provinsi: BANTEN

  • Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    loading…

    Polisi sudah mengantongi pelaku penembakan yang menewaskan bos rental mobil IA (48) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Foto/SIindoNews

    TANGERANG – Polisi sudah mengantongi pelaku penembakan yang menewaskan bos rental mobil IA (48) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Saat ini, polisi masih memburu para pelaku.

    “Kami sudah mengumpulkan alat bukti dan bukti petunjuk dari CCTV, dan kita mendapatkan ciri-ciri dari pelaku,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, Jumat (3/1/2025).

    Meski begitu, Purbawa menegaskan pihak kepolisian masih melakukan pendalaman dari para pelaku tersebut. “Namun secara peroses penyelidikan, kita masih melakukan pendalaman dari para pelaku tersebut,” jelas dia.

    Sebelumnya, polisi menyebut terduga pelaku penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak berjumlah empat orang. “4 orang (terduga pelaku),” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, Jumat (3/1/2025).

    Joko mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang menewaskan IA selaku pemilik rental mobil. “Masih diburu,” jelas dia.

    Polisi mengungkap aksi penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak diduga buntut dari kasus penggelapan mobil rental. Diketahui, dari aksi penembakan tersebut dua orang menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.

    “Keterangan lain diperoleh dari saksi saudara AM, yang menyatakan bahwa kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazaruddin Yusuf, Kamis, 2 Januari 2025.

    Arief menerangkan, pelaku diduga membawa mobil milik korban yang sudah digelapkan. Saat itu, kata dia, korban berusaha melacak mobil tersebut.

    Arief menambahkan, korban dan pelaku sempat kejar-kejaran hingga berakhir di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Kemudian, saat itulah penembakan dilakukan hingga menewaskan korban.

    “Pelaku diduga menggunakan GPS untuk memutus jejak kendaraan di Pandeglang. Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan Indomaret rest area KM 45. Saat mobil tersebut dihadang, pelaku tiba-tiba menembak secara brutal dan melukai dua korban,” ujar dia.

    (cip)

  • Siapa Pemilik Puding Puyo? Ini Kisah Suksesnya

    Siapa Pemilik Puding Puyo? Ini Kisah Suksesnya

    Bisnis Kuliner merupakan salah satu peluang bisnis menarik dan menguntungkan mengingat makanan dan minuman jadi kebutuhan pokok manusia. Di antara banyaknya peluang bisnis kuliner, bisnis dessert atau makanan penutup jadi pilihan bisnis menjanjikan.

    Salah satu bisnis makanan penutup yang sukses di Indonesia adalah Puyo Dessert. Merek tersebut terkenal akan produk puding dengan tekstur lembut dan berbagai varian rasa.

    Siapa sangka pemilik puding Puyo berasal dari kalangan milenial yang berhasil membangun bisnisnya. Bahkan, Puyo mampu berkembang pesat hingga menjadi brand lokal populer.

    Penasaran, siapa sosok di balik kesuksesan Puyo? Berikut kisah perjalanannya yang bisa menginspirasi.

    Siapa pemilik puding Puyo?

    Puyo merupakan salah satu brand makanan penutup yang cukup familier di tengah masyarakat. Menawarkan puding aneka rasa dengan tekstur lembut, Puyo langsung menggaet minat konsumennya, terutama di kalangan penggemar dessert.

    Di balik kesuksesannya, ada sosok Adrian Agus dan Eugenie Patricia Agus sebagai pemilik puding Puyo. Kakak beradik ini berkolaborasi membangun bisnis kuliner bernama Puyo Dessert.

    Menariknya, mereka mulai berbisnis di usia yang terbilang cukup muda. Saat Eugenie berusia 19 tahun dan Adrian 21 tahun, brand Puyo mulai dikembangkan dengan menggunakan resep puding milik ayahnya.

    Dari inovasi dan kerja kerasnya, Puyo berhasil berkembang dengan pesat. Bahkan, Adrian Agus dan Eugenie Patricia Agus masuk ke dalam daftar 30 Under 30 dari Forbes Asia.

    Berawal dari modal bisnis Rp5 juta

    Keduanya memang sangat tertarik untuk berbisnis. Berawal dari passion kakak beradik ini, mereka melihat peluang bisnis puding dari resep keluarga.

