Seorang pemilik mobil rental tewas ditembak pelaku penggelapan mobil di rest area kilometer 45, Kabupaten Tangerang, Banten. Satu orang lainnya dilaporkan kritis usai ditembak pelaku.
Ringkasan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5076294/original/044505000_1735874830-Viral__Pemilik_Mobil_Rental_Ditembak_Pelaku_Penggelapan_Mobil_di_Rest_Area.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seorang pemilik mobil rental tewas ditembak pelaku penggelapan mobil di rest area kilometer 45, Kabupaten Tangerang, Banten. Satu orang lainnya dilaporkan kritis usai ditembak pelaku.
Ringkasan

Jakarta: Oknum TNI AU diduga menjadi salah satu pelaku penembakan di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak mengaku sebagai anggota TNI AU. Peristiwa tragis itu menewaskan IA (48) dan melukai R (59).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Ardi Syahri memberikan klarifikasi terkait informasi yang beredar.
“Benar ada kejadian tersebut, namun kepastian anggota TNI yang terlibat masih diselidiki POM TNI. Untuk TNI AU sejauh ini belum terlibat,” ujar Ardi Syahri ketika dihubungi, Jumat 3 Januari 2025.
Penembakan tersebut terjadi pada Kamis 2 Januari 2025 sekitar pukul 04.30 WIB. Lokasi kejadian langsung diperiksa oleh Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono bersama Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin.
Baca juga: Polresta Tangerang Kerja Sama dengan Puspom TNI Usut Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak
Polisi mengamankan selongsong peluru 9 mm dan sebuah mobil Brio berwarna kuning di tempat kejadian perkara. Insiden ini berawal dari dugaan penggelapan mobil rental milik korban.
Pelaku diketahui mengendarai mobil Honda Brio yang diduga telah berpindah tangan dari penyewa asli. Korban melacak keberadaan mobil melalui GPS hingga ke rest area tempat kejadian.
“Kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya (korban). Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan minimarket Rest Area Km 45,” jelas Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin Yusuf.
Saat korban berusaha mengadang kendaraan tersebut, pelaku melepaskan lima kali tembakan. IA tewas akibat luka tembak di dada dan tangan kiri, sementara R mengalami luka di bagian bawah ketiak kanan.
Hingga saat ini, kepolisian dan POM TNI masih mendalami keterlibatan pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap pelaku sesungguhnya serta motif di balik insiden ini.
Jakarta: Oknum TNI AU diduga menjadi salah satu pelaku penembakan di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak mengaku sebagai anggota TNI AU. Peristiwa tragis itu menewaskan IA (48) dan melukai R (59).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Ardi Syahri memberikan klarifikasi terkait informasi yang beredar.
“Benar ada kejadian tersebut, namun kepastian anggota TNI yang terlibat masih diselidiki POM TNI. Untuk TNI AU sejauh ini belum terlibat,” ujar Ardi Syahri ketika dihubungi, Jumat 3 Januari 2025.
Penembakan tersebut terjadi pada Kamis 2 Januari 2025 sekitar pukul 04.30 WIB. Lokasi kejadian langsung diperiksa oleh Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono bersama Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin.
Baca juga: Polresta Tangerang Kerja Sama dengan Puspom TNI Usut Penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak
Polisi mengamankan selongsong peluru 9 mm dan sebuah mobil Brio berwarna kuning di tempat kejadian perkara. Insiden ini berawal dari dugaan penggelapan mobil rental milik korban.
Pelaku diketahui mengendarai mobil Honda Brio yang diduga telah berpindah tangan dari penyewa asli. Korban melacak keberadaan mobil melalui GPS hingga ke rest area tempat kejadian.
“Kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya (korban). Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan minimarket Rest Area Km 45,” jelas Kasat Reskrim Kompol Arief Nazaruddin Yusuf.
Saat korban berusaha mengadang kendaraan tersebut, pelaku melepaskan lima kali tembakan. IA tewas akibat luka tembak di dada dan tangan kiri, sementara R mengalami luka di bagian bawah ketiak kanan.
