Kejari Jaksel: Berkas Perkara Remaja Bunuh Ayah dan Nenek Belum Dilimpahkan, Masih Diperbaiki
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kasi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel), Eko Budi menegaskan, berkas perkara MAS (14), remaja pelaku
pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus
, Cilandak, Jaksel belum dilimpahkan ke pihaknya.
Ia meluruskan pernyataan kuasa hukum MAS yang menyebut polisi melimpahkan berkas perkara kasus tersebut ke Kejari Jaksel pada Senin (16/12/2024) hari ini.
“Selama ini kami komunikasi dengan penyidik bahwa memang (pelimpahan berkas) tahap dua belum dilaksanakan pada hari ini,” kata Eko saat ditemui di Kejari Jaksel, Senin.
Eko bilang, berkas perkara tersebut masih dilengkapi dan dilakukan perbaikan. Namun, ia tak menjelaskan detail berkas yang tengah dilengkapi maupun diperbaiki.
Sementara, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, saat ini MAS sedang dibawa ke RS Kramat Jati Polri untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Pemeriksaan kejiwaan terhadap MAS dilakukan kembali setelah polisi mendapatkan rekomendasi dari Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) Indonesia.
“Betul (dirujuk ke RS Polri) karena rekomendasi dari psikolog Apsifor untuk pemeriksaab kejiwaan lanjutan oleh anak MAS harus dilakukan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat dihubungi, Senin (16/12/2024) sore.
Ade mengatakan, MAS bakal diobservasi selama 14 hari oleh tim Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di RS Polri. Hasil pemeriksaan kejiwaan remaja tersebut bakal menjadi dasar polisi menindaklanjuti perkara ini.
“Akan kita lihat nanti hasilnya apakah yang bersangkutan sebagai pelaku anak yang layak atau tidaknya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara pidana,” kata Ade.
Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah. Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.
Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP berhasil selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.
Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu.
Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan.
Seorang petugas keamanan memanggil MAS. Hanya saja, dia ketakutan hingga akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah.
Namun, upaya melarikan diri ini gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
provinsi: BANTEN
-
/data/photo/2024/11/30/674a8510dd5d5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kejari Jaksel: Berkas Perkara Remaja Bunuh Ayah dan Nenek Belum Dilimpahkan, Masih Diperbaiki Megapolitan 16 Desember 2024
-

Tersangka Kasus Pembunuhan Ayah dan Nenek di Jaksel Dirujuk ke RS Polri, Jalani Observasi Kejiwaan – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – MAS (14), anak yang membunuh ayah dan neneknya dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dilansir Tribun Jakarta, hal ini berdasarkan rekomendasi dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
“Betul, karena rekomendasi dari psikolog Apsifor untuk pemeriksaan kejiwaan lanjutan oleh dokter psikiatri anak MAS harus dilakukan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, Senin (16/12/2024).
Ade Rahmat menyatakan, MAS bakal menjalani observasi kejiwaan selama 14 hari di RS Polri.
Hasil observasi kejiwaan itu akan menentukan layak atau tidaknya pelaku menjalani proses hukum.
“Sehingga akan kita lihat nanti hasilnya apakah yang bersangkutan sebagai pelaku anak yang layak atau tidaknya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara pidana, yang akan diputuskan oleh hakim nantinya saat sidang di pengadilan,” ujar Ade.
Sementara itu, pelimpahan tahap 2 berkas perkara tersangka MAS batal dilakukan.
Sedianya pelimpahan berkas itu dijadwalkan akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) pada Senin hari ini.
Kasi Pidum Kejari Jaksel, Eko Budisusanto menyatakan, alasan berkas perkara belum dapat diserahkan karena masih perlu perbaikan.
“Untuk hari ini Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan belum ada pelimpahan atau tahap 2 tersangka anak MAS,” ucap Eko kepada wartawan.
Ia menyebut, berdasarkan hasil komunikasi dengan penyidik, pelimpahan tahap 2 belum dilaksanakan pada hari ini.
“Masih ada perbaikan sedikit berkas atau kelengkapan berkasnya,” sambungnya.