    Awalnya, Adrian dan Eugenie meminjam modal bisnis sebesar Rp5 juta dari orangtua untuk menyempurnakan resep puding.

    Modal tersebut dipakai untuk membeli alat dan bahan kebutuhan eksperimen, seperti kulkas dan bahan membuat puding.

    Berbeda dengan puding lainnya, mereka mencoba menciptakan produk yang lebih lembut dan berkualitas. Alih-alih memakai susu sapi, Puyo memakai susu nabati yang membuat rasanya lebih ringan

    Setelah berbulan-bulan bereksperimen, Puyo didirikan pada Juli 2013. Saat itu, Puyo menghadirkan dua produk, yaitu Silky Dessert dan Silky Drinks.

    Dalam merintis bisnis, mereka menawarkan produknya kepada keluarga dan tema serta melalui online di akun Instagram.

    Tidak jarang, Puyo berpartisipasi melalui bazar lokal di Jakarta dan selalu ludes dibeli oleh konsumen yang datang.

    Puyo Dessert jadi brand ternama di Indonesia

    Keberhasilan penjualan online dan di bazar menyakinkan Adrian dan Euginie untuk membuka outlet Puyo. Beberapa bulan setelahnya, Puyo Dessert berhasil membuka gerai pertama pada September 2013 di mall.

    Dengan fokus mengembangkan produk berkualitas, Puyo Dessert berkembang pesat dalam beberapa tahun. Produksinya yang hanya di garasi rumah berpindah ke ruko untuk memenuhi kebutuhan ketersedian produk.

    Kini, Puyo Dessert telah membuka lebih dari 90 gerai di beberapa kota besar di Indonesia, mulai dari Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Bandung, Cirebon, Cilegon, Serang, dan Surabaya.

    Selain fokus mengembangkan bisnis, Puyo juga aktif dalam memberikan dampak positif bagi komunitas sekitar dengan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

    Kisah perjalanan pemilik puding Puyo tentu sangat menginspirasi pebisnis, terutama dari kalangan milenial dan gen Z untuk memulai membangun bisnis.

    Tanpa kata menyerah dan kegigihan menyempurnakan resep, terbukti Puyo mampu berkembang menjadi brand F&B ternama.

  • Polisi amankan 12 pelaku tawuran di Sawah Besar pada malam tahun baru

    Polisi amankan 12 pelaku tawuran di Sawah Besar pada malam tahun baru

    Tawuran itu dipicu saling ejek antara remaja penghuni Rusun Karang Anyar dengan warga kampung sekitar

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengamankan 12 pelaku tawuran di Jalan G, Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada malam tahun baru.

    Kapolsek Sawah Besar Kompol Dhanar Dhono Vernandhie menyebut selain melakukan penangkapan, anggota juga menyita sejumlah senjata tajam (sajam) dan narkoba jenis ganja seberat 3 gram.

    “Ada 12 yang kita tangkap berikut senjata tajam dan ganja 3 kilogram,” kata Dhanar di Kantor Polsek Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat.

    Selain itu, Kepolisian juga menangkap pelaku yang berkaitan dengan pasal 170 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) terkait tindak pidana pengeroyokan.

    Dhanar menyebut Kepolisian menjerat pasal berlapis kepada para pelaku tawuran yang diamankan.

    Pihaknya juga masih melakukan pendataan terkait berapa pelaku tawuran yang positif mengonsumsi narkotika.

    “Kita dalami sama reskrim, kita cek dulu,” ucap Dhanar.

    Lebih lanjut, Dhanar menjelaskan, tawuran tersebut terjadi pada Rabu (1/1) dini hari dan berlanjut hingga pagi hari. Tawuran itu dipicu saling ejek antara remaja penghuni Rusun Karang Anyar dengan warga kampung sekitar.

    “Hasil penyelidikan berawal saling ejek. Jadi pertama pukul 03.00 WIB, kemudian karena kita cepat melakukan pembubaran, selanjutnya kita melakukan pengamanan tahun baru, dan setelah personel kita mau istirahat ternyata jam 07.00 WIB nya pecah tawuran lagi,” jelas Dhanar.