Hingga saat ini, kepolisian dan POM TNI masih mendalami keterlibatan pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap pelaku sesungguhnya serta motif di balik insiden ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(DHI)

JAKARTA – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai meminta agar izin penggunaan senjata, baik oleh aparat maupun masyarakat sipil, dievaluasi total agar tidak terjadi lagi penyalahgunaan senjata yang merugikan pihak tak bersalah.
Pernyataan tersebut disampaikan Pigai merespons sederet peristiwa penembakan belakangan ini, seperti penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak yang diduga dilakukan anggota TNI dan penembakan terhadap seorang pengacara di Bone, Sulawesi Selatan.
“Artinya, terjadi penyalahgunaan senjata, baik oleh aparat maupun masyarakat sipil, yang harus jadi atensi, baik oleh pimpinan TNI, Polri, dan juga Persatuan Menembak Indonesia. Ini harus dievaluasi total karena jelas-jela menyalahi prosedur dan peruntukan penggunaan senjata,” kata Pigai dilansir ANTARA, Jumat, 3 Januari.
Dia menjelaskan penggunaan senjata oleh aparat maupun masyarakat sipil diikat dengan ketentuan dan aturan yang ketat. Menurut dia, aspek legalitas dan prosedur penggunaan senjata itu tidak seharusnya dilanggar.
“Bukan saja pengetatan yang diperlukan, tetapi evaluasi total. Penggunaan senjata secara tidak bertanggung jawab jelas menjadi ancaman bagi hak asasi manusia dan juga ancaman bagi stabilitas sosial,” imbuh Pigai.
Peristiwa-peristiwa penembakan belakangan ini tidak hanya menimbulkan ketakutan bagi masyarakat, tetapi juga mengancam hak untuk hidup sebagaimana diatur dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) dan Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR).
Pasal 3 DUHAM, sambung Pigai, telah mengatur setiap orang berhak atas kehidupan, kebebasan, dan keselamatan pribadi. Oleh sebab itu, penyalahgunaan senjata yang mengancam keselamatan individu jelas bertentangan dengan HAM.
“Salah satu aspek penting HAM juga adalah kebebasan dari rasa takut. Dalam kasus seperti ini jelas menebarkan ketakutan dan tentu saja ancaman bagi kehidupan, sementara negara memiliki kewajiban untuk melindungi warganya,” ujarnya pula.
Terkait penembakan di Tol Tangerang-Merak yang diduga dilakukan oleh aparat TNI, Pigai berharap agar peristiwa tersebut diusut hingga tuntas.
“Aparat harus profesional mengusut kasus ini demi keadilan bagi korban,” kata Menteri HAM.

Jakarta: Kasus penembakan terhadap bos rental mobil, pria berinisial IA (48), yang tewas di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, semakin memanas. Sebelumnya, IA sempat meminta pendampingan dari Polsek Cinangka, Kabupaten Serang, sebelum insiden tragis tersebut terjadi.
Hal ini membuat polisi kini tengah memeriksa empat anggota Polsek Cinangka, termasuk Kapolsek, untuk dimintai keterangan terkait kejadian yang menewaskan IA.
Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengonfirmasi bahwa pemeriksaan terhadap empat anggota polisi tersebut tengah dilakukan oleh Propam Polres Cilegon. “Sementara yang dimintai keterangan ada 4 orang,” ungkap Kemas saat dihubungi pada Jumat 3 Januari 2025.
Baca juga: 10 Fakta Penembakan Bos Rental di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak
Dari informasi yang dihimpun, salah satu terperiksa dalam kasus ini adalah Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan. Kemas membenarkan.
“Ada 4 orang (diperiksa Propam), termasuk Kapolsek,” tambah Kemas.
Peristiwa penembakan yang terjadi pada pukul 04.30 WIB ini juga telah menarik perhatian dari aparat kepolisian setempat. Pihak korban mengaku sudah meminta pendampingan dari Polsek Cinangka sebelum peristiwa terjadi. Namun mereka mengeklaim tidak mendapat pendampingan.
Menurut penjelasan Kapolsek Cinangka, korban IA dan dua orang lainnya datang ke Polsek pada pukul 01.00 WIB, Kamis dini hari. Mereka meminta pendampingan untuk sebuah kendaraan yang akan ditarik.