Eko tak membeberkan apa saja berkas yang mesti dilengkapi pihak kepolisian, dalam hal ini penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
“Belum P21. Pada dasarnya ada keterangan berkas yang harus dilengkapi dari rekan-rekan penyidik.”
Informasi pelimpahan berkas disampaikan kuasa hukum MAS, Amriadi Pasaribu.
Ia menyebut, dalam pelimpahan berkas, ibu MAS (40), AP, yang turut ditikam oleh anaknya tak hadir.
“Ibu tidak hadir, hanya pihak kepolisian, kejaksaan, wali Bapas, dan kuasa hukum,” paparnya.
Kasus Penusukan
Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya dan neneknya berinisial APW (40) dan RM (69) di kediaman mereka di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
MAS juga berupaya membunuh ibunya menggunakan sebilah pisau yang ia ambil dari dapur rumah.
Pisau itu sama seperti yang ia gunakan untuk menghabisi nyawa ayah dan neneknya.
Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya.
Ia pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.
Sementara RM dan APW sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu.
Setelah melakukan pembunuhan, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat.
Di tengah perjalanannya itu, ia membuang pisau yang dipakainya untuk membunuh APW dan RM.
Seorang petugas keamanan lantas memanggil MAS.
MAS yang ketakutan akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah.
Kemudian, MAS langsung ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: MAS Anak Pembunuh Ayah dan Nenek Dirujuk ke RS Polri, Jalani Observasi Kejiwaan Selama 14 Hari.
(Tribunnews.com/Deni/Reynas)(TribunJakarta.com/Annas Furqon)
-

Diduga Terlilit Pinjol, Simak 4 Fakta Satu Keluarga Bunuh Diri di Ciputat
Jakarta: Satu keluarga di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan diduga melakukan bunuh diri. Sepasang suami istri beserta satu orang balita ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman mereka.
“Benar telah ditemukan adanya 3 (tiga) orang jenazah (satu keluarga) di Kp. Poncol No.102 RT.5/2 Kel. Cirendeu Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan,” ujar Kapolsek Ciputat Timur Komisaris Kemas MS Arifin, Minggu, 15 Desember 2024.
Berikut ini fakta-fakta satu keluarga diduga bunuh diri di Ciputat:
1. Kronologi satu keluarga ditemukan tewasSatu keluarga di Ciputat Timur ditemukan sudah tak bernyawa oleh warga sekitar yang juga tetangga keluarga tersebut. Warga pun melapor ke Polsek Ciputat Timur.
Saat ditemukan, kondisi mayat AF, 31, sang suami, gantung diri di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu. Sedangkan istrinya, YL, 28, dan anak AH, 3, terbaring bersebelahan di dalam kamar tidur.
Menurut keterangan saksi lainnya yang merupakan tetangga korban, saat kejadian pintu dapur dalam kondisi terkunci dari dalam.
2. Diduga terlilit utang pinjol
Dari keterangan tetangga korban bunuh diri, A, mengatakan sang istri, YL, 28, sempat mencurahkan isi hati atau curhat mengenai masalah pinjaman online atau pinjol yang membelit suaminya.
“Saksi A mengungkapkan korban YL sempat bercerita bahwa suaminya AF yang merupakan karyawan swasta mempunyai sangkutan atau pinjaman pinjol,” ujar Kasie Humas Polres Tangsel AK Agil kepada wartawan.
3. Polisi masih mendalami motifMeski dugaan penyebab bunuh diri satu keluarga itu akibat pinjol, polisi masih terus melakukan pendalaman. “Motif dugaan bunuh diri masih dalam proses penyidikan,” ungkap Agil.
Hal senada juga diungkap Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M. S. Arifin yang belum bisa menyimpulkan soal motif kematian satu keluarga tersebut. “Belum bisa kami pastikan karena kami akan menggunakan scientific crime Investigation untuk membuat jelas,” paparnya.
4. Barang bukti
Polisi juga telah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu, 15 Desember 2024 siang. Untuk saat ini, polisi baru mengamankan beberapa barang bukti sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut seperti adanya tali rapia dan tambang, pakaian korban hingga 3 buah handphone milik korban.
Jakarta: Satu keluarga di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan diduga melakukan bunuh diri. Sepasang suami istri beserta satu orang balita ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman mereka.