    Sementara itu, Lurah Karang Anyar Matani menyebut dugaan tawuran yang terjadi di Jalan G Raya itu dipicu kembang api dan saling ejek antara remaja penghuni Rusun Karang Anyar dengan warga kampung.

    Matani mengatakan sudah melakukan penjagaan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) pada malam tahun baru.

    “Kejadiannya kan pagi, kita jaga sampai dinihari (berjaga). Cuman lantas mencuat mungkin namanya juga anak-anak ya,” ujar Matani.

    Matani mengatakan pihaknya belum memfasilitasi kedua belah pihak untuk melakukan mediasi. Kasus tawuran tersebut juga sudah ditangani oleh Polres Metro Jakarta Pusat.

    Dua kelompok remaja di Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengawali pagi hari pertama di tahun 2025 dengan tawuran. Tawuran itu viral di media sosial (medsos).

    Dalam video di medsos, dua kelompok remaja membawa celurit, kayu, botol, batu, dan petasan saling serang.

    Tawuran tersebut terjadi di tengah permukiman padat. Beling pecahan botol berserakan di jalan permukiman di sekitar lokasi kejadian tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pelaku Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak Ngaku Anggota, Mabes TNI Buka Suara

    Pelaku Penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak Ngaku Anggota, Mabes TNI Buka Suara

    loading…

    Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto menanggapi kasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan bos rental mobil, Kamis (2/1/2025). FOTO/IST

    JAKARTA Mabes TNI buka suara terkait kasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan bos rental mobil, Kamis (2/1/2025). Sebelum menembak, salah satu pelaku penggelapan mobil mengaku sebagai anggota TNI.

    Kapuspen TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui identitas pelaku, termasuk yang mengaku sebagai anggota. “Sementara identitas pelaku belum diketahui,” kata Hariyanto kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

    “Kasus tersebut sedang ditangani oleh Reskrim Polresta Tangerang,” sambungnya.

    Sebagai informasi, polisi mengungkapkan aksi penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, diduga buntut dari kasus penggelapan mobil rental. Akibatnya, dua orang menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.

    “Keterangan lain diperoleh dari saksi saudara AM, yang menyatakan bahwa kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazaruddin Yusuf kepada wartawan, Kamis (2/1/2025).

    Arief menjelaskan, pelaku diduga membawa mobil milik korban yang sudah digelapkan. Saat itu, kata dia, korban berusaha melacak mobil tersebut.

    Korban dan pelaku, kata Arief, sempat kejar-kejaran hingga berakhir di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Kemudian, saat itulah penembakan dilakukan hingga menewaskan korban.

    “Pelaku diduga menggunakan GPS untuk memutuskan jejak kendaraan di Pandeglang. Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan Indomaret rest area KM 45. Saat mobil tersebut dihadang, pelaku tiba-tiba menembak secara brutal dan melukai dua korban,” katanya.

    Berdasarkan pengakuan anak korban bernama Agam, dia dan sang ayah ditemani tim rental berangkat ke Pandeglang untuk mengejar mobil tersebut, dan menemukan unit mobil di pertigaan Saketi, Pandeglang, Banten.

    Mereka kemudian menghadang mobil Brio yang tengah melaju dari arah Pandeglang tersebut, hingga pengemudinya menodongkan senjata dan mengaku sebagai anggota.

    Menurut Agam, sebelum aksi penembakan terjadi, sempat dilakukan penangkapan pelaku oleh korban IA, dan rekan-rekan pemilik rental lain yang sudah datang ke rest area. Namun pada akhirnya ada pelaku yang membawa senjata api melepaskan tembakan hingga membunuh ayahnya, dan melukai rekan ayahnya.

    (abd)

  • 8
                    
                        Pemilik Rental Sudah Tunjukkan Bukti Kepemilikan Mobil, tapi Tetap Ditolak Polisi
                        Megapolitan