“Memang ada tiga orang datang ke Polsek, mereka minta pendampingan. Anggota saya kemudian bertanya itu mobil apa, surat identitas kendaraan yang akan ditarik mana, karena mereka ngakunya dari leasing,” kata AKP Asep Iwan.
Namun, saat diminta untuk menunjukkan surat-surat kendaraan, ketiga orang tersebut tidak dapat memberikan dokumen yang diminta. “Itu mereka sama sesekali tidak melihatkan ke anggota saya, anggota saya tanda tanya, orang ini surat-surat secuil pun nggak diliatin,” tambahnya.
Iwan menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan karena situasi tersebut berisiko. Ia juga menegaskan bahwa tindakan polisi harus selalu sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Saya selaku Kapolsek tidak mau gegabah dan tidak mau sembrono mengambil keputusan, karena ini menyangkut keselamatan anggota saya,” ujarnya.
Jakarta: Kasus penembakan terhadap bos rental mobil, pria berinisial IA (48), yang tewas di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, semakin memanas. Sebelumnya, IA sempat meminta pendampingan dari Polsek Cinangka, Kabupaten Serang, sebelum insiden tragis tersebut terjadi.
Hal ini membuat polisi kini tengah memeriksa empat anggota Polsek Cinangka, termasuk Kapolsek, untuk dimintai keterangan terkait kejadian yang menewaskan IA.
Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengonfirmasi bahwa pemeriksaan terhadap empat anggota polisi tersebut tengah dilakukan oleh Propam Polres Cilegon. “Sementara yang dimintai keterangan ada 4 orang,” ungkap Kemas saat dihubungi pada Jumat 3 Januari 2025.
Baca juga: 10 Fakta Penembakan Bos Rental di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak
Dari informasi yang dihimpun, salah satu terperiksa dalam kasus ini adalah Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan. Kemas membenarkan.
“Ada 4 orang (diperiksa Propam), termasuk Kapolsek,” tambah Kemas.
Peristiwa penembakan yang terjadi pada pukul 04.30 WIB ini juga telah menarik perhatian dari aparat kepolisian setempat. Pihak korban mengaku sudah meminta pendampingan dari Polsek Cinangka sebelum peristiwa terjadi. Namun mereka mengeklaim tidak mendapat pendampingan.
Menurut penjelasan Kapolsek Cinangka, korban IA dan dua orang lainnya datang ke Polsek pada pukul 01.00 WIB, Kamis dini hari. Mereka meminta pendampingan untuk sebuah kendaraan yang akan ditarik.
“Memang ada tiga orang datang ke Polsek, mereka minta pendampingan. Anggota saya kemudian bertanya itu mobil apa, surat identitas kendaraan yang akan ditarik mana, karena mereka ngakunya dari leasing,” kata AKP Asep Iwan.
Namun, saat diminta untuk menunjukkan surat-surat kendaraan, ketiga orang tersebut tidak dapat memberikan dokumen yang diminta. “Itu mereka sama sesekali tidak melihatkan ke anggota saya, anggota saya tanda tanya, orang ini surat-surat secuil pun nggak diliatin,” tambahnya.
Iwan menjelaskan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan karena situasi tersebut berisiko. Ia juga menegaskan bahwa tindakan polisi harus selalu sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Saya selaku Kapolsek tidak mau gegabah dan tidak mau sembrono mengambil keputusan, karena ini menyangkut keselamatan anggota saya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(DHI)

Bisnis.com, JAKARTA — TNI Angkatan Udara (TNI AU) menegaskan tidak ada anggota TNI AU yang terlibat dalam kasus penembakan di rest area kilometer 45 Tol Jakarta-Merak. Klarifikasi resmi TNI AU itu diunggah melalui akun resmi X.
TNI AU menulis menanggapi pemberitaan yang beredar terkait dugaan keterlibatan oknum TNI AU pada insiden penembakan di Tol Jakarta-Merak, TNI AU dengan ini menyampaikan klarifikasi resmi berdasarkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan.