“Benar telah ditemukan adanya 3 (tiga) orang jenazah (satu keluarga) di Kp. Poncol No.102 RT.5/2 Kel. Cirendeu Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan,” ujar Kapolsek Ciputat Timur Komisaris Kemas MS Arifin, Minggu, 15 Desember 2024.
Berikut ini fakta-fakta satu keluarga diduga bunuh diri di Ciputat:1. Kronologi satu keluarga ditemukan tewas
Satu keluarga di Ciputat Timur ditemukan sudah tak bernyawa oleh warga sekitar yang juga tetangga keluarga tersebut. Warga pun melapor ke Polsek Ciputat Timur.
Saat ditemukan, kondisi mayat AF, 31, sang suami, gantung diri di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu. Sedangkan istrinya, YL, 28, dan anak AH, 3, terbaring bersebelahan di dalam kamar tidur.
Menurut keterangan saksi lainnya yang merupakan tetangga korban, saat kejadian pintu dapur dalam kondisi terkunci dari dalam.
2. Diduga terlilit utang pinjol
Dari keterangan tetangga korban bunuh diri, A, mengatakan sang istri, YL, 28, sempat mencurahkan isi hati atau curhat mengenai masalah pinjaman online atau pinjol yang membelit suaminya.
“Saksi A mengungkapkan korban YL sempat bercerita bahwa suaminya AF yang merupakan karyawan swasta mempunyai sangkutan atau pinjaman pinjol,” ujar Kasie Humas Polres Tangsel AK Agil kepada wartawan.3. Polisi masih mendalami motif
Meski dugaan penyebab bunuh diri satu keluarga itu akibat pinjol, polisi masih terus melakukan pendalaman. “Motif dugaan bunuh diri masih dalam proses penyidikan,” ungkap Agil.
Hal senada juga diungkap Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas M. S. Arifin yang belum bisa menyimpulkan soal motif kematian satu keluarga tersebut. “Belum bisa kami pastikan karena kami akan menggunakan scientific crime Investigation untuk membuat jelas,” paparnya.4. Barang bukti
Polisi juga telah melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu, 15 Desember 2024 siang. Untuk saat ini, polisi baru mengamankan beberapa barang bukti sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut seperti adanya tali rapia dan tambang, pakaian korban hingga 3 buah handphone milik korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(PRI)
-
/data/photo/2024/12/16/67600b7c5b01b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Optimalisasi IPAL TPA Rawa Kucing, Solusi Tangerang Menuju Kota Ramah Lingkungan Regional 16 Desember 2024
Optimalisasi IPAL TPA Rawa Kucing, Solusi Tangerang Menuju Kota Ramah Lingkungan
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Pemerintah Kota (Pemkot)
Tangerang
melalui Dinas
Lingkungan
Hidup (DLH) terus memperkuat
pengelolaan limbah
di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari.
Salah satu fokus utamanya adalah mengelola Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mendukung pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
IPAL di
TPA Rawa Kucing
berperan penting dalam menangani air lindi, cairan yang dihasilkan dari tumpukan sampah dan berpotensi mencemari
lingkungan
jika tidak dikelola dengan baik.
Air lindi yang bercampur dengan air hujan mengandung zat berbahaya, seperti logam berat dan senyawa organik yang dapat merusak kualitas air tanah dan ekosistem sungai.
Dengan teknologi IPAL, air lindi yang terkumpul melalui
drainase
khusus diolah dengan serangkaian proses fisik, biologis, dan kimiawi. Proses ini memastikan air lindi aman untuk lingkungan dan dapat dimanfaatkan kembali melalui sistem resirkulasi.
Pengolahan dimulai dengan penyaringan material padat, diikuti dengan penggunaan bakteri untuk menguraikan bahan organik. Selanjutnya, bahan kimia ditambahkan untuk menetralisir senyawa beracun.
Air yang telah melalui proses ini tidak dibuang ke lingkungan, melainkan dialirkan kembali ke
landfill
untuk membasahi sampah, mempercepat proses pembusukan, dan mengurangi risiko kebakaran, terutama saat musim kemarau.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Doktor (Dr) Nurdin mengatakan bahwa
Pemkot Tangerang
telah membangun saluran
drainase
yang memisahkan air hujan dan air lindi di TPA Rawa Kucing.