    8 Pemilik Rental Sudah Tunjukkan Bukti Kepemilikan Mobil, tapi Tetap Ditolak Polisi Megapolitan

    Pemilik Rental Sudah Tunjukkan Bukti Kepemilikan Mobil, tapi Tetap Ditolak Polisi
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Anak kedua korban penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Rizky Agam S (24), mengaku sudah menunjukkan bukti kepemilikan mobil yang dicuri oleh penyewa, saat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka. 
    Namun, laporan mereka tetap ditolak hingga membuat ayah Agam, Ilyas Abdurrahman (43), tewas ditembak saat berusaha merebut mobil dari pencuri. 
    “Kami dikira pihak leasing, padahal kami sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi dan kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci satu,” ujar Rizky di Taman Pemakaman Umum (TPU) Mekarsari Dalam, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/1/2025).
    Rizky menjelaskan bahwa pendampingan itu diminta lantaran pihaknya mengetahui bahwa pelaku membawa senjata api.
    “Jadi kami itu minta pertolongan ke Polsek Cinangka itu untuk mendampingi saya karena mereka bawa senjata api. Padahal mobil tersebut hanya berjarak 200 meter kurang lebih,” kata dia.
    Selain itu, permintaan pendampingan juga ditolak Polsek Cinangka dengan alasan pihak korban belum membuat laporan resmi ke kepolisian terkait masalah yang sedang dialaminya itu.
    Di sisi lain, polisi membantah menolak pendampingan korban dalam insiden penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta.
    Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, mengatakan tidak gegabah demi keselamatan anggota dan korban.
    “Narasi menolak pendampingan itu tidak benar. Kami tidak mau gegabah untuk mendampingi,” kata Asep kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis.
    Menurut Asep, petugas meminta dokumen kendaraan yang dikejar, tetapi mereka tidak dapat menunjukkannya.
    “Dia minta didampingi, tapi kami punya kewajiban menanyakan dokumen kendaraan dan hal ihwalnya,” kata Asep.

    Kronologi kejadian
    Agam menjelaskan, peristiwa pencurian berujung penembakan itu bermula ketika pelaku menyewa mobil Honda Brio pada 31 Desember 2024.
    Namun, pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil tersebut ditemukan dipotong.
    Agam bersama ayahnya dan tim rental mobil mulai melacak keberadaan mobil tersebut hingga ke daerah Pandeglang.
    Setelah memergoki mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku sempat menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.
    Situasi semakin kacau ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental. Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian kabur.
    “Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya,” ujar Agam.
    Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti. Saat itu, tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku. Namun, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku dari mobil Sigra kembali muncul dengan senjata api.
    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” kata Agam.
    Dalam insiden itu, Ilyas Abdurrahman dan seorang anggota tim rental, Ramli, terkena tembakan. Ilyas mengalami luka di dada dan tangan, sementara Ramli terluka di tangan hingga tembus ke perut.
    Keduanya dilarikan ke RSUD Balaraja, namun nyawa Ilyas tidak tertolong. “Ayah saya masih kuat saat awal dibawa ke IGD, tetapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal dunia,” ujar Agam.
    Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut, termasuk peran para pelaku yang diduga membawa senjata api.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Polsek Cinangka Tak Dampingi Bos Rental Korban Penembakan meski Diminta: Memastikan Kondisi – Halaman all

    Alasan Polsek Cinangka Tak Dampingi Bos Rental Korban Penembakan meski Diminta: Memastikan Kondisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ilyas Abdulrahman (49), bos rental mobil, tewas ditembak di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Sebelum kejadian, ternyata pihak Ilyas sempat meminta pendampingan kepada Polsek Cinangka.

    Tujuannya untuk melacak kendaraan yang disewakan korban. Namun, permintaan itu disebut ditolak oleh Polsek Cinangka.

    Kopelsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan membantah tuduhan penolakan pendampingan tersebut.

    Ia berdalih enggan gegabah memberikan pendampingan karena menyangkut keselamatan semua pihak.

    “Itu narasi menolak pendampingan tidak benar. Kami hanya memastikan kondisi aman sebelum bertindak,” katanya melalui telepon kepada Kompas.com.

    Asep menjelaskan pada Kamis sekitar pukul 01.00 WIB ada tiga orang datang ke Polsek Cinangka.

    Mereka mengaku sebagai leasing yang hendak mengejar mobil.

    Petugas kemudian meminta dokumen kendaraan yang akan dikejar, tetapi mereka tak bisa menunjukkannya.

    “Karena mengaku leasing, kami meminta dokumen. Kami tidak mau sembarangan bertindak tanpa dasar yang jelas,” tegasnya.