Melalui penyelidikan mendalam dilakukan oleh Dinas Pengamanan dan Persandian TNI AU (Dispamsanau), Polisi Militer TNI AU (Pomau), serta hasil koordinasi bersama Reskrim Polresta Tangerang menunjukkan bahwa tidak terdapat keterlibatan anggota TNI AU dalam insiden tersebut.
“TNI AU tetap berkomitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya, serta mendukung penuh upaya penegakan hukum oleh pihak yang berwenang,” tulis TNI AU dikutip, Sabtu (4/1/2025).
TNI AU juga mengapresiasi perhatian dan kerja sama media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
TNI AU berharap dengan adanya klarifikasi, tidak ada lagi kesalahpahaman atau penyebaran informasi yang tidak sesuai fakta, yang dapat berdampak pada citra institusi TNI AU di mata masyarakat.
Sebelumnya, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen Yusri Nuryanto mengatakan bahwa pelaku penembakan di Rest Area KM45 Tol Tangerang-Merak merupakan oknum anggota TNI dan sudah ditangkap.
“Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Yusri kepada wartawan, Jumat.
Yusri pun tidak menjelaskan secara rinci kronologi penangkapan dan identitas pelaku penembakan. Namun, pihaknya belum menjelaskan motif dari penembakan tersebut.
Kasus penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK) terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1/2025) dini hari.
Atas kejadian itu, terdapat dua orang menjadi korban yakni berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban itu, salah satunya adalah bos rental mobil yang kini telah dinyatakan meninggal dunia setelah terkena peluru di bagian dadanya.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5076304/original/003252000_1735875326-Pemilik_Mobil_Rental_Ditembak__Polisi_Minta_Doa_Tangkap_Pelaku.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seorang pemilik mobil rental tewas ditembak pelaku penggelapan mobil di rest area kilometer 45, Kabupaten Tangerang, Banten. Polisi pun hingga kini masih menyelidiki peristiwa tersebut.
Ringkasan

Jakarta, Beritasatu.com – Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri menggelar kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan nasional untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) Polri yang unggul.
Nota kesepahaman (MoU) kerja sama tersebut ditandatangi bersama Akademi Penerbangan Indonesia Banyuwangi, Politeknik Penerbangan Curug, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, dan Politeknik Penerbangan Palembang, di markas komando Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (3/1/2025).
Kepala Korpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yassin Kosasih mengatakan, kerja sama ini merupakan implementasi dari visi Kapolri Police 4.0 dalam mencetak SDM Polri yang unggul melalui pendidikan dalam negeri.
Menurutnya, program tersebut didasari oleh MoU antara Polri dan Kementerian Perhubungan.
“Ini komitmen dari Polri guna menghasilkan sumber daya manusia Polri yang memiliki kompetensi sebagai awak pesawat dan awak kapal yang unggul, patuh terhadap hukum, terpuji, handal, terampil, dan profesional,” ujar Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yassin Kosasih.
Berdasarkan data, pencapaian program pendidikan dari 2016 hingga 2024 menghasilkan antara lain 50 penerbang private pilot license (PPL) dan commercial pilot license (CPL), 465 pelaut (perwira nautika dan teknik), dan lima pramugari.
Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yassin Kosasih mengatakan, para lulusan pendidikan itu telah mendukung operasional kepolisian di berbagai sektor.
Menurut Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yassin Kosasih, personel Korpolairud diharapkan mampu mengoperasikan peralatan modern dan canggih di pesawat, helikopter, serta kapal Polri, untuk mendukung pengamanan event besar serta selalu mengutamakan keselamatan penerbangan dan pelayaran.
Penandatanganan kerja sama tersebut turut dihadiri Dirpoludara Korpolairud Baharkam Polri, para Kabag Korpolairud Baharkam Polri, para Kasubdit Jajaran Direktorat Korpolairud Baharkam Polri, Kabag Kerma Robinopsnal Baharkam Polri, dan Kabagkerma Rokerma KL Sops Polri. Hadir pula Kabagkermalem Rokermaluhkum Divkum Polri, Kasubagtakah Setum Polri, Direktur API Banyuwangi, Direktur PPI Curug, Direktur PPP Palembang, dan Direktur PIP Semarang.