Sekarang, air lindi tidak langsung dibuang, melainkan diolah di kolam IPAL dan digunakan kembali untuk menyiram sampah.
“Air hasil pengolahan ini kami manfaatkan untuk menyiram sampah di
landfill
, sehingga proses pembusukan sampah menjadi lebih efisien. Selain itu, langkah ini juga membantu mengendalikan risiko kebakaran,” ujar Nurdin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Senin (16/12/2024).
Ia juga menekankan pentingnya sistem tersebut dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah di TPA Rawa Kucing.
Setelah melalui proses aerasi, pemakaian molase, dan B8, air lindi yang telah dimurnikan dimasukkan ke toren untuk disemprotkan kembali ke
landfill
.
Untuk diketahui, B8 adalah limbah yang sudah diproses untuk mengurangi potensi bahaya atau dampak negatif terhadap lingkungan sebelum dibuang atau digunakan kembali.
“Proses ini tidak hanya membantu mempercepat pembusukan, tetapi juga menjadi upaya mitigasi risiko kebakaran di zona
landfill
,” tutur Nurdin.
Pemanfaatan IPAL menjadi bukti komitmen Pemkot Tangerang dalam menciptakan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sistem ini tidak hanya mencegah pencemaran, tetapi juga mengurangi emisi gas metana dari
landfill
, mendukung visi Tangerang sebagai kota yang bersih, hijau, dan nyaman.
“Inovasi ini adalah langkah nyata kami untuk melindungi lingkungan dan menciptakan sistem
pengelolaan sampah
yang modern dan efisien,” ucap Nurdin.
Pemkot Tangerang berharap TPA Rawa Kucing dapat menjadi model inspiratif bagi daerah lain dalam pengelolaan limbah berbasis teknologi.
Ke depan, Pemkot Tangerang juga berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi pengolahan limbah agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat.
“Kami optimis bahwa dengan terus mengembangkan IPAL dan inovasi lainnya, Kota Tangerang akan menjadi contoh
kota ramah lingkungan
di masa depan,” jelas Nurdin.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Media Ibrani: Suriah Jatuh, AU Israel Siapkan Misi Besar ke Iran, Didukung AS dan Trump – Halaman all
Media Ibrani: Suriah Jatuh, AU Israel Siapkan Misi Besar ke Iran, Didukung AS dan Trump
TRIBUNNEWS.COM – Surat kabar Israel berbahasa Ibrani, Haaretz melaporkan, seorang pejabat senior di tentara Israel (IDF) mengatakan kalau Angkatan Udara Israel (IAF) sedang mempersiapkan apa yang disebutnya sebagai ‘misi besar berikutnya’.Pejabat militer tersebut mengungkapkan, misi besar berikutnya itu kemungkinan mendapat dukungan dari pemerintahan baru Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
“Terutama karena misi tersebut menargetkan Iran,” menurut surat kabar tersebut dikutip Khaberni, Senin (16/12/2024).
Kemarin, Minggu (15/12), media-media Israel membahas kemungkinan melakukan serangan terhadap Iran mengingat apa yang digambarkannya sebagai “peluang bersejarah” bagi tentara Israel.
Fokus lain pemberitaan media Israel adalah meningkatnya ketegangan internal akibat campur tangan otoritas eksekutif dalam urusan peradilan Israel, merujuk pada sidang korupsi perdana menteri, Benjamin Netanyahu.
Serangan skala besar Israel ke wilayah Suriah di masa transisi kekuasaan pasca-tergulingnya Rezim Bashar al-Assad. (MNA/screenshot)
Faktor Suriah
Mengenai Iran, Or Heller, koresponden urusan militer untuk media Israel Channel 13, menggambarkan situasi saat ini sebagai peluang potensial bagi Israel untuk memperluas operasi militernya terhadap Iran.
Dia menunjukkan, perhatian militer Israel kembali ke ‘wilayah timur’ (Iran) setelah operasi intensif IDF di Gaza, Lebanon dan Suriah.
“Dia menekankan kalau tentara Israel sekarang melihat peluang untuk menyerang fasilitas nuklir Iran,” kutip Khaberni dari laporan tersebut.