    Petugas lantas menyarankan agar korban membuat laporan resmi, tetapi mereka pergi dengan alasan mengambil dokumen dan tidak kembali.

    Sementara itu, anak korban, Rizky Agam S., mengatakan pihaknya sengaja minta pendampingan ke Polsek Cinangka lantaran mengetahui pelaku membawa senjata api.

    “Jadi petugas yang piket pada malam hari itu sudah telepon juga ke Kapolsek Cinangka tapi tetap dari Kapolseknya juga tidak bersedia untuk menemani kita mengambil mobil tersebut,” kata Rizky.

    Alasannya karena korban belum membuat laporan kepada pihak kepolisian.

    Rizky juga menyebut pihak Polsek Cinangka sempat mengira mereka leasing mobil yang sedang mengincar mobil tersebut.

    “LP-nya belom ada, terus yang kedua itu dikira kita leasing. Padahal kita sudah infokan itu mobil rental, mobil pribadi, dan kita bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci,” ungkap Rizky.

    Kronologi Kejadian

    Peristiwa penembakan bos rental itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.

    Kejadian bermula ketika mobil Honda Brio yang disewakan korban diduga hendak dibawa kabur komplotan pelaku penggelapan mobil.

    Dugaan pencurian muncul setelah perangkat GPS yang terpasang di mobil rental itu berhasil dilacak.

    Anak pertama korban, Agam Muhammad, turut dalam upaya pengejaran terhadap pelaku.

    Setelah mengetahui posisi mobil yang dipakai pelaku, rombongan korban berupaya menghentikan mobil Honda Brio tersebut.

    Ketika situasi semakin tak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

    Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti.

    Saat itu tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberang itu yang pakai Sigra dan senpi juga,” ujar Agam.

    Situasi pun makin mencekam saat suara tembakan mulai terdengar.

    “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” bebernya.

    Dalam insiden itu, Ilyas dan seorang anggota tim rental bernama Ramli terkena tembakan.

    Nyawa Ilyas tak tertolong setelah mengalami luka di dada dan tangannya.

    Sementara Ramli selamat, tetapi terluka di tangan hingga tembus ke perut.

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Adi Suhendi, Kompas.com/Acep Nazmudin)

  • Polresta Tangerang Kantongi Identitas Pelaku Penembakan di Tol Merak

    Polresta Tangerang Kantongi Identitas Pelaku Penembakan di Tol Merak

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten, kini telah mengantongi identitas terduga pelaku penembakan di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak (2/1/2025), yang menewaskan satu orang dari dua korban.

    “Untuk ciri-ciri pelaku sudah kita kantongi dari hasil pemeriksaan CCTV, dan kita mengidentifikasi lebih lanjut,” kata Kasi Humas Polresta Tangerang Ipda Purba dilansir dari Antara, Jumat (3/1/2025).

    Dia menyebutkan, tim gabungan dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) kini masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku penembakan.

    Rangkaian penyelidikan yang dilakukan Polisi, melalui identifikasi terhadap rekaman kamera pengintai atau CCTV yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).

    “Ada beberapa yang sudah dikantongi, keterangan dari Kasat Reskrim belum bisa kita sampaikan, yang pasti petugas sedang di lapangan untuk proses penangkapan,” paparnya.

    Sejauh ini, kata Purba, tim penyidik Polresta Tangerang sudah mendapatkan beberapa petunjuk termasuk barang bukti yang didapat dari TKP, diantaranya seperti mobil dan selongsong peluru sebagai digunakan pelaku untuk melukai korbannya.

    Kendati demikian, dengan petunjuk itu pihaknya kini sedang melakukan uji balistik peluruh yang digunakan pelaku tersebut.

    “Uji balistik sudah, dan diduga senjata api itu jenis pistol, bukan air soft gun,” terangnya.

    Selain itu, untuk mempermudah proses penyelidikan dan penangkapan, Polisi juga telah memeriksa serta mendapatkan beberapa keterangan dari saksi pada saat kejadian penembakan itu.

    Sebelumnya, peristiwa penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK) terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1) dini hari.

    Atas kejadian itu, terdapat dua orang menjadi korban yakni berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban itu salah satunya adalah bos rental mobil yang kini telah dinyatakan meninggal dunia setelah terkena peluru di bagian dadanya.

  • Harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp11.900 perkilogram

    Harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp11.900 perkilogram

    Pekerja menjemur gabah di salah satu tempat penggilingan padi di Margaluyu, Kasemen, Kota Serang, Banten, Rabu (13/11/2024). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/gp/YU

    BPS: Harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp11.900 perkilogram
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 02 Januari 2025 – 19:14 WIB

    Elshinta.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Desember 2024, harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp11.900 per kilogram dan di tingkat penggilingan Rp12.000,00 per kilogram.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan harga terendah di tingkat petani sebesar Rp4.000 per kilogram dan tingkat penggilingan sebesar Rp4.300 per kilogram.

    “Di tingkat petani, harga tertinggi berasal dari kualitas gabah kering giling (GKG) varietas Cisaat di Provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan harga terendah berasal dari gabah luar kualitas varietas IR-32 dan Inpari 32 HDB di Jawa Barat,” kata Pudji di Jakarta, Kamis (2/1).

    Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga di tingkat petani selama Desember 2024 untuk gabah kualitas gabah kering panen (GKP) naik sebesar 0,87 persen atau Rp55 per kilogram, gabah kualitas GKG naik sebesar 0,71 persen atau Rp50 per kg, dan gabah luar kualitas turun sebesar 1,40 persen atau Rp83 per kilogram.

    Dibandingkan Desember 2023, rata-rata harga GKP di tingkat petani di Desember 2024 turun sebesar Rp368 per kilogram (5,47 persen) menjadi Rp6.357 per kilogram, GKG di tingkat petani turun sebesar Rp687 per kilogram (8,90 persen) menjadi Rp7.034 per kilogram, dan harga gabah luar kualitas turun sebesar Rp651 per kilogram (9,99 persen) menjadi Rp5.862 per kilogram.

    Sementara itu, harga beras di penggilingan tertinggi sebesar Rp17.000 per kilogram di Provinsi Sumatera Barat dan Kalimantan Tengah yaitu beras kualitas premium. Sedangkan harga beras terendah sebesar Rp10.000 per kilogram di Sumatera Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan (beras medium) serta Sumatera Selatan (beras submedium).

    Pada Desember 2024, rata-rata harga beras di penggilingan kualitas premium sebesar Rp13.005 per kilogram, naik sebesar 1,24 persen dibandingkan bulan lalu.

    Sedangkan, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp12.447 per kilogram, naik sebesar 0,42 persen, rata-rata harga beras kualitas submedium sebesar Rp12.392 per kilogram atau naik sebesar 1,83 persen, dan rata-rata harga beras di penggilingan kualitas pecah sebesar Rp12.700 per kilogram, naik sebesar 5,83 persen.

    Dibandingkan Desember 2023, harga beras di penggilingan untuk kualitas premium, medium, dan submedium pada November 2024 masing-masing turun 2,57 persen, 4,77 persen, dan 1,64 persen. Sedangkan beras di penggilingan kualitas pecah naik sebesar 4,69 persen.

    Selama periode Desember 2023-Desember 2024, rata-rata harga tertinggi terjadi pada bulan Maret 2024 untuk beras premium yaitu sebesar Rp14.548 per kilogram dan pada bulan Februari 2024 untuk beras medium yakni sebesar Rp14.162 per kilogram.

    Selanjutnya, rata-rata harga terendah untuk beras premium sebesar Rp12.846 per kilogram pada bulan November 2024 dan untuk beras medium sebesar Rp12.071 per kilogram pada Mei 2024.

    Sumber : Antara

  • Penembakan bos rental mobil di Tangerang, polisi buru empat pelaku

    Penembakan bos rental mobil di Tangerang, polisi buru empat pelaku

    Pelaku yang pasti sudah kita identifikasi

    Jakarta (ANTARA) – Pihak Kepolisian Resor Kabupaten Tangerang menyebutkan terdapat empat orang yang diduga menjadi pelaku terkait kasus penembakan terhadap pemilik rental mobil yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Tangerang, Banten, pada Kamis (2/1).

    “Dari hasil penyelidikan sementara, terduga pelaku ada empat orang,” kata Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Polisi Baktiar Joko Mujiono saat dikonfirmasi, Jumat.

