasi Struick dan Dethan tidak bisa dihentikan oleh bek Vietnam.

    Melalui skema serangan balik, kedua pemain mampu berbagi bola dan menembus kotak penalti Vietnam.

    Namun sepakan Dethan mampu diblok oleh Nguyen Filip dan menghasilkan sepakan pojok saja untuk Garuda.

    Tak lama kemudian, Dethan kembali mendapat peluang lewat serangan balik.

    Kali ini Dethan tidak mengeksekusi sendiri dan bermaksud memberi umpan kepada Struick.

    Namun bola umpan dari Dethan bisa digagalkan bek Vietnam, peluang kembali terbuang.

    Menit ke-77, petaka terjadi di gawang Timnas Indonesia.

    Nguyen Quang Hai yang mampu mencuri ruang melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti.

    Bola melaju kencang tapi membentur mistar gawang. Bola liar memantul ke depan gawang, dikontrol oleh Tien Linh dan ditendang oleh Nguyen Quang Hai.

    Tendangan Nguyen Quang Hai sebenarnya mampu dihalau oleh Cahya Supriadi, namun bola yang melaju kencang terlepas dan bergulir ke dalam gawang Garuda.

    Skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Vietnam.

    Timnas Indonesia mencoba merespon dengan memasukkan Ronaldo Kwateh untuk menambah daya serang.

    Vietnam juga melakukan sejumlah pergantian pemain untuk mengantisipasi serangan balasan dari Timnas Indonesia.

    Jual beli serangan terus-menerus terjadi dan Vietnam secara kualitas mampu mendominasi hingga akhir laga.

    Hingga peluit panjang dibunyikan, tak ada lagi gol tercipta.

    Skor tetap 1-0 untuk Vietnam vs Indonesia.

    Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Vietnam

    Timnas Indonesia Vs Vietnam:

    Timnas Indonesia (3-4-3):

    1-Cahya Supriadi; 13-Muhammad Ferarri, 4-Kadek Arel, 16-Dony Tri Pamungkas; 14-Asnawi Mangkualam, 21-Rivaldo Pakpahan, 8-Arkhan Fikri, 15-Rayhan Hannan; 9-Hokky Caraka, 19-Achmad Maulana Syarif, 25-Mikael Tata.

    Pelatih: Shin Tae-yong

    Vietnam:

    1-Filip Nguyen, 19-Quang Hay Nguyen, 3-Van Vi Nguyen, 4-Ten Dung Dui, 7-Xuan Manh Pham, 13-Tan Tai Ho, 14-Hoang Duc Nguyen, 16-Thanh Chung Nguyen, 22-Tien Linh Nguyen, 24-Hai Long Nguyen, 25-Ngock Tan Doan

    Pelatih: Kim Sang-sik

    Wasit: Abdullah Atit Abdulrahman Al Shehri
    Wasit VAR: Mahmdouh Al Shahdan

    (*)