Keberadaan Pasukan Israel di Puncak Gunung Hermon, Suriah. Israel mengklaim perjanjian pasca-perang tahun 1973 yang mengharuskan mereka melepaskan penguasaan sejumlah wilayah Suriah, termasuk Gunung Hermon, bubar dengan sendirinya sejak rezim pemerintahan Bashar al-Assad tumbang. (rntv/tangkap layar)
Sementara itu, Yossi Yehoshua, seorang analis urusan militer di saluran “I24” dan surat kabar “Yedioth Ahronoth”, menjelaskan, ada konsensus yang berkembang di Israel mengenai peluang menyerang Iran.
“Peluang terutama karena adanya koridor melalui Suriah yang memfasilitasi operasi militer Israel,” kata ulasan tersebut.
Namun ia juga menunjukkan kekhawatiran kalau serangan Israel di wilayah tersebut mungkin mendorong Iran untuk mempercepat program nuklirnya.
Yossi menambahkan kalau tentara Israel kini mengalihkan sumber dayanya untuk mempersiapkan aksi militer ke Iran.
“Manuver ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak akan dukungan Amerika untuk mencapai hal ini (serangan besar ke Iran),” katanya.
Fasilitas Nuklir Teheran Jadi Incaran
Dalam konteks yang sama, Alon Ben David, seorang analis urusan militer di Channel 13, menunjukkan bahwa Angkatan Udara Israel sebagian besar berfokus pada Iran sebagai target utama di periode mendatang.
Dua hari yang lalu, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Israel sedang mempersiapkan misi besar mendatang yang mungkin mendapat dukungan dari Presiden terpilih AS Donald Trump.
Menurut surat kabar tersebut, tentara Israel sedang berupaya merumuskan rencana terbaru untuk menyerang fasilitas nuklir di Iran.
Surat kabar tersebut mengungkapkan bahwa sejak pecahnya perang, Angkatan Udara Israel telah menjatuhkan sekitar 83.000 bom di berbagai medan pertempuran, termasuk lebih dari 1.800 bom berat yang dijatuhkan dalam waktu satu minggu terhadap sasaran tentara Suriah, menghancurkan sekitar 80 persen sistem pertahanan udara Suriah.
Patut dicatat bahwa Israel mengintensifkan serangan udaranya terhadap Suriah dalam beberapa hari terakhir setelah penggulingan rezim Bashar al-Assad, menargetkan situs-situs militer di berbagai wilayah negara tersebut, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Suriah.
Sebelumnya mereka juga mengumumkan bubarnya perjanjian penarikan diri dengan Suriah pada tahun 1974, dan pengerahan tentara pendudukan di zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan Suriah, yang telah menduduki sebagian besar wilayahnya sejak tahun 1967, dalam sebuah tindakan yang dikutuk oleh PBB, AS, dan negara-negara Arab.
Suriah Titik Pukul Iran
Angkatan Udara Israel sedang menyiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Informasi ini dibocorkan pejabat militer kepada Times of Israel.
Negara Yahudi tersebut percaya bahwa pengambilalihan Suriah secara tiba-tiba oleh pemberontak jihadis telah melemahkan posisi Teheran di wilayah tersebut, yang dapat mendorong Iran untuk mempercepat program atomnya, kata outlet tersebut.
Sementara itu, serangan udara Israel telah menghancurkan sebagian besar pertahanan udara Suriah, sehingga membuka jalan bagi operasi melawan Iran.
Teheran telah lama bersikeras bahwa program nuklirnya bersifat damai dan bersifat sipil, bertolak belakang dengan tuduhan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Iran sedang mencari bom atom.
DI 2015, lima negara kekuatan nuklir terbesar di dunia membuat perjanjian dengan Iran untuk memantau aktivitas nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
Namun AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018.
Israel dilaporkan mempertimbangkan serangan terhadap situs nuklir Iran setelah serangan rudal Teheran pada tanggal 1 Oktober, namun tidak menindaklanjuti rencana tersebut.
Pemerintahan Netanyahu telah memanfaatkan penggulingan pemerintahan di Suriah untuk menghancurkan kemampuan militer negara tetangganya dengan meluncurkan “salah satu operasi serangan terbesar dalam sejarah” angkatan udaranya.