    Baktiar menyebutkan terduga empat pelaku ini mengendarai dua mobil saat terjadinya peristiwa penembakan tersebut yang menyebabkan IA (48) tewas dan RM (60) luka berat.

    Sementara itu Kepala Seksi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa menyebutkan pihaknya juga telah mengidentifikasi identitas keempat pelaku tersebut.

    “Pelaku yang pasti sudah kita identifikasi, namun tidak bisa kita sampaikan ke publik, untuk jajaran yang dipimpin Bapak Kasatreskrim sedang dikejar, ” katanya saat dikonfirmasi Jumat.

    Dia juga menyebutkan telah memeriksa sejumlah saksi yang berjumlah tujuh orang, empat orang yang berada di TKP dan tiga orang dari keluarga pemilik rental yang ikut saat kejadian.

    Kepolisian melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Tangerang, Banten, pada Kamis sekitar pukul 04.30 WIB.

    “Kami terus melakukan serangkaian penyelidikan secara komperhensif. Motifnya masih kita telusuri dan kami berkomitmen untuk segera menangkap pelaku,” kata Kapolresta Tangerang, Komisaris Besar Polisi Baktiar Joko Mujiono di Jakarta, Kamis (2/1).

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Tangerang, Kompol Arif N. Yusuf menjelaskan, kejadian tersebut bermula ketika saksi berinisial NN melihat beberapa mobil saling berkejaran dan berhenti di Rest Area KM 45.

    “Dari salah satu mobil minibus berwarna hitam, pelaku diduga menembakkan lima kali peluru, yang mengenai dua korban, IA (48) di bagian dada dan tangan kiri serta RM (60) di bawah ketiak kanan,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • 9
                    
                        Kapolsek Cinangka Diperiksa Propam soal Tolak Dampingi Korban Penembakan Rest Area
                        Regional

    9 Kapolsek Cinangka Diperiksa Propam soal Tolak Dampingi Korban Penembakan Rest Area Regional

    Kapolsek Cinangka Diperiksa Propam soal Tolak Dampingi Korban Penembakan Rest Area
    Tim Redaksi
    CILEGON, KOMPAS.com

    Kapolsek Cinangka
    , AKP Asep Iwan Kurniwan, bersama sejumlah anggotanya saat ini sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Cilegon, Polda Banten.
    Pemeriksaan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari
    dugaan penolakan
    pendampingan terhadap
    korban penembakan
    yang terjadi di rest area 45
    Tol Tangerang-Merak
    , arah Jakarta, Kamis (2/1/2025).
    “Iya, (Kapolsek dan Anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” ungkap Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/1/2025).
    Kemas menambahkan, ada empat anggota Polsek Cinangka yang juga diperiksa pada hari itu.
    Kemas menjelaskan kronologis kejadian yang menjadi latar belakang pemeriksaan ini.
    Pada Kamis (2/1/2025) sekitar pukul 03.10 WIB, sekelompok orang yang diperkirakan berjumlah tujuh pria dewasa tiba di Mapolsek Cinangka menggunakan satu unit mobil minibus jenis Expander berwarna putih.
    Mereka mengaku berasal dari
    leasing
    dan meminta bantuan untuk melakukan penarikan mobil terkait masalah
    leasing
    /rental.
    Brigadir Deri, anggota piket yang menerima kedatangan mereka, menanyakan legalitas kendaraan yang akan ditarik.
    Namun, mereka tidak dapat menunjukkan bukti yang diperlukan.
    Brigadir Deri kemudian menghubungi Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan, melalui telepon untuk meminta petunjuk lebih lanjut.
    Kapolsek memberikan arahan agar anggotanya memberikan pemahaman kepada kelompok tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman dan agar tidak melanggar hukum dalam proses penarikan kendaraan.
    Setelah komunikasi dengan Kapolsek, salah satu orang yang datang mengaku sebagai pemilik mobil tersebut (pemilik rental mobil).
    Brigadir Deri menyarankan agar mereka membuat laporan resmi sebagai dasar bagi pihak kepolisian, mengingat kedatangan mereka tidak dilengkapi dengan bukti surat apapun.
    “Setelah diberi pemahaman, yang bersangkutan langsung pergi ke arah Cilegon,” ujar Kemas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.