Awal pekan ini, jet Israel menyerang lebih dari 250 sasaran di seluruh Suriah, termasuk bandara dan pelabuhan, lokasi pertahanan udara dan rudal, fasilitas industri militer, dan gudang.
Pasukan Israel juga bergerak melampaui zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, dan mengklaim Gunung Hermon.
Pemerintahan Bashar Assad di Suriah digulingkan oleh militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) pekan lalu. Kelompok HTS sejauh ini belum mengkonsolidasikan kekuatan.
Israel Yakin Iran Kini Terisolir
Israel yakin, kini Iran “terisolasi” setelah Assad digulingkan dan sekutu utamanya lainnya di wilayah tersebut, Hizbullah yang berbasis di Lebanon, telah dilemahkan secara signifikan oleh serangan IDF baru-baru ini di sana.
Hal ini dapat mendorong Iran untuk mempercepat program nuklirnya dan menciptakan peluang bagi serangan pendahuluan Israel, menurut Times of Israel.
IAEA Larang Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, telah memperingatkan kepada Israel agar tidak menyerang instalasi nuklir Iran.
Dia beralasan, hal ini dilarang oleh hukum internasional dan dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan bagi seluruh kawasan.
Grossi menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi pers di Teheran, di mana dia melakukan kunjungan dua hari untuk membicarakan program nuklir Iran.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi di konferensi pers di Teheran, Iran, 14 November 2024.
“Serangan seperti itu dapat menimbulkan konsekuensi radiologis yang sangat serius. IAEA dan negara-negara anggotanya sebelumnya telah menyatakan penolakan keras terhadap tindakan tersebut,” kata Grossi menanggapi pertanyaan tentang ancaman serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.
Ketegangan antara Teheran dan Yerusalem Barat telah meningkat sejak pecahnya perang terbaru Israel-Hamas di Gaza tahun lalu dan serangan Israel ke Lebanon yang menargetkan Hizbullah.
Iran mengecam Israel atas kedua konflik tersebut, dan kedua negara telah saling melancarkan serangan rudal beberapa kali tahun ini.
Para pejabat Israel sebelumnya menyebut situs-situs nuklir Iran sebagai target serangan potensial, namun sejauh ini dilaporkan telah ditekan oleh AS untuk tidak menindaklanjuti ancaman tersebut.
Namun awal pekan ini, menteri pertahanan Israel yang baru diangkat, Israel Katz, mengatakan, Iran “lebih rentan terhadap serangan terhadap fasilitas nuklirnya.”
Dia mengatakan, Israel sekarang memiliki peluang “untuk mencapai tujuan terpenting kami – untuk menggagalkan dan menghilangkan ancaman nyata terhadap Negara Israel.”
Pernyataanya ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Yerusalem Barat akan segera menyerang situs tersebut.
Selama konferensi pers, Grossi mencatat bahwa ketegangan regional saat ini “menunjukkan bahwa ruang untuk negosiasi dan diplomasi” mengenai program nuklir Iran “semakin kecil.”
Upaya Iran dalam pengayaan uranium telah lama dipandang oleh Barat sebagai upaya terselubung untuk mengembangkan senjata nuklir.
Meskipun perjanjian nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar membatasi program tersebut dengan imbalan keringanan sanksi yang signifikan bagi Teheran, perjanjian tersebut gagal setelah Amerika menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018.
Hal ini menyebabkan Iran meningkatkan kemampuan pengayaannya, yang menurut Grossi, kini mendekati ambang batas yang diperlukan untuk persenjataan.
IAEA telah mendorong lebih banyak pemantauan dan kerja sama di situs nuklir Iran. Grossi mengatakan dia bertekad menjadikan kunjungannya “sukses” dalam hal ini mengingat “keadaan serius di wilayah tersebut.”
Iran telah lama membantah mempunyai ambisi untuk membuat senjata nuklir, dan berulang kali menekankan bahwa program pengayaannya selalu bersifat damai dan hanya ditujukan untuk penggunaan sipil.
Setelah pertemuan dengan Grossi pada Kamis malam, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan negaranya bersedia bekerja sama dan bernegosiasi dengan IAEA mengenai program nuklirnya, namun tidak akan melakukannya “di bawah tekanan dan intimidasi.”
(oln/khbrn/*)
-

Anak yang bunuh ayah dan nenek jalani periksa kejiwaan di RS Polri
Jakarta (ANTARA) – MAS (14) sebagai terduga pelaku pembunuhan terhadap ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya, RM (69) serta melukai ibunya, AP (40) menjalani pemeriksaan kejiwaan lanjutan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri (RS Polri).
“Rekomendasi dari psikolog Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk pemeriksaan kejiwaan lanjutan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Ade mengatakan, berdasarkan keterangan Apsifor, MAS perlu melakukan pemeriksaan kejiwaan lanjutan oleh dokter psikiatri. Kemudian, tim RS Polri dan RSCM akan mengobservasi anak tersebut selama 14 hari.
Kepolisian akan memastikan apakah pelaku anak layak atau tidak layak mempertanggungjawabkan perbuatannya secara pidana. “Dari hasil ini akan diputuskan oleh hakim nantinya saat sidang di pengadilan,” ujarnya.
MAS diduga membunuh ayahnya dan neneknya serta melukai ibunya, AP, di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11) pukul 01.00 WIB.
Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan Perumahan Bona Indah berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi.
Karena petugas keamanan telah menerima laporan tentang pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung memanggil pelaku.
Sebelumnya, MAS dalam pemeriksaan polisi mengakui mendapatkan bisikan-bisikan yang meresahkan.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024 -

Pelimpahan Tahap 2 Berkas Perkara Remaja Bunuh Ayah dan Nenek Batal Dilakukan, Ini Penyebabnya – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelimpahan tahap 2 berkas perkara tersangka MAS (14) pembunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan batal dilakukan.
Sedianya pelimpahan berkas itu dijadwalkan akan diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Senin (16/12/2024).
Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel), Eko Budisusanto menuturkan alasan berkas perkara belum dapat diserahkan karena masih perlu perbaikan.
“Untuk hari ini Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan belum ada pelimpahan atau tahap 2 tersangka anak MAS,” ucap Eko, kepada wartawan.
Menurutnya, dari hasil komunikasi dengan penyidik bahwa pelimpahan tahap 2 belum dilaksanakan pada hari ini.
“Masih ada perbaikan sedikit berkas atau kelengkapan berkasnya,” sambungnya.
Eko tak mengungkap apa saja berkas yang harus dilengkapi pihak kepolisian dalam hal ini penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.
“Belum P21. Pada dasarnya ada keterangan berkas yang harus dilengkapi dari rekan-rekan penyidik,” tutur dia.
Informasi pelimpahan berkas disampaikan Kuasa Hukum MAS, Amriadi Pasaribu.
Amriadi mengatakan dalam pelimpahan berkas AP (40), ibu MAS yang turut ditikam oleh putranya tidak hadir.
“Ibu tidak hadir, hanya pihak kepolisian, kejaksaan, wali Bapas, dan kuasa hukum,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
MAS juga berupaya membunuh ibunya menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah.
Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.
Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya.
Sebelum Lakukan Penusukan Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.
Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu.
Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat.
Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan. Seorang petugas keamanan memanggil MAS.
MAS yang ketakutan akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah.
Kemudian, MAS langsung ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.
-

Rekomendasi Asosiasi Psikologi Forensik, Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek Dirujuk ke RS Polri – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polisi merujuk MAS (14), remaja yang melakukan pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Hal itu dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
“Betul, karena rekomendasi dari psikolog Apsifor untuk pemeriksaan kejiwaan lanjutan oleh dokter psikiatri anak MAS harus dilakukan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, Senin (16/12/2024).
Ade Rahmat menjelaskan, MAS akan menjalani observasi kejiwaan selama 14 hari di RS Polri.
Hasil observasi kejiwaan itu bakal menentukan layak atau tidaknya MAS menjalani proses hukum.
“Sehingga akan kita lihat nanti hasilnya apakah yang bersangkutan sebagai pelaku anak yang layak atau tidaknya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya secara pidana, yang akan diputuskan oleh hakim nantinya saat sidang di pengadilan,” ujar Kapolres.
Adapun peristiwa pembunuhan ini terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, pelaku MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.
“Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi.
Selain itu, lanjut Nurma, MAS juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.
“Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik,” ujar dia.
“Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” imbuhnya.
Dari informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.
“Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.
Penulis: Annas Furqon Hakim
-

Satu Keluarga yang Tewas di Ciputat Tangerang Selatan Dikenal Baik, Kerap Turuti Permintaan Anak – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN – Banyak warga tak menyangka dengan kematian satu keluarga di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada Minggu (15/12/2024) kemarin.
AF bersama istri berinisial YL (28) dan anaknya AH, yang masih berusia 3 tahun dikenal baik kepada tetangga dan saudaranya.
“Ya netral saja sih, hablum minannas (hubungan sesama manusia) sama masyarakat biasa saja, enggak ada kita lihat kesehariannya, ya biasa,” kata Dewnata (54), tetangga korban di lokasi, Senin (16/12/2024).
Di samping itu, layaknya ibu-ibu yang lain, sang istri pun kerap terlihat mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya.
“Ada acara kegiatan lingkungan ya ikut, suaminya juga sama, aktif, sama ibu-ibu tuh misalnya ada kegiatan tour ya ikut orangnya juga supel (pandai bergaul)” ucapnya.
Hal senada juga diungkap Hamsah yang merupakan Tante dari korban YL.
Dia tak pernah mendengar ada masalah dari keluarga keponakannya tersebut meski punya sikap pendiam.
“Nggak pernah berantem (besar). Kalau cek-cokan pun tidak ada suaranya. Itu (rumah kakaknya) satu tembok itu nggak ada yang tahu, ya misalnya kalau berantem gedebag gedebug, ini nggak ada,” ucapnya.
AF dan YL, dikenal Hamsah juga sebagai perangai yang sangat sayang kepada anak satu-satunya tersebut.
Semua permintaan anaknya akan selalu dituruti.
“Tapi dia sama anak sayang banget, minta apa saja diturutin, orang diam emang gitu,” jelasnya.
Yani (39), kakak dari korban YL juga mengamini kalau AF dan adiknya itu kerap menuruti apa pun permintaan anaknya.
Bahkan, mereka kerap berpergian ke tempat wisata akhir-akhir ini.
“Dari kemarin mereka jalan-jalan terus. Ngajak anak bini (istri) ke Ancol, kadang ke Monas gitu. Rukun-rukun saja, makanya saya heran kenapa adik saya bisa begini,” jelasnya.
Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas MS Arifin mengatakan dari pemeriksaan saksi, jenazah ketiganya ditemukan pertama kali oleh dua orang saksi yang merupakan keluarga korban pada Minggu sekira pukul 11.00 WIB.
Saksi saat itu datang ke rumah korban dengan tujuan untuk menyalakan air yang tombol mesinnya berada di rumah korban.
“Datang ke rumah korban untuk menyalakan air yang kebetulan tombol on/off nya berada di dalam rumah korban, Namun pintu rumah masih kondisi terkunci,” ucap Kemas dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).
Kedua saksi akhirnya mencoba membuka pintu tersebut melalui jendela yang tidak terkunci.
Setelah bisa masuk ke dalam, kedua saksi melihat YL dan anaknya AH sudah dalam keadaan berbaring dengan tubuh yang kaku di dalam kamar.
“Kemudian saksi 2 berusaha membawa korban AH (anak) ke Klinik Medika Cirendeu, namun sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.
Tak lama dari sana, saksi pun menemukan jasad korban lainnya yakni AF dalam kondisi tergantung.
“Untuk korban AF ditemukan Meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon,” jelasnya.
Dari informasi yang beredar, terjerat pinjaman online (pinjol) menjadi dugaan penyebab satu keluarga ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Hal ini diketahui setelah ada salah satu saksi yang mengatakan korban berinisial YL sempat bercerita jika suaminya tengah terjerat pinjol.
Namun, Kemas belum bisa menyimpulkan motif keluarga tersebut tewas karena masih melakukan pendalaman.
“Motif kematian ketiga korban masih dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Ciptim dan Sat Reskrim Polres Tangsel,” ungkap Kemas.
